Sumba Barat. Demikian halnya dalam konteks pembangunan di Kabupaten Sumba Barat, Master Plan ini juga telah disinergikan dengan rancangan RPJMD 2010

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV. RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUMBA BARAT

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

PENETAPAN KINERJA TAHUN 2013 DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR Manajemen Pendidikan TK / RA 915,000,000

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH PEMERINTAH DAERAH

WALIKOTA PADANG PERATURAN DAERAH KOTA PADANG NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

1.a. Penetapan kebijakan nasional pendidikan. b. Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program pendidikan antar provinsi.

BERITA DAERAH KABUPATEN BEKASI

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 37 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KOTA BATU

BAB II PROFIL INSTANSI. A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 81 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG

4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2014 BAB IV PENUTUP

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI SANITASI

B A B V I PEMANTAUAN DAN EVALUASI

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

P a g e 12 PERENCANAAN KINERJA. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lingga BAB. II

DRAFT PER TGL 22 OKT 2008

BUPATI CILACAP TENTANG KABUPATEN CILACAP BUPATI CILACAP,

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI, DAN KEBIJAKAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Laporan Kinerja Dinas Pendidikan Sumatera Utara Tahun 2016

WALIKOTA MALANG PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN

LANDASAN DAN PENTAHAPAN PERINTISAN SBI. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan Nasional

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DASAR GRATIS

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Ringkasan Eksekutif

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 28 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN BUPATI MADIUN,

PENERAPAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG

KABUPATEN BADUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BADUNG TAHUN 2015

Bandar Lampung, Desember 2015 KEPALA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI LAMPUNG,

BUPATI MAGETAN PERATURAN BUPATI MAGETAN NOMOR 58 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MAGETAN BUPATI MAGETAN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

1. Jatidiri prodi 2. Makna tatapamong 3. Tatapamong dalam konteks SNP 4. Tatapamong dalam perspektif kegiatan akreditasi BAN PT

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V PENUTUP. keistimewaan bidang kebudayaan di Daerah Istimewa Yogyakarta, maka dapat. yang dilakukan oleh Dinas Kebudayaan DIY.

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG

TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Kata Pengantar

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 21 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 43 TAHUN 2008

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

Bagian Kedua Kepala Dinas

RENCANA KINERJA TAHUN 2013

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

STANDAR MUTU. Program Studi S1 Teknik Elektro. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)

BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI. 6.1 Gambaran Umum Struktur Pemantauan dan Evaluasi Sanitasi

PEMERINTAH KOTA SURABAYA RINCIAN LAPORAN REALISASI ANGGARAN MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 21 TAHUN 2009

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN APA, BAGAIMANA, DAN MENGAPA

Mewujudkan Peningkatan Pendidikan yang berkualitas tanpa meninggalkan kearifan lokal.

NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK) PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) FORMAL DAN PENDIDIKAN DASAR DI KABUPATEN/KOTA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI PAPUA

SPMI dan ISO 9001:2008

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KATA PENGANTAR. menengah.

RINCIAN PERUBAHAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM STUDI DI LUAR DOMISILI PERGURUAN TINGGI

PROGRAM KERJA UNRAM YANG MAJU, RELEVAN DAN BERDAYA SAING

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN BIDANG PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Permasalahan pendidikan nasional adalah bagaimana meningkatkan mutu

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN BANYUMAS

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 10 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 32 TAHUN 2008

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU

RAKER GUBERNUR KALBAR HUT PEMDA KALBAR KE 53 KOORDINASI PEMANTAPAN PENYELENGGARAAAN DAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2010

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 113 TAHUN 2012

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 53 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Dengan Persetujuan Bersama. DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN CILACAP dan BUPATI CILACAP MEMUTUSKAN :

STRATEGI MANAJEMEN MUTU PADA SMA NEGERI UNGGULAN DI KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada SMA Negeri 3, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 8 Kota Bandung)

BAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia

DASAR & FUNGSI. PENDIDIKAN NASIONAL BERDASARKAN PANCASILA DAN UNDANG UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BAB II LANDASAN TEORI

IMPLEMENTASI SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (SAKIP) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN LAMONGAN

KEBIJAKAN STRATEGIS DI BIDANG PENDIDIKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN, PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR ^ TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG

UNDANG UNDANG NO. 20 TH.2003 Tentang SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

DASAR & FUNGSI. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PASURUAN,

1.2 Maksud dan Tujuan 1.3 Kelembagaan Struktur Organisasi

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

WALIKOTA PEKALONGAN PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA PEKALONGAN NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

DIREKTORAT KELEMBAGAAN DAN KERJA SAMA DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2015

Transkripsi:

BAB V. PENUTUP Master Plan ini lebih merupakan gambaran dari satu keingan dan cita-cita besar jangka panjang yang ingin dicapai dalam bidang Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Sumba Barat. Diharapkan dokumen ini dapat memberikan arah dan pedoman bagi para pengelola pendidikan dalam merencanakan program-program Pembangunan Pendidikan yang lebih operasional, baik ditingkat Satuan Kerja Perangkat Daerah, tingkat Satuan Pendidikan, maupun bagi pemangku kepentingan lainnya. Dalam tataran implementasi, Program Pembangunan Pendidikan yang ada tentunya terkait dengan konfigurasi wewenang dan tanggung jawab antara Pemerintah Pusat dan Daerah. Untuk itulah Master Plan ini telah disinergikan dengan Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Nasional. Dengan demikian, program-program pembangunan pendidikan yang datangnya dari pusat, tetap menjadi bagian strategis dari pencapaian tujuan pendidikan di aras Kabupaten 138

Sumba Barat. Demikian halnya dalam konteks pembangunan di Kabupaten Sumba Barat, Master Plan ini juga telah disinergikan dengan rancangan RPJMD 2010 2015 yang akan ditetapkan. Dengan demikian dokumen ini tidak terlepas dari kerangka pembangunan secara menyeluruh di Kabupaten Sumba Barat. Pelaksanaan dari masterplan pendidikan Kabupaten Sumba Barat ini akan lebih optimal jika diperkuat dengan bentuk regulasi yang terkait. Diharapkan pula bahwa masterplan ini dapat disinergikan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Sumba Barat. Semua pihak terkait diharapkan memiliki komitmen yang sama bagi pelaksanaan masterplan ini sehingga pemerintah Kabupaten Sumba Barat dapat memanfaatkan sumberdaya yang terbatas secara terencana, efektif, dan efisien dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat. Efektifitas dari dokumen ini sangat bergantung dari konsistenan semua pihak dalam menggunakan sebagai arah dan pedoman implementasi program-program operasional. Untuk itu dibutuhkan sejumlah tindakan berikut: 139

(a) Dibutuhkan keberanian politik dari Pemerintah Daerah, Eksekutif maupun legislative untuk menjadikan Master Plan Pendidikan ini sebagai produk kebijakan strategis yang mempunyai ketetapan hukum, sehingga bersifat mengikat bagi seluruh pemangku kepentingan dalam bidang pembangunan pendidikan. Hal ini antara lain dapat dilakukan dalam bentuk Peraturan Daerah. (b) Setelah memiliki ketetapan hukum tetap, Master Plan ini perlu disosialisasikan dengan seluruh satuan pendidikan dan pemangku kepentingan yang ada. Hal ini untuk membangun persepsi yang sama, serta membangun gerakan yang sama dalam melaksanakan program-program pembangunan pendidikan di Kabupaten Sumba Barat. (c) Master Plan Pendidikan ini juga harus dikoordinasikan dengan berbagai pihak terkait, terutama dalam merencanakan program-program operasional tahunan, sekaligus menjadi instrument pengendali yang efektif dalam pembangunan pendidikan berjalan. Dengan demikian, melalui Master Plan ini dapat mendorong semangat kolektif berbagai pihak untuk melaksanakan Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Sumba Barat secara efektif. 140

LAMPIRAN 1: PROGRAM PEMBANGUNAN PENDIDIKAN KABUPATEN SUMBA BARAT 2010 2025 No. Target Program A. Target Penguatan Transparansi dan Akuntabilitas A.1. Adanya transparansi dan akuntabilias dalam bidang keuangan terkait pembiayaan pendidikan. A.2. Memiliki perangkat peraturan perundangan daerah yang terkait dengan partisipasi masyarakat dan transparansi. 1. Program pemenuhan anggaran pendidikan Kabupaten diluar pengeluaran rutin minimal 20% untuk peningkatan mutu layanan pendidikan. 2. Program penataan mekanisme pemaparan anggaran dan pengeluaran pendidikan secara baik 3. Program penataan sistem alokasi dana ke sekolah-sekolah berdasarkan formula funding dan unit cost. 4. Program pengembangan mekanisme audit internal 1. Program penyusunan prosedur partisipasi masyarakat bagi penyusunan kebijakan dalam bidang pendidikan melalui peran dan fungsi DPRD Kabupaten Sumba Barat 141

A.3. Memiliki mekanisme konsultasi publik tentang rancangan RKA-SKPD pendidikan yang terbuka untuk semua pemangku kepentingan A.4. Masyarakat memiliki akses terhadap sidingsidang DPRD terkait laporan pertanggungjawaban pendidikan A.5. Memiliki mekanisme pelaporan tahunan atas kemajuan pendidikan berbasis 2. Program penataan peraturan terkait bidang pendidikan yang menjamin adanya partisipasi masyarakat dan transparansi dalam penyelenggaraan pendidikan 3. Program pembenahan manajemen sekolah-sekolah di Kabupaten Sumba Barat 1. Program pengembangan mekanisme penyusunan RKA- SKPD yang mempertimbangkan kebutuhan satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Sumba Barat 2. Program pengembangan sistem konsultasi publik secara teratur terkait rencana RKA-SKPD 1. Program penyusunan mekanisme dan aturan terkait akses publik terhadap laporan pertanggungjawaban pendidikan 2. Program publikasi laporan pertang-gungjawaban dalam berbagai format dan media yang relevan 1. Program pengembangan sistem pendataan yang handal 2. Program pengembangan laporan tahunan secara berkelanjutan 142

bukti yang dapat diakses publik yang memuat analisis perkembangan, peren-canaan dan evaluasi yang didasarkan pada bukti-bukti A.6. Memiliki mekanisme publikasi statistik/ indikator pendidikan melalui website SKPD Pendidikan 1. Program pengembangan media informasi di Kabupaten Sumba Barat dalam rangka menjamin akses publik terhadap informasi bidang pendidikan B. Target Penguatan Sistem Kendali Manajemen Pendidikan B.1. B.2. B.3. Melakukan inventariasi stok tahunan Memiliki juknis tentang pengadaan barang dan jasa terkait bidang pendidikan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah Memiliki protokol tender pengadaan barang dan jasa yang direncanakan dengan baik untuk menghindari pelanggaran 1. Program pengembangan sistem informasi asset (tetap) dan inventory 2. Program inventarisasi asset secara berkala 1. Program pengembangan kapasitas tenaga dalam pemahaman juknis dan protokol pengadaan barang dan jasa. 2. Program penyusunan juknis dan protokol terkait pengadaan barang dan jasa dalam bidang pendidikan. 1. Program pengembangan staf yang memiliki sertifikat pengadaan barang dari Bapenas 2. Program penyusunan dokumen protokol pengadaan barang 143

B.4. B.5. B.6. Memiliki rencana kerja dan pos anggaran pendidikan secara rutin serta sistem kontrol manajemen yang efektif Memiliki peraturan organisasi untuk manajemen kendali aset Memiliki sistem penilaian kinerja sekolah yang berfungsi 1. Program pengembangan staf terkait perencanaan kerja dan anggaran 2. Program pengembangan sistem anggaran yang membedakan antara pengeluaran bersifat rutin dan discerner. 3. Program pengembangan sistem informasi keuangan. 4. Program Monitoring dan evaluasi internal (MONEV-IN) pemanfaatan anggaran pendidikan. 1. Program Pemetaan dan realokasi sumber daya pendidikan 2. Program penyusunan peraturan manajemen kendali asset 1. Program peningkatan kapasitas staf dalam penyusunan sistem, mekanisme dan indikator kinerja sekolah 2. Program Pengembangan kapasitas tenaga pelaksana penilai kinerja sekolah C. Target Penguatan Sistem Informasi Pendidikan C.1. Terbangunnya sistem manajemen informasi pendidikan yang terpadu dan berfungsi 1. Program Pengembangan kapasitas tenaga non kependidikan dalam mengelola sistem informasi manajemen 144

untuk sektor pendidikan pendidikan (education management information system/emis). 2. Program Pengadaan website dan media teknologi informasi lainnya terkait pendidikan kabupaten Sumba Barat C.2. Pelembagaan sistem dan teknologi informasi pendidikan 1. Program Pembentukan biro sistem dan teknologi informasi yang terpadu. 2. Program Pengembangan sistem informasi yang memuat Good practice untuk kepentingan pembangunan pendidikan yang efisien dan efektif. D. Target Penguatan Efisiensi Penggunaan Sumber Daya D.1. Menggunakan tarif standar yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah minimal sekali dalam tiga tahun dalam penyusunan perencanaan keuangan pendidikan D.2. Menerapkan dan mengembangkan konsep perpektif anggaran jangka menengah dan jangka panjang 1. Program penyusunan perencanan keuangan pendidikan (RKAS) pada level sekolah menggunakan tarif standar 1. Program Peningkatan jumlah sekolah yang menggunakan perspektif anggaran jangka menengah dan jangka panjang dalam penyusunan RKAS 145

D.3. Memiliki tingkat penyerapan anggaran pendidikan minimal 95%. D.4. Memiliki standard satuan biya (unit cost) pendidikan SD dan SMP D.5. Memiliki pusat layanan pendidikan terpadu yang efisien dan memungkinkan terjadinya sharing and polling of resources D.6. Distribusi tenaga pendidik dan non kependidikan yang adil 2. Program analisis pengeluaran publik terkait pendidikan 1. Program peningkatan kapasitas sekolah dalam penyusunan program dan penganggaran. 2. Program Pengembangan mekanisme pelaporan keuangan sekolah triwulan 3. Program analisis perencanaan dan realisasi anggaran secara berkala setiap tahun 1. Program kajian analisis satuan biaya (unit cost) untuk pendidikan SD dan SMP 1. Pembangunan pusat pelayanan pendidikan terpadu 2. Membangun sistem jejaring yang memiliki kemampuan akses terhadap on-line library 1. Pemetaan pendidikan 2. Redistribusi guru E. Target Peningkatan Standar Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan E.1. Minimum 95% anak usia Pra-Sekolah, SD dan SLTP, 80% untuk 1. Program pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) 146

Sekolah Menengah memiliki akses terhadap layanan pendidikan yang ada 2. Program penuntasan Wajib Belajar 9 Tahun melalui pengembangan Sekolah Dasar di setiap desa dan SMP di setiap kecamatan 3. Program pembangunan Sekolah Menengah (SMA dan SMK) di seluruh kecamatan di Kabupaten Sumba Barat 4. Program pengembangan Pendidikan Luar Sekolah (PLS) 5. Program pengembangan Pendidikan Non-Formal dan Informal 6. Program pengembangan pendidikan anak berkebutuhan khusus 7. Program peningkatan kapasitas dan mutu Balai Latihan Kerja (BLK) 8. Program peningkatan subsidi biaya pendidikan dasar dan menengah E.2. E.3. Minimum rasio Sekolah Menengah Umum dan Sekolah Menengah Kejuruan 70% - 30% Tersedianya tenagatenaga profesional 1. Program pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Baru 1. Program fasilitasi pendidikan tinggi 147

yang relevan dengan kebutuhan daerah E.4. E.5. Minimum 95% SD dan SLTP terakreditasi BAN Minimum terselenggaranya satu SD, SLTP, SMA, dan SMK bertaraf internasional di Kabupaten Sumba Barat 1. Program Identifikasi Tingkat Keterdidikan (Educability) Anak 2. Program penataan kurikulum yang relevan 3. Program penyiapan sekolah untuk mencapai standar nasional 1. Program pengembangan satu SBI pada setiap jenjang pendidikan 2. Program pengembangan jejaring SBI di Kabupaten Sumba Barat dengan SBI lainnya di wilayah lain di Indonesia dan di luar negeri E.6. Minimum 95% tingkat kelulusan ujian nasional jenjang pendidikan dasar dan menengah 1. Program Master Teacher 2. Program pembinaan intensif siswa-siswi berprestasi E.7. Minimum 95% guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah memenuhi kualifikasi minimal professional yang diperlukan 1. Program pengembangan sistem percepatan kompetensi Guru yang berkelanjutan dan terpadu. 2. Program revitalisasi peran dan fungsi Pengawas 3. Program peningkatan Jumlah, Kompetensi, dan Kualifikasi 148

Guru 4. Program peningkatan Jumlah, Kompetensi, dan Kualifikasi Tenaga Kependidikan. 5. Program peningkatan Kesejahteraan Guru. E.8. 95% sarana dan prasarana pembelajaran yang dibutuhkan untuk pelayanan pendidikan yang bermutu di setiap sekolah telah tercapai. 1. Program Pengadaan dan Peningkatan Sarana Pendukung Proses Pendidikan Jenjang Setara TK, SD, SMP, SLTA, SMK dan PLS yang sesuai dengan standard nasional. 149