BAB I PENDAHULUAN. Indonesia kini tengah bekerja keras dalam upaya meningkatkan jumlah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. internet kita bisa melakukan bisnis secara online, mencari berbagai informasi

BAB I. mendorong tumbuhnya berbagai industri sebagai upaya dalam memenuhi. Persaingan dalam dunia industri sebagai dampak dari beragamnya

BAB 1 PENDAHULUAN. dari banyak nya wisatawan asing yang datang ke Indonesia. Dengan berkembang nya

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan dan pengujian model yang dapat menjelaskan sebab dan akibat perilaku seorang

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu ukuran atau indikasi kemajuan suatu masyarakat adalah tersedianya fasilitas

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tahun Bulan Tingkat Hunian

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya jumlah wisatawan yang berkunjung di Daerah Istimewa

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan pariwisata merupakan salah satu

BAB 1 PENDAHULUAN. terus menerus tanpa dibatasi oleh waktu (Kasmir,2004:131). Tidak terkecuali pada persaingan usaha perhotelan di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Propinsi Bali pada Tahun 2009 memiliki luas sekitar Ha dan

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat menuju kearah penguasaan pasar secara luas, Baik itu perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. pendukung utama yang menunjang dalam bisnis di bidang pariwisata. Sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. cepat, dikarenakan oleh kunjungan wisatawan yang semakin meningkat untuk datang

BAB I PENDAHULUAN. dikembangkan di berbagai sektor salah satunya adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN. seluruh belahan dunia. Saat ini, seluruh Negara berlomba-lomba untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Memberikan pelayanan yang berkualitas dengan mutu yang baik dapat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sebagai suatu jenis usaha yang memiliki nilai ekonomi, maka

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Wisatawan Jumlah Presentase. Sumber : Dinas Pariwisata Kota Bandung dalam Data Badan Pusat Statistik Kota Bandung Tahun 2013.

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat diandalkan tidak hanya dalam pemasukan devisa, tetapi juga

BAB 1 PENDAHULUAN. disebut wisata MICE (Meeting, Incentive, Conference/Convention, Exhibition). MICE

BAB I PENDAHULUAN. mampu menghasilkan devisa negara dengan mendatangkan wisatawan domestik

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. adalah bidang komunikasi pemasaran. Semakin tingginya tingkat persaingan di bisnis lokal

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewan Perjalanan dan Wisata Dunia (World Travel and Tourism Council) angka

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sektor yang mampu menunjang kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. internet dalam kebutuhan masyarakat sehari-hari. Hampir setiap masyarakat

Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan usaha yang pada umumnya sangat

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan Agustus 2017

BAB I PENDAHULUAN. menarik untuk kita teliti, terlebih di era globalisasi terutama dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangannya semakin meningkat. Pengembangan ini terus dilakukan karena

I. PENDAHULUAN. Sektor pariwisata memegang peranan penting dalam menunjang pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. ini dalam konteks perusahaan dan konsumen/pelanggan diterjemahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Kuta adalah sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten

BABI PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. menawarkan berbagai macam tipe kamar dengan potongan harga, pelayanan

Statistik Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur Bulan September 2017

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu sumber devisa negara yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi global. Dari tahun ke tahun, jumlah. kegiatan wisata semakin mengalami peningkatan.

BAB V PENUTUP. yang mempengaruhi intensitas persaingan pada industri perhotelan kelas

BAB I Pendahuluan I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya kebutuhan manusia terdiri atas tiga kebutuhan utama yakni

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kegiatannya, dengan pariwisata juga kita bisa reffresing untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pulau Bali atau juga yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata ini

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Penelitian. Dengan bertambahnya hotel baru di Jakarta menjadikan persaingan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya organisasi harus di arahkan untuk fokus terhadap strategi.

BAB I PENDAHULUAN. maupun mancanegara untuk berkunjung. Seiring dengan meningkatnya kunjungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sektor yang cukup diperhitungkan dan diperhatikan oleh banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada saat ini industri pariwisata Indonesia mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. sampai besar seperti cafe, rumah makan maupun restoran. Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata dimasa ini telah menjadi sorotan di seluruh penjuru dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dari luas wilayah Propinsi DIY (

BAB I PENDAHULUAN. bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha untuk turut

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih ketat antara sesama pengelola jasa akomodasi yang ada di Kota Gorontalo

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang beroperasi di Indonesia, di satu sisi era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata adalah salah satu industri yang berkontribusi penting bagi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Konsep Strategi Manajemen Pemasaran. bersaing (Wheelen dan Hunger, 2012).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri pariwisata sebagai bagian dari sektor ekonomi yang merupakan salah satu industri

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. wisata utama di Indonesia. Yogyakarta sebagai kota wisata yang berbasis budaya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Mambruk Anyer Hotel Rates

BAB I PENDAHULUAN UKDW

BAB I PENDAHULUAN. berani mempromosikan diri untuk meningkatan citra dan perekonomian Kota

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi ini keberadaan industri pariwisata The leading

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Semen adalah komoditas yang penting bagi Indonesia. Sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri jasa di Indonesia memberikan kontribusi yang cukup berarti,

BAB I PENDAHULUAN. menyusun strategi untuk menarik hati para pelanggan mereka (Budi, 2013: 1).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejak awal tahun sembilan puluhan, banyak perusahaan yang melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Era globalisasi dan kemajuan ekonomi memberikan warna tersendiri

Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai salah satu sumber pendapatan daerah. Untuk meningkatkan pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. pariwisata. Banyaknya objek wisata baru di Yogyakarta ini membuat wisatawan

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 SERVICE PERFORMANCE PADA HOTEL GRAND MAHKOTA PONTIANAK

BAB I PENDAHULUAN. serius terhadap bidang ini telah melahirkan beberapa kebijakan sebagai

potensi kepariwisataan yang bisa dikembangkan dan ditingkatkan, mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. hanya menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotel bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perkembangan yang cukup pesat, sehingga timbul banyak persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu bisnis yang tumbuh sangat cepat, dengan

BAB I PENDAHULUAN. tertarik di bidang bisnis selalu memikirkan dan berusaha untuk melakukan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. selling, (Anderassen et al, 1997) dengan tujuan membangun citra yang kuat

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan di Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki suatu nilai yang tidak hilang meskipun zaman sudah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB IV LOKASI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Department, Purchasing Department, dan Security Department.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomiannya melalui industri pariwisata. Sebagai negara kepulauan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia kini tengah bekerja keras dalam upaya meningkatkan jumlah wisatawan yang datang. Pada tahun 2014, jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia sebanyak 9.435.411wisatawan 1. Pada tahun sebelumnya jumlah kedatangan wisatawan yang datang ke Indonesia adalah8.802.129 wisatawan 2. Badan Pusat Statistik (2014) mencatat bahwa tren peningkatan jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia telah terjadi dalam lima tahun terakhir. Tabel 1.1 Jumlah Wisatawan yang Datang ke Indonesia Periode 2010-2014 3 Bulan Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 Januari 493.799 548.821 652.692 614.328 753.079 Februari 523.135 568.057 592.502 678.415 702.666 Maret 594.242 598.068 658.602 725.316 765.607 April 555.915 608.093 626.100 646.117 726.332 Mei 600.031 600.191 650.883 700.708 752.363 Juni 613.422 674.402 695.531 789.594 851.475 Juli 658.476 745.451 701.200 717.784 777.210 Agustus 586.530 621.084 634.194 771.009 826.821 September 560.367 650.071 683.584 770.878 791.296 Oktober 594.654 656.006 688.341 719.903 808.767 November 578.152 654.948 693.867 807.422 764.461 Desember 644.221 724.539 766.966 860.655 915.334 Total 7.002.944 7.649.731 8.044.462 8.802.129 9.435.411 1 http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=16&notab=14. Diakses pada Jumat, 3 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB 2 http://www.bps.go.id/tab_sub/view.php?kat=2&tabel=1&daftar=1&id_subyek=16&notab=14. Diakses pada Jumat, 3 Oktober 2014 pukul 10.30 WIB 3 http://www.bps.go.id/linktabelstatis/view/id/1388 Diakses pada Senin, 22 Juni 2015 pukul 10.00 WIB

Seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan yang masuk ke Indonesia, kebutuhan akan akomodasi yang layak dan siap dihuni oleh wisatawan pun semakin mendesak. Akibatnya, persaingan dalam dunia industri perhotelan khususnya hotel berbintang di Indonesia kini semakin ketat. Tidak hanya menjamur di berbagai kota kota besar, hotel berbintang kini juga banyak bermunculan di kota yang tengah berkembang. Berbagai cara dilakukan oleh banyak hotel untuk menjaring wisatawan yang datang berkunjung ke berbagai daerah. Yogyakarta sebagai salah satu destinasi favorit di Indonoesia juga tak luput dari perkembangan industri hotel berbintang yang sangat pesat. Sampai dengan bulan Agustus 2014, diketahui terdapat enam puluh lima hotel berbintang yang aktif di Yogyakarta 4. Hotel-hotel tersebut tidak hanya menyediakan kebutuhan kamar saja, namun juga menawarkan berbagai fasilitas lain seperti restoran, kolam renang, atau spa demi menarik minat wisatawan. Melihat begitu ketatnya persaingan yang terjadi, banyak hotel berlombalomba untuk meningkatkan kualitas dari produk, fasilitas, dan pelayanan yang mereka miliki. Hal itu dilakukan dengan harapan wisatawan yang datang akan kembali lagi sebagai pelanggan setia. Hotel Jayakarta Yogyakarta yang dibangun pada tanggal 20 Desember 1991 merupakan salah satu hotel bintang empat yang terdapat di Yogyakarta. Hotel 4 http://yogyakarta.bps.go.id/download/brs/2014/oktober/3.%20brs%20diy%20no.%2056%20 -%201%20Oktober%202014%20-%20TPK_Angkutan%20Udara%20Agustus%202014.pdf. Diakses pada Jumat, 3 Oktober 2014 pukul 14. 27 WIB

Jayakarta Yogyakarta terletak dua kilometer ke arah barat dari Bandar Udara Adisucipto dan memiliki akses yang mudah untuk menuju ke berbagai objek wisata penting seperti Candi Prambanan, Keraton Yogyakarta, kawasan Malioboro, dan pusat batik yang ada di Yogyakarta. Hingga saat ini Hotel Jayakarta memiliki 129 kamar yang terdiri dari 11 standard rooms, 104 deluxe rooms, dua executive rooms, 10 junior suite rooms, dan dua suite rooms. Tidak hanya menawarkan bangunan hotel yang megah, namun hotel ini juga menyuguhkan pemandangan alam yang indah seperti taman yang asri dan hijau di area hotel dengan luas 2,4 hektar tersebut. Hotel Jayakarta juga memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti Ramayana Restaurant, Tamansari Restaurant, Pendopo Bar, pool bar, pusat kebugaran, mini golf, dan fasilitas rekreasi keluarga lainnya seperti paint ball. Sebagai salah satu hotel bintang empat yang telah berdiri sejak tahun 1992, penelitian mengenai produk yang terdapat di Hotel Jayakarta perlu dilakukan agar dapat menjadi acuan bagi manajemen hotel untuk mengetahui bagaimana kondisi produk yang mereka tawarkan dan produk apa yang memengaruhi tamu dalam mengambil keputusan untuk menginap. Hasil penelitian tersebut dapat membantu pihak hotel untuk mengevaluasi kinerja pemasaran mereka serta memaksimalkan produk yang berpengaruh positif terhadap keputusan tamu untuk menginap di hotel mereka. I.2 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

a. produk apa saja yang ditawarkan di Hotel Jayakarta Yogyakarta? b. produk apa yang dipersepsi secara baik dan buruk oleh tamu dalam menginap di Hotel Jayakarta Yogyakarta? c. upaya apa yang dilakukan manajemen untuk meningkatkan kepuasan tamu dan okupansi hotel dalam kaitannya dengan produk yang ditawarkan? I.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusanmasalah di atas, makadapatdisimpulkanbahwatujuanpenelitianterdiridari tigahal: a. mengetahui produk apa saja yang ditawarkan di Hotel Jayakarta Yogyakarta. b. mengetahui produk apa yang dipersepsi secara baik dan buruk oleh tamu dalam menginap di Hotel Jayakarta Yogyakarta. c. mengetahui upaya apa yang dilakukan manajemen hotel untuk meningkatkan kepuasan tamu dan okupansi hotel dalam kaitannya dengan produk yang ditawarkan. I.4 Manfaat Penelitian berikut : Hasil dari penelitian ini pada akhirnya diharapkan memiliki manfaat sebagai a. manfaat teoretis Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi akademis dalam studi pariwisata khususnya dalam bidang ekonomi pariwisata mengenai penjualan produk-produk di hotel.

b. manfaat praktis Hasil penelitian ini diharapkan mampu menjadi bahan evaluasi bagi para pelaku industri perhotelan dan menjadi bahan pertimbangan bagi para pelaku industri perhotelan dalam menerapkan strategi pemasaran untuk meningkatkan tingkat hunian hotel. I.5 Tinjauan Pustaka Penelitian mengenai dunia perhotelan telah banyak dilakukan sebelumnya dengan fokus yang berbeda-beda. Salah satunya adalah penelitian yang dilakukan oleh Risky (2000) dengan judul Evaluasi Strategi Pemasaran Hotel Jayakarta Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi strategi pemasaran yang dilaksanakan Hotel Jayakarta dan yang dapat dimanfaatkan untuk bersaing. Tesis tersebut juga menganalisis bauran pemasaran yang dilakukan oleh Hotel Jayakarta, menganalisis kelebihan, kekurangan, kesempatan, dan ancaman di Hotel Jayakarta Yogyakarta. Keunggulan bersaing yang dimiliki oleh Hotel Jayakarta juga diidentifikasi dalam tesis tersebut.hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Hotel Jayakarta memiliki peluang yang cukup besar dalam mengembangkan perusahaan dan strategi yang dilakukan harus mendukung kebijakan pertumbuhan hotel yang agresif. Strategi generik yang digunakan oleh Hotel jayakarta adalah strategi fokus, di mana segmentasi pasar dari Hotel Jayakarta Yogyakarta adalah wisatawan nusantara. Strategi tersebut dirasa sesuai dan efektif pada situasi politik, keamanan, dan ekonomi nasional yang belum stabil.

Setiap hotel memiliki strategi yang berbeda untuk mampu bersaing dengan hotel-hotel lainnya. Didi (2003) mengungkapkan bahwa melemahnya nilai tukar rupiah dan menurunnya pengeluaran wisatawan asing untuk akomodasi dapat menjadi ancaman bagi Hotel Jayakarta Yogyakarta. Namun, Daerah Istimewa Yogyakarta masih dianggap sebagai tujuan wisata yang menarik bagi banyak wisatawan. Sedangkan dari analisis lingkungan dalam perusahaan, dapat disimpulkan bahwa Hotel Jayakarta Yogyakarta memiliki kemampuan yang baik dalam bidang pemasaran, sumber daya manusia, dan jasa pelayanan. Hotel Jayakarta juga cukup unggul dalam inovasi jasa, citra merek, dan promosi. Tidak jauh berbeda dengan penelitian di atas, Gede (2003) mencoba menganalisis faktor internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap perumusan strategi yang dilakukan oleh Hotel Jayakarta Yogyakarta. Selain itu juga untuk menyusun program untuk menerjemahkan strategi yang dirumuskan ke dalam tindakan kebijakan, merumuskan hal-hal yang perlu dilakukan dalam implementasi strategi, serta memperkirakan hasil yang diperoleh. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kondisi eksternal seperti ekonomi dan politik nasional yang tidak stabil membawa dampak yang buruk bagi industri perhotelan nasional termasuk daerah Yogyakarta. Dari hasil analisis lingkungan internal Hotel Jayakarta menunjukkan bahwa pada dasarnya Hotel Jayakarta Yogyakarta memiliki kekuatan dan keunggulan dibandingkan dengan para pesaingnya. Beberapa kelemahan yang harus segera diatasi adalah birokrasi dari pusat yang mempersulit Hotel Jayakarta Yogyakarta sebagai unit bisnis untuk menjalankan

strategi bisnis, dimana segala kebijakan yang diambil harus disetujui oleh kantor pusat. Sementara itu Cory (2011) mencoba mengevaluasi dampak letusan Gunung Merapi terhadap tingkat hunian Hotel Jayakarta Yogyakarta, serta dampak dari kemitraan yang dilakukan Hotel Jayakarta Yogyakarta dengan biro perjalanan. Dari penelitian ini terlihat bahwa peran kemitraan yang dilakukan Hotel Jayakarta Yogyakarta dengan travel agent sangatlah besar. Melalui kemitraan yang terjalin, tingkat hunian Hotel Jayakarta Yogyakarta naik pada bulan Desember 2010 menjadi 64,62 %, dimana pada bulan November 2010 tingkat hunian Hotel Jayakarta Yogyakarta sebesar 51,94 %. Berbicara mengenai hotel berbintang, produk yang ditawarkan oleh hotel tidak hanya terbatas pada kamar yang disediakan. Oleh karena itu, tingkat kepuasan dari tamu bisa berpengaruh dari produk lain yang ditawarkan oleh hotel tersebut. Seperti skripsi yang ditulis oleh Nuria (2014) dengan judul Analisis Persepsi Tamu Restoran Lavender, Hotel Sahid The Rich Yogyakarta Terhadap Keragaman Menu Harga dan Pelayanan. Skripsi yang ditulis oleh Nuria (2014) bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi tamu terhadap menu yang ditawarkan oleh Restoran Lavender di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. Skripsi tersebut juga bertujuan untuk mengetahui persepsi tamu terhadap harga yang ditawarkan pada setiap menu serta seberapa kuat pengaruh kualitas pelayanan dengan kepuasan konsumen di Restoran Lavender di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta. Hasil yang didapat dari penelitian tersebut adalah diketahui bahwa tidak terdapat hubungan antara keragaman menu dan pelayanan di Restoran

Lavender di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta dengan minat beli ulang konsumen. Namun, hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara harga di Restoran Lavender di Hotel The Sahid Rich Yogyakarta dengan minat beli ulang konsumen. Adinegara dan Pramono (2011) mengatakan bahwa bahwa terdapat perbedaan Room Average Rateantara hotel berbintang dan hotel non berbintang. Hasil penelitian tersebut juga menyimpulkan bahwa terdapat penurunan volume di hotel sebesar 15% pada tahun 2008 dan 20% di tahun 2009 dikarenakan krisis ekonomi global. Penurunan tingkat hunian yang paling parah terjadi di bulan Maret pada tahun 2009, yaitu sebesar 45%. Krisis ekonomi global telah menurunkan performa penjualan kamar di banyak hotel yang mana berpengaruh terhadap keuntungan yang didapat hotel. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian yang telah dijelaskan di atas terletak pada fokus penelitian. Fokus penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk mengetahui produk apa saja yang terdapat di Hotel Jayakarta Yogyakarta dan produk apa yang paling berpengaruh terhadap keputusan tamu untuk menginap disana. I.6 Landasan Teori Kesuksesan penjualan di hotel tergantung dari kualitas produk yang ditawarkan. Menurut Foster (1997) produk suatu hotel diibaratkan sebagai sebuah orkestra yang akan terasa enak jika nada yang dihasilkan harmonis. Produk yang dimaksud dalam industri perhotelan adalah segala jenis pelayanan dan fasilitas

yang ditawarkan kepada tamu mulai dari saat tamu itu check-in sampai tamu itu check-out. Barrows dkk. (2009) mengatakan bahwa produk dari industri hospitality, baik yang terlihat (kamar, makanan,dll.) maupun yang tidak terlihat sangat penting dan mendasar untuk mencapai kesuksesan.kini hotel tidak lagi hanya berfokus pada penyediaan kamar bagi tamu mereka, namun fasilitas lain turut dikembangkan seperti restoran, spa, pusat kebugaran, ataupun kolam renang agar tamu yang datang merasa betah untuk berlama-lama menginap di tempat tersebut.menurut Sambodo dan Bagyono (2006) produk, fasilitas, dan layanan yang terdapat dalam hotel bertaraf internasional antara lain kamar, restoran, bar, ruang pertemuan, layanan parkir, pusat kebugaran, ruang bermain anak-anak, pusat kesehatan, layanan mengasuh anak, layanan antar jemput, layanan pos, business center, layanan kamar 24 jam, layanan keamanan 24 jam, layanan sambungan telepon internasional, akses internet, brankas, check in kilat, dancheck out kilat. Dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 67 tahun 1996 tentang Penyelenggaraan Kepariwisataan Republik Indonesia pada Pasal 61 dikatakan bahwa Pelayanan pokok usaha hotel yang harus disediakan sekurang-kurangnya harus meliputi penyediaan kamar tempat menginap, penyediaan dan pelayanan makan dan minum, penyediaan pelayaan pencucian pakaian/binatu dan penyediaan fasilitas lainnya. Hotel sebagai salah satu usaha penyedia akomodasi terus berusaha mengembangkan kualitas produk yang mereka miliki untuk menarik minat tamu agar mau menginap di hotel mereka. Menurut Sujatno (2007) hotel merupakan

bisnis yang berhubungan sangat erat dengan tamu. Oleh karena itu, harus dilakukan usaha yang berkesinambungan untuk mampu menjadi tuan rumah yang baik serta memberikan kepuasan pada setiap tamu yang datang. Evans dan Lindsay (2007) menyatakan bahwa untuk memenuhi bahkan melebihi keinginan pelanggan, setiap perusahaan harus memahami secara baik semua sifat produk dan jasa yang memberikan kontribusi terhadap nilai bagi pelanggan serta menghasilkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan. Hal ini menurut Cravens (2000) merupakan hal penting bagi suatu perusahaan untuk bersaing, menyediakan nilai yang signifikan bagi customer, dan tentu saja menghambat pesaing potensial. Hasil akhir yang diharapkan dari semua hotel tentu saja terciptanya tamu setia yang memutuskan untuk terus membeli produk yang mereka tawarkan. Foster (1997) mengatakan bahwa ada beberapa hal yang memengaruhi tamu untuk mengambil keputusan, yaitu : (1) kebutuhan yang diperlukan, (2) proses informasi, (3) pengaruh budaya, (4) referensi grup, dan (5) produk dan harga. Salah satu prinsip bagi tamu untuk memutuskan melakukan pembelian ulang (repetitive decisions) adalah atas dasar tersedianya kebutuhan di tempat ia membeli atau kualitas dari produk itu berubah atau tidak. Untuk menjaga kualitas produk tersebut pihak hotel harus konsisten dan sejalan dengan apa yang telah ditentukan oleh manajemen dan tidak keluar dari jalur tersebut.

I.7 Metode Penelitian I. 7. 1 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Studi Pustaka Pada tahap ini dilakukan pencarian data yang berhubungan dengan lokus dan fokus penelitian. Penggunaan studi pustaka dilakukan sebagai acuan dalam proses penelitian yang didapat baik dari buku maupun internet. b. Survey Pada tahap ini akan dibagikan kuisioner kepada tamu yang menginap di Hotel Jayakarta Yogyakarta. Kuisioner yang dibagikan berisi serangkaian pertanyaan mengenai pendapat tamu atas produk-produk yang terdapat di Hotel Jayakarta. c. Wawancara Dalam tahap ini dilakukan proses tanya jawab dengan manajemen hotel yaitusales and Marketing Manager. Proses tanya jawab ini dilakukan untuk mendapatkan informasi pendukung agar hasil analisis penelitian semakin mendalam. Pertanyaan yang diajukan kepada Sales and Marketing Managermengenai apa saja produk yang ditawarkan dan produk apa yang menjadi andalan di Hotel Jayakarta Yogyakarta. Pertanyaan mengenai upaya yang dilakukan oleh Hotel Jayakarta Yogyakarta dalam meningkatkan

kepuasan dan okupansi hotel juga diajukan untuk memperoleh informasi yang akurat. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian, penulisan menggunakan rumus yang dikembangkan oleh Slovin (1990) (via Kusmayadi, 2000:74). Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari pihak Hotel Jayakarta Yogyakarta, jumlah tamu yang menginap di Hotel Jayakarta Yogyakarta pada tiga bulan terakhir di tahun 2014 adalah sebesar 15.928 orang. Dari data tersebut, dapat ditentukan bahwa jumlah sampel yang penulis gunakan dalam penelitian kali ini adalah sebanyak 100 responden. Tabel 2.1 Data Jumlah Tamu dan Tingkat Hunian Kamar Hotel Jayakarta Yogyakarta periode Oktober - Desember 2014 No. Bulan Jumlah Tamu Jumlah Hunian Kamar Tingkat Hunian Kamar (%) 1 Oktober 5.787 2.930 73,27 2 November 4.941 2.627 67,88 3 Desember 5.200 2.520 63,02 Sumber: hasil wawancara dengan Singgih Rachmawan selakusales and Marketing Manager Hotel Jayakarta Yogyakarta, 5 Mei 2015 I. 7. 2 Metode Analisis Data Metode analisis yang digunakan penulis yaitu menggunakan metode penelitian gabungan dari metode kualitatif dan kuantitatif. Data yang diperoleh dari proses observasi dan wawancara akan dikaji ulang berdasarkan rumusan masalah secara kualitatif. Sementara itu, data yang diperoleh dari metode angket akan disusun secara kuantitatif dalam bentuk tabel. Setelah itu hasil dari pengumpulan data tersebut akan dianalisis dengan metode statistik deskriptif. Statistik

deskriptifadalah metode analisis yang digunakan untuk menganalisis data sampel dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul (Utama dan Mahadewi, 2012:147). Data tersebut lalu diklasifikasikan untuk menentukan produk apa yang paling berpengaruh terhadap keputusan tamu untuk menginap di Hotel Jayakarta Yogyakarta. I.8 Sistematika Penulisan Penelitian ini disusun menjadi empat bab. Pada setiap bab memiliki fokus pembahasan yang berbeda, namun saliing terkait sehingga dapat menjelaskan penelitian ini secara menyeluruh. Bab satu adalah pendahuluan. Pada bab ini berisi penjelasan alasan pengambilantema, fokus, dan lokasi penelitian. Pada bab ini juga akan dipaparkan mengenaipenelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini, serta landasan teori yang akan digunakan dalam penelitian ini. Bab dua adalah gambaran umum objek penelitian, yaitu gambaran umum tentang Hotel Jayakarta Yogyakarta. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai sejarah, lokasi, visi dan misi,badan hukum, serta struktur organisasi, serta tingkat hunian dihotel Jayakarta Yogyakarta. Bab tiga adalah pembahasan. Pada bab ini berisi analisis dan pembahasan mengenai produk-produk apa yang terdapat di Hotel Jayakarta Yogyakarta serta produk apa yang paling berpengaruh terhadap keputusan wisatawan dalam menginap.

Bab empat adalah penutup. Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran, sehinggadiharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis.