BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN. Pengolahan Data Terdistribusi 1 A. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
Sentralisasi dan Desentralisasi

STRATEGI PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI 2 sks Oleh : Sri Rezeki Candra Nursari

PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI

SISTEM TERDISTRIBUSI

Beberapa Bentuk Konfigurasi Sistem

Kisi-Kisi Sistem Terdistribusi

TEKNOLOGI KOMPUTER. Pendahuluan. Perangkat Keras Komputer

Sistem Distribusi Hirarki

KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI

Arsitektur Sistem Basis Data. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom

ARSITEKTUR SISTEM INFORMASI DALAM JARINGAN. Oleh : Nama : Erwiyan NIM :

ARSITEKTUR SISTEM. Alif Finandhita, S.Kom, M.T. Alif Finandhita, S.Kom, M.T 1

TSI Perbankan PENDAHULUAN. AS/400 hal. A.1

KONSEP JARINGAN KOMPUTER

Desain Sistem Donny Yulianto, S.Kom

Bab 2. Tinjauan Pustaka

Pengenalan Komunikasi Data

SILABUS SISTEM TERDISTRIBUSI (S1 - Sistem Informasi) (KK ) MINGGU POKOK BAHASAN MATERI SUMBER

FUNGSI TERDISTRIBUSI

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom.,M.Kom

Pengenalan Komputer. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi komputer,jenis generasi perkembangannya. Nawindah,S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas FT

LEMBAR KEGIATAN MAHASISWA (LKM)

LAN Jaringan yang bergantung pada kendali yang dipusatkan lebih mudah terganggu daripada jaringan yang kendalinya terdistribusi

BAB 4 PERANCANGAN JARINGAN DAN EVALUASI. Perancangan jaringan pada PT. EP TEC Solutions Indonesia menggunakan

PENGEMBANGAN SISTEM DAN ANALIS SISTEM & STRATEGI PENGEMBANGANNYA. Oleh : Arvian Triantoro

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penghubung tersebut dapat berupa kabel atau nirkabel sehingga memungkinkan

BAB II DASAR TEORI. teknologi informasi belum maksimal diterapkan. Penggunaan Personal Computer

Willy Permana Putra, S.T., M.Eng Willy Permana Putra, S.T Jaringan Komputer

Technologi Informasi Dan Sistem Informasi Manajemen

Kerangka Lecture. Perangkat Keras Komputer. Dasar-Dasar Pemrosesan Komputer, Database & Komunikasi Data

BAB VI AUDIT PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK (PDE)

PERTEMUAN 2 DBMS & PERANCANGAN BASIS DATA

Analisis dan Perancangan Sistem Hanif Al Fatta M.kom

SISTEM BASIS DATA 1. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KAS PADA BAGIAN KEUANGAN DI STMIK JAKARTA STI&K. Ani Rachmaniar. Abstrak

ii) Tahap-tahap evolusi Infrastruktur IT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Pengertian Jaringan Komputer 1.2. Tujuan Membangun Jaringan Komputer 1.3.Manfaat Jaringan Komputer

Komponen Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kontrak Kuliah. Arsitektur Sistem Basis Data. Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

SISTEM INFORMASI. KOMPONEN DAN MODEL SISTEM INFORMASI

Sistem Informasi. Komponen Dan Model Sistem Informasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Pengantar Komputer dan Ilmu Komputer

1 Tinjau Ulang Sistem Komputer

BAB 1 PENDAHULUAN. lebih cepat dan murah tentunya menuntut para pemberi informasi untuk memiliki

PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI

Aplikasi Komputer. Modul-1 Pengenalan, Sejarah Komputer, dan Sistem Komputer.

DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER

SEJARAH GENERASI KOMPUTER. Oleh Ir. Nizirwan Anwar, MT

SILABUS SISTEM TERDISTRIBUSI * (S1 - Sistem Komputer) KK

1 BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah

Kuliah Pengantar Teknologi Informasi 3

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

Sistem Terdistribusi. Sistem Operasi Terdistribusi oleh : Musayyanah, S.ST, MT

SISTEM BASIS DATA. Pendahuluan. Gentisya Tri Mardiani, M.Kom

SISTEM KOMPUTER PEMROSES (CPU) Empat komponen Sistem Komputer : Pemroses Memori Utama Perangkat Masukan dan Keluaran Interkoneksi Antar Komponen

Tugas Konsep Sistem Informasi

Pengenalan Basis Data (lanjutan)

APLIKASI KOMPUTER. Pengenalan, Sejarah Komputer dan Sistem Komputer. Ida Farida, M.Kom. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi MKCU

BAB III LANDASAN TEORI. dalam kertas atau lainnya. Tujuan utama seseorang menulis surat tidak lain

SHARE DATA & TRANSACTION

PENGENALAN TEKNOLOGI KOMPUTER

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SAHARI. Selasa, 29 September

BAB I PENDAHULUAN. seiring perkembangan teknologi mikroprosesor, proses komputasi kini dapat

KEAMANAN DAN KONTROL SISTEM INFORMASI BAB1. PENDAHULUAN

Chapter 10 PENGENDALIAN INTEGRITAS PEMROSESAN DAN KETERSEDIAAN

PENGANTAR TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN 2

Apa itu Mikrokomputer?

16 Agustus 2011 PENGANTAR KEAMANAN KOMPUTER

PERTEMUAN 2 LANJUTAN PERANCANGAN DATABASE DAN DBMS

1. Mana di bawah ini yang bukan termasuk dalam kelompok pengendalian umum:

Mata pelajaran ini memberikan pengetahuan kepada siswa mengenai konsep dasar dan design jaringan komputer.

Teknik Informatika Universitas Pasundan. Caca E. Supriana, S.Si.,MT.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Semoga Tuhan memberi berkah pada kelas ini.

Hanif Fakhrurroja, MT

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

T E K N O L O G I JARINGAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Database bisa dikatakan sebagai suatu kumpulan dari data yang tersimpan dan diatur atau

Komputer Dari Generasi Ke Generasi

Sistem File dan Basis Data. Budhi Irawan, S.Si, M.T Andrew B. Osmond, S.T., M.T.

APLIKASI INSTALASI PENJUALAN OBAT DI FARMASI PUSKESMAS MANTUP

Pertemuan 1. Tujuan Teknik Komunikasi

LINGKUNGAN BASIS DATA

Organisasi Sistem Komputer

MINGGU II JENIS KOMPUTER

PRAKTIKUM BASIS DATA TERDISTRIBUSI MODUL VI FAILOVER CLUSTER

Database dan DBMS DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat, memelihara, mengontrol, dan mengakses basis data dengan

Pertemuan Ke 2 Arsitek tur Dasar Komputer

Langkah-Langkah Analisis Sistem

Komponen-komponen Komputer

PENGELOMPOKAN KOMPUTER

BAB II TINJAUAN UMUM PROGRAM KOMPUTER. (hardware) dan perangkat lunak (software) yang memiliki kemampuan atau

Khalidah / Pengantar Sistem Informasi PENGANTAR SISTEM INFORMASI PERTEMUAN 3-4 KOMPUTER SEBAGAI ALAT BANTU PADA SISTEM INFORMASI

1 BAB I PENDAHULUAN. informasi dalam segala bentuknya (McKeown, 2002).Infrastruktur teknologi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam era globalisasi sekarang ini, peranan teknologi sudah sangat luas

Database Terdistribusi. by: Ahmad Syauqi Ahsan

Transkripsi:

Pengolahan Data Terdistribusi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pencapaian teknologi komputer yang sangat canggih dan modern yang ada pada abad ini akan memudahkan kita untuk melakukan pengolahan data yang akan menghemat waktu, ruang dan biaya. Dan hasil dari suatu pengolahan data yang diperoleh akan sangat memuaskan, berguna dan bermanfaat dari suatu lembaga atau instansi yang menggunakannya. Pengolahan data secara tepat cepat dan efisien adalah hal penting yang dibutuhkan bagi lembaga atau instansi. Sistem pengolahan data dengan menggunakan komputerisasi sekarang sudah banyak digunakan pada setiap lembaga atau instansi yang ada di Indonesia, selain memberikan kemudahan juga memberikan keamanan dan kenyamanan. Oleh karena itu dibutuhkan sistem komputerisasi karena dengan dukungan sistem komputerisasi, cara kerja yang sebelumnya manual dapat merubah cara kerja yang lebih efisien, sehingga terjamin mutu dan kualitas prosedur kerjanya. Perkembangan sarana teknologi modern yang lebih baik, akan tercipta suatu lingkungan sistem kerja yang lebih produktif. B. RUMUSAN MASALAH Bertolak dari apa yang telah dijelaskan pada latar belakang masalah di atas, dalam hal ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana sejarah perubahan revolusioner pengolahan data terdistribusi 2. Apa pengertian dari pengolahan data terdistribusi 3. Apa tujuan pembuatan pengolahan data terdistribusi BAB II PEMBAHASAN

Pengolahan Data Terdistribusi 2 A. PERUBAHAN REVOLUSIONER DALAM PENGOLAHAN DATA 1. SEJARAH Sampai dengan tahun 1970-an kebanyakan sistem komputasi merupakan komputer yang besar dan terpusat. Beberapa aplikasi menggunakan network yang menghubungkan sejumlah terminal sederhana ke sistem terpusat. Kadang kadang sistem pusat mempunyai dua prosesor ( supaya lebih reliable), tetapi pemrosesan tiap transaksinya dilaksanakan oleh satu komputer yang besar Pada tahun 1970-an adalah masa komputer mini dan dilanjutkan dengan komputer mikro, dengan sirkuit LSI ( Large Scale Integration ), biaya pembuatan prosesor menurun. Sebuah sistem komputer dapat mempunyai banyak prosesor. Pemakai dapat memiliki terminal pengolahan sendiri. Dalam hal ini mesin pengolahan lokal dapat dihubungkan dengan mesin yang lebih besar dalam jarak jauh yang mengelola database dan menyediakan pengolahan ekstra bila diperlukan. Pertengahan tahun 1970-an dikembangkan bentuk arsitektur sistem baru dengan fasilitas online untuk transaksi pada aplikasi database. Sistem ini harus : a. Sangat reliable ( tidak boleh sering gagal ). b. Memenuhi berbagai kabutuhan pengolahan. c. Mempunyai fasilitas untuk mengikuti perkembangan teknologi pada arsitekturnya tanpa perlu mengubah sistem utama Suatu pernyataan : gabungan komputer mikro, mini, dan besar yang bagaimana yang menyediakan sumberdaya komputer yang paling efektif?

Pengolahan Data Terdistribusi 3 Sistem komputer sekarang kelihatannya menghubungkan banyak prosessor yang besar maupun kecil dalam jarak yang jauh dengan menggunakan jaringan komputer. Pengolahan terdistribusi dimaksudkan sebagai banyak prosesor yang biasanya dihubungkan dengan telekomunikasi. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam perancangan system pengolahan data yang terdistribusi adalah : a. Di mana informasi harus disimpan b. Di mana dan bagaimana bentuk data yang disimpan c. Bagaimana struktur data yang disimpan d. Bagaimana mengakses data tersebut 2. BIAYA MESIN Yang menjadi penunjang pengolahan terdistribusi adalah biaya dari prosesor kecil. Hingga awal 1970-an masih berlaku aturan GROSCH : biaya per instruksi yang dilaksanakan merupakan kebalikan dari ukuran kuadrat dari mesin. Saat ini komputasi mengarah ke sentralisasi. Hal ini kemudian berubah, karena biaya per instruksi yang dilaksanakan pada komputer mini jauh lebih rendah daripada komputer besar, dan pada prosesor mikro ini hal ini lebih rendah lagi. Memang komputer besar memiliki sekumpulan instruksi yang lebih banyak, dan juga ada instruksi seperti aritmetika floating-point dan data dengan variabel panjang. Namun, kebanyakan pengolahan transasksi yang komersial dapat dilaksanakannya pada mesin yang lebih kecil tanpa aritmatika floating-point ataupun instruksi rumit lainnya

RELATIVE PRICE / PERFORMANCE RATIO MICROKOMPUTERS MINIKOMPUTERS LARGE KOMPUTERS Pengolahan Data Terdistribusi 4 Gambar 1.1 memperlihatkan bahwa aplikasi sederhana menjadi lebih mahal ketika biaya mesin meningkat. Sebaliknya untuk aplikasi yang rumit APPLICATION REOURING A COMPLEX INSTRUCTION SET 1000 100 Gambar 1.1 APPLICATION FOR WHICH A MINIKOMPUTER INSTRUTION SET IS THE RIGHT LEVEL OF COMPLEXITY 10 APPLICATION REOURING A SIMPLE INSTRUCTION SET 1 10 100 1000 10.000 3. MIKROELEKTRONIKA Harga komputer mikro dan memori juga menurun karena jumlah komponen per chip bertambah dalam sirkuit mikroelektronika. Gambar 1.2. memperlihatkan perkembangan mikroelektronika, dan dikenal dengan Moore s Law. Kelihatannya sebelum pertengahan 1980-an telah ada komputer mikro dengan chip yang mempunyai memori 1 juta bit.

Pengolahan Data Terdistribusi 5 Tambahan lain dari semikonduktor. Magnetic bubble memory dan bubble lattice memory yang isinya tidak akan hilang ketika listrik mati. 4. SOFTWARE PATH LENGTH Faktor perangkat lunak juga sangat penting dalam perkembangan system komputer. System operasi pada komputer yang besar sangat rumit, dan untuk tiap transaksi banyak instruksi perangkat lunak yang harus dilaksanakan sebagai tambahan dari instruksi aplikasi.

Pengolahan Data Terdistribusi 6 Software path length, adalah jumlah instruksi perangkat lunak yang dilaksanakan untuk suatu transaksi. a. Pada komputer mini, penanganan suatu transaksi pada suatu saat, dan pembacaan dan penulisan record yang sederhana dan langsung, mempunyai software path length yang kurang dari 2000 instruksi. b. Pada komputer besar dengn system opreasi virtual dan fasilitas komunikasi data dengan database yang rumit, path length-nya seringkali lebih besar daripada 100.000 atau 200.000 instruksi c. Program aplikasi untuk kebanyakan pekerjaan komersial melaksanakan sedikit instruksi per transaksi, sering kurang dari 1000. d. Jadi jumlah total instruksi yang dilaksanakan per transasksi pada komputer besar adalah 50 kali lipat atau lebih. Perangkat lunak pada mesin besar sangat rumit, karena : a. Kerumitan dari banyak transaksi yang menggunakan prosesor yang sama secara bersama sama. b. Perangkat lunaknya dibuat sangat general sehingga sesuai dengan berbagai tipe pengolahan. c. Perangkat lunaknya juga harus kompatibel dengan yang lalu. Beberapa keuntunga menggunakan komputer kecil untuk banyak aplikasi : a. Biaya per instruksi untuk aplikasi sederhana lebih murah b. Jarang mengalami kegagalan sistem c. Perangkat lunak pendukung yang sederhana d. Software path length lebih pendek e. Training yang diperlukan lebih sedikit f. Pengujian program lebih sederhana g. Tidak perlu mengatur udara ruangan, ataupun peninggian lantai. h. Biaya instalasi yang rendah i. Lebih ekonomis dalam mengerjakan eksperimen / percobaan Keuntungan menggunakan komputer besar a. Kumpulan instruksi yang lebih rumit dapat ditangani b. Memori utama yang lebih besar c. Dapat digunakan oleh banyak pemakai bersama sama d. Penangan system manajemen database yang lebih baik

Pengolahan Data Terdistribusi 7 Kebanyakan perancangan sistem yang bagus menggabungkan mesin yang kecil dan besar ke dalam konfigurasi yang terdistribusi 5. KONSEP TELEPROCESSING Teleprocessing adalah penggunaan fasilitas telekomunikasi untuk mengakses kemampuan pengolahan. Apa yang dilakukan dengan terminal dan teleprosessing dapat dikerjakan pada mesin lokal. Mesin lokal itu sendiri dapat di hubungkan dengan mesin lainnya melalui telekomunikasi, dan transasksi dapat di olah mesin lokal ataupun mesin lainnya yang berjauhan. Ada dua alasan bilamana suatu transaksi di kirim ke mesin lainnya : a. Mesin lokal tidak mempunyai cukup kemampuan. Tapi kebanyakan transasksi komersial tidak memerlukan kemampuan komputer yang rumit b. Transaksi memerlukan data yang di simpan di tempat lain. 6. DATA TERDISTRIBUSI Hal yang penting dalam system terdistribusi adalah lokasi dan perancangan datanya. a. Beberapa data di gunakan pada banyak lokasi b. Sering diperlukan sistem manajemen database yang memberikan akses kepada banyak pemakai dengan view yang berbeda dari data yang sama c. Peningkatan baiaya penyimpanan per bit pada unit penyimpanan yang sangat besar lebih rendah dibandingkan pada penyimpanan yang lebih kecil d. Beberapa masalah pada data yang terpisah secara geografis adalah masalah integritas, kepemilikan, dan kemacetan (deadlock) ketika banyak prosesor meng-update data yang sama. Hal ini menjadi alasan untuk memusatkan beberapa data. 7. RINGKASAN Pengolahan data di masa depan merupakan perkembangan mesin yang pesat yang kebanyakan dihubungkan dengan telekomunikasi.

Pengolahan Data Terdistribusi 8 Banyak komputer kecil dan murah. Namun, komputer mini tidak akan menggantikan komputer besar, dengan alasan beberapa fungsi dan data yang masih harus terpusat. Tugas perancangan sistem adalah untuk : a. Memutuskan distribusi mesin yang bagiaman yang paling baik b. Penghubung seperti apa yang di perlukan dan c. Dimana data harus di simpan B.PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI 1. PENGERTIAN DATA TERDISTRIBUSI Pengolahan data terdistribusi pada sistem komputer saat ini digambarkan sebagai banyak komputer atau processor yang besar maupun kecil dalam jarak yang jauh yang dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Hal yang penting dalam sistem terdistribusi adalah lokasi dan masalah perancangan data. Ada beberapa definisi mengenai pengolahan data terdistribusi, antara lain : a. Penempatan sumber daya komputer pada pemakainya. b. Struktur organisasi pengolahan data dengan kemampuan yang terpusat, dan pengolahan paling sedikit bagian dari suatu aplikasi dengan cara yang terdesentralisasi. c. Sejumlah node pengolahan data dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi terhadap host (server / pusat) yang juga digunakan untuk mengontrol keseluruhan jaringan.

Pengolahan Data Terdistribusi 9 d. Cara pembagian sumber daya komputer pada suatu organisasi sehingga sedekat mungkin dengan aplikasinya secara geografis maupun organisasional. e. Sistem pengolahan data terdistribusi adalah suatu sistem dimana program-program aplikasi untuk pengolahan datanya berada di nodenode yang terpisah dan saling dihubungkan dan dirancang dengan kontrol yang ketat dan terintegrasi. Pengolahan data di masa depan merupakan perkembangan mesin komputer yang pesat yang kebanyakan dihubungkan dengan jaringan telekomunikasi. Saat ini telah banyak komputer dengan ukuran kecil dengan harga yang murah. Namun komputer mini tidak akan menggantikan komputer besar, dengan alasan beberapa fungsi dan data masih harus terpusat. Oleh karena itu maka tugas seorang perancang sistem adalah untuk : a. Memutuskan distribusi mesin atau processor yang bagaimana yang paling baik b. Penghubung yang bagaimana yang diperlukan c. Di mana data harus disimpan 2. TUJUAN PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI Tujuan Utama Pengolahan Data Terdistribusi : a. Otonomi lokal Memberikan tingkat otonomi lokal dalam komputasi kepada kelompok pemakai lokal. b. Pengoperasian yang terpisah dan kontrol yang terpusat Mengijinkan pengoperasian pengolahan data yang terdistribusi yang ditingkatkan dengan pelayanan dan database yang terpusat, dengan berbagai tingkat kontrol yang terpusat. c. Produktivitas Pemakai Menyediakan teknik dan bahasa sehingga pemakai dapat memberi hasil yang maksimum dalam menggunakan sistem komputer. d. Pengembangan aplikasi oleh kelompok pemakai

Pengolahan Data Terdistribusi 10 Menyediakan infrastruktur bagi kelompok pemakai untuk mengembangkan aplikasinya secara mudah dan fleksibel dengan pengontrolan untuk mencegah masalah kompabilitas. e. Dialog Terminal Membuat terminal mudah digunakan dengan struktur dialog yang menghasilkan intelegensia yang terdistribusi. f. Akses untuk sumber daya dan data yang jaraknya jauh Memudahkan user lokal untuk mengakses berbagai sumber daya yang berguna dari lokasi yang berbeda, termasuk program dan data. g. Jarak menjadi tidak nyata Membuat jarak menjadi tidak nyata dengan menggunakan jaringan yang sesuai rancangannya. h. Ketersediaan (availability) Menghindari kegagalan sistem yang dapat dilihat oleh pemakai dan memaksimumkan ketersediaan interface sistem bagi pemakai. i. Privacy dan Keamanan Mencegah pengaksesan data dan sumber daya tanpa ijin dan melindungi data dari kegagalan maupun tindak kejahatan. j. Audit Menjamin peng-update-an record yang penting, seperti data keuangan, yang dapat di audit dengan penuh. k. Ketepatan dan Konsistensi Menggunakan kontrol ketepatan pada semua input, dan mencegah terjadinya banyak versi dari data yang sama yang tersedia bagi pemakai dalam tingkat peng-update-an yang berbeda. l. Kemudahan pengubahan Menyadari bahwa sistem terdistribusi akan berkembang dan berubah dengan konstan, dan mendukung perubahan ini tanpa perusakan dan pengeluaran. m. Proteksi Program dan struktur data logik yang ada tidak perlu dikerjakan kembali ketika perubahan sistem atau program lain dibuat. n. Penyembunyian kerumitan Sistem sedapat mungkin menyembunyikan kerumitan dari user. Hal Teknis yang Diperlukan Untuk Mencapai Tujuan : a. Penggunaan komputer mini dan mikro

Pengolahan Data Terdistribusi 11 Menghubungkan komputer mikro, mini dan besar menjadi sistem yang paling efektif biayanya. b. Teknik Database Menggunakan teknik database untuk menjamin data yang sama dapat diakses oleh banyak pemakai dengan cara yang fleksibel. c. Jaringan Komputer Menggunakan jaringan yang dirancang untuk pengiriman data, surat dan mungkin juga suara atau yang lainnya. d. Struktur jaringan yang fleksibel Memberikan struktur jaringan yang memberikan fleksibilitas yang tinggi untuk menambah node atau sirkuit, yang menangani lalu lintas terminal dan juga lalu lintas komputer ke komputer. e. Kontrol saluran yang standar Menggunakan prosedur kontrol saluran yang standar untuk menghubungkan terminal-terminal dan untuk interkoneksi komputer. f. Terminal virtual Menggunakan standar terminal virtual, unit logika dan tampilan, sehingga ketika terminal atau PC user diubah, program yang digunakan tidak perlu dituliskan kembali. g. Kriptografi Menggunakan kriptografi yang memerlukan keamanan transmisi yang ketat. h. Keamanan Menggunakan teknik keamanan yang ketat jika diperlukan. i. Audit Menggunakan peralatan yang membuat sistem mudah di-audit. j. Bahasa tingkat tinggi Menggunakan bahasa tingkat tinggi khususnya bagi user untuk mencapai fleksibilitas maksimum dalam mengakses data dan produktivitas maksimum dalam pengembangan aplikasi. k. Kamus data Menggunakan kamus data untuk menjamin kompabilitas, field, record dan struktur data yang digunakan dalam unit penyimpanan yang terdistribusi. l. Strategi Mengembangkan strategi pengolahan data, termasuk di dalamnya tiga sub strategi, yaitu : pengolahan data terdistribusi, database dan jaringan. Oleh karena itu

Pengolahan Data Terdistribusi 12 diperlukan pengembangan struktur manajemen untuk menjalankan strategi tersebut, diantaranya : a. Administrasi sistem terdistribusi, untuk menjamin bahwa sistem yang terpisah dapat dihubungkan dan bekerja sama sebaik mungkin. b. Administrasi data terdistribusi, untuk membantu perancang data terdistribusi dalam merancang struktur data yang sesuai, dan juga untuk menjamin kompabilitas antara data pada PC yang terpisah, serta untuk mendokumentasikan data dalam kamus data. c. Administrasi jaringan, untuk menjamin pengembangan jaringan yang sesuai. 3. PENGARUH PENGOLAHAN DATA TERDISTRIBUSI PADA ORGANISASI Tujuan utama PDT (Pengolahan Data Terdistribusi) adalah untuk meningkatkan dan memperluas penggunaan komputer bagi pemakai. Pemakai (end user) diartikan sebagai orang yang pekerjaannya dibantu dengan komputer, misalnya akuntan, kepala toko, bank teller, ahli sains, manajer, para professional, atau staf kantor pusat. PDT memberi fasilitas logika, penyimpanan data, ataupun komputasi yang dibawa langsung ke lokasi pemakainya. Macam-macam pengaruh PDT pada organisasi : a. Departemen pemakai memiliki fasilitas komputer dan akses data yang lebih baik. Pengolahan data dapat online dengan waktu respon yang cukup cepat. b. Departemen pemakai bertanggung jawab dalam menggunakan komputer mereka. c. Pemasukan data dipindahkan ke departemen pemakai, sehingga mereka bertanggung jawab atas ketepatan datanya. d. Proses informasi fungsional dapat didistribusikan sedangkan yang strategi dipusatkan.

Pengolahan Data Terdistribusi 13 e. Manajemen fungsional lebih efisien dan bertanggung jawab untuk kegiatan masing-masing (tidak lagi mempermasalahkan komputer yang jauh). f. Manajemen strategi mempunyai logistik yang luas pada satu lokasi. g. Kontrol strategi ketat pada persediaan manajemen kas dan fungsi. h. Untuk kontrol strategi yang terpusat dan pendistribusian proses fungsional diperlukan reorganisasi perusahaan. i. Departemen pengolahan data dan hubungannya dengan departemen lain merupakan faktor dalam restrukturisasi. j. Manager departemen harus mampu dalam menggunakan komputer yang sekarang mudah tersedia bagi mereka. k. Jaringan data tidak lagi dipengaruhi oleh jarak, sehingga pengolahan dapat secara nasional maupum multinasional. l. Keterlibatan top manajemen penting dalam mengikuti perkembangan teknologi dan menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh PDT. A. SIMPULAN BAB III PENUTUP

Pengolahan Data Terdistribusi 14 B. SARAN a. Dengan adanya sistem pengolahan data terdistribusi kita dapat melakukan sistem pembagian informasi dengan sangat cepat dan efesien serta dapat menghemat waktu b. Pengolahan data terdistribusi dirancang dan dibuat agar dapat mempermudah pembagian informasi, data serta file agar pengguna atau user dapat mendistribusikan data, file mereka dengan sangat cepat dan mudah a. Diharapkan para pengguna atau user tidak lagi menggunakan cara manual adalam pendistribusian data dan menggunakan fasilitas pendistribusian yang sangat cepat dan mudah b. Diharapkan para pengguna atau user dapat lebih mengembangkan pengetahuan mereka mengenai sistem pendistribusian data agar dapat menjadi sebuah pedoman bagi generasi selanjutnya. DAFTAR PUSTAKA http://makalahstmikmercusuar.blogspot.com/2013/11/makalah-pdt.html. (18-05- 2014.12:18) http://triwahyudingeblogyuk.blogspot.com/2010/11/pengolahan-data-terdistribusipdt.html. (18-05-2014.12:18)

Pengolahan Data Terdistribusi 15 Bunawan, Juli 1994, Pengantar Pengolahan Data Terdistibusi, Jakarta : Gunadarma. Efrain Ampulembang, Mei 2014 Pengolahan data terdistribusi, Makassar : STMIK Dipanegara.