PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR
|
|
- Erlin Sutedja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 111 PENGGUNAAN FRASA DAN KLAUSA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA SEKOLAH DASAR Kunarto UPT Dinas Pendidikan Kacamatan Deket Kabupaten Lamongan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan Nomor Telepon Kantor (0322) , HP : barepkunarto@gmail.com Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) jenis-jenis frasa, (2) jenis-jenis klausa, dan (3) penggunaan frasa dan klausa Bahasa Indonesia dalam karangan siswa kelas IV di Sekolah Dasar di Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas IV telah mampu menggunakan frasa nominall dalam karangan mereka. Frasa-frasa nominall itu terdiri atas (1) frasa nominall dengan nomina lain sebagai unsur atributif, (2) frasa nominal dengan ajektiva sebagai unsur atributif, (3) frasa nominall dengan verba sebagai unsur atributif, (4) frasa nominall dengan demonstratif sebagai unsur atributif, (5) frasa nominall dengan pronomina sebagai unsur atributif, (6) frasa nominall dengan nama orang sebagai unsur atributif, dan (7) frasa nominall dengan numeralia sebagai unsur atributif. Jenis-jenis klausa yang telah diperoleh siswa kelas IV SD Deket adalah klausa verbal dan klausa nominal. Klausa verbal yang digunakan adalah verba transitif dan klausa nominal adalah satuan sintaksis yang berpola subjek (N) dan predikat (N). Kata kunci: frasa, klausa, karangan siswa Abstrac: This research is done to aim to detect (1) kind of phrase, (2) kind of clause, and (3) using phrase and clause in the fourth year student`s essay of elementary school at Deket, Lamongan. Approach this research is descriptive qualitative. The results showed that the students fourth grade have been able to use the noun phrases in their essays. Their noun phrase is obtain to consist to (1) noun phrases with other noun as attribute element, (2) noun phrases with adjective as attribute element, (3) noun phrases with verb as attribute element, (4) noun phrases with demonstrative as attribute element, (5) noun phrases with pronominal as attribute element, (6) noun phrases with person name as attribute element, (7) noun phrases with numeralia as attribute element. The kind of clause that got by fourth year students of elementary school at Deket, Lamongan is verbal clause and nominal clause. Verbal clause that used transitive verb and clause noun figured syntax subject (N) and predicate (N). Keywords: phrase, clause, student essay
2 112 EDU-KATA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2015 PENDAHULUAN Bahasa merupakan satu wujud yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan manusia, sehingga dapat dikatakan bahwa bahasa ini adalah milik manusia yang telah menyatu atau tidak dapat dipisahkan dengan pemiliknya. Sebagai salah satu milik manusia, bahasa selalu muncul dalam segala aspek dan kegiatan manusia. Tidak ada satu kegiatan manusia pun yang tidak disertai dengan kehadiran manusia. Oleh karena itu, jika orang bertanya apakah bahasa itu, maka jawabannya dapat bermacam-macam sejalan dengan bidang kegiatan tempat bahasa itu digunakan. Jawaban seperti, bahasa adalah alat untuk menyampaikan isi pikiran, bahasa adalah alat untuk berinteraksi, bahasa adalah alat untuk mengekspresikan diri, dan bahasa adalah alat untuk menampung hasi lkebudayaan, semuanya dapat diterima. Chaer ( 2009: 167) mengatakan,bahwa pemerolehan bahasa atau akuisisi bahasa adalah proses yang berlangsung di dalam otak seseorang kanak-kanak ketika ia memperoleh bahasa pertamanya atau bahasa ibunya. Pemerolehan bahasa biasanya dibedakan dari pembelajaran bahasa ( language learning). Pembelajaran bahasa berkaitan dengan proses-proses yang terjadi pada waktu seseorang kanak-kanak mempelajari bahasa kedua, setelah diamemperoleh bahasa pertamanya. Jadi, pemerolehan bahasa berkenaan dengan bahasa pertama, sedangkan pembelajaran bahasa berkenaan dengan bahasa kedua. Namun banyak juga yang menggunakan istilah pemerolehan bahasa untuk bahasa kedua. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian ini adalah pendekatan deskriptif-kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah jenis-jenis frasa dan kalimat bahasaindonesia. sedang sumber datanya adalah siswa kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Deket.Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama daripenelitian adalah mendapatkan data. Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik simak, dan teknik catat. Teknik simak dilakukan karena memang peneliti menyimak data yang ada dalam percakapan siswa. Data yang telahdisimak kemudian dicatat pada kartu data dan diklasifikasikan sesuai dengan kategori tertentu. HASIL PENELITIAN Jenis-Jenis Frasa yang Diperoleh Siswa Kelas IV Penelitian ini mengamati pemerolehan bahasa anak sekolah dasar, yaitu siswa kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Deket. Peneliti mengamati pemerolehan frasa, dan klausa serta cara pemerolehannya. Berikut hasil penelitian. Pada bagian ini akan dipaparkan jenis-jenis frasa yang terdapat dalam data mengarang siswa kelas IV SD di Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan. Siswa kelas IV telah memperoleh frasa nominal. Mereka sudah mampu menggunakan frasa nominal dalam karangan mereka. Frasa-frasa nominal yang mereka peroleh terdiri atas (1) frasa nominal dengan nomina lain sebagai unsur atributif, (2) frasa nominal dengan ajektiva sebagai unsur atributif, (3) frasa nominal dengan verba sebagai unsur atributif, (4) frasa nominal dengan demonstratif sebagai unsur atributif, (5) frasa nominal dengan pronominal sebagai unsur atributif, (6) frasa nominal dengan nama orang sebagai unsur atributif, dan (7) frasa nominal dengan numeralia sebagai unsur atributif. Berikut pembahasan hasil penelitian frasa nominal yang dimaksud.
3 Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 113 Nomina sebagai Unsur Atributif Nomina atau kata benda adalah kata yang bisa berdampingan dengan kata bukan. Dalam frasa nominal hari Minggu, kayu bakar, dan minyak goreng yang menjadi unsur atributif adalah nomina juga. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak kelas IV SD di Kecamatan Deket telah menguasai penggunaan frasa nominal dengan nomina sebagai unsur inti dan nomina lainnya sebagai unsur atributif. Ajektiva sebagai Unsur Atributif Ajektiva adalah kategori yang ditandai oleh kemungkinannya untuk (1) bergabung dengan partikel tidak, (2) mendampingi nomina, atau (3) didampingi partikel seperti lebih, sangat, agak, (4) mempunyai ciri-ciri morfologis, seperti er, -if, -i. (Kridalaksana, 1994: 59). Ajektiva dapat digunakan sebagai unsur atributif dalam frasa nominal. Siswa kelas IV SD Deket telah memperoleh atau mampu menggunakan frasa nominal dengan unsur atributif yang berkategori ajektiva. Dalam karangan mereka terdapat frasa nominal berikut: angkutan umum, makanan ringan, dan tetangga terdekat. Dilihat dari segi pola atau struktur frasa, frasa-frasa tersebut terbentuk dari nomina dan ajektiva. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak kelas IV SD di Kecamatan Deket telah menguasai penggunaan frasa nominal dengan nomina sebagai unsur inti dan adjektiva sebagai unsur atributif. Verba sebagai Unsur Atributif Ciri-ciri verba dapat diketahui dengan mengamati (1) perilaku semantic, (2) perilaku sintaktis, dan (3) bentuk morfologisnya. Namun, secara umumverba dapat diidentifikasi dan dibedakan dari kelas kata yang lain, terutama dari ajektiva, karena ciri-ciri berikut. (a) verba memiliki fungsi utama sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam kalimat walaupun dapat juga mempunyai fungsi lain, (b) verba mengandung makna inheren perbuatan (aksi), proses, atau keadaan yang ukan sifat atau kualitas, (c) verba, khususnya yang bermakna keadaan, tidak dapat diberi prefiks ter- yang bermakna paling ; dan (d) pada umumnya verba tidak dapat bergabung dengan kata-kata yang menyatakan makna kesangatan.(alwi, dkk. 2003:87). Berikut data pemerolehan frasa verbal dengan unsur atributif yang berkategori verba: nasi goreng, sepak bola. Dilihat dari segi pola atau struktur frasa, frasa tersebut terbentuk dari nomina dan verba. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak kelas IV SD di Kecamatan Deket telah menguasai penggunaan frasa nominal dengan nomina sebagai unsur inti dan verba sebagai unsur atributif. Demonstrativa sebagai Unsur Atributif Demonstrative adalah kategori yang berfungsi untuk menunjukkan sesuatu di dalam maupun di luar wacana. Sesuatu itu disebut anteseden. Dari sudut bentuk dapat dibedakan antara (1) demonstrativa dasar, seperti itu dan ini, (2) demonstrativa turunan seperti berikut, sekian, (3) demonstrativa gabungan seperti di sini, di situ, di sana, ini itu, di sana-sini. (Kridalaksana, 1994: 92). Berikut data pemerolehan frasa nominal dengan demonstrativa sebagai unsur atributif: desa itu, tempat itu, buah itu. Dilihat dari segi pola atau struktur frasa, frasa tersebut terbentuk dari nomina dan demonstrativa. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak kelas IV SD di Kecamatan Deket telah menguasai penggunaan frasa nominal dengan nomina sebagai unsur
4 114 EDU-KATA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2015 inti dan demonstrativa sebagai unsur atributif. Pronomina sebagai Unsur Atributif Pronomina lazim disebut kata ganti karena tugasnya memang menggantikan nomina yang ada. Berikut data pronominal sebagai unsur atributif yang telah dieroleh siswa kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan: teman-teman saya, nenek saya, rumah kami. Dilihat dari segi strukturnya, frasa tersebut terdiri atas dua unsur yaitu unsur inti yang berupa nomina dan unsur atributif yang berupa pronomina. Unsur atributif mengacu pada makna posesif atau kepemilikan. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak kelas IV SD di Kecamatan Deket telah menguasai penggunaan frasa nominal dengan nomina sebagai unsur inti dan pronomina sebagai unsur atributif. Nama Orang sebagai Unsur Atributif Frasa nominal bisa terjadi dari nama orang sebagai unsur atributif. Berikut data nama orang sebagai unsur atributif yang telah diperoleh siswa kelas IV Sekolah Dasar di Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan: rumah Desi. Dilihat dari segi strukturnya, frasa tersebut terdiri atas dua unsur yaitu unsur inti yang berupa nomina dan unsur atributif yang berupa nama orang. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak kelas IV SD di Kecamatan Deket telah menguasai penggunaan frasa nominal dengan nomina sebagai unsur inti dan nama orang sebagai unsur atributif. Numeralia sebagai Unsur Atributif Numeralia atau kata bilangan adalah kata yang dipakai untuk menghitung banyaknya maujud (orang, binatang, atau barang) dan konsep. Frasa seperti lima hari, setengah abad, orang ketiga, dan beberapa masalah mengandung numeralia, yakni masingmasing lima, setengah, ketiga, dan beberapa. Dilihat dari segi strukturnya, frasa tersebut terdiri atas dua unsur yaitu unsur inti yang berupa nomina dan unsur atributif yang berupa numeralia. Dengan demikian, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak kelas IV SD di Kecamatan Deket telah menguasai penggunaan frasa nominal dengan nomina sebagai unsur inti dan numeralia sebagai unsur atributif. Jenis-Jenis Klausa yang Diperoleh Siswa Kelas IV Dalam penelitian terhadap bahasa siswa kelas IV SDN Deket, diperoleh jenis-jenis klausa yang telah diperoleh oleh mereka. Jenis-jenis klausa yang telah mereka kuasai sebagai berikut. Tabel 1 Klausa Verbal No. Kalimat 1. Kami akan mengadakan kemah. 2. Kami mulai berangkat naik truk. 3. Pada hari Minggu, aku dan keluargaku pergi ke kebun binatang. 4. Aku melihat hewan gajahnya. Dalam data (1) di atas terdapat klausa Kami akan mengadakan kemah. Klausa tersebut terdiri atas fungsi subjek, predikat, dan objek. Subjeknya adalah kami ; predikatnya akan mengadakan ; dan objeknya adalah kemah. Klausa
5 Penggunaan Frasa dan Klausa Bahasa Indonesia (Kunarto) 115 tersebut merupakan klausa trasitif karena verba yang digunakan adalah verba yang membutuhkan objek. Dilihat dari segi strukturnya, klausa tersebut mempunyai struktur S (Pr) + P (V) + O (N). Dalam data (2) di atas terdapat klausa Kami mulai berangkat naik truk. Klausa tersebut terdiri atas fungsi subjek, predikat, dan objek. Subjeknya adalah kami ; predikatnya mulai berangkat. Frasa naik truk merupakan keterangan cara. Klausa tersebut merupakan klausa intrasitif karena verba yang digunakan adalah verba yang tidak membutuhkan objek. Klausa tersebut mempunyai struktur S(Pr) + P (V) + K. Dalam data (3) terdapat klausa Pada hari Minggu, aku dan keluargaku pergi ke kebun binatang. Klausa tersebut terdiri atas fungsi subjek, predikat, dan objek. Subjeknya adalah aku dan keluargaku ; predikatnya pergi ; dan keteranganya adalah kebun binatang. Klausa tersebut merupakan klausa intrasitif karena verba yang digunakan adalah verba yang tidak membutuhkan objek. Dilihat dari segi strukturnya, klausa tersebut mempunyai struktur S(Pr dan FN) + P (V) + K (FN). Dalam data (4) terdapat klausa Aku melihat hewan gajahnya. Klausa tersebut terdiri atas fungsi subjek, predikat, dan objek. Subjeknya adalah aku ; predikatnya melihat ; dan objeknya adalah gajahnya. Klausa tersebut merupakan klausa trasitif karena verba yang digunakan adalah verba yang membutuhkan objek. Dilihat dari segi strukturnya, klausa tersebut mempunyai struktur S(N) + P (V) + O (N). Tabel 2 Klausa Ajektiva No. Kalimat 1. Kami sangat gembira 2. Udaranya sejuk. 3. Pemandangan hutan sangatlah indah. Dalam data (1) terdapat klausa kami sangat gembira. Dilihat dari segi strukturnya, klausa tersebut terdiri atas dua unsur yaitu unsur subjek dan predikat. Subjek klausa tersebut adalah kami, sedangkan predikatnya adalah sangat gembira. Predikat tersebut merupakan frasa ajektiva dengan ajektiva sebagai unsur pokok dan adverbial sebagai unsur atributif. Dalam data (2) terdapat klausa udaranya sejuk. Dilihat dari segi strukturnya, klausa tersebut terdiri atas dua unsur yaitu unsur subjek dan predikat. Subjek klausa tersebut adalah udaranya, sedangkan predikatnya adalah sejuk. Predikat tersebut merupakan ajektiva. Dalam data (3) terdapat klausa Pemandangan hutan sangatlah indah. Dilihat dari segi strukturnya, klausa tersebut terdiri atas dua unsur yaitu unsur subjek dan predikat. Subjek klausa tersebut adalah pemandangan hutan, sedangkan predikatnya adalah sangatlah indah. Predikat tersebut merupakan frasa ajektiva dengan ajektiva sebagai unsur pokok dan adverbial sebagai unsur atributif. Dari tiga data tersebut dapatlah disimpulkan bahwa siswa kelas IV telah memperoleh atau mampu membuat kalimat dengan konstruksi S (N/NP/) + P (Adj.).
6 116 EDU-KATA, Vol. 2, No. 2, Agustus 2015 Tabel 3 Klausa Nomina No. Kalimat 1. Aku bukan anak orang kaya. 2. Pengalaman itu itu adalah pengalaman yang meyenangkan. SIMPULAN Jenis-jenis frasa yang telah diperoleh siswa kelas IV SD Deket adalah Frasa nominal, Siswa kelas IV telah memperoleh frasa nominal. Mereka sudah mampu menggunakan frasa nominal dalam karangan mereka. Frasafrasa nominal yang mereka peroleh terdiri atas (1) frasa nominal dengan nomina lain sebagai unsur atributif, (2) frasa nominal dengan ajektiva sebagai unsur atributif, (3) frasa nominal dengan verba sebagai unsur atributif, (4) frasa nomina l dengan demonstrative sebagai unsur atributif, (5) frasa nominal dengan pronominal sebagai unsur atributif, (6) frasa nominal dengan nama orang sebagai unsur atributif, dan (7) frasa nominal dengan numeralia sebagai unsur atributif. Jenis-jenis klausa yang telah diperoleh siswa kelas IV SD Deket adalah klausa verbal yang merupakan klausa transitif karena verba yang digunakan adalah verba yang membutuhkan objek. Sedang dilihat dari strukturnya, klausa tersebut mempunyai struktur S (Pr) + P (V) + O (N). Kl ausa ajektival adalah klausa dengan konstruksi S (N/NP) + P (Adj), klausa nominal adalah satuan sintaksis yang berpola S (N) + P (N). DAFTAR PUSTAKA Alwasilah, Chaedar Pengantar Sosiologi Bahasa. Bandung: Penerbit Angkasa. Alwasilah, Chaedar Politik Bahasa dan Pendidikan. Bandung: Rosda Karya. Chaer, Abdul Linguistik Umum. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Chaer, Abdul. Psikolinguistik: Kajian Teoretik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Chaer, Abdul Morfologi Bahasa Indonesia : Pendekatan Proses. Jakarta: Rineka Cipta. Dajasudarma, Fatimah Metode Linguistik. Bandung: Eresco. Isaac, Stephen Handbook in Research and Evaluation. California: EdiTs publisher. Mar at, Samsunuwiyati Psikolinguistik. Bandung: Aditama. Moleong, Lexy.J Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit Rosda Karya. Ramlan Sintaksis. Yogyakarta. Penerbit Karyono. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sumarsono Sosiolinguistik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Verhaar, J.W.M Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
PENGGUNAAN FRASA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII MTsN RENGEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015
Rahman, Penggunaan Frasa Bahasa Indonesia dalam Karangan Siswa Kelas VII 127 PENGGUNAAN FRASA BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN SISWA KELAS VII MTsN RENGEL TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Minanur Rahman MTsN Rengel,
Lebih terperinciKAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
KAJIAN FRASA NOMINA BERATRIBRUT PADA TEKS TERJEMAHAN AL QURAN SURAT AL-AHZAB NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24)
BASINDO Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya Vol 1 No 1 - April 2017 (14-24) PERILAKU BENTUK VERBA DALAM KALIMAT BAHASA INDONESIA TULIS SISWA SEKOLAH ARUNSAT VITAYA, PATTANI, THAILAND
Lebih terperinciPERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA. Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik.
PERBANDINGAN GRAMATIKA TATA BAHASA BAKU BAHASA INDONESIA EDISI PERTAMA DAN EDISI KETIGA Miftahul Huda, S.Pd. SMA Kanjeng Sepuh, Gresik Abstract The language change could occur at all levels, both phonology,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi
BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi dengan sesamanya memerlukan sarana untuk menyampaikan kehendaknya. Salah satu sarana komunikasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu metode penelitian deskriptif analitik. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciAnalisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar
Analisis Penggunaan Kalimat Bahasa Indonesia pada Karangan Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 10 Sanur, Denpasar Wayan Yuni Antari 1*, Made Sri Satyawati 2, I Wayan Teguh 3 [123] Program Studi Sastra Indonesia,
Lebih terperinciAnalisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak. Abstrak
Analisis Morfologi Kelas Kata Terbuka Pada Editorial Media Cetak Rina Ismayasari 1*, I Wayan Pastika 2, AA Putu Putra 3 123 Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Sejenis yang Relevan 1. Penelitian dengan judul Bentuk Frasa Pada Wacana Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas XII SMA Karangan Dawud DKK Penerbit : Erlangga 2004 oleh
Lebih terperinciRELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI
RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Wisuda Sarjana Pendidikan di Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh NURMA
Lebih terperinciKemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi
Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi Astri Saraswati, Martono, Syambasril Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP UNTAN, Pontianak
Lebih terperinciANALISIS LINGUISTIK MATERI BACAAN DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA
Siti Innayati Niswatin 13 ANALISIS LINGUISTIK MATERI BACAAN DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA Siti Innayati Niswatin MTs Negeri Balen Jalan PUK III/529 Balen Bojonegoro Telp.(0353)332275 Email: matsanbabo@yahoo.co.id
Lebih terperinciSTRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.
STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA oleh Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. FPBS UPI 1. Pendahuluan Bahasa
Lebih terperinciPenguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia. Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang. Sri Fajarini. Mahasiswa Universitas Andalas)
Penguasaan Kelas Kata Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 18 Padang Sri Fajarini Mahasiswa Universitas Andalas) Abstract: This study explains and describes mastery of the Indonesian language
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI Tinjauan pustaka memaparkan lebih lanjut tentang penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Selain itu, dipaparkan konsep
Lebih terperinciBENTUK FRASA DAN KLAUSA DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KARYA ATIKAH ANINDYARINI DAN SRI NINGSIH
Bentuk Frasa dan Klausa dalam Buku Bahasa Indonesia (Sri Rahayu) 145 BENTUK FRASA DAN KLAUSA DALAM BUKU BAHASA INDONESIA KARYA ATIKAH ANINDYARINI DAN SRI NINGSIH Sri Rahayu Alumni Program Pascasarjana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kekuatan imaginasi. Fungsi imaginative bahasa biasanya digunakan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi bahasa menurut Halliday (1978:21) adalah fungsi imaginative, yaitu bahasa digunakan untuk melahirkan karya sastra yang berbasis pada kekuatan
Lebih terperinciPEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS
PEMBELAJARAN SINTAKSIS BAGI PEMBELAJAR ASING YANG BERBAHASA PERTAMA BAHASA INGGRIS Latifah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Siliwangi Bandung Latifahtif357@gmail.com Abstrak Sintaksis
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian. Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan sebagai berikut.
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang kajian morfosemantik istilah-istilah pertukangan kayu di Desa Lebak Kecamatan Pakis Aji Kabupaten Jepara dapat disimpulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan kekacauan pada tindak berbahasa. Salah satu contoh penggunaan bentuk bersinonim yang dewasa ini sulit
Lebih terperinciANALISIS FRASA ENDOSENTRIS DAN FRASA EKSOSENTRIS DALAM KUMPULAN PUISI MALU AKU JADI ORANG INDONESIA KARYA TAUFIQ ISMAIL
ANALISIS FRASA ENDOSENTRIS DAN FRASA EKSOSENTRIS DALAM KUMPULAN PUISI MALU AKU JADI ORANG INDONESIA KARYA TAUFIQ ISMAIL ARTIKEL E-JOURNAL Oleh DWAISKURNY NIM 110388201024 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN
Lebih terperinciJURNAL. Javanese Language Interferance in Language Essay of Fifth Grader in MI Yaa Bunayya Dandong Srengat Blitar
JURNAL INTERFERENSI BAHASA JAWA DALAM KARANGAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V MI YAA BUNAYYA DANDONG SRENGAT KABUPATEN BLITAR TAHUN AJARAN 2015-2016 Javanese Language Interferance in Language Essay of
Lebih terperinciTATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA
TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA Tata bentukan dan tata istilah berkenaan dengan kaidah pembentukan kata dan kaidah pembentukan istilah. Pembentukan kata berkenaan dengan salah satu cabang linguistik
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA DALAM TEKS DESKRIPSI KARYA SISWA KELAS VII.6 SMP NEGERI 25 PADANG
PENGGUNAAN BAHASA DALAM TEKS DESKRIPSI KARYA SISWA KELAS VII.6 SMP NEGERI 25 PADANG Oleh: Sri Hartuti 1, Harris Effendi Thahar 2, Zulfikarni 3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FBS Universitas Negeri
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur
BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. Analisis jenis kalimat, bentuk penanda dan fungsi tindak tutur komisif bahasa Jawa dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di dalam bahasa Inggris terdapat kelas kata yang disebut part of speech. Selain nomina, ajektiva, pronomina, verba, preposisi, konjungsi, dan interjeksi, adverbia
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Kajian pustaka memuat uraian sistematis tentang teori-teori dasar dan konsep atau hasil-hasil penelitian yang ditemukan oleh peneliti terdahulu
Lebih terperinciPENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciAlat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015
SINTAKSIS Pengantar Linguistik Umum 26 November 2014 Morfologi Sintaksis Tata bahasa (gramatika) Bahasan dalam Sintaksis Morfologi Struktur intern kata Tata kata Satuan Fungsi Sintaksis Struktur antar
Lebih terperincia. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu
1. Frasa Nominal a. Pengertian frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata benda atau nomina. contoh : mahasiswa baru sepeda ini anak itu gedung sekolah b. Struktur Frasa Nomina Secara kategorial
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH KODE : SINTAKSIS BAHASA INDONESIA : IN 104 Dra. Nunung Sitaresmi, M.Pd. NIP 196201091987032002 JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA 2013 Tujuan Pembelajaran
Lebih terperinciPEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI
PEMEROLEHAN KATA ANAK USIA LIMA TAHUN MELALUI PENCERITAAN DONGENG DI TK AISYIYAH PILANG MASARAN SRAGEN NASKAH PUBLIKASI disusun oleh Arifin Ainur Rohman S 200 100 002 PROGRAM STUDI MAGISTER PENGKAJIAN
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengantar Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan makna gramatikal. Untuk menjelaskan konsep afiksasi dan makna, penulis memilih pendapat dari Kridalaksana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian dalam bidang linguistik berkaitan dengan bahasa tulis dan bahasa lisan. Bahasa tulis memiliki hubungan dengan tataran gramatikal. Tataran gramatikal
Lebih terperinciBAB V P E N U T U P. Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat
BAB V P E N U T U P 5.1 Kesimpulan Ketika kita membaca semua tulisan dalam tesis yang berjudul Kalimat tunggal bahasa Sula yang dipaparkan bahasan masaalahnya mulai dari bab II hingga bab IV dalam upaya
Lebih terperinciPENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA
PENGGUNAAN DEIKSIS DALAM BAHASA INDONESIA Roely Ardiansyah Fakultas Bahasa dan Sains, Universitas Wijaya Kusuma Surabaya Abstrak Deiksis dalam bahasa Indonesia merupakan cermin dari perilaku seseorang
Lebih terperinciANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI
ANALISIS SINTAKTIS DAN SEMANTIS MOTO IKLAN ROKOK BERBAHASA INGGRIS SKRIPSI diajukan untuk memenuhi Ujian Sarjana pada Program Studi Bahasa Inggris Fakultas Bahasa Universitas Widyatama Oleh: R. Harisma
Lebih terperinciINTERFERENSI LEKSIKAL, FRASIOLOGIS, DAN KLAUSAL BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM MAJALAH AULA
Interferensi Leksikal, Frasiologis, dan Klausal (Muntiqoh) 87 INTERFERENSI LEKSIKAL, FRASIOLOGIS, DAN KLAUSAL BAHASA JAWA KE DALAM BAHASA INDONESIA DALAM MAJALAH AULA Muntiqoh Alumni Pascasarjana Unisda
Lebih terperinciANALISIS BENTUK-BENTUK KLAUSA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS APRIL 2017 SKRIPSI
ANALISIS BENTUK-BENTUK KLAUSA DALAM TAJUK RENCANA SURAT KABAR BATAM POS APRIL 2017 SKRIPSI diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh: SUMANTRI ATIKA
Lebih terperinciRISKI EKA AFRIANTI NIM
ANALISIS KESALAHAN FRASE PADA KARANGAN NARASI MAHASISWA PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI ARTIKEL E-JOURNAL diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti mengatur bersama-sama (Verhaar dalam Markhamah, 2009: 5). Chaer (2009: 3) menjelaskan bahwa
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,
654 BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II, uji lapangan, dan temuan-temuan penelitian, ada beberapa hal yang dapat
Lebih terperinciBAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE
BAB 4 UNSUR-UNSUR BAHASA INGGRIS YANG MUNCUL DALAM CAMPUR KODE 4.1 Pengantar Bagian ini akan membicarakan analisis unsur-unsur bahasa Inggris yang masuk ke dalam campur kode dan membahas hasilnya. Analisis
Lebih terperinciBayu Ardianto LPMP Sulawesi Barat ABSTRAK
Naskah diterbitkan: 30 Juni 2017 DOI: doi.org/10.21009/aksis.010102 PENGGUNAAN STRUKTUR FRASE EKSOSENTRIS DIREKTIF DAN FUNGSINYA DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA (A. FUADI) DAN IMPLIKASINYA DALAM PEMBELAJARAN
Lebih terperinciPERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA
-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- PERILAKU SINTAKSIS FRASA ADJEKTIVA SEBAGAI PENGUAT JATI DIRI BAHASA INDONESIA Munirah Pascasarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unismuh Makassar munirah.
Lebih terperinciKOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
KOHESI DAN KOHERENSI RUBRIK BERITA MAJALAH MANDUTA TAHUN 2013-2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd.) Pada Program Studi Bahasa Dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciFUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO
FUNGSI DAN PERAN SINTAKSIS PADA KALIMAT TRANSITIF BAHASA JEPANG DALAM NOVEL CHIJIN NO AI KARYA TANIZAKI JUNICHIRO Ni Kadek Nomi Dwi Antari Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Penelitian Relevan 1. Penelitian yang berjudul Bentuk Fungsi Makna Afiks men- dalam Pengajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar disusun oleh Rois Sunanto NIM 9811650054 (2001)
Lebih terperinciPERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS. Oleh. Suci Sundusiah
PERBANDINGAN KLAUSA INTI DAN KLAUSA SEMATAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS Oleh Suci Sundusiah 1. Klausa sebagai Pembentuk Kalimat Majemuk Dalam kajian struktur bahasa Indonesia, kumpulan dua kluasa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. A. Kajian Pustaka. Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Pustaka Kajian pustaka adalah mempelajari kembali temuan penelitian terdahulu atau yang sudah ada dengan menyebutkan dan membahas seperlunya hasil penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa memainkan peranan penting dalam kehidupan manusia. Terkait dengan kelaziman penggunaannya dalam komunikasi sering terdapat kesalahan-kesalahan dianggap sebagai
Lebih terperinciKLAUSA VERBAL BAHASA MENUI. Ekawati A1D
KLAUSA VERBAL BAHASA MENUI Ekawati A1D1 10 129 Abstrak Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan: Struktur fungsi klausa verbal bahasa Menui, Struktur kategori klausa
Lebih terperinci04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6
Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT Pertemuan 6 1 Bahasan Identifikasi Aktualisasi Unsur-unsur Struktur Pengembangan Identifikasi Kalimat ialah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Klausa merupakan satuan sintaksis yang memiliki ciri seperti kalimat, tapi klausa bukanlah kalimat karena klausa harus tergabung dengan klausa lainnya agar dapat membentuk
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. berdasarkan konteks pemakaian dibedakan atas istilah umum, dan istilah
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah melalui berbagai tahap penelitian, berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Istilah-Istilah dalam Register Fotografi pada Majalah Digital Camera ini dapat
Lebih terperinciVERBA TRANSITIF BEROBJEK DAPAT LESAP DALAM BAHASA INDONESIA
VERBA TRANSITIF BEROBJEK DAPAT LESAP DALAM BAHASA INDONESIA Tri Mastoyo Jati Kesuma Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada Objek (O) termasuk ke dalam valensi verba transitif. Oleh karena itu, O
Lebih terperinciKONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA
HUMANIORA Suhandano VOLUME 14 No. 1 Februari 2002 Halaman 70-76 KONSTRUKSI OBJEK GANDA DALAM BAHASA INDONESIA Suhandano* 1. Pengantar ahasa terdiri dari dua unsur utama, yaitu bentuk dan arti. Kedua unsur
Lebih terperinciOleh: Dibimbing oleh : 1. Dr. Endang Waryanti, M.Pd 2. Dra. Sumiyarsi SRI RAHAYU SETIYA NINGSIH NPM:
JURNAL BAHASA SEDERHANA ANAK USIA 2.0-3.0 TAHUN DAN USIA 3.0-4.0 TAHUN DI DESA TIRULOR KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2016 SIMPLE LANGUAGE OF CHILDREN AGES 2.0-3.0 AGE AND YEARS IN THE VILLAGE
Lebih terperinci2. Punya pendirian, peduli sesama, berkomitmen dan bisa bertanggung jawab. Menurut aku, gentleman punya sifat yang seperti itu. Kalau punya pacar, dia
VERBA PREDIKAT BAHASA REMAJA DALAM MAJALAH REMAJA Renadini Nurfitri Abstrak. Bahasa remaja dapat dteliti berdasarkan aspek kebahasaannya, salah satunya adalah mengenai verba. Verba sangat identik dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu dengan yang lainnya, yang kemudian disebut dengan komunikasi. Bahasa merupakan alat komunikasi
Lebih terperinciPENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI
PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI Fitri Rahmawati Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciINTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA
Interferensi Bahasa Indonesia dalam Pemakaian Bahasa (Lilik Uzlifatul Jannah) 81 INTERFERENSI BAHASA INDONESIA DALAM PEMAKAIAN BAHASA INGGRIS PADA WACANA TULIS SISWA Lilik Uzlifatul Jannah Alumni Pascasarjana
Lebih terperinciREDUPLIKASI NOMINA DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK
REDUPLIKASI NOMINA DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKSIS DAN SEMANTIK NOUN REDUPLICATION IN INDONESIAN: THE STUDY OF SYNTAX AND SEMANTICS Wati Kurniawati Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan
Lebih terperinciFrasiologis Bahasa Indonesia Pada FRASIOLOGIS BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN SISWA INKLUSI KELAS TINGGI SDN SUMUR WELUT I SURABAYA
Frasiologis Bahasa Indonesia Pada FRASIOLOGIS BAHASA INDONESIA PADA KARANGAN SISWA INKLUSI KELAS TINGGI SDN SUMUR WELUT I SURABAYA Resdianto Permata Raharjo Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FIP,
Lebih terperinciPENGGUNAAN CAMPUR KODE TUTURAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS V SD NEGERI 19 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH
PENGGUNAAN CAMPUR KODE TUTURAN GURU DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR DI KELAS V SD NEGERI 19 KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH YELLI MARNIS NPM 11080096 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA
Lebih terperinciKATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL
KATA JAHAT DENGAN SINONIMNYA DALAM BAHASA INDONESIA: ANALISIS STRUKTURAL Rahmi Harahap Program Studi S-1 Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro Abstract Research on the structural
Lebih terperinciUnsur Tambahan dalam Frase Adjektiva. Ary Setyadi. Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro
Unsur Tambahan dalam Frase Ary Setyadi Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro arysetyadi58@gmail.com Abstract The adjective phrase consists of two functional elements, namely the core function which
Lebih terperinciYAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS
Lebih terperinciPenggunaan Prefiks Bahasa Indonesia dalam Percakapan Informal (Sunaryo) 119 PENGGUNAAN PREFIKS BAHASA INDONESIA DALAM PERCAKAPAN INFORMAL SISWA
Penggunaan Prefiks Bahasa Indonesia dalam Percakapan Informal (Sunaryo) 119 PENGGUNAAN PREFIKS BAHASA INDONESIA DALAM PERCAKAPAN INFORMAL SISWA Sunaryo Alumni Program Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra
Lebih terperinciKemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa
Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 642 Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi FARDILLAH Abstrak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berkomunikasi merupakan suatu kegiatan yang mempergunakan bahasa sebagai alat untuk menyampaikan gagasan, pikiran, maksud, serta tujuan kepada orang lain.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional digunakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, baik dalam bidang pendidikan, pemerintahan, maupun dalam berkomunikasi
Lebih terperinciOleh: RIA SUSANTI A
ANALISIS REDUPLIKASI DALAM WACANA BERITA OLAHRAGA PADA HARIAN KOMPAS SEBAGAI MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH KARTASURA Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan
Lebih terperinciKATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA. Kumairoh. Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Dipnegoro. Abstrak
KATA MENANGIS : BENTUK, PERILAKU, DAN MAKNA Kumairoh Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Dipnegoro Abstrak Bahasa Indonesia merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh masyarakat dalam
Lebih terperinciKAMUS BALI-INDONESIA BIDANG ISTILAH JUDI DENGAN SARANA UANG KEPENG DAN DADU DI BALI I WAYAN BUDI UTAMA PROGRAM STUDI SASTRA BALI ABSTRAK
1 KAMUS BALI-INDONESIA BIDANG ISTILAH JUDI DENGAN SARANA UANG KEPENG DAN DADU DI BALI I WAYAN BUDI UTAMA PROGRAM STUDI SASTRA BALI ABSTRAK Research "Bali - Indonesia dictionary term field Gambling With
Lebih terperinciHIERARKI LINGUISTIK DAN FUNGSI YANG DIISI OLEH SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS BUCHORI-MUSLIM.
HIERARKI LINGUISTIK DAN FUNGSI YANG DIISI OLEH SATUAN LINGUAL BERPRONOMINA PERSONA KETIGA PADA TEKS TERJEMAHAN HADIS BUCHORI-MUSLIM Naskah Publikasi Diajukan Kepada Program Studi Magister Pengkajian Bahasa
Lebih terperinciCAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG
CAMPUR KODE BAHASA INDONESIA KE DALAM BAHASA JAWA PADA SIARAN RADIO JAMPI SAYAH DI RADIO SKB POP FM GOMBONG Oleh : Siti Masitoh program studi pendidikan bahasa dan sastra jawa cungkringaja83@yahoo.com
Lebih terperinciNOMINA DAN PENATAANNYA DALAM SISTEM TATA BAHASA INDONESIA
NOMINA DAN PENATAANNYA DALAM SISTEM TATA BAHASA INDONESIA Suhandano Universitas Gadjah Mada ABSTRAK Tulisan ini membahas bagaimana nomina ditata dalam sistem tata bahasa Indonesia. Pembahasan dilakukan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian
III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu
Lebih terperinciAnalisis Fungsi Sintaksis Kata Apa dan Mana dalam Bahasa Indonesia
Analisis Fungsi Mana dalam Bahasa Sri Puji Astuti Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro sripujiastuti0116@gmail.com Abstract The characteristic of interrogative sentence, one of them is the presence
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati
ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati Abstrak. Penelitian ini menggambarkan kesalahan penggunaan bahasa Indonesia terutama dalam segi struktur kalimat dan imbuhan
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. Campur code..., Annisa Ramadhani, FIB UI, Universitas Indonesia
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Penelitian jenis proses campur kode menunjukkan hasil yang berbeda-beda antara bahasa yang satu dan bahasa yang lain karena subjek penelitian mereka pun berbeda-beda, baik dari
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa concord adalah aturan gramatikal yang wajib diketahui dan dipenuhi yang terdapat pada bahasa Arab dan bahasa Inggris atau bahasa-bahasa
Lebih terperinciFRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA (Suatu Kajian Konseptual Morfo-Sintaksis)
FRASA NOMINAL DALAM BAHASA BANJAR SAMARINDA (Suatu Kajian Konseptual Morfo-Sintaksis) Diyah Permana (Staf Pengajar Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak Kajian tentang Frasa Nominal dalam
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses, atau apa pun yang ada di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciPENGGUNAAN BAHASA PADA PAPAN NAMA DI RUANG PUBLIK JALAN PROTOKOL JAKARTA
PENGGUNAAN BAHASA PADA PAPAN NAMA DI RUANG PUBLIK JALAN PROTOKOL JAKARTA Mutia Muqri Dendy Sugono Miftahul Khairah A. Abstrak. Penggunaan bahasa pada papan nama menarik diteliti, setiap papan nama memiliki
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan
191 BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap verba berafiks bahasa Jawa dalam rubrik cerita Pasir Luhur Cinatur pada majalah PS, maka diperoleh simpulan sebagai berikut. 1. Proses
Lebih terperinciANALISIS JARGON DALAM GAME ONLINE FOOTBALL SAGA 2
ANALISIS JARGON DALAM GAME ONLINE FOOTBALL SAGA 2 SKRIPSI OLEH : RUSDAN TABIBUL UMAM NIM 09340009 PROGAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
Lebih terperinciPEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak
PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR oleh Nunung Sitaresmi Abstrak Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemakaian jenis kalimat bahasa Indonesia dalam buku teks Sekolah
Lebih terperinciHUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARUNSUR DALAM FRASE BAHASA INDONESIA
HUBUNGAN FUNGSIONAL ANTARUNSUR DALAM FRASE BAHASA INDONESIA Efri Yades dan Leni Syafyahya Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas email: efriyades@ymail.com email: lenisyafyayah@gmail.com
Lebih terperinci10 Jenis Kata Menurut Aristoteles
Nomina (Kata Benda) 10 Jenis Kata Menurut Aristoteles Nomina adalah kelas kata yang dalam bahasa Indonesia ditandai oleh tidak dapatnya bergabung dengan kata tidak. Contohnya, kata rumah adalah nomina
Lebih terperinciFRASA DIREKTIF YANG BERUNSUR DI, DARI, DAN UNTUK DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN SINTAKTIS DAN SEMANTIS
Frasa Direktif Yang Berunsur Di, Dari, Dan Untuk dalam Bahasa Indonesia: Kajian Sintaktis dan Semantis (Agus Nero Sofyan) FRASA DIREKTIF YANG BERUNSUR DI, DARI, DAN UNTUK DALAM BAHASA INDONESIA: KAJIAN
Lebih terperinciHUMANIKA Vol. 21 No. 1 (2015) ISSN Kajian Deskriptif Struktural Wacana Grafiti Pada Truk Siti Junawaroh
KAJIAN DESKRIPTIF STRUKTURAL WACANA GRAFITI PADA TRUK Oleh : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Diponegoro ABSTRACT This paper is entitled A Descriptive Study of Graffiti Discourse Structure on Trucks. This
Lebih terperinciFRASA DALAM BAHASA INDONESIA. Surastina STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAK
Surastina STKIP PGRI Bandar Lampung ABSTRAK Pengajaran bahasa tidak dapat Iepas sama.sekali daripada pertumbuhan ilmu bahasa pada umumnya. Kaum Brahma di India beberapa abad sebelum Masehi mendapat pelajaran"
Lebih terperinciANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013
ANALISIS BENTUK PASIF PADA JUDUL BERITA SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS EDISI MEI 2013 NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia,
Lebih terperinciOktorita Kissanti Rahayu
PEMAKAIAN KONJUNGSI PADA BAHASA PERCAKAPAN ANAK USIA 7-9 TAHUN DI DESA PABELAN KECAMATAN KARTASURA KABUPATEN SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana
Lebih terperinciVERBA BERPELENGKAP DALAM BAHASA INDONESIA SUATU KAJIAN STRUKTUR DAN SEMANTIK. Eni Karlieni Fakultas Sastra Unpad Bandung
VERBA BERPELENGKAP DALAM BAHASA INDONESIA SUATU KAJIAN STRUKTUR DAN SEMANTIK Eni Karlieni Fakultas Sastra Unpad Bandung Abstract This research study attempts to describe morphological forms of verbs with
Lebih terperinciKlasifikasi Frase Nama-Nama Menu Makanan Berbahasa Inggris di Koran Minggu Ini. Wiwiek Sundari
Klasifikasi Frase Berbahasa Inggris di Koran Minggu Wiwiek Sundari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro wiekku@yahoo.com Abstract The language structure comprehension is closely related to the
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam kehidupan sosial manusia. Tidak ada manusia tanpa bahasa dan tidak ada bahasa tanpa manusia. Dua hal yang
Lebih terperinciKEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN
KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGGUNAKAN PREPOSISI PADA KARANGAN EKSPOSISI KELAS X DI SMA NEGERI 1 MOJOLABAN Usulan sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Pendidikan Bahasa
Lebih terperinci