KESALAHAN LEKSIKAL DALAM BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V: SEBUAH KAJIAN ERROR ANALYSIS. Ida Bagus Gde Nova Winarta STIBA SARASWATI DENPASAR

dokumen-dokumen yang mirip
KEAMBIGUITASAN MAKNA DALAM BERITA PENDIDIKAN DI SURAT KABAR PADANG EKSPRES (KAJIAN SEMANTIK) ABSTRACT

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA PADA WH- QUESTIONS KARANGAN DIALOG BAHASA INGGRIS MAHASISWA SEMESTER V SASTRA INGGRIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

INTERFERENSI STRUKTUR WH-QUESTIONS PADA KARANGAN DIALOG MAHASISWA SEMESTER V DI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALANG

Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)

KESALAHAN PADA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG SISWA SMPK I HARAPAN

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pemerolehan dan pembelajaran bahasa sasaran, siswa sering menghadapi

menjadi tolak ukur terhadap isi dari karya ilmiah tersebut. Pembaca akan tertarik atau tidak

CHAPTER III RESULT OF THE STUDY. 1. The problems faced by the tenth grade students of SMK YP SEI. PALANGKA RAYA in using letter s/es as plural nouns

BAB VI KESALAHAN KESALAHAN SISWA DALAM MEMBUAT KALIMAT SEDERHANA

BAHASA INGGRIS PRESENT TENSE CHAPTER 1 CUT ITA ERLIANA,ST

I. MATERI : TENSES Tenses yaitu bentuk kata kerja Bahasa Inggris yang perubahannya berkaitan dengan waktu.

SILABUS PEMBELAJARAN

MODULE 1 GRADE XI VARIATION OF EXPRESSIONS

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, manfaat penelitian, dan kerangka teori yang digunakan.

BAB I PENDAHULUAN. Esai merupakan karya tulis yang dibuat berdasarkan gagasan atau ide penulis.

Nirmawan. Universitas Muslim Nusantara Al Washliyah Jl. Garu II No. 93 Medan Abstrak. Abstract

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Menurut Walija (1996:4), bahasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Banyak sekali cara untuk berkomunikasi. Bentuk komunikasi

CAMPUR KODE DAN ALIH KODE PEMAKAIAN BAHASA BALI DALAM DHARMA WACANA IDA PEDANDA GEDE MADE GUNUNG. Ni Ketut Ayu Ratmika

APPENDICES. Appendix A. Data 1 (Student A)

No Materi Kompetensi Yang Diujikan Indikator. 1 At the Classroom Memahami benda-benda Disajikan gambar, siswa bisa menyebutkan nama

BAB I PENDAHULUAN. media massa baik elektronik maupun cetak seperti novel, tabloid, koran, artikel,

J.C. Sutoto Pradjarto

MAKNA IDEASIONAL KATA CINTA DALAM NOVEL LONDON KARYA WINDRY RAMADHINA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

SMP kelas 8 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 7LATIHAN SOAL CHAPTER 7

KEDUDUKAN DAN FUNGSI BAHASA BALI PADA MASYARAKAT ISLAM DI BANJAR CANDIKUNING II KECAMATAN BATURITI KABUPATEN TABANAN

INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA

PEMAKAIAN BAHASA JAWA OLEH SANTRI PONDOK PESANTREN HADZIQIYYAH KABUPATEN JEPARA

ABSTRAK. Kata Kunci: Scramble, Hasil Belajar, Bahasa Inggris

BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SD/MI KELAS II - SEMESTER 1

Lesson 36: Infinitive 1. Lesson 36: Kata Kerja Infinitif 1

ERROR ANALYSIS ON THE ARGUMENTATIVE ESSAYS WRITTEN BY THE FOURTH SEMESTER STUDENTS OF STUDY PROGRAM OF ENGLISH THESIS

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN I SUBJEK, VERB DAN OBJEK

Soal CPNS Bahasa Inggris + PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan suatu media terpenting untuk berkomunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

UNIT 1 Pengertian, Jenis, dan Contoh Noun dalam Kalimat

المفتوح العضوية المفتوح العضوية

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BENTUK KALIMAT IMPERATIF OLEH GURU DALAM KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR DI MTS MUHAMMADIYAH 4 TAWANGHARJO KABUPATEN WONOGIRI NASKAH PUBLIKASI

By SRI SISWANTI NIM

KemampuanMemahami Makna Kata Siswa PAUD Cempaka Putih Kelas A di Desa Banyuputih

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sesuatu yang bersifat universal karena tidak memedulikan

PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada

SMA/MA IPA kelas 10 - BAHASA INGGRIS IPA CHAPTER 11Latihan Soal 11.2

BAB I PENDAHULUAN. memahami maksud dan tujuan yang disampaikan oleh penutur berbeda-beda. Dilihat dari segi

JENIS, STRUKTUR, SERTA VARIASI TERJEMAHAN HATSUWA DAN DENTATSU NO MODARITI DALAM NOVEL KOGOERU KIBA KARYA ASA NONAMI

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

untuk aktif berbicara mengemukakan pendapatnya berkaitan dengan gambar yang diamatinya. 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

URUTAN PEMEROLEHAN MORFEM TERIKAT BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH DASAR NURHAYATI FKIP UNIVERSITAS SRIWIJAYA

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

SMP kelas 9 - BAHASA INGGRIS CHAPTER 1Latihan Soal 1.1

Lesson 22: Why. Pelajaran 22: Mengapa

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

CAMPUR KODE TUTURAN GURU BAHASA INDONESIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR: Studi Kasus di Kelas VII SMP Negeri 20 Padang

ANALISIS KOHESI GRAMATIKAL DAN LEKSIKAL PADA TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP KRISTEN 4 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO

E-ISSN Volume 1, No. 1, Februari 2016 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia yang masih belum mempunyai kemampuan untuk. kehidupan sehari-hari baik secara lisan maupun tulisan.

BAB V PENUTUP. dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyampaikan suatu ide, pikiran, hasrat, dan keinginan kepada orang

Lesson 70: Questions. Pelajaran 70: Pertanyaan

METODE PENGAJARAN BAHASA BERBASIS KOMPETENSI

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa memiliki sistem fonologi dan tata bahasanya sendiri, yang membedakannya dari bahasa lain. Oleh karena itu, masyarakat

BAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia

Tips cara menjawab soal Bahasa Inggris Tertulis 2013

BAB I PENDAHULUAN. antarnegara, sehingga wajib dikuasai oleh pembelajar bahasa. Bahasa Inggris

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya metafora adalah suatu bentuk kekreatifan makna dalam

TESIS DALAM INGGRIS KALIMAT NIM PROGRAM

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkan alat ucap manusia. Bahasa terdiri atas kata-kata atau kumpulan kata.

PROGRAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS V - SEMESTER 2

Buku Terbaru Karangan DR.Baiquni.MA

MEDIA DAN ALAT PERAGA DALAM PEMBELAJARAN BAHASA KEDUA

Callista Sulaiman

SILABUS & SATPEL MATA KULIAH BAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

Who are talking in the dialog? Bruce. Erick. Ericks sister. Bruce and Erick. E. Kunci Jawaban : D. Pembahasan Teks :

PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA. Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik.

Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar

BAB I PENDAHULUAN. Tanpa bahasa manusia tidak dapat saling berinteraksi baik antar individu maupun

PEMANFAATAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA DALAM KEGIATAN DISKUSI KELAS PADA SISWA KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 3 SURAKARTA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (Kridalaksana,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian

PENGGUNAAN PREPOSISI DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BONJOL KABUPATEN PASAMAN ARTIKEL ILMIAH MOMON PRATAMA NPM.

tagihan: soal percakapan dialog/teks, mendemonstrasikan dialog Jenis Melengkapi dialog Menyusun urutan gambar sesuai dengan cerita Menirukan dialog

Lesson 19: What. Pelajaran 19: Apakah

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat yang berupa sistem

KESALAHAN SINTAKSIS PADA SURAT LAMARAN KERJA BERBAHASA INGGRIS

BAB I PENDAHULUAN. perhatian khusus dari pengamat bahasa. Hal ini dikarenakan nominalisasi mempunyai

PROSES PENYERAPAN KATA DALAM BAHASA INDONESIA DARI BAHASA INGGRIS PADA RUBRIK POLITIK DAN HUKUM, SURAT KABAR SATELITPOST EDISI AGUSTUS 2016

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa di dunia mempunyai cara berbeda-beda untuk mengungkap

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014

Transkripsi:

KESALAHAN LEKSIKAL DALAM BAHASA INGGRIS SISWA SEKOLAH DASAR KELAS V: SEBUAH KAJIAN ERROR ANALYSIS Ida Bagus Gde Nova Winarta STIBA SARASWATI DENPASAR ABSTRACT This research was entitled Lexical Errors in English of Elementary School 5 th Grade Students: an Error Analysis Study. Basically language use is something that is very complicated, for example, related to mother tongue, second language, and foreign language. Especially, this is focused on foreign language because such errors occur when learning this language related to the rules of this language. Specifically, this research aimed at understanding two things, such as: (1) lexical use in English and (2) factors causing errors in using lexical in English. Research method applied in this research consists of approach research, kind and data source, method and technique of collecting data, method and technique of analyzing data, and method and technique of presenting the data analysis. Qualitative approach was used in this research and the data source was the observation that was done by the researcher toward Elementary School 5 th Grade Students. The method used in collecting data was by using observation method and interview method. Intralingua comparison was used to analyze the classified data. Then, the result of the analysis was presented by using formal and informal method. The discussion of the problems was preceded by an error related to lexical use, basic lexical and universal lexical. Based on the analysis, the researcher found that errors related to basic lexical, such as: errors in word formation, errors in word order, errors in question form, errors in verb form, errors in adjective form, errors in adverb form, errors related to bound morpheme, error in pattern of like + verb -ing, error in pattern before.verb -ing, and gerund error. Then, the cause factors of errors in using lexical and acquiring syntax in English, such as: Intralingua factor and Interlingua factor. From the result and discussion, it could be concluded that the researcher found some errors in using English done by the Elementary School 5 th Grade Students, related to lexical. The writer was aware that this research has some limitation or shortage so it is hoped that this research could be continued in order to get better result for the society in general. Key words: errors, lexical. I. Pendahuluan Pemakaian bahasa terasa lumrah karena memang tanpa diajari siapa pun seorang bayi akan tumbuh bersamaan dengan pertumbuhan bahasanya, yang biasanya disebut dengan bahasa ibu mother tongue (Dardjowidjojo, 2008). Penelitian mengenai pemerolehan bahasa anak sudah banyak dilakukan, namun penelitian-penelitian itu kebanyakan mengkaji tentang pemerolehan bahasa pertama (bahasa ibu) dan bahasa kedua (bahasa Indonesia) di dalam lingkungan keluarga bilingual. Penelitian yang sudah dilakukan lebih banyak mengkaji tentang pemerolehan bahasa pertama dan bahasa kedua anak dari awal mengenal bahasa atau mulai bisa berbahasa, dimana anak yang diteliti berusia berkisar antara 1 tahun sampai 5 tahun untuk pemerolehan bahasa pertama dan berusia 8 tahun untuk pemerolehan bahasa kedua. Sebagai pembeda dari penelitian-penelitian yang sudah dilakukan, peneliti akan mengangkat tentang pemerolehan bahasa anak dalam pembelajaran bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Hal ini akan diangkat menjadi suatu kajian ilmiah karena masih jarangnya penelitian mengenai pemerolehan bahasa anak dalam pembelajaran bahasa asing. Penelitian ini penting dilakukan untuk membuktikan bahwa tidak hanya lingkungan yang mempunyai peranan penting dalam proses pemerolehan bahasa, sebab setiap manusia lahir sudah dibekali oleh suatu alat untuk memeroleh bahasa atau yang dikenal dengan language acquisition device disingkat LAD (Chomsky, 1972). Ada beberapa penelitian yang menjadi acuan sebelum peneliti melaksanakan penelitian ini, Beratha (1988) menekankan penelitiannya mengenai masalah-masalah yang dihadapi oleh pelajar- SPHOTA, Volume 8, No.2 September 2016 46

pelajar tentang mempelajari bahasa Inggris. Pendekatan yang dipakai untuk masalah itu sesuai dengan pandangan pelajar terhadap bahasa Inggris sebagai sebuah situasi bahasa asing, di mana pelajarpelajar ini merupakan mahasiswa yang belajar bahasa Inggris sebagai sebuah subjek di sekolah ataupun di universitas saat mempelajari seluruh subjek (mata kuliah) melalui suatu media dari bahasa nasional dan tidak memakai bahasa inggris di luar sekolah atau universitas. Sudipa, dkk (2011) meneliti tentang fenomena interferensi menjadi kajian penting dan mendesak untuk dilakukan. Hal ini disebakan karena keberhasilan seorang penutur untuk berkomunikasi baik lisan maupun tulis ditentukan dengan terhindarnya pemakaian aspek bahasa lain pada saat menggunakan bahasa tertentu. Dalam hal ini terhindarnya mahasiswa menggunakan aspek bahasa Indonesia pada saat menggunakan bahasa Inggris. Kajian untuk memperoleh gambaran secara sistematik tentang interferensi di kalangan peminat bahasa asing perlu terus diupayakan dan dilaksanakan. Hal ini sejalan dengan usaha setiap orang untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan berbahasa asing, khususnya berbahasa Inggris. Kualitas sumber daya manusia modern dicirikan oleh kemampuan dan ketrampilan seseorang berkomunikasi lisan maupun tulis secara internasional dengan memuaskan. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk membahas fenomena yang terjadi di masyarakat, khususnya di sekolah yang siswanya sedang mempelajari bahasa asing terutama bahasa Inggris, di mana ada siswa yang mempunyai kemampuan berbahasa dapat dikatakan bagus, hal ini berkaitan dengan pemakaian bahasa tulis. Hal ini dapat dibuktikan dengan ada beberapa siswa yang mendapat nilai bagus dalam menjawab soal yang diberikan oleh guru. Namun, pemakaian bahasa lisan dapat dikatakan kurang, terlihat dengan tidak ada seorang siswa pun yang mempunyai keberanian untuk berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Peneliti menemukan fenomena ini terjadi di sebuah sekolah yang terdapat di Singaraja yaitu SD No 1 Kendran ketika melakukan pengamatan awal sebelum peneliti melakukan penelitian. Anak-anak yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak yang masih duduk di kelas V sekolah dasar berusia 11 tahun dan mempunyai minat yang bagus di sekolah dalam hal mempelajari bahasa Inggris. Usia 11 tahun dipilih karena pada usia itu anak sudah memiliki suatu kecakapan berbahasa asing (bahasa Inggris) yang memadai, di mana pada saat anak tersebut berusia 10 (kelas IV) sudah mendapatkan pelajaran bahasa Inggris di kelas walaupun hanya sekadar pengenalan awal sebagai jembatan untuk mempelajari bahasa Inggris secara lebih mendalam pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peneliti memerlukan adanya silabus sekolah dasar kelas V untuk dijadikan sebagai acuan sebelum memberikan topik kepada siswa dalam membuat dialog pendek. Silabus memiliki peran penting untuk membatasi topik yang diberikan peneliti kepada siswa dalam proses pengumpulan data agar topik yang diberikan peneliti tidak tumpang tindih dengan materi yang ada dalam silabus siswa sekolah dasar kelas V. Pembatasan topik atau materi dalam hal ini dilakukan oleh peneliti agar topik dialog yang dikerjakan siswa tidak terlalu luas dan sesuai dengan silabus yang mereka pakai dalam proses belajar mengajar di sekolah itu. Silabus yang dipakai oleh siswa memiliki kompetensi dasar yaitu, merespon instruksi sangat sederhana dengan tindakan secara berterima dalam konteks kelas dan sekolah serta merespon instruksi sangat sederhana secara verbal. Selanjutnya, materi ajar dalam silabus itu adalah, (1) Pets and Colors, dan disertai dengan beberapa contoh ungkapan komunikatif, seperti: This is a dog, It is white, What is that? dan Do you like it?, (2) Days in a week, months in a year, dan Weather, disertai dengan beberapa contoh ungkapan komunikatif, seperti: What day is it?, It is Friday, It is cold, it was hot yesterday, Is it Sunday today?, It was Wednesday yesterday, dan It will be Friday tomorrow, serta (3) Describing Things and People, disertai dengan beberapa contoh ungkapan komunikatif, seperti: The classroom is wide, She is fat, How is ratna?, dan She is pretty. Peneliti hanya mengutip dua dari banyak kompetensi dasar yang ada di dalam silabus sekolah tersebut. Dalam penelitian ini, ada beberapa aspek linguistik yang diteliti secara lebih mendalam dan seksama. Aspek-aspek yang dikaji adalah aspek penggunaan leksikal, serta penguasaan sintaksis bahasa Inggris yang dialami oleh anak. Rumusan masalah yang ditemukan adalah; (1) Bagaimanakah penggunaan leksikal dalam bahasa Inggris siswa sekolah dasar kelas V? dan (2) Faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam penggunaan leksikal dalam bahasa Inggris siswa sekolah dasar kelas V? SPHOTA, Volume 8, No.2 September 2016 47

II. Materi dan Metod e Penelitian 2.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Untuk menjaring data penelitian digunakan dua metode, yakni metode simak, dan metode cakap (Mahsun, 2005). Penggunaan kedua metode ini berdasarkan kebutuhan untuk mendapatkan data yang lengkap. Di mana, metode simak ini dengan teknik simak bebas libat cakap (SBLC) dimaksudkan peneliti menyadap perilaku berbahasa di dalam suatu peristiwa tutur dengan tanpa keterlibatannya dalam peristiwa tutur tersebut. Jadi, peneliti hanya sebagai pengamat. Metode cakap ini dilakukan dengan cara peneliti melakukan percakapan atau kontak dengan penutur selaku narasumber dalam penelitian ini. 2.2 Metode dan Teknik Analisis Data Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode padan intralingual. Menurut Mahsun, (2005) metode padan intralingual adalah metode analisis dengan cara menghubung-bandingkan unsurunsur yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam bahasa yang berbeda. Analisis data dapat dilakukan apabila data penelitian tersebut telah diseleksi dan diklasifikasikan. Di mana, peneliti mengklasifikasikan data yang diperoleh berdasarkan aspek linguistik yang diteliti yaitu penguasaan tata bahasa, dan penggunaan kata. Pertama, data diklasifikasikan berdasarkan tata bahasa yang dikuasai oleh anak-anak yang diteliti, dalam hal ini apakah terjadi penyimpangan, dan kedua, data diklasifikasikan menurut penggunaan kata, dimana data ini dapat juga berupa morfem bebas maupun morfem terikat dalam suatu kalimat. Aspek linguistik yang diteliti oleh peneliti kemudian dianalisis dengan dua teori yakni Teori Nativisme, teori ini berfungsi untuk menganalisis penguasaan bahasa Inggris anak dalam hal ini peneliti hanya fokus pada penguasaan sintaksis dan leksikal dalam bahasa Inggris. Jika terjadi penyimpangan dalam proses pemerolehan bahasa Inggris itu maka peneliti mengkajinya penyimpangan tersebut dengan Teori Error Analysis, di mana teori ini dipakai untuk menganalisis penyimpangan dalam hal sintaksis dan leksikal dalam bahasa Inggris oleh anak (siswa kelas V sekolah dasar). 2.3 Metode dan Teknik Penyajian Hasil Analisis Data Dalam menyajikan hasil kajian biasanya digunakan dua metode, yakni metode formal dan metode informal (Sudaryanto, 1993). Metode formal dapat diartikan sebagai penyajian hasil kajian dengan menggunakan tanda-tanda dan lambang-lambang, seperti tanda tambah, tanda panah, tanda kurung kurawal, tanda kurung siku, dan sebagainya. Metode informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa, termasuk terminologi yang bersifat teknis. Untuk menyampaikan hasil kajian dalam penelitian ini dimanfaatkan kedua metode tersebut. III. Isi dan Pembahasan Kesalahan bahasa Inggris anak sekolah dasar kelas V muncul berkaitan dengan leksikal. Jika terjadi kesalahan, maka sudah pasti ada faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan ini. Berikut ini dipaparkan mengenai kesalahan dalam pengguaan leksikal bahasa Inggris serta faktor penyebab terjadinya kesalahan tersebut. 3.1 Kesalahan Leksikal Bahasa Inggris Kesalahan leksikal yang dilakukan oleh siswa mencakup, leksikal yang besifat dasar dan universal. Berikut ini dipaparkan mengenai kesalahan leksikal yang dilakukan oleh para siswa. 3.1.1 Kesalahan Leksikal Dasar A. Kesalahan dalam Pembentukan Kata Contoh: To keep your bone health (dialog no 32) Seharusnya: to keep your bones healthy SPHOTA, Volume 8, No.2 September 2016 48

Kehadiran kata sifat (ajektiva) diperlukan dalam kalimat ini, di mana adverbia ini berfungsi untuk menjelaskan nomina yaitu your bones sehingga menjadi sebuah kalimat yang berterima secara sintaksis dalam bahasa Inggris. B. Kesalahan dalam Pengurutan Kata Contoh: You have chin good (dialog no 17) Seharusnya: You have a good chin Bahasa Inggris mengikuti kaidah MD (menerangkan-diterangkan), di mana dalam kalimat ini yang berfungsi sebagai pusat (head) adalah kata chin. Maka, good bertugas menerangkan chin yang diterangkan. C. Kesalahan dalam Bentuk Tanya Contoh : What you doing in school? (dialog no 36) Seharusnya: What are you doing in the school? Mengenai bentuk W-H Question, untuk menyusunsusunan kata-kata dalam bentuktanya dalam bahasa Inggris, setelah penanda Tanya diikuti oleh kopula be atau auxiliary verbs (kata kerja bantu). D. Kesalahan dalam Bentuk Verba Contoh : Where we life? (dialog no 23) Seharusnya: Where do we live? Bentuk Tanya ini dimaksudkan oleh siswa dalam bahasa Indonesia Di mana kita tinggal atau hidup?, namun penyusunan dalam bahasa Inggris keliru karena kata life ini merupakan nomina yang memiliki makna kehidupan. Verba yang tepat untuk bentuk Tanya tersebut ialah live. E. Kesalahan dalam Bentuk Ajektiva Contoh: To keep your bone health (dialog no 32) Seharusnya: To keep your bones healthy Susunan kalimat ini adalah tidak berterima secara sintaksis bahasa Inggris karena kalimat ini memerlukan kehadiran adverbia, sedangkan siswa menyusun dengan nomina. Dalam hal ini, kata health merupakan nomina, maka untuk membuat kalimat ini menjadi berterima kata health yang merupakan nomina dirubah menjadi ajektiva (healthy). F. Bentuk Adverbia Contoh: I close the window slow (dialog no 33) Seharusnya: I will close the window slowly Susunan kalimat ini adalah tidak berterima secara sintaksis bahasa Inggris karena kalimat ini memerlukan kehadiran adverbia, sedangkan siswa menyusun dengan ajektiva. Dalam hal ini, kata slow merupakan ajektiva, maka untuk membuat kalimat ini menjadi berterima kata slow yang merupakan ajektiva dirubah menjadi adverbia (slowly). G. Kesalahan dalam Morfem Terikat Contoh: Two brother (dialog no 2) Seharusnya: Two brothers Kata ini sesungguhnya mengandung morfem terikat karena menunjukkan bentuk jamak. Tetapi, para siswa melakukan kesalahan dalam penyusunanya. Kata brother harus direvisi menjadi bentuk jamak. Sehingga kata itu menjadi brothers. Morfem terikat dari kata-kata itu adalah: -s H. Kesalahan dalam Like + Verb ing Contoh: I like swim (dialog no 13) Seharusnya: I like swimming SPHOTA, Volume 8, No.2 September 2016 49

Dalam bahasa Inggris ada sebuah kaidah yaitu like + verba yang berbentuk ing. Kaidah ini digunakan untuk menyatakan kegemaran (enjoyment), sehingga kesalahan yang dilakukan oleh siswa. I. Kesalahan dalam Before..Verb ing Contoh: Before swim, you should change your clothes (dialog no 13) Seharusnya: Before swimming, you should change your clothes Dalam bahasa Inggris terdapat kaidah yang menyatakan bahwa setelah kehadiran sebuah konjungsi maka harus diikuti verba yang berbentuk - ing. J. Kesalahan dalam Gerund Contoh: Clean table (dialog no 16) Seharusnya: Cleaning the table Dalam bahasa Inggris kadangkala sebuah verba difungsikan seperti nomina, di mana verba tersebut diakhiri dengan bentuk ing. Untuk membentuk gerund, verba clean harus diakhiri dengan bentuk ing menjadi cleaning. 3.1.2 Kesalahan Leksikal Universal A. Kesalahan dalam Sinonimi Contoh: not clean (dialog no 39) Seharusnya: dirty Penggunaan not clean oleh siswa adalah kurang tepat karena masih ada kata lain yang dapat digunakan untuk menggungkapkan makna sinonim bagi hal itu, yaitu kata dirty, di mana kata itu memiliki arti tidak bersih atau kotor. B. Kesalahan dalam Antonimi Contoh: Your house very clean. My house not clean (dialog no 39) Seharusnya antonim dari clean (bersih) adalah dirty (kotor) Penggunaan not clean (tidak bersih)oleh siswa adalah kurang tepat karena masih ada kata lain yang dapat digunakan untuk menggungkapkan makna antonim bagi hal itu, yaitu kata dirty, di mana kata itu memiliki arti kotor. C. Kesalahan dalam Polisemi Contoh: leg of my bed was broken (dialog no 45) Seharusnya: the foot of my bed Berkaitan dengan polisemi, kata leg adalah tidak tepat untuk mengawali kata bed. Hal ini disebabkan oleh penggunaan kata yang tepat untuk menyatakan bagian bawah tempat tidur (bisa dikatakan kaki dari tempat tidur) adalah foot. D. Kesalahan dalam Homonimi Kesalahan yang berkaitan dengan homonimi yang dilakukan oleh siswa sekolah dasar kelas V tidak ditemukan oleh peneliti. E. Kesalahan dalam Hiponimi Contoh: I think are dog, rabbit, cat, tiger (dialog no 47) Seharusnya: I think are dog, rabbit, cat Kata tiger (harimau) dalam hal ini kurang tepat dicantumkan oleh siswa karena secara umum tiger bukanl merupakan binatang yang tergolong ke dalam jenis hewan yang bisa dipelihara di rumah (pet), melainkan tiger merupakan jenis hewan yang liar/buas (wild animal) dan jarang dijadikan hewan peliharaan. 3.2 Faktor Penyebab terjadinya Kesalahan SPHOTA, Volume 8, No.2 September 2016 50

Suatu kesalahan yang terjadi dalam sebuah bahasa sudah pasti disebabkan oleh sesuatu yang biasa disebut sebagai faktor penyebab. Faktor-faktor penyebab kesalahan adalah faktor interlingual dan faktor intralingual. Berikut ini dijelaskan secara terperinci mengenai faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahan dalam bahasa Inggris siswa sekolah dasar kelas V. 3.2.1 Faktor Intralingual A. Kesalahan dalam Pengurutan Kata Contoh: Hat blue (dialog no 27) Seharusnya: Blue hat topi biru Frasa nomina ini merupakan frasa yang tidak berterima secara sintaksis karena mengikuti kaidah pengurutan kata dalam bahasa Indonesia yakni DM (diterangkan-menerangkan). Namun, kaidah yang harusnya diikuti dalam pengurutan kata adalah kaidah dalam bahasa Inggris, yaitu MD (menerangkan-diterangkan). hat dalam hal ini adalah pusatnya (Head), blue bertugas untuk menerangkan hat, dan hat diterangkan oleh blue. B. Terjemahan Langsung Contoh: Where your mother? (dialog no 3) Seharusnya: Where is your mother? Susunan kata di atas merupakan konsep dari bahasa Indonesia, di mana susunan dalam bahasa Indonesia langsung diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris tanpa menghiraukan aspek gramatikal susunan itu. Dalam konsep bahasa Inggris memerlukan kehadiran kopula be, sehingga terjemahan yang sesuai menurut gramatikal bahasa Inggris untuk Di mana ibumu? adalah Where is your mother? C. Kesalahan dalam Kelas Kata Contoh: Your bones health Seharusnya: Your bones healthy Susunan kalimat ini adalah tidak berterima secara sintaksis bahasa Inggris karena kalimat ini memerlukan kehadiran adverbia, sedangkan siswa menyusun dengan nomina. Dalam hal ini, kata health merupakan nomina, maka untuk membuat kalimat ini menjadi berterima kata health yang merupakan nomina dirubah menjadi ajektiva (healthy). 3.2.2 Faktor Interlingual A. Overgeneralization Contoh: I sweep floor yesterday (dialog no 37) Seharusnya: I swept the floor yesterday Dalam bahasa Inggris dikenal bentuk-bentuk waktu (tense). Kesalahan yang dilkukan oleh para siswa adalah keliru menentukan verba yang dipakai dalam kalimat bentuk lampau (past). Bentuk lampau menyatakan perbuatan atau kejadian yang dilakukan pada waktu lampau. Dalam hal ini verba sweep seharusnya dirubah menjadi bentuk lampau menjadi swept sehingga sesuai dengan kaidah bahasa Inggris B. Penerapan Kaidah yang tidak lengkap Contoh: You have pet? (dialog no 15) Seharusnya: Do you have a pet? Berkaitan dengan bentuk Yes-No Question, untuk menyusunsusunan kata-kata dalam bentuktanya dalam bahasa Inggris, dalam bentuk Yes-No Question tanpa adanya penanda Tanya, maka bentuk Tanya diawali oleh kopula be atau auxiliary verbs (kata kerja bantu). C. Kesalahan Makna: Contoh: not diligent (dialog no 40) Seharusnya: lazy SPHOTA, Volume 8, No.2 September 2016 51

Penggunaan not diligent oleh siswa adalah kurang tepat karena masih ada kata lain yang dapat digunakan untuk menggungkapkan makna sinonim bagi hal itu, yaitu kata lazy, di mana kata itu memiliki arti tidak rajin atau malas. IV. Simpulan Keseluruhan analisis yang diuraikan dalam bab IV dirangkum dan disajikan sebagai simpulan sehingga hasil dalam penelitian ini dapat dipahami dengan jelas oleh pembaca. Beberapa simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Dalam leksikal ada dua konsep yaitu leksikal bersifat dasar dan universal. Namun, peneliti dalam penelitian ini hanya menemukan kesalahan yang dilakukan oleh siswa mengenai leksikal bersifat dasar. Berikut ini kesalahan mengenai leksikal yang bersifat dasar, meliputi: kesalahan morfologi (word formation) antara lain: Infleksi, derivasi, bentuk jamak dan penggunaan tense, kesalahan dalam pengurutan kata (word order), kesalahan bentuk tanya, kesalahan bentuk verba, kesalahan bentuk ajektiva, kesalahan bentuk adverbia, kesalahan bentuk morfem terikat (bound morpheme), bentuk like + verb ing, serta kesalahan bentuk gerund (kata kerja yang dibendakan). Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan adalah faktor interlingual dan faktor interlingual, di mana faktor interlingual mencakup beberapa hal, yakni kesalahan pengurutan kata, terjemahan langsung dan kesalahan dalam penggunaan kelas kata, sedangkan faktor intralingual mencakup, antara lain: overgeneralization, penerapan kaidah-kaidah yang tidak lengkap dalam bahasa Inggris serta kesalahan makna. DAFTAR PUSTAKA Chomsky, N. 1972. Language and Mind. New York: Harcourt Brace Jovanovich. Dardjowidjojo, S. 2008. Psikolinguistik: Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode dan Tekniknya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sudipa, I N., Rajeg, I M., Laksminy, L. P. 2011. Interferensi: Pengaruh Bahasa Indonesia dalam Bahasa Inggris. Denpasar: Udayana University Press SPHOTA, Volume 8, No.2 September 2016 52