BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern,

BAB I PENDAHULUAN. antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. pihak. Seperti kita ketahui bersama Negara mempunyai tujuan untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan PKLM adalah

BAB I PENDAHULUAN. semua pihak. Seperti kita ketahui bersama semua Negara mempunyai tujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera

BAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) bertujuan sebagai salah satu syarat

BAB I PENDAHULUAN. Demi mewujudkan kemandirian suatu bangsa dan negara dalam pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. rakyat pada kas negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. penulis mengambil tema mengenai Pajak Daerah, khususnya Pajak Reklame.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. oleh pemerintah pusat merupakan sumber penerimaan Negara Anggaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja lapangan Mandiri (PKLM) Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi membawa dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa sumber pendapatan negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Seiring dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Administrasi Perpajakan. Oleh karena itu Praktik Kerja Lapangan Mandiri diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dalam menghadapi era-globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Politik Universitas Sumatera Utara. Karena sifatnya untuk memberikan dan belajar keahlian

BAB I PENDAHULUAN. mengurus keuangannya sendiri dan mempunyai hak untuk mengelola segala. sumber daya daerah untuk kepentingan masyarakat setempat.

BAB I PENDAHULUAN. mengenai lingkungan kerja dan kegiatan-kegiatan suatu perkantoran khususnya di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berasal dari hasil Pajak Daerah. Pajak

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) memberikan pengalaman yang sesungguhnya, memberikan pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan ekonomi daerah khususnya pemerintah kota merupakan

BAB I PENDAHULUAN. hak Negara dan hak warga Negara pembayar pajak. Hak Negara adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. belum satu satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. dengan yang namanya Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pelaksanaan praktek kerja lapangan mandiri ( PKLM ) merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Peranan pajak sebagai penerimaan dalam negeri semakin besar, hal ini di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. memenuhi pembangunan nasional secara merata, yang dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. warga negaranya yang memenuhi syarat secara hukum berhak wajib untuk

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI. Praktik Kerja Lapangan Mandiri adalah kegiatan yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan ekonomi ini menandakan pemerataan pembangunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. Nasional diperlukan dana guna pemenuhan tersebut. Pemerintah Negara Kesatuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) PKLM adalah suatu kegiatan yang dilakukan mahasiswa secara mandiri yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menghadapi era globalisasi dan peningkatan usaha pembangunan, maka

BAB I PENDAHULUAN. Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan Daerah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. ini pemungutnya dilaksakan oleh Pemerintah Pusat khususnya Depertemen

BAB I PENDAHULUAN` dengan diberlakukannya otonomi daerah, pemerintah. Pemerintah Pusat dan Daerah, setiap daerah otonom diberi wewenang yang lebih

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI. didasarkan kepada Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 23 A.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pada pembangunan di masing-masing daerah. Terutama kota Medan yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) Pembangun Nasional adalah kegiatan yang berlangsung terus-menerus dan

BAB I PENDAHULUAN. politik,perlu disadari pula bahwa mutu pendidikan bagi pelajar harus lebih

BAB I PENDAHULUAN. Peranan penerimaan dalam negeri sangatlah penting dalam mensukseskan

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai salah satu negara berkembang Indonesia sedang melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. anggaran dana yang besar. Dana tersebut diperoleh dari penerimaan dalam negeri dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU No. 22 Tahun 1999 yang telah diganti dengan UU No. 34 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

kesadaran masyarakatnya dalam mematuhi aturan-aturan yang ditentukan oleh pelayanan dan fasilitas umum maupun penyediaan biaya bagi pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah perpajakan di Indonesia bukan menjadi persoalan pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM ) bebas yang menyeluruh (global). Negara Indonesia berusaha segiat-giatnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Untuk menyukseskan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Sebagai daerah otonom, maka daerah berhak untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya rencana penerimaan negara yang berasal dari pajak sebagai sumber utama

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri ( PKLM ) untuk mewujudkannya. Untuk menanggulangi dana yang cukup besar itu,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pusat (sentralistik) telah menimbulkan kesenjangan antara Jawa dan luar Jawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Negara pada dasarnya adalah sebuah rumah tangga yang besar, dan

setelah tax reform, Pemerintah menjadikan sektor pajak sebagai sumber utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan, sebagai mahasiswa

BAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya. untuk membiayai kegiatannya, maka pemerintah daerah juga menarik pajak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Pembangunan di suatu daerah dimaksudkan untuk membangun masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan Mandiri. mahasiswa secara mandiri yang bertujuan memberikan pengalaman praktis di

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan (PKLM) Dalam meghadapi era globalisasi dan penigkatan usaha

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pemerintah daerah diberi kewenangan yang luas untuk mengurus rumah

BAB I PENDAHULUAN. negara. Hasil dari pembayaran pajak kemudian digunakan untuk pembiayaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penggalian potensi penerimaan dalam negeri akan terus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) pembangunan Nasional. Untuk itu perlu adanya peningkatan kesadaran dan

BAB I PENDAHULUAN. H. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) Utara, oleh sebab itu mahasiswa/i diwajibkan untuk melakukan riset dan

BAB I PENDAHULUAN. kesejahtraan rakyat, mencerdaskan kehidupan bangsa dengan adil dan makmur.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Dan Prosedur Pembayaran Retribusi Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan

BAB I PENDAHULUAN. dalam melaksanakan pembangunan nasional telah ditempuh berbagai upaya perbaikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. berkesinambungan dan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik material

BAB I PENDAHULUAN. pembiayaan pembangunan. Salah satu usaha untuk mewujudkan kemandirian. sumber dana yang berasal dari negeri, yaitu berupa pajak.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Administrasi Perpajakan yaitu Praktik Kerja Lapangan Mandiri, sebagai

BAB I PENDAHULUAN. sangat berpengaruhi dan memiliki peranan yang terpenting bagi Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. adalah ketersediaan dana oleh suatu negara yang diperlukan untuk pembiayaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam kajian pustaka ini, akan dijelaskan mengenai pengertian pajak, jenisjenis

BAB II LANDASAN TEORI. Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan suatu daerah otonom dapat berkembang sesuai dengan kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) langsung dapat membimbing kita kedalam dunia kerja nyata guna memberikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Keberhasilan suatu bangsa dalam pembangunan nasional sangat ditentukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. mungkin hidup tanpa adanya masyarakat. Negara adalah masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. provinsi. Setiap provinsi terbagi dari beberapa Kabupaten maupun Kota.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri. Dari sektor pajak diharapkan partisipasi aktif masyarakat dalam

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin modern, Perguruan Tinggi dituntut untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan setiap unsur-unsurnya termasuk mahasiswa sebagai elemen penting masa depan agar menjadi pribadi yang mandiri, kreatif, dan solutif dalam menyikapi perkembangan yang terjadi dalam era globalisasi dewasa ini. Ketatnya persaingan kerja dewasa ini menyebabkan banyaknya calon tenaga kerja yang tidak memiliki keahlian hidup tanpa pekerjaan yang jelas. Ketertinggalan dalam bidang pengetahuan dan keterampilan menjadi faktor utama penyebab tingginya tingkat pengangguran. Ilmu pengetahuan akan tetap bersifat teoritis dasn tidak akan berkembang jika tidak di barengi dengan praktik di lapangan kerja. Dunia pendidikan mencari solusi agar ilmu pengetahuan yang bersifat teoritis dapat diterapkan di dunia kerja sesungguhnya. Untuk itu, program studi Diploma-3 Administrasi Perpajakan Universitas Sumatra Utara mengadakan kegiatan Inatrakulikuler Praktik Kerja Lapangan Mnadiri (PKLM). Disamping itu, sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, salah satunya adalah perkembangan ilmu politik di Indonesia yang begitu cepat, khususnya di bidang Pemerintahan Daerah telah melahirkan perubahan yang mendasar pada sistem Pemerintahan Daerah. Pembangunan Nasional adalah

kegiatan yang berlangsung terus menerus dan berkesinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, baik material maupun spiritual. Untuk dapat merealisasikan tujuan tersebut perlu banyak memperhatikan masalah pembiayaan pembangunan khususnya dalam sektor perpajakan. Hal ini dikarenakan pajak merupakan sala satu sektor terbesar bagi peneriamaan kas negara. Menurut UU No. 32 Tahun 2004, disebutkan bahwa Pemerintahan Daerah memiliki sumber Pendapatan Asli Daerah, berasal dari Hasil Pajak Daerah, hasil Restribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain Pendapatan asli Daerah yang sah. Sedangkan Undang-Undang No.33 Tahun 2004 juga menjelaskan tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah Pusat dan Daerah. Pendapatan Asli Daerah, yang antara lain berupa Pajak Daerah dan Restribusi Daerah, diharapkan menjadi salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, daerah mampu melaksanakan otonomi daerah yaitu hak, wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Pajak Daerah dan Pajak Nasional merupakan suatu sistem Perpajakan Indonesia, yang pada dasarnya merupakan beban masyarakat sehingga perlu dijaga agar kebijakan tersebut dapat memberikan beban yang adil. Sejalan dengan sistem Perpajakan Nasional, pembinaan Pajak Daerah dilakukan secara terpadu dengan Pajak Nasional. Pembinaan ini dilakukan secara terus menerus, terutama mengenai objek dan tarif pajak, sehingga antara Pajak Pusat dan Pajak Daerah saling melengkapi.

Berdasarkan uraian tersebut jelas diketahui salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) berasal dari Pajak Daerah. Pajak Daerah adalah pungutan daerah menurut peraturan yang ditetapkan guna pembiayaan pengeluaran daerah sebagai badan hukum publik yang diatur dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Dimana Pajak Daerah terbagi menjadi dua jenis, yaitu Pajak Propinsi dan Pajak Kabupaten/Kota. Pajak Kabupaten dan Kota itu terdiri dari : Pajak Hotel, Pajak Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Air dan Tanah, Pajak Parkir. Pajak Penerangan Jalan (PPJ) merupakan salah satu penerimaan daerah yang memberikan kontribusi bagi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), sehingga diharapkan pajak penerangan jalan tersebut dapat dijadikan sebagai alternatif pendanaan pemerintah untuk mendukung peningkatan potensi daerah. Ini sangat potensial dalam meningkatkan penerimaan daerah, maka dalam menyelenggarakan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) tersebut, Pemerintahan Daerah melalui Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan harus mengawasi proses pelaksanaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) ini sesuai dengan Peraturan Pemerintahan dan Peraturan Daerah yang telah ditetapkan No.12 Tahun 2003 tentang Pajak Daerah Kota Medan. Dalam pelaksanaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) tersebut Pemerintah Daerah tentunya mendapat permasalahanpermasalahan. Oleh karena itu, petugas yang berwenang dalam pelaksanaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) ini harusb meningkatkan kinerjanya, sehingga dapat mengatasi permasalahan yang timbul.

Dengan demikian atas dasar uraian tersebut maka pelaksanaan PKLM, yang merupakan kegiatan intrakulikuler yang dilakukan mahasiswa secara mandiri dimaksudkan untuk memberikan penglaman praktis da berhubungan secara langsung dengan teori keahlian tentang Administrasi Perpajakan sebagai laporan tugas akhir. Maka penulis tertari untuk mengambil judul : Sistem Pengelolaan Pajak Penerangan Jalan Pada Dinas Pendapatan Kota Medan. Dimana Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan suatu kegiatan yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa dalam rangka menyelesaikan pendidikannya pada Program Diploma-3 Administrasi Perpajakan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara. B. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini memiliki beberapa tujuan dan manfaat baik untuk mahasiswa itu sendiri, pihak universitas atau pihak instansi pemerintah yang dalam hal ini DISPENDA dijadikan sebagai objek dalam pelaksanaan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM). 1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri Kegiatan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) mempunyai tujuan, yaitu : a. Untuk mengetahui sistem pengelolaan pajak penerangan jalan (PPJ) dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Medan.

b. Untuk mengetahui fakto-faktor atau penghambat yang dialami dinas Pendapatan daerah kota medan dalam mengelolah pajak Penerangan jalan (PPJ) di Kota Medan. c. Untuk Mengetahui upaya-upaya yang ditempuh oleh pemerintah dalam mengatasi kendala-kendala yang terjadi dalam mengelolah pajak Penerangan jalan (PPJ). 2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) a. Bagi Mahasiswa 1) Dapat mempraktekkan teoti yang telah diperoleh dari bangku kuliah ke dalam permasalahan kehidupan nyata. 2) Mempelajari bentuk kerja tim dan nkerja sama, serta menambah kemampuan berhubungan dengan orang lain. 3) Mengetahui cara langsung praktek kerja yang sesungguhnya dan penanganan masalah yang dihadapi. 4) Memahami Pengelolaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) di DISPENDA kota Medan. 5) Memahami cara Dinas Pendapatan Daerah kota Medan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah khususnya Pajak Penerangan Jalan (PPJ). b. Bagi Dinas Pendapatan Daerah 1) Membina Kerjasama antara lembaga pendidikan dengan instansi pemerintahan.

2) Sebagai sarana dlam Pengadaan pegawai atau sumber-sumber kemampuan dalam menciptakan ide baru untuk masa yg akan datang. 3) Dapat mempromosikan Image instansi serta mendorong Loyalotas instansi. 4) Sebagai sarana untuk dapat melakukan kerjasama dan diskusi antara pihak instansi/perusahaan dengan Mahasiswa yang melakukan PKLM. c. Bagi Universitas Sumatera Utara 1) Meningkatkan hubungan kerjasama dengan Kantor Dinas Pendapatan Kota Medan. 2) Mendapatkan masukan dan saran untuk perbaikan dan penyempurnaan kurikulum yang berlaku di Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 3) Mempromosikan sumber daya manusia di Universitas Sumatera Utara khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan. 4) Sebagai uji nyata dari ilmu yang telah dipelajari, sehingga meningkatkan kualitas lulusannya. C. URAIAN TEORITIS 1. Pengertian Pajak Sebelum membahas mengenai gambaran data pajak Penerangan jalan, sebaik nya kita terlebih dahulu mengetahui tentang pengertian pajak.

Defenisi atau pengertian pajak menurut Prof.Dr.Rachmat Soemitro,SH : Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pebgeluaran umum. Menurut Undang-undang no 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepala daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelanggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Pajak Penerangan Jalan adalah pajak yang dipungut atas penggunaan tenaga listrik dan ketentuan bahwa diwilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan yang rekeningnya oleh pemerintahan daerah. Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik untuk menerangi jalan umum yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah. Penggunaan Tenaga Listrik adalah setiap orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik dari PLN maupun bukan PLN. Penggunaan Tenaga Listrik PLN yang selanjutnya disebut pelanggan PLN adalah setiap orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik dari PLN bukan PLN adalah tenaga listrik yang dihasilkan dari/ pleh pembangkit tenaga listrik bukan PLN yang dimiliki dan atau dikelola oleh orang pribadi atau badan (Perda Kota Medan No.12:2003).

Perseroan Terbatas Perusahaan Listrik Negara (Persero), yang disingkat PLN adalah PLN Unti Bahasa Distribusi, PLN Wilayah, PLN Cabang dan PLN Unit Pelayanan termasuk anak perusahaan PLN yang menjual tenaga listrik kepada masyarakat. Pelanggan adalah setiap Orang Pribadi atau Badan Usaha yang menggunakan tenaga listrik dari PLN. 1. Objek dan Subjek Pajak Penerangan Jalan Objek Pajak Penerangan Jalan adalah Penggunaan tenaga listrik, di wilayah daerah yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh Pemerintah daerah. Dikecualikan dari objek pajak Penerangan Jalan adalah : A. Penggunaan tenaga listrik oleh instansi pemerintah pusat dan pemerintaha daerah. B. Penggunaan tenaga Listrik pada tempat-tempat yang digunakan oleh kedutaan, konsultan, perwakilan asing dan lembaga-lembaga internasional dan azas timbal balik sebagaimana berlaku untuk Pajak Negara. C. Penggunaan tenaga listrik yang khusus digunakan oleh badan sosial untuk kegiatan yang bersifat social. Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan tanaga listrik. Wajib Pajak Penerangan jalan adalah orang pribadi atau badan yang menjadi pelanggan listrik dan /atau pengguna tenaga listrik. (PP RI No.65:2001)

2. Tata Cara Perhitungan Pajak Penerangan Jalan TARIF PAJAK PENERANGAN JALAN x DASAR PENGENAAN PAJAK PENERANGAN JALAN D. RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN Adapun yang menjadi ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) yaitu : 1. Data-data tentang peranan yang harus dilakukan Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam mengelola Pajak Penerangan Jalan (PPJ). 2. Mekanisme yang harus dilakukan dalam pengelolaan Pajak Penerangan Jalan (PPJ) di Kota Medan. 3. Mendapatkan data tentang penerimaan Pajak Penerangan Jalan Tahun 2009 dan prosedur pelaksanaan pemungutan Pajak Penerangan Jalan. 4. Tata cara pemenuhan kewajiban Pajak Penerangan Jalan. 5. Realisasi penerimaan Pajak Penerangan Jalan. E. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI Adapun metode yang dipergunakan dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini, yaitu : 1. Tahap Persiapan Yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan PKLM ke objek lokasi PKLM yang meliputi kegiatan Seperti : pemilihan objek PKLM, Lokasi PKLM, Pengajuan Proposal PKLM, dan surat pengantar.

2. Studi Literatur (Kepustakaan) Yaitu, kegiatan studi mencari data dan informasi dengan membaca landasan teori, menelaah buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan, majalah, surat kabar, internet, catatan-catatan, maupun bahasa tertulis yang ada hubungan nya dengan laporan PKLM. 3. Studi Observasi Lapangan Yaitu, kegiatan studi mencari data dan informasi dengan mengikuti PKLM di Dinas pendapatan Daerah Kota medan, serta mempelajari laporan-laporan yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 4. Pengumpulan Data Dalm hal ini mahasiswa mengumpulkan data melalui tiga cara yaitu data sekunder, data dokumentasi serta data pertanyaan. 5. Analisa Data dan Evaluasi Yaitu, Kegiatan studi yang dilakukan dengan cara menganalisa permasalahan dan kendala yang dihadapi serta mencari tahu atau menanyakan solusi yang terbaik untuk memecahkan masalah tersebut. F. METODE PENGUMPULAN DATA Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) ini penulis melakukan pengumpulan data dengan cara : 1. Daftar interview (Wawancara)

Yaitu, kegiatan pengumpulan dan mencari data dengan melakukan wawancara dan mengajukan pertanyaan kepada pegawai instansi yang berkompeten dan menambah objektif dengan kebutuhan untuk melengkapi laporan PKLM. 2. Daftar Observasi (Pengamatan) Yaitu, kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan cara langsung maupun tidak langsung terjun ke lapangan untuk melakukan peninjauan dengan mengamati, mendengar dan bila perlu membantu mengerjakan tugas yang diberikan oleh pihak Instansi dengan memberikan petunjuk atau arahan terlebih dahulu dengan berpedoman depada pekerjaan yang menjadi rahasia dan memiliki resiko yang tinggi. 3. Dokumentasi Kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan membuat dokumentasi yang diperoleh dari instansi. G. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Adapun yang menjadi maksud membuat sistematika penulisan laporan PKLM adalah untuk mempermudah pemahaman dan penulisan laporan PKLM. Sistematika Penulisan laporan PKLLM dibuat dalalm 5 (lima) Bab dan dengan sub bab dan diberi penjelasan yang terperinci.

BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan Mengenai Latar belakan masalah PKLM, Pembahasan dan penjelasan, tujuan penulisan serta bentuk sitematika Penulisan laporan PKLM. BAB II : GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM Bab ini diuraikan metode pengumpulan data serta gambaran petugas pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan khususnya Sub Dinas Penagihan. BAB III : GAMBARAN DATA PAJAK PENERANGAN JALAN Dalam bab ini diuraikan mengenai peranan DISPENDA dalam Mengelola Pajak Penerangan Jalan, Ruang Lingkup Pengelolaannya serta prosedur atau mekanisme yang diterapkan oleh DISPENDA dalam mengelola Pajak Penerangan Jalan di Kota Medan. BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI Dalam bab ini diuraikan mengenai penganalisaan masalah yang timbul dan alternatif pemecahan masalah juga evaluasi terhadap alternatif pemecahan masalah. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan mengenai masalah yang timbul dari teori pelaksanaan PKLM pada saat melaksanakan PKLM dan juga kesimpulan bab-bab terdahulu seta saran-saran terhadap pelaksanaan PKLM agar lebih baik di masa yang akan datang.