UNIVERSITAS PERJUANGAN BUKU III STANDAR SPMI

dokumen-dokumen yang mirip
STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

RAPIMNAS PII 10 Oktober 2016

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

1 Standar Mutu Universitas Negeri Gorontalo

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

CAPAIANPEMBELAJARAN LULUSAN S1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Oleh : Nisa Muktiana/ Nisamuktiana.blogs.uny.ac.id

PROSEDUR PROSES MONITORING PERKULIAHAN SPMI - UBD

SKL: Pasal 5 26/03/2015

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

DRAF RANCANGAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA. Tentang STANDAR PENDIDIKAN APOTEKER INDONESIA

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR MUTU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN DAN KEBIJAKAN AKADEMIK OLEH: SYAHNUR SAID

PERATURAN MENTERI RISTEK DAN DIKTI NO 44 TAHUN 2015

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Standar Proses dan Penilaian Pembelajaran (Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi)

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MULTI MEDIA

PEDOMAN Monitoring dan Evaluasi Proses Pembelajaran FOR/SPMI-UIB/PED

PERTEMUAN ORANG TUA MAHASISWA BARU TAHUN AGUSTUS 2017

LEARNING OUTCOME S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STANDAR MUTU DAN SASARAN MUTU PEMBELAJARAN UNIVERSITAS SETIA BUDI. No Standar Mutu Sasaran Mutu

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR UNIVERSITAS DHYANA PURA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU


STANDAR MUTU UNIIVERSIITAS NEGERI YOGYAKARTA

Matriks Perubahan Pasal-Pasal dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS ISLAM MALANG

Rasional. Visi, Misi, dan Tujuan

III. PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN IPA. A. Identitas Program Studi

Rancangan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Tentang. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)

UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PERATURAN AKADEMIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TAHUN 2015

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP SM

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INIDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

DIAGRAM ALUR PENYUSUNAN KURIKULUM PT

S1 Manajemen. Visi. Misi

tip.ub.ac.id Rumusan Hasil Workshop Peningkatan Daya Saing Global Lulusan PS Industri Pertanian Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Tekno

Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Capaian Pembelajaran

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN STANDAR PENDIDIKAN TINGGI OLEH PERGURUAN TINGGI

PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11/PERMENTAN/SM.220/5/2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN TINGGI VOKASI LINGKUP KEMENTERIAN PERTANIAN

CAPAIAN PEMBELAJARAN LULUSAN S1 TEKNIK ELEKTRO

PROGRAM STUDI S2 MANAJEMEN SIKAP

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN

Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti)

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

KANTOR PENJAMINAN MUTU INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

BOBOT PENILAIAN BORANG PRODI

PEDOMAN PELAKSANAAN DAN MONEV PEMBELAJARAN

DRAF STANDAR MUTU TAHUN

A. Identitas Program Studi

Visi Visi Universitas Dhyana Pura adalah Perguruan Tinggi Teladan dan Unggulan.

A. Program Magister Pendidikan Agama Islam (S2 PAI) 1. Standar Kompetensi Lulusan Jenjang Strata Dua (S2) Progam Magister

PROGRAM DIPLOMA SATU, DIPLOMA DUA, DAN DIPLOMA TIGA DIPLOMA SATU DIPLOMA DUA DIPLOMA TIGA

KURIKULUM YANG MEMENUHI KEBUTUHAN STAKEHOLDER

DAFTAR ISI. Standar SPMI

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Tanggal terbit : 05 Januari 2017

PROGRAM STUDI S1 PETERNAKAN SIKAP

BORANG BARU VS BORANG LAMA

A. PROFILE Program Studi D-III Bahasa Inggris diarahkan untuk menghasilkan sarjana diploma D-III yang memiliki keahlian sebagai:

CAPAIAN PEMBELAJARAN BERBASIS KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

PROGRAM STUDIS1 TEKNOLOGI PANGAN SIKAP

STANDAR PENILAIAN PEMBELAJARAN STIKES HARAPAN IBU JAMBI

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI DAN CAPAIAN PEMBELAJARAN Berdasarkan Permendikbud no. 49/2014

A. Identitas Program Studi

Standar Kompetensi Lulusan STIKES HARAPAN IBU

INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AL-KAMAL

STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN

WORKSHOP AKREDITASI PROGRAM STUDI ITY PENYUSUNAN BORANG STANDAR 2 DAN 4. di BPM UMY

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

KONTRIBUSI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL DALAM PENGEMBANGAN MUTU PERGURUAN TINGGI

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI SIKAP

LEARNING OUTCOME (CAPAIAN PEMBELAJARAN) PROGRAM STUDI S1, S2 DAN S3 ILMU LINGKUNGAN ASOSIASI PROGRAM STUDI ILMU-ILMU LINGKUNGAN INDONESIA (APSILI)

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

KATA PENGANTAR REKTOR UNIVERSITAS PADJADJARAN

PEDOMAN PEMBELAJARAN & MONITORING EVALUASI PEMBELAJARAN

Transkripsi:

LAMPIRAN: 3 PERATURAN YAYASAN UNIVERSITAS SILIWANGI NOMOR :... TAHUN 2017 TENTANG : SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL UNIVERSITAS PERJUANGAN BUKU III STANDAR SPMI UNIVERSITAS PERJUANGAN Jalan Peta No. 177 Kota Tasikmalaya, 46115

KATA PENGANTAR Undang-undang No.20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No.12 tahun 2012 tentang Standar Nasional Pendidikan mewajibkan seluruh institusi perguruan di Indonesia untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan.Hal tersebut terjadi karena pemerintah dan masyarakat memandang bahwa penjaminan mutu pendidikan merupakan program dasar yang sangat penting dalam upaya menghasilkan lulusan lembaga dan institusi pendidikan yang bermutu. Atas dasar peraturan perundangan tersebut serta atas dasar logika kebenaran sistem penjaminan mutu pendidikan, maka Universitas Perjuangan telah berkomitmen untuk menjalankan Sistem Penjaminan Mutu Internal dalam melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Komitmen tersebut ditunjukkan oleh Universitas Perjuangan dengan merumuskan dokumen SPMI yang terdiri atas Kebijakan SPMI, Manual SPMI, Standar SPMI, Manual Prosedur SPMI, dan Borang/Formulir SPMI. Dokumen SPMI tersebut dijadikan pedoman oleh seluruh pelaksana pendidikan di Universitas Perjuangan dalam melaksanakan proses pembelajaran di Universitas Perjuangan mulai dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi dan penilaian pelaksanaan pembelajaran, dan pengembangan pembelajaran. Diharapkan dengan dijalankannya SPMI di Universitas Perjuangan maka dapat menghasilkan lulusan yang bermutu serta dapat meningkatkan daya saing Universitas Perjuangan baik dalam skala lokal, nasional, regional maupun internasional. Tasikmalaya, April 2017 Tim Penyusun,

DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Ruang Lingkup Standar SPMI... 1 1.3. Tujuan Penetapan Standar SPMI... 2 1.4. Jenis Standar SPMIUnper... 2 BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN UNPER... Error! Bookmark not defined. 2.1. Visi... Error! Bookmark not defined. 2.2. Misi... Error! Bookmark not defined. 2.3. Tujuan... Error! Bookmark not defined. BAB III. STANDAR PENDIDIKAN... 4 3.1. Rasionale... 4 3.2. Ruang Lingkup Standar Pendidikan... 4 3.3. Pihak Yang Bertanggungjawab... 4 3.4. Jenis Standar Pendidikan... 5 3.5. Strategi Pencapaian Standar Pendidikan... 39 BAB IV.STANDAR PENELITIAN... 40 4.1 Rasionale... 40 4.2 Ruang Lingkup Standar Penelitian... 40 4.3 Pihak Yang Bertanggungjawab... 40 4.4 Jenis Standar Penelitian... 41 4.5 Strategi Pencapaian Standar Penelitian... 49 BAB V. STANDAR PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT... 50 5.1. Rasionale... 50 5.2. Ruang Lingkup Standar Pengabdian Kepada Masyarakat... 50 5.3. Pihak Yang Bertanggungjawab... 50 5.4. Jenis Standar Pengabdian Kepada Masyarakat... 51 5.5. Strategi Pencapaian Standar Pengabdian Kepada Masyarakat... 60 DAFTAR PUSTAKA...66 ii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dokumen Kebijakan SPMI Unper telah mewajibkan Unper untuk melaksanakan sistem penjaminan mutu secara internal (SPMI) dalam pelaksanaan proses pendidikan dan pembelajarannya. Pelaksanaan penjaminan mutu secara internal tersebut merupakan bukti kepatuhan Unper terhada p peraturan perundang-undangan serta bukti kepedulian seluruh pelaksana Unper terhadap kualitas mahasiswa sebagai stakeholder utama Unper. Tujuan utama Unper melaksanakan SPM adalah untuk menjamin mutu input, proses, output, dan outcome pendidikan dan pembelajaran yang dilaksanakan di Unper. Namun demikian, dalam rangka mencapai tujuan utama SPMI Unper tersebut maka diperlukan patokan-patokan atau standar mutu. Standar tersebut merupakan kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan di Unper yang harus dipenuhi oleh penyelenggara pendidikan di Unper. Penentuan dan perumusan standar tersebut harus didasarkan atas pertimbangan komponen-komponen sistem penyelenggaraan pendidikan dan pembelajaran di Unper yang mencakup input, proses, output, dan outcome. Sehubungan dengan telah dirumuskannya visi, misi, dan tujuan Unper, serta diembannya tri dharma perguruan tinggi, maka standar SPMI Unper paling tidak harus mencakup tiga bidang yaitu bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh karena itu Standar SPMI Unper telah dirumuskan dan ditetapkan terdiri atas Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat. Ketiga Standar SPMI Unper tersebut diharapkan dapat berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan pendidikan dan pembelajaran dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. Oleh karena itu seluruh Standar SPMI Unper terebut perlu ditetapkan secara legal dan didokumentasikan dengan baik agar dapat dengan mudah dijadikan acuan dan patokan dalam melaksanakan seluruh kegiatan pendidikan dan pembelajaran. 1.2 Ruang Lingkup Standar SPMI Ruang lingkup standar SPMI Unper disesuaikan dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 49 tahun 2014 yang diubah dengan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Peraturan menteri tersebut menyatakan bahwa setiap perguruan tinggi wajib memenuhi

standar nasional pendidikan tinggi. Sedangkan standar nasional pendidikan tinggi berdasarkan Peraturan Menteri tersebutyakni pada Pasal 1 ayat (l) sampai (4) terdiri atas 3 (tiga) jenis standar yakni Standar Pendidikan, Strandar Penelitian, dan Standar Pengabdian Kepada Masyarakat.Ketiga jenis standar tersebut merupakan Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang wajib dijalankan oleh setiap Perguruan Tinggi di Indonesia. Mengacu kepada Permenristek-Dikti No. 44 tahun 2015 tersebut, maka Universitas Perjuangan menetapkan standar pendidikan tinggi Unper yang terdiri atas Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian kepada Masyarakat sebagai Standar Nasional dan sekaligus menjadi Standar Universitas Perjuangan yang wajib dijalankan oleh Universitas Perjuangan. Oleh karena itu, ruang lingkup Standar SPMI Universitas Perjuangan meliputi 1) Bidang Pendidikan dan Pembelajaran, 2) Bidang Penelitian, dan 3) Bidang Pengabdian kepada Masyarakat. 1.3 Tujuan Penetapan Standar SPMI Tujuan dari penetapan standar SPMI Unper adalah sebagai berikut: a. Menjamin tercapainya tujuan pendidikan Unper baik dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pemberdayaan bangsa Indonesia yang berkelanjutan; b. Menjamin agar pembelajaran pada program studi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang diselenggarakan oleh Unper mencapai mutu sesuai dengan kriteria yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi; dan c. Mendorong agar Unper dapat mencapai dan melampaui mutu pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan Tinggi secara berkelanjutan. 1.4 Jenis Standar SPMIUnper Pasal 54 Undang Undang RI No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi, menyatakan bahwa standar pendidikan tinggi adalah terdiri atas (l) standar nasional pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh menteri dan (2) standar pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh perguruan tinggi. Namun demikian, perkembangan terkini tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi seperti yang diatur oleh Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 44 tahun 2015, Pasal 1 ayat (l) sampai ayat (4) telah memperluas jenis Standar Nasional Pendidikan Tinggi dari satu jenis standar menjadi 3 (tiga) jenis standar yakni Standar Pendidikan, Standar Penelitian, dan Standar Pengabdian Kepada Masyarakat menjadi Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang wajib dijalankan oleh setiap Perguruan 2

Tinggi di Indonesia. Oleh karena itu, sesuai dengan peraturan perundang-undangan tersebut maka Unper akan melaksanakan dan mengembangkan 3 (tiga) jenis Standal Nasional Pendidikan tersebut menjadi Standar SPMI Unper dengan rincian sebagai berikut: 1) Standar Pendidikan, terdiri atas: 1. Standar kompetensi lulusan; 2. Standar isi pembelajaran; 3. Standar proses pembelajaran; 4. Standar penilaian pembelajaran; 5. Standar Dosen dan tenaga kependidikan; 6. Standar sarana dan prasarana pembelajaran; 7. Standar pengelolaan pembelajaran; dan 8. Standar pembiayaan pembelajaran. 2) Standar Penelitian, yang terdiri atas: 9. Standar hasil penelitian; 10. Standar isi penelitian; 11. Standar proses penelitian; 12. Standar penilaian penelitian; 13. Standar peneliti; 14. Standar sarana dan prasarana penelitian; 15. Standar pengelolaan penelitian; dan 16. Standar pendanaan dan pembiayaan penelitian 3) Standar Pengabdian kepada Masyarakat, yang terdiri atas: 17. Standar hasil pengabdian kepada masyarakat; 18. Standar isi pengabdian kepada masyarakat; 19. Standar proses pengabdian kepada masyarakat; 20. Standar penilaian pengabdian kepada masyarakat; 21. Standar pelaksana pengabdian kepada masyarakat; 22. Standar sarana dan prasarana pengabdian kepada masyarakat; 23. Standar pengelolaan pengabdian kepada masyarakat; dan 24. Standar pendanaan dan pembiayaan pengabdian kepada masyarakat 3

BAB II STANDAR PENDIDIKAN 2.1 Rasional Unper menyadari sepenuhnya bahwa pelaksanan pendidikan merupakan salah satu tugas dan fungsi utama dari Perguruan Tinggi. Pendidikan tersebut merupakan core bussiness dari sebuah perguruan tinggi. Oleh karena itu pendidikan harus mendapat perhatian serius. Perhatian serius terhadap bidang pendidikanharus ditunjukkan dengan jaminan mutu yang jelas. Pelaksanaan penjaminan mutu merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban perguruan tinggi kepada seluruh stakeholders. Pertanggungjawaban penyelenggaraan pembelajaran yang baik hanya dapat dilakukan dengan menjamin proses pembelajaran secara berkualitas. Proses pembelajaran perguruan tinggi akan berkualitas hanya jika institusi pelaksananya menjalankan sistem penjaminan mutu. Penjaminan mutu pendidikan tinggi adalah proses penetapan dan pemenuhan standar pengelolaan pembelajaran di perguruan tinggi secara konsisten dan berkelanjutan sehingga stakeholders memperoleh kepuasan. Standar-standar tersebut merupakan patokan dan acuan serta target capaian dalam menjalankan pendidikan. Oleh karena itu guna menjamin mutu hasil pendidikan di Unper perlu disusun dan ditetapkan standar pendidikan. 2.2 Ruang Lingkup Standar Pendidikan Ruang lingkup standar pendidikan Unper meliputi bidang akademik dan non akademik. Bidang akademik meliputi seluruh aspek pembelajaran yang terdiri atas delapan standar yaitu 1) Standar kompetensi lulusan; 2) Standar isi pembelajaran; 3) Standar proses pembelajaran; 4) Standar penilaian pembelajaran; 5) Standar Dosen dan tenaga kependidikan; 6) Standar sarana dan prasarana pembelajaran; 7) Standar pengelolaan pembelajaran; dan 8) Standar pembiayaan pembelajaran. Sedangkan aspek non akademik meliputi seluruh kegiatan yang menunjang pelaksanaan proses pembelajaran seperti tata pamong, kepemimpinan, mahasiswa dan lulusan,dan sistem informasi. 2.3 Pihak Yang Bertanggungjawab Pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam perencanaan, penetapan, pelaksanaan, penilaian, pengendalian, dan pengembangan standar pendidikan adalah sebagai berikut: 1. Rektor 2. Wakil Rektor 4

3. Dekan 4. LP2M 5. LP3M 6. GKM 7. GPM 8. Kaprodi 2.4 Jenis Standar Pendidikan 2.4.1 Standar Kompetensi Lulusan 2.4.1.1 Pernyataan Standar Kompetensi Lulusan 1. Setiap Program Studi harus merumuskan kompetensi lulusan berdasarkan Spesifikasi Program Studi sebelum penyusunan kurikulum dan proses pembelajaran program studi dimulai. 2. Program Studi harus merumuskan Kompetensi Lulusan yang berisi kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan program studi yang dinyatakan dalam Capaian Pembelajaran Lulusan. 3. Program Studi dalam merumuskan Kompetensi Lulusan harus mencakup aspek sikap dan tata nilai, penguasaan pengetahuan/keilmuan, keterampilan, dan pengalaman kerja Mahasiswa. a. Ranah sikap dan tata nilai harus merupakan penghayatan mahasiswa tentang nilai, norma, dan aspek kehidupan yang terbentuk dari proses pendidikan, lingkungan kampus, lingkungan kehidupan keluarga, masyarakat, atau pengalaman kerja mahasiswa. Deskripsi capaian pembelajaran dari aspek sikap dan tata nilai, minimal lulusan harus: bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religius; menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika; berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa; berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara berdasarkan Pancasila; bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan; 5

menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan orisinal orang lain; taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara; menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri; menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik; menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan. memiliki nilai-nilai kejuangan sebagai jati diri lulusan Unper. b. Ranah pengetahuan harus merupakan penguasaan teori oleh mahasiswa dalam bidang ilmu dan keahlian tertentu, atau penguasaan konsep, fakta, informasi, dan metode dalam bidang pekerjaan tertentu. Capaian pembelajaran lulusan dalam ranah pengetahuan harus sesuai dengan hasil rumusan yang disusun oleh forum program studi sejenis atau nama lain yang setara; atau pengelola program studi dalam hal tidak memiliki forum program studi sejenis. c. Ranah keterampilan harus merupakan kemampuan psikomotorik dan kemampuan menggunakan metode, bahan, dan instrumen, yang diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, atau pengalaman kerja mahasiswa. Deskripsi capaian pembelajaran dari aspek keterampilan, minimal lulusan harus mampu : Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora yang sesuai dengan bidang keahliannya; Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu, dan terukur; Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan teknologi yang memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora sesuai dengan keahliannya berdasarkan kaidah, tata cara dan etika ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik seni, menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir, dan mengunggahnya dalam laman perguruan tinggi; Mampu menyusun deskripsi saintifik hasil kajiannya dalam bentuk skripsi atau laporan tugas akhir; 6

Mampu mempublikasikan hasil tugas akhir atau karya desain/seni hasil karyanya, yang memenuhi syarat tata tulis ilmiah hingga dapat diakses oleh masyarakat akademik; Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang keahliannya, berdasarkan hasil analisis informasi dan data; Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di luar lembaganya; Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi terhadap penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah tanggungjawabnya; Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada dibawah tanggung jawabnya, dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri; dan Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi. d. Pengalaman kerja mahasiswa harus merupakan pengalaman dalam kegiatan di bidang tertentu dan pada jangka waktu tertentu, seperti berbentuk pelatihan kerja, magang, simulasi pekerjaan, kerja praktek, atau praktek kerja lapangan. 4. Program studi dalam merumuskan kompetensi yang dinyatakan dalam capaian pembelajaran lulusan harus: a. searah dengan pencapaian visi, misi, dan tujuan program studi, fakultas, dan/atau universitas. b. mengacu pada deskripsi capaian pemebelajaran lulusan KKNI dan c. memiliki kesetaraan dengan jenjang kualifikasi pada KKNI. 5. Program studi harus menggunakan rumusan kompentensi yang dinyatakan dalam capaian pembelajaran lulusan sebagai dasar dalam pengembangan standar isi pembelajaran, standar proses pembelajaran, standar penilaian pembelajaran, standar Dosen dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana pembelajaran, standar pengelolaan pembelajaran, dan standar pembiayaan pembelajaran, standar penelitian, dan standar pengabdian kepada masyarakat. 7

2.4.1.2 Indikator Standar Kompetensi Lulusan 1. Tersedianya Kurikulum Berbasis Kopetensi dan Sesuai dengan KKNI 2. Tersedianya rumusan Kopetensi Lulusan yang sesuai dengan visi, misi Prodi, fakultas, dan universitas 3. Mahasiswa dan lulusan memiliki: a. Integritas (moral dan etika) b. Kemampuan profesionalisme c. Kemampuan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi d. Kemampuan bekerjasama yang baik di dalam tim kerja e. Kemampuan pengembangan diri. 2. Rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) lulusan minimal 2,75. 3. Rata-rata masa studi lulusan maksimal 9 semester. 4. Persentase mahasiswa yang lulus tepat waktu lebih dari 50%. 5. Rata-rata skor TOEFL institusional lulusan minimal 425. 6. Rata-rata masa tunggu kerja pertama lulusan kurang dari 6 bulan. 7. Kesesuaian bidang kerja lulusan dengan bidang studi lebih dari 50% 2.4.2 Standar Isi Pembelajaran 2.4.2.1 Pernyataan Standar Isi Pembelajaran 1. Program studi harus menjabarkan capaian pembelajaran lulusan ke dalam kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan meteri pembelajaran dengan mengacu pada diskripsi capaian pembelajaran lulusan dari KKNI level enam yang menyatakan bahwa lulusan program sarjana paling sedikit harus menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan dan keterampilan tertentu secara umum dan konsep teoritis bagian khusus dalam bidang pengetahuan dan keterampilan tersebut secara mendalam. 2. Program studi harus menjabarkan dan menuangkan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran ke dalam bahan kajian serta distrukturkan dalam bantuk mata kuliah. 3. Program Studi harus menyusun dan memiliki kurikulum sebelum pembelajaran dimulai. 4. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus sesuai dengan visi, misi, dan tujuan program studi, fakultas, dan universitas yang dapat membekali lulusan dengan kemampuan untuk mencapai kompetensi yang sesuai dengan level 6 (enam) pada KKNI. 5. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus melibatkan berbagai stakeholders serta asosiasi bidang ilmu. 8

6. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus mengikuti sistem kredit semester yang bersifat komprehensif dan fleksibel dalam mengadaptasi kemajuan ilmu, teknologi, dan seni, serta dievaluasi dan direvisi sesuai dengan scienticif vision, market signal (user), dan keinginan stakeholder secara berkala minimal lima tahun sekali. 7. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus mempertimbangkan jabaran dari rumusan kompetensi lulusan, capaian pembelajaran lulusan, tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran, bahan kajian, bahan pembelajaran, dan mata kuliah, 8. Program studi dalam menyusun struktur kurikulum harus terdiri atas rumusan kompetensi lulusan, capaian pembelajaran lulusan, tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran, bahan kajian, bahan pembelajaran, mata kuliah, metode pembelajaran, indikator capaian pembelajaran, serta cara evaluasi hasil pembelajaran dan evaluasi proses pembelajaran. 9. Program Studi dalam menyusun kurikulum harus mempertimbangkan jumlah mata kuliah wajib umum dan jumlah mata kuliah keahlian berdasarkan keilmuan program studi, guna memfasilitasi proses pembelajaran peserta didik agar dapat memiliki capaian pembelajaran secara utuh. a. Mata Kuliah Wajib Umum adalah mata kuliah yang ditujukan untuk membentuk sikap dan tata nilai yang wajib ditempuh semua peserta didik untuk mencapai capaian pembelajaran lulusan. Mata kuliah umum terdiri dari atas: 1. Agama 2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegraan (PPKN) 3. Bahasa Indonesia 4. Seni Budaya dan Kearifan Lokal b. Mata Kuliah Wajib Program Studi adalah mata kuliah yang ditujukan untuk menghasilkan kemampuan kerja, penguasaan pengetahuan dan kemampuan mengelola kewenangan serta tanggung jawabnya. c. Mata Kuliah Pilihan adalah mata kuliah di dalam atau di luar programstudi yang bersangkutan yang ditujukan untuk pengembangan kemampuan sesuai minat mahasiswa. Mahasiswa harus mengambil Mata Kuliah Pilihan > dari 9 SKS. 10. Mahasiswa harus memiliki Dosen Pembimbing Akademik/Dosen Wali selama melaksanakan proses pembelajaran pada program studi. 11. Mahasiswa yang akan melaksanakan tugas akhir harus dibimbing oleh 2 (dua) orang Dosen Pembimbing Tugas Akhir. 12. Program Studi harus mengembangkan suasana akademik yang kodusif. 9

2.4.2.2 Indikator Standar Isi Pembelajaran 1. Terjabarkannya kompetensi lulusan secara lengkap (kompetensi utama, kompetensi pendukung, dan kompetensi lain) ke dalam : a. Rumusan Capaian Pembelajaran Lulusan b. Rumusan tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran c. Daftar bahan kajian d. Struktur mata kuliah 2. Kurikulum mencantumkan matriks/peta kurikulum yang terdiri atas standar kompetensi dan mata kuliah 3. Seluruh mata kuliah (teori dan praktikum) dilengkapi dengan Rencana Pembelajaran Semester mata kuliah yang selalu dimutahirkan. 4. Program studi melakukan peninjauan kurikulum minimal 4 tahun sekali dengan melibatkan/ mempertimbangkan masukan dari pemangku kepentingan internal dan eksternal, serta dimutahirkan dengan perkembangan keilmuan dan teknologi di bidangnya. 5. Program studi memiliki mekanisme pengangkatan Dosen pembimbing akademik dan monitoring proses pembimbingan. 6. Jumlah total mahasiswa bimbingan/perwalian per Dosen pembimbing akademik maksimal 20 orang 7. Rata-rata jumlah pertemuan mahasiswa per Dosen pembimbing akademik minimal 4 kali per semester 8. Program studi memiliki mekanisme pengangkatan Dosen pembimbing tugas akhir dan pengendalian penyelesaian tugas akhir. 9. Bidang keahlian Dosen pembimbing tugas akhir sesuai dengan topik tugas akhir mahasiswa. 10. Jumlah mahasiswa bimbingan tugas akhir per Dosen pembimbing maksimal 10 orang mahasiswa per tahun. 11. Rata-rata jumlah pertemuan/ pembimbingan selama penyelesaian tugas akhir minimal 8 kali. 12. Rata-rata penyelesaian tugas akhir mahasiswa maksimal 6 bulan. 13. Program studi memiliki program peningkatan suasana akademik dalam rencana operasional. 10

14. Program studi menyelenggarakan kegiatan yang dapat mendorong ke arah peningkatan suasana akademik (seperti seminar, simposium, lokakarya, atau bedah buku) minimal sekali dalam setahun. 2.4.3 Standar Proses Pembelajaran 2.4.3.1 Pernyataan Standar Proses Pembelajaran a. Standar Karakteristik Proses Pembelajaran 1. Setiap program studi harus menjalankan proses pembelajaran pada setiap semester dalam tahun akademik dengan ketentuan bahwa : a. semester merupakan satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) minggu, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester, b. satu tahun akademik terdiri atas 2 (dua) semester. 2. Program Studi harus menjalankan proses pembelajaran dengan karakteristik sebagai berikut: a. Interaktif adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih dengan mengutamakan proses interaksi dua arah antara mahasiswa dan Dosen. b. Holistik adalah bahwa proses pembelajaran harus dapat mendorong terbentuknya pola pikir yang komprehensif dan luas dengan menginternalisasi keunggulan dan kearifan lokal maupun nasional. c. Integratif adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui proses pembelajaran yang terintegrasi untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan secara keseluruhan dalam satu kesatuan program melalui pendekatan antardisiplin dan multidisiplin. d. Saintifik adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pendekatan ilmiah sehingga tercipta lingkungan akademik yang berdasarkan sistem nilai, norma, dan kaidah ilmu pengetahuan serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan kebangsaan. e. Kontekstual adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kemampuan menyelesaikan masalah dalam ranah keahliannya. f. Tematik adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui proses pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik keilmuan program 11

studi dan dikaitkan dengan permasalahan nyata melalui pendekatan transdisiplin g. Efektif adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih secara berhasil guna dengan mementingkan internalisasi materi secara baik dan benar dalam kurun waktu yang optimum. h. Kolaboratif adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui proses pembelajaran bersama yang melibatkan interaksi antar individu pembelajar untuk menghasilkan kapitalisasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. i. Berpusat pada mahasiswa adalah bahwa capaian pembelajaran lulusan harus diraih melalui proses pembelajaran yang mengutamakan pengembangan kreativitas, kapasitas, kepribadian, dan kebutuhan mahasiswa, serta mengembangkan kemandirian dalam mencari dan menemukan pengetahuan. b. Standar Perencanaan Proses Pembelajaran 1. Program Studi wajib menyusun dan memiliki perencanaan pembelajaran setiap mata kuliah yang disajikan dalam Rencana Pembelajaran Semester (RPS) sebelum proses pembelajaran pada program studi dimulai. 2. Dosen mata kuliah paling lambat tiga minggu sebelum pembelajaran semester dimulai harus menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) yang berisi: a. Nama Program Studi b. Nama mata kuliah, nama dan kode mata kuliah, semester, SKS, nama Dosen pengampu; c. Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah; d. Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaian pembelajaran lulusan; e. Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai; f. Metode pembelajaran; g. Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran; h. Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjakan oleh mahasiswa selama satu semester; i. Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan j. Daftar referensi yang digunakan. 12

3. Dosen mata kuliah harus meninjau dan menyesuaikan RPS dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi minimal setahun sekali. 4. Program studi harus mengadakan Rapat Koordinasi Semesteran (RKS) dengan mengundang seluruh Dosen Mata Kuliah Program Studi paling lambat satu minggu sebelum perkuliahan dimulai. 5. Dosen mata kuliah harus mempresentasikan RPS pada Rapat Koordinasi Semesteran (RKS). c. Standar Pelaksanaan Proses Pembelajaran 1. Dosen mata kuliah harus melaksanakan proses pembelajaran sebanyak minimal 14 kali tatap muka dalam satu semester dalam bentuk interaksi antara Dosen, mahasiswa, dan sumber belajar dalam lingkungan belajar tertentu, sesuai dengan RPS,dan bersifat interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual, tematik, efektif, kolaboratif, serta berpusat kepada mahasiswaselama satu semester atau 16 minggu efektif. 2. Mahasiswa harus melaksanakan proses pembelajaran sebanyak minimal 75 % dari seluruh proses pembelajaran yang dilakukan oleh Dosen mata kuliah dalam satu semester. 3. Fakultas/Program Studi harus menyediakan Buku Ajar mata kuliah 4. Fakultas/Program Studi harus menyediakan Modul/Penuntun Praktikum untuk setiap mata kuliah praktikum. 5. Dosen harus menyediakan bahan ajar (hand out) untuk setiap mata kuliah yang diajarkannya. 6. Mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran yang terkait dengan penelitian dalam bentuk skripsi/tugas akhir, atau karya desain/seni/bentuk lain yang setaraharus sesuai dengan standar penelitian SPMI Universitas dan mendapat bimbingan dari 2 (dua) orang Dosen pembimbing. 7. Mahasiswa yang mengikuti proses pembelajaran yang terkait dengan pengabdian kepada masyarakat harus sesuai dengan standar pengabdian kepada masyarakat SPMI Universitas dan mendapat bimbingan dari seorang Dosen pembimbing lapangan (DPL). 8. Program studi dalam menjalankan proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib dilakukan secara sistematis dan terstruktur melalui berbagai mata kuliah dan dengan beban belajar yang terukur. 13

9. Dosen mata kuliah yang menjalankan proses pembelajaran melalui kegiatan kurikuler wajib menggunakan metode pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata kuliah seperti diskusi kelompok, simulasi, studi kasus, pembelajaran kolaboratif, pembelajaran kooperatif, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis masalah, atau gabungan dari beberapa metode pembelajaran yang dapat secara efektif memfasilitasi pencapaian kemampuan tertentu yang ditetapkan dalam matakuliah dalam rangkaian pemenuhan capaian pembelajaran lulusan selama satu semester. 10. Dosen mata kuliah dalam menjalankan proses pembelajarannya dapat menggunakan gabungan bentuk pembelajaran seperti kuliah, responsi dan tutorial, praktikum, praktik studio, praktik bengkel, atau praktik lapangan, penelitian, perancangan, pengembangan, dan pengabdian kepada masyarakat. 11. Mahasiswa yang menjalankan proses pembelajaran dalam bentuk pembelajaran penelitian, perancangan, pengembangan, atau pengabdian kepada masyarakat harus dibimbing oleh Dosen Pembimbing dalam rangka pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman otentik mahasiswa, guna mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan kesejahteran masyarakat dan daya saing bangsa. d. Standar Beban Belajar Mahasiswa 1. Program studi harus merancang beban belajar mahasiswa yang dinyatakan dalam besaran Satuan Kredit Semester (SKS) dengan ketentuan sebagai berikut: a. Semester adalah satuan waktu proses pembelajaran efektif selama paling sedikit 16 (enam belas) kali, termasuk ujian tengah semester dan ujian akhir semester. b. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran kuliah, responsi, dan tutorialadalah setara dengan 170 menit kegiatan belajar per minggu per semester mencakup kegiatan untuk tatap muka sebanyak 50 menit/minggu/semester, tugas terstruktur sebanyak 60 menit/minggu/semester, dan belajar mandiri sebanyak 60 menit/minggu/semester. c. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran seminar atau bentuk pembelajaran lain yang sejenis adalah setara dengan kegiatan tatap muka sebanyak 100 menit/minggu/semseter dan kegiatan mandiri sebanyak 70 (tujuh puluh) menit/minggu/semester. d. 1 (satu) SKS pada bentuk pembelajaran praktikum, prktik studio, praktik bengkel, praktik lapangan, penelitian, pengabdian masyarakat, dan atau proses 14

pembelajaran lain yang sejenis adalah setara dengan 170 (seratus tujuh puluh) menit/minggu/semester. 2. Mahasiswa harus menyelesaikan beban belajar sebanyak minimal 144 SKS yang terdiri atas Mata Kuliah Wajib Umum paling sedikit 12 (dua belas) SKS, Mata Kuliah Wajib Program Studi dan Mata Kuliah Pilihan paling sedikit 126 (seratus dua puluh enam) SKS, serta Mata Kuliah Tugas Akhir yang terdiri atas Kuliah Kerja Nyata, Kerja Praktik/Praktik Pengenaan Lapangan, Seminar Proposal Penelitian Skripsi, Seminar Hasil Penelitian Skripsi, Ujian Skripsi, dan Pendadaran paling sedikit 6 (enam) SKS dalam masa studi minimal 7 (tujuh) semester dan maksimal 14 (empat belas) semester. 3. Program studi dapat menjalankan semester antara yang pelaksanaannya dilakukan antara semester genap ke semester ganjil tahun akademik berikutnya. 4. Program studi yang menyelenggarakan pembelajaran pada Semester Antara harus sesuai dengan beban belajar mahasiswa agar dapat memenuhi capaian pembelajaran yang telah ditetapkan, dengan ketentuan sebagai berikut: a. Pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan selama delapan minggu b. Beban belajar mahasiswa paling banyak sembilan SKS c. Jumlah tatap muka paling sedikit 16 kali termasuk Ujian Tengah Semester Antara dan Ujian Akhir Semester Antara. 2.4.3.2 Indikator Standar Proses Pembelajaran 1. Seluruh mata kuliah dilengkapi dengan RPS yang mencakup materi kuliah, metode pembelajaran, penggunaan teknologi pembelajaran dan cara-cara evaluasinya. 2. Dosen mata kuliah melaksanakan peinjauan dan penyesuaian RPS mata kuliah dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara berkala. 3. Program studi menyelenggarakan rapat koordinasi semester pada setiap awal semester. 4. Dosen menyampaikan RPS pada rapat koordinasi semester 5. Dosen melaksanakan kontrak pembelajaran yang berisi RPS pada pertemuan pertama proses pembelajaran. 6. Persentase jumlah mata kuliah yang dilengkapi dengan Buku Ajar minimal 75% 7. Persentase jumlah mata kuliah praktikum yang dilengkapi dengan Modul/Penuntun Praktikum minimal 90%. 8. Seluruh mata kuliah memiliki buku referensi yang mutahir dan bahan ajar (handout). 9. Jumlah mahasiswa per kelas maksimal 40 orang 15

10. Persentase jumlah Dosen mata kuliah yang menerapkan sistem pembelajaran dengan SCL (Student Centered Learning) minimal 50%. 11. Persentase jumlah mata kuliah yang diselenggarakan dengan sistem e-learning (blended system) minimal 50%. 12. Program studi menerapkan mekanisme monitoring kehadiran mahasiswa, kehadiran Dosen, dan kesesuaian materi kuliah yang diajarkan dengan silabus setiap semester. 13. Program studi menerapkan mekanisme penjaminan mutu soal ujian dan kesesuaiannya dengan isi silabus sehingga menghasilkan soal ujian yang bermutu baik dan dapat mengukur kompetensi yang dirumuskan. 14. Jumlah beban belajar seorang mahasiswa paling sedikit 144 sks. 15. Seluruh Dosen melaksanakan kegiatan perkuliahan dan/atau praktikum minimal 14 kali pertemuan dengan jumlah waktu sesuai dengan beban kredit mata kuliah. 16. Seluruh Mahasiswa melaksanakan kegiatan perkuliahan dan/atau praktikum minimal 80% dari seluruh kegiatan perkuliahan dan/atau praktikum yang dilaksanakan oleh Dosen 17. Mahasiswa melaksanakan praktikum dengan menggunakan fasilitas laboratorium yang dimiliki oleh program studi atau yang dapat diakses oleh program studi. 2.4.4 Standar Penilaian Pembelajaran 2.4.4.1 Pernyataan Standar Penilaian Pembelajaran 1. Program studi harus melaksanakan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa pada saat dan/atau akhir proses pembelajaran. 2. Program studi dapat menugaskan penilaan proses dan hasil belajar mahasiswa kepada: a. Dosen pengampu b. Tim Dosen pengampu; c. Dosen pengampu atau tim Dosen pengampu dengan mengikutsertakan mahasiswa; dan/atau d. Dosen pengampu atau tim Dosen pengampu dengan mengikutsertakan stakeholders yang relevan. 3. Dosen /Tim Dosen Pengampu mata kuliah dalam melakukan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa harus memperhatikan prinsip penilaian, teknik dan instrumen penilaian, mekanisme dan prosedur penilaian, pelaksanaan penilaian, pelaporan penilaian, dan kelulusan mahasiswa dengan ketentuan sebagai berikut: a. Prinsip penilaian harus mencakup prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. 16

- Prinsip edukatif merupakan penilaian yang memotivasi mahasiswa agar mampu: a. memperbaiki perencanaan dan cara belajar; dan b. meraih capaian pembelajaran lulusan. - Prinsip otentik merupakan penilaian yang berorientasi pada proses belajar yang berkesinambungan dan hasil belajar yang mencerminkan kemampuan mahasiswa pada saat proses pembelajaran berlangsung. - Prinsip objektif merupakan penilaian yang didasarkan pada standar yang disepakati antara Dosen dan mahasiswa serta bebas dari pengaruh subjektivitas penilai dan yang dinilai. - Prinsip akuntabel merupakan penilaian yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas, disepakati pada awal kuliah, dan dipahami oleh mahasiswa. - Prinsip transparan merupakan penilaian yang prosedur dan hasil penilaiannya dapat diakses oleh semua stakeholders. b. Teknik penilaian terdiri atas observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. Teknik penilaian observasi dapat digunakan untuk melakukan penilaian sikap. Teknik penilaian partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket atau kombinasi dari berbagai teknik penilaian tersebut dapat digunakan untuk menilai penguasaan pengetahuan, keterampilan umum, dan keterampilan khusus. c. Instrumen penilaian terdiri atas instrumen penilaian proses dan instrumen penilaian hasil pembelajaran Instrumen untuk penilaian proses dapat menggunakan rubrik Instrumen penilaian hasil dapat menggunakan portofolio atau karya desain. d. Hasil akhir penilaianyang dilakukan oleh Dosen /Tim Dosen Pengampu mata kuliah harus merupakan integrasi antara berbagai teknik dan instrumen penilaian yang digunakan. e. Mekanisme Penilaian yang dilakukan oleh Dosen/Tim Dosen Pengampu mata kuliah harus terdiri atas: 17

menyusun, menyampaikan, menyepakati tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian antara penilai dan yang dinilai sesuai dengan rencana pembelajaran; melaksanakan proses penilaian sesuai dengan tahap, teknik, instrumen, kriteria, indikator, dan bobot penilaian yang memuat prinsip penilaian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20; memberikan umpan balik dan kesempatan untuk mempertanyakan hasil penilaian kepada mahasiswa; dan mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan. f. Prosedur penilaian yang dilakukan oleh Dosen /Tim Dosen Pengampu mata kuliah harus mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir. g. Prosedur penilaian pada tahap perencanaan dapat dilakukan melalui penilaian bertahap dan/atau penilaian ulang. h. Pelaksanaan penilaian harus dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran. i. Pelaporan penilaian harus berupa kualifikasi keberhasilan mahasiswa dalam menempuh suatu mata kuliah yang dinyatakan dalam kisaran: huruf A setara dengan angka 4 (empat) berkategori sangat baik; huruf B setara dengan angka 3 (tiga) berkategori baik; huruf C setara dengan angka 2 (dua) berkategori cukup; huruf D setara dengan angka 1 (satu) berkategori kurang; atau huruf E setara dengan angka 0 (nol) berkategori sangat kurang. 4. Universitas dapat menggunakan huruf antara dan angka antara untuk nilai pada kisaran 0 (nol) sampai 4 (empat). 5. Program studi harus mengumumkan hasil penilaian kepada mahasiswa setelah satu tahap pembelajaran selesai sesuai dengan rencana pembelajaran. 6. Program studi harus merumuskan hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan di tiap semester ke dalam indeks prestasi semester (IPS). 7. Program studi harus merumuskan hasil penilaian capaian pembelajaran lulusan pada akhir program studi ke dalam indeks prestasi kumulatif (IPK). 8. Program Studi harus mentapkan prestasi Mahasiswa dalam Indeks Prestasi Semester (IPS) yang dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan 18

perkalian antara bobot nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dengan SKS mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil dalam satu semester. 9. Program Studi harus menetapkan prestasi mahasiswa dalam Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang dinyatakan dalam besaran yang dihitung dengan cara menjumlahkan perkalian antara bobot nilai huruf setiap mata kuliah yang ditempuh dengan SKS mata kuliah bersangkutan dibagi dengan jumlah SKS mata kuliah yang diambil yang telah ditempuh. 10. Program studi harus menyatakan kelulusan bagi mahasiswa apabila mahasiswa telah menempuh seluruh beban belajar yang ditetapkan dan memiliki capaian pembelajaran lulusan yang ditargetkan oleh program studi dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih besar atau sama dengan 2,00 (dua koma nol nol), tidak memiliki nilai E, dan apabila memiliki nilai D maka maksimal nilai D adalah 3 (tiga) mata kuliah. 11. Program studi harus menentukan predikat kelulusan mahasiswa dengan kriteria sebagai berikut: a. Memuaskan, apabila Mahasiswa mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 2,76 (dua koma tujuh enam) sampai dengan 3,00 (tiga koma nol nol); b. Sangat Memuaskan, apabila Mahasiswa mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,01 (tiga koma nol satu) sampai dengan 3,50 (tiga koma lima nol); atau c. Pujian, apabila Mahasiswa mencapai indeks prestasi kumulatif (IPK) lebih dari 3,50 (tiga koma nol). 12. Universitas harus memberikan ijazah, gelar, dan surat keterangan pendamping ijazah kepada Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus. 2.4.4.2 Indikator Pencapaian Standar Penilaian Pembelajaran 1. Program studi menyelenggarakan proses penilaian mengikuti prinsip edukatif, otentik, objektif, akuntabel, dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi. 2. Program Studi/Dosen Mata Kuliah melaksanakan penilaian pembelajaran dengan menggunakan salah satu atau lebih teknik penilaian seperti observasi, partisipasi, unjuk kerja, tes tertulis, tes lisan, dan angket. 3. Dosen memberikan umpan balik dan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempertanyakan hasil penilaian. 4. Dosen dan Program Studi mendokumentasikan penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa secara akuntabel dan transparan. 19

5. Dosen melakukan prosedur penilaian mencakup tahap perencanaan, kegiatan pemberian tugas atau soal, observasi kinerja, pengembalian hasil observasi, dan pemberian nilai akhir. 6. Dosen menyerahkan/mengupload hasil penilaian pembelajaranpaling lambat 2 (dua) minggu setelah pelaksanaan penilaian 7. Program studi memasukkan hasil penilaian seluruh mata kuliah semester berjalan pada Kartu Hasil Studi (KHS) seluruh mahasiswa paling lambat 3 (tiga) minggu setelah pelaksanaan ujian. 2.4.5 Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan 2.4.5.1 Pernyataan Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan a. Standar Dosen 1. Program Studi harus memiliki Dosen Program Studi yang terdiri atas Dosen tetap paling sedikit 60% (enam puluh persen) dari jumlah seluruh Dosen Program Studi dengan ketentuan paling sedikit 6 (enam) orang dan Dosen tidak tetap paling banyak 40% dari seluruh Dosen Program Studi sebelum pembukaan program studi dimulai. 2. Dosen program studi harus: a) Memiliki kualifikasi minimal S2 yang setara dengan jenjang 8 (delapan) KKNI yang dibuktikan dengan memiliki ijazah, memiliki IPK minimal 3,0 (skala 4) yang dibuktikan dengan memiliki traskrip nilai, dan memliki bidang ilmu yang relevan dengan program studi, serta linier antara ijazah S1 dengan ijazah S2, b) Memiliki kompetensi pendidik yang ditunjukkan dengan sertifikat pendidik dan/atau sertifikat profesi, c) Sehat jasmanai dan rohani yang ditunjukkan dengan surat keterangan sehat jasmani dari dokter serta surat keterangan sehar rohani dari psikiater, d) Memiliki kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan yang baik. 3. Semua Dosen tetap dan Dosen tidak tetap harus melaksanakan pembelajaran matakuliah serta melakukan pembimbingan penelitian dan pembimbingan pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan bidang kepakarannya. 4. Dosen tetap wajib melaksanakan kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat minimum masing-masing 1 kali dalam setahun serta wajib mempublikasikan hasil penelitiannya dalam seminar Nasional/Internasional atau jurnal nasional/nasional terakreditasi atau jurnal internasional. 20

5. Ketua Program Studi/Dekan/Rektor harus mendorong dan memotivasi Dosen untuk mencapai gelar pendidikan tertinggi (doktor) sesuai bidang keahliannya. 6. Ketua Program Studi/Dekan/Rektor harus mendorong dan memotivasi Dosen untuk mencapai jabatan akademik tertinggi (guru besar) sesuai bidang keahliannya. 7. Ketua Program Studi/Dekan/Rektor harus berusaha mencapai jumlah Dosen di program studi memiliki rasio Dosen mahasiswa 1 : 30 untuk bidang ilmu sosial dan 1 : 20 untuk bidang ilmu eksata. 8. Ketua Program Studi/Dekan/Rektor harus berusaha memberdayakan Dosen secara efektif. 9. Universitas harus melakukan penilaian beban kerja Dosen paling sedikit sekali dalam setahun yang didasarkan pada: a. Kegiatan pokok Dosen, yang mencakup: 1. perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian proses pembelajaran; 2. pelaksanaan evaluasi hasil pembelajaran; 3. pembimbingan dan pelatihan; 4. penelitian; dan 5. pengabdian kepada masyarakat; b. Kegiatan pelaksanaan tugas tambahan; dan c. Kegiatan penunjang pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi 10. Dosen harus melaksanakan kinerja minimal sebagai Dosen yang setara dengan 12 kredit/minggu (1 kredit = 3 jam/minggu) dan maksimum 16 kredit/minggu dengan ketentuan sebagai berikut: a. tingkat kehadiran >90% b. Beban kerja Dosen pada kegiatan pokok disesuaikan dengan besarnya beban tugas tambahan, bagi Dosen yang mendapatkan tugas tambahan. c. Beban kerja Dosen sebagai pembimbing utama dalam penelitian terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/tugas akhir, atau karya desain/seni/bentuk lain yang setara paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa. d. Beban kerja Dosen sebagai pembimbing kedua dalam penelitian terstuktur dalam rangka penyusunan skripsi/tugas akhir, atau karya desain/seni/bentuk lain yang setara, paling banyak 10 (sepuluh) mahasiswa. 11. Dosen dalam menjalankan tugas keprofesiannya berhak: a. memperoleh kesempatan untuk meningkatkan kompetensi, akses sumber belajar dan sarana pembelajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat, 21

b. memiliki kebebasan akademik, mimbar akademik dan otonomi keilmuan, c. memiliki kebebasan dalam memberikan penilaian dan menentukan kelulusan peserta didik, d. memiliki kebebasan untuk berserikat dalam organisasi profesi/keilmuwan, e. mendapatkan gaji, honorarium, tunjangan kerja, tunjangan fungsional, tunjangan profesi, dan tunjangan lainnya sesuai dengan peraturan Yayasan dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku, f. mendapatkan insentif atau penghargaan lain sesuai dengan peraturan yang berlaku apabila melaksanakan kinerja melebihi 16 kredit/semester. 12. Dalam menjalankan tugas keprofesionalan, Dosen mempunyai kewajiban: a) melaksanakan kinerja setara dengan 12-16 kredit/semester. b) melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, c) merencanakan, melaksanakan pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran, d) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi dan kompetensi akademik, e) bertindak obyektif dan tidak diskriminatif dalam pembelajaran, f) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, kode etik, nilai-nilai agama, dan etika 13. Universitas harus memiliki sistem sanksi dan penghargaan dalam kaitannya dengan pelaksanaan tridarma perguruan tinggi Dosen. 14. Dosen harus mampu merancang dan melaksanakan program pembelajaran yang rasional, sesuai dengan tuntutan kebutuhan lokal, nasional, regional, dan internasional. 15. Dosen harus mampu menggunakan berbagai metode pengajaran dan pembelajaran dan memilih yang paling cocok untuk mencapai keluaran (outcome) pembelajaran yang dikehendaki. 16. Dosen harus mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai macam media untuk pembelajaran. 17. Dosen harus mampu memonitor dan mengevaluasi program pembelajaran yang dilakukan. 18. Universitas harus memberikan insentif/penghargaan kepada Dosen (Dosen ) yang bekerja melebihi beban kerja standar sesuai dengan peraturan yang berlaku. 22

b. Standar Tenaga Kependidikan 1. Universitas harus memiliki Tenaga Kependidikan yang terdiri atas Tenaga Administrasi, Laboran, Teknisi, Pustakawan, dan Programer. 2. Tenaga Administrasi harus memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat yang dinyatakan dengan ijazah serta sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsi keadministrasiannya. 3. Tenaga Kependidikan bidang khusus seperti Laboran, Teknisi, Pustakawan, dan Programer harus memiliki kualifikasi akademik paling rendah program diploma tiga (D3) yang dinyatakan dengan ijazah, IPK minimal 2.75 (skala 4), memiliki kompetensi yang sesuai dengan kualifikasi tugas pokok dan fungsinya sebagai Tenaga Akademik Bidang Khusus, memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, serta memiliki keterampilan dalam bidang kualifikasi tugas pokok dan fungsinya sebagai Tenaga Akademik Bidang Khusus yang baik. 4. Tenaga Kependidikan harus memenuhi Beban Kerja Tenaga Kependidikan sebanyak 39 jam kerja/minggu (8 jam/hari termasuk 1 jam hak istirahat). 5. Universitas harus memberikan insentif/penghargaan kepada Tenaga Kependidikan yang bekerja melebihi beban kerja standar sesuai dengan peraturan yang berlaku. 2.4.5.2 Indikator Pencapaian Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan a. Indikator Pencapaian Standar Dosen 1. Yayasan/Universitas memiliki peraturan/pedoman proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian Dosen. 2. Yayasan/Universitas mengembangkan dan melaksanakan proses seleksi, perekrutan, penempatan, pengembangan, retensi, dan pemberhentian Dosen sesuai dengan peraturan/pedoman yang berlaku. 3. Yayasan/Universitas harus mengangkat Dosen Tetap yang ditugaskan secara penuh waktu untuk menjalankan proses pembelajaran program studi paling sedikit 6 (enam) orang per program studi. 4. Rasio dosen tetap terhadap mahasiswa yang bidang kealliannya sesuai dengan bidang program studi adalah 1 : 40 (untuk bidang sosial), dan l : 20 (untuk bidang eksakta). 5. Jumlah Dosen tetap pada setiap Program Studi minimal 90% dari jumlah seluruh Dosen. 23

6. Seluruh Dosen Program Studi memiliki kualifikasi akademik paling rendah lulusan magister. 7. Persentase Dosen yang memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) atau NIDK minimal 90 % dari seluruh Dosen program studi. 8. Persentase Dosen Tetap yang berpendidikan S3 yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi sesuai standar BAN-PT. 9. Perbandingan jumlah Dosen Tetap yang memiliki jabatan Asisten Ahli, Lektor, Lektor Kepala, dan Guru Besar yang bidang keahliannya sesuai dengan kompetensi program studi minimal 2:4:4:1. 10. Persentase Dosen yang memiliki Sertifikat Pendidik Profesional lebih dari 75% 11. Persentase Dosen tetap yang menjadi anggota himpunan/persatuan masyarakat bidang ilmu (akademik dan profesi) tingkat nasional/internasional sesuai standar BANPT. 12. Setiap Dosen Tetap program studi mengikuti kegiatan seminar lmiah / lokakarya / penataran / workshop/pagelaran/pameran/peragaan (nasional / internasional) baik sebagai pembicara ataupun peserta minimal sekali dalam setahun. 13. Rata-rata tingkat kehadiran Dosen tetap dalam mengajar 14-16 kali 14. Program studi mendatangkan Dosen Tamu / Dosen Pakar dari luar Unper minimal satu orang per semester. 15. Program Studi memiliki program pengembangan Dosen untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan bidang di program studi. 16. LP3M melakukan evaluasi Beban Kerja Dosen (BKD) secara periodik dan teratur 17. Rata-rata beban kerja Dosen per semester (Fulltime Teaching Equiva-lent): 12-16 SKS. b. Indikator Pencapaian Standar Tenaga Kependidikan 1. Program Studi memiliki Tenaga Kependidikan yang sesuai dengan kompeten/kualifikasi bidang administrasi minimal 1 (satu) orang per program studi. 2. Tenaga Kependidikan bidang administrasi memiliki kualifikasi akademik paling rendah SMA atau sederajat. 3. Program Studi memiliki jumlah Tenaga Kependidikan bidang keahlian khusus (laboran, Pustakawan, Teknisi) dengan kualifikasi yang sesuai minimal 1 orang. 24