Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

dokumen-dokumen yang mirip
PENGENDALIAN & AKUNTANSI BIAYA

Akuntansi Biaya. Tenaga Kerja : Pengendalian dan Akuntansi Biaya (Labor : Controlling and Accounting for Costs) Rista Bintara, SE., M.Ak.

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

Pert 13 BIAYA TENAGA KERJA. Team Teaching Universitas Islam Malang 2016

Akuntansi Biaya. Overhead Pabrik: Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

AKUNTANSI BIAYA Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya

Fakultas Ekonomi dan BIsnis Akuntansi

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Cost System and Cost Accumulation. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

MEET 5 FOR E - LEARNING BIAYA TENAGA KERJA

Akuntansi Biaya. Labor : Controlling and Accounting for Costs. Suryadharma Sim, SE, M. Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Cost Behaviour Analysis. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. BAB I Pendahuluan. Tingkat persaingan dunia usaha yang semakin tinggi, membuat

COST ACCOUNTING MATERI-10 AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

Akuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

Akuntansi Biaya. Akuntansi Aktivitas: Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas dan Manajemen Berdasarkan Aktivitas

Akuntansi Biaya. Bahan Baku: Pengendalian, Perhitungan Biaya, dan Perencanaan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya. Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Gabungan. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke:

Akuntansi Biaya Bahan Baku

BIAYA TENAGA KERJA A. Pengawasan Biaya Tenaga Kerja 1. Perencanaan dan analisa biaya tenaga kerja a. Product engineering (pengembangan produk).

AKUNTANSI BIAYA. Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual, dan Pembebanan. VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Akuntansi Biaya. Just in Time (JIT) dan Backflushing. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis

BAB II BAHAN RUJUKAN

Akuntansi Biaya. Job Order Costing. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen.

Akuntansi Biaya. Labor: Controlling and accounting for Costs Labor : Controlling and Accounting for Costs. Angela Dirman, SE., M.Ak.

AKUNTANSI BIAYA TENAGA KERJA. Akuntansi Biaya TIP FTP UB Mas ud Effendi

AKUNTANSI BIAYA PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN PESANAN JOB ORDER COSTING (BAB 5) VENY, SE.MM. Modul ke: Fakultas EKONOMI. Program Studi AKUNTANSI

Modul ke: COST ACCOUNTING JOB ORDER COSTING. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Program Studi Akuntansi.

BAB KOMPENSASI UNTUK MANAJEMEN. kelangsungan hidupnya. Karena itu manusia harus bekerja sehingga ia mampu memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. A;Latar Belakang

Akuntansi Biaya. Review : Joint Product, Material, Labor, Factory Overhead, Activity-Based Costing. Rista Bintara, SE., M.Ak.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Akuntansi Biaya. Management, The Controller, and Cost Accounting. Cost Concepting. The Cost Accounting Information System. Classifications of Cost.

Overhead Pabrik : Anggaran, Aktual dan Pembebanan (Factory Overhead : Planned, Actual and Applied) Ekonomi dan Bisnis Akuntansi

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

Akuntansi Biaya PROCESS COSTING. Diah Iskandar SE., M.Si dan Lawe Anasta, SE.,M.S.,Ak. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

1. Penggolongan menurut fungsi pokok dalam perusahaan. 2. Penggolongan menurut kegiatan departemen dalam perusahaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST ACCOUNTING. Material, Labor, FOH, ABC. SOAL /QUIS : Joint product, Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Akuntansi Biaya. Sistem Biaya & Akumulasi Biaya (Cost System & Cost Accumulation) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

LIABILITAS LANCAR dan PENGGAJIAN

COST ACCOUNTING. FACTORY OVERHEAD : Planned, Actual, and Applied. Riaty Handayani, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas. Program Studi Akuntansi

Akuntansi Biaya. Factory Overhead: Planned, Actual and Applied. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SIKLUS KEGIATAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 pasal 1 ayat 1, 2,

Akuntansi Biaya. Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi.

Akuntansi Biaya. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing) Rista Bintara, SE., M.Ak. Modul ke: Fakultas Ekonomi dan Bisnis

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA INSENTIF DAN GAIN SHARING

JOB-ORDER COSTING (BIAYA BERDASARKAN PESANAN)

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Definisi akuntansi biaya dikemukakan oleh Supriyono (2011:12) sebagai

Akuntansi Biaya. Activity Accounting: Activity Based Costing dan Activity Based Management. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB

Akuntansi Biaya. Modul ke: Job Order Costing 04FEB. Fakultas. Angela Dirman, SE., M.Ak. Program Studi Manajemen

BAB 3 BEBAN POKOK PRODUKSI PROSES (PROCESS COSTING)

BAB II BAHAN RUJUKAN Pengertian Akuntansi Biaya. Menurut Mulyadi (2009:7) mendefinisikan akuntansi biaya sebagai. berikut:

PRODUCTION COST. Production cost itu ada yg: a. Direct, yaitu Direct material dan Direct labor b. Indirect, yaitu Factory Overhead (FOH)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Clara Susilawati, MSi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

COST ACCOUNTING (Akuntansi Biaya) Metode Harga Pokok Pesanan

PERANAN ANALISIS SELISIH BIAYA OVERHEAD PABRIK SEBAGAI SALAH SATU ALAT PENGENDALIAN BIAYA

Gaji merupakan pembayaran kepada tenaga kerja/karyawan yg didasarkan pada rentang waktu seperti gaji mingguan, bulanan dan lain sebagainya.

Pengelompokan Biaya. 1-konsep akuntansi biaya 04/01/14

TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA

Modul ke: AKUNTANSI BIAYA. Just In-Time dan Backflushing. Fakultas EKONOMI VENY, SE.MM. Program Studi AKUNTANSI.

TIN 4112 AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Oleh. Dr. Zainuddin Iba, SE., M.M 27 November 2017 BAHAN AJAR M S D M. Bagian-2 KOMPENSASI DAN BALAS JASA

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

MAKALAH BIAYA BERDASARKAN PESANAN (JOB ORDER COSTING)

BAB II LANDASAN TEORI. semacam ini sering disebut juga unit based system. Pada sistem ini biaya-biaya yang

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II BAHAN RUJUKAN

SISTEM PERHITUNGAN BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA AKUNTANSI BIAYA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Biaya Overhead Pabrik

MENETAPKAN UPAH STRATEGIS I K A R U H A N A

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II BAHAN RUJUKAN

BAB VI METODE HARGA POKOK PROSES

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 1985 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG PAJAK PENGHASILAN 1984 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Insentif MSDM-TIP FTP UB

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI KEWAJIBAN LANCAR DAN PENGGAJIAN

METODE HARGA POKOK PESANAN

AKUNTANSI BIAYA KA2083. Modul Praktek. Hanya dipergunakan di lingkungan Fakultas Ilmu Terapan

Pertemuan 7. Nova Yanti Maleha,S.E.MM 10/7/2016 Nova Yanti Maleha/MSDM/IGM 1

TINJAUAN ATAS PERLAKUAN AKUNTANSI UNTUK PRODUK CACAT DAN PRODUK RUSAK PADA PT INDO PACIFIC

Transkripsi:

Akuntansi Biaya Modul ke: Tenaga Kerja: Pengendalian dan Akuntansi Biaya Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id

Pendahuluan Biaya tenaga kerja adalah kontribusi manusia pada produksi pengukuran, pengendalian, dan analisis yang sistematis Elemen penggajian Gaji pokok (base rate) Tunjangan Hubungan harmonis dan keadilan

Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja suatu ukuran kinerja produksi menggunakan pengeluaran atau usaha manusia sebagai tolak ukurnya, dalam hal ini adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi oleh seorang pekerja. Perubahan metode kompensasi Efisiensi u/ peningkatan produktivitas: eliminasi aktivitas bernilai tambah kurang; moderinisasi, mengganti peralatan; perbaikan pemanfaatan sumber daya konversi SUMBER DAYA menjadi komoditas dan/atau jasa

Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Perencanaan Produktivitas 1) bagaimana perusahaan mendefinisikan produktifitas dan hidup kerja yang bermutu; 2) Prioritas dalam perbaikan produktivitas dan siapa yang bertanggung jawab; 3) bagaimana komitmen manajemen eksekutif akan dikomunikasikan; 4) seberapa besar keseragaman yang diinginkan dalam penerapan; 5) seberapa jauh keterlibatan karyawan yang dianggap pantas dalam perencanaan dan implementasi; 6) bagaimana kemauan akan diukur. Mengukur Produktivitas Tujuan: memberikan indeks yang padat dan akurat untuk membandingkan hasil aktual dengan suatu target atau kinerja standar. Penetapan standar dan waktu standar (normal) melalui rating kinerja ratio efisiensi produktivitas mengukur output dari suatu individu relatif terhadap standar kinerja. Contoh: Standar kerja 4.000 jam dalam suatu departemen, namun jam kerja aktual 4.400 jam. maka terdapat rasio yang tidak menguntungkan sebesar 90,9% (4000 : 4400).

Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Dampak Ekonomi dari Produktifitas Peningkatan produktivitas akan memberikan dampak positif pada laba bisnis dan pendapatan riil pekerja Jika peningkatan output tidak dapat mengimbangi kecepatan peningkatan biaya karena suatu keterlambatan, maka harga per unit dan harga jual akan meningkat, inflasi Meningkatkan Produktivitas dengan Manajemen SDM yang Lebih Baik Empat asumsi dasar karakteristik manajemen sumber daya manusia yang lebih baik, adalah: 1) orang yang melakukan pekerjaan tersebut adalah orang yang paling memiliki kualifikasi untuk memperbaikinya; 2) pengambilan keputusan sebaiknya terjadi di tingkat paling bawah yang memungkinkan; 3) partisipasi pekerja meningkatkan kepuasan kerja dan komitmen atas tujuan perusahaan; 4) ada sejumlah besar ide yang dimiliki oleh pekerja yang menunggu untuk dieksplorasi.

Rencana Pemberian Insentif Standar kinerja Peningkatan output = penurunan biaya per unit Incentive Wage Plan Peningkatan output Proporsional upah thd output yang melebihi standar Tambahan usaha = bonus

Ilustrasi Tujuan Pemberian Insentif operasi pabrik terjadi di suatu bangunan yang disewa dengan biaya $2.400 per bulan ($80 per hari atau $10 per jam) dan beban penyusutan, asuransi, dan pajak properti berjumlah $64 per hari atau $8 per jam. Asumsi lebih lanjut bahwa ada 10 pekerja yang bekerja 8 jam per hari dengan upah $6 per jam dan setiap pekerja memproduksi 40 unit produk per hari (5 unit per jam per pekerja). Pekerja dan manajeman setuju bahwa tarif $6.6 per jam akan dibayarkan jika seorang pekerja memproduksi 48 unit per hari, sehingga meningkat jumlah output per jam dari 5 menjadi 6 unit. Meskipun biaya per jam tenaga kerja meningkat dari $60 menjadi $6.6, biaya dari suatu unit produk yang sudah selesai berkurang dari $1.56 menjadi $1.40. Ilustrasi dapat dilihat dalam tabel berikut. Faktor Biaya Dampak dari Rencana Pemberian Insentif terhadap Biaya per Unit Sistem sebelumnya $6 /jam (10 Sistem baru $6,6 /jam (10 karyawan) karyawan) Jumlah per jam Unit per jam Biaya per unit Jumlah per jam Unit per jam Biaya per unit Tenaga Kerja 60 50 1,2 66 60 1,1000 Sewa 10 50 0,2 10 60 0,1667 Penyusutan, asuransi, dan Pajak Properti 8 50 0,16 8 60 0,1333 78 50 1,56 84 60 1,4000

Jenis Incentive Wage Plan Rencana unit kerja langsung (Straight piecework plan) Rencana Bonus Seratus Persen (One-Hundred- Percent Bonus Plan) Rencana Bonus Kelompok (Group Bonus Plan) Rencana Insentif Organisasi (Pembagian Keuntungan Organisasi) Hubungan antara waktu dan Output

Rencana unit kerja langsung (Straight piecework plan) jika 2.5 menit adalah standar waktu produksi untuk menghasilkan satu unit, maka tarif standar adalah 24 unit per jam. Jika upah dasar dari seorang pekerja adalah sebesar $7.44 per jam, maka tarif per unit adalah $7,44 : 24 atau $0.31 per unit. Jika produksi dari seorang tenaga kerja melebihi 24 unit per jam, upah yang dibayarkan adalah tetap sebesar $0.31. Tabel berikut menunjukkan bagaimana ketika tingkat output naik, biaya tenaga kerja per unit turun sampai mencapai tarif per unit. Harga per unit Unit per jam Tarif per jam yang dijamin Tarif per unit Rencana Unit Kerja Langsung Diterim a per jam Biaya Tenaga Kerja per unit Overhea d per jam Overhea d per unit Biaya Konversi per unit 20 7,44 0 7,440 0,372 4,800 0,240 0,612 22 7,44 0 7,440 0,338 4,800 0,218 0,556 24 7,44 0,31 7,440 0,310 4,800 0,200 0,510 26 7,44 0,31 8,060 0,310 4,800 0,185 0,495 28 7,44 0,31 8,680 0,310 4,800 0,171 0,481 30 7,44 0,31 9,300 0,310 4,800 0,160 0,470 32 7,44 0,31 9,920 0,310 4,800 0,150 0,460

Rencana Bonus Seratus Persen (One-Hundred-Percent Bonus Plan) Pengembangan metode unit kerja langsung Berdasar pada waktu per unit output Menentukan rasio efisiensi Ilustrasi: unit output standar = 15 unit per jam Rencana Bonus Seratus Persen Pekerja Jumla h jam kerja Unit Outpu t Unit Standa r Rasio Efisiens i Tarif Dasar Tarif Dasar X Rasio Efisiensi Total yang diperole h Biaya TK per unit Overhe ad per jam Overhe ad per unit Biaya konversi per unit Andi 40 540 600 0,900 7,50 -* 300,00 0,5556 5,40 0,4000 0,9556 Giga 40 660 600 1,100 7,50 8,250 330,000 0,5000 5,40 0,3273 0,8273 Mega 40 800 600 1,333 7,50 10,000 400,000 0,5000 5,40 0,2700 0,7700 Alfa 38 650 570 1,140 7,60 8,667 329,333 0,5067 5,40 0,3157 0,8224 Beta 40 750 600 1,250 8,00 10,000 400,000 0,5333 5,40 0,2880 0,8213 Teta 40 810 600 1,350 7,72 10,422 416,880 0,5147 5,40 0,2667 0,7813

Rencana Bonus Kelompok (Group Bonus Plan) Sebagai ilustrasi, suatu kelompok terdiri atas 10 orang, setiap orang dibayar sebesar $10 per jam untuk shift reguler selama 8 jam. Produksi standar adalah 50 unit per jam atau 400 unit per shift dan overhead adalah sebesar $320 per shift selama 8 jam atau $40 per jam. Dalam rencana pemberian insentif kelompok atau individu yang lain, bonus dapat dihitung per minggu, per bulan atau triwulan. Rencana Bonus Kelompok Seratus Persen Unit Diproduksi Jam kerja standar u/ unit yg diproduksi Jam Kerja Aktual Upah Reguler Kelompok Bonus (Jam kerja yg dihemat @$10) Total pendapatan Kelompok Biaya TK per unit Biaya Overhead per unit Biaya konversi per unit 350 70 80 800 0 800 2,286 0,914 3,200 400 80 80 800 0 800 2,000 0,800 2,800 425 85 80 800 50 850 2,000 0,753 2,753 450 90 80 800 100 900 2,000 0,711 2,711 475 95 80 800 150 950 2,000 0,674 2,674 500 100 80 800 200 1000 2,000 0,640 2,640

Rencana Insentif Organisasi (Pembagian Keuntungan Organisasi) Rencana insentif organisasi mengharuskan manajemen mencari partisipasi pekerja dan secara berkomitmen untuk menyukseskan rencana pemberian insentif tersebut. Saran karyawan adalah inti dari rencana pembagian keuntungan organisasi. Estimasi atas penghematan atau keuntungan yang dihasilkan oleh saran karyawan dibagi di antara pemilik dan karyawan di seluruh organisasi. Kunci dari penerapan keuntungan organisasi yang sukses termasuk biaya tenaga kerja normal yang terukur, rasio nilai output terhadap biaya tenaga kerja yang stabil dan insentif serta kebijakan yang adil bagi semua pihak yang berpartisipasi.

Standar Waktu dan Learning Curve Theory Rencana pemberian insentif berdasarkan standar waktu yang tetap (seperti rencana bonus seratus persen), tidak selalu memotivasi pekerja secara efektif. Misalnya jika tingkat produksi pekerja meningkat secara tetap karena pengalaman, maka pemberian insentif tidak lagi efektif untuk diberikan karena output aktual telah melampaui waktu standar. Maka defisiensi akan dapat diatasi dengan learning curve theory. Dalam teori ini dinyatakan bahwa setiap kali kuantitas output kumulatif menjadi dua kali lipat, maka rata-rata waktu kumulatif per unit berkurang sebesar persentase waktu tertentu. Misalnya, dengan asumsi persentase kritis 20%, learning curve theory akan memprediksi bahwa dalam pengerjaan 2 unit pertama hanya akan membutuhkan waktu 80% dari waktu rata2 kumulatif, ketika memproduksi total 4 akan memerlukan waktu kumulatif rata2 80% dari pengerjaan dua unit pertama dan seterusnya cummulative-average-time learning model. Pengembangan selanjutnya adalah incremental-unit-time learning model.

Akuntansi untuk Biaya Tenaga Kerja sejarah kerja dari setiap pekerja Informasi kontrak kerja waktu kerja dan biaya standar jam kerja, tingkat upah, dan total pendapatan untuk setiap periode penggajian output atau pencapaian setiap karyawan Pembebanan jumlah biaya dan jam TKL dan TKTL pada akumulasi biaya tertentu Total biaya pada setiap departemen pada periode tertentu data kumulatif atas potongan dan gaji

Langkah-langkah akuntansi Akuntansi Keuangan Suatu catatan dari total waktu kerja dan total jumlah yang diperoleh setiap pekerja disimpan Jumlah pendapatan harian atau mingguan yang diperoleh setiap pekerja dimasukan dalam catatan gaji Akuntansi Biaya Catatan waktu kerja untuk setiap pesanan, proses, atau departemen oleh setiap pekerja serta biaya yang terkait disimpan Jumlah jam dan biaya tenaga kerja langsung dimasukan dalam kartu biaya pesanan atau laporan biaya produksi; biaya tenaga kerja tidak langsung dimasukkan dalam kertas kerja analisis beban departemen Setiap periode penggajian, total jumlah upah yang terutang ke pekerja Jurnal mingguan atau bulanan untuk distribusi biaya tenaga kerja

Mencatat kewajiban penggajian Menghitung total beban gaji yang masih harus dibayar merupakan akumulasi dari biaya gaji tenaga kerja langsung, biaya gaji tenaga kerja tidak langsung, biaya gaji untuk bagian umum dan administrasi serta biaya gaji untuk bagian penjualan dan pemasaran. Biaya-biaya tersebut dicatat dengan mendebet perkiraan Payroll (beban gaji) dan mengkredit perkiraan Accrued Payroll (gaji yang masih harus dibayar). Jika terdapat Pajak Penghasilan (PPh) terutang, maka dicatat dengan mengkredit perkiraan Tax Payable (hutang Pajak Penghasilan). Dr. Payroll xx Cr. Accrued payroll xx Cr. Tax payable xx Pembayaran gaji dicatat dengan mendebet perkiraan Accrued Payroll dan mengkredit perkiraan Cash. Jurnalnya: Dr. Accrued payroll xx Cr. Cash xx

Mencatat pendistribusian beban gaji Beban gaji untuk tenaga kerja langsung didebet ke perkiraan Work In Process. Beban gaji untuk tenaga kerja tidak langsung didebet ke perkiraan Factory Overhead Control. Beban gaji untuk bagian umum dan administrasi didebet ke perkiraan General and Administration Expense. Beban gaji untuk bagian penjualan dan pemasaran didebet ke perkiraan Selling and Marketing Expense dan perkiraan untuk bagian kredit adalah Payroll. Jurnalnya: Dr. Work in process Dr. Factory overhead control Dr. Selling and marketing expense Dr. General and administration expense Cr. Payroll xx xx xx xx xx

Tanggung jawab Sistem Biaya Tenaga Kerja

Latihan Soal 1. L 11-1 s/d L 11-4, Carter 2013 2. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan per tanggal 25 Mei 2011, diketahui total beban gaji yang harus dibayar pada tanggal 1 Juni 2011 adalah sebesar Rp 9.000.000 dengan tarif PPh 21 sebesar 5%. Perincian gaji adalah sebagai berikut: Untuk tenaga kerja langsung Rp5.000.000; tenaga kerja tidak langsung Rp1.000.000; bagian penjualan dan pemasaran Rp2.000.000; bagian umum dan administrasi Rp 1.000.000. Buatlah penjurnalannya. 3. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan per tanggal 25 Juni 2011, diketahui total beban gaji yang harus dibayar pada tanggal 1 Juli 2011 adalah sebesar Rp20.000.000 dengan tarif PPh 21 sebesar 5%. Perincian gaji adalah sebagai berikut: tenaga kerja langsung Rp10.000.000; tenaga kerja tidak langsung Rp5.000.000; bagian penjualan dan pemasaran Rp2.500.000; bagian umum dan administrasi Rp2.500.000. Diminta: Buatlah jurnal yang diperlukan!

Daftar Pustaka Carter, William K. 2012. Cost Accounting. Edisi 14 Buku 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta. Kristanto dan Dewi. 2013. Akuntansi Biaya. Penerbit In Media. Diunduh dari ResearchGate https://www.researchgate.net/publication/305730602

Terima Kasih Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI