BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. digunakan dalam penelitian mengenai penerapan asesmen kinerja untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tindakan kelas (classroom action research), yang dilakukan dengan tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Susukan Kabupaten Cirebon. Adapun alasan peneliti memilih

BAB III METODE PENELITIAN. adalah menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian secara umum membahas bagaimana penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gunungkuning Kecamatan Sindang Kabupaten Majalengka. Adapun alasan

BAB III METODE PENELITIAN. inggris disebut Clasroom Action Research (CAR).Penelitian ini terdiri dari empat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. metode yang dianggap tepat adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kelas(classroom Action Research) yaitu suatu bentuk penelitian yang dilakukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengumpukan data-data dan dianalisis untuk menyelesaikan suatu masalah. (Kunandar,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Taktakan Kabupaten Serang. Adapun alasan pemilhan lokasi PTK ini dikarenakan:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran sehari-hari dikelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN. Inggris dikenal dengan Clasroom Action Research (ARC). Penelitian tindakan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan melalui penelitian tindakan kelas (PTK) disebut dengan Classroom Action Reaserch. Merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki atau meningkatkan praktek pembelajaran dikelas secara lebih profesional. Elliott (dalam Kusnandar 2008, hlm.43) mendefinisikan penelitian tindakan kelas sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut. Menurut Kemmis dan Mc. Taggart seperti yang dikutip oleh Kusnandar, mengatakan bahwa yang dimaksud dengan istilah PTK adalah suatu bentuk self-inquiri kolektif yang dilakukan oleh para partisipan di dalam situasi sosial untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari praktik sosial atau pendidikan yang mereka lakukan, serta mempertinggi pemahaman mereka terhadap praktik dan situasi dimana praktik itu dilaksanakan. Dari pengertian penelitian tindakan di atas, dapat disimpulkan tiga perinsip, yakni: (1) adanya partisipasi dari peneliti dalam suatu program atau kegiatan; (2) adanya tujuan untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan melalui penelitian tindakan tersebut; dan (3) adanya tindakan (treatment) untuk meningkatkan kualitas suatu program atau kegiatan. 1. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Secara umum tujuan penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan layanan profesional guru. Kusnandar (2008:4) mengemukakan bahwa tujuan PTK adalah sebagai berikut: a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi didalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan peserta 19

20 didik yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik dikalangan para guru. b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terusmenerus mengingat masyarakat berkembag secara cepat. c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran. d. Sebagai alat traning in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya. e. Sebagai alat untuk memasukan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan. f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya motivasi belajar siswa. g. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan. h. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelajutan. i. Peningkatan efisiensi pengelolaann pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi. 2. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kusnandar (2008, hlm. 68) Manfaat PTK dapat dilihat dari dua aspek, yakni aspek akademis dan aspek praktis. a. Manfaat aspek akademis adalah untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi kelas mereka untuk memperbaiki mutu pembelajaran dalam jangka pendek.

21 b. Manfaat praktis dari pelaksanaan PTK antara lain: (1) merupakan pelaksanaan inovasi pembelajaran dari bawah. Peningkatan mutu dan perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru secara rutin merupakan wahana pelaksanaan inovasi pembelajaran; (2) pengembangan kurikulum di tingkat sekolah, artinya dengan guru melakukan PTK, maka guru telah melakukan implementasi kurikulum dalam tataran praktis, yakni bagaimana kurikulum itu dikembangkan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi, sehingga kurikulum dapat berjalan secara efektif melalui proses pembelajaran yang aktif, inovatif,kreatif,efektif, dan menyenangkan. 3. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas Kusnandar (2008, hlm. 58) mengemukakan bahwa PTK berbeda dengan penelitian formal (konvensional) pada umumnya. PTK memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut: a. On-the job problem oriented. PTK didasarkan pada masalah yang benar-benar dihadapi guru dalam proses belajar mengajar di kelas. b. Problem-solving oriented. PTK yang dilakukan oleh guru dilakukan sebagai upaya untuk memecahkan masalah yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu sebagai upaya menyempurnakan proses pembelajaran di kelasnya. c. Improvement-oriented. PTK dilaksanakan dalam kerangka untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu PBM yang dilakukan oleh guru dikelasnya. d. Ciclic (siklus). Siklus dalam PTK terdiri dari empat tahapan, yakni perencanaan tindakan, melakukan tindakan, pengamatan atau observasi dan analisis atau refleksi. e. Action oriented. Dalam PTK selalu didasarkan pada adanya tindakan (treatment) tertentu untuk memperbaiki PBM di kelas. f. Pengkajian terhadap dampak tindakan. Dampak tindakan yang dilakukan harus dikaji apakah sesuai dengan tujuan, apakah

22 memberikan dampak positif lain yang tidak diduga sebelumnya, atau bahkan menimbulkan dampak negatif yang merugikan peserta didik. g. Specifics contextual. Aktifitas PTK dipicu oleh permasalahan praktis yang dihadapi oleh guru dalam PBM di kelas. h. Partisipatory (collaborative). PTK dilaksanakan secara kolaboratif dan bermitra dengan pihak lain, seperti teman sejawat. Jadi dalam PTK perlu ada partisipasi dari pihak lain yang berperan sebagai pengamat. i. Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi. Dalam refleksi ini banyak hal yang harus dilakukan, yaitu mulai dari mengevaluasi tindakan sampai degan memutuskan apakah masalah itu tuntas atau perlu tindakan lain dalam siklus berikutnya. j. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus di mana dalam satu siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection) dan selanjutnya diulang kembali dalam beberapa siklus. 4. Teknik Penelitian Penelitian ini terdapat empat langkah yaitu: a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan b. Melaksanakan tindakan dan pengamatan c. Merefleksikan hasil pengamatan d. Perbaikan atau perubahan perencanaan, untuk mengembangkan tingkat keberhasilan. Sebelum tahap satu siklus terlebih dahulu orientasi dalam bentuk observasi pelaksanaan pembelajaran di kelas dan di diskusikan bersama dengan guru kelas sebagai mitra penelitian dalam penelitian tentang kondisi dan permasalahan yang ditemukan serta alternatif memecahkannya.

23 Secara operasional kegiatan yang dilakukan dalam penelitian tindakan kelas melalui beberapa tahapan/siklus yang kegiatannya terkait antara satu dengan yang lainnya. Berdasarkan model Kemmis dan Mc Taggart, setiap siklus terdiri dari 4 komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi (Yusnandar 2005, hlm.20). Rencana : Langkah-langkah yang dipersiapkan peneliti sebelum tindakan dilakukan Tindakan : Apa yang di lakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan. Observasi : Mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap peserta didik. Refleksi : Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan ataudikenakan terhadap peserta didik. PRA SIKLUS Observasi Refklesi SIKLUS 1 Rencana Tindakan Observasi SIKLUS II Refleksi Rencana Tindakan

24 Observasi Refleksi Gambar 3.2 Bagan siklus Model Kemmis Mc. Taggart (Kusnandar 2008, hlm.4) B. Subjek dan Lokasi Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Kenari Kecamatan Kasemen Kota Serang. Jumlah peserta didikdari satu kelas yaitu terdiri dari 28 peserta didik dengan komposisi perempuan 13 siswa dan laki-laki 15 siswa. Kelas IV dipilih sebagai subjek penelitian karena sesuai dengan judul yang diangkat oleh penulis, dengan materi yang diajarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP), yaitu bentuk-bentuk kegiatan ekonomi semester 2. Pada umumnya peserta didik kelas IV kurang tertarik dalam mengikuti pembelajaran IPS sehingga minat peserta didik terhadap mata pelajaran IPS sendiri menjadi kurang. Hal ini mengakibatkan hasil belajar yang dicapai tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dimana nilai KKM untuk mata pelajaran IPS di kelas IV adalah 68. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di SDN Kenari Kecamatan Kasemen Kota Serang. Peneliti memilih sekolah tersebut dikarenakan tempatnya tidak terlalu jauh. Penelitian Tindakan Kelas ini akan di laksanakan + 3 bulan, yaitu pada bulan maret sampai selesai. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah, karena PTK memerlukan beberapa siklus yang membutuhkan proses belajar mengajar yang efektif di kelas.

25 C. Definisi Operasional Dalam memudahkan pemahaman istilah judul, berikut ini peneliti kemukakan beberapa definisi operasionalnya untuk menghindari kesalahpahaman. Adapun definisi operasional tersebut adalah: a. ModelPembelajaran Examples Non Example Menurut Buehl (dalam Apriani2010,hlm.20) menjelaskan bahwa: Examples non examples adalah taktik yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari examples non examples dari suatu definisi konsep yang ada dan meminta peserta didik untuk mengklarifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Examples memberikan gambaran akan sesuatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non examples memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. b. Definisi Hasil Belajar Pada KonsepBentuk-Bentuk Kegiatan Ekonomi Menurut Slameto (Dalam Djamarah 1999, hlm.09)mengemukakan bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya, yang termanifestasi dalam skor hasil tes tertulis di akhir proses pembelajaran. Sedangkan hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi peserta didik dan dari sisi guru. Dari sisi peserta didik, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif,afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesainya bahan pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi pada mata pelajaran IPS materi Bentuk-bentuk Kegiatan Ekonomi adalah sebagai berikut:

26 1. Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya. 2. Menyebutkan tempat kegiatan ekonomi. Dari indikator-indikator ini, KKM yang ditentukan oleh SDN Kenari pada pelajaran IPS yaitu 68. Oleh karena itu, peserta didik harus mampu mencapai nilai KKM yang sudah ditentukan. D. Teknik Pengumpulan Data Dalam menumpulkan data penelitian memerlukan instrumen penelitian, instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri sedangkan utuk mengumpulkan data memerlukan suatu alat. Yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Penyususnan alat pengumpul data disesuaikan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian, agar data yang diperoleh benar dan akurat. Dalam suatu penelitian selalu terjadi proses pengumpulan data, dalam proses tersebut akan digunakan satu atau beberapa metode, jenis metode yang dipilih dan digunakan dalam pengumpulan data tentunya harus sesuai dengan sifat dan karakteristik penelitian yang dilakukan. Disamping itu, faktor kualifikasi pengambil data juga perlu dipertimbangkan. Berdasarkan atas pertimbangan jenis data yang diperlukan, yaitu data kualitatif, maka penelitian ini terdiri dari tes dan non tes berupa observasi dan tes. Dari kedua instrumen yang disebutkan, maka akan dibahas secara rinci. Menurut Arifin (2009,hlm.152) mengemukakan bahwa: a. Observasi (observation) Observasi adalah suatu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenal berbagai fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu. Alat yang digunakan dalam melakukan observasi disebut dengan pedoman observasi. Observasi tidak hanya digunakan dalam kegiatan evaluasi, tetapi juga dalam bidang penelitian,

27 terutama penelitian kualitatif (qualitative). Untuk mengumpulkan data melalui observasi ini, peneliti membuat pedoman observasi aktivitas belajar peserta didik. Adapun untuk melakukan observasi peneliti menggunakan lembar pedoman observasi dengan format penilaian sebagai berikut: Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pedoman Observasi Aktivitas Peserta Didik Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Examples Non Examples No Aspek yang diamati Indikator No. Item 1 Partisipasi peserta didik Antusiasme peserta didik dalam 1 dalam mengikuti pelajaran mengikuti pelajaran Peserta didik mampu mengikuti segala sesuatu yang sedang disampaikan oleh guru 2 Pembentukan Kelompok Kerapihan peserta didik dalam 3 Kemampuan peserta didik dalam berdiskusi membentuk kelompok Ketepatan waktu dalam pembentukan kelompok Peserta didik dapat melakukan Diskus aktif dengan kelompoknya Peserta didik dapat mengemukakan pendapat sendiri mengenai apa yang dipikirkannya dan mencatatnya dalam kertas 2 3 4 5 6

28 4 Kemampuan kelompok dalam menganalisis gambar 5 Mengikuti tes akhir dan ketepatan waktu dalam mengumpulkan jawaban 6 Menyimpulkan hasil pembelajaran Kelompok mampu bersikap kritis dalam menyimak gambar Kelompok mampu menganalisis gambar sesuai dengan materi yang akan disampaikan Peserta didik mengikuti tes dalam kegiatan akhir Ketepatan waktu dalam mengumpulkan jawaban Peserta didik dapat menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru sebelum menutup pelajaran Peserta didik dapat menyimpulkan materi sesuai dengan hasil pembelajaran 7 8 9 10 11 12 Keterangan: Memberi tanda ( ) pada kolom skala nilai Keterangan bobot nilai Baik sekali (A) = 5 Baik (B) = 4 Cukup (C) = 3 Kurang (D) = 2 Kurang Sekali (E) = 1 Nilai = Jumlah skor bobot maksimal keseluruhan aspek yang diamati x 100 b. Tes Menurut Amir (dalam Arikunto 2012, hlm. 19) Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan

29 tentang seseorang, dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Berdasarkan dari pengertian tes tersebut kita dapat mengetahui tujuan utamanya adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran, dimana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai dengan skala nilai berupa huruf atau kata symbol. Apabila tujuan utama kegiatan evaluasi hasil belajar siswa ini sudah teralisasikan,maka hasilnya dapat difungsikan dan ditunjukan untuk berbagai keperluan. Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Tertulis Materi : Bentuk-bentuk Kegiatan Ekonomi D Ind TK C1 C2 C3 C4 C5 C6 Jumla h PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US PG MI US MD 2 5 2 A SD 6 7 2 B SK 9 1 MD 4 1 SD 10 1 3 3 SK 8 1 Jumlah 2 2 2 1 1 2 10 Keterangan : Indikator A. Menjelaskan bentuk-bentuk kegiatan ekonomi di daerah tempat tinggalnya B. Menyebutkan tempat kegiatan ekonomi yang ada di daerahnya C1 (Hafalan) = Pilihan Ganda 2 Soal C2 (Pemahaman) = Pilihan Ganda 2 Soal C3 (Aplikasi) C4 (Analisis) = Pilihan Ganda 2 Soal = Pilihan Ganda 1 Soal

30 C5 (Sintesis) C6 (Evaluasi) = Pilihan Ganda 1 Soal = Pilihan Ganda 2 Soal Tingkat Kesukaran = Mudah 2 Soal Sedang 5 Soal Sukar 3 Soal Total Pilihan Ganda = 10 Soal E. Instrumen Penelitian Menurut Sugiyono (2013, hlm.305) mengemukakan bahwa dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. F. Teknik Analisis Data Dalam rencana penelitian ini peneliti penggunakan teknik analisis data Kualitatif.Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber dan dengan menggunakan berbagai macam teknik pengumpulan data yang dilakukan secara terus menerus sampai data itu jenuh. Bogdan (dalam Sugiyono, 2013 hlm. 334) mengungkapkan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan temuannya dapat di informasikan kepada orang lain. Adapun langkah-langkah dalam analisis datakualitatif adalah data reduction, data display dan data conclusion drawing atau verification. a. Data reduction ( reduksi data ) Data yang diperoleh dari lapangan sangat banyak oleh karena itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Untuk itu perlu segera

31 dilakukan analisis data melalui rediksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal- hal yang pokok, memfokuskan pada hal- hal yang penting, dicari tema dan polanya. Hal ini berarti data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Dalam mereduksi data, setiap peneliti akan dipandu oleh tujuan yang akan dicapai. Tujuan utama dari penelitian kualitatif adalah pada temuan. Oleh karena itu, jika peneliti dalam melakukan penelitian, menemukan segala sesuatu yang dipandang asing, tidak dikenal, belum memiliki pola, justru itulah yang harus dijadikan perhatian peneliti dalam melakukan reduksi data. Ibarat melakukan penelitian di laut, maka ikan-ikan atau terumbu karang yang belum dikenal selama ini, justru dijadikan fokus untuk pengamatan selanjutnya. b. Data Display (Penyajian Data) Dalam penelitian kualitatif penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dan penyajian data yang sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. c. Conclusion Drawing atau verification langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif kemungkinan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal atau kemungkinan juga tidak karena seperti yang telah diketahui bahwasanya masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa diskusi atau

32 gambaran suatu objek yang sebelumnya masih samar-samar sehingga setelah diteliti menjadi jelas. G. Indikator Keberhasilan Indikator yang menjadi tolak ukur dalam penelitian tindakan kelas terhadap hasil yang dicapai setelah melaksanakan tindakan. Jika hasil sesuai dengan standar minimal yang sudah ditentukan,maka tindakan tersebut dinyatakan berhasil. Adapun indikator keberhasilan tiap siklus yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Siklus I Indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan pada siklus I yaitu setelah 60% peserta didik sudah melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru berupa pemahaman materi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi. 2. Siklus II Tindakan keberhasilan pada siklus II yaitu jika 70% peserta didik telah melaksanakan tugas yang diberikan oleh guru tentang pemahaman materi bentuk-bentuk kegiatan ekonomi. H. Prosedur Penelitian Sesuai dengan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur yang akan ditempuh terdiri dari pra siklus dan dua siklus, yang saling terkait dan berkesinambungan yaitu tahap perencanaan atau tahap persiapan, pelaksanaan, pengamatan, atau observasi dan refleksi. Sebelum melaksanakan siklus tersebut diatas maka peneliti merumuskan tindakan secara sistematika penulisan tentang apa yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah prilakun dan sikap sebagai solusi. 1. Pra Siklus Dalam pra siklus, peneliti belum ada rencana tindakan karena peneliti masih tahap pengamatan awal dan tahap pra siklus kegiatan belajar mengajar merupakan situasi asli dan belum melakukan tindakan penelitian. Dan kegiatan pada tahap ini adalah sebagai berikut:

33 a. Observasi Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap aktifitas guru dan siswa selama proses belajar mengajar dan hasil belajar siswa yang diperoleh dari proses pembelajaran berlangsung, dari kegiatan tersebut ditemukan pembelajaran yang kurang aktif dan hasil belajar siswanya rata-rata 5,0. Berdasarkan observasi tersebut dianalisis dan dibicarakan bersama guru kelas untuk melakukan tindakan selanjutnya. b. Refleksi Pada tahap ini peneliti dan guru berdiskusi tentang hal-hal yang ditemukan pada saat observasi. Kelemahan-kelemahan yang ada dan tidak sesuai pada waktu proses KBM dikelas untuk mencari solusinya. Berdasarkan hasil diskusi tersebut maka guru dan peneliti melakukan tindakan selanjutnya dengan mencoba menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran IPS pada materi bentukbentuk kegiatan ekonomi, dengan menerapkan modelexamples Non Examples ini diharapkan aktifitas peserta didik dalam proses belajar mengajar meningkat dalam tahap siklus berikutnya. 2. Siklus 1 a. Perencanaan, yaitu merencanakan pembelajaran yang akan diterapkan dalam kegiatan KBM, dengan menyusun RPP menggunakan model pembelajaran Examples Non Examples. b. Tindakan, yaitu yang dilakukan oleh guru sebagai upaya melaksanakan proses pembelajaran yang diharapakan pada tahap ini dalam pembelajaran IPS pada konsep bentuk-bentuk kegiatan ekonomi guru menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples yang telah dipersiapkan sebelumnya. c. Observasi, yaitu melakukan observasi mengamati prilaku guru dan siswa dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples. d. Refleksi, yaitu pada tahap ini peneliti berdiskusi dengan guru umtuk melihat hasil yang dicapai dan kekurangan selama

34 pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang perlu diperbaiki adalah cara guru melaksanakan KBM dengan menerapkan model pembelajaran Examples Non Examples dan aktifitas siswa serta hasil belajar siswa, berdasarkan hasil refleksi ini, peneliti bersama guru dapat melakukan revisi perbaikan terhadap rencana awal dan tindakan untuk mewujudkan tujuan penelitian. Jika sebelum tercapainya tujuan penelitian maka hasil refleksi menjadi perencanaan pada siklus berikutnya. Apabila dinyatakan berhasil maka tindakan dihentikan, dan apabila masih banyak yang perlu diperbaiki maka penelitian ini dilanjutkan ke siklus selanjutnya. 3. Siklus II a. Perencanaan Pada tahap ini menyusun Rencana Persiapan Pembelajaran ( RPP ) dan menyiapkan materi untuk siklus II berdasarkan hasil refleksi dari siklus. b. Tindakan Proses tindakan pada siklus II adalah : 1). Peserta didik di beri tugas untuk mengungkapkan makna penting dari materi Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi yang telah di jelaskan oleh guru. 2). Peserta Didik berdiskusi secara berkelompok mengenai jenisjenisusaha bidang ekonomi. 3). Peserta didik mempresentasikan dari hasil diskusi kelompok yangsudah di lakukan mengenai materi Bentuk-bentuk kegiatan ekonomi. 4). Guru memberikan penjelasan serta penguatan atau korelasi tentangarti penting dari kegiatan ekonomi. c. Observasi

35 Dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanan tindakan. Aspek aspek yang di amati adalah perilaku peserta didik dan guru di kelas selama proses pembelajaran berlangsung. d. Refleksi Hasil yang di dapat dalam tahap observasi di kumpulkan serta di analisis, sehingga di peroleh hasil refleksi kegiatan yang di lakukan.untuk memperkuat hasil refleksi kegiatan di gunakan data dari hasil observasi, kemudian hasil analisis data di laksanakan dalam tahap ini akan di gunakan sebagai acuan untuk siklus berikutnya jika di perlukan. I. Validitas Dan Reliabilitas Penelitian Validitas data dalam penelitian bertujuan untuk mendapatkan data valid, realibel dan objektif. Realibitas lebih menekankan pada metode yang digunakan peneliti dapat digunakan kembali secara konsisten. Adapun validitas dan reaibitas yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: 1. Meningkatkan ketekunan yaitu melakukan pengamatan secara cermat dan berkesinambungan karena dengan cara ini kepastian data dari urutan peristiwa akan dapat didata secara pasti dan sistematis. 2. Member check yaitu proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data yang tujuannya untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. 3. Melakukan audit Audit dilakukuan terhadap seluruh proses penelitian, yaitu caranya dilakukan oleh pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian. (Sugiyono, 2013, hlm. 370-377)