BAB V SIMPULAN DAN SARAN

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS BALANCED SCORECARED DALAM MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) Tbk : HERU HERMAWAN :

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN. PADA PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk CABANG CILEUNGSI : SAINA PRADESTY NPM : FAKULTAS : EKONOMI

BAB V PENUTUP. 1. Implementasi bagi hasil di Restoran Sederhana Surabaya menerapkan

BAB V PENUTUP. 1. Penilaian kinerja dengan menggunakan perspektif finansial yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan pembahasan mengenai balanced scorecard. menunjukkan bahwasannya ada penurunan kinerja dari berbagai perspektif

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan bisnis. Persaingan bisnis semakin tajam dan beragam. Pada dunia era informasi,

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

Direktur. Bagian Personalia

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan usahanya dan kemungkinan untuk perkembangan usaha

Universitas Sumatera Utara

Balanced Scorecard Sebagai Penilaian Kinerja Usaha Jasa Restoran. Dr. I Gusti Bagus Rai Utama, SE., M.MA., MA.

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan pada tolak ukur keuangannya saja. pengukuran kinerja yang hanya berdasar pada tolak ukur keuangan sudah

EVALUASI KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH KRISIS PADA SEKTOR MANUFAKTUR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

Analisis Balanced Scorecard Pada Bank X

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan perekonomian dan dunia usaha akhir ini yang disertai

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan, perubahan dan ketidakpastian akan semakin meramaikan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. hidup perusahaan dalam menghadapi persaingan yang ketat tersebut, maka diperlukan suatu

Dosen Pembimbing : Diah Aryati Prihartini, SE., MMSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. implementasinya. Balanced Scorecard terdiri atas dua kata: (1) kartu skor

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. ekstrim. Persaingan abad industri telah bergeser menjadi persaingan abad

Gumbreg No. 1Purwokerto. RSUD Pro! Dr. Margono Soekarjo Purwokerto

Skripsi SEBAGAI TOLOK UKUR PENILAIAN KINERJA PADA BANK. (Studi kasus pada BPR BKK Karangawen Kabupaten Demak)

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Kondisi ini memicu perusahaan-perusahaan untuk terus

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perusahaan baik jasa, dagang maupun industri selalu berusaha mengikuti

Analisis Pengukuran Kinerja Perusahaan Dengan Konsep. PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Kebon Jeruk. Yhana Kusuma Respati 3EB

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis Rasio Likuiditas, Rentabilitas, dan Solvabilitas pada PT. Metrodata Electronics, Tbk. Mahrunnisa Wira Subroto EB 13

BAB II LANDASAN TEORI. dan David P. Norton pada tahun 1990, namun sistem penilaian kinerja ini mulai

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) CABANG BOGOR

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Persaingan dalam dunia bisnis semakin hari semakin menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi tahun 2008 lalu di beberapa negara di Asia, tidak

ALTERNATIF PENERAPAN METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLAK UKUR KINERJA PERUSAHAAN PADA PT INDOSAT Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada laporan keuangan PT.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar dalam hal persaingan, produksi, pemasaran, pengelolaan sumber

Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas, dan Aktivitas pada PT. Kimia Farma (Persero), Tbk

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI PENILAI KINERJA PABRIK SEMEN (Studi Kasus Pada PT. Semen Gresik Tbk dan PT. Indocement Tunggal Prakasa Tbk)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD (Studi Kasus Pada CV. Duta Sarana Edutainment (DSE) )

Nama : Rindy Agustin NPM : Kelas : 3 EB 21

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN. Tabel 3.1 Metode yang Digunakan. Metode. Penelitian. T-1 Deskriptif Studi kasus Organisasi Cross

BAB V PENUTUP. Pontianak untuk merancang dan memperkenalkan balanced scorecard sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. maupun industri lainnya. Hal ini disebabkan oleh karena adanya perkembangan pesat

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN KONSEP BALANCED SCORECARD

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. operasional sehari-hari disebut modal kerja. melalui hasil penjualan. Uang yang diterima melalui hasil penjualan akan

BAB I PENDAHULUAN. saham, kreditur, karyawan, pemerintah, dan pelanggan. Implikasinya,

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh PT BANK LAMPUNG KCU saat ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan pengukuran dari aspek keuangan, kurang memperhatikan. pengukuran tersebut dengan strategi badan usaha.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. Industry) dan produk yang dihasilkan pun bermacam-macam dengan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Selama ini pengukuran kinerja semata-mata hanya berfokus pada aspek

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

BAB I PENDAHULUAN. suatu periode tertentu. Dengan laba ini dapat digunakan perusahaan untuk tambahan

BAB I PENDAHULUAN. efektif dan efisien sehingga visi perusahaan dapat tercapai. Sebagai konsekuensi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah ditetepkan untuk mencapai tujuan perusahaan. alat ukur keuangan (financial), dan non keuangan (non financial).

BAB 3 METODE PENELITIAN

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PADA STUDI KASUS PT. SUCACO, Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERKEMBANGAN PT ANEKA TAMBANG DITINJAU DARI ANALISIS LAPORAN KEUANGAN BAB I PENDAHULUAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

Analisis Laporan Keuangan Untuk Menilai Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT. Hanjaya Mandala Sampoerna, Tbk

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT KIMIA FARMA (PERSERO) TBK

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya. Untuk berhasil dan tumbuh dalam

BAB V PENUTUP. Djatikoesoemo Bojonegoro dengan menggunakan metode Balanced Scorecard, dapat diketahui hasilnya dari berbagai perspektif, antara lain :

BAB I PENDAHULUAN. berdampak negatif bagi perusahaan. memilih pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard

DAFTAR TABEL. Tabel1.1: Konsep manajemen terpopuler...3 Tabel 2.1 : Faktor pendorong pencapaian tujuan keuangan...15

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi mikro di Indonesia dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. Masa depan merupakan suatu hal yang tidak pasti, begitu juga dengan

ANALISIS LAPORAN ARUS KAS PADA PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. : Wulandari NPM : Dosen Pembimbing : Anne Dahliawati, SE, MM

Transkripsi:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka penulis mengambil simpulan atas masalah yang telah diidentifikasi sebagai berikut: 1. Selama ini, PT LEN Industri (Persero) menerapkan sistem pengukuran kinerja yang hanya dinilai dari aspek keuangannya saja dan belum menerapkan Balanced Scorecard. Menilai kinerja perusahaan semata-mata hanya dari aspek keuangan saja dapat menyesatkan, dikarenakan aspek keuangan hanya berorientasi pada masa lalu. 2. Penerapan Balanced Scorecard pada PT LEN Industri (Persero) menggunakan langkah-langkah sebagai berikut : Menentukan arsitektur ukuran, diantaranya telah menentukan unit bisnis yang sesuai dengan scorecard, mempelajari keterkaitan antar strategic business unit, dan melaksanakan aktivitas dari keseluruhan rantai nilai. Dalam tahap ini, menentukan unit bisnis mana yang digolongkan ke dalam scorecard untuk menentukan strategi yang akan digunakan. Bagian Akuntansi dan pembelian memiliki satu tujuan dalam pencapaian tujuan keuangan, yaitu memiliki target keuangan yang perlu dicapai oleh PT LEN Industri (Persero) baik dari segi pendapatan maupun pengeluaran. 78

Bab V Simpulan dan Saran 79 Bagian Operasional mengetahui segmen pasar yang dituju serta menciptakan kepuasan pelanggan. Bagian Personalia mendukung adanya proses yang harus dibangun untuk melayani pelanggan serta menyediakan prasarana dan suasana lingkungan kerja yang diperlukan untuk mewujudkan keempat tujuan tersebut. Membangun konsensus di seputar tujuan strategis, diantaranya menyiapkan latar belakang Balanced Scorecard, memperoleh informasi tentang lingkungan industri, adanya perkembangan teknologi, dan adanya pertumbuhan pasar. Visi dan Misi dari PT LEN Industri (Persero) dituangkan ke dalam sistem manajemen yang berfokus kepada empat perspektif Balanced Scorecard, informasi yang didapatkan dalam lingkungan industri digunakan dalam menentukan pangsa pasar yaitu melakukan ekspansi, mengetahui setiap pesaing perusahaan sampai kepada cara mengungguli setiap pesaing baik dari industri yang sama maupun industri yang berbeda. Memilih dan merancang produk baru, diantaranya adanya pengukuran perspektif keuangan, pengukuran perspektif pelanggan, pengukuran proses bisnis internal dan pengukuran pertumbuhan dan pembelajaran. Membuat rencana pelaksanaan, diantaranya mengkomunikasikan Balanced Scorecard ke seluruh perusahaan. Tujuannya adalah untuk menuntun manajemen dan karyawan dalam melakukan pemetaan rute

Bab V Simpulan dan Saran 80 perjalanan yang akan ditempuh PT LEN Industri (Persero) dalam mewujudkan visi perusahaan. 3. Penerapan Balanced Scorecard memberikan pandangan yang lebih luas mengenai kinerja perusahaan dari sudut pandang perspektif lain dan bukan berdasarkan perspektif keuangan saja. Balanced scorecard menilai kinerja PT LEN Industri (Persero) dari keempat perspektif, yang diuraikan sebagai berikut : a. Perspektif finansial terdiri dari rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas. Berdasarkan hasil perhitungan current ratio dan quick ratio pada rasio likuiditas menyatakan bahwa PT LEN Industri (Persero) memiliki kemampuan yang semakin baik setiap tahunnya dalam melunasi semua kewajiban jangka pendeknya. Untuk rasio solvabilitas perusahaan mengalami kenaikan dari tahun 2010 ke tahun 2011 yang berarti sumber pembiayaan aktiva dan modal perusahaan masih bergantung pada hutang. Untuk rasio rentabilitas juga mengalami kenaikan sehingga dapat disimpulkan kemampuan PT LEN Industri (Persero) dalam menghasilkan laba semakin membaik dari tahun 2010 ke tahun 2011. b. Untuk perspektif pelanggan yang menjadi target pasar perusahaan diawal perusahaan berdiri adalah pabrik-pabrik rajut yang besar karena aktivitas perusahaan hanya menerima order makloon dari perusahaan yang lebih besar dan belum melakukan aktivitas produksi sedangkan pertengahan tahun 2008, yang menjadi target pasar dari perusahaan adalah grosir dan

Bab V Simpulan dan Saran 81 toko-toko pakaian. Sampai saat ini, hubungan yang terbina antara perusahaan dengan para pelanggan cukup baik. Keluhan yang disampaikan oleh pelanggan masih dalam batas wajar dan tidak menjadi masalah yang besar bagi perusahaan. c. Dalam perspektif proses bisnis internal, inovasi yang telah dilakukan perusahaan adalah terus menciptakan model pakaian baru, mengatur produksi agar berlangsung lancar, serta dengan memperbaharui mesinmesin penunjang produksi. Selain itu, PT LEN Industri (Persero) memberikan garansi perbaikan untuk produk yang rusak atau kualitasnya belum sesuai dengan pelanggan dan memberikan termin pembayaran untuk pelanggan yang telah dikenal baik oleh perusahaan. d. Dalam perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, PT LEN Industri (Persero) melaksanakan meeting internal secara berkala untuk menilai kinerja dari masing masing personel di tiap bagian. Selain itu supervisor setiap bagian terus mengontrol dan memberikan penyuluhan kepada bawahannya. PT LEN Industri (Persero) juga memberikan gaji dan upah sesuai ketetapan, memberikan THR, bonus, tunjangan kesehatan untuk memotivasi karyawan. 4. Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner dengan menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Champion, maka diperoleh hasil sebesar 85.28% yang berada diantara kriteria 76% sampai dengan 100% yang berarti bahwa

Bab V Simpulan dan Saran 82 efektifitas penerapan Balanced Scorecard sebagai alat untuk mengukur kinerja perusahaan dapat dinilai sangat efektif. 5. Dengan adanya penerapan Balanced Scorecard di PT LEN Industri (Persero) akan membantu perusahaan dalam merencanakan masa depan yang berfokus pada visi misi perusahan yang dituangkan ke dalam perumusan strategi perusahaan. Dimana perumusan strategi tersebut menggunakan analisis SWOT yang berfokus pada empat perspektif Balanced Scorecard. Dengan demikian, manajemen dan karyawan dapat melakukan pemetaan rute perjalanan yang akan ditempuh perusahaan dalam mewujudkan visi perusahaan. Balanced Scorecard membantu perusahaan dalam mengelola strategi jangka panjang serta melakukan pengukuran kinerja dengan menggunakan empat perspektif yang akan memberikan perbaikan yang lebih baik di masa mendatang. 5.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang diperoleh dari PT LEN Industri (Persero) serta simpulan yang telah diuraikan di atas, maka penulis mengajukan beberapa saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan perusahaan dan sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya. Berikut ini adalah saran-saran yang dikemukakan oleh penulis:

Bab V Simpulan dan Saran 83 a. Bagi perusahaan : 1. Perusahaan hendaknya menerapkan Balanced Scorecard sebagai strategi manajemen dan sistem pengukuran kinerja, karena dengan penerapan tersebut maka perumusan strategi dapat dituangkan ke dalam empat perspektif sehingga manajemen memiliki langkah yang teratur dalam pencapaian visi perusahaan. Selain itu pengukuran kinerja tidak hanya dinilai berdasarkan aspek keuangan tetapi dinilai dari ketiga aspek lainnya yaitu pelanggan, proses bisnis internal, dan pertumbuhan dan pembelajaran. 2. Berdasarkan hasil perhitungan perputaran piutang PT LEN Industri (Persero) yang meningkat dari tahun 2010 ke tahun 2011, disarankan agar perusahaan mengurangi adanya credit payment. 3. Perusahaan sebaiknya memperbaiki sistem pengendalian internal perusahaan yaitu dengan menghindari adanya perangkapan jabatan, karena perangkapan jabatan akan memicu timbulnya fraud atau kecurangan. b. Bagi penulis Untuk penelitian yang akan datang, disarankan untuk melakukan wawancara atau menyebarkan kuesioner kepada pelanggan untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap dalam mengukur perpektif pelanggan. c. Bagi pembaca

Bab V Simpulan dan Saran 84 Diharapkan untuk pembaca yang ingin melakukan penelitian Balanced Scorecard membandingkan penelitian ini dengan penelitian serupa sehingga akan memberikan informasi tambahan yang lebih mendukung penelitian selanjutnya. 5.3 Keterbatasan Peneliti pun menyadari terdapat beberapa keterbatasan dalam penyusunan skripsi ini, yaitu: 1. Waktu penelitian yang relatif singkat yaitu hanya beberapa bulan dan data yang diberikan oleh perusahaan terbatas, sehingga adanya keterbatasan dalam pengumpulan dan pengolahan data. 2. Penelitian hanya dilakukan pada satu perusahaan dengan kondisi yang tidak sama dengan perusahaan lain, sehingga kesimpulan dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada semua perusahaan.