METODOLOGI SCRUM. Introduksi

dokumen-dokumen yang mirip
Metode Pengembangan Perangkat Lunak, Scrum

BAB III DASAR TEORI 3.1 Manajemen Risiko

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut adalah metode pemodelan (notation), proses (process) dan tool yang

BAB II LANDASAN TEORI

Bahan Ajar Rekayasa Perangkat Lunak Agile Software Development Disiapkan oleh Umi Proboyekti

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI

Implementasi Metodologi SCRUM dalam Pembangunan Situs Harga Komoditas

Apakah yang dimaksud Tangguh?

Panduan Scrum. Panduan Definitif untuk Scrum: Aturan Main. November 2017

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengembangan Sistem Informasi

Scrum Project Management

Pengembangan Sistem Informasi

Panduan Scrum. Rincian Panduan Scrum: Aturan Main. Juli Dikembangkan & dikelola oleh Ken Schwaber dan Jeff Sutherland

PENDAHULUAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

Software Development Life Cycle (SDLC)

Sistem Pakar. Tahap-tahap Pengembangan Sistem Pakar. Kelas A & B. Jonh Fredrik Ulysses

Galin, SQA from Theory to Education Limited 2004

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Teknik Informatika S1

PROSES DESAIN. 1. Metodologi Pengembangan Sistem

Presentasi Sidang Akhir

Pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP) dengan Scrum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tertuju ke pelanggan yang tepat dan pada waktu yang tepat pula.

Metode-Metode Pengembangan Desain Aplikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Review of Process Model. SE 3773 Manajemen Proyek Teknologi Informasi *Imelda Atastina*

METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran

MANAJEMEN PROYEK DALAM PRAKTEK

Unified Process Model & Agile Development Process Model

SOFTWARE PROCESS MODEL

IMPLEMENTASI KERANGKA KERJA SCRUM PADA MANAJEMEN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

BAB II LANDASAN TEORI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Software Engineering - Defined

SOFTWARE PROCESS & METHOD

Extreme Programming Melakukan Pengembangan Perangkat Lunak dengan Lebih Sederhana

SDLC SYSTEM DEVELOPMENT LIFE CYCLE. Materi ke-2. Pengembangan Sistem Informasi 5KA28 // 4KA14

ANALISA & PERANCANGAN SISTEM

Process Life Cycle Models

Agile Planning and Estimation

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan Dashboard Sistem Informasi Untuk Agile Manajemen Proyek dengan Menggunakan JIRA Studi Kasus di PT. FLASHiZ Indonesia

MODUL 4 Unified Software Development Process (USDP)

BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

RELATIONSHIP, COLLABORATION and PROJECT SUCCESS

Panduan Scrum: Aturan dalam bermain. Oktober Dikembangkan and dipertahankan oleh Ken Schwaber dan Jeff Sutherland

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pengembangan Fitur Notifikasi pada Website Application Comic Strip rupi.co Menggunakan Metode Agile

Catatan Kuliah Rekayasa Perangkat Lunak (Software Engineering)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SOFTWARE PROCESS MODEL I Disiapkan oleh: Umi Proboyekti, S.Kom, MLIS

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGEMBANGAN KONFIGURASI MODEL ANALISIS ARSITEKTUR AGILE PADA PERUSAHAAN BISNIS IT ONLINE (Studi kasus Lazada dan Bhineka.com)

Tinjauan kualitas pengembangan sistem informasi dengan metode agile.

Implementasi Metodologi SCRUM dalam Pengembangan Sistem Pembayaran Elektronik Pada Usaha Mikro Kecil Menengah

Aplikasi Manajemen Proyek Agile Berbasis Metode Scrum TUGAS AKHIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pada bab ini diberikan definisi-definisi, istilah-istilah yang digunakan dalam

UNIVERSITAS MERCU BUANA. Modul Perkuliahan Pertemuan ke 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (sumber: bps.go.id)

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK

REQUIREMENTS MANAGEMENT PADA EXTREME PROGRAMMING

Teknik Informatika S1

Manajemen Proyek Minggu 2

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN SUMBER DAYA MILITER BERBASIS GIS PADA TNI ANGKATAN DARAT

Rekayasa Perangkat Lunak DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

MANAJEMEN PROYEK : KONTEKS DAN PROSES

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

SI402 Arsitektur Enterprise Pertemuan #10 Suryo Widiantoro, ST, MMSI, M.Com(IS)

Software Project Management

Pengelolaan Proyek Sistem Informasi. Manajemen Sumber Daya Proyek

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya pengertian proyek hanya sebatas persoalan investasi yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang


Dibuat Oleh : 1. Andrey ( )

Jaka Adi Laksana Mohammad Asyam L Nareswara Driyanggara S Nur Adi Prasetyo Dewi Irbaya MH Aisyah Fathia Putri

BAB I PENDAHULUAN. berbeda domisili tersebut, melakukan pekerjaan secara remote, khususnya pada

Manajemen Proyek Perangkat Lunak Minggu 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Systems Development Life Cycle (SDLC)

Manajemen Proyek. Bima Cahya Putra, M.Kom

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support System)

Brigida Arie Minartiningtyas, M.Kom

Pengembangan Sistem Informasi

Review Rekayasa Perangkat Lunak. Nisa ul Hafidhoh

PERTEMUAN 2 METODE PENGEMBANGAN SISTEM

DASAR-DASAR PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK

Summary. Research Metodology

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah dalam dunia pendidikan. Dalam dunia pendidikan, game banyak

Transkripsi:

METODOLOGI SCRUM Introduksi Bagi banyak pengembang industri perangkat lunak, metodologi Agile bukanlah sesuatu yang baru. Metode ini adalah jawaban langsung atas paradigma manajemen proyek tradisional yang dominan pada masanya, yaitu metode Waterfall. Pada tahun 2001, 17 pioner dari metodologi Agile bertemu di Snowbird Ski Resort, Utah, dan menyusun sebuah manifesto bersama mengenai metodologi ini. Manifesto ini kemudian menjadi prinsip dasar dari Agile, dengan penekanan pada komunikasi dan kolaborasi, fungsi perangkat lunak, dan fleksibilitas untuk beradaptasi dengan realitas bisnis yang muncul. Tetapi dari manifesto tersebut, tidak dinyatakan mengenai proses yang konkret, bagaimana saat tim pengembang harus bertemu dengan 3 persoalan yang pasti muncul: deadline, stakeholder, dan tekanan dalam proses development. Muncullah subset-subset dari metodologi Agile, antara lain: Crystal Clear, Extreme Programming, Feature Driven Development, Dynamic Systems Development Method (DSDM), Scrum, dan lainnya. Jadi, Scrum merupakan salah satu subset dari metodologi Agile. Scrum merupakan sebuah kerangka kerja untuk mengembangkan sebuah produk yang kompleks, di mana visi dari Scrum adalah produk yang bernilai tinggi secara kreativitas maupun produktivitas. Scrum didasari oleh teori kontrol empiris yang disebut empirisme, yang menekankan bahwa pengetahuan didapatkan dari pengalaman sehingga pembuatan keputusan sebaiknya didasari atas pengetahuan tersebut. Scrum menggunakan pendekatan secara iterative dan incremental untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam proyek dan pengendalian resiko. Tim pengembangan yang menerapkan Scrum, membagi dirinya dengan 3 peran: 1. Product Owner 2. Scrum Master 3. Tim Pengembang Tim ini kemudian mengatur dirinya sendiri dalam proses, dengan merumuskan cara mereka sendiri untuk memecahkan masalah, tanpa diatur oleh pihak lain di luar anggota tim. Tim ini memiliki semua kompentensi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, tanpa mengandalkan pihak di luar anggota tim. 1

A. Cara Kerja SCRUM Scrum adalah sebuah kerangka kerja yang dilakukan secara berulang-ulang hingga memenuhi kondisi: 1. Mencapai batas deadline yang telah disepakati 2. Produk yang sedang dikembangkan telah memenuhi kebutuhan yang diinginkan 3. Hingga proyek tidak didanai lagi 1) Sprint Perulangan atau iterasi pada Scrum memiliki batas waktu (time-box) selama 30 hari atau kurang. Dalam Scrum, putaran ini disebut Sprint. Sprint selalu sama dan konsisten sepanjang pengembangan produk. Apabila Tim Scrum memilih durasi Sprint selama 2 minggu, maka sepanjang pengembangan produk, panjang sebuah Sprint selalu konstan 2 minggu. Di akhir Sprint, Tim Pengembang harus menyelesaikan sebuah potongan produk (product increment) yang dapat digunakan oleh pengguna dan berpotensi untuk dirilis ke lingkungan produksi. 2) Event Sprint merupakan pembungkus untuk semua event lain dalam Scrum. Event Scrum antara lain adalah: a. Sprint Planning Adalah kegiatan untuk merencanakan pekerjaan yang akan dilakukan oleh Tim Pengembang selama satu Sprint. Pada saat Sprint Planning dilakukan, Product Owner akan datang dengan Product Backlog yang sudah disusun berurutan. Sprint Planning terbagi dua bagian: 1. Bagian pertama membahas Product Backlog Item yang sudah terurut. 2. Bagian kedua membahas bagaimana mengerjakannya. Hasil dari Sprint Planning adalah Sprint Backlog dan Sprint Goal. b. Daily Scrum Meeting Setiap hari saat sebuah Sprint berakhir, Tim Pengembang akan mengadakan pertemuan untuk membahas strategi mereka untuk mencapai tujuan obyektif yang telah disepakati dalam Sprint Planning. Daily Scrum Meeting adalah sebuah 2

kesempatan bagi Tim Pengembang untuk dapat menginspeksi dan mengadaptasikan hasil pekerjaan mereka hingga hari ini. Tim pengembang yang baru mulai menggunakan Scrum akan menjawab tiga pertanyaan berikut: - Apa yant telah saya kontribusikan kemarin - Apa yang akan saya kontribusikan hari ini - Apa yang menghambat saya untuk menyelesaikan pekerjaan saya hingga hari ini. c. Sprint Review Di akhir Sprint, Tim Pengembang bersama Product Owner dan stakeholder akan mereview potongan produk (product increment) yang telah dikembangkan dalam satu Sprint. Pada saat Sprint Review, seluruh pihak juga membahas perencanaan dan strategi untuk Sprint berikutnya. d. Sprint Retrospectives Setelah Sprint Review berakhir, Tim Scrum akan langsung mengadakan pertemuan untuk membahas apa lagi yang dapat di-improve pada Sprint berikutnya. Kegiatan ini disebut Sprint Retrospectives. Ini adalah sebuah media continuous improvement bagi tim Scrum. Tim Scrum yang selalu ingin improve, tidak akan melewatkan seremoni tanpa terkecuali. Setelah Retrospectives selesai, Tim Scrum akan langsung melakukan Sprint Planning di keesokan harinya. Gambar 1. Proses SCRUM 3

B. Contoh Kasus SCRUM 1) Google AdWords Proyek AdWords menggunakan Scrum dalam pengembangannya, dengan memiliki tim yang disebar secara terdistribusi di lima lokasi dan menyatukan secara virtual semua produk Google disetiap dilakukan perilisan. Dalam perkembangannya, manajer dari proyek Google dibutuhkan untuk mengisi beberapa struktur tim. Hadirnya manajer ini pada tim Scrum bertujuan untuk membantu memberikan arahan untuk menyelesaikan prioritas pekerjaan yangtertinggi yang dirasa sulit diimplementasikan oleh tim. Dengan hal ini, tim tidak lagi membutuhkan ScrumMaster, dikarenakan tim sudah dapat berjalan dengan sendirinya. 2) SirsiDynix Proyek SirsiDynix merupakan suatu proyek yang mengimplementasikan sistem perpustakaan warisan dengan lebih dari 12.500 daerah pengimplementasian. Di dalam pengerjaannya yang sudah berlangsung selama bertahun-tahun terdapat perubahan lingkungan bisnis yang menangani permintaan-permintaan baru di tengah pengerjaan proyek. Dan yang paling menyulitkan, industri pengembangan perangkat lunak perpustakaan sedang dalam fase konsolidasi. Menjadi suatu keuntungan, Dynix memulai proyek dengan menggunakan proses Agile yang memungkinkan adaptasi terhadap perubahan permintaan selama proyek berlangsung. Dalam pengembangannya, proyek ini juga didukung oleh StarSoft yang memiliki sejarah penggunaan XP yang memberikan hasil yang baik dalam pengembangan perangkat lunak berbasis sistem. Kombinasi dari resiko yang tinggi, skala yang besar, perubahan permintaan, konsolidasi dan akuisisifaktor bisnis, dan pengalaman SirsiDynix dengan Scrum yang dikombinasikan dengan StarSoft yangmenggunakan XP mengantarkan proyek ini untuk menggunakan implementasi Scrum yang terintegrasi. Scrum yang teringtegrasi dilakukan dengan paradigma terdistribusi, sehingga dalam praktikpengembangan proyek ini, aktifitas dari Scrum dilakukan secara terdistribusi. Daily Scrum untuk seluruh pengembangan dilakukan dengan teringtegrasi untuk seluruh site, begitu juga untuk pertemuan harian tim dari Product Owner yang dilakukan secara terintegrasi untuk seluruh site. 4

C. Keunggulan SCRUM 1) Mudah menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi pada realitas bisnis dengan cepat 2) Tim yang besar dipecah menjadi tim-tim kecil yang disebut Tim Scrum, sehingga memperlancar komunikasi, mengurangi biaya, dan saling memberdayakan satu sama lain 3) Dokumentasi dan pengujian selama proses pengembangan dilakukan secara terus menerus 4) Proses Scrum dapat menyatakan bahwa suatu proses pengembangan sudah selesai kapan saja D. Kelemahan SCRUM Tim Pengembang dengan Scrum harus bersedia dan selalu siap untuk menerima perubahan yang terjadi di dalam proses pengembangan. E. Tipe Proyek SCRUM Scrum direkomendasikan untuk tipe proyek yang tidak berorientasi pada deadline, dengan target produk yang kreatif dan berkualitas tinggi. Karena fokus Scrum adalah pada proses, dengan iteratif dan target per Sprint, diharapkan setiap potongan produk, akan menjadi lebih baik dari Sprint sebelumnya. 5

DAFTAR PUSTAKA Scrum Methodology. [online]. http://scrummethodology.com/, diakses tanggal 21 Otober 2014. Wikipedia. Scrum (software development). [online]. (http://en.wikipedia.org/wiki/scrum_(software_development), diakses tanggal 22 Oktober 2014. PT. Scrum Asia Pasifik. Apa itu Scrum. [online]. (http://www.scrum.co.id/static/apa-itu-scrum), diakses tanggal 21 Oktober 2014. Pangaribuan, Andreas. 2012. Metode Pengembangan Perangkat Lunak, Scrum. [online]. (https://www.academia.edu/6288669/scrum), diakses tanggal 24 Oktober 2014. 6