BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan ekonomi yang semakin ketat menuntut setiap perusahaan untuk dapat memiliki manajemen yang baik dan karyawan yang dapat bekerja dengan baik. Tidak hanya itu saja, karyawan dituntut agar mampu memajukan perusahaan secara kreatif sehingga menjadi sebuah perusahaan yang mampu bersaing di tengah persaingan pasar bebas saat ini. Citra merupakan kesan atau impresi seseorang terhadap sesuatu. Citra merupakan persepsi yang terbentuk dalam benak manusia. Pembentukan persepsi manusia menurut K. Sereno & Edward M Bodaken yang dikutip dari buku Ilmu Komunikasi suatu pengantar Mulyana (2007) terdiri dari tiga aktivitas yaitu seleksi, organisasi & intepretasi. Seleksi yang dimaksudkan adalah sensasi dan atensi terhadap stimulus (fisik& psikologis) yang ditangkap oleh indra manusia, kemudian diorganisasikan atau digabungkan dengan stimulus pengetahuan serta pengalaman masa lalu. Penggabungan itu lalu diintepretasikan maknanya. Oleh karena itu citra sangat penting bagi suatu perusahaan untuk dapat menilai apakah perusahaan tersebut mempunyai penilaian yang baik dimata masyarakat sekitar ataukah memiliki penilaian yang buruk. Perusahaan yang memiliki citra baik tentunya akan mendapatkan penilaian yang baik juga dan dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar juga. Humas merupakan ujung tombak dalam pembentukan citra sebuah perusahaan di mata publik, karena humas mempunyai peranan yang paling menonjol dalam suatu perusahaan. Humas dituntut untuk dapat mengenalkan perusahaan dan membawa nama perusahaan agar dapat dikenal oleh publik secara luas. Tidak hanya itu, humas juga dituntut untuk menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif dan mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan. Humas merupakan penghubung komunikasi antara pihak eksternal dan internal. Namun, belum semua perusahaan mengerti konsep peran humas ini. Salah satunya seperti yang terjadi di perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE). Pada PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE), humas berada di bawah divisi marketing dan 1
2 memiliki tugas untuk menjadi penghubung antara perusahaan dengan para stakeholdernya. Namun, keberadaan humas di dalam divisi marketing membuat kerja humas menjadi kurang maksimal karena tugas yang harusnya dilakukan oleh humas terkadang di kerjakan oleh divisi marketing yang belum tentu paham benar konsep peranan humas. Menurut Dr. Rex Harlow dalam Ruslan (2010) public relations adalah fungsi manajemen yang khas dan mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama antara organisasi dengan publiknya, menyangkut aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja sama yang melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan/permasalahan, membantu manajemen dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam mengantisipasi kecenderugan penggunaan penelitian secara teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai sarana utama. Humas muncul karena adanya tuntutan kebutuhan, hal ini menyebabkan banyaknya perusahaan di Indonesia yang mulai membenahi pelayanan produk dan jasanya guna mempertahankan citra perusahaan tersebut. Terdapat berbagai macam faktor yang menyebabkan perusahaan membenahi diri, antara lain adalah gencarnya perusahaan pesaing dalam menginformasikan nilai lebih yang dimiliki oleh perusahaannya. Dengan begitu, humas dituntut untuk mampu menjalankan salah satu perannya untuk membina hubungan yang harmonis antara pimpinan manajemen dengan para karyawan dan antara pimpinan dengan pemilik perusahaan atau sebaliknya. Suatu perusahaan yang memiliki citra yang baik akan lebih mudah untuk melakukan berbagai hal agar berkembang. Menurut Katz dalam Soemirat dan Elvinaro Ardianto (2007), citra adalah cara bagaimana pihak lain memandang sebuah perusahaan, seseorang, suatu komite, atau suatu aktivitas. Jadi, citra yang baik yang dimiliki oleh sebuah perusahaan dapat membantu perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan dari pihak klien. Pihak klien yang memberikan kepercayaan penuh terhadap perusahaan akan menaikan citra perusahaan tersebut dan menambah jumlah klien. Banyaknya jumlah klien yang ingin bekerja sama dapat membuktikan bahwa perusahaan memiliki citra yang baik. Citra yang dibangun oleh perusahaan dapat meningkatkan jumlah penjualan pada perusahaan tersebut dan membuat perusahaan semakin lebih dikenal. Oleh sebab itu citra itu merupakan suatu hal yang penting, khususnya bagi PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE).
3 PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa advertising atau periklanan yang sudah berdiri selama 23 tahun. Perusahaan ini menyediakan jasa periklanan indoor maupun outdoor. Perusahaan ini menyediakan berbagai macam jasa pembuatan dan pemasangan reklame, berupa billboard, neon box, dll. Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu perusahaan periklanan dengan citra yang baik, karena perusahaan ini memiliki hubungan kerjasama dengan beberapa perusahaan maupun perorangan dan klienklien yang dimana klien-klien tersebut terbilang perusahaan yang sudah dikenal oleh banyak orang. Oleh karena itu, adanya kerjasama dengan berbagai pihak membuat PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE) tidak terlepas dari kegiatan yang dilakukan humas dalam mengelola citra perusahaan sangat membantu perusahaan dalam menjalin hubungan yang efektif dengan para klien dan juga dengan berbagai organisasi atau berbagai perusahaan-perusahaan lain nya. 1.2 FOKUS PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dikemukakan di atas, maka penelitian ini akan memfokuskan, bagaimana kegiatan humas dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE)? 1.3 PERTANYAAN PENELITIAN 1. Bagaimana kegiatan humas dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE)? 2. Apa saja kendala yang dihadapi humas dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE)? 3. Solusi apa yang di miliki oleh humas dalam menghadapi kendala dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE)? 1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.4.1 TUJUAN PENELITIAN 1. Untuk mengetahui kegiatan humas yang digunakan dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE). 2. Untuk mengetahui kendala apa saja yang dihadapi selama humas melakukan tugasnya dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE).
4 3. Untuk mengetahui solusi apa yang dimiliki oleh humas dalam menghadapi kendala yang ada dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE). 1.4.2 MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang terkait diantaranya sebagai berikut : 1. Manfaat Akademis Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memperkaya pemahaman serta pengetahuan dalam ilmu komunikasi khususnya dalam bidang public relations (humas). 2. Manfaat Praktis : Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE) untuk langkah kedepannya. Selain itu membangun kualitas pengalaman yang tinggi pada perusahaan, serta mengevaluasi peran yang telah dilakukan oleh humas untuk pengkajian ulang dan pembaruan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan serta wawasan dan pengetahuan tentang kegiatan humas dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE). 3. Manfaat Publik: Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi tambahan yang berguna dan memberikan pengetahuan yang lebih serta menjadi pedoman dalam perusahaan untuk memahami pentingnya kegiatan humas dalam mengelola citra perusahaan PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE). 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Sistematika penulisan penelitian dibagi menjadi 5 bab, yakni:
5 BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini berisi uraian yang menjelaskan latar belakang masalah secara garis besar yang menjadi landasan serta pentingnya masalah diteliti, meliputi latar belakang, rumusan masalah, ruang lingkup, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika penelitian. BAB 2 KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian tentang teori umum yang dapat dijadikan pedoman serta acuan bagi penelitian ini, yang berasal dari berbagai sumber yang sesuai dengan pokok bahasan mengenai kegiatan humas dalam mengelola citra perusahaan dengan teori teori antara lain : komunikasi, tujuan komunikasi, pengertian humas,peran humas, fungsi humas, tugas humas, kegiatan humas, pengertian citra, jenis citra dan juga pembentukan citra. BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini berisi penjelasan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Adapun metode yang digunakan adalah : pendekatan penelitian kualitatif, dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan datanya melalui data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi pustaka, dokumen perusahaan, dan jurnal. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah reduksi data, data display, dan verification. serta menggunakan triangulasi sumber sebagai teknik kesabsahan data dalam penelitian ini. BAB 4 HASIL PENELITIAN Bab ini berisi company profile perusahaan, struktur organisasi, visi dan misi perusahaan, serta logo perusahaan. Selain itu ada juga penyajian data penelitian, pengolahan data yang telah terkumpul, dan pembahasan hasil penelitian. BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian dan pembahasan. Dimana dapat disimpulkan bahwa Divisi Marketing Communication di PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE) dalam melakukan kegiatan dalam mengelola citra perusahaan
6 telah berjalan dengan baik. Saran yang diberikan kepada PT Besar Satu Indonesia (BIG ONE) agar lebih meningkatkan kegiatan yang sudah dilakukan sampai saat ini.