BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal
|
|
- Indra Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Pengendalian Internal 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Pengertian pengendalian intern dalam arti luas dapat dibagi menjadi dua yaitu pengendalian administratif dan pegnendalian akuntansi. Pengendalian administratif meliputi rencana organisasi dan semua cara serta prosedur-prosedur yang berhubungan dengan efisiensi usaha dan ketaatan terhadap kebijakan pimpinan perushaan. Pengendalian akuntansi meliputi rencana organsiasi dan semua cara serta prosedur-prosedur yang berhubugan dengan pengamanan harta milik perusahaan serta dapat dipercaranya laporan keuangan. Pada perusahaan yang mempunyai ruang lingkup usaha yang cukup besar, seorang pimpinan tidak akan mempu menangani setiap oprasi perusahaan secara langsung. Keterbatasan ini menuntut perusahaan untuk melikiki struktur pengandalian internal. Perlindungan dan pengawasan yang bdilakuikan oleh struktur pengendalian itnernal yang memadai dapat mengurangi terjadinya penyelewengan baik itu yang bersifat administratif maupun yang bersifat fisik. Kalaupuan terjadi, hal ini dapat diketahui dan diatasi dengan cepat oleh manajemen. Sedangkan pengertian pengendalian intern dalam arti sempit merupakan arti dari pengendalian intern yang mula-mula dikenal sebagai 5
2 6 internal chek, yaitu pengecekan penjumlahan baik penjumlahan mendatar (cross footing) maupun penjumlahan menurun (footing) yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bekerja secara independen dengan tujuan untuk memperoleh kebenaran angka. Pengendalian sangat pending dalam perkembangan operasi perusahaan, karena masalah-masalah yang timbul sangat komplek. Dengan demikian, diperlukan suatu pengendalian internal yang baik dan memadai.sesuai dengan perkembangan zaman dan jua perkembangan dunia usaha, istilah penganlain intnernal pun mengalami perkembangan tidak hanya untuk mengawasi kecermatan dan pembukuan, tetapi mepmpunyai arti luas yaitu meliputi selurh organsisasi perusahaan. Standar Auditing Seksi 319 Pertimbangan atas Pengendalian Intern dalam Audit Laporan Keuangan paragraph 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan Manajemen bertanggung jawab dalam menyiapkan laporan keuangan. Manajemen mepunyai kewajiban hukum danprofesional untuk menjami bahwa informasi telah disiapkan sesuai dengan standar pelaporan, misalnya prinsip akuntansi yang berterima umum. b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.
3 7 Semua perusahaan harud taat terhadap hukum dan peraturan yang berlaku atau yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Beberapa diantaranya tidak berkaitan langsung dengan akuntansi, misalnya hukum perlindungan lingkungan dan hak buruh atau pekerja. Sedangkan berkaitan lagnsung dengan akuntansi adalah peraturan perpajakan. c. Efektivitas dan efisiensi operasi. Pengendalian dalam sebuah organisasi adalah alat untuk mencegah pemborosan atau kegiatan yang tidak perlu dalam segala aspek usaha perusahaan. Bagian penting dari efektifitas dan efisiensi adalah untuk pengamanan aktiva dan catatan akuntansi. COSO (Committee of Sponsoring Organization) memberikan defenisi pengendalian internal sebagai berikut (Romney dan Steinbart, 2006): Pengendalian Intern (internal control) adalah suatu proses, yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan sebagai berikut: a. Efektivitas dan efisiensi operasional organisasi b. Keandalan pelaporan keuangan c. Kesesuaian dengan hukum yang berlaku Sedangkan menurut Pahala Nainggolan (2006 ; 193) : Sistem Pengendalian Intern adalah suatu rangkaian dari kebijakan-kebijakan dan
4 8 prosedur-prosedur yang diciptakan untuk memberikan jaminan yang mamadai untuk tercapaiya tujuan organisasi. Berdasarkan pengertian-pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern meliputi berbagai kebijakan, prosedur dan tujuan perusahaan yang dikoordinasikan dalam mencapai pengelolaan yang optimal serta melindungi aktiva dan mencegahnya penyalahgunaan sistem perusahahan. Dengan adanya penerapan pengendalian intern dalam setiap kegiatan operasi perusahaan, maka diharapkan tidak akan terjadi tindakantindakan penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan, misalnya penggelapan (fraud) baik yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja. 2. Tujuan Pengendalian Internal Menurut Niswonger Warren Reeve Fees (2000 : 184), Adapun tujuan dari pengendalian internal yaitu memberikan jaminan yang wajar bahwa setiap bank melakukan suatu control yang dapat meminimalisasi penyimpangan-penyimpangan yang akan terjadi. Sedangkan menurut Mulyadi (2002 : 178) terbagi atas dua yaitu: a. Menjaga kekayaan perusahaan 1) Penggunaan kekayaan perusahaan hanya melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan, 2) Pertanggungjawaban kekayaan perusahaan yang dicatat dibandingkan dengan kekayaan yang sesungguhnya. b. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi 1) Pelaksanaan transaksi melalui sistem otorisasi yang telah ditetapkan, 2) Pencatatan transaksi yang terjadi tercatat dengan benar di dalam catatan akuntansi perusahaan.
5 9 B. Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO) Pada tahun 1977, gelombang keterkejutan berkumandang di seluruh profesi akuntansi ketika kongres memasukkan bahasa dari standar AICPA ke dalam Foreign Corrupt Practices Act. Tujuan utama dari undang-undang ini adalah mencegah penyuapan atas para pejabat luar negeri untuk mendapatkan bisnis. Akan tetapi, pengaruh yang siknifikan dari undang-undang ini membutuhkan kerja sama untuk memelihara sistem pengendalian internal akuntansi yang baik The Committee of Sponsoring Organizations (COSO) adalah kelompok sektor swasta yang terdiri dari 5 organisasi, antara lain : 1. American Accounting Association 2. American Institute of Certified Public Accountants 3. Institute of Internal Auditors 4. Institute of Management Accountants 5. Financial Executives Institute Pada tahun 1992, COSO mengeluarkan hasil penelitian untuk mengembangkan definisi pengendalian internal dan memberikan petunjuk untuk mengevaluasi sistem pengendalian internal. Laporan tersebut telah diterima secara luas sebagai ketentuan dalam pengendalian internal, yang penggunaanhya mencakup penentuan tujuan pengendalian pelaporan keuangan dan proses operasional dalam konteks organisasional, sehingga perbaikan dan kontrol dapat dilakukan secara menyeluruh. Struktur pengendalian menurut COSO mencakup
6 10 pengendalian terkait pengendalian dengan pemrosesan informasi yaitu pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pada September 2004, COSO mengembangkan internal control integrated framework dengan menambahkan cakupan tentang manajemen dan strategi risiko yang selanjutnya dikenal dengan pendekatan enterprise risk management (ERM). Menurut pendekatan tersebut, pengendalian intern mrupakan bagian integral dari manajemen risiko. Penelitian COSO mendefinisikan pengendalian internal sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen, dan mereka yang berada di bawah arahan keduanya, untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dicapai dengan pertimbangan hal-hal berikut : 1. Efektifitas dan efisiensi operasional organisasi 2. Keandalan pelaporan keuangan 3. Kesesuaian dengan hukum dan peraturan yang berlaku Lima komponen model pengendalian internal COSO yang saling berhubungan 1. Lingkungan pengendalian a. Integritas dan Nilai Etika Perusahaan harus memiliki kode etik, agar setiap personil memahami tindakan yang etik/tidak etis dan mengetahui apa yang harus dilakukan dalam menyikapi penyimpangan. Pimpinan juga mempunyai komitmen pada integritas dan etika. Komitmen tersebut harus dikomunikasikan kepada seluruh entitas baik secara lisan maupun perbuatan, sehingga personil merasa perlu harus melakukan hal yang benar. Karyawan umumnya cenderung memilih bonus yang wajar yang didasarkan laporan laba rugi yang benar, dari pada bonus lebih tinggi yang didasarkan rekayasa laba.
7 11 b. Komitmen terhadap Kompetensi Sesuai kebutuhan perusahaan, Manajemen harus menerapkan sumberdaya manusia berbasis kompetensi, dan membuat job description yang menjelaskan tugas suatu pekerjaan/posisi tertentu. Manajemen melakukan analisis, baik formal maupun informal, mengenai jenis pekerjaan dan perlu/tidaknya supervisi atau pelatihan, dan menetapkan ketentuan mengenai tingkat kompetensi (pengetahuan dan keahlian) yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan tertentu. Pemberian penghargaan kepada karyawan kompeten berprestasi, secara rutin sebagai salah satu acara pada upacara resmi bulanan, ditingkat unit operasi maupun di kantor pusat. c. Filosofi manajemen dan Gaya Operasi Manajemen harus menerapkan prinsip kehati-hatian, dan hanya akan bertindak setelah melalui analisis mendalam terhadap risiko dan kemungkinan manfaat yang diperoleh. Manejemen harus menganalisis perputaran personil (masuk-keluar) yang tinggi pada fungsi utama entitas, misalnya, bagian operasional, akuntansi, pengolahan data, dan pemeriksaan intern, Apakah ada personil kunci yang mengundurkan diri dengan alasan yang tidak wajar. d. Struktur Organisasi Struktur organisasi yang baik disusun untuk menyediakan arus informasi yang diperlukan dalam mengelola kegiatan entitas. Jajaran pimpinan entitas memahami sepenuhnya tanggung jawab pengendalian yang mereka miliki, dan hubungan pelaporan yang ada dapat memberikan informasi yang memadai kepada para manajer sesuai tanggung jawab dan wewenang masing-masing. e. Tanggung Jawab dan Wewenang Setiap personil entitas harus memiliki wewenang dan tanggung jawab dan setiap pengambilan keputusan harus dikaitkan dengan wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. standar dan prosedur yang terkait dengan pengendalian, termasuk job description masing-masing pegawai. f. Kebijakan dan Praktek Sumber Daya Manusia Perusahaan mempunyai prosedur dan kebijakan tertulis dalam mempekerjakan, pelatihan, promosi dan penggajian pegawai. Supervisor perusahaan mempunyai kewajiban untuk bertemu dengan para pegawai secara berkala guna mereviu kinerja
8 12 mereka dan memberikan saran perbaikan, dan memberikan pengertian bahwa kinerja yang jelek memiliki dampak bagi organisasi. Evaluasi kinerja dan pedoman etika menjadi salah satu kriteria dalam promosi. g. Kegiatan Pengawasan Perusahaan harus memiliki Comitee Audit dan Internal Audit. Unit internal audit dipimpin oleh Kepala yang diangkat dan diberhentikan serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama. Internal audit memiliki kewenangan untuk melakukan akses terhadap catatan, karyawan, sumber daya dan dana serta aset organisasi lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan pemeriksaan. Manajemen yang baik harus menanggapi laporan unit internal audit dan menindaklanjuti saran yang diberikan h. Peran Komite Audit Komite audit mempunyai peran memonitor dan mempertahankan independensi terhadap manajemen dalam melaksanakan tugasnya. Komite Audit harus terlibat dalam setiap kegiatan pengendalian, pelaporan keuangan, pencegahan fraud. Komite audit mereviu pekerjaan pemeriksaan internal. 2. Aktivitas pengendalian a. Pelaksanaan reviu oleh manajemen pada tingkat atas (top-level reviews) Perusahaan harus mempunyai mekanisme reviu dari pejabat tinggi atau manajer senior untuk mengawasi pencapaian suatu entitas terhadap rencana yang telah dibuat. Tindak lanjut dari hasil reviu tersebut harus dilaksanakan oleh unit-unit terkait. b. pengelolaan informasi untuk memastikan tingkat keakuratan dan kelengkapan informasi Contoh dari hal ini adalah pembukuan semua transaksi harus dilakukan secara sekuensial, dan jumlah-jumlah transaksi telah dicocokkan dengan jumlah pengendali. c. Menetapkan dan memantau indikator dan ukuran kinerja Indikator dan ukuran kinerja dibuat untuk setiap bagian dan level dalam organisasi sampai kepada individu. Terhadap indikator tersebut dilakukan reviu dan validasi secara periodik. Jika perusahaan menemukan perbedaan antara kinerja aktual dan tujuan, maka akan dilakukan analisis. d. Memisahan tugas atau fungsi
9 13 Terdapat pemisahan kewenangan untuk mengendalikan seluruh aktifitas kunci, pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam otorisasi, pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam penyetujuan (approval), pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pemrosesan, pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pencatatan, pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pembayaran/penerimaan uang, pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam pemeriksaan, dan pemisahan tugas dan tanggung jawab dalam fungsi penyimpanan. Penandatangan cek untuk pengeluaran diatas Rp500 juta dilakukan countersigned. e. Mereviu otorisasi kepada personil tertentu dalam melakukan suatu transaksi Pengendalian terhadap transaksi antara lain manajemen hanya mengakui transaksi-transaksi yang valid sesuai ketentuan manajemen, dan dilakukan oleh yang memiliki wewenang. Bukti transaksi signifikan, telah mendapat otorisasi dari pejabat yang berwenang. f. Mereviu pencatatan atas transaksi dengan menguji: Apakah setiap transaksi telah diklasifikasi dan dicatat secara memadai guna mendukung pengendalian operasi dan pengambilan keputusan? Apakah pengklasifikasian dan pencatatan tersebut telah meliputi seluruh siklus mulai dari otorisasi, inisiasi, pemrosesan sampai dengan klasifikasi final dalam pencatatan secara keseluruhan? g. Membuat pembatasan akses dan akuntabilitas terhadap sumber daya dan catatan-catatan: Terhadap akses atas sumber daya dan catatan harus terdapat pembatasan. Hal ini harus tertuang dalam standar, prosedur, dan operasi. Dalam klausul perjanjian kontrak, mensyaratkan adanya pertanggungjawaban bukti-bukti pengeluaran. h. Pendokumentasian Pendokumentasian secara lengakap dan akurat terhadap sistem pengendalian intern, semua transaksi dan kejadian penting lainnya secara memadai. Dokumentasi tersebut selalu tersedia untuk kepentingan pengujian.
10 14 Pembagian dokumen atas dokumen aktif dan inaftif, dan pemberian indeks atas setiap dokumen tersimpan. 3. Penilaian resiko a. Penetapan Tujuan Perusahaan Perusahaan harus memiliki dan menetapkan tujuan perusahaan (dalam bentuk visi, misi, tujuan, dan sasaran). Rencana strategis dibuat harus mendukung pencapaian visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. penyusunan RKAP didasarkan data tahun sebelumnya dan kondisi yang sedang berjalan. b. Penetapan Tujuan Operasional Entitas Kegiatan utama pada setiap jenjang perusahaan memiliki tujuan yang jelas, dan memiliki relevansi dengan visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. Setiap kegiatan utama pada setiap jenjang perusahaan direviu secara periodik untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut tidak menyimpang dari tujuan dan rencana strategis perusahaan. Penetapan RKAP. c. Identifikasi Risiko Dalam kegiatannya perusahaan melakukan identifikasi risiko. Dalam menentukan urutan risiko apakah perusahaan melakukan suatu metode (kualitatif/kuantitatif), Apakah diskusi tentang identifikasi risiko terjadi pada tingkat direksi perusahaan? Apakah identifikasi risiko sudah diperhitungan dalam rencana jangka pendek dan rencana strategis jangka panjang? Pembuatan program pengamanan (Disaster Recovery Plan) oleh Unit IT. d. Analisis Risiko Perusahaan harus sudah mempunyai prosedur dan melakukan identifikasi risiko dari setiap kegiatan operasinya. Risiko yang diidentifikasi dan dianalisis harus relevan dengan tujuan operasional entitas. dalam penyusunan RKAP, Renstra perusahaan terlebih dahulu mengidentifikasi risiko akibat dari investasi yang tidak tepat. e. Mengelola Risiko Akibat Perubahan
11 15 Perusahaan harus sudah memperhitungkan seluruh operasional entitas yang dapat dipengaruhi oleh perubahan. Kondisi yang berubah signifikan harus sudah diperhitungkan sebagai risiko yang tinggi bagi entitas sehingga akibatnya dapat diperhitungkan dan diantisipasi. Sebagai contoh perusahaan memberikan perhatian terhadap risko akibat: 1) rekrutmen pegawai baru yang menempati posisi penting atau tingkat penggantian pegawai yang tinggi 2) penggunaan sistem informasi yang baru 3) pertumbuhan dan ekspansi yang cepat atau penciutan entitas 4) pengaruh ekspansi/penciutan daerah terhadap kemampuan sistem dan revisi atas rencana strategis, visi, misi, tujuan, dan sasaran organisasi 5) produksi jasa atau output baru 6) pembentukan operasi di wilayah yang baru 4. Informasi dan komunikasi a. Informasi Adanya pedoman mengenai jenis dan mekanisme pelaporan terkait informasi misi, maksud dan tujuan serta pencapaian kinerja operasi organisasi. Laporan manajemen perusahaan Bulanan/Triwulanan/Tahunan b. Komunikasi Terdiri dari komunikasi internal dan eksternal. Komunikasi internal harus menjamin bahwa tugas dan tanggung jawab, serta aspek pengendalian telah dikomunikasikan kepada pegawai melalui jaringan komunikasi yang efektif. Saluran komunikasi seperti pada saat pelatihan, rapat atau dalam pelaksanaan pekerjaan baik secara formal maupun informal telah dilaksanakan dengan memadai. Arahan, petunjuk, kebijakan dan hasil-hasil keputusan yang telah diambil oleh para petugas yang bertanggung jawab, telah dipahami oleh setiap karyawan yang bersangkutan terkait maksud dan tujuan dari setiap keputusan yang diambil (misalnya melalui surat edaran, atau nota dinas untuk bidang yang ia tangani). Komunikasi internal menjamin terdapatnya mekanisme mengenai saluran komunikasi yang terbuka dan efektif dengan masyarakat, rekanan, konsultan dan aparat pengawasan serta pihak ketiga lainnya untuk menyampaikan masukan dan atau keluhan kepada entitas. publikasi via website.
12 16 c. Bentuk dan alat komunikasi Penggunaan metode komunikasi efektif yang antara lain meliputi manual kebijakan dan prosedur, arahan manajemen, memorandum, pemberitahuan, situs internet dan intranet, pesanpesa melalui video-tape, , dan pidato-pidato. Rencana strategis sistem informasi yang sejalan dengan rencana strategis organisasi, antara lain penggunaan sistem layanan transaksi online bagi industri perbankan. 5. Pemantauan a. Pemantauan Berkelanjutan (on going monitoring) Pemantauan atas kegiatan pengendalian diperlukan untuk mendapatkan laporan mengenai kelemahan pengendalian. Sebagai contoh adalah reviu atas kode etik dan aturan perusahaan secara periodik. b. Evaluasi Terpisah Pemantauan atas kegiatan pengendalian diperlukan untuk mendapatkan laporan mengenai kelemahan pengendalian. Laporan mengenai kelemahan pengendalian bisa didapatkan dari internal maupun eksternal, misal: customer, supplier, auditor atau regulator. c. Penyelesaian Hasil Pemeriksaan Perusahaan harus memiliki mekanisme yang meyakinkan bahwa terdapat penyelesaian segera terhadap temuan pemeriksaan atau reviu. SOP keluhan pelanggan. d. Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan Manajemen harus memantau rekomendasi audit internal maupun eksternal secara tepat waktu. Reviu juga harus dilakukan atas keluhan-keluhan yang diterima oleh staf maupun pihak luar dan tindakan proaktif untuk mengurangi adanya keluhan harus ada. BUMN yang diperiksa oleh BPK, wajib menyampaikan tindak lanjut hasil pemeriksaannya secara berkala.
BAB II LANDASAN TEORI. struktur organisasi, metode dan ukuran ukuran yang dikoordinasikan untuk
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian dan Tujuan Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern Menurut Mulyadi ( 2005 : 163 ) sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT. Materi 1. Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA
INTERNAL AUDIT Materi 1 Oleh Wisnu Haryo Pramudya, S.E., M.Si., Ak., CA 1 FAKTOR PENTING PERKEMBANGAN INTERNAL AUDIT PERDEBATAN MENGENAI PERAN INTERNAL AUDIT 1. Jenis Usaha 2. Luas Kegiatan Usaha 3. Jumlah
Lebih terperinciMAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL
MAKALAH TENTANG INTERNAL CONTROL TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS Dosen: Putri Taqwa Prasetaningrum Disusun Oleh: Nama : Irwandi Nim : 14121041 Kelas : 21/pagi PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKONOLOGI
Lebih terperinciTUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL
TUGAS E-LEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL OLEH: ERWIN FEBRIAN (14121005) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS MERCUBUANA YOGYAKARTA 2015 1 A. PENGENDALIAN
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS. PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT)
TUGAS MAKALAH ADMINISTRASI BISNIS PENGENDALIAN INTERNAL (INTERNAL CONTROL) (Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum,ST,MT) Oleh JUMRATUL JANNAH 14121035 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
Lebih terperinci1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi
Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan
Lebih terperinciDr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA
Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA Pengertian Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang dirancang untuk memberikan manajemen kepastian yang layak bahwa
Lebih terperinci1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa
1. Ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana alam dan politik, seperti : Kebakaran atau panas yang berlebihan Banjir, gempa bumi Badai angin, dan perang 2. Ancaman karena kesalahan
Lebih terperinciMAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL
MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
Lebih terperinciTutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA
Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP
Lebih terperinciInternal Control Framework: The COSO Standard
Audit Internal (Pertemuan ke-3) Oleh: Bonny Adhisaputra & Herbayu Nugroho Sumber: Brink's Modern Internal Auditing 7 th Edition Internal Control Framework: The COSO Standard Committee of Sponsoring Organizations
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai
Lebih terperinci1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian
Oleh: Eko K. Komara Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan
Lebih terperinciPENGENDALIAN INTERN 1
PENGENDALIAN INTERN 1 Pengertian Pengendalian Intern Standar pekerjaan lapangan yang kedua (PSA No. 01 (SA 150)) menyebutkan Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan
Lebih terperinciBAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA
BAB III SISTEM PENGAWASAN INTERN KAS PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) PROVINSI SUMATERA UTARA A. Pengertian Pengendalian dan Pengawasan Intern Sebelum membicarakan unsur-unsur pengawasan
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem
130 BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Kantor Pertanahan Nasional
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.955, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Pedoman. PERATURAN KEPALA PUSAT PELAPORAN DAN ANALISIS TRANSAKSI KEUANGAN
Lebih terperinciStruktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang
134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI Pengertian Sistem Pengendalian Intern. Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua
11 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Pengendalian Intern 2.1.1. Pengertian Sistem Pengendalian Intern Sistem menurut James A Hall (2007: 32). Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya. Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditor dan Ruang Lingkupnya Kata internal auditor terdiri dari dua kata yaitu internal dan Auditor. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia, internal artinya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dinamakan pemeriksa (auditor). Seorang auditor pada mulanya bertindak sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ruang Lingkup Pengawasan Internal Pengertian Auditing pertama kali dikenal dari bahasa latin, yaitu: audire, yang artinya mendengar. Sedangkan orang yang melaksanakan fungsi
Lebih terperinci- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT
- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT - 2 - PEDOMAN STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Judul Penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berikut adalah penelitian yang sejenis dengan apa yang akan diteliti: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti / tahun 1. Kriswanto
Lebih terperinci1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal
Piagam Audit Intern 1.0 PENDAHULUAN 2.0 VISI 3.0 MISI 1.1. Dasar/ Latar Belakang Penyusunan Piagam Audit Internal a. Peraturan Bank Indonesia No.1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. cabang semarang. Tujauan peneliti adalah sebagai bahan pertimbangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Pulasari (2010) meneliti tentang evaluasi system pengendalian internal penjualan jasa perawatan lift pada PT.Industri Lift Indonesia Nusantara kantor cabang
Lebih terperinciSURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013
SURAT KEPUTUSAN BERSAMA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI NO.SKB.003/SKB/I/2013 TENTANG INTERNAL AUDIT CHARTER (PIAGAM AUDIT INTERNAL) PT ASURANSI JASA INDONESIA (PERSERO) 1. VISI, MISI DAN STRUKTUR ORGANISASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat pesat dalam mengelola manajemen
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Audit Internal Audit internal muncul pertama kali dalam dunia usaha sesudah adanya audit eksternal. Faktor utama diperlukannya audit internal adalah meluasnya rentang kendali
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Pengendalian internal yang efektif dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi kecukupan, efisiensi dan efektivitas pengendalian
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.
BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)
DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti
BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL
PIAGAM AUDIT INTERNAL MUKADIMAH Dalam melaksanakan fungsi audit internal yang efektif, Audit Internal berpedoman pada persyaratan dan tata cara sebagaimana diatur dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014
SISTEM PENGENDALIAN INTERN BPJS KETENAGAKERJAAN SK DIREKSI NO KEP/213/072014 DEFINISI Sistem Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh pimpinan dan seluruh karyawan dalam organisasi,
Lebih terperinciInternal Audit Charter
SK No. 004/SK-BMD/ tgl. 26 Januari Pendahuluan Revisi --- 1 Internal Audit Charter Latar Belakang IAC (Internal Audit Charter) atau Piagam Internal Audit adalah sebuah kriteria atau landasan pelaksanaan
Lebih terperinciPEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
PEMROSESAN TRANSAKSI DAN PROSES PENGENDALIAN INTERN KONSEP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Tinjauan Sekilas Pengendalian diperlukan untuk mengurangi exposures. Exposure terdiri dari pengaruh potensi kerugian
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
PT Astra International Tbk Agustus 2016 PIAGAM AUDIT INTERNAL I. Visi & Misi Visi Misi Visi 2020 Menjadi Kebanggaan Bangsa Grup Astra diakui memiliki standar kelas dunia dalam hal tata kelola perusahaan,
Lebih terperinciPIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.
PIAGAM AUDIT INTERNAL PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. I. Landasan Hukum Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 56/POJK.04/2015 tanggal 23 Desember
Lebih terperinciPT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal
PT LIPPO KARAWACI Tbk Piagam Audit Internal PIAGAM AUDIT INTERNAL PT LIPPO KARAWACI TBK I. LANDASAN HUKUM Landasan pembentukan Internal Audit berdasarkan kepada Peraturan Nomor IX.I.7, Lampiran Keputusan
Lebih terperinciMenurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional. perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem.
BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masingmasing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government
BAB II TINJAUAN PUSTAKA B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government Organization (NGO) Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government Organization yang jika diterjemahkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Audit Intern Auditing merupakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian suatu pernyataan, pelaksanaan dari kegiatan yang dilakukan oleh pihak independen guna memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi
Lebih terperinciPIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER)
PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PIAGAM SATUAN PENGAWASAN INTERNAL (INTERNAL AUDIT CHARTER) PT (PERSERO) PENGERUKAN INDONESIA 1 Piagam SPI - PT (Persero) Pengerukan Indonesia
Lebih terperinciCHAPTER VI. Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA. Politeknik Negeri Bali 2014
CHAPTER VI Nyoman Darmayasa, Ak., CPMA., CPHR., BKP., CA., CPA Politeknik Negeri Bali 2014 SPAP Pekerjaan Lapangan 1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Auditing Auditing merupakan ilmu yang digunakan untuk melakukan penilaian terhadap pengendalian intern dimana bertujuan untuk memberikan perlindungan dan pengamanan
Lebih terperinciDAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi
DAFTAR PERTANYAAN MENGENAI PENGARUH AUDIT INTERN (VARIABEL INDEPENDEN) NO PERTANYAAN Y N T Independensi 1 2 3 4 5 6 Apakah internal auditor memiliki kedudukan yang independen dalam melakukan pemeriksaan
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT. ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk
PIAGAM KOMITE AUDIT ( AUDIT COMMITTE CHARTER ) PT FORTUNE MATE INDONESIA Tbk 2 Januari 2013 Halaman DAFTAR ISI... 1 BAGIAN PERTAMA... 2 PENDAHULUAN... 2 1. LATAR BELAKANG... 2 2. VISI DAN MISI... 2 3.
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR : 54 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,
Lebih terperinciLAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
LAPORAN KEGIATAN PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN DALAM PEMBUATAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI KETUA PELAKSANA: Dra. ENDAH SULISTYOWATI, SE., M.S.A, Ak ANGGOTA: DEMAS RIZKI FAUZI ZAIN LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses
Lebih terperinciMAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL. Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT.
MAKALAH ELEARNING ADMINISTRASI BISNIS INTERNAL CONTROL Tugas mata kuliah : Administrasi Bisnis Dosen : Putri Taqwa Prasetyaningrum, ST., MT. Disusun Oleh : Bayu Putra (14121037) PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.
Lebih terperinciPIAGAM KOMITE AUDIT 2015
PIAGAM KOMITE AUDIT 2015 DAFTAR ISI Halaman BAGIAN PERTAMA... 1 PENDAHULUAN... 1 1. LATAR BELAKANG... 1 2. VISI DAN MISI... 1 3. MAKSUD DAN TUJUAN... 1 BAGIAN KEDUA... 3 PEMBENTUKAN DAN KEANGGOTAAN KOMITE
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada
Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan
Lebih terperinciPERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL. Bab I KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Tujuan
PERATURAN DEPARTEMEN AUDIT INTERNAL Bab I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Tujuan Peraturan ini dibuat dengan tujuan menjalankan fungsi pengendalian internal terhadap kegiatan perusahaan dengan sasaran utama keandalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan
Lebih terperinciInternal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017
Internal Control Pundu Learning Center, 28 September 2017 Operational Audit Departement Sistem Internal Control Meliputi organisasi serta semua metode dan ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Audit Internal Audit Internal mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditentukan. Perlunya konsep Audit internal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Definisi Internal Audit menurut Sawyer (2005: 10) adalah:
2.1 Pengertian Internal Audit BAB II TINJAUAN PUSTAKA Definisi internal audit menurut Sukrisno Agoes (2004: 221) adalah: Internal audit (pemeriksaan intern) adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian
Lebih terperinciBUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 88 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciApa sebenarnya SPI dan SPIP?
28 AGUSTUS 2008 Apa sebenarnya SPI dan SPIP? SPI adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI
BERITA DAERAH KOTA SUKABUMI TAHUN 2011 NOMOR 16 PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI TANGGAL : 12 SEPTEMBER 2011 NOMOR : 16 TAHUN 2011 TENTANG : PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN
Lebih terperinciPIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL
PIAGAM UNIT AUDIT INTERNAL PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk memandang pemeriksaan internal yang dilaksanakan oleh Unit Audit Internal sebagai fungsi penilai independen dalam memeriksa dan mengevaluasi
Lebih terperinciINTERNAL AUDIT CHARTER 2016 PT ELNUSA TBK
2016 PT ELNUSA TBK PIAGAM AUDIT INTERNAL (Internal Audit Charter) Internal Audit 2016 Daftar Isi Bab I PENDAHULUAN Halaman A. Pengertian 1 B. Visi,Misi, dan Strategi 1 C. Maksud dan Tujuan 3 Bab II ORGANISASI
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit
BAB IV PEMBAHASAN IV. Evaluasi Pengendalian Internal Pada Prosedur Penjualan Kredit Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, perusahaan harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama yang
Lebih terperinciMengenal dan Menaksir Resiko
Mengenal dan Menaksir Resiko Reposisi Manajemen Keuangan dalam Menjawab Tuntutan Transparansi-Akuntabilitas Organisasi Nirlaba di Indonesia Lokakarya Keuangan bagi Para Pimpinan Mitra ICCO, Jakarta, 12
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang
1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang sangat diperhatikan
Lebih terperinciPEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN
PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil. ini belum menerapkan praktek yang sehat.
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Penelitian Terdahulu Rateksi (2012), menganalisis sistem pengendalian internal fungsi penjualan pada PT. Kembang Jawa Motor di Trenggalek. Berdasarkan hasil penelitian
Lebih terperinciKUESIONER. Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas
LAMPIRAN I KUESIONER Responden yang terhormat, Saya bernama Natalia Elisabeth (mahasiswi fakultas ekonomi Universitas Kristen Maranatha) mohon bantuan dan kesediaan Bapak/Ibu untuk mengisi kuesioner mengenai
Lebih terperinciDalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan
Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian
Lebih terperinciBAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem
BAB 7 KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN REKOMENDASI 7.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil Internal Control Questionnaire (ICQ) mengenai Sistem Pengendalian Internal Pemerintah pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Keadaan ini menuntut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya semakin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha
Lebih terperinciPedoman Kerja Komite Audit
Pedoman Kerja Komite Audit PT Erajaya Swasembada Tbk & Entitas Anak Berlaku Sejak Tahun 2015 Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris wajib membentuk
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG
BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2011 NOMOR 2 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BOGOR DENGAN
Lebih terperinciBUPATI GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 504 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciB A B II TINJAUAN PUSTAKA. Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit
8 B A B II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Internal Auditing Perkembangan suatu perusahaan ditandai dengan semakin banyaknya unitunit operasi perusahaan, jenis usaha, meluasnya jaringan distribusi dan meningkatnya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut The Institute of
BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Audit Internal, SPFAIB, dan SKAI Berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian pemeriksaan menurut para ahli. Adapun pengertian audit internal menurut
Lebih terperinciBUPATI BANYUMAS, TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH. menetapkann. Sistem
BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUMAS DENGAN N RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selalu berhadapan dengan masalah pengelolaan perusahaan dan pengawasan aktiva.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia usaha yang semakin berkembang dengan pesatnya pada setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang jasa, perdagangan, maupun manufaktur selalu berhadapan
Lebih terperinciPERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL
PERTEMUAN 7 KONSEP DAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERNAL A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengendalian internal yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem O Brien, James A.(2010:32) mendefinisikan Sistem adalah sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga membentuk kesatuan Gelinas, U. J.
Lebih terperinciTABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL
NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional
Lebih terperinciPiagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk
Piagam Unit Audit Internal ( Internal Audit Charter ) PT Catur Sentosa Adiprana, Tbk Pendahuluan Piagam Audit Internal ( Internal Audit Charter ) adalah dokumen formal yang berisi pengakuan keberadaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengendalian Internal 2.1.1. Definisi dan Komponen Pengendalian Internal Pengendalian internal sangat penting bagi perusahaan karena dengan adanya pengendalian internal maka dapat
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis
I. Pengertian Internal Auditing BAB II URAIAN TEORITIS Menurut American Accounting Association, internal audit adalah proses sistematis untuk secara objektif memperoleh dan mengevaluasi asersi mengenai
Lebih terperinciBAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil evaluasi penerapan sistem pengendalian internal atas
BAB V KONKLUSI DAN REKOMENDASI 5.1. Konklusi Berdasarkan hasil evaluasi penerapan sistem pengendalian internal atas pengeluaran kas pada PDAM Tirta Manakarra Kabupaten Mamuju dalam menyelenggarakan sistem
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO
1 BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 25 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO, Menimbang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemeriksaan Intern 2.1.1 Pengertian Pemeriksaan Intern internal auditing is an independent appraisal function established withing an organization to examine and evaluate its
Lebih terperinciKUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN
Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui
Lebih terperinciPiagam Audit Internal. PT Astra International Tbk
Piagam Audit Internal PT Astra International Tbk Desember 2010 PIAGAM AUDIT INTERNAL 1. Visi dan Misi Visi Mempertahankan keunggulan PT Astra International Tbk dan perusahaanperusahaan utama afiliasinya
Lebih terperinciOPTIMALISASI PERAN SPI DALAM PENGAWASAN DI PERGURUAN TINGGI
OPTIMALISASI PERAN SPI DALAM PENGAWASAN DI PERGURUAN TINGGI Oleh : Prof. Jamal Wiwoho, SH. M.Hum. Inspektur Jenderal Kemristekdikti 1 Disampaikan Dalam Forum SPI PTN Seluruh Indonesia Palangkaraya 15 16
Lebih terperinci