sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda,

dokumen-dokumen yang mirip
JURNAL Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi S1 Pendidikan Matematika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelas Laki-Laki Perempuan Jumlah. Jumlah Seluruhnya 60. Tabel 10.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bambang S. Sulasmono Program Studi S1 PPKn FKIP Universitas Kristen Satya Wacana ABSTRAK

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Deskripsi Statistik Nilai Pretest

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

!"#$%#& Interval Kelas =!"#$"%#$"!"#$%&'(

768 e-jurnalmitrapendidikan, Volume 1, Nomor 6, Agustus 2017 KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DAN NHT DITINJAU DARI HASIL BELAJAR IPA

PENGARUH PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME TERHADAP SIKAP PADA MATEMATEMATIKA DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS SISWA IX SMP PANGUDI LUHUR SALATIGA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 2012/2013. SMP Negeri 3 Kaloran terletak 6 KM dari pusat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Siswa Laki-laki Perempuan Eksperimen Kontrol Jumlah Seluruhnya 59

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE DIPADU METODE NUMBER HEAD TOGETHER TERHADAP PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 SDN Mangunsari 07 Salatiga Eksperimen % 2 SDN 03 Karangrejo Kontrol

BAB IV HASIL PENELITIAN. peneliti melakukan dokumentasi berupa foto-foto selama penelitian berlangsung.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI KEDIRI OLEH:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan pemahaman matematik siswa dan data hasil skala sikap.

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH CHALLENGE BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 GETASAN KABUPATEN SEMARANG

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL SEJARAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 KESAMBEN JOMBANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Setting dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas IV SD Negeri Salatiga

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 4 Non Equivalent Control Group Design Kelompok Pretest Perlakuan Posttest Eksperimen 1 X 1.2 X 1.1 Y 1 Eksperimen 2 X 2.2 X 2.

BAB IV HASIL PENELITIAN. terhadap hasil belajar siswa kelas VII pada materi Himpunan MTs Aswaja

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Al Huda Bandung Kabupaten Tulungagung.

Tabel 18 Deskripsi Data Tes Awal

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Cilegon yang berlokasi di Jl.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1 IVA 23 50% Kontrol 2 1VB 23 50% Eksperimen Jumlah %

LAMPIRAN. Uji Perbedaan. Group Statistics. Independent Samples Test

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 7 Subjek Penelitian No Kelas / Sekolah Kelompok model

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari hasil tes maupun pengukuran masih belum berarti

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kelas X dan sampel siswa kelas X 4 sebagai kelompok eksperimen,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBEHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

an SDN Giyanti Kelompok Kontrol SDN 01 Mungseng Kelompok Eksperimen Jumlah sampel penelitaian 50

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subjek penelitian ini terdiri dari siswa kelas 7 D sebagai kelas validitas, kelas 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

4 PENDAHULUAN Belajar mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung kegiatan guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Usman, 2009). Penggunaan model pembelajaran Talking Stick dan Model NHT (Number Head Together) dalam kegiatan pembelajaran di kelas merupakan solusi yang sering dipilih oleh guru. Pembelajaran model Talking Stick dan NHT merupakan model pembelajaran dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda, dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran, Lie (2003). Proses belajar kelompok akan membantu siswa menemukan dan membangun sendiri pemahaman dan pengalaman belajar. Belajar mengajar pada dasarnya merupakan interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa dalam situasi pendidikan. Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang mengandung kegiatan guru dan siswa atau dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam suasana edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Usman, 2009). Penggunaan model pembelajaran Talking Stick dan Model NHT (Number Head Together) dalam kegiatan pembelajaran di kelas merupakan solusi yang sering dipilih oleh guru. Pembelajaran model Talking Stick dan NHT merupakan model pembelajaran dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda, dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran, Lie (2003). Pembelajaran kooperatif merupakan strategi alternatif untuk mencapai tujuan matematika untuk meningkatkan kemampuan siswa bekerjasama dengan orang lain sehingga memberikan pengaruh yang singnifikasi terhadap hasil belajar. Berdasarkan dari peryataan tersebut, mendorong penulis untuk diadakan penelitian kembali dengan judul perbedaan hasil belajar menggunakan model Talking Stick (TS) dan model Number Head Together (NHT) pada siswa kelas VII SMP Islam Sudirman 01 Bancak. Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah, apakah terdapat perbedaan hasil belajar menggunakan model Talking Stick (TS) dan model Number Head Together (NHT) pada siswa kelas VII SMP Islam Sudirman 01 Bancak? Tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini, untuk mengetahui perbedaan hasil belajar menggunakan model Talking Stick dan NHT pada siswa kelas VII SMP Islam Sudirman 01 Bancak. Manfaat penelitian sebagai berikut: (1) manfaat teoritis yaitu hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu Pendidikan Matematika, khususnya sebagai referensi untuk menambah pengetahuan dalam pengembangan model pembelajaran matematika dan juga sebagai acuan penelitian selanjutnya, (2) manfaat praktis yaitu hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain sebagai berikut: (a) bagi guru, Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan dan menerapkan model pembelajaran

5 yang menyenangkan dan meningkatkan hasil belajar siswa, (b) bagi siswa, dapat membantu meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Matematika, selain itu juga dapat mengikuti proses kegiatan pembelajaran dengan berperan aktif, (c) bagi sekolah, dapat dijadikan kajian untuk meningkatkan lagi sarana dan prasarana sekolah, khususnya penyediaan media pengajaran, selain itu juga dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dengan pembelajaran menggunakan model Talking Stick dan NHT sesuai materi yang diajarkan. LANDASAN TEORI Hasil Belajar merupakan kemampuan kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajar (Sudjana, 2011). Hasil belajar akan terjadi apabila menggunakan pembelajaran yang tepat seperti pembelajaran kooperatif dimana siswa diberikan kesempatan untuk bekerja sama dalam tugas-tugas yang terstruktur (Karlina, 2009). Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses belajar mengajar di kelas. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) merupakan model pembelajaran yang telah dikenal sejak lama, dimana pada saat itu guru mendorong para siswa untuk melakukan kerja sama dalam kegiatan-kegiatan tertentu seperti diskusi atau pengajaran oleh teman sebaya (peer teaching). Pembelajaran kooperatif dikenal dengan pembelajaran secara berkelompok. Talking stick termasuk salah satu model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran ini dilakukan dengan bantuan tongkat, siapa yang memegang tongkat wajib menjawab pertanyaan dari guru setelah siswa mempelajari materi pokoknya. Pembelajaran Talking Stick sangat cocok diterapkan bagi siswa SD, SMP, dan SMA/SMK. Selain untuk melatih berbicara, pembelajaran ini akan menciptakan suasana yang menyenangkan dan membuat siswa aktif. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam model pembelajaran Talking Stick (Huda, 2010) diantaranya Guru membentuk kelompok yang terdiri atas 5-6 orang,guru menyampaikan materi pokok yang akan dipelajari, kemudian memberikan kesempatan para kelompok untuk membaca dan mempelajari materi pelajaran, diskusi kelompok, guru memberikan tongkat untuk diputarkan dan memberi pertanyaan, memberikan evaluasi, kesimpulan. Menurut Lie (2002) mengemukakan pengertian Number Head Together (NHT) atau kepala bernomor adalah suatu tipe dari pengajaran kooperatif pendekatan structural yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Berdasarkan kerangka berfikir maka dirumuskan suatu hipotesis. Sudjana (dalam Buchori, 2009) mengemukakan hipotesis adalah asumsi atau dugaaan mengenai sesuatu hal dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekkan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar siswa kelas VII Islam Sudirman 01 Bancak dalam pembelajran dengan menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick dan model kooperatif tipe NHT pada mata pelajaran matematika.

6 Dugaan sementara yaitu dimungkinkan model kooperati tipe Talking Stick lebih baik karena terjadi kemampuan siswa dalam menyerap materi memberi pengalaman yang nyata. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen dengan membagi kelompok penelitian menjadi dua kelompok eksperimen, yaitu kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Taling Stick dan kelompok kedua adalah kelompok eksperimen yang belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Desain penelitian pretest-posttest (Arikunto, 2003:276). Model ini sebelum memulai perlakuan kedua kelompok diberi tes awal untuk mengukur kondisi awal. Kelompok eksperimen 1 diberi model NHT, dan kelompok eksperimen 2 diberi model Talking stick. Selesai perlakuan, kedua kelompok diberi tes akhir ( dapat diskemakan sebagai berikut: Tabel 1 Desain Penelitian Kelompok Pretest Treatment Posttest Eksperimen 1 Eksperimen 2 Keterangan: : Tes awal (pada kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2) : Menggunakan model Number Head Together (NHT) : Menggunakan model Talking Stick (TS) : Tes akhir (pada kelompok eksperimen dan kontrol) Terdapat 2 variabel yaitu (1) Variabel Bebas (Independent Variabel) adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut variabel penyebab. Penelitian ini variabel bebas adalah menggunakan model Talking Stick dan NHT yang dilambangkan dengan huruf (X), dan (2) Variabel Terikat (Dependent variabel) adalah variabel yang dipengaruhi atau disebut variabel tergantung. Variabel terikat dilambangkan dengan huruf (Y) yaitu hasil belajar. Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Sudirman 01 Bancak sebagai kelas eksperimen 1 dengan jumlah siswa 30 siswa dan sebagai kelas eksperimen 2 dengan jumlah siswa 28 siswa. Kegiatan ini dilaksanakan pada 13 Mei sampai 17 Mei. Peneliti menggunakan instrumen berupa lembar observasi dan tes. Butir soal berisi 10 pertanyaan yang berbentuk pilihan ganda. Peneliti menggunakan uji prasyarat berupa uji validitas instrumen tes, uji realibilitas instrumen tes, daya pembeda, taraf kesukaran, uji normalitas, dan uji homogenitas. Menganalisis data dalam penelitian digunakan teknik analisis data yang terdiri dari teknik analisis deskriptif dan analisis inferensial. Analisis deskriptif adalah analisis yang digunakan untuk mendeskripsikan hasil pengukuran variabel yang diukur yaitu hasil belajar matematika dengan menggunakan model Talking Stick dan hasil belajar

7 menggunakan model NHT. Pendeskripsian hasil pengukuran meliputi mean, median, standar deviasi, nilai maksimum, dan minimum. Analisis inferensial dalam penelitian ada dua sampel yang akan diujikan perbedaan rata-ratanya, karena itu analisis inferensial yang digunakan adalah uji beda untuk sampel bebas (independent sample t test). Analisis hipotesis penelitian bertujuan untuk mengetahui hasil akhir penelitian, apakah hipotesis dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan SPSS 16.0 for windows yaitu uji t. Pengujian hipotesis menggunakan Uji t dua pihak dengan taraf signifikansi 5%. Cara menguji hipotesis yaitu dengan melihat nilai signifikansi dalam tabel Independent-Sample T-Test. Jika nilai signifikansinya adalah 0,05 maka tidak terdapat perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok. Jika nilai signifikansinya 0,05 maka diantara kedua kelompok terdapat perbedaan hasil belajar setelah diberikan perlakuan. Hipotesis yang dapat ditulis sebagai berikut: H 0 : Tidak ada perbedaan yang signifikan menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick dan model kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar H 1 : Ada perbedaan yang signifikan menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick dan model kooperatif tipe NHT terhadap hasil belajar. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Sudirman 01 Bancak Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa kelas VII A dan kelas VII C SMP Islam Sudirman 01 Bancak tahun pelajaran 2013/2014. Siswa kelas VII A sebagai kelas eksperimen 1 terdiri dari 28 siswa dan siswa kelas VII C sebagai kelas eksperimen 2 terdiri dari 30 siswa. Peneliti sebelum melakukan uji beda rataan terlebih dahulu melakukan uji prasyarat, yaitu uji normalitas data yang digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh mengikuti kurva normal atau tidak. Uji analisis deskriptif berdasarkan pada hasil pretest pada kelas VII A sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VII C SMP Islam Sudirman 01 Bancak sebagai kelas eksperimen 2 dapat dilihat pada Tabel 2 Berikut hasil uji deskriptif pretest kelompok Talking Stick dan NHT. Tabel hasil uji deskriptif kelompok Talking Stick dan NHT terlihat dalam Tabel 2 berikut: Tabel 2 Hasil Uji Deskriptif Pretest Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Eksperimen 1 28 30 70 51.79 11.723 Eksperimen 2 30 30 80 51.50 14.151 Valid N (listwise) 28

8 Rata-rata dari kelas eksperimen 1 sebesar 51,79, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen 2 sebesar 51,50. Nilai standar deviasi kelas eksperimen 1 adalah 11,723 sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperiman 2 adalah 14,151. Analisis deskriptif berdasarkan pada posttest pada kelas VII A sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas VII C sebagai kelas eksperimen 2 dapat dilihat pada tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Hasil Uji Deskriptif Posttest R ata-rata dari kelas eksperimen 1 sebesar 69,11, sedangkan nilai rata-rata kelas eksperimen 2 sebesar 59,00. Nilai standar deviasi kelas eksperimen 1 adalah 14,093sedangkan nilai standar deviasi kelas eksperimen 2 adalah 11,700. Setelah diketahui data kelompok Talking Stick dan NHT terdistribusi normal, maka peneliti sudah dapat melakukan uji t. Hasil analisis Uji t posttest hasil belajar siswa dapat dilihat pada Tabel 4 berikut ini: Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Tabel 4 Hasil Uji Homogenitas Posttest Independent Samples Test Prestasi Belajar Equal variance s assumed F.770 Sig.384 Std. Deviation Eksperimen 1 28 40 100 69.11 14.093 Eksperimen 2 30 40 90 59.00 11.700 Valid N (listwise) 28 Equal variances not assumed T -2.980-2.960 Df 56 52.633 Sig. (2-tailed).004.005 Mean Difference -10.107-10.107 Std. Error Difference 3.392 3.414 95% Confidence Interval of the Difference Lower -16.903-16.956 Upper -3.312-3.258

9 Berdasarkan data di atas Sig. 0,004 0,05, maka dari hipotesis yang ada H 0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen 1 dengan menggunakan model kooperatif tipe NHT dan kelas eksperimen 2 dengan menggunakan model Talking Stick. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang penting karena matematika menjadi salah satu pelajaran yang termasuk dalam Ujian Nasional.Pembelajaran yang cocok dengan karakter matematika salah satunya dengan model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk bekerjasama dalam kelompok. Hasil penelitian menunjukkan tentang perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan NHT adalah, terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Talking Stick dan NHT. PENUTUP 1. Kesimpulan Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan pada kelas VII A yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dengan siswa kelas VII C yang diajar menggunakan model Talking Stick (TS) di SMP Islam Sudirman 01 Bancak. Hasil belajar pada siswa yang diajar menggunakan model kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick (TS). Pretest siswa kelas VII A SMP Islam Sudirman 01 Bancak yang menggunakan model NHT menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 51,79 sedangkan siswa Kelas VII C yang menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 51,50. Posttest siswa kelas VII A SMP Islam Sudirman 01 Bancak yang menggunakan model kooperatif tipe NHT menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 69,11 sedangkan siswa Kelas VII C yang menggunakan model kooperatif tipe Talking Stick menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa 59,00. Jadi model kooperatif tipe Number Head Together (NHT) lebih baik dari pada model kooperatif tipe Talking Stick. Berdasarkan nilai rata-ratanya kooperatif tipe Talking Stick hasil belajar matematikanya lebih tinggi sedangkan kooperatif tipe Talking Stick lebih rendah. 2. Saran Setelah penelitian ini berhasil, maka membuktikan bahwa hasil belajar matematika siswa lebih baik dengan menggunakan model Number Head Together (NHT), maka penelitian memberi beberapa masukan yaitu: a) Siswa disarankan untuk menggunakan model Number Head Together (NHT) dalam pembelajaran matematika, sehingga mencapai hasil belajar matematika yang baik, b) Guru diharapkan agar dalam proses pembelajarannya tidak hanya menggunakan metode ceramah tetapi juga dapat menggunakan model Number Head Together (NHT) di kelas, karena dengan ini dapat

10 meningkatkan hasil belajar matematika siswa, c) Kepala Sekolah diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para guru untuk dapat mengikuti seminar atau pelatihan tentang model Number Head Together (NHT) dan dapat menerapkannya di dalam kelas. DAFTAR PUSTAKA Al. Krismanto. 2001. Belajar Secara Kooperatif Sebagai Salah Satu Pembelajaran Aktif. Bahan Ajar Diklat di PPPG Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika. Karnawati. 2013. Perbedaan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) dan Model Kooperatif Tipe Group Investigation (GI) Pada Siswa Kelas X SMK PGRI 2 Salatiga Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Budiningsih, Asri. 2005. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT Rineka Cipta. Dimyati, dkk. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Hamalik, Oemar. 1990. Metode Belajar dan Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Lie, Anita. 2002. Cooperative Learning Mempraktikan Cooperatif Learning di Ruang Ruang Kelas. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana. Nugraha. 2011. Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Pokok Bahasan Bangun Ruang Bagi siswa kelas IV SDN 1 Bowongso Kalikajar, Wonosobo Semester 11 tahun 2010/2011. Skripsi. Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. Elia, N. 2012. Perbandingan Hasil Belajar Matematika Siawa SD Antara Siswa Yang Menggunakan Model Kooperatif Tipe Talking Stick (TS) dan tipe Number Head Together. STKIP Siliwangi Bandung. Rahadi, Aristo. 2001. Media Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Safa, Aziz. 2008. Metode Pembelajaran dan Pengajaran. Jogjakarta: Ar- Ruzz Media. Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Bumi. Sudjana, Nana dan Rivai, Ahmad. 1989. Metode Statistik. Bandung: Tarsito. Winataputra, Udin. S. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Depdikbud.