RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010

dokumen-dokumen yang mirip
MATRIK 2.3 RENCANA TINDAK PEMBANGUNAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA TAHUN 2011

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Sejarah Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

KEBIJAKAN KKP "Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad melakukan jumpa pers di kantor KKP Jakarta, Senen (18/10).

Oleh: Ir. Agus Dermawan, M.Si. Direktur Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

Oleh. Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut Ditjen. Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan

Ir. Agus Dermawan, MSi -DIREKTUR KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT-

STRUKTUR ORGANISASI DAN RPJM II DIREKTORAT KONSERVASI KAWASAN DAN JENIS -

DIT. KTNL KSDI dan KKP3K

RANGKUMAN HASIL SIDANG KELOMPOK Prioritas 4 : Penanggulangan Kemiskinan Prioritas 10 : Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, & Paska Konflik

4/3/2017 PEMBANGUNAN PERIKANAN & KELAUTAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2017

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Kerja Tahunan

92 pulau terluar. overfishing. 12 bioekoregion 11 WPP. Ancaman kerusakan sumberdaya ISU PERMASALAHAN SECARA UMUM

BAB VISI DAN MISI Visi dan Misi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)

VOLUNTARY NATIONAL REVIEW (VNR) TPB/SDGs TAHUN 2017 TUJUAN 14 EKOSISTEM LAUTAN

LAPORAN KINERJA (LAKIP) TAHUN 2015


RETREAT ISU STRATEGIS DAN KEGIATAN PRIORITAS PENGAWASAN. Kepala Subbagian Perencanaan dan Penganggaran Ditjen PSDKP

REVITALISASI KEHUTANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 127/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENGAWASAN SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR 56/KEP-DJPSDKP/2015 TENTANG

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

Program dan Kegiatan Direktorat Konservasi Kawasan dan Jenis Ikan

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER. 14/MEN/2009 TENTANG MITRA BAHARI

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN KONSERVASI LAUT

RUMUSAN RAPAT KERJA TEKNIS KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2014

UPT-BPSPL Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut DAN. UPT-BKKPN Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional

DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL DIREKTORAT KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 128/KEPMEN-KP/2015 TENTANG

MENJAWAB TANTANGAN KONSERVASI KELAUTAN,PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL ( MEMAHAMI MAKNA UNTUK MENGELOLA )

IDENTIFIKASI ANCAMAN TERHADAP KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN TAMAN WISATA PERAIRAN LAUT BANDA, PULAU HATTA, DAN PULAU AY

Oleh Ir. AGUS DERMAWAN, M.Si Direktur Konservasi dan Taman Nasional Laut

Oleh. Direktur Konservasi dantaman Nasional Laut

DATA, INFORMASI, KRITERIA, PERTIMBANGAN, PENENTUAN DAN DELIENASI ALOKASI RUANG UNTUK ZONA PERIKANAN TANGKAP DEMERSAL

RENCANA AKSI KEBIJAKAN KELAUTAN INDONESIA

ARAH KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KONSEP MINAPOLITAN DI INDONESIA. Oleh: Dr. Sunoto, MES

Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut STRATEGI PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2014 Direktur Pengolahan Hasil. Dr. Ir. Santoso, M.Phil

KEBIJAKAN PENGELOLAAN KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014

RINGKASAN EKSEKUTIF. vii. LAKIP 2015 Dinas Kelautan dan Perikanan

RISALAH KESEPAKATAN PEMBAHASAN SIDANG KELOMPOK II MUSRENBANG NASIONAL TAHUN 2010

BAB 2 Perencanaan Kinerja

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 SEKRETARIAT DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

Pembangunan KSDAE di Eko-Region Papua Jakarta, 2 Desember 2015

RANCANGAN RENCANA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Peraturan...

GERAKAN NASIONAL PENYELAMATAN SUMBERDAYA ALAM INDONESIA SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI BALI GUBERNUR BALI

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

Kawasan Konservasi Perairan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil

Pedoman Teknis Penyiapan Kelembagaan Kawasan Konservasi Perairan di Daerah. Satker Direktorat Konservasi dan Taman Nasional laut 2008

Holiday Resort, Senggigi-Lombok, 22 Mei 2017

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEHUTANAN B O G O R

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13/PERMEN-KP/2014 TENTANG JEJARING KAWASAN KONSERVASI PERAIRAN

ASPEK KONSERVASI DALAM RENCANA ZONASI WILAYAH PESISIR DAN PULAU PULAU KECIL

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.15/MEN/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR KEP.35/MEN/2011 TENTANG

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

4 PEMBANGUNAN PERIKANAN DI WILAYAH PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEDOMAN UMUM INDUSTRIALISASI KELAUTAN DAN PERIKANAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2013

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN km dan ekosistem terumbu karang seluas kurang lebih km 2 (Moosa et al

PENINGKATAN PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TANAMAN TAHUNAN PEDOMAN TEKNIS KOORDINASI KEGIATAN PENGEMBANGAN TANAMAN TAHUNAN TAHUN 2015 (REVISI)

KATA PENGANTAR TAHUN 2014

KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6/KEPMEN-KP/2016 TENTANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI MANDAILING NATAL

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

URUSAN KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MERUPAKAN KEWENANGAN DAERAH PROVINSI Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil

BAB I. PENDAHULUAN...

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA KEHUTANAN TINGKAT KABUPATEN/KOTA

GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 387 TAHUN 2016 TENTANG

KEGIATAN DITJEN PENGENDALIAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN TAHUN Jakarta, 7 Desember 2016

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

1.1 Maksud dan Tujuan Sistematika Penulisan... 5

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5073); 3. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna sebagai informasi akuntabilitas kinerja Sekretariat Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya.

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 18 TAHUN 2008 T E N T A N G

Peningkatan kapasitas Pertumbuhan ekonomi Kelestarian lingkungan Perubahan iklim

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2008

BAB I PENDAHULUAN. Wilayah pesisir Indonesia memiliki luas dan potensi ekosistem mangrove

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PERLUASAN DAN PENGELOLAAN LAHAN TA. 2014

PERJANJIAN KINERJA KABUPATEN PURBALINGGA TAHUN 2017

PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT DALAM KONSEP MINAPOLITAN

a. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dalam wilayah kewenangan kabupaten.

DIREKTORAT JENDERAL KP3K

BAB II KEBIJAKAN DAN STRATEGI

PENDANAAN BERKELANJUTAN BAGI KAWASAN KONSERVASI LAUT

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG

INDIKATOR KINERJA MINAPOLITAN, INDUSTRIALISASI KP DAN BLUE ECONOMY SUNOTO, MES, PHD PENASEHAT MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN BATAM, 22 SEPTEMBER 2014

BAB II PERENCANAAN KINERJA

Oleh : SUPRIYANTO DKP2SKSA KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN KONSERVASI SUMBERDAYA IKAN. Ir. Elfita Nezon Kasubdit Pemanfaatan Kawasan dan Jenis Ikan Padang, Februari 2011

Transkripsi:

RENCANA STRATEGIK DIREKTORAT JENDERAL KELAUTAN, PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2010-2014 KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2010

VISI - KKP Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar 2015 2

MISI - KKP Mensejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan 3

GRAND STRATEGY KKP (The Blue Revolution Policies) 1. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi 2. Mengelola Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan 3. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan 4. Memperluas Akses Pasar Domestik dan International 4

SASARAN STRATEGIS KKP I. Memperkuat Kelembagaan dan SDM secara Terintegrasi 1. Peraturan perundang-undangan di bidang kelautan dan perikanan sesuai kebutuhan nasional dan tantangan global serta diimplementasikan secara sinergis lintas sektor, pusat dan daerah 2. Seluruh perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelaporan terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat. 3. SDM kelautan dan perikanan memiliki kompetensi sesuai kebutuhan. 5

II. Mengelola Sumberdaya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan 1. Sumberdaya kelautan dan perikanan dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan 2. Konservasi kawasan dan jenis biota perairan yang dilindungi dikelola secara berkelanjutan 3. Pulau- kecil dikembangkan menjadi bernilai ekonomi tinggi 4. Indonesia bebas IUU Fishing serta kegiatan yang merusak sumberdaya kelautan dan perikanan 6

III. Meningkatkan Produktivitas dan Daya Saing Berbasis Pengetahuan 1. Seluruh kawasan potensi perikanan menjadi kawasan Minapolitan dengan usaha yang bankable 2. Seluruh sentra produksi kelautan dan perikanan memiliki komoditas unggulan yang menerapkan teknologi inovatif dengan kemasan dan mutu terjamin 3. Sarana dan prasarana kelautan dan perikanan mampu memenuhi kebutuhan serta diproduksi dalam negeri dan dibangun secara terintegrasi. 7

IV. Memperluas Akses Pasar Domestik dan International 1. Seluruh desa memiliki pasar yang mampu memfasilitasi penjualan hasil perikanan 2. Indonesia menjadi market leader dunia dan tujuan utama investasi di bidang kelautan dan perikanan. 8

PROGRAM KP3K Program Pengelolaan Sumberdaya Kelautan, Pesisir dan Pulau- Kecil 9

TUJUAN PROGRAM Peningkatan pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan - kecil 10

SASARAN PROGRAM Meningkatnya penataan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir dan - kecil secara berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat 11

INDIKATOR PROGRAM 1. Persentase/jumlah kawasan laut, pesisir dan - kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini serta terkendali pemanfaatannya. 2. Persentase/jumlah kawasan pesisir yang tahan terhadap ancaman kerusakan, memiliki infrastruktur dasar serta jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan 3. Jumlah kecil yang diinvestasi, memiliki infrastruktur memadai dan ekosistem baik serta mempunyai kesiapan terhadap bencana 12

Lanjutan... 4. Luas kawasan konservasi dan jumlah jenis biota perairan dilindungi yang dikelola secara berkelanjutan 5. Persentase/jumlah kelompok usaha mikro yang mandiri serta persentase peningkatan pendapatan usaha mikro di kawasan pesisir dan - kecil 6. Meningkatnya pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal KP3K 13

TARGET PROGRAM Program Sasaran Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil Meningkatnya penataan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir dan kecil secara berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat 1. Meningkatnya pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal KP3K 2. Persentase/jumlah kawasan laut, pesisir dan - kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini serta terkendali pemanfaatannya 3. Persentase/jumlah kawasan pesisir yang tahan terhadap ancaman kerusakan, memiliki infrastruktur dasar serta jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan 4. Jumlah kecil yang diinvestasi, memiliki infrastruktur memadai dan ekosistem baik serta mempunyai kesiapan terhadap bencana 5. Luas kawasan konservasi dan jumlah jenis biota perairan dilindungi yang dikelola secara berkelanjutan 6. Persentase/jumlah kelompok usaha mikro yang mandiri serta persentase peningkatan pendapatan usaha mikro di kawasan pesisir dan - kecil 80 persen 23 kwsn 10 kwsn 2 kapal 50 ribu ton 20 5% 3 jenis 800.000 usaha 120 unit 85 persen 28 kwsn 20 kwsn 3 kapal 100 ribu ton 55 10% 3 jenis 1.1 juta usaha 165 unit 90 persen 33 kwsn 30 kwsn 3 kapal 150 ribu ton 60 20% 3 jenis 1.4 juta usaha 210 unit 95 persen 33 kwsn 30 kwsn 2 kapal 100 ribu ton 50 25% 3 jenis 1.7 juta usaha 255 unit 95 persen 28 kwsn 50 kwsn 2 kapal 100 ribu ton 20 30% 3 jenis 2 juta usaha 300 unit 14

KEBUTUHAN ANGGARAN PROGRAM Program Sasaran Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Program Pengelolaan Sumberdaya Laut, Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil Meningkatnya penataan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan, pesisir dan kecil secara berkelanjutan dan mensejahterakan masyarakat 1. Meningkatnya pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal KP3K 2. Persentase/jumlah kawasan laut, pesisir dan - kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini serta terkendali pemanfaatannya 3. Persentase/jumlah kawasan pesisir yang tahan terhadap ancaman kerusakan, memiliki infrastruktur dasar serta jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan 4. Jumlah kecil yang diinvestasi, memiliki infrastruktur memadai dan ekosistem baik serta mempunyai kesiapan terhadap bencana 5. Luas kawasan konservasi dan jumlah jenis biota perairan dilindungi yang dikelola secara berkelanjutan 6. Persentase/jumlah kelompok usaha mikro yang mandiri serta persentase peningkatan pendapatan usaha mikro di kawasan pesisir dan kecil 111.924 188.994 231.582 283.692 347.702 134.300 150.440 170.548 134.672 122.013 64.000 183.840 258.348 297.272 321.813 21.175 603.862 595.484 601.561 605.208 311.900 299.740 163.348 176.472 187.113 388.603 501.048 698.940 851.848 1.004.773 TOTAL 1.031.902 1.927.924 2.118.250 2.345.516 2.588.624 15

KEGIATAN 1. Penataan ruang dan perencanaan pengelolaan wilayah laut, pesisir dan - kecil Sasaran : Tersedianya 145 rencana zonasi nasional/ provinsi/ kabupaten/ kota, 50 masterplan minapolitan, 30 masterplan kluster kecil bernilai ekonomi tinggi serta 12 master plan kawasan sentra produksi kelautan Indikator : 1) Persentase/jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini 2) Persentase/jumlah kawasan - kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini 3) Persentase/jumlah kawasan laut dan pesisir yang dimanfaatkan sesuai potensi dan arah pemanfaatannya 4) Persentase/jumlah kawasan - kecil yang dimanfaatkan sesuai potensi dan arah pemanfaatannya 16

Lanjutan... 2. Pendayagunaan Pesisir dan Lautan Sasaran : Terkelolanya 50 kawasan minapolitan yang tahan terhadap ancaman kerusakan dan mempunyai infrastruktur dasar, serta 3 produk kelautan. Indikator : 1) Persentase/jumlah kawasan pesisir mempunyai kesiapan terhadap bencana dan bebas pencemaran. 2) Persentase/jumlah kawasan pesisir mempunyai infrastruktur dasar. 3) Persentase/jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih kembali. 4) Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan pada kawasan pesisir dan lautan : BMKT, Garam, Deep Sea Water 17

Lanjutan... 3. Pendayagunaan Pulau- Kecil Sasaran : Terwujudnya 200 kecil yang memiliki infrastruktur memadai, ekosistem baik, siap terhadap bencana, dan 25 diantaranya terinvestasi Indikator : 1) Jumlah kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat termasuk - kecil terluar 2) Jumlah kecil yang memiliki infrastuktur memadai secara terintegrasi termasuk - kecil terluar 3) Jumlah kecil yang memiliki ekosistem baik serta persentase kecil berpenduduk yang mempunyai kesiapan terhadap bencana termasuk - kecil terluar 4) Jumlah kecil yang diinvestasi. 18

Lanjutan... 4. Pengelolaan dan pengembangan konservasi kawasan dan jenis Sasaran : Terkelolanya secara berkelanjutan 20% kawasan ekosistem tertentu (antara lain terumbu karang, lamun, mangrove) dan 15 jenis biota perairan yang dilindungi. Indikator : 1) Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat. 2) Kawasan konservasi perairan, pesisir dan - Kecil yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha 3) Jumlah jenis ikan dilindungi dan jenis kerjasama konservasi 4) Jumlah jenis pemanfaatan Kawasan dan pemanfaatan jenis ikan yang diatur peredarannya didalam dan luar negeri.

Lanjutan... 5. Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis Ditjen KP3K Sasaran : Meningkatnya pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkungan Direktorat Jenderal KP3K Indikator : 1) Persentase perencanaan dan kerjasama program anggaran secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkungan Ditjen KP3K 2) Persentase administrasi kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan yang akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3K 3) Persentase fasilitasi peraturan, ketatalaksanaan, humas dan kepustakaan yang akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3K 4) Persentase pengendalian dan pelaporan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3K 21

TARGET KEGIATAN Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis Ditjen KP3K 1. Persentase perencanaan dan kerjasama program anggaran secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkungan Ditjen KP3K 2. Persentase administrasi kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan yang akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3k 90 persen 90 persen 90 persen 95 persen 95 persen 80 persen 80 persen 90 persen 95 persen 95 persen 3. Persentase fasilitasi peraturan, ketatalaksanaan, humas dan kepustakaan yang akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3K 4. Persentase pengendalian dan pelaporan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3K 60 persen 80 persen 90 persen 90 persen 90 persen 80 persen 85 persen 90 persen 95 persen 95 persen 22

TARGET KEGIATAN Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Penataan ruang dan perencanaan pengelolaan wilayah laut, pesisir dan kecil 1. Persentase/jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini 6 kawasan 9 kawasan 11 kawasan 13 kawasan 11 kawasan 2. Persentase/jumlah kawasan - kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini 23 kawasan 28 kawasan 33 kawasan 33 kawasan 28 kawasan 3. Persentase/jumlah kawasan laut dan pesisir yang dimanfaatkan sesuai potensi dan arah pemanfaatannya 4 kawasan 5 kawasan 8 kawasan 8 kawasan 5 kawasan 4. Persentase/jumlah kawasan - kecil yang dimanfaatkan sesuai potensi dan arah pemanfaatannya 2 kawasan 2 kawasan 4 kawasan 2 kawasan 2 kawasan 23

TARGET KEGIATAN Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pendayagunaan pesisir dan lautan 1. Persentase/jumlah kawasan pesisir mempunyai kesiapan terhadap bencana dan bebas pencemaran. 10 kawasan 20 kawasan 30 kawasan 30 kawasan 50 kawasan 2. Persentase/jumlah kawasan pesisir mempunyai infrastruktur dasar. 4 kawasan 6 kawasan 15 kawasan 15 kawasan 10 kawasan 3. Persentase/jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih kembali. 4. Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan pada kawasan pesisir dan lautan : - BMKT - Garam - Deep Sea Water 60 ha 1000 ha 1100 ha 1400 ha 1440 ha 2 kapal 50 ribu ton 200 ribu liter 3 kapal 100 ribu ton 500 ribu liter 3 kapal 150 ribu ton 1,5 juta liter 2 kapal 100 ribu ton 2 juta liter 2 kapal 100 ribu ton 3 juta liter 24

TARGET KEGIATAN Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pendayagunaan kecil 1. Jumlah kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat termasuk - kecil terluar. 20 55 60 50 20 2. Jumlah kecil yang memiliki infrastuktur memadai secara terintegrasi termasuk - kecil terluar 20 55 60 50 20 3. Jumlah kecil yang memiliki ekosistem baik serta persentase kecil berpenduduk yang mempunyai kesiapan terhadap bencana termasuk - kecil terluar 20 55 60 50 20 4. Jumlah kecil yang diinvestasi. 5 5 5 5 5 25

TARGET KEGIATAN Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pengelolaan dan pengembangan konservasi kawasan dan jenis 1. Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat. 9 Kawasan dan 3 jenis 9 Kawasan dan 3 jenis 9 Kawasan dan 3 jenis 9 Kawasan dan 3 jenis 9 Kawasan dan 3 jenis 2. Kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha 3. Jumlah luasan habitat rusak di kawasan konservasi dan jumlah jenis ikan dilindungi yang direhabilitasi. 4. Jumlah jenis ikan dilindungi yang dimanfaatkan secara lestari dan di awasi peredarannya baik secara nasional maupun internasional. (termasuk dlm jenis biota yang dilindungi ini 900 ribu ha 900 ribu ha 900 ribu ha 900 ribu ha 900 ribu ha 135000 ha 135000 ha 135000 ha 135000 ha 135000 ha 3 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis 3 jenis 28

TARGET KEGIATAN Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pelayanan usaha dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Persentase kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan - kecil yang bankable. : - Pengembangan sarana usaha mikro LKM - Dana pemberdayaan masyarakat desa - Tenaga pendamping - Kelompok usaha mikro 2. Persentase/jumlah peningkatan pendapatan kelompok usaha mikro yang menerapkan teknologi tepat guna di kawasan pesisir dan kecil. 100 Unit 120 kab/kota 480 orang 800.000 usaha 120 Unit 270 Unit 165 kab/kota 660 orang 1,1 juta usaha 165 Unit 280 Unit 210 kab/kota 840 orang 1,4 juta usaha 210 Unit 290 Unit 255 kab/kota 1020 orang 1,7 juta usaha 255 Unit 300 Unit 300 kab/kota 1200 orang 2 juta usaha 300 Unit 3. Persentase/jumlah kawasan pesisir dan - kecil yang memiliki tokoh agama/tokoh adat/ perempuan yang aktif memajukan usaha mikro. 120 Klpmk 165 Klmpk 210 Klmpk 255 Klmpk 300 Klmpk 4. Persentase/jumlah pemenuhan sarana usaha mikro di kawasan pesisir dan - kecil secara terintegrasi. - Pengembangan sarana usaha mikro SPDN (unit) - Pengembangan sarana usaha mikro Kedai Pesisir (unit) - Pengembangan sarana usaha mikro klinik bisnis (unit) 240 unit 180 unit 120 unit 255 unit 210 unit 165 unit 270 unit 40 unit 210 unit 285 unit 270 unit 255 unit 300 unit 300 unit 300 unit 27

KEBUTUHAN ANGGARAN KEGIATAN (Rp. Juta) Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Peningkatan dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis Ditjen KP3K 1. Persentase perencanaan dan kerjasama program anggaran secara terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu berdasarkan data yang terkini dan akurat di lingkungan Ditjen KP3K 2. Persentase administrasi kepegawaian, keuangan, ketatausahaan dan kerumahtanggaan yang akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3k 3. Persentase fasilitasi peraturan, ketatalaksanaan, humas dan kepustakaan yang akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3K 4. Persentase pengendalian dan pelaporan yang terintegrasi, akuntabel dan tepat waktu di lingkungan Ditjen KP3K 28

KEBUTUHAN ANGGARAN KEGIATAN (Rp. Juta) Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Penataan ruang dan perencanaan pengelolaan wilayah laut, pesisir dan kecil 1. Persentase/jumlah kawasan laut dan pesisir yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini 2. Persentase/jumlah kawasan - kecil yang memiliki peta potensi dan arahan pemanfaatan yang terintegrasi, akuntabel dan terkini 3. Persentase/jumlah kawasan laut dan pesisir yang dimanfaatkan sesuai potensi dan arah pemanfaatannya 4. Persentase/jumlah kawasan - kecil yang dimanfaatkan sesuai potensi dan arah pemanfaatannya 29

KEBUTUHAN ANGGARAN KEGIATAN (Rp. Juta) Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pendayagunaan pesisir dan lautan 1. Persentase/jumlah kawasan pesisir mempunyai kesiapan terhadap bencana dan bebas pencemaran. 2. Persentase/jumlah kawasan pesisir mempunyai infrastruktur dasar. 3. Persentase/jumlah luasan kawasan pesisir rusak yang pulih kembali. 4. Jumlah ragam dan volume produk kelautan yang dikembangkan pada kawasan pesisir dan lautan : - BMKT - Garam - Deep Sea Water 30

KEBUTUHAN ANGGARAN KEGIATAN (Rp. Juta) Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pendayagunaan kecil 1. Jumlah kecil yang diidentifikasi dan dipetakan potensinya secara akurat termasuk - kecil terluar. 2. Jumlah kecil yang memiliki infrastuktur memadai secara terintegrasi termasuk - kecil terluar 3. Jumlah kecil yang memiliki ekosistem baik serta persentase kecil berpenduduk yang mempunyai kesiapan terhadap bencana termasuk - kecil terluar 4. Jumlah kecil yang diinvestasi. 31

KEBUTUHAN ANGGARAN KEGIATAN (Rp. Juta) Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pengelolaan dan pengembangan konservasi kawasan dan jenis 1. Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat. 2. Kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan seluas 4,5 juta ha 3. Jumlah luasan habitat rusak di kawasan konservasi dan jumlah jenis ikan dilindungi yang direhabilitasi. 4. Jumlah jenis ikan dilindungi yang dimanfaatkan secara lestari dan di awasi peredarannya baik secara nasional maupun internasional. 32

KEBUTUHAN ANGGARAN KEGIATAN (Rp. Juta) Kegiatan Indikator 2010 2011 2012 2013 2014 Pelayanan usaha dan Pemberdayaan Masyarakat 1. Persentase kelompok usaha mikro di kawasan pesisir dan - kecil yang bankable. : - Pengembangan sarana usaha mikro LKM - Dana pemberdayaan masyarakat desa - Tenaga pendamping - Kelompok usaha mikro 2. Persentase/jumlah peningkatan pendapatan kelompok usaha mikro yang menerapkan teknologi tepat guna di kawasan pesisir dan kecil. 3. Persentase/jumlah kawasan pesisir dan - kecil yang memiliki tokoh agama/tokoh adat/ perempuan yang aktif memajukan usaha mikro. 4. Persentase/jumlah pemenuhan sarana usaha mikro di kawasan pesisir dan - kecil secara terintegrasi. - Pengembangan sarana usaha mikro SPDN (unit) - Pengembangan sarana usaha mikro Kedai Pesisir (unit) - Pengembangan sarana usaha mikro klinik bisnis (unit) 33

USULAN ANGGARAN DAN URAIAN KEGIATAN TAHUN 2010-2014 DIREKTORAT KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT No KEGIATAN PRIORITAS Target RPJM II (2010-2014) volume TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 Anggaran (Rp.JUTA) volume Anggaran (Rp.JUTA) volume Anggaran (Rp.JUTA) volume Anggaran (Rp.JUTA) volume Anggaran (Rp.JUTA) Pengelolaan dan pengembangan konservasi kawasan dan jenis Terkelolanya 20% kawasan ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove dan 15 jenis biota perairan yang terancam punah Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan 45 kawasan, 15 jenis/speses dipetakan secara akurat. 1Identifikasi dan Penilaian Potensi KKP dan KKP3K 9 lokasi 4.000 9 lokasi 4.500 9 lokasi 5.000 9 lokasi 5.000 9 lokasi 5.000 2identifikasi dan pemetaan jenis ikan terancam punah 3 jenis 3.000 3 jenis 3.000 3 jenis 4.000 3 jenis 5.000 3 jenis 6.000 3Pemetaan dan Tata Batas Kawasan Konseravsi 9 lokasi 4.500 9 lokasi 4.500 9 lokasi 4.500 9 lokasi 4.500 9 lokasi 4.500 4Database Kawasan dan Jenis Ikan 9 lokasi, 3 9 lokasi, 3 9 lokasi, 3 9 lokasi, 3 9 lokasi, 3 spesies 2.500 spesies 2.500 spesies 3.500 spesies 3.500 spesies 3.500 5Valuasi Ekonomi KKP dan KKP3K 9 lokasi 8.000 9 lokasi 9.000 9 lokasi 10.000 9 lokasi 10.000 9 lokasi 10.000 6Penyusunan Pedoman Umum/Teknis/kebijakan 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 Persentase kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan. 15,5 juta ha kawasan (pencadangan 2 juta ha), 45 lokasi terfasilitasi, 9 kawasan efektif 1Pembinaan dan Pengelolaan berkelanjutan KKP dan KKP3K Daerah 9 lokasi, 900rb Ha 6.000 9 lokasi, 900rb Ha 6.500 9 lokasi, 900rb Ha 7.000 9 lokasi, 900rb Ha 7.000 9 lokasi, 900rb Ha 2Pengelolaan KKP Nasional 9 lokasi 10.000 9 lokasi 12.000 9 lokasi 12.000 9 lokasi 15.000 9 lokasi 15.000 3Fasilitasi Penetapan KKP dan KKP3K daerah 400 rb ha 2.000 400 rb ha 2.100 400 rb ha 2.650 400 rb ha 3.000 400 rb ha 3.000 4Percontohan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (Pilot Project) 7 lokasi 30.000 8 lokasi 30.000 8 lokasi 30.000 8 lokasi 32.000 8 lokasi 35.000 5Penguatan Kawasan Konservasi dan UPT 9 lokasi, 900rb Ha 9 lokasi, 900rb 9 lokasi, 9 lokasi, 900rb 9 lokasi, 900rb 11.000 Ha 15.000 900rb Ha 16.000 Ha 16.000 Ha 17.000 6Penyusunan Pedoman Umum/Teknis/kebijakan 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 MPA working Group CTI MPA Networks 6 Negara 10 lokasi 12.500 10 lokasi 15.000 10 lokasi 17.500 10 lokasi 18.000 10 lokasi 18.000 Persentase luasan habitat rusak di kawasan konservasi dan jumlah jenis ikan dilindungi yang direhabilitasi. 2% (10 lokasi), 8 jenis 1Rehabilitasi Kawasan Konservasi 2 lokasi 6.000 2 lokasi 8.000 2 lokasi 9.000 2 lokasi 10.000 2 lokasi 10.000 2Rehabilitasi Jenis Ikan terancam punah 3 jenis 5.000 3 jenis 6.000 3 jenis 7.500 3 jenis 7.500 3 jenis 9.000 3Pilot Project dan Desain Rehabilitasi di KKP dan KKP3K 2 lokasi 7.000 2 lokasi 8.000 2 lokasi 8.000 2 lokasi 9.000 2 lokasi 10.000 4Penyusunan Pedoman Umum/Teknis/kebijakan 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP II) 8 Provinsi, 14 Kab./kota 23 lokasi 180.500 23 lokasi 150.000 PHASE III PHASE III PHASE III Jumlah jenis ikan dilindungi yang dimanfaatkan secara lestari dan di awasi peredarannya baik secara nasional maupun internasional. 6 jenis ikan ditetapkan, 3 jenis dikembangbiakkan, 6 rencana pengelolaan 1Penetapan jenis ikan dilindungi 1 jenis 1.000 1 jenis 1.000 1 jenis 2.000 1 jenis 2.250 2 jenis 2.400 2pemngembangbiakan jenis ikan dilindungi 3 jenis 1.800 3 jenis 2.400 3 jenis 3.000 3 jenis 3.000 3 jenis 3.000 3management authority CITES 1 paket 8.000 1 paket 10.000 1 paket 10.000 1 paket 10.000 1 paket 12.000 4pengelolaan dan pengawasan peredaran jenis ikan 6 jenis 2.000 6 jenis 2.000 6 jenis 2.500 6 jenis 2.500 6 jenis 2.500 5Kerjasama Konservasi Nasional, Regional dan Internasional 4 paket 5.000 4 paket 6.000 4 paket 6.500 4 paket 10.000 4 paket 10.000 7Kerjasama Perlindungan Jenis Ikan 6 jenis 900 6 jenis 1.000 6 jenis 1.500 6 jenis 2.000 6 jenis 2.000 8Penyusunan Pedoman Umum/Teknis/kebijakan 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 1 panduan 300 8.000 USULAN ANGGARAN KTNL (2010-2014) TOTAL 311.900 299.700 163.350 176.450 187.100

USULAN ANGGARAN DAN URAIAN KEGIATAN TAHUN 2010-2014 DIREKTORAT KONSERVASI DAN TAMAN NASIONAL LAUT (KOMPOSISI DANA PUSAT DAN SEKONSENTRASI/TUGAS PEMBANTUAN) TAHUN 2010 TAHUN 2011 TAHUN 2012 TAHUN 2013 TAHUN 2014 No KEGIATAN PRIORITAS Target RPJM II (2010-2014) volume Anggaran (Rp.JUTA) volume Anggaran (Rp.JUTA) volume Anggaran (Rp.JUTA) volume Anggaran (Rp.JUTA) volume Anggaran (Rp.JUTA) Pengelolaan dan pengembangan konservasi kawasan dan jenis Terkelolanya 20% kawasan ekosistem terumbu karang, lamun, mangrove dan 15 jenis biota perairan yang terancam punah Jumlah kawasan konservasi dan jenis biota perairan dilindungi yang diidentifikasi dan dipetakan secara akurat. 45 kawasan, 15 jenis/speses 1Identifikasi dan Penilaian Potensi KKP dan KKP3K 9 lokasi 720 9 lokasi 900 9 lokasi 900 9 lokasi 900 9 lokasi 900 2 identifikasi dan pemetaan jenis ikan terancam punah 3 lokasi 210 3 lokasi 300 3 lokasi 300 3 lokasi 300 3 lokasi 300 3 Pemetaan dan Tata Batas Kawasan Konseravsi 9 lokasi 720 9 lokasi 900 9 lokasi 900 9 lokasi 900 9 lokasi 900 Persentase kawasan konservasi laut dan kawasan konservasi perairan tawar dan payau yang dikelola secara berkelanjutan. 15,5 juta ha kawasan (pencadangan 2 juta ha), 45 lokasi terfasilitasi, 9 kawasan efektif 1 Pengelolaan KKP Nasional 9 lokasi 4.500 9 lokasi 4.500 9 lokasi 4.500 9 lokasi 4.500 9 lokasi 4.500 2Percontohan pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (Pilot Project) 7 lokasi 14.000 8 lokasi 16.000 8 lokasi 16.000 8 lokasi 16.000 8 lokasi 16.000 3Penguatan Kawasan Konservasi dan UPT 8 lokasi 640 8 lokasi 8.000 8 lokasi 8.000 8 lokasi 8.000 8 lokasi 8.000 Persentase luasan habitat rusak di kawasan konservasi dan jumlah jenis ikan dilindungi 2% (10 lokasi), 8 jenis yang direhabilitasi. 1 Rehabilitasi Kawasan Konservasi 2 lokasi 300 2 lokasi 400 2 lokasi 400 2 lokasi 400 2 lokasi 400 2 Rehabilitasi Jenis Ikan terancam punah 9 lokasi 720 9 lokasi 900 9 lokasi 900 9 lokasi 900 9 lokasi 900 3 Pilot Project dan Desain Rehabilitasi di KKP dan KKP3K 9 lokasi 720 9 lokasi 900 9 lokasi 1.200 9 lokasi 1.200 9 lokasi 1.200 Program Rehabilitasi dan Pengelolaan Terumbu Karang (COREMAP II) 8 Provinsi, 14 Kab./kota 23 lokasi 130.200 23 lokasi 97.000 PHASE III PHASE III PHASE III Jumlah jenis ikan dilindungi yang dimanfaatkan secara lestari dan di awasi peredarannya baik secara nasional maupun internasional. 6 jenis ikan ditetapkan, 3 jenis dikembangbiakkan, 6 rencana pengelolaan 1pemngembangbiakan jenis ikan dilindungi 3 lokasi 270 3 lokasi 300 3 lokasi 300 3 lokasi 300 3 lokasi 300 2 management authority CITES 6 lokasi 1.080 6 lokasi 3.000 6 lokasi 3.000 6 lokasi 3.000 6 lokasi 3.000 3pengelolaan dan pengawasan peredaran jenis ikan 6 lokasi 1.080 6 lokasi 1.200 6 lokasi 1.200 6 lokasi 1.200 6 lokasi 1.200 TOTAL DEKONSENTRASI/TUGAS PEMBANTUAN 155.160 134.300 37.600 37.600 37.600 TOTAL USULAN ANGGARAN KTNL (2010-2014) 311.900 299.700 163.350 176.450 187.100 Persentase Dana Dekon/TP dengan Pusat (%) 50 45 23 21 20