BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN PERCAKAPAN BAGI PENGAJAR BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. secara lisan maupun tertulis. Dalam komunikasi secara lisan, makna yang

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

3. Dimasa mendatang, saya bermaksud menjadi pelukis terkenal. ~ つもりです. 4. Sekarang, pertandingan baseball dapat ditonton di televisi.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

PROGRAM TAHUNAN. Kompetensi Dasar Materi Pokok Alokasi Waktu. Salam. Mengucapkan salam : おはようございます こんにちは こんばんは. Mengucapkan salam ketika berpisah :

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasikan diri (KBBI, 2001: 85). Sehingga dapat dikatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Belajar bahasa lain mungkin menjadi penting dalam aktivitas intelektual manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. Alat komunikasi paling sederhana dan bersifat universal yang

Bab 1. Pendahuluan. Manusia sebagai makhluk hidup sangat memerlukan komunikasi. Menurut Trenholm

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2007/2008

BAB II SOFTWERE JLOOK UP. Softwere kamus Jlook up adalah softwere kamus Jepang yang cukup

ANALISIS PEMAKAIAN PARTIKEL ~NI DAN ~DE DALAM BAHASA JEPANG (Studi kasus pada Mahasiswa Semester III)

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. bahasa Indonesia ke bahasa Jepang, kita dapat menerjemahkan suatu teks dari

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

BAB I PENDAHULUAN. pemikirannya, maka manusia menciptakan bahasa. Bahasa adalah sistem lambang

UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

BAB III METODE PENELITIAN. permasalahan. Sedangkan metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang

ABSTRAK. lambang tertentu ada yang dilambangkan. Maka yang dilambangkan disini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. akan merasa kesulitan jika harus menghapal kanji. Di tambah lagi satu kanji bisa

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

(Asari-chan buku no: 28, halaman: 40) あさり ガンバレ! bersemangat. Berusaha Asari! Pada situasi di atas, penggunaan katakana ada pada kata ガンバレ.

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA JEPANG

BAB I PENDAHULUAN. pula peluang terjadinya hambatan berkomunikasi (Suranto, 2010:30). Hambatanhambatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. maksud hati yang tersembunyi (Grice, 1975) Grice (1975:41-47) dalam bukunya Logic and Conversation menyatakan

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap bahasa terdiri dari unsur kalimat, klausa, frase dan kata. Salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam masyarakat kata bahasa sering digunakan dalam berbagai konteks

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah sebuah sistem dari simbol vokal yang arbiter yang

BAB I PENDAHULUAN. asing khususnya bahasa Jepang ialah adanya pengaruh Bl (bahasa ibu)

membahas dari penggunaan dan arti tiga kata kerja tersebut,...ok,...he,.,he,.,he,.,.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan memproduksi tuturan dengan tepat secara kontekstual

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam suatu bahasa terdapat bermacam macam jenis kata, di antaranya,

BAB I PENDAHULUAN. lengkap (Chaer, 2007:240). Menurut Widjono (2005:141) kalimat merupakan

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa bahasa, manusia sulit

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG JOSHI

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang penting dalam kontak

TEMA 5 JADWAL PELAJARAN じかんわり

SILABUS MATA KULIAH PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang banyak diminati, karena memiliki keunikan tersendiri. Sama

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

Bab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB I PENDAHULUAN. orang lain, manusia akan melakukan sebuah komunikasi. Saat berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. lingkungannya. Bahasa digunakan untuk berkomunikasi secara lisan maupun

BAB I PENDAHULUAN. Materi utama dalam pengajaran bahasa Jepang ada tiga macam, yaitu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Meirina Andreany, 2014

Bab 1. Pendahuluan. hasrat, dan keinginan (Sutedi, 2003:2). Selain bahasa tentunya dalam, berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. Sutedi (2003:2) mengatakan, Bahasa digunakan sebagai alat untuk

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial tidak dapat hidup tanpa adanya komunikasi dengan sesama. seseorang dengan status sosial dan budaya dalam masyarakat itu

BAB I PENDAHULUAN. satu kendala yang selalu terjadi kepada pembelajar bahasa asing pada. kemampuan berkomunikasi adalah memiliki kemampuan dalam hal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Oleh karena itu, bahasa adalah alat yang digunakan sebagai

BAB 3 ANALISIS DATA. instrumen. Dan kemudian akan dilanjutkan dengan pemaparan hasil jawaban setiap soal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pesan dimaksud dapat dipahami. (KBBI:1998:445) dengan adanya penggunaan joshi atau kata bantu dalam kalimat.

ぽん ぼん. Morfem. Kata. Alomorf adalah. morfem. Morfem Bebas. Morfem Terikat 形態素 自由形態素 拘束形態素. Contoh. bagan. Definisi. Alomorf. Contoh.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suciati Lestari, 2013

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : BAHASA JEPANG PEMINATAN b. Semester : Genap c. KompetensiDasar : 3.5 dan 4.5

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Technical Meeting Lomba Benron Umum Nihongo no Hi 2018

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tatacara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan. (method =

ABSTRACT. Keywords: refusal speech acts, pragmatics, language politeness I.PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. responden, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: mitra tutur, ungkapan yang digunakan responden disesuaikan dengan

BAB IV KESIMPULAN. Penulis berkesimpulan bahwa di dalam penerjemahan kata tanya doko dan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang tidak dapat hidup

BAB I PENDAHULUAN. termasuk bahasa Jepang. Salah satu keunikan bahasa Jepang ialah adanya. 助詞は 単独で用いられず 名詞や動詞などの他の語に後接する 活用のない語です (Iori, 2000 : 345)

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG PARTIKEL GURAI DAN GORO. Menurut Drs. Sugihartono ( 2001:178 ), joshi adalah jenis kata yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari.

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

ANALISIS PENGGUNAAN STRATEGI PENOLAKAN TIDAK LANGSUNG DALAM BAHASA JEPANG OLEH MAHASISWA BAHASA JEPANG STBA YAPARI ABA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

2015 ANALISIS MAKNA ASPEKTUAL HOJODOUSHI TE IKU DAN TE KURU

BAB I PENDAHULUAN. Kurang lebih 30 mahasiswa dan mahasiswi masuk program studi Jepang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer (tidak tetap) yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri (Abdul Chaer,2003:32). Dalam peranannya bahasa memiliki banyak fungsi diantaranya fungsi sosial yaitu menempatkan bahasa sebagai alat komunikasi.bahasa merupakan alat komunikasi untuk menyampaikan perasaan, ide, pikiran, gagasan, dalam bentuk lisan maupun tulisan. Peranan bahasa asing sangat penting dalam rangka menjalin komunikasi dengan negara luar terutama dalam era globalisasi seperti sekarang ini, Untuk itu, banyak masyarakat suatu bangsa mempelajari bahasa asing. Tidak terkecuali di Indonesia, masyarakatnya banyak yang mempelajari bahasa asing selain bahasa Inggris yaitu bahasa Jepang. Perkembangan bahasa Jepang di Indonesia cukup pesat. Pada saat mempelajari bahasa asing khususnya bahasa Jepang, kita juga harus memperhatikan kebudayaannya dalam berkomunikasi. Kebudayaan dalam berkomunikasi adalah kebiasaan-kebiasaan yang terjadi ketika berkomunikasi yang kebiasaan ini jika tidak dilakukan akan terasa janggal bagi masyarakat pengguna bahasa tersebut. Di dalam percakapan bahasa Jepang, mempunyai keunikan tersendiri. Keunikan ini, jika kita tidak mengetahuinya mungkin saja terjadi kesalahpahaman komunikasi diantara dua lingkungan yang berbeda, seperti kebudayaan Indonesia 1

dan Jepang. Keunikan yang dimaksud adalah dalam percakapan bahasa Jepang ada kebiasaan pendengar menyahut atau memberi tanggapan pada saat pembicara sedang berbicara. Hal ini disebut Aizuchi. Aizuchi adalah tanggapan, respon atau sisipan ditengah pembicaraan lawan bicara. Contoh: 山口 : 社員食堂のことなんですけど 食事の時にたばこを吸う人がいますよね (Shainshokudou no koto nandesukedo, shokuji no tokini tabako wo suuhito ga imasuyone) 伊藤 : ええ (Ee) 山口 : あのう 私 たばこのけむりがだめなんです (Anou, watashi, tabako no kemuri ga dame nandesu) 伊藤 : うん (Un) 山口 : それで食事中だけでもきんえんにしていただけないでしょうか (Sorede shokujichuu dakedemo, kinen ni shite itadakenaideshouka) 伊藤 : ううん, そうですね (Uun, Soudesune) Percakapan seperti contoh diatas tidak kita temui dalam bahasa asing 2

lainnya seperti bahasa Inggris. Termasuk bahasa Indonesia, dalam percakapan bahasa Indonesia tidak ada kebiasaan menyahut ditengah-tengah pembicaraan lawan bicara. Didalam kebiasaan kita atau kebiasaan di Amerika, pada saat pembicara sedang berbicara pendengar hanya diam dan menyimak. Setelah pembicara menyelesaikan ceritanya, lawan bicara mengajukan pertanyaan atau meresponnya. Berbeda halnya dengan di Jepang, pada saat sesama orang Jepang sedang berbicara lawan bicara membalas atau merespon dengan kata-kata seperti Hai, Ee, Un, Uun, Iie dan lain-lain terhadap apa yang dibicarakan pembicara. Hai, Ee, Un, Uun, Iie dan lain-lain ini, yang disebut Aizuchi. Kebiasaan memakai Aizuchi ini, kadang membuat komunikasi orang Jepang dengan orang asing tidak lancar. Misalnya pada saat pembicaraan di telepon, orang Jepang dengan orang asing yang tidak terbiasa dengan Aizuchi ini, tanpa disadari pembicaraan tidak berjalan dengan baik. Karena menurut orang asing pada saat orang Jepang menggunakan aizuchi, seolah-olah pembicara disuruh cepat-cepat menyelesaikan pembicaraannya. Hal ini membuat tidak nyaman orang asing ketika berbicara dengan orang Jepang. Namun di pihak orang Jepang sendiri, Aizuchi sangat penting. Jika tidak direspon dengan Aizuchi, orang Jepang akan berprasangka apakah lawan bicara mendengarkan atau tidak dan juga orang Jepang akan bingung memperkirakan apakah lawan bicara mengerti atau tidak yang disampaikan. Sumber lain (Japanese.about.com) mengatakan Bahwa, Suatu studi terbaru mengenai aizuchi yang disisipkan pada saat orang Jepang berkomunikasi yaitu, seperti "hai (Ya)" dan "ee", "naruhodo (Aku mengerti)", yang ditemukan bahwa 3

itu terjadi tiap-tiap detik ada dalam suatu rata-rata Percakapan orang Jepang. Perlu dicatat bahwa tidak semua aizuchi sependapat dengan pembicara. Pendengar akan sering menambahkan ungkapan seperti "Aa, Sou desu ka (apakah itu benar?)" dan "Sou iu koto mo aru desu ka (ada juga yang seperti itu?)". Aizuchi ini untuk menyatakan bahwa pendengar sedang memperhatikan pembicara, tidak dimaksudkan untuk membantah pembicara. Karena bagi orang asing, aizuchi dapat menyebabkan kebingungan manakala Orang Jepang sedang mengatakan aizuchi. Pembicara mungkin salah menanggapi ungkapan Pendengar Jepang sebagai tanda persetujuan di mana sama sekali tidak dimaksudkan untuk membantah pembicara. Ironisnya, suatu ketiadaan aizuchi oleh suatu orang asing dapat memimpin seorang Pembicara Jepang untuk merasakan lawan bicara itu tidak sedang memahami pembicaraan, hal ini membuat seorang pembicara Jepang tidak nyaman ketika sedang melakukan percakapan dengan orang asing. Peranan Aizuchi ini sangat penting, apabila kurang memahaminya, mungkin saja terjadi kesalahan pemakaian. Karena Aizuchi sering ditafsirkan keliru oleh non-native pembicara sebagai persetujuan dari pihak pendengar, sebab aizuchi umumnya memasukkan: "hai", "Ee", atau "un" (ya, dengan derajat tingkat formalitas yang bermacam-macam) "Sou desu ka" (oh begitu ya?) "hontou" atau "hontou ni" (sungguh-sungguh? Atau benarkah?) mengangguk Khususnya hubungan bisnis, dapat dihambat oleh non-native pembicara 4

mengira bahwa Rekan pendamping Jepang mereka tengah menyetujui usul mereka sepenuhnya, namun pada kenyataannya orang Jepang tersebut hanya berkata bahwa mereka memahami usul itu bukan berarti setuju. Oleh karena itu, jelas sekali ungkapan-ungkapan aizuchi itu harus dipahami oleh pembelajar bahasa Jepang. terutama pada saat melakukan percakapan dengan orang Jepang. Aizuchi terdiri dari beberapa jenis, salah satunya aizuchi yang berfungsi menyatakan setuju dan tidak setuju yang dalam bahasa Indonesia bermakna iya dan tidak seperti Hai, Ee, Un (ya) dan Uun, Iie (tidak) Menurut Sudjianto dan Ahmad dahidi, Aizuchi Hai, Ee, Un dsb (ya) Uun, Iie dsb (tidak) dimasukkan kedalam kandooshi (2004:170). Kadooshi adalah salah satu kelas kata yang termasuk jiritsugo (tango yang dapat berdiri sendiri dan dapat menunjukan arti tertentu) tidak dapat menjadi keterangan, dan tidak dapat menjadi konjungsi. Aizuchi di atas termasuk kandooshi yang menyatakan jawaban. Terlepas dari itu, di dalam bahasa Jepang untuk mengungkapkan setuju atau tidak terhadap apa yang dibicarakan pembicara bisa dinyatakan dengan berbagai Aizuchi yang bermakna setuju dan tidak setuju dengan tidak melepaskan intonasi, aksen dan ekspresi yang unik ketika mengucapkannya. Menurut sepengetahuan penulis, Penelitian sebelumnya sudah ada yang membahas mengenai Aizuchi yaitu Janny Harianti (922113) dengan judul penelitian Analisi Aizuchi ( studi analisis deskriptif terhadap wacana percakapan pada buku Intabyuu de manabu nihongo インタービューで学ぶ日本語 ). 5

Namun penelitian terdahulu tidak membahas lebih rinci mengenai aizuchi yang bermakna setuju dan tidak setuju ( iya dan tidak ), yang bagi penulis sangat penting mengingat beberapa kamus menyatakan Aizuchi berarti mengiyakan, Pada kenyataannya tidak demikian. Aizuchi ada juga yang berarti tidak setuju. Namun ada beberapa kasus orang Jepang tidak secara langsung menyatakan tidak setuju. Hal tersebut di atas, mendorong penulis untuk melakukan penelitian mengenai aizuchi yang bermakna iya dan tidak dengan judul penelitian Analisis Aizuchi yang Bermakna Setuju dan Tidak Setuju. Penelitian ini, akan menalisis deskriptif aizuchi yang bermakna setuju dan tidak setuju dalam percakapan pada buku Shinnihongo no chuukyuu (SNC) mengingat buku tersebut sebagai buku teks yang digunakan dalam mata kuliah kaiwa semesrter lima dan enam yang paling banyak terdapat aizuchi dibandingkan buku teks perkuliahan kaiwa yang lain. Selain itu, alasan penulis memilih buku tersebut karena aizuchi merupakan ekpresi yang diucapkan saat berjalannya suatu percakapan dan aizuchi juga merupakan aspek penting pembentuk percakapan. 1.2 Rumusan dan Batasan masalah Untuk lebih memperjelas masalah yang akan diteliti, penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apa pengertian aizuchi yang bermakna setuju dan tidak setuju dalam kalimat percakapan pada buku SNC berdasarkan kondisi penggunaan aizuchi. 2. Apa fungsi aizuchi yang bermakna setuju dan tidak setuju dalam kalimat 6

percakapan pada buku SNC berdasarkan kondisi penggunaan aizuchi. 3. Apakah aizuchi Ee dan Sou dalam kalimat percakapan pada buku SNC bermakna setuju atau tidak setuju berdasarkan kondisi penggunaan aizuchi. Agar penelitian ini teratur, penulis hanya akan meneliti aizuchi yang bermakna iya dan tidak dalam kalimat percakapan yang terdapat pada buku SNC. 1.3 Definisi Operasional Analisis Deskriptif : usaha menggambarkan suatu hal berdasarkan fakta atau data yang ada dengan jalan menganalisa dan menginterpretasikan tentang ari data tersebut (Surakhmad, 1990:139). Aizuchi yang bermakna iya : respon, tanggapan atau jawaban berupa kata atau ekspresi pendengar terhadap pembicaraan lawan bicara yang menyatakan setuju seperti hai, ee, sou dsb. Aizuchi yang bermakna tidak : respon, tanggapan atau jawaban berupa kata atau ekspresi pendengar terhadap pembicaraan lawan bicara yang menyatakan tidak setuju seperti uun, iie dsb. Percakapan : interaksi saling berbicara antara 2 orang atau lebih. Atau satuan interaksi bahasa antara dua pembicara atau lebih (KBBI, 2007:188) 7

Pembicara : orang yang berbicara (KBBI, 2007:148) Pendengar : orang yang mendengarkan (KBBI, 2007:251) 1.4 Tujuan dan Manfaat penelitian Didalam melakukan penelitian ini, penulis mempunyai tujuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui pengertian aizuchi yang bermakna setuju dan tidak setuju dalam kalimat percakapan pada buku SNC berdasarkan kondisi penggunaan aizuchi. 2. Untuk mengetahui fungsi aizuchi yang bermakna setuju dan tidak setuju dalam kalimat percakapan pada buku SNC berdasarkan kondisi penggunaan aizuchi. 3. Untuk mengetahui apakah Apakah aizuchi Ee dan Sou dalam kalimat percakapan pada buku SNC bermakna setuju atau tidak setuju berdasarkan kondisi penggunaan aizuchi. Penulis berharap hasil penelitian ini berguna khususnya bagi pembelajar bahasa Jepang UPI Bandung semester lima dan enam, pada saat kesulitan dalam memahami arti, fungsi, atau penggunaan ungkapan Aizuchi yang bermakna setuju dan tidak setuju dalam kalimat percakapan pada buku SNC. 1.5 Metode Penelitian 1.5.1 Metodologi penelitian Karena penelitian ini bertujuan untuk mengetahui arti, fungsi dan apakah aizuchi Ee dan Sou dalam kalimat percakapan pada buku SNC bermakna 8

setuju atau tidak setuju berdasarkan kondisi penggunaan aizuchi, maka penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif menurut whithey (1960) adalah pencarian fakta dengan interprestasi yang tepat. Dengan tujuan membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki (Nazir, 2003:54 ) 1.5.2 Teknik pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah studi literatur. Studi adalah usaha untuk mempelajari materi pelajaran atau ilmu pengetahuan (Ensiklopedi Nasional Indonesia,1991:266) dan literatur adalah kepustakaan tertentu sebagai bahan atau sumber karya tulis (Ensiklopedi Indonesia,1987:2028) jadi bisa disimpulkan bahwa Studi literatur merupakan usaha untuk mempelajari ilmu pengetahuan dengan jalan meneliti kepustakaan tertentu sebagai bahan atau sumber karya tulis. 1.5.3 Sumber Data Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari karya cetak yang dipublikasikan seperti buku, skripsi dan mengakses dari internet. Serta data Jitsurei yaitu contoh konkrit dari buku SNC. 1.5.4 Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui Teknik Analisa Kuantitatif. Dengan cara menelaah satu persatu contoh percakapan yang terdapat dalam buku SNC kemudian membaca sumber-sumber atau 9

referensi-referensi kepustakaan yang relevan dengan tema serta diskusi dengan senmonka. 10