Alam dibangun dari materi dan energi. Membahas materi selalu melibatkan energi. Dalam kehidupan, materi dapat berfungsi sebagai bahan, dan ada juga yang berfungsi sebagai sumber energi. Materi di alam selalu mengalami perubahan. Energilah penyebab perubahan itu di samping energi itu sendiri dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk energi lainnya. Pengetahuan tentang materi dan hubungannya dengan energi menjadi penting untuk diketahui agar manusia dapat memahami gejala alam sekitar sehingga manusia mampu mengontrol, mengendalikan, dan melestarikan alam. Dengan demikian, alam yang lestari akan mendukung keselamatan dan kualitas hidup manusia serta dapat dimanfaatkan untuk kesejahteraan ummat manusia. A. MATERI DAN ENERGI 1. Materi a. Definisi Materi didefinisikan sebagai: segala sesuatu yang memiliki massa, menempati ruang, dan memiliki sifat dapat dilihat, dicium, didengar, dirasa, atau diraba. Dari batasan ini kita dapat menyatakan bahwa semua benda di alam ini termasuk diri kita sendiri adalah materi. Contoh materi: bintang; bumi; tumbuhan; hewan; manusia; batuan; minyak bumi; kayu; tanah, udara, air; logam; bakteri; molekul; atom; elektron; dst. b. Sifat Materi Setiap materi memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat materi menunjuk pada karakteristik materi yang menjadi ciri atau identitas dari materi itu. Mengenal sifat-sifatnya berarti mengenal materi itu; demikian juga sebaliknya. Sifat materi meliputi: sifat fisis; mencakup: wujud (fasa), bentuk, rasa, warna, bau, daya hantar panas, daya hantar listrik, kelarutan dan beberapa tetapan fisis (massa-jenis, indeks bias, titik beku, titik leleh, titik didih, titik bakar, dll.), dan sifat kimia; mencakup: kereaktifan (misalnya mudah/sukar bereaksi, dapat terbakar, melapuk, atau membusuk), rumus kimia, susunan ikatan, bentuk molekul, dll. 8
Contoh: Sifat: Sifat fisis: wujud: bentuk: rasa: bau: warna: titik didih: titik beku: titik bakar: Materi: air garam dapur bensin cair - tidak berasa tidak berbau tidak berwarna 100 0 C 0 0 C - padat kristal asin tidak berbau putih 1413 0 C 801 0 C - cair - khas khas kuning muda - - 30 50 0 C Sifat kimia: tidak terbakar tidak terbakar mudah terbakar c. Massa Massa materi menunjukkan jumlah (kuantitas) materi itu yang dinyatakan menurut ukuran SI dalam satuan kilogram (simbol: kg). 1 ton = 1000 kg 1 kg = 1000 g = 10 ons 1 g = 1000 mg Contoh konversi satuan massa: 2 g = mg. 2 g = (2) x (1000) mg = 2.000 mg. = 2,0 x 10 3 mg. 250 mg = kg. 250 mg = (250) : {(1000)(1000)} kg 2 250 2,5 x 10 kg 1.000.000 6 10 2-6 -4 2,5x 10 2,5x 10 kg d. Volum Volum materi menunjukkan jumlah (kuantitas) materi itu yang dinyatakan menurut ukuran SI dalam satuan desimeter-kubik (simbol: dm 3 ). 1 m 3 = 1000 dm 3 1 dm 3 = 1000 cm 3 1 L = 1000 ml = 1000 cc 1 cm 3 = 1 ml ; 1 dm 3 = 1 L 1 galon = 3,8 L 1 barel = 159 L Keterangan: L = liter; ml = mililiter; cc = sentimeter-kubik. Satuan volum yang sering digunakan dalam kimia adalah dm 3 ; cm 3 ; L; ml 9
Contoh konversi satuan volum: 0,3 dm 3 = cm 3. 0.3 dm 3 = (0,3) x (1.000) cm 3 = 300 cm 3 50 ml = dm 3. 50 ml = (50) : (1.000) L = (50) : (1.000) dm 3 50 3 50 3-3 3-2 dm dm 50 x10 dm 5,0 x10 dm 3. 1000 3 10 2. Energi a. Definisi Energi didefinisikan sebagai: segala sesuatu yang dapat melakukan kerja atau usaha. Energi tak dapat diindera oleh manusia; yang dapat ditangkap oleh indera hanyalah akibat yang ditimbulkan oleh energi tersebut. b. Bentuk-bentuk Energi Telah dinyatakan bahwa energi hanya dapat diketahui adanya dari akibat yang ditimbulkannya. Oleh karena itu pula energi sering dinamai menurut bentuk dari akibat yang ditimbulkannya; energi dibedakan berdasarkan bentuknya. Beberapa bentuk energi yang dikenal adalah: energi kinetik (mencakup energi translasi, energi rotasi, dan energi vibrasi), energi panas, energi bunyi, energi listrik, energi cahaya, energi radiasi, dan energi potensial (dapat dibedakan sebagai energi potensial posisi, atau sebagai energi potensial kimia). Tabel 2.1 Sifat Energi dan Bentuk-bentuknya. Sifat Energi Bentuk Energi Dimiliki oleh: Energi Potensial E. Pot. Posisi air bendungan (tergenang), benda tergantung E. Pot. Kimia makanan, baterai, bahan bakar, zat E. Pot. Nuklir zat radioaktif Energi Kinetik E. Translasi materi yang bergerak karena perpindahannya E. Rotasi materi yang berputar pada sumbunya E. Vibrasi materi yang bergetar karena regangan atau belokan E. Panas materi bersuhu di atas 0 K E. Bunyi getaran yang merambat E. Listrik ebonit yang digosok; gerakan materi yang bermuatan (perpindahan elektron, dsb.) E. Cahaya/Radiasi matahari; logam pijar Energi Mekanik E. Mekanik Kinetik baling-baling/kipas yang berputar E. Mekanik Potensial pegas yang diregang; pegas yang dipilin 10
c. Perubahan Bentuk Energi Yang penting untuk diketahui adalah bahwa energi bersifat kekal atau energi tak dapat diciptakan dan tak dapat dimusnahkan (disebut Hukum Kekekalan Energi). Yang dapat dilakukan terhadap energi hanyalah mengubah bentuk energi itu ke bentuk lainnya. Dari sifat energi ini adalah manusia dapat memperoleh bentuk energi yang diinginkan dari bentuk energi lain yang tersimpan dalam suatu materi. Bahan bakar (menyimpan energi potensial kimia) melalui pembakaran dapat membebaskan energi antara lain dalam bentuk panas dan cahaya; zat kimia melalui proses kimia dapat menghasilkan energi panas, energi cahaya, atau energi listrik. Sedangkan energi nuklir dapat dibebaskan dari zat radioaktif melalui reaksi nuklir (uraian lebih lengkap ada di bab khusus). Mataharilah sumber utama dari segala energi yang ada di bumi. Tanpa matahari, perubahan dan kehidupan di bumi tidak akan terjadi. Bumi menerima energi matahari dalam bentuk energi radiasi yang merambat melalui ruang hampa kemudian menembus atmosfer bumi; energi radiasi ini yang menyebabkan terjadinya aktivitas kehidupan dan perubahan di bumi. Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa setiap materi selalu memiliki energi; ada yang hanya memiliki salah satu dari bentuk energi bahkan ada pula materi yang memiliki gabungan dari kedua golongan energi tersebut. B. PERUBAHAN MATERI Setiap materi di alam ini selalu berubah. Materi tak pernah diam; tidak terkecuali diri termasuk di dalam diri kita. (Benarkah?) Contoh perubahan pada materi: pertumbuhan, pergerakan, pembelahan, penguapan, pencernaan, pembakaran, perkaratan, pelapukan, pembusukan, dst. Sesungguhnya, perubahan materi melibatkan perubahan sifat dari materi itu sendiri. Perubahan sifat ini ada yang hanya melibatkan perubahan sifat fisisnya saja, dan ada juga yang melibatkan perubahan sifat kimianya. Biasanya perubahan sifat kimia suatu materi selalu melibatkan juga perubahan sifat fisisnya. Apa yang menyebabkan suatu materi mengalami perubahan? Energilah yang menyebabkan suatu materi berubah. Setiap materi selalu mengandung energi. Materi berubah maka berubah pula kandungan energinya. Perubahan materi dapat disertai dengan pembebasan energi atau penyerapan energi. Pembebasan energi menyebabkan kandungan energi dari materi asal berkurang; sementara penyerapan energi menyebabkan materi asal bertambah kandungan energinya. Oleh karena itu sering dikatakan bahwa perubahan materi selalu disertai dengan perubahan energi. 1. Perubahan Fisis Salah satu bentuk energi penyebab perubahan materi adalah energi panas. Pemanasan dapat menyebabkan lilin meleleh; air menguap; kamper (kapur barus) dan iodium menyublim; dll. Energi mekanik dapat mengubah batang pohon menjadi papan atau balok kayu. Energi cahaya membuat materi di sekeliling kita berwarna, namun ketika tiada cahaya semua materi berwarna sama yakni hitam atau suasana tampak gelap. 11
Peristiwa-peristiwa di atas merupakan contoh perubahan materi yang melibatkan perubahan sifat fisis materi itu pada wujud, bentuk, atau warnanya. Lelehan lilin ketika membeku akan diperoleh kembali lilin; uap air jika diembunkan akan diperoleh kembali air yang sifat sama dengan air semula; begitu juga uap kamper akan menyublim menjadi padatan kamper. Perubahan materi yang hanya melibatkan perubahan pada sifat fisis suatu materi disebut perubahan fisis. Dapat dinyatakan bahwa ciri umum dari perubahan fisis adalah tidak menghasilkan zat baru dan perubahannya bersifat sementara (zat asal dapat segera diperoleh kembali). 2. Perubahan Kimia Bila kita memanaskan kayu, maka suhunya akan naik; dan bila suhu ini sampai pada titik bakarnya, maka kayu itu akan terbakar dengan sendirinya. Contoh lain perubahan kimia pada materi di alam sekitar kita adalah besi menjadi karat besi, kayu menjadi kayu lapuk, daun hijau berubah menguning, buah-buahan membusuk, dst. Contoh perubahan materi di atas ini memiliki perbedaan dengan perubahan fisis. Pada contoh tersebut, sifat fisis maupun sifat kimia dari materi sebelum dan sesudah perubahan sangat berbeda. Perubahan itu menyebabkan terjadinya perubahan sifat materi asal, dan munculnya sifat-sifat baru yang sangat berbeda dengan sifat materi asal. Dengan kata lain, perubahan kimia menyebabkan materi asal menjadi materi baru. Perubahan yang menyebabkan terbentuknya materi baru, atau perubahan materi yang melibatkan perubahan sifat materi secara kekal disebut sebagai perubahan kimia. Dari uraian tentang perubahan materi di atas, perbedaan antara perubahan fisis dan perubahan kimia dapat kita kemukakan sebagai berikut. Perubahan Fisis 1. Hanya melibatkan perubahan pada sifat fisis materi. Perubahan Kimia 1. Melibatkan perubahan pada sifat kimia maupun sifat fisis materi. 2. Bersifat sementara. 2. Bersifat kekal. 3. Tidak menyebabkan terbentuknya materi baru 3. Menyebabkan terbentuknya materi baru Berdasarkan pada perbedaan atau ciri-ciri dari kedua perubahan, kita dapat mengelompokkan perubahan di alam sekitar ke dalam perubahan fisis atau perubahan kimia. C. REAKSI KIMIA Istilah perubahan kimia lebih populer dengan sebutan reaksi kimia; atau kadangkadang cukup dengan sebutan reaksi. Di atas telah disinggung bahwa perubahan kimia atau reaksi kimia memiliki ciri-ciri yang dapat membedakannya dari perubahan fisis. Ciri-ciri perubahan kimia (reaksi kimia) antara lain: (1) Melibatkan perubahan pada sifat kimia maupun sifat fisis materi. Pada prakteknya perubahan sifat materi ini diamati melalui beberapa gejala fisis umum seperti: (a) Terjadinya perubahan warna (Gejala ini dapat diketahui langsung melalui penginderaan.) Beberapa contoh reaksi: 12
Air kapur + air aki Ca(OH) 2 + H 2 SO 4 CaSO 4 + air tak berwarna tak berwarna endapan putih tak berwarna 2 KI + Pb(NO 3 ) 2 PbI 2 + 2 KNO 3 tak berwarna tak berwarna end. kuning tak berwarna 2 K 2 CrO 4 + H 2 SO 4 K 2 Cr 2 O 7 + K 2 SO 4 + air kuning tak berwarna merah-jingga tak berwarna tak berwarna (b) Terbentuknya endapan (Gejala ini juga dapat diketahui langsung seperti terjadi kekeruhan, penggumpalan, atau pengkristalan.) Beberapa contoh reaksi: Air kapur + air aki Ca(OH) 2 + H 2 SO 4 CaSO 4 + air larutan larutan end. putih tak berwarna 2 KI + Pb(NO 3 ) 2 PbI 2 + 2 KNO 3 larutan larutan end. kuning tak berwarna (c) Timbulnya gas (Gejala munculnya gas dapat diketahui misalnya dari gelembung-gelembung gas, bau, atau perubahan volum/tekanan.) Beberapa contoh reaksi: Paku/besi air aki Fe + H 2 SO 4 FeSO 4 + H 2 padat larutan larutan (hijau muda) alkohol + asam asetat gas (tak berbau dan tak berasa) C 2 H 5 OH + CH 3 COOH CH 3 COOC 2 H 5 + air Cair Mudah menguap Berbau khas Cair Mudah menguap Berbau khas Cair Mudah menguap Berbau harum Cair Sukar menguap Tak berbau Selain contoh ini adalah makanan yang terbungkus plastik yang sering menggelembung karena terbentuknya gas. Berarti makanan itu telah mengalami perubahan kimia. Gas apa yang terbentuk dapat diperkirakan dari warna atau bau yang khas dari gas, tetapi kadang-kadang gas ada yang bersifat tak berwarna dan tak berbau maka sering diperlukan zat lain atau cara tertentu untuk mengetahuinya. Gas hidrogen sulfida (H2S) amoniak (NH3) asam asetat (CH3COOH) karbon dioksida (CO2) Sifat (cara mengetahuinya) tak berwarna; berbau belerang tak berwarna; berbau pesing (khas) tak berwarna; berbau cuka (khas) tak berwarna; tak berbau; dapat dideteksi dengan mengalirkan pada air kapur, larutan menjadi keruh. 13
Gas hidrogen (H2) oksigen (O2) Sifat (cara mengetahuinya) tak berwarna; tak berbau; dapat dibuktikan oleh adanya letupan bila gas ini didekatkan pada nyala api kecil. tak berwarna; tak berbau; dapat dibuktikan jika bara api bertambah pijar. Di samping ketiga gejala di atas, beberapa reaksi dapat dicirikan oleh terjadi perubahan suhu. Misalnya pada reaksi antara kapur tohor dan air ; karbid dan air ; atau pembakaran bahan bakar tergolong pada reaksi yang membebaskan energi panas (kalor). Reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalor disebut reaksi eksoterm. Reaksi sebaliknya adalah reaksi endoterm yaitu reaksi kimia yang disertai dengan penyerapan kalor juga dapat dijumpai di alam sekitar. Misalnya campuran serbuk besi dan serbuk belerang baru bereaksi apabila campuran itu dipanaskan; atau batu kapur (CaCO 3 ) bila dipanaskan akan terurai menjadi kapur tohor (CaO) dan gas CO 2. Dapat saja terjadi bahwa dalam suatu reaksi dapat memberikan beberapa gejala sekali gus (lihat pada contoh di atas). Bahkan ada pula yang tanpa memberikan gejala sehingga tak terdeteksi oleh indera namun reaksi kimia sesungguhnya telah terjadi. Misalnya pada reaksi berikut: Soda api dan asam klorida membentuk garam dapur dan air NaOH + HCl NaCl + H 2 O Garam dapur ini dapat diperoleh dengan menguapkan airnya. Sifat garam ini dapat dibandingkan dengan sifat materi asal pembentuknya (2) Bersifat kekal. (Kekal dapat diartikan bahwa materi hasil perubahan bersifat tetap dan tak dapat kembali menjadi zat semula. Biasanya zat asal dapat diperoleh kembali dengan cara melalui reaksi kimia juga. Jadi perubahan kimia menghasilkan materi yang sifatnya tetap atau kekal. (3) Menyebabkan terbentuknya zat baru. (Jika dua materi berbeda sifat fisis maupun sifat kimianya; berarti kedua materi itu berbeda jenisnya. Oleh karena itu bila suatu materi mengalami perubahan dan hasilnya berupa materi yang berbeda baik sifat fisis maupun sifat kimia dari materi asal, maka dikatakan materi yang terbentuk itu merupakan zat baru.) Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa bila suatu materi mengalami perubahan dengan menghasilkan materi baru yang sifatnya kekal (baik fisis dan kimia) berarti materi itu mengalami perubahan kimia; atau reaksi kimia telah terjadi. Percobaan berikut ini dapat dilakukan di luar sekolah untuk melihat gejala yang mungkin terjadi dan menunjukkan bahwa perubahan kimia atau reaksi kimia telah terjadi. Percobaan Gejala yang teramati: Air kapur, Ca(OH)2 ditetesi dengan air aki, H2SO4 Ujung paku besi, Fe (setelah diampelas) dicelupkan ke dalam air aki, H2SO4 Sebutir kecil karbit dimasukkan ke dalam sejumlah air Hembuskan nafas (melalui selang) ke dalam air kapur Tetesi potongan kain dengan air aki 14
D. HUKUM KEKEKALAN MASSA Eksperimen Antoine Lavoisier (Denmark) pada tahun 1779 dianggap sebagai awal dari Kimia Modern. Dalam eksperimennya, ia memanaskan tabung tertutup yang sebelumnya diisi dengan sejumlah raksa dan udara. Lavoisier memperoleh hasil sebagai berikut: udara dalam tabung berkurang setelah diukur ulang. massa raksa bertambah setelah ditimbang ulang. terjadi reaksi antara raksa dengan sebagian udara (raksa berubah warna menjadi zat padat merah, sedangkan sisa udara tetap sebagai gas). Berdasarkan hasil eksperimennya itu, Lavoisier menyatakan bahwa jumlah massa zatzat, sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. Pernyataan ini dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa (disebut juga sebagai Hukum Lavoisier). Berbagai percobaan dapat kita lakukan untuk membuktikan kebenaran Hukum Lavoisier tersebut, misalnya melalui percobaan berikut ini. Contoh hasil percobaan: air kapur Sebelum reaksi direaksikan dengan Atau dapat ditulis sebagai: Sesudah reaksi larutan asam sulfat menghasilkan air keruh air kapur + larutan asam sulfat air keruh 20 gram 15 gram 35 gram a gram b gram (a+b) gram m gram n gram (m+n) gram Percobaan Lavoisier dapat menjelaskan lebih jauh tentang reaksi kimia bahkan mendorong ilmuwan lain pada zamannya melakukan berbagai percobaan yang menghasilkan berbagai hukum dalam kimia. Pada reaksi pemanasan di atas hanya gas tertentu yang dapat bereaksi dengan raksa dan sisanya tetap tidak bereaksi. Udara yang bereaksi itu disebutnya sebagai gas oksigen dan menjadi komponen penyusun udara. Adanya oksigen maka peristiwa pembakaran dan proses pernafasan dapat berlangsung. 15
IKHTISAR Materi didefinisikan segala sesuatu yang mempunyai massa, menempati ruang, dan memiliki sifat antara lain dapat dilihat, dicium, didengar, diraba, atau dapat dirasa. Materi memiliki sifat fisis maupun sifat kimia; sifat fisis meliputi wujud, rasa, bau, warna, bentuk, dan beberapa tetapan fisis; dan sifat kimia meliputi kereaktifan (kemudahan bereaksi; mudah terbakar), rumus kimia, struktur ikatan. Energi didefinisikan sebagai sesuatu yang dapat melakukan kerja atau usaha. Materi dapat mengalami perubahan dengan melibatkan perubahan energi. Perubahan fisis merupakan perubahan materi yang hanya melibatkan perubahan sifat fisis materi itu, dan sifat perubahannya tidak kekal (sementara). Perubahan kimia merupakan: (1) perubahan materi yang melibatkan perubahan pada sifat kimia (kadang juga sifat fisis) dari materi itu; atau (2) perubahan yang menghasilkan materi baru bersifat kekal. Reaksi kimia (istilah umum untuk perubahan kimia) dapat dicirikan oleh: terbentuknya endapan, perubahan warna, dan/atau timbulnya gas. Reaksi eksoterm adalah reaksi kimia yang disertai dengan pelepasan kalor; dan sebaliknya, reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan penyerapan kalor. Dalam reaksi kimia, jumlah massa dari zat-zat sebelum dan sesudah reaksi adalah sama. (Dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa atau Hukum Lavoisier.) 16
SOAL-SOAL PILIHAN BERGANDA (Hanya ada satu jawaban yang benar.) 01. Materi didefinisikan sebagai. A. segala sesuatu yang memiliki massa. B. segala sesuatu yang menempati ruang (atau memiliki volum). C. segala sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dirasa, atau diraba. D. segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. E. segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang serta bersifat dapat diindera. 02. Mana di antara pernyataan berikut yang tidak tepat? A. Udara tak dapat dilihat, didengar, dan dirasa tetapi dapat diraba. B. Semua benda di sekitar kita adalah materi. C. Adanya bunyi menandakan adanya materi di sekeliling kita. D. Benda bercahaya di malam hari, semuanya termasuk materi E. Suara menempati ruang dan memiliki massa. 03. Kelompok berikut yang bukan kelompok materi adalah. A. padi, beras, nasi. D. manis, tawar, pahit B. pohon, kayu, meja E. serat, benang, kain C. air beku, air, uap air 04. Setiap materi selalu: A. memiliki massa D. memiliki massa dan memiliki volum B. memiliki volum E. memiliki massa, memiliki volum, dan dapat diindera. C. dapat diindera 05. Untuk massa sebesar 1 kg dari benda berikut, benda mana yang volumnya paling kecil? A. kapas D. kayu B. udara E. air C. besi 06. Air memiliki massa-jenis 1. Berarti setiap 1 L air memiliki massa sebesar: A. 1 mg D. lb B. 1 ons E. 1 kg C. 1 g 07. Manakah di antara kedua materi berikut yang memiliki sifat kimia yang sama? A. Beras dan nasi D. Bensin dan alkohol B. Es dan air E. Besi dan kayu C. Emas dan tembaga 08. Jenis perubahan apa yang terjadi bila beras berubah menjadi tepung? A. Perubahan wujud D. Perubahan kimia B. Perubahan bentuk E. Perubahan warna C. Perubahan rasa 17
09. Di antara peristiwa berikut, mana yang akan menghasilkan endapan? A. Meneteskan oli ke dalam bensin B. Mengalirkan oksigen ke dalam air C. Mengalirkan udara ke dalam air kapur D. Memasukkan gula ke dalam air E. Mencampurkan air dengan alkohol 10. Materi berikut yang bukan merupakan hasil reaksi kimia adalah. A. Karat besi D. balok kayu B. nasi basi E. tapai singkong C. arang ESSAY Materi Dan Energi 01. Jelaskan apa yang dimaksud dengan materi! Berikanlah masing-masing 3 contoh untuk materi berwujud padat, cair, dan gas. 02. Sebutkanlah 5 sifat fisis dan 2 sifat kimia yang dimiliki oleh besi dan emas. 03. Isilah titik-titik di bawah ini. a. 20 g =.. kg =. mg. b. 0,5 L = ml = dm 3 = m 3 =.. cc. 04. Mana yang lebih ringan 1 L air atau 1 L minyak tanah? Mengapa? 05. Mana yang lebih besar volumnya, 1 kg besi atau 1 kg garam dapur? Bagaimana cara untuk menguji kebenaran atas jawabanmu? 06. Dengan indera atau alat apa yang dapat digunakan untuk mengetahui gejala adanya bentuk energi panas, bunyi, dan listrik? 07. Menurut pendapatmu dapatkah bentuk energi panas diubah menjadi bentuk energi lain? 08. Sebutkan 5 materi yang ada di sekitarmu yang menyimpan energi kimia! 09. Satu butir buah kelapa tergantung di pohonnya. Sebutkan bentuk-bentuk energi yang mungkin dimiliki oleh buah kelapa tersebut. 10. Melalui proses apa, cahaya matahari dapat diubah menjadi energi kimia? Perubahan Materi, Reaksi Kimia Dan Hukum Lavoisier. 11. Apa yang dimaksud dengan perubahan fisis dan perubahan kimia? 12. Berikanlah masing-masing 1 contoh perubahan fisis yang disebabkan oleh bentuk energi panas, kinetik, listrik, dan bentuk energi cahaya. 13. Sebutkan perbedaan antara perubahan fisis dan perubahan kimia! 14. Sebutkan tanda atau ciri yang menunjukkan bahwa materi berikut ini telah mengalami perubahan kimia! a. besi c. tembaga e. makanan g. kain i. daun b. perak d. kayu f. kertas h. baterai j. plastik 18
15. Berikanlah 1 contoh materi di sekitar kehidupan yang dapat mengalami reaksi kimia karena oleh: a. listrik b. pembakaran c. penyinaran d. pemanasan e. benturan Sertai dengan menyebutkan hasil reaksinya. 16. Dalam air kapur terlarut kalsium hidroksida, Ca(OH) 2 sedangkan dalam air aki terlarut asam sulfat, H 2 SO 4. Disediakan: Larutan 1 (diukur 5 ml air kapur dan ditimbang: 5,02 g). Larutan 2 (diukur 50 ml air aki dan ditimbang: 55 g). Jika larutan 1 dituangkan perlahan ke dalam larutan 2 dan kemudian campuran menjadi keruh, jawablah pertanyaan di bawah ini. a. Apakah perubahan yang terjadi merupakan reaksi kimia? Mengapa? b. Berapakah massa dari campuran sebelum dan sesudah reaksi? c. Apakah perubahan tersebut memenuhi Hukum Lavoisier? Beri penjelasan singkat. 19
20