BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil Penelitian. 1. Deskripsi Responden

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di seluruh Puskesmas Kota Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan adalah dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan adalah analitik Cross Sectional.Cross sectional yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik korelasi yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. bendo Kabupaten Sidoarjo mulai bulan Maret sampai dengan September. B.

BAB III METODE PENELITIAN. (cross sectional) dalam penelitian ini variabel sebab atau resiko dan akibat

BAB III METODE PENELITIAN. kabupaten Kediri pada bulan Maret-April Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan di Gang Jalak Gilingan Surakarta dan di

BAB 4 METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah metode observasional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan kuesioner. Rancangan penelitian ini merupakan studi belah

BAB II. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. explanatory study dengan pendekatan potong lintang (cross. simultan (dalam waktu yang bersamaan) (Notoatmodjo, 2010,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian Korelasi yaitu menganalisis faktor

BAB III METODE PENELITIAN. metode deskriptif analitik, dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk analitik dengan metode survei melalui dan

BAB III METODE PENELITIAN. Kemudian melakukan analisis komparasi (comparative study) dengan cara

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. mencari hubungan antar variabel. Rancangan penelitian ini merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mencakup ilmu kedokteran khususnya bidang ilmu biologi dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. analitik dengan pendekatan Cross-Sectional. Deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian mengenai hubungan antara jarak kehamilan dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Saryono, 2010, p.84) dengan menggunakan rancangan cross sectional atau

BAB III METODE PENELITIAN. antara faktor dengan efek (Notoatmodjo, 2007). Pada penelitian ini, peneliti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel independent dan variabel (Notoatmodjo, 2003). Puskesmas Gubug pada tanggal Agustus 2010.

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif, dengan desain

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Lokasi penelitian bertempat di Pasar Kembang Yogyakarta,tepatnya di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.

BAB III METODE PENELITIAN. pada suatu waktu, baik data pelatihan APN maupun data motivasi bidan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu saat (Notoatmodjo,2010 p: 37-41). 2. Waktu akan dilakukan pada bulan Maret sampai Agustus 2011

BAB III METODE PENELITIAN. Tempat penelitian akan dilakukan di pondok pesantren Darut Taqwa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian analitik observasional yang bertujuan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan rancangan Cross sectional, yaitu untuk mendeskripsikan secara

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan desain korelasional, pada waktu yang sama (Notoatmodjo, 2010).

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menjelaskan adanya hubungan antara variabel melalui

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN. 1. Ditinjau dari tujuan yang akan dihadapi yaitu mengetahui hubungan. hubungan antara variabel (Nursalam, 2003)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan penelitian dan tujuan yang hendak dicapai, Jenis

BAB III METODE PENELITIAN. mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian rancangan Survei Analitik dimana mengetahui hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan yaitu analitik observasional dengan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian yang mengkaji hubungan antara variable dengan

BAB III METODA PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif, dengan rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini kuantitatif

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan rancangan cross sectional (belah lintang), yaitu menganalisis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdiri dari variabel independen yaitu pemberian reward dan variabel

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lintang (cross sectional) yaitu mempelajari hubungan antara variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Rumah Bersalin (RB) Amanda yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. correlative dengan menggunakan pendekatan cross-sectional yaitu jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2003). Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional,

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kompetensi dalam kehamilan, jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara observasional analitik dengan rancangan cross sectional untuk menilai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional. analitik dengan pendekatan cross sectional untuk mempelajari

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian observasional dengan rancangan Cross Sectional, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. faktor pangaruh dan faktor terpengaruh dengan cara pendekatan, observasi,

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

digilib.uns.ac.id 72 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Deskripsi Responden Berdasarkan hasil dari penelitian responden yang digunakan sebagai sampel merupakan ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari 8 bulan sebanyak 45 responden. Secara umum deskripsi data responden terdiri dari: 1) usia, 2) tingkat pendidikan 3) usia kehamilan atau usia bayi, 4) jumlah kehamilan, 5) jarak rumah dengan tempat pelayanan kesehatan. a. Usia ibu hamil Dari 45 ibu yang menjadi responden dari usia 16 tahun sampai dengan 44 tahun. Frekuensi usia ibu saat hamil disajikan dalam tabel 4.1 Tabel 4.1 : Distribusi frekuensi usia ibu saat hamil Usia ibu hamil (dalam tahun) Frekuensi Persentase (%) 16-20 13 28,8 21-25 9 20 26-30 7 15,5 31-35 6 13,2 36-40 4 8,8 >40 th 6 13,2 Total 45 100 Berdasarkan tabel diatas sebanyak 28,8% responden berusia 16 20 tahun dan sebanyak 8,8% responden berusia 36 40 tahun.

digilib.uns.ac.id 73 b. Tingkat pendidikan Frekuensi pendidikan ibu hamil dapat dilihat pada tabel 4.2 Tabel 4. 2 Frekuensi Tingkat pendidikan ibu hamil Pendidikan Ibu Frekuesi Persentase (%) Tidak sekolah 13 28,8 SD 18 40 SMP 10 22,2 SMA 4 8,9 Total 45 100 Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan responden masih sangat rendah yaitu sebanyak 40 % hanya berijazah SD pendidikan paling tinggi responden adalah SMA sebanyak 8,9%. c. Jumlah kehamilan Jumlah kehamilan responden dapat dilihat pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Jumlah kehamilan Ibu Jumlah kehamilan Frekuensi Persentase (%) 1 kali 16 35,6 2 kali 11 24,4 3 kali 9 20 >3x 9 20 Total 45 100 Berdasrkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 35,6% responden baru hamil untuk pertama kalinya, 20% ibu hamil lebih dari tiga kali.

digilib.uns.ac.id 74 d. Jarak rumah dengan tempat pelayanan kesehatan Jarak rumah dengan tempat pelayanan kesehatan dapat dilihat pada tabel 4.4 di bawah ini Tabel 4. 4 Jarak rumah dengan tempat pelayanan kesehatan Jarak rumah dengan tempat pelayanan Frekuensi Persentase kesehatan Dekat 27 60 Sedang 15 33,3 Jauh 3 6,7 Total 45 100 Berdasarkan tabel diatas dapat 60% renponden mempunyai jarak rumah yang dekat dengan tempat pelayanan kesehatan. Keempat faktor diatas dianggap sebagai faktor luar yang tidak mempengaruhi penelitian. Sedangkan variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah (1). Pengetahuan, (2). Sikap, (3). Dukungan Keluarga dan variabel terikatnya adalah kelengkapan kunjungan pelayanan antenatal. 1) Pengetahuan Pengetahuan ibu hamil tentang kehamilan dan pelayanan antenatal membuat merupakan salah satu faktor pendukung ibu untuk melakukan pemeriksaan kehamilan. Dalam penelitian ini pengetahuan ibu dikategorikan menjadi dua yaitu tinggi dan rendah. Frekuensi pengetahuan ibu dapat dilihat pada tabel 4.5 Tabel 4. 5 Frekuensi Pengetahuan Ibu Pengetahuan Frekuensi Persentase (%) Tinggi 24 53,3 Rendah 21 46,7 Total 45 commit to 100 user

digilib.uns.ac.id 75 Berdasarkan tabel diatasdari 45 orang yang menjadi responden sebanyak 53, 3 berpengetahuan rendah dan sebanyak 46, 7% berpengetahuan rendah. Hal tersebut sebanding jika dilihat dari tingkat pendidikan ibu yang sebagian besar hanya lulusan SD. Bahkan 28,8% responden tidak lulus SD. 2) Sikap Seperti dengan faktor pengetahuan, faktor sikap juga dibagi menjadi dua kategori yaitu baik dan buruk. Prosentase dan frekuensi sikap ibu hamil dapat dilihat pada tabel 4.6 Tabel 4. 6Frekuensi Sikap Ibu Sikap ibu Frekuensi Persentase(%) Baik 24 53,3 Buruk 21 46,7 Total 45 100 Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa sebanyak 53,6% responden mempunyai sikap yang baik (positif) dan sebanyak 46,7% mempunyai sikap yang buruk (negatif). 3) Dukungan keluarga lemah. Variabel dukungan keluarga dibagi menjadi dua kategori yaitu kuat dan Tabel 4. 7 Frekuensi Dukungan Keluarga Dukungan Frekuensi Persentase (%) Keluarga Kuat 21 46,7 Lemah 24 53,3 Total 45 100

digilib.uns.ac.id 76 4) Kelengkapan kunjungan pelayanan antenatal Kelengkapan pemeriksaan kehamilan menggunakan standart yang digunakan oleh Departemen Kesehatan dalam jangka waktu tiga bulan (trimester). Yaitu sebanyak minimal 1 kali pada trimester pertama, minimal 1 kali pada trimester II dan minimal dua kali pada trimester III. Apabila tidak mengikuti pola tersebut walaupun sudah memeriksakan diri lebih dari empat kali dianggap tidak mengikuti prosedur standart dan dianggap tidak lengkap. Dari 45 responden sebesar 46,7% kunjungan pelayanan antenatal lengkap dan 53,3% tidak lengkap. Tabel 4. 8 Frekuensi kelengkapan Pemeriksaan Ibu Hamil Kelengkapan Frekuensi Persentase (%) Pemeriksaan Lengkap 21 46,7 Tidak lengkap 24 53,3 Total 45 100 Tabel 4.9 Analisis deskriptif umur responden, jumlah kehamilan, pendidikan, jarak rumah dengan tenaga kesehatan, pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga. Variabel n Modus SD M ean Median Umur 45 17 9,109 27,53 26 Pendidikan 45 1 0,991 1.13 1 Jumlah 45 1 1,236 2.29 2 kehamilan Jarak rumah 45 500 787.28 1115.48 900 Pengetahuan 45 19 2.681 18.76 19 Sikap 45 23 2,690 22,64 23 Dukungan keluarga 45 18 3.211 21.69 21

digilib.uns.ac.id 77 2. Analisis Data Deskripsi data diatas hanya memberi gambaran umum tentang data pada setiap faktor. Oleh karena itu perlu dilakukan uji yang bisa memberi gambaran yang lebih jelas mengenai faktor-faktor apa saja yang mungkin berhubungan signifikan terhadap kunjungan pemeriksaan antenatal. Analisis yang digunakan adalah analisis Person s Chi-square. Dengan data terlebih dahulu dibentuk dalam tabulasi silang atau crosstab. Hasil analisis Chi square pada variabel pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga dapat dilihat pada tabel 4.10, 4.11 dan 4.12 Hasil analisis Chi-square pada variabel pengetahuan dapat dilihat pada tabel 4.10. Tabel 4. 10 Tabulasi silang pengetahuan dengan kelengkapan kunjungan pelayanan antenatal Kunjungan Pelayanan Antenatal Variabel Tidak OR r Pengetahuan Lengkap lengkap Total (%) (%) Rendah 13 8 21 1.920 0,281 61,9% Tinggi 11 45,8% 38,1% 13 54,2% 100% 24 100% Hasil analisis Chi-square pada variabel sikap dapat dilihat pada tabel 4.11. Tabel 4.11Tabulasisilang yang menggambarkan hubungan antara sikap ibu dengan kunjungan pelayanan antenatal disajikan pada tabel berikut Variabel Sikap Buruk 15 71,4% Baik 9 37,5% Kunjungan Pelayanan Antenatal Tidak Lengkap lengkap Total (%) (%) 6 21 28,6% 15 62,5% 100% 24 100% OR 4.167 0.023 Hasil analisis variabel Dukungan keluarga dapat dilihat pada tabel 4.12 r

digilib.uns.ac.id 78 Tabel 4. 12 Tabulasi silang variabel dukungan keluarga Kunjungan Pelayanan Antenatal Variabel Dukungan Tidak Lengkap Keluarga lengkap Total (%) (%) Lemah 21 3 24 87,5% kuat 3 14,3% 12,5% 18 85,7% 100% 21 100% OR r 24.121 < 0.001 B. Hasil Analisis Regresi Logistik Seperti hasil yang telah diperoleh dalam analisis bivariate Chi- Square, analisis regresi logistik juga menunjukkan bahwa ketiga faktor yaitu pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kunjungan pelayanan antenatal. Uji analisis regresi logistik ini menggunakan metode forward-lr (likehood ratio). Sehingga ketiga variabel dimasukkan untuk diseleksi dengan metode forward LR. Hasil analisis regresi logistik pada variabel pengetahuan, sikap dan dukungan keluarga ditunjukkan pada tabel 4. 12 Tabel 4. 13 Hasil Analisis Regresi Logistik sederhana Variabel, Pengetahuan, Sikap dan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan pelayanan antenatal Variabel independen n OR r NagelkerkeR2 Pengetahuan 45 1.16 0.280 30% Sikap 45 5.30 0.021 14% Dukungan keluarga 45 26.87 <0.001 60% Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpulkan bahwa variabel dukungan keluarga mempunyai hubungan paling kuat terhadap kunjungan pelayanan antenatal dan secara statistik signifikan (OR = 26,87 dan r < 0.001).

digilib.uns.ac.id 79 Tabel 4.14 Hasil Analisis Regresi Logistik Berganda Variabel Pengetahuan, Sikap, dan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan Pelayanan Antenatal Variabel Independen OR r Pengetahuan terhadap 13,93 0,035 Kunjungan Pelayanan Antenatal Sikap terhadap Pelayanan < 0,001 0.998 Antenatal Dukungan Keluarga <0,001 0.998 dengan Kunjungan Pelayanan Antenatal -2 Log likelihood 19.08 Nagelkerke R Square 87,3% Tabel 4.14 menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara pengetahuan dengan kunjungan pelayanan antenatal yang lengkap. Ibu yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang pelayanan antenatal memiliki kemungkinan untuk melakukan kunjungan antenatal dengan lengkap 14 kali lebih besar daripada ibu dengan pengetahuan yang rendah (OR = 13,93; p = 0,035). Hasil analisis data ini tidak menemukan hubungan yang secara statistik tidak signifikan antara sikap dengan kunjungan pelayanan antenatal dan dukungan keluarga terhadap kunjungan pelayanan antenatal. C. Pembahasan 1. Validitas dan Realibilitas Instrumen Penelitian Pertanyaan yang memuat instrumen penelitian diuji cobakan kepada 10 orang responden uji coba. Setelah diperoleh data untuk setiap item pertanyaan dilakukan uji realibilitas belah paroh untuk menunjukkan konsistensi internal pada pertanyaan. Reliabilitas Belah-Paroh yang akan dinilai dalam penelitian ini adalah Alpha (a) Cronbach. Alat ukur menunjukkan konsistensi internal jika memiliki

digilib.uns.ac.id 80 alpha Cronbach 0.60. Makin tinggi alpha Cronbach, makin baik (konsisten) alat ukur.dibawah ini merupakan tabel hasil realibilitas variabel dukungan keluarga dan sikap. Tabel 4.14 Hasil tes reliabilitas variabel Pengetahuan, dukungan keluarga dan sikap Korelasi Alpha Variabel Butir pertanyaan butir Cronbach pertanyaan Pengetahuan P1,p2,p3,p5,p10,p12,p14 0,85 0,20 Dukungan keluarga D1,d2,d3,d4,d5,d6,d8,d9 0,80 0,32 Sikap S1,s6,s7,s9,s12,s16,s17,s18 0,82 0,39 Pada variabel pengetahuan diantara kelima belas butir soal yang valid digunakan untuk dijadikan alat ukur sebanyak 7 butir soal. Pada variabel dukungan keluarga digunakan 12 butir soal dengan nilai koefesien alpha cronbach = 0,80 yang berarti sangat tinggi, sehingga pada variabel tersebut sudah sesuai untuk digunakan sebagai alat ukur. Dari ke-12 item soal ada 4 butir soal yang tidak valid untuk digunakan yaitu pada butir ke-7, butir ke-10, butir ke- 11 danbutirke 12. Pada variable sikap digunakan 20 butir soal. Dari ke-20 butir tersebut hanya ada 8 butir soal yang valid untuk digunakan seperti yang terlihat pada tabel 4.1 diatas

digilib.uns.ac.id 81 2. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, maka hasil penelitian adalah sebagai berikut sebagai berikut: a. Hubungan pengetahuan ibu hamil dengan kunjungan pelayanan antenatal Setelah melalui analisis bivariate (Chi square) dan analisis regresi logistik sederhana data yang diperoleh menunjukkan bahwa variabel pengetahuan (X1) mempunyai hubungan yang positif meskipun secara statistik tidak signifikan terhadap kunjungan pelayan antenatal (Y) (OR = 1,169 dan r=0,280) berarti bahwa apabila pengetahuan responden tinggi maka akan meningkatkan kunjungan pelayanan antenatal pada ibu hamil 2 kali lebih besar dari pada responden yang mempunyai pengetahuan rendah. Sesuai dengan pendapat Notoatmojo (2011) bahwa sebagian besar pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (over behaviour) karena perilaku baru selalu didasari oleh pengetahuan. Kesadaran dan sikap positif seseorang tidak akan bersifat langgeng apabila tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran. b. Hubungan sikap ibu hamil dengan kunjungan pelayanan antenatal Data yang diperoleh menunjukan bahwa variabel sikap ibu hamil (X2) mempunyai hubungan yang positif dan secara statistik signifikan terhadap kunjungan pelayanan antenatal hal tersebut dapat dilihat dari nilai (r = 0.021 dan nilai OR= 5.301) hubungan variabel sikap terhadap kunjungan pelayanan antenatal yang kuat dan sikap commit seorang to user ibu hamil yang baik/positif akan

digilib.uns.ac.id 82 meningkatkan kunjungan ibu lima kali lebih besar dari pada sikap ibu hamil yang buruk/negatif. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan antara sikap ibu hamil dan pengetahuan ibu tentang pelayanan antenatal terhadap kelengkapan kunjungan antenatal. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bambang Teguh dengan judul : Hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kunjungan pelayanan antenatal. Yang menyatakan bahwa ada sikap ibu hamil memberikan pengaruh yang bermakna terhadap kelengkapan kunjungan layanan antenatal. c. Hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan pelayanan antenatal Dukungan keluarga merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruhi terhadap tindakan yang dilakukan seseorang. Dalam hal ini dukungan suami sangat besar pengaruhnya terhadap tindakan ibu untuk melakukan kunjungan pelayanan antenatal. Berdasarkan analisis regresi logistik dalam penelitian ini dukungan keluarga mempunyai hubungan yang positif dan secara statistik signifikan terhadap kelengkapan kunjungan pelayanan antenatal yang ditunjukan dari nilai (OR=42.000 r< 0.001) yang berarti hubungan antara dukungan keluarga dengan kelengkapan kunjungan antenatal sangat kuat. Dukungan keluarga yang kuat akan meningkatkan kunjungan pelayanan antenatal 42 kali lebih besar daripada dukungan keluarga yang lemah. Seperti yang disampaikan oleh Gottlieb dalam buku Zainudin (2002) yaitu informasi verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal yang dapat

digilib.uns.ac.id 83 memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku penerimaannya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial, secara emosional merasa lega diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang menyenangkan pada dirinya. d. Hubungan pengetahuan, sikap, dan dukungan keluarga dengan kunjungan pelayanan antenatal. Berdasarkan hasil uji regresi logistik berganda terhadap data sampel penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang positif dan secara statistik signifikan antara pengetahuan dengan kunjungan pelayanan antenatal yang lengkap. Ibu yang memiliki pengetahuan yang tinggi tentang pelayanan antenatal memiliki kemungkinan untuk melakukan kunjungan antenatal dengan lengkap 14 kali lebih besar daripada ibu dengan pengetahuan yang rendah (OR = 13,93; p = 0,035). Pada variabel sikap dan dukungan keluarga tidak menunjukkan adanya hubungan yang secara statistik signifikan antara sikap terhadap kunjungan pelayanan antenatal lengkap dan dukungan keluarga dengan pelayanan antenatal lengkap. Ada beberapa kemungkinan sebab. 1. Masih terdapat budaya samin yang kuat pada variabel yang diteliti yang mempengaruhi cara mereka menjawab pertanyaan dari orang lain sehingga mempengaruhi validitas data yang diperoleh. Masyarakat dengan budaya Samin yang kuat itu terkenal tidak menjawab pertanyaan yang diberikan oleh orang lain dengan jawaban yang sesunguhnya mereka cenderung mengalihkan jawaban. Jawaban mereka sering kali tidak bisa diandalkan

digilib.uns.ac.id 84 konsistensinya. Contohnya saat ditanya berapa jumlah anak? berapapun jumlah anak mereka pasti apabila ditanya akan dijawab 2, laki-laki dan perempuan. Begitu pula dalam penelitian ini pada saat peneliti melakukan wawancara untuk pertanyaan yang sama kadang di jawab iya, kadang dijawab tidak. 2. Dalam penelitian ini sampel penelitian tidak cukup besar sehingga diperoleh hasil uji statistik dengan nilai ρ yang terlalu besar. Kesulitan metodologis yang berkaitan dengan pengumpulan data ini sulit untuk diatasi karena berkaitan erat dengan akar budaya setempat masyarakat Samin. D. Keterbatasan penelitian Penelitian ini tidak terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan, walaupun telah diupayakan semaksimal mungkin untuk menghindarinya. Yang dibahas dalam keterbatasan penelitian meliputi: ketepatan metode yang dipilih, kualitas data dan kualitas analisa data. a. Ketepatan metode yang dipilih Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan cara pendekatan potong- lintang (cross sectional). Desain tersebut dianggap tepat karena denganmenggunakan pendekatanpotong-lintang, semuavariabel yang diteliti baik variable independenmaupundependen - diukurpadasaat yang sama. Kelemahan dari desain ini adalah tidak dapat mengetahui hubungan sebab akibat secara langsung dan hanya dapat melihat hubungan antar

digilib.uns.ac.id 85 variabel dependen dan independen saja. Namun hasil dari penelitian ini masih dapat dijadikan landasan dalam melakukan penelitian yang selanjutnya. b. Kualitas data Untuk menjaga kualitas data sebelum kuesioner disebarkan kepada sampel penelitian dilakukan uji coba terlebih dahulu terhadap beberapa responden untuk mengetahui valid apa tidaknya kuesioner sehingga kuesioner yang digunakan sehingga benar-benar dapat mengukur seluruh variabel yang digunakan. Bias yang mungkin muncul dalam penelitian ini adalah bias seleksi, bias infprmasi dan bias kerancuan. 1) Bias seleksi a) Bias sukarela Adalah bias yang terjadi bila ada responden yang secara sukarela ikut dalam penelitian, sehingga mempengaruhi hasil akhir akibat kesukarelaanya tersebut. Pada penelitian ini, tidak ditemukan bias semacam ini. b) Bias penolakan (Non response bias) Adalah bias yang terjadi karena ada subyek yang menolak ikut dalam penelitian. Meskipun telah disiasati dengan membuat kuesioner yang sederhana, karena teknik pengambilan dengan menggunakan exhaustive sampel kemungkinan bias ini ada dalam penelitian ini. c) Bias pada besar sampel Adalah bias yang terjadi kareana smpel terlalu kecil atau terlalu besar. Bila sampel terlalu kecil, terdapat perbedaan-perbedaan yang tidak bisa ditunjukkan, sedangkan bila sampel terlalu besar perbedaan-perbedaan kecil

digilib.uns.ac.id 86 yang tidak terlalu penting dalam penelitian menjadi terlihat. Pada penelitian ini tidak terdapat bias ini karena jumlah sampel yang digunakan lebih dari sampel minimal. 2) Bias informasi Bias informasi bisa terjadi karena pewanwancara cenderung menanyakan lebih mendalam atau memberi sugesti bila menemukan sampel yang tidak memenuhi kriteria penelitian. Bias semacam ini tidak terjadi dalam penelitian ini karena semua sampel yang digunakan sudah sesuai dengan kriteria. 3) Bias kerancuan Bias kerancuan pada penelitian ini disiasati dengan pengenalan secara mendalam terhadap seluruh variabel bebas yang digunakan. Selain itu dipilih analisis multivariat regresi logistik berganda sehingga memungkinkan semua variabel bebas masuk dalam sebuah seleksi sehingga memunculkan variabel yang benar-benar berpengaruh terhadap variabel tidak bebas. c. Kualitas analisa data Analisis data dilakukan dengan menggunakan langkah yang sistematis, yang dimulai dengan mendeskripsikan data dalam betuk tabel distribusi frekuensi dari masing-masing variabel. Selanjutnya dilakukan analisis bivariat berupa analisis Chi-square dan selanjutnya dilakukan analisis multivariat dengan menggunakan Regresi logistik berganda. Data dari penelitian ini sangat tergantung dari kejujuran serta keterbukaan dari responden yang dijadikan sampel dalam menjawab pertanyaan yang ada

digilib.uns.ac.id 87 dikuesioner. Meskipun peneliti sudah berusaha sebisa mungkin untuk menjaga kualitas dari kuesioner akan tetapi jawaban dari respondenlan yang paling menentukan kualitas dari penelitian ini.