BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

peristiwa lebih mudah menyentuh dan diingat oleh khalayak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Analisis Framing Pemberitaan Meninggalnya Artis Olga Syahputra di Detikcom dan Kapanlagi.com Tanggal 27 Maret 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. konstruksi media dalam pemberitaan adalah model framing yang dikemukakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DOKUMENTASI. Tiga Menteri Dijerat KPK, Prestasi KPK atau SBY? Jumat, 5 September :40 WIB

BAB I PENDAHULUAN. diberitakan di berbagai media massa. Pemberitaan Kisruh APBD DKI merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PERBANDINGAN PEMBINGKAIAN BERITA PAPA MINTA SAHAM PADA MEDIA ONLINE (Kompas.com dan Viva.co.id)

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berjumlah 101 daerah, yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten. Banten, Gorontalo, Sulawesi Barat, dan Papua Barat.

Konsep dan Model-Model Analisis Framing. Dewi Kartika Sari, S.Sos., M.I.Kom

BAB III METODE PENELITIAN. yang bersifat menjelaskan, menggambarkan atau menuturkan dan menafsirkan

BAB I PENDAHULUAN. wakil presiden dipilih oleh MPR dan anggota-anggotanya dipilih melalui

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

13 ZHONGDANG PAN DAN GERALD M. KOSICKI

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan metode analisis framing dari Zhongdang Pan dan Gerald

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Naiknya harga BBM selalu menjadi isu yang ramai dibicarakan dan juga

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SPORT CENTER DI HAMBALANG PADA SURAT KABAR JAWA POS DAN KOMPAS. Skripsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Kota berasal dari kata urban yang mengandung pengertian kekotaan dan

BAB IV. KESIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan istilah analisis bingkai merupakan salah satu bentuk alternatif dari

BAB III METODE PENELITIAN. analisis isi, dengan model analisis framingnya model Zhongdang Pan dan

PEMBINGKAIAN BERITA TENTANG KASUS KORUPSI SIMULATOR SIM SKRIPSI

BAB IV PENUTUP. tersebut, peneliti berhasil menemukan frame Jurnal Nasional terkait dengan sosok

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan uraian bab-bab terdahulu, pada bab ini akan disajikan

Skripsi Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1

BAB V PENUTUP A. Temuan

Bab 1 PENDAHULUAN. Komunikasi akan berjalan dengan diterapkannya sebuah bahasa yang baik

KONTROVERSI MISS WORLD 2013 DI MEDIA

BAB I PENDAHULUAN. karena industri media semakin mengutamakan keuntungan. Bahkan, bisnis

BAB I PENDAHULUAN. lepas dari banyak kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh pemerintah. Salah

BAB I PENDAHULUAN. uang, dan prostitusi, korupsi itu sendiri tidak terbatas dalam hal-hal ini

BAB I PENDAHULUAN. harinya, masyarakat mengkonsumsi media demi memenuhi kebutuhan informasi

BAB III METODE PENELITIAN. selanjutnya dicarikan cara pemecahannya. 1

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalamdalamnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian Dewasa ini, media adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia seringkali menjadi sorotan karena konflik pertanahan. Hafid

PENCITRAAN PRESIDEN SUSILO BAMBANG YUDHOYONO & WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA di SURAT KABAR MERYATI PRISKA SIANTURI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. negara hingga saat ini masih menjadi permasalahan utama pemerintah Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Gratifikasi seks sudah tidak asing lagi saat ini. Sejak dulu Gratifikasi

KONSTRUKSI BERITA PENGUNDURAN DIRI MENTERI PEMUDA DAN OLAHRAGA, ANDI ALFIAN MALLARANGENG, PADA MAJALAH

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Pertama Kedua

BAB I PENDAHULUAN. merupakan buah demokrasi dari Negara Indonesia. Sejak tahun 2005 pergantian

BAB III METODE PENELITIAN. oleh proses sejarah dan kekuatan-kekuatan sosial, budaya dan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. tempo.com, Jumat, 21 Juni 2013, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara demokrasi dalam menjalankan pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. dijadikan referensi oleh masyarakat untuk mengetahui fakta yang sebenarnya terjadi. dan membentuk opini public (Hamad, 2004: 15).

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. serta aspirasi masyarakat. Pemilihan umum (pemilu) sebagai pilar demokrasi di

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

09Ilmu. Analisis Framing. Sri Wahyuning Astuti, S.Psi. M,Ikom

KECENDERUNGAN PEMBERITAAN KASUS MALINDA DEE DI SURAT KABAR. (Analisis Framing Pada Harian Jawa Pos dan Harian Kompas Edisi 30 Maret 8 April 2011)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Berita adalah proses simbolis di mana realitas diproduksi, diubah, dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Komisi ini didirikan berdasarkan kepada Undang-Undang Republik

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. Proyek pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung yang menuai polemik

KONSTRUKSI MEDIA TERHADAP REALITAS PEMBERITAAN PEMILIHAN CALON GUBERNUR DKI, JOKO WIDODO DI HARIAN UMUM SOLOPOS BULAN FEBRUARI-MEI 2012

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

BAB V PENUTUP. berita yang banyak dicari oleh pembaca pada tanggal 1-7 Agustus 2015 lalu

Pengantar Presiden RI pada Rapat Koordinasi Bid. Pertahanan, Jakarta, 9 Agustus 2012 Kamis, 09 Agustus 2012

KATA PENGANTAR. Segala puji syukur atas kehadirat Yesus Kristus penulis panjatkan karena

Tabel 5.1 Analisis Struktur Sintaksis

BAB I PENDAHULUAN. ini terjadi di Jalan Thamrin Jakarta. Peristiwa Bom Thamrin ini mengejutkan

BAB I PENDAHULUAN. politikus atau tokoh publik tertentu. Pesan politik yang disampaikan oleh media bukanlah realitas

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kasus korupsi sering kali terjadi didalam pemerintahan bangsa Indonesia

Jokowi dan Skenario Kapolri Selasa, 20 Januari 2015

BAB IV PENUTUP. sebuah realitas media yang dianggap benar oleh khalayak. Masyarakat percaya

KONSTRUKSI BERITA PERKOSAAN OLEH SITOK SRENGENGE DI MEDIA ONLINE TEMPO DAN REPUBLIKA

BAB III METODE PENELITIAN. naturalistic karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Digital Communications Award for Social Media Presence pada News Overview

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Dialog dengan LSM Pegiat Anti Korupsi, Jakarta, 25 Januari 2012 Rabu, 25 Januari 2012

FRAMING BERITA GAYUS TAMBUNAN DI SURAT KABAR MEDIA INDONESIA DAN REPUBLIKA

GONJANG-GANJING REVISI UU KPK (Kajian Framing Pan & Kosicki) Oleh ANGGAS PERMANA PUTRA SKRIPSI

Jokowi, SBY, dan Infrastruktur

DAFTAR ISI. ABSTRACT... ii DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN Konteks Penelitian Fokus Penelitian dan Peranyaan Penelitian...

SKRIPSI. Oleh : RIZKY YUDHISTIRA NPM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB V Analisis Framing Pemberitaan Isu Pro Kontra Tindakantindakan Rizal Ramli Pada Saat Menjabat Menko Kemaritiman

BAB I PENDAHULUAN. Freeport kembali menghatkan masyarakat Indonesia. Berita ini berawal dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penelitian ini adalah analasis framing tentang kasus KPK versus Polri di

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Media massa berfungsi sebagai alat penyalur pesan untuk disampaikan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang bermaksud untuk

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Dalam bab ini disarikan kesimpulan penelitian Analisis Wacana Kritis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berdemokrasi seperti saat ini. William L. Rivers menempatkan media massa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Transkripsi:

BAB V PEMBINGKAIAN KOMPAS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP SBY PASCA PEMILU 2014 Pada bab ini, penulis ingin menguraikan data hasil dari penelitian dan memulainya dengan pembahasan. Hal yang akan dibahas disini mengacu pada tujuan pertama dari penelitian ini, yakni menjawab permasalah Bagaimana framing Kompas.com dan Detik.com terhadap pemberitaaan SBY pasca pemilu 2014 Data yang didapatkan selama periode Juli Oktober 2014, dipaparkan langsung dalam bentuk perangkat Framing model Gerald Pan M.Kosicki. 5.1 Pembingkaian Kompas.com Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame dari berita Kompas.com : Tayangan Sintaksis Skrip Tematik Retoris Berita #1. Pada Who : Presiden SBY SBY menghimbau Kurang 100 hari 11/7/2014 Jelang akhir masa jabatan SBY canangkan Program 100 Hari Terakhir What : Himbauan SBY kepada semua menteri menteri agar menyelesaikan tugastugas dan tanggung jawabnya kepada menteri, kabinet agar menyelesaikan pekerjaan yang belum selesai kepemimpinan SBY masih banyak PR yang belum selesai (listrik, migas, minerba, dan infrastruktur 36

#2. Pada Who : Presiden SBY Jubir presiden Gambar Jero 03/09/2014 SBY Terkejut Jero Wacik Jadi Tersangka What : SBY terkejut penetapan Jero Wacik sebagai tersangka Why : Kasus pemerasan mengatakan bahwa pernyataan tertulis soal status Jero belum ada, jadi SBY belum bisa beri komentar Wacik : Gambar yang dipilih oleh Kompas.com gambar Jero saat rapat dengan mimik/muka bahagia. Bukan pada saat Jero ditetapkan sebagai tersangka #3. Pada Who : Presiden SBY Berita ini ada Berita disajikan 04/09/2014 Alasan SBY terkejut Jero Jadi Tersangka What : Presiden SBY menyampaikan alasan mengapa dia terkejut hubungan dengan berita sebelumnya. Pada topik ini dijabarkan tentang runtut, ditambah dengan penekanan berapa kisaran jumlah uang yang Why : SBY mendapat jawaban mengapa dituduhkan pada laporan bahwa Jero SBY terkejut atas kasus Jero tidak ada arah kuat penetapan Jero untuk Jero ditetapkan menjadi tersangka jadi tersangka 37

#4. Pada Who : Suryadharma Berita diawali Judul yang dipakai 04/09/2014 Dua Kali ke Luar Negeri, Dua Menteri Presiden SBY Jadi Tersangka Korupsi Ali dan Jero Wacik What : Dua menteri ditetapkan menjadi tersangka ketika SBY sedang ke luar negeri dengan penjelasan mengenai maksud Headline, namanama menteri yang dijadikan tersangka sekaligus dengan kasusnya terkesan ambigu menimbulkan persepsi antara menteri presiden yang ke luar negeri atau SBY yang ke luar negeri. Judul yang ambigu dapat membuat penasaran dan membuat pembaca ingin membaca #5. Pada Who : tiga menteri Berita diawali Pada alinea 05/09/2014 Tiga Menteri Dijerat KPK, Prestasi KPK atau SBY? dari Demokrat ditetapkan jadi tersangka kasus korupsi What : sikap para elite Demokrat yang justru bangga ketika menteri ditangkap KPK dengan siapa saja yang ditangkap oleh KPK kemudian komentar Fraksi PDIP, Eva tentang sikap bangga elite Demokrat ketika para menteri pertama ditulis kalimat bertentangan mengenai penangkapan tiga menteri yang justru bagi elite Demokrat penangkapan tiga ditangkap KPK. menteri kasus Eva menambahkan korupsi tersebut komentar sebagai suatu seharusnya bukan kebanggaan 38

bangga prihatin tetapi 5.2 Pembingkaian Detik.com Berikut adalah perangkat framing yang ditujukan untuk melihat frame dari berita Detik.com : Tayangan Sintaksis Skrip Tematik Retoris Berita #1. Pada Who : Presiden Berita diawali Dalam tulisan 11/07/2014 Program 100 Hari Terakhir, SBY Minta Para Menteri Tuntaskan Tugasnya SBY What : Program 100 hari disertai dengan himbauan SBY kepada menteri agar menuntaskan tugasnya sebelum SBY berakhir tugasnya sebagai Presiden dengan pemaparan tanggal berapa SBY akan mengakhiri kepemimpinannya. Kemudian dilanjutkan dengan Program 100 hari bersama kabinet menyelesaikan semua PR yang belum selesai dan ditutup dengan berita ini banyak redaksional kata yang salah Why : harapan SBY, 39

Kepemimpinan ketika PR semua SBY akan segera selesai Presiden berakhir SBY dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik #2. Pada Who : Presiden Diawali dengan Gambar 15/08/2014 Jabat Tangan SBY dengan Jokowi di Gedung DPR SBY dan Jokowi What : Momen terakhir SBY dalam periodenya sebagai Presiden, SBY memberikan pidato terakhir berita tentang pidato terakhir SBY kemudian berjabat tangan dengan Jokowi menunjukkan SBY berjabat tangan sebagai symbol bahwa diantara mereka berdua tidak ada masalah, meskipun tampak dari keduanya When : Acara memberikan kenegaraan senyum yang tidak penyambutan HUT lepas. Membuat RI ke-69 pembaca pemberita penasaran dengan gambar tersebut #3. Pada Who : Presiden Diawali dengan Anggota Komisi I 04/09/2014 3 Menteri KIB Jadi Tersangka, PD : Itu Komitmen SBY Memberantas SBY What : 3 Menteri SBY ditetapkan fakta menteri yang melakukan korupsi ditengah-tengah berita ada DPR : menyampaikan bahwa seharusnya masyarakat/media 40

Korupsi sebagai tersangka pembelaan dari harus melihat Why : Ketiganya tersandung kasus korupsi Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf bahwa ini kasus ini sebagai prestasi SBY untuk menangkap atau menekan bukan musibah kasus korupsi tetapi Demokrat meskipun dari mendukung fraksinya sendiri pemberantasan korupsi #4. Pada Who : Presiden Berita diawali Penghematan 28/09/2014 SBY : Saya Sangat Membatasi Kunjungan ke Luar Negeri SBY What : SBY dituding sering melakukan perjalanan ke luar negeri Why : Sering dating di acara-acara besar (acara kenegaraan) dengan bantahan dari SBY kemudian disertai penjelasan SBY bahwa SBY tidak sering datang kunjungan. Beliau selektif dalam acara-acara ke luar negeri dengan selektif, memilih tempat kunjungan, artinya tidak semua undangan harus dihadiri. Juga diimbangi dengan pembelian pesawat yang lebih banyak akan dipakai oleh presiden selanjutnya. Hal ini bukan semata-mata pencitraan, tetapi 41

betul-betul hal yang dilakukan harus efektif #5. Pada Who : Presiden Diawali dengan 21/10/2014 Perubahan di Akun Media Sosial SBY dan Ibu Ani setelah Lengser SBY dan Ibu Ani (istri SBY) What : Klarifikasi pengelolaan akun SBY dan Ibu Ani yang semula diatur oleh staff presiden sekarang berubah pemaparan tentang perubahan Biodata di akun twitter SBY juga termasuk akun Ibu Ani yang notabene melek media/sosmed.ditut up dengan postingan awal dari When : setelah Ibu Ani tentang SBY lengser waktu yang lebih banyak setelah SBY berakhir jabatannya sebagai presiden 5.3 Perbandingan Framing Kompas.com dengan Detik.com 42

KOMPAS.COM HEADLINE : - Kompas memilih pemakaian judul yang terkesan tegas dan terkadang menggunakan judul yang ambigu seperti Dua Kali ke Luar Negeri, Dua Menteri Presiden SBY Jadi Tersangka Korupsi membuat pembaca membuat sebuah persepsi yang seakan-akan SBY menjadi salah karena terlalu sibuk mengurus acara kenegaraan sehingga para menterinya menjadi tersangka dan seharusnya SBY tahu bagaimana cara kerja para menterinya. Karena headline sangat berpengaruh untuk mengarahkan kemana berita itu akan berjalan, karena editor dan wartawan memegang perang yang sangat penting dalam membentuk kenyataan sosial kita ketika mereka menjalani tugas sehari-hari dalam memilih berita. Headline juga berperan untuk menarik para pembaca berita, pemilihan judul yang tepat juga berpengaruh untuk membentuk pola pikir seseorang DETIK.COM HEADLINE : - Detik memilih beberapa headline yang digunakan untuk membuat sebuah berita yang hampir mirip dengan berita yang ada di Kompas. Di kompas memberitakan tentang Dua Kali ke Luar Negeri, Dua Menteri Presiden SBY Jadi Tersangka Korupsi sedangkan Detik SBY : Saya Sangat Membatasi Kunjungan ke Luar Negeri. Padahal SBY sering sekali melakukan perjalanan ke luar negeri tetapi di dalam headline tersebut mengatakan bahwa beliau membatasinya. Para pembaca yang membaca headline tersebut pasti mengira bahwa SBY memang jarang pergi ke luar negeri, karena pada saat membaca sebuat berita pastilah para pembaca melihat judul pertama kali pada saat akan membaca sebuah berita dan disitulah para pembaca mempunyai ketertarikan untuk membaca berita tersebut. Pemilihan 43 judul yang menarik juga sangat

untuk membuat persepsi terhadap apa yang ada di dalam berita tersebut. Di sini terletak pengaruh dari komunikasi massa, kemampuannya untuk secara mental mengurutkan dan mengorganisir dunia untuk kita. Singkatnya, media massa mungkin tidak akan berhasil menceritakan kepada kita apa pikiran kita, namun mereka secara besarbesaran berhasil dalam memberi tahu kita apa yang dipikirkan (Littlejohn, 2005 : 341). Pernyataan ini mempunyai arti bahwa media berusaha mengarahkan apa yang kita pikirkan sesuai dengan apa yang diberitakan. Berbicara mengenai headline yang diberitakan oleh kompas.com ini sudah melalui pengeditan terlebih dahulu, judul apa yang layak untuk diberitakan, dan semua sudah dikonstruksi. Tujuannya ingin mengarahkan pemikiran kita supaya sepakat dengan apa yang telah diberitakan tadi. mempengaruhi banyaknya pembaca berita tersebut. Dalam hal ini Detik tidak memilih judul yang tidak aneh aneh, karena beberapa berita yang ada di Kompas menggunakan beberapa judul yang lebih menarik untuk dibaca. 44

METAMOR: - Beberapa headline berita dari kompas sendiri menggunakan katakata yang sebenarnya memiliki kata kiasan yang digunakan untuk menyindir seorang SBY dengan kinerjanya yang kurang maksimal selama berkuasa. Headline juga memiliki beberapa pengertian yang digunakan oleh media dalam menciptakan sebuah bingkai yang akan membentuk sebuah realita kepada khalayak yang membacanya, terkadang pembaca pemberita sendiri kurang peka dalam menyikapi sebuah berita yang dibacanya. Judul berita secara tidak langsung juga berperan penting untuk menarik minat khalayak untuk membaca berita tersebut, khalayak dibuat penasaran dengan headline yang digunakan oleh kompas sendiri, padahal judul sebuah berita juga menggambarkan apa pesan yang ada di dalam berita tersebut meskipun tidak seluruhnya. METAMOR: - Beberapa headline berita yang digunakan detik memiliki beberapa kemiripan dengan headline yang ada di kompas pada tanggal yang hampir bersamaan. Headline yang digunakan detik cenderung menggunakan kata-kata yang lebih formal, beberapa berita dari detik juga ada yang berjudul 3 Menteri KIB Jadi Tersangka, PD : Itu Komitmen SBY Memberantas Korupsi, detik menggunakan judul tersebut agar seakan-akan SBY sendiri masih memiliki sebuah kebaikan padahal sebaliknya dan pesan dalam isi berita yang disampaikan dalam berita tersebut tidak jauh berbeda dengan headline tersebut. Judul berita secara tidak langsung sudah dapat menyimpulkan apa pesan yang ingin disampaikan media tersebut kepada khalayak meskipun tidak seluruhnya. 45

46

ISI PEMBERITAAN : - Berita berita kompas.com yang telah dianalisis dengan framing model Pan Kosicki berisi tentang permasalahan yang malah banyak terjadi kepada SBY pasca pemilu 2014. Semua isi berita yang diberitakan hanya mengarahkan pada masalah besar yang dialami oleh SBY dan juga parpol yang dia pimpin. Intinya adalah memperlihatkan dan mengorek apa yang sedang terjadi dalam kabinet SBY dan parpol yang dia pimpin, dan semuanya itu cenderung ke pencitraan negatif SBY. Pernyataan Parpol yang dipimpin oleh SBY malah bangga terhadap anggotanya yang menjadi tersangka kasus korupsi dan seharusnya tidak demikian. SBY lebih seperti cari aman dengan masalah yang ada, seperti tidak berkomentar dan terkejut ada menteri dari parpolnya terjerat kasus korupsi. ISI PEMBERITAAN : - Isi berita yang telah dianalis dengan framing model Pan Kosicki kebanyakan berisi tentang SBY yang dituduhkan dengan berbagai macam tudingan miring yang terjadi di dalam kabinet dan parpol yang dipimpin oleh beliau. Tetapi ada beberapa berita yang diselipkan beberapa pembelaan kepada SBY bahwa semua bukan salah SBY, memang bukan salah SBY sepenuhnya tetapi harusnya SBY juga cepat tanggap dengan permasalahan yang terjadi. Detik lebih menjaga citra seorang SBY agar tetap baik setelah masa lengsernya selama dua periode berturut turut berkuasa sebagai presiden. Meskipun juga ada beberapa berita yang menurunkan citra SBY. 47

GAYA BAHASA : - Kompas lebih menggunakan gaya bahasa yang lebih menekankan tata tulis yang terkesan terstruktur di tiap kalimatnya. Gaya bahasa yang digunakan juga tidak terlalu banyak basa basi dan terkesan tidak terlalu menggunakan bahasa metafora. Pemakaian gaya bahasa juga sangat berpengaruh di dalam membuat sebuah konstruksi sosial kepada masyarakat, gaya bahasa yang langsung mengena kepada topik yang dibahas lebih akan dipilih oleh pembaca karena lebih tepat sasaran. Redaksional yang terkadang dilupakan dalam membuat sebuat berita online karena mengejar waktu untuk mendapatkan berita dengan waktu yang terbatas. Kesalahan redaksional yang terkadang tidak dihiraukan malah membuat pembaca menjadi malas untuk membacanya, karena terkesan tidak profesional dan terburu buru. GAYA BAHASA : - Gaya bahasa yang diusung detik lebih terkesan terlalu banyak yang ditambahi oleh wartawan. Beberapa berita terkesan dibuat terlalu buru buru karena terdapat beberapa kesalahan redaksional yaitu ada kata yang salah. Beberapa kesalahan kecil yang bila sering terjadi akan menurunkan pamor sebuah berita, kemauan membaca para penikmat berita juga akan menurun. Gaya bahasa yang tepat juga sangat berpengaruh untuk mengiring pembaca berita kepada konstruksi yang dibentuk sebuah berita. PEMAPARAN KALIMAT : - Kalimat yang dijabarkan oleh 48

kompas berurutan dan menjadi sebuah paragraf yang jelas. Pemaparan kalimat lebih kepada menyampaikan apa yang telah dikatakan oleh seseorang dan ditulis lagi menjadi sebuah berita. Bisa dilihat dari berita kompas lebih menekankan kepada fakta yang terjadi sebenarnya tanpa harus terlalu banyak menambahkan kata kata. IMAGE SBY : - Dari berita berita yang dibuat kompas telah menciptakan sebuah image dimana saat SBY akan berakhir masa jabatan banyak permasalahan yang muncul di kabinet maupun parpol yang dipimpinnya, malahan SBY terkesan tidak memberi komentar (bungkam) dan terkejut melihat beberapa menterinya terjerat korupsi. Selain image SBY menjadi negatif, parpol Demokrat juga menjadi semakin buruk imagenya karena anggotanya yang juga menjabat sebagai menteri terjerat korupsi dan malah bangga dengan tertangkapnya anggota PEMAPARAN KALIMAT : - Kalimat yang dijabarkan detik juga berurutan menjadi sebuah paragraf yang utuh, tapi terkadang tidak berhubungan dengan paragraf selanjutnya. Ini membuat pesan dari berita tersebut tidak tersampaikan dengan jelas. IMAGE SBY : - Dari konstruksi yang dibentuk oleh Detik ada yang mengangkat citra SBY ada juga yang menurunkan citra SBY, sedangkan kompas lebih berani untuk mengungkap apa yang terjadi di dalam pemerintahan SBY pasca pemilu 2014. Detik lebih memilih untuk membuat berita tentang kegiatan SBY pasca pemilu 2014, seakan akan SBY akan melepas jabatannya tanpa ada terjadi masalah yang begitu serius yang akan membuat citranya buruk di mata masyarakat. 49

mereka. FRAMING MEDIA : - Framing yang diciptakan oleh kompas adalah image negatif yang sebenarnya lebih kepada kritik terhadap SBY menjelang masa habis jabatannya malah membuat SBY dipusingkan oleh para menterinya yang terjerat korupsi. Peran wartawan dan editor adalah aktor bagaimana sebuah berita mengkonstruksi masyarakat dengan apa yang dibacanya. FRAMING MEDIA : - Framing yang diciptakan detik adalah sebentar lagi SBY akan lengser dari jabatannya biarlah dia lengser dengan tenang tanpa ada masalah lagi yang memojokkan beliau. Tetapi dilain hal ada juga framing yang diciptakan oleh Detik tentang penurunan citra SBY pasca pemilu meskipun tidak frontal. 5.4 Refleksi Kritis Pembingkaian SBY Pasca Pemilu 2014 Dari beberapa pemberitaan yang penulis amati baik dari Kompas.com maupun Detik.com, maka penulis dapatkan bahwa arah pemberitaan yang ditunjukkan oleh Kompas.com cenderung mengarahkan pandangan pembaca berita tentang kritik yang ditunjukkan kepada SBY setelah lengser selama dua periode berkuasa. Arah berita Kompas.com sangat menyoroti sepak terjang SBY selama memerintah dan terungkap 50

banyak kasus korupsi di kabinet SBY yang terkuak setelah lengser, bahkan menteri yang menjadi tersangka korupsi tersebut merupakan anggota parpol yang dipimpin oleh SBY sendiri. Arah pemberitaan Kompas.com lebih kepada menciptakan sebuah realitas kepada khalayak bahwa SBY kurang becus untuk mengurusi para menterinya sehingga terungkap banyak kasus korupsi setelah SBY lengser dari jabatannya. Kedua media tersebut menginginkan para khalayak untuk mengikuti jalan pikiran media agar sejalan dengan framing yang mereka ciptakan. Arah pemberitaan dari Detik.com cenderung menyoroti berita negatif tentang SBY karena pada saat itu juga sedang banyak sekali pemberitaan korupsi didalam pemerintahan yang sudah diujung tanduk dan berita tersebut dikemas dengan bahasa yang lebih sopan daripada Kompas.com dan Detik.com seringkali mengalami kesalahan redaksional dalam beritanya. Realitas yang dibentuk Detik.com sendiri adalah bahwa masih ada kebaikan sedikit tentang jasa SBY selama memerintah. 51