PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MANDIRI BERBASIS MULTIMEDIA POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH MATERI PEMANASAN GLOBAL UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER BERBASIS MASALAH MENGGUNAKAN SWISH MAX 4 PADA POKOK BAHASAN ELASTISITAS UNTUK SISWA SMA

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Mochamad Kholid Syaifudin (1), Supriyono Koes H., Sentot Kusairi Jurusan Fisika,FMIPA,Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS METAKOGNISI SEBAGAI PENUNJANG PEMAHAMAN KONSEP DAN PENALARAN SISWA SMA POKOK BAHASAN SUHU DAN KALOR

Hari AnggitCahyoWibowo, EndangPurwaningsih, Yudyanto Universitas Negeri Malang

Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum Fisika Berbasis Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Siswa SMA Kelas X

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

Novita Uswatun Khasanah, Widjianto, dan Nuril Munfaridah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Malang

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis 3D ebook sebagai Buku Penunjang Siswa SMP/ MTs Materi Fisika Listrik Dinamis

PENGEMBANGAN VIDEO ANIMASI KARTUN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA MATERI USAHA DAN ENERGI KELAS XI SMAN 3 MALANG

Cipti Januarita 1, Dwi Haryoto 2, Yudyanto 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO TERANIMASI PADA MATERI ELASTISITAS UNTUK SISWA KELAS X SMA

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS MASALAH PADA MATERI GETARAN DAN GELOMBANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

PENGEMBANGAN APLIKASI KAMUS FISIKA BERBASIS ANDROID SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BELAJAR MANDIRI SISWA KELAS X SMA POKOK BAHASAN FLUIDA STATIS DAN KALOR

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

PENGEMBANGAN PAKET PEMBELAJARAN MEKANIKA FLUIDA BERBASIS INQUIRY TRAINING UNTUK MENUMBUHKAN KETERAMPILAN KERJA ILMIAH

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA ANIMATED VIDEO (VIDEO TERANIMASI) MATERI FLUIDA UNTUK SMA KELAS XI

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INFORMATION AND COMMUNICATION TECHNOLOGY (ICT) MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK SISWA SMA KELAS X

Shokhibul Huda (1), Winarto (2) dan Chusnana (2) Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang (1)

BAB III METODE PENELITIAN. mata pelajaran ekonomi ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Ngaglik pada akhir

Pengembangan Media Pembelajaran Animated Video pada Materi Fluida SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memenuhi tujuan penelitian, maka penelitian ini didesain dengan

BAB III METODE PENELITIAN. dihasilkan berupa software pembelajaran matematika melalui media Macromedia Flash

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KINERJA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA MODEL REACT DI SMA KELAS X SEMESTER 2

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN IPA FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA FLASH

PENGEMBANGAN MODEL PENILAIAN AUTENTIK BERBASIS KURIKULUM 2013

Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang. Mahasiswa Fisika Universitas Negeri Malang. Dosen Fisika Universitas Negeri Malang

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN REMEDIAL (Remedial Teaching) BERBANTUAN KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM CAMTASIA PADA MATERI OPTIKA GEOMETRI UNTUK SMA

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

JURNAL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS KREATIF NASKAH DRAMA BERBASIS KONTEKSTUAL SISWA KELAS VIII MTSN NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. juga menggunakan metode Research and Development yaitu metode penelitian

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR (LKS) E-LEARNING BERBASIS MOODLE SEBAGAI PENUNJANG PEMBELAJARAN FISIKA DALAM MATERI TERMODINAMIKA DI SMA ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. IPA Terpadu Model Webbed dengan Pendekatan Inquiry pada Tema. Hujan Asam bagi Lingkungan sebagai Upaya Meningkatkan Science

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Interaktif. interakitif model pembelajaran gaya belajar VARK adalah sebagai berikut:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA DILENGKAPI PROYEK PADA POKOK BAHASAN OPTIKA GEOMETRI UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS X

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (Research and Development). Menurut Sugiyono (2011:297)

Ayu Surya Agustin, Supriyono Koes H., dan Purbo Suwasono Universitas Negeri Malang

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI BERBASIS ANDROID PADA MATERI BUNYI UNTUK SISWA SMA

Kata kunci: bahan ajar berbasis masalah, PCK, kemampuan pemecahan masalah

BAB III METODE PENELITIAN. berupa penelitian pengembangan Research and Development (R&D) yang

PENGEMBANGAN MODEL FASILITASI KEGIATAN SISWA MENANYA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA SMA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil pengembangan dari penelitian ini adalah berupa sebuah CD

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Siti Nurlailiyah 1, H. Winarto 2, Sugiyanto 3

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN GETARAN DAN GELOMBANG DENGAN MODEL INKUIRI TERSTRUKTUR UNTUK SISWA KELAS VIIIA SMPN 31 BANJARMASIN

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA MATERI TRIGONOMETRI UNTUK SISWA SMA KELAS X DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING SKRIPSI OLEH TANTRI IKA YULANDARI

BAB III METODE PENELITIAN

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Kata kunci : Modu Fislika, Model POE, Motivasi Belajar.

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

Triyas Kusumawardhani*, Widjianto, Sulur** Universitas Negeri Malang.

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. SMA kelas XI. Pengembangan menggunakan model ADDIE (Analysis,

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

Profil Pembelajaran IPA Fisika Pada Materi Kalor Kelas VII F SMP Negeri 1 Malang Tahun Ajaran 2012/2013

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian dan pengembangan (research

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX 4 PADA MATERI KINEMATIKA GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA

MODUL FISIKA BERSUPLEMEN DIGITAL MATERI GERAK LURUS UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MEDIA SIMULASI PERPADUAN GERAK BERBASIS KOMPUTASI UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 3 LUMAJANG

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS POTENSI LOKAL KERAJINAN GERABAH KASONGAN YOGYAKARTA PADA MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SISWA SMA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN GEOGRAFI BER- BASIS PENDEKATAN SAINTIFIK.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

III. METODE PENELITIAN. LKS kimia model inkuiri terpimpin pada materi pokok kelarutan dan hasil kali

PENGEMBANGAN MODEL ASESMEN PROBLEM ISOMORFIK DENGAN ANALISIS BERBANTUAN KOMPUTER UNTUK PEMBELAJARAN FISIKA PADA KONSEP KALOR

BAB III METODE PENELITIAN. and Development), dengan menggunakan model pengembangan Borg and

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA POKOK BAHASAN INTERFERENSI CAHAYA BERBASIS DISCOVERY-INQUIRY UNTUK SISWA KELAS XII IPA MAN 3 MALANG

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR DI SMK NEGERI 1 BANSARI TEMANGGUNG

Eka Puji Astutik Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Negeri Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN. (LKS) stoikiometri berbasis keterampian proses sains. Oleh karena itu, metode

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN KIMIA MATERI BENZENA DAN TURUNANNYA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5-E

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA SMA MATERI ALAT-ALAT OPTIK BERBASIS MULTIMEDIA SWISHMAX 4 BERDASARKAN PENDEKATAN SAINTIFIK

Transkripsi:

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBANTUAN KOMPUTER (CAI) FISIKA BERBASIS MASALAH UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN PROBLEM SOLVING FISIKA SISWA KELAS X F. B. Bayon Sukma, Lia Yuliati, Sentot Kusairi Universitas Negeri Malang Email: fbbayons@gmail.com ABSTRAK: Tujuan penelitian ini untuk (1) mengembangkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) fisika berbasis masalah untuk kelas X dan (2) mengetahui kelayakan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) fisika berbasis masalah untuk kelas X. Penelitian ini jenis penelitian dan pengembangan (Research and Development) yang dikembangkan Borg dan Gall. Uji validasi oleh ahli ditujukan untuk mengukur kelayakan materi dan media dengan menggunakan angket sebagai instrumen. Selain itu, dilakukan pula uji coba lapangan terhadap keterbacaan bahan ajar yang dikembangkan kepada 9 siswa SMA kelas X yang telah menempuh materi kalor. Data yang diperoleh dari hasil uji validasi serta uji coba lapangan terhadap keterbacaan berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil pengisian angket oleh ahli materi dan media. Data kualitatif diperoleh dari saran yang diberikan oleh para ahli serta uji coba lapangan terhadap keterbacaan oleh siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar yang dihasilkan termasuk dalam kategori cukup layak dari segi materi dan media. Bahan ajar belum dapat digunakan dalam pembelajaran dikelas. Bahan ajar CAI ini perlu diuji secara lebih lanjut yaitu dengan adanya uji empirik terhadap bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika. Uji empirik ini dapat dilakukan melalui uji pelaksanaan lapangan, penyempurnaan produk akhir, serta diseminasi/ penyebaran dan implementasi/ digunakan dalam pembelajaran kelas. Kelebihan dari bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika yang dikembangkan antara lain: disusun berdasarkan kurikulum KTSP SMA dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan siswa dan guru, menyajikan permasalahan diawal dan membantu siswa menemukan konsepnya sendiri sehingga konsep yang diterima lebih tertanam di benak mereka. Kekurangan dari bahan ajar antara lain: Kegiatan praktikum tidak dapat dilakukan di dalam software, CAI membutuhkan perangkat khusus yakni komputer, jumlah latihan kurang, serta ruang lingkup materi terbatas. Kata kunci: bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika, berbasis masalah, problem solving.. Salah satu acuan operasional kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah pembelajaran dilakukan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (KTSP: 2010), serta dalam Dalam Permen No. 22 tahun 2006 tentang standar isi, dijelaskan bahwa: Salah satu tujuan mata pelajaran Fisika adalah peserta didik memiliki kemampuan mengembangkan kemampuan bernalar dalam berpikir analisis induktif dan deduktif dengan menggunakan konsep dan prinsip fisika untuk menjelaskan berbagai peristiwa alam dan menyelesaikan masalah baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Oleh sebab itu, pembelajaran hendaknya mampu memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan problem solving serta mengenalkan kepada siswa mengenai perkembangan teknologi. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan bahan ajar yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu membimbing 1

2 peserta didik untuk mampu mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah. Bahan ajar dapat diartikan sebagai informasi, alat dan teks bagi guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi kegiatan pembelajaran di kelas. Bahan tersebut dapat berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis yang disusun secara sistematis, sehingga tercipta lingkungan atau suasana positif bagi peserta didik untuk belajar dengan baik. Bahan ajar termasuk kriteria baik apabila bahan ajar ditulis dengan menggunakan bahasa yang baik dan mudah dimengerti, disajikan secara menarik dilengkapi dengan gambar dan keteranganketerangannya, isi buku juga menggambarkan sesuatu berdasarkan dengan ide penulisnya (Depdiknas, 2008:12). Hasil studi lapangan terbatas terhadap bahan ajar yang beredar, menunjukkan belum ada yang memenuhi kriteria bahan ajar yang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mampu membimbing peserta didik untuk mampu mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah. Dalam bahan ajar yang beredar di pasaran masih menitikberatkan pada penyelesaian soal hitungan. Bahan ajar yang digunakan oleh siswa dan guru Fisika SMA Negeri 3 dan 8 Malang memiliki karakteristik antara lain: sebesar 68% memiliki peta konsep, 61% menyatakan bahwa contoh soal yang ada sulit dipahami, 33 % menyatakan bahwa aplikasi materi dalam kehidupan tidak sesuai, 76% rangkuman tidak lengkap, 50% tidak terdapat pengetahuan tambahan, 40% keterkaitan buku dengan lingkungan, serta belum adanya animasi maupun video ketika materi yang disampaikan membutuhkan penjelasan lebih dari sekedar tulisan dan gambar. Siswa dan guru sebagai konsumen bahan ajar menginginkan bahan ajar yang dalam penyajiannya menggunakan gambar nyata, full colour, jenis huruf yang digunakan adalah Comic Sans. Selain itu, diharapkan pula pembahasan materi dalam bahan ajar diawali dengan masalah kontekstual, mampu melatih kemampuan menyelesaikan masalah, serta dilengkapi dengan video dan animasi sehingga penjelasan yang diperoleh lebih mudah dipahami. Bahan ajar yang mampu memfasilitasi siswa untuk mengembangkan kemampuan menyelesaikan masalah dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi adalah bahan ajar yang dikemas dengan pendekatan berbasis masalah dan berbantuan komputer. Pendekatan berbasis masalah diwujudkan dengan menghadirkan masalah kontekstual dalam proses penyampaiannya melalui situasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari. Melalui pendekatan berbasis masalah diharapkan kemampuan problem solving siswa dapat terasah dengan baik. Sedangkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) yang dimaksud dapat disi-sipi weblink, animasi, maupun video sehingga dapat dengan mudah mempelajari materi terutama materi yang membutuhkan penjelasan lebih dari sekedar gambar dan tulisan METODE Pada pengembangan ini menggunakan Research and Development (R & D) yang dikembangkan oleh Borg dan Gall. Pengembangan bahan ajar hanya terbatas pada langkah tujuh langkah awal dari sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian pengembangan (Sukmadinata, 2010: 169) yaitu (1) penelitian dan pengumpulan data, (2) perencanaan, (3) pengembangan draft produk, (4) uji

3 coba lapangan awal, (5) revisi hasil uji coba, (6) uji coba lapangan, (7) penyempurnaan produk hasil uji coba lapangan. Produk divalidasi oleh 2 orang ahli materi yaitu Dosen Fisika UM dan guru SMA Negeri 8 yang kompeten di bidang Fisika dan 2 orang ahli media yaitu Dosen Fisika UM dan guru SMA Negeri 8 yang kompeten di bidang pembelajaran berbantuan komputer. Pengumpulan data validasi menggunakan metode angket rating scale yaitu 1 untuk kriteria kurang layak, 2 untuk cukup layak, 3 untuk kriteria layak, dan 4 untuk kriteria sangat layak. Jenis data yang diperoleh adalah data kualitatif dan kuantitatif. Data kuantitatif diperoleh dari hasil angket berupa rata-rata kelayakan materi dan media bahan ajar yang dikembangkan. Data kualitatif diperoleh dari saran validator terhadap bahan ajar yang dikembangkan serta saran yang diperoleh dari hasil uji keterbacaan yang dilakukan oleh sembilan perwakilan siswa SMA Negeri 8 Malang yang telah menempuh materi kalor. Subjek uji keterbacaan terdiri dari 3 kategori siswa yakni 3 siswa dengan kemampuan tinggi, 3 siswa dengan kemampuan sedang, dan 3 siswa dengan kemampuan kurang dengan asumsi bahwa dari kesembilan subjek uji coba dapat mewakili siswa secara umum. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengembangan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini dibatasi hanya pada materi kalor. Materi tersebut dikembangkan berdasarkan SK dan KD yang diperoleh dari Standar Isi dari Depdiknas yang kemudian dijabarkan menjadi indikator dan materi pembelajaran. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini disusun berdasarkan pengembangan dari SK, KD dan indikator yang disesuaikan dengan silabus KTSP SMA. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) yang dihasilkan memuat tahap-tahap yang diperlukan dalam pembelajaran berbasis masalah yaitu masalah, hipotesis, aktivitas, serta kesimpulan dari materi. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini dikemas dalam bentuk Compact Disc dengan format.exe. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini meliputi 9 menu utama, yaitu: Halaman Pembuka, Petunjuk Pengoperasian, Masalah, Lembar Aktivi-tas, Materi, Pendalaman, Glosarium, Daftar Pustaka, dan Profil Pengembang. Hasil validasi ahli materi disajikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Hasil validasi ahli materi Aspek yang dinilai Validator Rata-Rata Kriteria V 1 V 2 Halaman pembuka 3,25 2,75 3 Cukup layak Rincian SK, KD, dan Indikator 3,25 3,25 3,25 Cukup layak Kelayakan Isi 2,83 3 2,91 Cukup layak Penyajian Isi 2,7 2,75 2,72 Cukup layak Lembar Aktivitas 2,8 2,4 2,60 Cukup layak Rangkuman 3 3 3 Cukup layak Peta Konsep 3 3 3 Cukup layak Pendalaman 3 3 3 Cukup layak Glosarium 3 3 3 Cukup layak Daftar Pustaka 3 3 3 Cukup layak Nilai rata-rata kelayakan materi bahan ajar 2,98 2,92 2,95 Cukup layak

4 Hasil kelayakan materi bahan ajar berbasis masalah menunjukkan hasil yang cukup baik dan memenuhi kriteria cukup layak dengan nilai rata-rata 2,95. Komentar dan saran dari validator dipertimbangkan sebagai bahan revisi agar bahan ajar menjadi lebih baik, menarik, serta layak digunakan dalam pembelajaran fisika dan meningkatkan kemampuan problem solving siswa SMA. Komentar dan saran yang diberikan oleh validator disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Komentar dan saran ahli materi Validator ke- Komentar dan Saran Perbaikan Bahan ajar 1 LKS sebaiknya ada feedback dari nilai atau angka yang diisikan dan sebaiknya ada menu skip jika ingin melewatkan bagian LKS. Menu skip tidak bisa disertakan dalam LKS karena bahan ajar dikembangkan berbasis masalah. LKS agak sukar lebih mudah menggunakan LKS biasa yang dalam bentuk tulisan. Bahan ajar yang dikembangkan merupakan bahan ajar berbantuan komputer (CAI). Oleh karena itu, LKS dalam bentuk tulisan tidak sesuai dengan karakteristik. 2 Materi kurang padat. Materi dalam bahan ajar telah dipadatkan. Hasil kelayakan media bahan ajar berbasis masalah menunjukkan hasil yang cukup baik dan memenuhi kriteria cukup layak dengan nilai rata-rata 3,2. Hasil kela-yakan ahli media disajikan pada Tabel 3. Komentar dan saran dari validator diper-timbangkan sebagai bahan revisi agar bahan ajar berbasis masalah menjadi lebih baik, menarik, serta layak untuk ditindaklanjuti ke tahapan uji empirik. Komentar dan saran yang diberikan oleh validator disajikan pada Tabel 4. Tabel 3. Hasil validasi ahli media Aspek yang dinilai Validator Rata-Rata Kriteria V 1 V 2 Desain bahan ajar 3 4 3,5 Layak Kesesuaian karakteristik 4 4 4 Layak Kesesuaian animasi 3,2 2,8 3 Cukup layak Kesesuaian teks 3 3 3 Cukup layak Kesesuaian fasilitas 2 2,3 2,15 Kurang layak Kemudahan penggunaan 3 3 3 Cukup layak Keefektifan bahan ajar 4 3 3,5 Cukup layak Penilaian terhadap bahan ajar 4 3 3,5 Layak Nilai rata-rata kelayakan materi bahan ajar 3,27 3,13 3,2 Cukup layak Tabel 4 Komentar dan saran ahli media Validator ke- Komentar dan Saran Perbaikan Bahan ajar 1 Teks yang bukan tombol jangan ditampilkan seperti tombol. Teks yang bukan tombol pada perubahan wujud telah diperbaiki sesuai dengan saran validator. Narasi yang tidak sejalan dengan video harus diperbaiki. Narasi yang tidak sejalan dengan video telah diperbaiki yakni pada materi perpindahan kalor. 2 Diberi suara pembukaan. Telah diberi suara pembukaan sesuai

5 dengan saran validator. Berdasarkan uraian analisis data dapat disimpulkan bahwa bahan ajar berbantuan komputer (CAI) yang dikembangkan memenuhi kriteria cukup valid dan secara keseluruhan dinyatakan valid serta dapat diujicobakan lebih luas agar nantinya bisa digunakan dalam pembelajaran. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini selanjutnya direvisi sebagai perbaikan isi bahan ajar yang dihasilkan. Revisi tersebut mencakup beberapa masukan dari ahli media, ahli materi serta hasil dari keterbacaan siswa. Revisi bahan ajar juga dilakukan atas inisiatif pengembang terhadap bahan ajar yang perlu direvisi. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan dari hasil dan pembahasan yang dilakukan, hasil pengembangan dapat disimpulkan sebagai berikut. Pengembangan bahan ajar CAI fisika yang dilaku-kan hanya sebatas pada materi kalor. Bahan ajar yang dikembangkan memperoleh nilai rata-rata 2,95 untuk kelayakan materi dan 3,2 untuk kelayakan media. Bahan ajar dinyatakan cukup layak berdasarkan uji kelayakan materi dan media. Kelebihan bahan ajar yang dikembangkan antara lain disusun berdasarkan kurikulum KTSP SMA dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan siswa dan guru, berbasis permasalahan Fisika dalam kehidupan sehari-hari, terdapat lembar aktivitas di awal pembelajaran, sehingga dapat membuka pemikiran awal siswa tentang materi yang akan dipelajari, siswa dapat menemukan konsepnya sendiri sehingga konsep yang diterima lebih tertanam di benak mereka, biaya yang dibutuhkan untuk mengem-bangkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika ini sangatlah kecil karena bahan ajar berupa softfile. Sedangkan kekurangan dari bahan ajar berbantuan komputer (CAI) ini antara lain kegiatan praktikum tidak dapat dilakukan di dalam software, CAI membutuhkan perangkat pendukung yakni komputer sehingga pengguna menjadi lebih terbatas, jumlah latihan kurang, dan lingkup materi terbatas. Solusi untuk meminimalisasi kekurangan tersebut antara lain praktikum dikerjakan diluar software untuk mendapatkan data, bahan ajar dapat digunakan dalam pembelajaran kelas dengan menggunakan LCD, peran serta guru dalam memberikan latihan soal akan sangat membantu, dan pengembangan bahan ajar berbantuan komputer lebih lanjut terhadap materi-materi yang lebih luas Saran Berdasarkan simpulan diatas, maka saran/ rekomendasi yang diajukan dirumuskan sebagai berikut. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika yang dikembangkan dapat dimanfaatkan lebih lanjut oleh peneliti lain dengan menyempurnakan 3 langkah yang belum dilakukan. Setelah bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika yang dikembangkan dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas, bahan ajar tersebut dapat didiseminasikan melalui kegiatan MGMP. Bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika yang telah dikembangkan diharapkan dapat dijadikan sebagai acuan dalam pengembangan produk lebih lanjut. Peneliti lain dapat mengembangkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika dengan pendekatan berbasis masalah pada materi yang berbeda serta menyempurnakan produk yang dikembangkan dengan mempertimbangkan aspekaspek yang kurang layak pada produk yang dikembangkan saat ini sehingga dida-

6 patkan bahan ajar berbantuan komputer (CAI) Fisika pokok bahasan yang lain dengan tingkat kelayakan yang lebih baik. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Yogyakarta: Bumi Aksara. Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar, (Online), (http://gurupembaharu.com/home/wp- content/uploads/downloads/2011/09/panduan-pengembangan-bahan- Pelajaran.doc), diakses 25 Nopember 2012. Sukmadinata, N. S. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.