MODUL-2 INTERNAL AUDITING

dokumen-dokumen yang mirip
MODUL-3 INTERNAL AUDITING

Kontrol. Audit Internal. HARIRI, SE., M.Ak. Universitas Islam Malang

Internal Control Framework: The COSO Standard

PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017

Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA

TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL

INTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. yang berfungsi dengan tujuan yang sama.

MODUL-1 INTERNAL AUDITING

CHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014

INTERNAL CONTROL FRAMEWORK : THE COSO STANDARD

MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL. Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT.

Pemahaman Pengendalian Internal

TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan sebagai salah satu pelaku ekonomi tidak bisa lepas dari kondisi

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

MODUL-8 INTERNAL AUDITING

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

PEDOMAN PELAKSANAAN KERJA PIAGAM KOMITE AUDIT TELKOM GROUP

MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan pendahuluan dari laporan penelitian yang berbentuk tesis

BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

PENGENDALIAN INTERN 1

Jeanne Asteria W. Martinus Sony Ersetiawan Universitas Katolik Darma Cendika

BAB VI AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 35 /SEOJK.03/2017 TENTANG PEDOMAN STANDAR SISTEM PENGENDALIAN INTERN BAGI BANK UMUM

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai peranan

Menurut commitee of sponsoring organization (COSO) pengertian pengendalian internal dalam buku Sistem Informasi Akuntansi (Romney:230) adalah :

AUDIT SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. adalah terdiri dari rencana organisasi dan keseluruhan metode atau cara serta

`EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA PENGUJIAN PENGENDALIAN: KAJIAN KONSEPTUAL AUDIT LAPORAN KEUANGAN Oleh: Amalia Ilmiani

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Konsep Dasar Audit Sistem Informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. diproses dan didistribusikan ke pemakai (users). Akuntansi adalah. keuangan menjadi sebuah informasi.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014

OPTIMALISASI PERAN SPI DALAM PENGAWASAN DI PERGURUAN TINGGI

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

MATERIALITAS DAN RESIKO AUDIT

Tugas E-learning Administrasi Bisnis Makalah Pengendalian Internal

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL-4 INTERNAL AUDITING

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

RINGKASAN CHAPTER 23 (BRINK S): BOARD AUDIT COMMITTEE COMMUNICATIONS

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem

MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL NAMA :ADRINUS NOLA PALI NIM : PRODI :SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

Electronic Data Processing

Daftar Pertanyaan. Daftar pertanyaan berikut ini terdiri dari tipe isian, isilah pada tempat jawaban

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal

PENGENDALIAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Di tengah persaingan era globalisasi serta perkembangan informasi teknologi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu

PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL-5 INTERNAL AUDITING

BUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

KOMUNIKASI MASALAH YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGENDALIAN INTERN YANG DITEMUKAN DALAM SUATU AUDIT

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB 2 LANDASAN TEORI

INTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. 2009), teori stewardship didesain bagi para peneliti untuk menguji

Tinjauan Konseptual Perencanaan Standar Pelaksanaan Tahapan Perencanaan Audit Keuangan Hubungan Asersi Manajemen dengan Tujuan Audit Terinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Sistem Pengendalian Intern

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum dari perusahaan adalah untuk mempertahankan laba agar

KEDUDUKAN DAN FUNGSI INTERNAL AUDITOR DALAM PERUSAHAAN

MODUL-6 INTERNAL AUDITING

BAB I PENDAHULUAN. menjaga aset perusahaan dari kemungkinan-kemungkinan yang tidak. diinginkan, seperti penyalahgunaan aset ataupun pencurian aset.

KUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Transkripsi:

2007 MODUL-2 INTERNAL AUDITING Oleh : Muh. Arief Effendi,SE, MSi, Ak, QIA STIE TRISAKTI JAKARTA

Ch.2 & Ch. 10 CONTROL (PENGENDALIAN) Important of control to the Internal Auditor. Control Defined. Internal Control model. Using the Control Model in Internal Auditing The System Auditability and control study Preventive, detective & corrective controls Benefit Of Control System Of Control

Ch.2 & Ch. 10 CONTROL (PENGENDALIAN) Means Of Achieving control The Impact Of regulation on control The Cycle approach to Internal Accounting Control The Impact of Reengineering on Internal Control The Audit Control Internal Operating Control Over Controlling Auditing COSO

Pentingnya Pengendalian bagi Auditor Internal (Important of control to the Internal Auditor) Auditor internal mungkin tidak bisa sepenuhnya memahami sistem operasi; dan jika memahami mungkin tidak bisa menilainya secara obyektif, tetapi auditor internal dididik untuk bisa mengevaluasi sistem pengendalian secara obyektif. Standar 2120 (Control):Kegiatan audit internal haruslah membantu organisasi menerapkan control yang efektif dengan mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta mendorong perbaikan yang terus-menerus.

Definisi Pengendalian (Control Defined) Definisi awal : 1. George E. Bennett (1930) : Sistem pengecekan internal sebagai koordinasi dan sistem akun-akun dan prosedur perkantoran yang berkaitan sehingga seorang karyawan selain mengerjakan tugasnya sendiri juga secara berkelanjutan mengecek pekerjaan karyawan yang lain untuk hal-hal tertentu yang rawan kecurangan. 2. AICPA Committee on Auditing procedure (1949) : Pengendalian internal (internal control) berisi rencana organisasi dan semua metode yang terkoordinasi dan pengukuran-pengukuran yang diterapkan perusahaan untuk mengamankan aktiva, memeriksa akurasi dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendorong ketaatan terhadap kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.

Definisi Pengendalian (Control Defined) Definisi untuk Akuntan Publik (Public Accountant) : 1. Statement on Auditing Standard (SAS) No. 1 (1973) : pengendalian administratif (Administrative control) mencakup, tetapi tidak terbatas pada, rencana organisasi, prosedur dan catatan yang berkaitan dengan proses pengambilan keputusan yang tercermin dalam otorisasi manajemen atas transaksi. Otorisasi tersebut merupakan fungsi manajemen yang berhubungan langsung dengan tanggungjawab pencapaian tujuan organisasi dan merupakan titik awal untuk menetapkan pengendailan akuntansi (accounting control) atas transaksi. Pengendalian akuntansi terdiri atas rencana organisasi, prosedur dan catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan keandalan catatan keuangan, yang memberikan keyakinan yang wajar, bahwa :

Definisi Pengendalian (Control Defined) a. Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi umum atau khusus dari manajemen. b. Transaksi dicatat untuk menyiapkan penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang diterima umum atau kriteria lainnya yang berlaku untuk laporan tersebut dan untuk menjaga akuntabilitas atas aktiva. c. Akses terhadap aktiva hanya diberika sesuai otorisasi manajemen. d. Akuntabilitas yang tercatat untuk aktiva dibandingkan dengan aktiva yang ada pada periode yang wajar dan bila terdapat perbedaan maka akan diambil tindakan yang tepat.

Definisi Pengendalian (Control Defined) 2. Perluasan atas SAS 78 (revisi oleh AICPA yang berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode yang dimulai setelah tgl 1 Januari 1997): Pengendalian internal : sutu proses yang dipengaruhi oleh aktivitas Dewan Komisaris, Manajemen dan pegawai lainnya, yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang wajar mengenai pencapaian tujuan pada hal-hak berikut ini : ( a ). Keandalan pelaporan keuangan. ( b ). Efektivitas dan efisiensi operasi. ( c ). Ketaatan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. 5 komponen internal control menurut COSO : 1. Lingkungan pengendalian (Control Environtment). 2. Penentuan risiko (Risk Assesment). 3. Aktivitas pengendalian (Control Activities). 4. Informasi & Komunikasi (Information & Communication). 5. Pemantauan (Monitoring).

3. Definisi menurut Auditor Internal (Institute of Internal Auditors /IIA) : Control adalah setiap tindakan yang diambil manajemen untuk meningkatkan kemungkinan tercapainya tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Sifat dari control : a. Preventif : untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. b. Detektif : untuk mendetkesi dan memperbaiki hal-hal yang tidak diinginkan yang telah terjadi. c. Direktif : untuk menyebabkan / mengarahkan terjadinya hal yang diinginkan. Konsep sistem pengendalian (control system) merupakan gabungan komponen pengendalian dan aktivitas-aktivitas yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran-sasarannya. Pengendalian berguna untuk membantu manajemen mencapai tujuan utamanya. Definisi Pengendalian (Control Defined)

Model Pengendalian Internal (Internal Control Model) Model COSO (Committee on Sponsoring Organization of the teradway Commission ) di Amerika Serikat : Aktivitas audit tradisional yang terkait dengan penentuan efisiensi & efektivitas berada pada komponen ketiga dari COSO, yaitu aktivitas pengendalian : a. pemisahan tugas. b. wewenang & pertanggungjawaban. c. Otorisasi. d. pendokumentasian dll. Empat komponen yang lain merupakan tambahan terhadap fungsi pengendalian, terutama bila pengendalian dinilai tidak efektif. Model yang baru mensyaratkan adanya pertimbangan untuk 5 (lima) komponen.

Model Pengendalian Internal (Internal Control Model) Model CoCo di Kanada : Mencakup 4 (empat) komponen yang digunakan untuk mengklasifikasikan 20 kriteria yang bisa menjadi bagian dari program audit. a. Tujuan. b. Komitmen. c. Kemampuan. d. Pengawasan dan pembelajaran.

Penggunaan Model Pengendalian di Audit Internal (Using the Control Model in Internal Auditing) Rumus : P X S = V P = Potential Occurrence (Kemungkinan terjadi). S = Significance (Signifikansi). V = Vulnerability (Kerawanan). Kedua jenis model (COSO & CoCo) memiliki perangkat lunak (software) masing-masing. Pengendalian lunak (software control) lebih berhubungan dengan sikap dan filosofi. Kedua jenis control tersebut memiliki risiko yang dapat dijelaskan dan diukur kemungkinan terjadi dan signifikansinya bila terjadi. Kombinasi kedua hal ini yang disebut Vulnerability.

Auditibiltas Sistem & Studi Pengendalian (The System Auditability and Control Study ) Dipublikasikan oleh IIA tahun 1991, terdiri dari 12 modul. Modul 2 : Audit & Lingkungan pengendalian ditujukan untuk memberikan kerangka kerja (framework) untuk pembahasan risiko, pengendalian dan pertimbangan audit yang terkait dengan teknologi dan sistem informasi. Komponen sistem pengendalian internal mencakup ; 1. Lingkungan pengendalian (Control Environtment), mencakup : a. Struktur organisasi. b. Elemen kerangka pengendalian : pemisahan tugas (seorang karyawan / organisasi tidak boleh mengendalikan semua tahap dari sebuah proses). Kompetensi & integritas orang-orang di sebuah organisasi. Tingkatan otoritas dan tanggung jawab yang sesuai. Kemampuan untuk menelusuri setiap transaksi ke individu yang bertanggung jawab untuk itu.

Auditibiltas Sistem & Studi Pengendalian (The System Auditability and Control Study ) Kemampuan untuk menelusuri setiap transaksi ke individu yang bertanggung jawab untuk itu. Ketersedian sumber daya, waktu dan karyawan ahli yan memadai. Pengawasan staf dan pemeriksaan kerja yang memadai. c. Kebijakan & prosedur yng didokumentasikan dengan baik. d. Pengaruh-pengaruh eksternal (persyaratan fiduciary, hukum dan regulasi, ketentuan kontrak,adat istiadat, kebiasaan, ketentuan serikat organisasi dan lingkungan yang kompetitif. 2. Sistem manual dan terotomatisasi (Manual & Automatic System). Merupakan pemrosesan, pelaporan, penyimpanan dan pemindahan informasi. Terdiri dari : a. Perangkat lunak sistem. b. Sistem aplikasi (sistem utama & sistem operasional). c. Pengguna akhir & sistem departemen.

Auditibiltas Sistem & Studi Pengendalian (The System Auditability and Control Study ) 3. Prosedur-prosedur pengendalian (Control procedures). a. Pengendalian sistem informasi umum. Pengendalian operasi komputer. Pengendalian pengamanan secara fisik. Pengendalian perubahan program. Pengendalian pemgembangan sistem. Pengendalian telekomunikasi. b. Pengendalian aplikasi. Dirancang untuk memastikan pemrosesan transaksi yang terotorisasi, akurat dan lengkap, mulai dari masukan (input) pemrosesan (process) dan keluaran (output) informasi. Pengendalian ini mencegah, mendeteksi dan memperbaiki kekeliruan. c. Pengendalian pengganti. Mengatasi atau mengurangi kelemahanpada aplikasi lainnya dan pengendalian umum.

Pengendalian Preventif, Detektif & Korektif (Preventive, Detective & Corrective Controls) Pengendalian preventif : pengendalian yang diterapkan untuk mencegah hasil hasil yang tidak diharapkan sebelum terjadi. Pengendalian detektif : pengendalian yang dirancang untuk menemukan hasil-hasil yang tidak diharapkan pada saat terjadi. Pengendalian korektif : pengendalian yang dirancang untuk memastikan bahwatindakan korektif diambil untuk memperbaiki hal-hal yang tidak diharapkan atau untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut tidak terulang. Kontrol preventif lebih efektif dari segi biaya dibandingkan kontrol detektif. Kontrol detektif biasanya lebih mahal dibandingkan kontrol preventif, tetapi tetap saja diperlukan. Kontrol korektif dilakukan bila terjadi hal-hal yang tidak semestinya dan telah dideteksi.

Manfaat Pengendalian (Benefit Of Control ) Pengendalian dapat membantu manajemen, sesuai filosofi manajemenen : Pengendalian sebagai sebuah sarana(tools) untuk mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. Pengendalian dipandang sebagai alat ukur untuk menentukan apakah standar yang telah ditetapkan telah tercapai. Pengendalian yang baik, tidak hanya melindungi organisasi tetapi juga karyawan / manajemen. Pengendalian dapat memberikan keyakinan yang memadai kepada pemilik (stake holder) bahwa : Sumber daya yang dipercayakan kepada manajemen telah digunakan dengan sebaik-baiknya. (Sesuai teori agensi untuk manajemen). Tanggung jawab yang dipercayakan kepada manajemen telah dilaksanakan dengan baik, misalnya pelaksanaan pengendalian melalui laporan dan verifikasi yang obyektif oleh auditor.

Sistem Pengendalian (System Of Control ) Elemen-elemen sistem pengendalian : Sarana pengendalian meliputi orang, peraturan, anggaran, jadwal dan analisis komponen-komponen lainnya yang bila digabungkan akan membentuk sistem pengendalian. Sistem ini dapat memiliki subsistem-subsistem dan bisa menjadi bagian dari sistem yang lebih besar. Bentuk sistem pengendalian : Sistem tertutup (Closed system) : tidak berinteraksi dengan lingkungan, sejak pemakaian komputer secara luas, sistem ini sering digunakan. Sistem terbuka (Open system) : memiliki interaksi dengan lingkungan. Auditor internal berhubungan dengan kedua sistem tersebut.

Sistem Pengendalian (System Of Control ) Sistem umpan balik : sistem lingkaran tertutup (closed-loop system) yang lebih umum, misalnya sistem pemesanan ulang persediaan. Semua sistem operasi memiliki bagian dasar yang terdiri atas : Masukan (input). Pemrosesan (processing). Keluaran (output). Input Processing Output

Standar standar Operasi (Operating Standards ) Standar-standar operasi merupakan elemen kunci dalam proses. Standar berperan dalam menentukan tujuan yang akan dicapai dan menjadi dasar pengukuran. Standar dapat berasal dari berbagai sumber : Standar produksi. Standar akuntansi biaya. Standar tugas. Standar industri. Standar historis. Standar estimasi terbaik. Standar tersebut bersifat : Wajar. Mengandung faktor-faktor toleransi yang layak. Mencerminkan kondisi saat ini. Akan menghasilkan tujuan yang diinginkan.

Standar standar Pengendalian Internal (Standards of Internal Control) Standar-standar Umum : Keyakinan yang wajar. Perilaku yang mendukung. Integritas dan kompetensi. Tujuan pengendalian. Pengawasan pengendalian. Standar-standar Rinci : Dokumentasi. Pencatatan transaksi dan kejadian dengan layak dan tepat waktu. Otorisasi dan pelaksanaan transaksi dan kejadian. Pembagian tugas. Pengawasan. Akses dan akuntabilitas ke sumber daya / catatan

Karakteristik Pengendalian Internal (Caracteristics of Internal Control) Auditor internal dapatmengevaluasi sistem pengendalian dengan menentukan kesesuaiannya dengan kriteria yang ditetapkan. Sistem yang dapat diterima memiliki ciri / karakterisik : Tepat waktu. Ekonomis. Akuntabilitas. Penerapan. Fleksibilitas. Menentukan penyebab. Kelayakan. Masalah-masalah dengan pengendalian.

Sarana untuk mencapai Pengendalian Beberapa sarana operasional yang digunakan untuk mengendalikan fungsi di perusahaan : Organisasi (Organization). Kebijakan (Policy). Prosedur (Procedure). Personalia (Personel). Akuntansi (Accounting). Penganggaran (Budgeting). Pelaporan (Reporting).

Dampak Regulasi terhadap Pengendalian (The Impact of Regulation on Control ) Undang-Undang Praktek Korupsi Luar negeri (Foreign Corrupt Practice Act /FCPA) di USA tahun 1977 yang diundangkan pada tanggal 19-12- 1977 :.. Setiap emiten yang memiliki sekelompok sekuritas yang didaftarkan yang mengikuti seksi 12 UU ini ; setiap emiten yang harus memberi laporan yang mengikuti seksi 15 (d) UU ini haruslah : (a). Menyelenggarakan dan menjaga pembukuan, catatan dan akunakun, yang dalam rincian secara wajar, mencerminkan secara akurat dan wajar transaksi dan pelepasan aktiva emiten. (b). Merancang dan menjaga sistem pengendaian akuntansi internal yang memadai untuk memberikan keyakinan yang memadai, bahwa : i. Transaksi dilaksanakan sesuai dengan otorisasi umum atau khusus dari manajemen.

Dampak Regulasi terhadap Pengendalian (The Impact of Regulation on Control ) ii. iii. iv. Transaksi dicatat sesuai keperluan : untuk memungkinkan penyiapan laporan keuangan sesuai prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum atau kriteria lainnya yang berlaku untuk laporan tersebut dan untuk menjaga akuntabilitas aktiva. Akses ke aktiva diperbolehkan hanya bila sesuai dengan otorisasi umum atau khusus manajemen. Akuntabilitas tercatat untuk aktiva dibandingkan dengan aktiva yang ada pada jangka waktu yang wajar dan tindakan yang layak harus diambil untuk setiap perbedaan yang terjadi. US Securities & Exchange Commission (SEC) mengeluarkan Accounting Series Release (ASR) No. 242 pada tanggal 16-2-1978 Securities Exchange Act Release No. 14478 berjudul : Notification of Enactment of Foreign Corrupt Practices Act of 1977 :

Dampak Regulasi terhadap Pengendalian (The Impact of Regulation on Control ). Karena UU telah diberlakukan, maka menjadi penting bagi emiten yang mematuhi peraturan baru tersebut untuk memeriksa prosedur akuntansi mereka, sistem pengendalian akuntansi internal dan praktek-praktek bisnis untuk mengambil tindakan yang diperlukan agar sesuai dengan persyaratan yang tercakup dalam UU tsb. Laporan auditor internal tentang pengendalian internal. Auditor internal diharapkan ahli dalam aspek pengendalian dan diharapkan memiliki pengetahuan tentang prinsip-prinsip manajemen. Auditor internal secara periodik akan mengakumulasikan evaluasi pengendalian dari berbagai laporan audit internal. Laporan harus merinci tujuan dan lingkup audit da harus akurat, obyektif, jelas, singkat, konstruktif, lenglap dan tepat waktu.

Pendekatan Siklus untuk Pengendalian Akuntansi Internal (The Cycle approach to Internal Accounting Control ) Tahun 1979 AICPA mengeluarkan Laporan Komite Pertimbangan Khusus atas pengendalian Akuntansi Internal, yang menyerankan pendekatan siklus untuk mengevaluasi prosedur dan teknik pengendalian. Pendekatan tsb terkait dengan siklus transaksi usaha, yaitu transaksitransaksi yang ada pada sistem pengendalian organisasi. Siklus dapat bervariasi antara satu organisasi dengan organisasi yang lain. Komite menyarankan agar dikelompokkan atas 5 (lima) siklus : 1. Siklus pendapatan. 2. Siklus pengeluaran. 3. Siklus produksi atau konversi. 4. Siklus pendanaan. 5. Siklus pelaporan keuangan eksternal.

Dampak Rekayasa Ulang terhadap Pengendalian Internal (The Impact of Reengineering on Internal Control ) Audit Internal harus mempertimbangkanadanya perubahan besar dalam rekayasa ulang (reengineering) danmenjadi bagian dari reengineering serta mengevaluasi adanya peningkatan kerawanan dalam proporsi yang besar. Pengurangan pengendalian organisasi virtual. Konsep organisasi virtual didasarkan atas asas saling percaya dan memberikan tanggung jawab dan akuntabilitas ke organisasi yang paling baik menjalankan fungsinya. 4 hal yang harus dipertimbangkan menurut Gibbs & Keating : 1. Integritas : berkaitan dengan ketidakakuratan / kualitas data yang rendah. 2. Pengamanan : berkaitan dengan pengamanan aktiva. 3. Ketersediaan ; mengarah pada interupsi operasi. 4. Pemulihan : kesulitan memulia kembali / melanjutkan kembal;i setelah diinterupsi.

Audit Pengendalian (The Audit Control ) Tujuan Audit Control, untuk menentukan bahwa : 1. Pengendalian memang sudah diterapkan. 2. Pengendalian secara struktural memang wajar. 3. Pengendalian dirancang untuk mencapai tujuan manajemen khusus atau untuk mencapai ketaatan dengan persyaratan yang ditentukan atau untuk memastikan akurasi dan kelayakan transaksi. 4. Pengendalian memang digunakan. 5. Pengendalian secara efisien untuk mencapai tujuan tersebut. 6. Pengendalian bersifat efektif. 7. Manajemen menggunakan keluaran (output) yang dihasilkan sitem pengendalian.

Auditing COSO Aspek Audit Control Risk : Risiko pengendalian (Control Risk) : kemingkinan bahwa pengendalian yang telah ditetapkan tidak bisa mendeteksi adanya penyimpangan. Aldag & Stearns mengidentifikasi 4 reaksi terhadap sistem pengendalian yang mengakibatkan pengendalian tidak berjalan : 1. Dianggap sebagai permainan. 2. Diangap obyek sabotase. 3. Informasi yang tidak akurat. 4. Ilusi pengendalian.