PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desti Amanda*), Anna Cesaria **), Melisa**) *) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR ABSTRACT This research was conducted caused by students are less able to work in a group learning and rely on high-ability students so that the students mathematics learning is still below the minimal completeness criteria (KKM). This research was purposed to know whether the results study of students on mathematic subject by applying the cooperative learning model type Numbered Heads Together (NHT) was better than the results study of students on mathematic subject with conventional strategy on students grade VIII class of SMP Negeri 20 Padang. This was experiment research, with research planning was random on subject. The instrument using on this research was final test in essay form with reliability was 0,831. The technique of data analysis was using t test. Based on the results of the hypothesis was found that t count =1,78 and t table =1,67, with α=0,05, because t count > t table so the hypothesis was accepted. So, it could be concluded that the results study of students on mathematic the results study of students on mathematic subject by applying the cooperative learning model type Numbered Heads Together (NHT) was better than the results study of students on mathematic subject with conventional strategy on students grade VIII class of SMP Negeri 20 Padang. Key words : Cooperatif learning, Numbered Heads Together (NHT), Study result. PENDAHULUAN Matematika adalah salah satu ilmu dasar yang memegang peranan penting dalam pembentukan pola pikir siswa. Pola pikir tersebut dapat terbentuk dalam pembelajaran matematika apabila setiap siswa mampu memahami matematika dengan baik. Selain itu, matematika juga memiliki peranan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk menguasai dan menciptakan teknologi diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada peserta didik dengan kemampuan
berfikir logis, sistematis, kritis dan kreatif serta kemampuan bekerja sama. Kenyataan pada sekolah khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), hasil belajar siswa masih menjadi permasalahan yang terus dihadapi oleh pihak sekolah. Permasalahan tersebut juga ditemukan dikelas VIII SMPN 20 Padang tahun pelajaran 2015/2016. Hasil belajar matematika siswa dapat dilihat dari nilai MID Semester I yaitu masih banyaknya siswa yang mendapat nilai di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 75. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan di SMPN 20 Padang kelas VII pada tanggal 25 Februari 2015 ditemukan bahwa pembelajaran matematika yang berlangsung di kelas masih terpusat pada guru, dimana guru yang banyak berperan dalam belajar sedangkan siswa kurang berani mengeluarkan pendapat atau gagasan, sehingga siswa hanya mendengar, mencatat dan tidak mau bertanya apabila ada materi yang belum dipahami. Berdasarkan wawancara dengan siswa dan guru, diperoleh informasi bahwa banyak siswa mengatakan matematika merupakan mata pelajaran yang sulit dan membosankan, meskipun mereka sudah hafal rumus yang diberikan guru, namun ketika mengerjakan latihan hanya sebagian siswa yang dapat mengerjakannya dengan benar. Guru pernah menggunakan model pembelajaran kelompok, tetapi belum terlaksana dengan optimal. Hal ini disebabkan siswa kurang mampu bekerjasama dalam kelompoknya, sehingga pada pembelajaran kelompok mereka hanya mengandalkan siswa yang pintar saja. Melihat permasalahan diatas, maka salah satu alternatif untuk mengatasi permasalahan ini perlu diterapkan pembelajaran yang membuat siswa aktif dan tertarik belajar matematika, salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT). Tujuan dibentuk kelompok dalam pembelajaran kooperatif adalah agar siswa aktif dan mampu bekerjasama dalam pembelajaran matematika.
Numbered Heads Together (NHT) adalah model pembelajaran kooperatif yang mengedepankan siswa dalam mencari dan mendiskusikan informasi dari berbagai sumber yang akhirya dipresentasikan didepan kelas. Numbered Heads Together (NHT) adalah pendekatan yang dikembangkan oleh Spencer Kagen (1993:4) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah dan memahami materi yang tercangkup dalam suatu pembelajaran Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional terhadap siswa kelas VIII SMPN 20 Padang Tahun Pelajaran 2015/2016. Penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Wahyuni (2015) dengan judul Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads together (NHT) disertai kuis terhadap pemahaman konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Bayang. Kesimpulan yang diperoleh pada penelitian tersebut adalah kemampuan pemahaman konsep matematis siswa melalui penerapan model pembelajaran Numbered Heads Together (NHT) disertai kuis lebih baik daripada kemampuan pemahaman konsep siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional. METODE PENELITIAN Jenis penelitian adalah eksperimen, merujuk pada Arikunto (2010: 126). Penelitian dilakukan mulai tanggal 16 November 2015 sampai dengan 3 Desember 2015 di SMPN 20 Padang dengan rancangan random terhadap subjek. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 20 Padang tahun pelajaran 2015/2016. Variabel dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif, Tipe Numbered Heads Together (NHT), hasil belajar dan pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan adalah tes akhir dan bentuk tes yang digunakan adalah tes essai dengan reliabilitas tes 0,831, merujuk pada Arkikunto (2010: 228). HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data tes akhir diperoleh rata-rata, simpangan baku, skor tertinggi dan skor terendah dari
masing-masing kelas diperoleh data seperti tabel. Tabel. Perhitungan rata-rata x, simpangan baku (S), skor tertinggi (x maks ), skor minimum (x min ) tes akhir pemahaman konsep siswa kelas sampel Kelas x (S) (x maks ) (x min ) Ekspe rimen Kontrol 74,45 12,12 97 54 68,18 14,48 86 40 Berdasarkan tabel dapat dilihat tes akhir hasil belajar matematika siswa pada kelas eksperimen nilai tertinggi 97 dan nilai terendah 54 sedangkan pada kelas kontrol diperoleh nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 40 ratarata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Simpangan baku kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan dengan simpangan baku kelas control. Hal ini menunjukan bahwa nilai siswa kelas eksperimen tersebar tidak terlalu jauh dari nilai rata-rata. Pengujian hipotesis dilakukan menggunakan uji- t satu pihak merujuk pada Sudjana (2005: 239), diperoleh nilai t hitung = 1,78 dan t tabel = 1,67 dengan α = 0,05, karena t hitung > t tabel maka hipotesis penelitian diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar mengunakan pembelajaran konvensional kelas VIII SMPN 20 Padang. PEMBAHASAN Selama penelitian, terlihat siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) lebih bersemangat dalam belajar, secara umum siswa mampu memahami persoalan yang diberikan oleh guru dan menyelesaikannya dengan baik, dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan. Hasil belajar matematika siswa setiap pertemuan meningkat dengan pesat, dapat disimpulkan penerapan model pembelajaran kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT) mempunyai dampak positif terhadap hasil belajar siswa di SMPN 20 Padang. Contoh jawaban siswa pada kelas ekperimen dan kelas kontrol yang dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar 1. Jawaban tes akhir siswa kelas eksperimen. Berdasarkan Gambar 1 terlihat bahwa dari persamaan yang diberikan pada soal, siswa sudah memberikan jawaban yang benar. Ini berarti siswa sudah mampu menentukan koordinat titik potong pada sumbu x dan y pada persamaan linear dua variable (PLDV) dalam bentuk grafik dan variabel. kelas kontrol terlihat pada Gambar 2. jawaban yang benar. Ini berarti siswa belum mampu menentukan koordinat titik potong pada sumbu x dan y pada persamaan linear dua variable (PLDV) dalam bentuk grafik dan variabel. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisi data penelitian yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe numbered heads together (NHT) lebih baik daripada hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional kelas VIII SMPN 20 Padang. DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto, Suharsimi (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Kagen, Spencer (1993:4). Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito. Gambar 2. Jawaban tes akhir siswa kelas kontrol Berdasarkan Gambar 2 terlihat bahwa dari persamaan yang diberikan pada soal, siswa belum memberikan Wahyuni, Sri. (2015). Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads together (NHT) disertai kuis terhadap pemahaman konsep Matematis Siswa Kelas VIII SMPN 3 Bayang.