KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017

Transkripsi

1 No. 08/05/Th. XI, 5 Mei 2017 KEADAAN KETENAGAKERJAAN FEBRUARI 2017 FEBRUARI 2017: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 3,14 PERSEN Jumlah angkatan kerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017 mencapai orang, bertambah sekitar orang ( 4,08 persen) dibanding Februari 2016 sebesar orang. Jumlah penduduk yang bekerja di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017 mencapai orang, bertambah sebanyak orang (4,77 persen) dibanding Februari 2016 sebesar orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017 mencapai 3,14 persen, mengalami penurunan 0,64 poin dibanding TPT Februari 2016 sebesar 3,78 persen. Sektor pertanian, sektor perdagangan dan sektor jasa secara berurutan menjadi penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja pada bulan Februari 2017, masing-masing sebesar (39,59 persen), (19,60 persen), dan (18,42 persen). Situasi ketenagakerjaan bulan Februari 2017 jika dibandingkan dengan Februari 2016 ditandai dengan meningkatnya jumlah pekerja di sektor pertanian sebesar orang (12,74 persen), sektor pertambangan dan penggalian sebesar orang ( 45,49 persen), sektor industri orang (17,12 persen), sektor konstruksi orang (3,78 persen), serta sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi sebesar orang (39,51 persen). Sedangkan sektor yang mengalami penurunan penyerapan tenaga kerja adalah sektor listrik, gas dan air minum sebesar orang (15,42 persen), sektor perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi mengalami penurunan sebesar orang (2,28 persen), sektor lembaga keuangan sebesar orang (38,75 persen) dan sektor jasa mengalami penurunan sebesar orang (9,23 persen). Dilihat dari status pekerjaan utama, sebagian besar penduduk di Sulawesi Tenggara bekerja dengan status sebagai buruh/karyawan/pegawai yaitu sebesar orang (29,06 persen) dan yang terkecil berstatus pekerja bebas sebesar orang (3,59 persen). 1

2 1. Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran. Keadaan ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017 dibanding Februari 2016 menunjukkan adanya peningkatan kelompok penduduk 15 tahun ke atas yang bekerja, serta menurunnya tingkat pengangguran terbuka. Secara keseluruhan struktur ketenagakerjaan di Sulawesi Tenggara pada Februari 2017 memperlihatkan perubahan yang berarti dari Februari Pada bulan Februari 2017, jumlah penduduk yang bekerja mencapai orang atau bertambah sekitar orang (4,77 persen) dibanding keadaan Februari 2016 sebesar orang. Sedangkan jumlah pengangguran terbuka mencapai orang atau menurun sekitar orang dibanding keadaan Februari 2016 sebesar orang. Tingkat Pengangguran Terbuka menunjukkan penurunan sebesar 0,64 poin yakni dari 3,78 persen (Februari 2016) menjadi 3,14 persen (Februari 2017). Tabel 1. Penduduk Usia 15 Tahun Keatas menurut Kegiatan Februari 2015 Februari 2017 KEGIATAN UTAMA 1. Angkatan Kerja a. Bekerja b. Pengangguran Terbuka Bukan Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 71,04 68,35 71,92 73,47 73,05 4. Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 3,62 5,55 3,78 2,72 3,14 5. Pekerja Tidak Penuh Setengah Penganggur Paruh Waktu Penduduk yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Tabel 2. memperlihatkan struktur penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama. Selama periode Februari 2016 Februari 2017, jumlah penduduk yang bekerja mengalami peningkatan di sektor pertanian sebesar orang (12,74 persen), sektor pertambangan dan penggalian sebesar orang ( 45,49 persen), sektor industri orang ( 17,12 persen), sektor konstruksi orang (3,78 persen), dan sektor transportasi sebesar (39,51 persen). Sedangkan sektor yang mengalami 2

3 penurunan penyerapan tenaga kerja adalah sektor listrik, gas dan air minum sebesar orang (15,42 persen), sektor perdagangan sebesar orang (2,28 persen), sektor lembaga keuangan sebesar orang (38,75 persen) dan sektor jasa sebesar orang (9,23 persen). Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian merupakan sektor yang paling dominan dalam penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja di sektor pertanian pada Februari 2017 sebesar orang (39,59 persen), meningkat orang ( 12,74 persen) dibanding Februari LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA Tabel 2. Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama Februari 2015 Februari 2017 Pertanian (39,23%) (45,52%) (36,79%) (38,92%) (39,59%) Pertambangan (1,39%) (2,12%) (1,61%) (2,11%) (2,23%) Industri (7,71%) (4,97%) (8,25%) (7,42%) (9,22%) Listrik, Gas, dan Air Minum (0,22%) (0,24%) (0,74%) (0,20%) (0,60%) Konstruksi (4,96%) (6,74%) (5,50%) (6,65%) (5,45%) Perdagangan, RM (20,68%) (17,77%) (21,01%) (19,95%) (19,60%) Transportasi (4,10%) (3,94%) (2,76%) (4,69%) (3,68%) Lembaga Keuangan (1,46%) (1,66%) (2,07%) (1,56%) (1,21%) Jasa (20,25%) (17,09%) (21,26%) (18,49%) (18,42%) Sulawesi Tenggara

4 3. Penduduk yang Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama Dari enam kategori status pekerjaan yang terekam pada Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas), dapat diidentifikasi 2 kelompok utama terkait kegiatan ekonomi formal dan informal. Kegiatan formal terdiri dari mereka yang berstatus berusaha dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai. Sementara kelompok kegiatan informal umumnya adalah mereka yang berstatus di luar itu. Berdasarkan kategori tersebut, pada Februari 2017 pekerja formal sebesar (31,47 persen) dan pekerja informal sebesar (67,01 persen). Tabel 3. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama, Februari 2015 Februari 2017 STATUS PEKERJAAN UTAMA Berusaha Sendiri (19,10%) (17,97%) (14,97%) (16,93%) (19,76%) Berusaha dibantu buruh tidak tetap (21,10%) (21,33%) (23,92%) (21,97%) (22,32%) Berusaha dibantu buruh tetap (3,90%) (3,17%) (4,56%) (4,27%) (3,94%) Buruh/Karyawan/Pegawai (30,13%) (27,31%) ,84%) (27,20%) (29,06%) Pekerja bebas (3,33%) (5,78%) (3,94%) (6,06%) (3,59%) Pekerja keluarga/tidak dibayar (22,44%) (24,43%) (22,78%) (23,57%) (21,33%) Sulawesi Tenggara Berdasarkan Tabel 3. tampak bahwa pekerja yang berstatus buruh/karyawan/pegawai memiliki jumlah tertinggi dibandingkan dengan status pekerjaan yang lain yaitu sebesar (29,06 persen). Selama periode Februari 2016 sampai dengan Februari 2017 terjadi peningkatan jumlah pekerja yang berstatus berusaha sendiri sebesar orang (38,34 persen), dan buruh/karyawan sebesar orang (87,54 persen). Sedangkan jumlah pekerja yang berstatus berusaha sendiri dibantu buruh tidak tetap, berusaha sendiri dibantu buruh tetap, pekerja bebas dan pekerja keluarga mengalami penurunan. 4

5 4. Penduduk yang Bekerja menurut Jumlah Jam Kerja Berdasarkan Tabel 4, penduduk yang dianggap sebagai pekerja penuh waktu (full time worker) yaitu penduduk yang bekerja pada kelompok 35 jam ke atas per minggu pada Februari 2017 jumlahnya mencapai (62,49 persen). Sementara itu, penduduk yang bekerja kurang dari 15 jam perminggu masih ada sejumlah orang (10,87 persen). Tabel 4. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu, Februari 2015 Februari 2017 Jumlah Jam Kerja Perminggu (2,69%) (1,96%) (3,15%) (1,84%) (3,40%) (5,94%) (7,22%) (7,75%) (7,53%) (7,47%) (11,73%) (13,66%) (13,92%) (12,83%) (12,14%) (13,99%) (16,36%) (13,47%) (11,11%) (14,50%) 0 dan (65,65%) (60,81%) (61.71%) (66,70%) (62,49%) Sulawesi Tenggara Penduduk yang Bekerja menurut Pendidikan Berdasarkan tingkat pendidikan, keadaan tenaga kerja pada Februari 2017 masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan rendah yaitu SD ke bawah sebesar orang (41,88 persen), kemudian disusul Sekolah Menengah Atas sebesar orang (21,49 persen). Penduduk yang bekerja dengan pendidikan tinggi hanya sekitar orang, mencakup orang (2,88 persen) berpendidikan diploma dan orang (11,37 persen) berpendidikan perguruan tinggi/universitas. Berdasarkan Tabel 5, jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2016, secara umum penduduk yang bekerja pada Februari 2017 mengalami penurunan pada semua jenjang pendidikan kecuali jenjang pendidikan Sekolah Dasar (SD) ke bawah yang naik sebesar orang (30,10 persen) dan SMA naik sebesar orang (4,43 %). 5

6 Tabel 5. Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Februari 2015 Februari 2017 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD ke Bawah (36,02%) (43,44%) (33,73%) (37,53%) (41,88%) Sekolah Menengah Pertama (17,89%) (17,22%) (20,38%) (17,91%) (17,66%) Sekolah Menengah Atas (23,26%) (20,57%) (21,56%) (22,71%) (21,49%) Sekolah Menengah Kejuruan (5,33%) (4.63%) (5,78%) (5,95%) (4,71%) Diploma I/II/III (3,31%) (2,84%) (3,40%) (3,88%) (2,88%) Universitas (14,19%) (11,30%) (15,15%) (12,02%) (11,37%) Sulawesi Tenggara Tingkat Pengangguran Terbuka menurut Pendidikan Jumlah pengangguran pada Februari 2017 mencapai orang, menurun orang dibandingkan kondisi Februari 2016 sebanyak orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2017 turun 0,64 poin jika dibandingkan dengan Februari 2016, yaitu dari 3,78 persen pada Februari 2016 menjadi sebesar 3,14 persen pada Februari Berdasarkan Tabel 6, TPT lulusan Diploma I/II/III pada Februari 2017 menempati posisi teratas sebesar 9,79 persen dan TPT lulusan SMK menempati posisi kedua yaitu sebesar 8,84 persen. Sedangkan TPT terendah adalah TPT lulusan dengan pendidikan SD kebawah yaitu sebesar 1,55 persen. 6

7 Tabel 6. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan, Februari 2015 Februari 2017 Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan SD ke Bawah (1,16%) (1,84%) (1,87%) (0,87%) (1,55%) Sekolah Menengah Pertama (2,98%) (4,48%) (1,34%) (1,51%) (2,35%) Sekolah Menengah Atas (3,47%) (9,77%) (4,55%) (4,61%) (3,03%) Sekolah Menengah Kejuruan (7,59%) (13,31%) (4,96%) (5,83%) (8,84%) Diploma I/II/III (12,39%) (10,75%) (12,93%) (2,33%) (9,79%) Universitas (6,84%) (7,91%) (7,20%) (5,01%) (5,89%) Sulawesi Tenggara (3,62%) (5,55%) (3,78%) (2,72%) (3,14%) 7

8 Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Tenggara Informasi lebih lanjut hubungi: Bidang Statistik Sosial Telp Fax