BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjualan barang dan jasa perusahaan dapat dilakukan melalui penjualan secara tunai dan penjualan secara kredit. Untuk penjualan tunai perusahaan tidak menghadapi suatu masalah yang berarti karena begitu barang atau jasa dijual maka kas akan langsung diperoleh. Namun untuk penjualan kredit, perusahaan akan menunggu beberapa waktu untuk memperoleh kas tersebut bahkan perusahaan dapat mengalami kehilangan uang kas tersebut karena pembeli/pelanggan lalai untuk membayarnya. Tetapi apabila perusahaan mampu menganalisa pemberian kredit kepada pelanggan dengan baik maka resiko-resiko yang ditimbulkan dari penjualan kredit akan teratasi dan keuntungan bisa didapatkan dengan maksimal. Perusahaan pembiayaan kredit sepeda motor pada saat ini sedang berkembang sehingga penulis memilih salah satu perusahaan pembiayaan yang khusus membiayai sepeda motor merk honda saja yang berbeda dengan perusahaan pembiayaan lainnya yang membiayai berbagai merk sepeda motor. Disini penulis ingin melihat bagaimana strategi PT FIF dalam mempertahankan dan meningkatkan market share honda namun tetap menjaga pengendalian intern yang efektif juga, karena penjualan kredit tidak hanya dilihat dari sisi marketingnya saja namun juga memperhatikan dan
mempertimbangkan faktor resiko yang akan timbul seiring dengan berkembangnya bisnis ini. PT Federal International Finance Cabang Medan adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor Honda yang bekerjasama dengan berbagai dealer-dealer honda yang ada di Medan dalam melakukan penjualan kredit sepeda motor Honda. Penjualan kredit yang dihasilkan ternyata masih juga menimbulkan piutang macet yang pastinya akan mengganggu operasional perusahaan serta kelancaran proses bisnis yang ada. PT Federal International Finance Cabang Medan adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pembiayaan sepeda motor Honda yang bekerjasama dengan berbagai dealer-dealer honda yang ada di Medan dalam melakukan penjualan kredit sepeda motor Honda. Penjualan kredit yang dihasilkan ternyata masih juga menimbulkan piutang macet yang pastinya akan mengganggu operasional perusahaan serta kelancaran proses bisnis yang ada. Hal ini dapat dilihat dari pelanggan yang menghadapi tunggakan kredit lebih dari 60 hari dan jumlahnya cukup material. Oleh karena itu penulis tertarik untuk membahas masalah ini, bagaimana pengendalian intern yang sudah dilakukan perusahaan ini dapat terus melakukan perbaikan dan peningkatan dari waktu ke waktu sehingga perusahaan dapat mengatasi faktor resiko yang akan timbul seiring dengan berkembangnya bisnis ini sehingga perusahaan dapat mencapai keuntungan yang maksimal. Penulis mencoba menelitinya mulai dari bagaimana timbulnya penjualan kredit di perusahaan sampai kepada proses penagihannya.
Demikian juga dalam hal pengawasan penulis menelitinya melalui elemenelemen yang dipergunakan oleh perusahaan dalam mengadakan pengawasan piutang usaha khususnya pengawasan internnya. Melihat pentingnya pengendalian intern dalam sistem penjualan kredit dan piutang usaha tersebut seperti penjelasan diatas penulis tertarik untuk membahasnya dalam bentuk skripsi dengan judul PENGENDALIAN INTERN ATAS PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG USAHA PADA PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut Bagaimanakah pengendalian intern yang diterapkan pada PT Federal International Finance dalam menekan resiko-resiko yang ditimbulkan oleh penjualan kredit dalam mencapai tujuan perusahaan? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian Adapun yang menjadi tujuan penelitian masalah ini adalah untuk memberikan gambaran nyata secara mendalam kepada Penulis tentang bagaimana pengendalian intern penjualan kredit dan penagihan piutang yang diterapkan PT. Federal International Finance dapat menekan resiko-
resiko yang ditimbulkan oleh penjualan kredit dalam mencapai tujuan perusahaan. b. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan atas penelitian ini adalah : 1. Bagi penulis, hasil penelitian ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas bagaimana penerapan Pengendalian Intern dalam sistem penjualan kredit dan penagihan piutang. 2. Bagi perusahaan, penelitian ini dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran yang berguna sebagai masukan atau bahan pertimbangan untuk mengantisipasi permasalahan piutang yang dijumpai dalam kegiatan perusahaan dikemudian hari. 3. Bagi Almamater pada umumnya dan Fakultas Ekonomi pada khususnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan referensi bagi penelitian selanjutnya. D. Kerangka Konseptual Untuk menyelesaikan masalah yang tertuang dalam skripsi ini, penulis akan menguraikan alur berfikir penulis dalam permasalahan sebagai berikut :
Penjualan Kredit pada PT Federal International Finance Piutang Macet yang ditimbulkan akibat Penjualan Kredit Penerapan Pengendalian Intern atas Penjualan Kredit dan Piutang Usaha Sumber : Penulis, 2010 Tercapainya tujuan perusahaan melalui pengendalian intern yang baik dan efektif dalam menekan resiko-resiko yang timbul akibat penjualan kredit Berdasarkan judul skripsi yang dibawakan oleh penulis, gambar diatas menggambarkan bagaimana penjualan kredit yang terdapat pada PT FIF yang masih menimbulkan piutang macet sehingga perlu dianalisis bagaimana penerapan pengendalian intern yang ada baik dalam struktur organisasinya maupun proses pemberian kredit dan penagihan piutang. Pengendalian intern pada PT FIF yang sudah diterapkan yaitu : 1). Pemisahan tanggungjawab fungsional, contohnya :
a. Bagian order penjualan terpisah dari bagian gudang, bagian akuntansi dan bagian kas. b. Bagian piutang terpisah dari bagian penerimaan kas. 2). Sistem wewenang (otorisasi) dan prosedur pencatatan, contohnya : a. Cek harus ditandatangani oleh pejabat berwenang b. Sebelum mencatata kedalam kartu piutang terlebih dahulu faktur penjualan dicocokkan dengan order pengiriman. c. Formulir faktur penjualan ditandatangani oleh bagian order penjualan atau pejabat yang lebih tinggi. 3). Praktik yang sehat, contohnya : a. Order pembelian diterbitkan atas dasar permintaan pembelian dari bagian yang membutuhkan. b. Formulir order pembelian harus bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggungjawabkan. c. Formulir bukti kas masuk dan kas keluar harus bernomor urut tercetak, dan penggunaannya dipertanggungjawabkan. 4). Pegawai yang cakap, contohnya :
a. Bagian akuntansi personilnya dari lulusan akuntasi minimal D3. b. Manajer akunting dijabat oleh karyawan yang telah berpengalaman dalam bidangnya selama min. 3 tahun dan berpendidikan minimal S1 akuntansi. Penerapan struktur pengendalian intern tersebut kemudian akan di analisis dan di evaluasi oleh pihak manajemen apakah sudah efektif dalam menekan resiko yang akan mengganggu siklus hidup perusahaan. Pengelolaan piutang yang baik mutlak diperlukan perusahaan dan salah satunya dengan adanya pengendalian intern yang baik atas piutang usaha. BAB II TINJAUAN PENELITIAN A. Tinjauan Teoritis a. Pengertian dan Unsur-Unsur Pengendalian Intern