BAB III METODE PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
Skala Sikap Prososial

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan untuk menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan. variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian Korelasi. Menurut. menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel lain berdasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam bentuk koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimen semu. Menurut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu.

METODE PENELITIAN. variabel atau lebih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. ingin mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan kepercayaan diri siswa

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui tingkat internal locus of control siswa dilakukan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN PERILAKU PROSOSIAL SISWA KELAS XI IPS SMA KRISTEN PURWODADI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Azwar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dimanipulasi atau diubah ubah. Dengan teknik regresi linier sederhana, peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan siswa perempuan kelas IX SMP Negeri 3 Salatiga. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Teknik Analisis Regresi Linier (Cornelius Trihendradi, 2006). Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pendekatan Penelitian Tahap berikutnya dalam penelitian setelah pada bab sebelumnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. menggunakan desain Pretest-Posttest Control Group Design. Eksperimen semu

membeli aksesoris yang sedang menjadi trend dengan kepercayaan diri pada siswi kelas XI jurusan sekretaris SMK Kristen 1 Salatiga.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat positivisme,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENILITIAN. dengan kemandirian belajar mahasiswa. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian komparasi, menurut Nazir (2005)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sejauh mana variasi pada satu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pada satu atau lebih variabel lain berdasarkan koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan analisanya pada data-data numerical (angka) yang di olah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tidak adanya hubungan antara dua variabel atau lebih. Dengan teknik korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan suatu peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Besar atau tingginya hubungan tersebut dinyatakan dalam koefisien korelasi.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasi experimental

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah PTK atau Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Jean Me Niff di kutip dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. diperoleh akan diolah dengan menggunakan teknik kuantitatif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai (A) Tipe Penelitian (B). Identifikasi Variabel Penelitian, (C). Definisi

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. (2003), penelitian korelasioanal merupakan penelitian untuk mengetahui ada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui ada atau tidak adanya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,

BAB III METODE PENELITIAN. mana kaitan (koefisien korelasi) antara suatu variabel dengan variabel lainnya.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional, penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

BAB III METODE PENELITIAN. kemampuan komunikasi interpersonal melalui bimbingan kelompok. Dalam penelitian eksperimen ini dibentuk dua kelompok.

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitan yang penulis gunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009), penelitian korelasional adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki sejauh mana variabel berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi. 3.2 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Ditetapkan variabel penelitian sebagai berikut: variabel bebas (independent variable) adalah locus of control (X), sedangkan variabel terikatnya (dependent variable) adalah prososial siswa (Y). Hubungan antara variabel digambarkan pada diagram dibawah X Y

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2006). Sedangkan menurut Sugiyono (2011), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA Kristen Purwodadi yang berjumlah 112 siswa. Berikut tabel 3.1 mengenai jumlah siswa kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015. Tabel. 3.1 Jumlah siswa kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi Tahun Ajaran 2014/2015 No Kelas Jumlah siswa 1 Kelas XI IPS 1 38 Siswa 2 Kelas XI IPS 2 38 Siswa 3 Kelas XI IPS 3 36 Siswa Jumlah 112 Siswa 3.3.2 Sampel Arikunto (2006) menyatakan sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel yang diambil dengan menggunakan sampel jenuh, yaitu dengan menggunakan seluruh jumlah populasi.

3.4 Definisi Operasional Dalam penelitian ini yang menjadi definisi operasional adalah perilaku prososial dan locus of control. Adapun definisi dari setiap variabel tersebut adalah: a. Perilaku prososial adalah segala bentuk perilaku yang memberikan konsekwensi positif bagi si penerima, baik dalam bentuk materi, fisik, ataupun psikologis tetapi tidak memiliki keuntungan yang jelas bagi pemiliknya. b. Locus of control locus of control merupakan tindakan dimana individu menghubungkan peristiwa-peristiwa dalam kehidupannya dengan tindakan atau kekuatan di luar kendalinya. 3.5 Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan melakukan wawancara yang penulis lakukan kepada salah satu Guru BK di SMA Kristen Purwodadi dan dengan menyebar skala sikap. Skala sikap yang penulis gunakan untuk mengukur variabel perilaku prososial mengadospsi dari teori yang telah dikemukakan oleh Carlo & Randal (2002) mengenai enam aspek dari prososial yaitu perilaku untuk membantu orang lain yang ditetapkan atas kehadiran orang lain, perilaku prososial tanpa diketahui namanya, perilaku prososial yang menakutkan, perilaku emosional prososial, perilaku membantu orang lain ketika diminta, altruisme.

Sedangkan untuk variabel locus of control penulis mengadopsi dari teori Levenson (dalam Friedman 2006) yaitu mengenai aspek-aspek locus of control yang mencakup aspek internalisasi (internality), powerful other, dan chance. Skala sikap yang diberikan kepada siswa kelas XI IPS SMA Kristen Purwodadi digunakan sebagai pengumpulan data variabel perilaku prososial dan locus of control siswa. Kriteria penilaian skala dalam penelitian ini penulis gambarkan dalam tabel 3.2 berikut ini: Tabel 3.2 Kriteria Penilaian Skala Sikap No Pilihan Jawaban Skor Favourable Unfavourable 1. Sangat Setuju 4 1 2. Setuju 3 2 3. Tidak Setuju 2 3 4. Sangat Tidak Setuju 1 4 Sebaran item skala sikap yang digunakan untuk mengukur perilaku prososial siswa berdasarkan teori dari Carlo & Randal (2002) mengenai enam aspek dari perilaku prososial yaitu perilaku untuk membantu orang lain yang ditetapkan atas kehadiran orang lain, perilaku prososial tanpa diketahui namanya, perilaku prososial yang menakutkan, perilaku emosional prososial, perilaku membantu orang lain ketika diminta, altruisme adalah seperti tabl 3.3 berikut ini:

Tabel 3.3 Kisi-kisi Skala Sikap Perilaku Prososial Yang Diadaptasi Dari Carlo, Hausmann, Christiansen, & Randall (2002): N o Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Jumlah F U 1. Perilaku Prososial Membantu orang lain ditetapkan atas kehadiran orang lain 1. Saya membantu orang lain dihadapan orang banyak 2. Saya lebih suka untuk 11 5 5 membantu orang lain di saat mereka tidak ada satu orangpun yang membantu 15 3.Saya lebih meluangkan waktu saya untuk membantu orang lain di saat tidak ada seorangpun yang membantunya. 26 1. Saya membantu orang lain jika ada orang yang saya sukai 2. Saya suka membantu teman di hadapan guru supaya saya diberi nilai bagus 32 2. Perilaku Prososial Membantu orang lain tanpa sepengetahuan orang lain 1. Dengan mudah saya dapat membantu orang lain 2.Saya lebih suka 3 8 6 beramal tanpa sepengetahuan 18

orang lain 3.Dalam membantu orang lain, saya bertindak spontan/ seketika tanpa 19 bertanya terlebih dahulu 4.Menurut saya 22 membantu orang lain tanpa sepengetahuan orang yang kita bantu adalah hal yang baik 33 5.Saya sering beramal tanpa sepengetahuan orang lain, karena dengan begitu akan membuat saya merasa nyaman 3. Jika saya membantu orang lain saya tidak mau ada orang lain yang mengetahuinya 3. Perilaku Prososial Membantu orang lain ketika orang lain dalam situasi susah 1.Saya merasa lebih baik ketika saya dapat membantu orang lain yang sedang kesulitan 2.Saya lebih senang 2 9 5 membantu orang lan yang terluka 14 3.Mudah bagi saya untuk

membantu orang yang dalam situasi susah 4.Saya suka menjadi relawan untuk korban bencana alam 27 29 5.Saya sering membantu tetangga yang sedang tertimpa musibah 4. Perilaku Prososial Perilaku emosional prososial 1. Saya lebih suka membantu orang lain 12 5 khusunya di saat mereka dalam keadaan emosi 17 2. Saya tertarik untuk membantu orang lain 21 ketika ia dalam keadaan emosi yang tinggi 3. Ketika saya dalam keadaan emosional, saya mempunyai keinginan untuk membantu orang 31 25 lain 4.Saya membantu orang lain ketika orang lain dalam keadaan ragu 5. Saya suka membantu orang lain untuk

meredakan emosinya 5. Perilaku Perilaku Prososial Membantu orang lain ketika diminta 1. Saya bersedia membantu orang lain 1 8 saat orang lain 6 membutuhkan 2. Saya hanya membantu 7 orang lain yang benar- benar membutuhkan bantuan saya 3. Saya tidak ragu untuk membantu 28 memberikan saran ketika orang lain meminta saran 30 kepada saya 4.Saya hanya membantu orang lain jika disuruh oleh orang tua saya 34 5. Saya bersedia orang lain jika orang lain meminta bantuan kepada saya 6.Saya membantu teman, jika disuruh guru untuk mengajari materi kepada teman saya, materi yang teman saya 35 36

tidak menguasainya 7. Saya membantu orang lain jika teman saya datang kepada saya dan meminta bantuan saya 8. Saya menolong teman jika pacar saya meminta bantuannya kepada saya 6. Prososial Perilaku altruisme 1. Membantu orang lain 4 7 adalah salah satu hal yang baik 10 2. Saya percaya bahwa menyumbang barang/ uang kepada orang lain akan mendatangkan 13 keberuntungan bagi saya 3. Menurut saya 16 membantu orang lain adalah pekerjaan yang mulia 4. Saya percaya jika saya 20 dapat membantu orang lain, maka saya akan 23 mendapatkan penghargaan dari

orang lain 24 5. Beramal secara terus menerus adalah salah satu hal yang baik 6. Saya mempunyai keyakinan kalau saya membantu orang lain, maka di masa mendatang orang lain juga akan membantu saya 7. Saya tidak mempunyai pikiran kalau saya akan mendapatkan imbalan setelah saya menolong orang lain Total 23 13 36 Sedangkan sebaran item skala sikap yang digunakan untuk mengukur locus of control siswa berdasarkan teori Levenson (dalam Friedman 2006) yaitu mengenai aspek-aspek locus of control yang mencakup aspek internalisasi (internality), powerful other, dan chance adalah seperti tabel 3.4 berikut ini:

N o Tabel 3.4 Kisi-kisi Skala Sikap Locus of control yang diadaptasi dari teori Levenson (dalam Friedman 2006) Variabel Sub Variabel Indikator No. Item Jumlah F U 1. Locus of control Internality 1.Saya bertanggungjawab atas semua yang terjadi 1 12 dalam hidup saya 4 2. Orang lain menghormati saya karena saya selalu berusaha bersikap baik 6 terhadap setiap orang 3. Berhasil atau tidaknya saya mengerjakan 9 sesuatu, sebagian besar tergantung dari kemampuan saya 12 4. Saya hanya akan melakukan sesuatu yang menjadi 19 keinginan saya 5. Saya selalu berhasil mendapatkan sesuatu 22 yang saya inginkan

karena saya telah 25 merencanakannya dengan matang 6. Saya bisa melakukan 28 sesuatu tergantung dari persiapan yang saya lakukan 7. Saya dapat menentukan apa yang akan terjadi dalam hidup saya 8. Saya dapat mencapai hasil yang memuaskan karena usaha maksimal yang saya lakukan 9. Rencana yang saya buat dapat membantu saya mencapai tujuan saya 10. Masalah yang saya alami biasanya karena ulah saya sendiri 11. Keputusan yang akan saya ambil adalah sepenuhnya 33 36 30

tanggungjawab saya 12. Berhasil atau tidaknya saya mencapai tujuan tergantung dari usaha apa yang saya lakukan 2. Locus of control Powerfull Other 1. Saya merasa tidak yakin ketika akan melakukan sesuatu sebelum menanyakan pendapat orang lain 2 14 2. Saya mendapatkan posisi di organisasi karena bantuan dari orang lain 5 3. Orang lain membenci saya karena perilaku buruk saya 8 4. Setiap usaha yang saya lakukan dapat berhasil karena ada campur tangan dari orang lain 5. Kehidupan yang saya jalani dikendalikan oleh orang lain yang berada di sekitar saya 6. Saya akan melakukan suatu pekerjaan bila diminta oleh orang lain 7. Agar keinginan saya tercapai, saya selalu 10 13 15 17

meminta bantuan orang lain 8. Keputusan yang saya ambil adalah saran yang diberikan oleh orang lain 20 9. Kegagalan yang saya alami biasanya karena tidak ada teman yang membantu saya 10. Meskipun saya memiliki kemampuan namun keberhasilan yang saya raih sebagian besar akibat dari bantuan orang lain 11. Orang lain bertanggung jawab atas apa yang telah menimpa saya 12. Saya tidak mendapatkan kesempatan untuk bergabung dengan organisasi karena orang lain memiliki kemampuan yang lebih dari saya 13. Saya dapat menyelasaikan masalah jika mendapat bantuan dari orang lain 14. Saya dihormati orang lain karena nama baik 23 26 32 34 38 39

orang tua saya 3. Locus of control Chance 1.Saya percaya bahwa apa yang terjadi karena takdir 3 13 2. Saya tidak dapat melakukan apa-apa karena hidup saya ditentukan oleh takdir 3. Keberhasilan yang saya dapatkan adalah faktor ketidak sengajaan 4. Kecelakaan yang menimpa saya biasanya karena nasib saya sedang buruk 5. Saya mempunyai banyak teman karena keberuntungan 6. Kegagalan yang saya alami biasanya terjadi karena nasib buruk 7. Saya tidak dapat merencanakan keinginan saya, karena semua tergantung pada nasib baik atau buruk 8. Saya bisa mendapatkan teman karena keberuntungan saja 7 11 14 16 18 21 24 9. Ketika saya mendapatkan apa yang saya inginkan karena biasanya saya beruntung 27 10. Nasib adalah jalan

yang menentukan hidup saya 29 11. Masalah yang terjadi karena nasib buruk 12. Kesuksesan yanng saya raih karena faktor keberuntungan saja 35 31 13. Keadaan dalam hidup saya telah ditentukan takdir 37 Total 16 23 39 3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1 Uji Validitas Instrumen yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap prososial yang terdiri dari 36 butir item pernyataan. Skala sikap tersebut penulis adopsi berdasarkan dari teori yang telah dikemukakan oleh Carlo & Randal (2002) mengenai enam aspek dari perilaku prososial yaitu perilaku untuk membantu orang lain yang ditetapkan atas kehadiran orang lain, perilaku prososial tanpa diketahui namanya, perilaku prososial yang menakutkan, perilaku emosional prososial, perilaku membantu orang lain ketika diminta, altruisme. Sedangkan untuk skala sikap locus of control terdiri dari 39 butir item pernyataan, yang mengadopsi dari teori Levenson (dalam Friedman 2006) yaitu mengenai aspek-aspek locus of control yang mencakup aspek internalisasi (internality), powerful other, dan chance.

Setelah diambil data siswa, dilakukan analisis butir item untuk menetapkan reliabilitas skala sikap. Suatu item dikatakan valid apabila item tersebut mampu menjalankan fungsi ukurnya atau memberi hasil ukur yang sesuai dengan maksud pengukuran tersebut (Azwar, 2006). Kriteria untuk menentukan validitas instrumen digunakan pedoman dari Azwar (2006) yang menyatakan bahwa suatu item instrumen penelitian dianggap valid jika memilki coefisien corrected item to total correlation 0,20. Uji coba skala sikap prososial dan locus of control dilakukan kepada siswa kelas X IPS 1 yang berjumlah 38 siswa. Pengujian validitas untuk masing-masing skala dihitung dengan menggunakan Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α Cronbach, yang perhitungannya menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product Service Solution) release 16.0 for windows. Pengujian validitas untuk masing-masing skala dihitung dengan menggunakan Corrected Item Total Corelation dari tiap-tiap indikator α Cronbach, yang perhitungannya menggunakan program komputer SPSS (Satistical Product Service Solution) release 16.0 for windows. Selain skala sikap perilaku prososial, penulis juga melakukan uji validitas skala sikap locus of control. Dari 36 butir item pernyataan skala sikap perilaku prososial semua item menunjukkan corrected item to total correlation 0,2. Item-item tersebut memiliki koefisien corrected item to total correlation terendah

0,201 dan tertinggi 0,689. Sedangkan dari 39 pernyataan skala sikap locus of control semua item menunjukkan corrected item to total correlation 0,2. Item-item tersebut memiliki koefisien corrected item to total correlation terendah 0, 262 dan tertinggi 0,843. 3.6.2 Uji Reliabilitas Sebuah penelitian dikatakan reliabel jika jawaban terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu dan menunjukkan sejauh mana pengukuran itu dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengukuran kembali terhadap subjek yang sama. Menurut Azwar (2006) untuk menguji reliabilitas digunakan teknik Alpha Cronbach, dikatakan reliabel jika besarnya korelasi minimal α 0,90. Dari uji reliabilitas 36 item pernyataan dalam skala sikap prososial diperoleh angka koefisien Alpha = 0,903. Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Perilaku Prososial Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.902 36 Sedangkan dari uji reliabilitas 39 item pernyataan skala sikap locus of control diperoleh angka koefisien Alpha = 0,927.

Tabel 3.6 Uji Reliabiltas Locus Of Control Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.927 39 3.7 Teknik Analisis Data Analisis data bertujuan untuk menyederhanakan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterprestasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif korelasi. Semua data yang diperoleh dalam penelitian ini akan diolah dengan teknik korelasi kendall s tau_b untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan kedua variabel menggunakan program SPSS (Statistical Product and Services Solutions) for Windows Release 16.0.