BERITA RESMI STATISTIK

dokumen-dokumen yang mirip
BERITA RESMI STATISTIK. Keadaan Ketenagakerjaan NTB Agustus Agustus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3,32 persen

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Maluku Utara Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Kalimantan Tengah Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Sulawesi Utara Agustus 2017

BPS PROVINSI JAWA BARAT

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jawa Tengah Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK

Keadaan Ketenagakerjaan Provinsi Jambi Agustus 2017

Keadaan Ketenagakerjaan Agustus 2017 Di Provinsi Sulawesi Barat

Keadaan Ketenagakerjaan Sulawesi Selatan Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DKI JAKARTA AGUSTUS 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2012

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PAPUA BARAT FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2014

Keadaan Ketenagakerjaan Banten Agustus 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPULAUAN RIAU KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH


KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN INDONESIA AGUSTUS 2009

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016 AGUSTUS 2016: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,31 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

Keadaan Ketenagakerjaan Kalimantan Selatan Agustus 2017

BERITA RESMI STATISTIK

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN SUMATERA UTARA FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAMBI AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2010

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI BENGKULU FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI MALUKU UTARA, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN RIAU FEBRUARI 2013

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU AGUSTUS 2014

BPS PROVINSI DKI JAKARTA

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KALIMANTAN TENGAH Februari 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN BANTEN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2012

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI ACEH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI PAPUA BARAT AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU, AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA TENGAH

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN NTT FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN AGUSTUS 2015 AGUSTUS 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) SEBESAR 4,91 PERSEN

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KEPRI

KEADAAN KETENAGAKERJAAN KALIMANTAN SELATAN AGUSTUS 2016

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN MALUKU UTARA, FEBRUARI 2016


KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2014

KEADAAN KETENAGAKERJAAN DI DKI JAKARTA FEBRUARI 2011

KEADAAN KETENAGAKERJAAN PROVINSI GORONTALO FEBRUARI 2013

Transkripsi:

No. 59/11/Th. XI, 06 November 2017 BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT Keadaan Ketenagakerjaan Papua Barat Agustus 2017 Agutus 2017: Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6.49 persen Angkatan kerja pada Agustus 2017 sebanyak 430,478 orang. Penduduk bekerja di Papua Barat pada Agustus 2017 sebanyak 402,526 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Agustus 2017 sebesar 6.49 persen. Pada Agustus 2017, sebesar 59.10 persen penduduk bekerja pada kegiatan informal, dan persentase pekerja informal turun 0.33 persen poin dibanding Agustus 2016. Selama setahun terakhir, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Industri (2.27persen poin), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (0.99 persen poin), Sektor lembaga keuangan, real estate (0.91 persen poin); dan Sektor Perdagangan (0.79 persen poin). Pada Agustus 2017, terdapat 34.53 persen penduduk bekerja tidak penuh (jam kerja kurang dari 35 jam seminggu) mencakup 12.27 persen setengah penganggur dan 22.26 persen pekerja paruh waktu. 1

1. Angkatan Kerja, Penduduk Bekerja, dan Pengangguran Jumlah Angkatan Kerja Papua Barat pada Agustus 2017 sebanyak 430,478 orang, turun 11,253 orang dibanding Februari (semester lalu) dan turun 4,339 orang dibanding Agustus 2016 (setahun yang lalu). Komponen pembentuk Angkatan Kerja adalah penduduk yang bekerja dan pengangguran. Penduduk yang bekerja pada Agustus 2017 sebanyak 402,526 orang, turun 5,991 orang dibanding keadaan semester lalu dan bertambah 166 orang dibanding keadaan setahun yang lalu. Sementara itu, jumlah pengangguran sebanyak 27,952 orang, mengalami penurunan sekitar 5 ribu orang dibanding semester lalu dan berkurang sebanyak 4 ribu orang dibanding setahun yang lalu. Sejalan dengan turunnya jumlah Angkatan Kerja, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga mengalami penurunan. TPAK pada Agustus 2017 tercatat sebesar 67.47 persen, turun 2.73 persen poin dibanding semester lalu dan turun sebesar 2.58 persen poin dibanding setahun yang lalu. penurunan TPAK memberikan indikasi adanya penurunan potensi ekonomi dari sisi pasokan (supply) tenaga kerja. Tabel 1 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Jenis Kegiatan Utama 2016 2017 1 Tahun Semester Status Keadaan Saat Ini Lalu Lalu Perubahan 1 Tahunan Perubahan 1 Semester Ketenagakerjaan Agustus Februari Agustus (Agus 2016 - Agus 2017) (Feb 2017 - Agus 2017) 2016 2017 2017 (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Orang Orang Persen Orang Persen Penduduk Usia Kerja 620,748 629,277 638,010 17,262 2.78 8,733 1.39 Angkatan Kerja 434,817 441,731 430,478-4,339-1.00-11,253-2.55 Bekerja 402,360 408,517 402,526 166 0.04-5,991-1.47 Pengangguran 32,457 33,214 27,952-4,505-13.88-5,262-15.84 Bukan Angkatan Kerja 185,931 187,546 207,532 21,601 11.62 19,986 10.66 Sekolah 61,916 66,894 78,695 16,779 27.10 11,801 17.64 Mengurus Rumah Tangga 109,514 102,878 106,853-2,661-2.43 3,975 3.86 Lainnya 14,501 17,774 21,984 7,483 51.60 4,210 23.69 Persen Persen Poin Persen Poin Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) 7.46 7.52 6.49-0.97-1.03 70.05 70.20 67.47-2.58-2.73 Berdasarkan jenis kelamin, terdapat perbedaan TPAK antara laki-laki dan perempuan. Pada Agustus 2017, TPAK laki-laki sebesar 78.69 persen sementara TPAK perempuan hanya 54.66 persen. Namun demikian, dibanding kondisi setahun yang lalu TPAK perempuan mengalami kenaikan sebesar 2.27 persen poin sementara TPAK laki-laki justru mengalami penurunan sebesar 6.80 persen poin (Gambar 1). 2

Gambar 1 Perkembangan Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) Menurut Jenis Kelamin, 2016 2017 85.49 83.86 70.05 70.20 78.69 67.47 52.40 54.58 54.66 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Laki-laki Perempuan Total Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Berbagai kebijakan pemerintah terkait penciptaan lapangan kerja tampaknya cukup berhasil menekan tingkat pengangguran, ditunjukkan oleh TPT yang bergerak turun dari 7.52 persen pada Februari 2017 menjadi 6.49 persen pada Agustus 2017 (Gambar 2). TPT di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding TPT di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 11.11 persen, sedangkan TPT di perdesaan hanya 3.67 persen. Dibandingkan setahun yang lalu, terjadi penurunan tingkat pengangguran baik di perkotaan maupun di perdesaan, yaitu TPT di perkotaan turun sebesar 3.28 persen poin, dan TPT di perdesaan turun sebesar 0.76 persen poin. Gambar 2 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Daerah Tempat Tinggal dan Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2016 2017 TPT (%) TPT (%) 14.39 9.72 11.11 7.46 7.52 6.49 4.43 6.50 3.67 3.52 3.56 1.85 6.83 5.78 5.95 14.61 11.24 9.15 13.90 12.52 8.76 15.54 8.53 7.63 8.03 6.99 2.60 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Kota Desa Total <= SD SMP SMA SMK D I/II/III Universitas Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 3

Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2017, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) paling tinggi diantara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 13.90 persen. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 9.15 persen. Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA. Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 1.85 persen. Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPT mengalami penurunan hampir di semua jenjang pendidikan, kecuali pada tingkat pendidikan SMK, diploma dan Universitas. 2. Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama Kondisi ketenagakerjaan baik menyangkut tingkat pengangguran dan penduduk yang bekerja tidak terlepas dari kinerja sektor-sektor perekonomian yang ada. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukkan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2017, penduduk Papua Barat paling banyak bekerja pada Sektor Pertanian yaitu sebanyak 141,927 orang (35.26 persen), disusul oleh Sektor Jasa Kemasyarakatan dan perdagangan masing-masing sebanyak 104,765 orang (23.62 persen) dan 67,987 orang (17.69 persen) (Gambar 3 dan Lampiran 1). Dilihat berdasar tren sektoral, hampir tidak ada lapangan pekerjaan yang konsisten naik atau turun kontribusinya dalam penyerapan tenaga kerja. Kontribusi penyerapan tenaga kerja bergerak fluktuatif antar semesternya. Selama Agustus 2016 Agustus 2017, sektor-sektor yang mengalami peningkatan persentase penduduk yang bekerja adalah Sektor Industri (2.27 persen poin), Sektor Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi (0.99 persen poin), Sektor Lembaga Keuangan, Real Estate, Jasa Perusahaan (0.90 persen poin), dan Sektor Perdagangan (0.79) persen poin). Sedangkan sektor-sektor yang mengalami penurunan adalah Sektor Jasa Kemasyarakatan (2.42 persen poin), Sektor Konstruksi (1.71 persen poin) dan Sektor Pertanian (1.69 persen poin). Dua sektor yang persentasenya cenderung stagnan atau tidak berubah yaitu Sektor Pertambangan, dan Sektor Listrik, Gas, dan Air. Gambar 3 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama, 2016 2017 Pertanian 36.95 42.58 35.26 Jasa Kemasyarakatan 26.04 21.89 23.62 Perdagangan 16.90 16.96 17.69 Trasnportasi 5.54 5.75 6.53 Konstruksi 7.54 4.61 5.83 Industri 3.14 5.07 5.41 Keuangan 1.65 1.09 2.55 Pertambangan dan Penggalian 2.03 1.62 2.48 Listrik, Gas dan Air Minum 0.22 0.44 0.63 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 4

3. Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Dari seluruh penduduk bekerja pada Agustus 2017, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai Buruh/Karyawan (38.76 persen). Diikuti status Berusaha Sendiri (21.32 persen), Berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja Keluarga (17.40 persen), dan Keluarga(16.74 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan status Berusaha dibantu buruh tetap memiliki persentase yang paling kecil yaitu sebesar 2.14 persen. Gambar 4 BURUH/KARYAWAN/PEGAWAI 38.38 32.80 38.76 BERUSAHA SENDIRI 22.40 22.43 21.32 BERUSAHA DIBANTU BURUH TIDAK TETAP/PEKERJA KELUARGA 16.28 20.07 17.40 PEKERJA KELUARGA 15.83 19.58 16.74 PEKERJA BEBAS 4.91 3.06 3.63 BERUSAHA DIBANTU BURUH TETAP 2.19 2.05 2.14 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama, 2016 2017 Dalam setahun terakhir (Agustus 2016 Agustus 2017), persentase penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tidak tetap meningkat cukup tinggi dari 16.28 persen menjadi 17.40 persen. Peningkatan juga terjadi pada status pekerja keluarga dan buruh/karyawan, yaitu masing-masing sebesar 0.91 persen poin dan 0.38 persen poin. Secara sederhana kegiatan formal dan informal dari penduduk bekerja dapat diidentifikasi berdasarkan status pekerjaan. Pekerja formal mencakup status berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, maka pada Agustus 2017 sebanyak 164,636 orang (40.90 persen) penduduk bekerja pada kegiatan formal dan sebanyak 237,890 orang (59.10 persen) bekerja pada kegiatan informal. Persentase pekerja informal mengalami peningkatan baik dibanding kondisi Agustus 2016 maupun Februari 2017. Selama setahun terakhir pekerja informal meningkat dari 40.57 persen pada Agustus 2016 menjadi 40.90 persen pada Agustus 2017 (Gambar 5). Gambar 5 Jumlah dan Persentase Penduduk Bekerja Menurut Kegiatan Formal/Informal, 2016 2017 59.43 65.14 59.10 40.57 34.86 40.90 AGUSTUS 2016 FEBRUARI 2017 AGUSTUS 2017 Formal Informal 5

4. Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Penyerapan tenaga kerja hingga Agustus 2017 masih didominasi oleh penduduk bekerja berpendidikan menengah ke bawah yaitu SMP ke bawah sebanyak 203,214 orang (50.48 persen). Sedangkan penduduk bekerja berpendidikan menengah (SMA sederajat) sebanyak 128,215 orang (31.85 persen). Penduduk bekerja berpendidikan tinggi hanya sebanyak 71,097 orang (17.66 persen) mencakup 14,409 orang berpendidikan Diploma dan 56,688 orang berpendidikan Universitas (Gambar 6 dan Lampiran 1). Gambar 6 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, 2016 2017 51.02 56.85 50.48 30.63 27.28 31.85 18.35 15.87 17.66 Agustus 2016 Februari 2017 Agustus 2017 Rendah Menengah Tinggi Perbaikan kualitas penduduk bekerja ditunjukkan oleh meningkatnya penduduk bekerja berpendidikan tinggi namun di Papua Barat dalam setahun terakhir tidak terjadi perbaikan kualitas penduduk bekerja. Hal ini dapat terliahat dari persentase penduduk bekerja berpendidikan tinggi menurun dari 18.35 persen pada Agustus 2016 menjadi 17.66 persen pada Agustus 2017. Sementara persentase penduduk bekerja berpendidikan rendah dan menengah naik masingmasing SMP sebesar1.51 persen poin, SMA 0.22 persen poin dan SMK 1 persen poin. 5. Pekerja Penuh/Tidak Penuh Indikator lain yang lebih mendalam menyangkut Angkatan Kerja adalah pekerja penuh dan pekerja tidak penuh. Indikator ini mampu menjelaskan bahwa tidak semua penduduk bekerja memiliki produktivitas yang tinggi, diindikasikan oleh perbedaan jam kerja. Pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua kelompok yaitu pekerja setengah penganggur dan pekerja paruh waktu. Persentase pekerja penuh pada Agustus 2017 sebesar 65.47 persen sedikit menurun dibandingkan keadaan Agustus 2016 (65.75 persen). Sedangkan persentase pekerja tidak penuh sebesar 34.53 persen naik 0.28 persen poin jika dibanding Agustus 2016 (34.25 persen). Pekerja setengah penganggur, persentasenya naik dari 11.46 persen menjadi 12.27 persen dalam setahun terakhir. Sementara persentase pekerja paruh waktu turun dari 22.79 persen menjadi 22.26 persen. 65.75 67.26 65.47 22.79 22.14 22.26 11.46 10.59 12.27 AGUSTUS 2016 FEBRUARI 2017 AGUSTUS 2017 6 Setengah Penganggur Paruh Waktu Pekerja Penuh

6. Penjelasan Teknis a. Penduduk usia kerja adalah penduduk berumur 15 tahun ke atas. b. Angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang bekerja (punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja) dan pengangguran. c. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatan utamanya sekolah, mengurus rumah tangga atau melaksanakan kegiatan lainnya selain kegiatan pribadi. d. Bekerja adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan seseorang dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh penghasilan atau keuntungan paling sedikit selama satu jam dalam seminggu yang lalu. Bekerja selama satu jam tersebut harus dilakukan berturut-turut dan tidak terputus. Kegiatan tersebut termasuk pula kegiatan pekerja tak dibayar yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi. e. Penganggur adalah penduduk yang tidak bekerja tetapi berharap mendapat pekerjaan, dan kegiatannya terdiri dari: Mencari pekerjaan. Mempersiapkan usaha. Tidak mencari pekerjaan karena alasan merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan (putus asa). Tidak mencari pekerjaan karena sudah mempunyai pekerjaan tetapi belum mulai bekerja. f. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) adalah rasio jumlah angkatan kerja terhadap jumlah penduduk usia kerja. g. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) adalah rasio jumlah penganggur terbuka terhadap jumlah angkatan kerja. h. Penduduk yang bekerja pada sektor informal adalah penduduk bekerja yang berstatus berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga. Sedangkan penduduk yang bekerja pada sektor formal adalah penduduk berstatus berusaha dibantu buruh tetap/buruh dibayar dan buruh/karyawan/pegawai. i. Pekerja penuh adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam atau lebih dalam seminggu, dan termasuk mereka yang kondisinya sementara tidak bekerja. Sedangkan pekerja tidak penuh adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu, dan terdiri dari: Setengah Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu dan masih mencari pekerjaan atau masih bersedia menerima pekerjaan (dahulu disebut setengah pengangguran terpaksa). Pekerja paruh waktu adalah mereka yang bekerja kurang dari 35 jam seminggu tetapi tidak mencari pekerjaan atau tidak bersedia menerima pekerjaan lain (dahulu disebut setengah pengangguran sukarela). 7

j. Upah/gaji sebulan adalah imbalan/balas jasa yang diterima selama sebulan yang lalu dari pekerjaan utama oleh buruh/karyawan/pegawai, baik berupa uang maupun barang yang dibayarkan oleh perusahaan/kantor/majikan. Imbalan/balas jasa tersebut terdiri dari beberapa komponen yaitu gaji, tunjangan (yang sifatnya rutin), upah lembur, uang transportasi dan uang makan. k. Buruh/karyawan/pegawai adalah seseorang yang bekerja pada orang lain atau instansi/ kantor/perusahaan secara tetap dengan menerima upah/gaji baik berupa uang maupun barang. Buruh/karyawan/pegawai yang tidak mempunyai majikan tetap, tidak digolongkan sebagai buruh/karyawan/pegawai, tetapi sebagai pekerja bebas. Seseorang dianggap memiliki majikan tetap jika memiliki 1 (satu) majikan yang sama dalam sebulan terakhir. Khusus pada sektor konstruksi batasannya tiga bulan. Apabila majikannya instansi/lembaga, boleh lebih dari satu. 8

Lampiran 1 Karakteristik Penduduk Bekerja, Februari 2016 Februari 2017 Karakteristik Penduduk Bekerja 1 Tahun Lalu (Agustus 2016) Semester Lalu (Februri 2017) Saat Ini (Agustus 2017) Perubahan 1 Tahunan Perubahan 1 Semesteran Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen Orang Persen (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) Pendidikan Tertinggi Yang ditamatkan SD Ke Bawah 146,189 36.33 157,283 38.50 138,033 34.29 (8,156) -2.04 (19,250) -4.21 Sekolah Mengengah Pertama 59,091 14.69 74,952 18.35 65,181 16.19 6,090 1.51 (9,771) -2.15 Sekolah Menengah Atas 91,478 22.74 78,923 19.32 92,387 22.95 909 0.22 13,464 3.63 Sekolah Menengah Kejuruan 31,780 7.90 32,540 7.97 35,828 8.90 4,048 1.00 3,288 0.94 Diploma 17,102 4.25 14,196 3.48 14,409 3.58 (2,693) -0.67 213 0.10 Universitas 56,720 14.10 50,623 12.39 56,688 14.08 (32) -0.01 6,065 1.69 Lapangan Pekerjaan Utama Pertanian 148,661 36.95 173,930 42.58 141,927 35.26 (6,734) -1.69 (32,003) -7.32 Pertambangan dan Penggalian 8,174 2.03 6,613 1.62 10,002 2.48 1,828 0.45 3,389 0.87 Industri 12,640 3.14 20,694 5.07 21,771 5.41 9,131 2.27 1,077 0.34 Listrik, Gas dan Air 877 0.22 1,782 0.44 2,519 0.63 1,642 0.41 737 0.19 Konstruksi 30,338 7.54 18,834 4.61 23,483 5.83 (6,855) -1.71 4,649 1.22 Perdagangan 67,987 16.90 69,271 16.96 71,200 17.69 3,213 0.79 1,929 0.73 Transportasi, Pergudangan dan Komunikasi 22,289 5.54 23,491 5.75 26,276 6.53 3,987 0.99 2,785 0.78 Keuangan 6,629 1.65 4,466 1.09 10,280 2.55 3,651 0.91 5,814 1.46 Jasa Kemasyarakatan 104,765 26.04 89,436 21.89 95,068 23.62 (9,697) -2.42 5,632 1.73 Status Pekerjaan Utama Berusaha sendiri 90,146 22.40 91,643 22.43 85,822 21.32 (4,324) -1.08 (5,821) -1.11 Berusaha dibantu buruh tidak tetap 65,487 16.28 81,984 20.07 70,059 17.40 4,572 1.13 (11,925) -2.66 Berusaha dibantu buruh tetap 8,830 2.19 8,395 2.05 8,599 2.14 (231) -0.06 204 0.08 Buruh/karyawan/pegawai 154,414 38.38 134,000 32.80 156,037 38.76 1,623 0.39 22,037 5.96 Pekerja bebas 19,774 4.91 12,492 3.06 14,628 3.63 (5,146) -1.28 2,136 0.58 Pekerja keluarga/tidak dibayar 63,709 15.83 80,003 19.58 67,381 16.74 3,672 0.91 (12,622) -2.84 Status Pekerjaan Formal Informal Formal 163,244 40.57 142,395 34.86 164,636 40.90 1,392 0.33 22,241 6.04 Informal 239,116 59.43 266,122 65.14 237,890 59.10 (1,226) -0.33 (28,232) -6.04 Jumlah Jam Kerja Perminggu 1-7 5,363 1.33 5,057 1.24 7,162 1.78 1,799 0.45 2,105 0.54 8-14 9,630 2.39 16,752 4.10 15,069 3.74 5,439 1.35 (1,683) -0.36 15-24 44,567 11.08 56,703 13.88 53,202 13.22 8,635 2.14 (3,501) -0.66 25-34 78,256 19.45 55,225 13.52 63,564 15.79 (14,692) -3.66 8,339 2.27 35 + ** 264,544 65.75 274,780 67.26 263,529 65.47 (1,015) -0.28 (11,251) -1.79 Pekerja Penuh/Tidak Penuh Pekerja Penuh (>=35 Jam) 264,544 65.75 274,780 67.26 263,529 65.47 (1,015) -0.28 (11,251) -1.79 Pekerja Tidak Penuh (1-34 Jam) 137,816 34.25 133,737 32.74 138,997 34.53 1,181 0.28 5,260 1.79 Setengah Pengangguran 46,102 11.46 43,277 10.59 49,396 12.27 3,294 0.81 6,119 1.68 Pekerja Paruh Waktu 91,714 22.79 90,460 22.14 89,601 22.26 (2,113) -0.53 (859) 0.12 9

Lampiran 2 Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Kabupaten/Kota (persen) Agustus 2015 2017 Kabupaten/kota 2 Tahun Lalu (Agustus 2015) Saat Ini (Agustus 2017) Perubahan 2 Tahunan (Agustus 2015-Agustus 2017 (1) (2) (3) (4) Fakfak 9.01 9.96 0.95 Kaimana 3.34 5.54 2.20 Teluk Wondama 2.83 1.47 (1.37) Teluk Bintuni 6.87 7.62 0.75 Manokwari 6.58 2.68 (3.90) Sorong Selatan 2.87 4.84 1.97 Sorong 5.66 4.56 (1.11) Raja Ampat 5.59 3.10 (2.49) Tambrauw* - 0.44 0.44 Maybrat 4.01 1.55 (2.47) Manokwari Selatan 4.18 1.61 (2.57) Pegunungan Arfak 1.05 0.99 (0.06) Kota Sorong 17.26 13.54 (3.72) Papua Barat 8.08 6.49 (1.58) 10

Diterbitkan oleh: Badan Pusat Statistik Prov. Papua Barat Jl. Trikora Sowi IV No. 99 Manokwari - Papua Barat 98315 Dedi Cahyono, Se, M.A, M.S.E Kepala Bidang Sosial Telepon: 08122721488 E-mail: dedicah@bps.go.id Website: www.papuabarat.bps.go.id Konten Berita Resmi Statistik dilindungi oleh Undang- Undang, hak cipta melekat pada Badan Pusat Statistik. Dilarang mengumumkan, mendistribusikan, mengomunikasikan, dan/atau menggandakan sebagian atau seluruh isi tulisan ini untuk tujuan komersial tanpa izin tertulis dari Badan Pusat Statistik. 11