Laporan GCG BPR Central Kepri 2016

dokumen-dokumen yang mirip
LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD BPR BAHTERAMAS WAKATOBI TAHUN 2017

DAFTAR ISI. Daftar isi 1

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment ) Penerapan Tata Kelola BPR

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara Tahun 2007

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NATIONALNOBU PERIODE 1 JANUARI - 31 DESEMBER

DAFTAR ISI... İ PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR BPR DANA KARUNIA SEJAHTERA TAHUN

DAFTAR ISI. Daftar isi Pelaksanaan Good Corporate Governance PD BPR Garut 2

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

PT Bank Nationalnobu Tbk. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Periode 1 Januari - 31 Desember 2012

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.03/2014 TENTANG PENILAIAN TINGKAT KESEHATAN BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAMPIRAN III SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13 /SEOJK.03/2017 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEDOMAN PENILAIAN PELAKSANAAN PRINSIP-PRINSIP TATA KELOLA YANG BAIK LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 141 /PMK.010/2009 TENTANG PRINSIP TATA KELOLA LEMBAGA PEMBIAYAAN EKSPOR INDONESIA

PERINGKAT Bobot Skor ANALISIS SELF ASSESMENT 2.000% 0.027

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

LAPORAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) Hasil Penilaian Sendiri ( Self Assessment) Pelaksanaan GCG

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

% % % % 0.002

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BANK PEMBANGUNAN DAERAH SULAWESI TENGGARA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PT. BPR TRISURYA BUMINDO Jl. Kartini No. 79 Tanjung Karang Bandar Lampung Tel (0721) Fax (0721) TATA KELOLA

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 15 /SEOJK.05/2016 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

KERTAS KERJA SELF ASSESSMENT GOOD CORPORATE COVERNANCE FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB DIREKSI PT BPR MANDIRI ARTHA ABADI

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

KATA PENGANTAR. Demikian Laporan pelaksanaan GCG tahun 2012 PT. Bank Dinar Indonesia, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA

Yth. 1. Perusahaan Asuransi; 2. Perusahaan Asuransi Syariah; 3. Perusahaan Reasuransi; dan 4. Perusahaan Reasuransi Syariah di tempat.

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

Matriks Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Penerapan Tata Kelola (Good Corporate Governance) bagi Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Laporan Tata Kelola Perusahaan Daerah. BPR KLANGENAN Tahun 2017

LAMPIRAN II SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA GOOD CORPORATE GOVERNANCE BPR Nusantara Bona Pasogit 31 TAHUN 2016

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PD. BPR BANK BOYOLALI TAHUN 2017

PENILAIAN PENERAPAN TATA KELOLA BPR

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT BPR UKABIMA PERMATA TAHUN 2016

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 17/SEOJK.05/2014 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN .. /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BPR SATYA MITRA ANDALAN TAHUN 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2007 tercatat sebagai berikut : 1. Drs. Johnny : Presiden Komisaris

LAPORAN GABUNGAN PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG)

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

ASPEK PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

LAPORAN PELAKSANAAN TATA KELOLA PT BPR KARYAJATNIKA SADAYA

PEDOMAN DAN TATA KERJA DEWAN KOMISARIS

I. PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan;

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN MODAL

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT INDONESIA ASAHAN ALUMINIUM (PERSERO) NOMOR : PC-07/05/2014 TENTANG PIAGAM KOMITE AUDIT

KERTAS KERJA PENILAIAN SENDIRI (SELF ASSESSMENT) PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAMPIRAN II SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/DPNP TANGGAL 29 April 2013 PERIHAL PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM

PELAPORAN PENERAPAN GCG PT. BPR KURNIA DADI ARTA SETELAH PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO TAHUN LAPORAN 2016

Laporan Penilaian Sendiri (Self Assessment) Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

RANCANGAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2014

BAB IV PEDOMAN KERJA KOMITE-KOMITE

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Dewan Komisaris

LAMPIRAN I SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4 /SEOJK.05/2018

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Nama Jabatan Periode Jabatan. Ilham Ikhsan Anggota (Pihak Independen) Tjen Lestari Anggota (Pihak Independen)

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

ANALISIS SELF ASSESMENT. KRITERIA/INDIKATOR I. PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS TUJUAN Untuk menilai:

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

- 1 - LAMPIRAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7 /SEOJK.03/2016 TENTANG STANDAR PELAKSANAAN FUNGSI AUDIT INTERN BANK PERKREDITAN RAKYAT

LAPORAN PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) A. Pelaksanaan Tugas & Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Laporan Penerapan Tata Kelola

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

BPRLESTARI PEDOMAN DAN TATA KERJA TERT IB DIREK

Yth. 1. Perusahaan Pialang Asuransi; 2. Perusahaan Pialang Reasuransi; dan 3. Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi di tempat.

PT. BANK ANTARDAERAH BANK DEVISA. Laporan Pelaksanaan G C G (Good Corporate Governance)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

Transkripsi:

Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance) Pelaksanaan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan merupakan persyaratan bagi keberhasiilan dan keberlangsungan Perusahaan dalam jangka panjang. Selama tahun 2016, Perseroan telah menerapkan aktivitas yang positif dalam implementasi GCG selaras dengan visi dan misinya. Terutama terkait dengan komitmen Dewan Komisaris dan Direksi yang merupakan kunci keberhasilan dari penerapan GCG. Diikuti dengan implementasi kode etik, Peraturan Perusahaan, Peraturan Operasional maupun aktivitas Pengawasan Internal. Penerapan GCG juga tercermin dalam aktivitas perseroan seperti mekanisme training/sosialisasi, penilaian kinerja karyawan, dan lain sebagainya. Selain itu Perseroan juga membuka saluran apabila terjadi Whistle Blowing yang bertujuan untuk menyediakan sistem pengelolaan pelaporan pelanggaran melalui berbagai media yang disediakan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, sehingga sistem ini dapat berfungsi sebagai media yang mendukung penyelesaian pelanggaran secara efektif, tanpa merugikan reputasi Perseroan ke pihak eksternal dan dari sisi lainnya juga akan mampu membangun budaya keterbukaan dalam organisasi. Sesuai dengan pemaparan tersebut di atas maka ke depannya seluruh jajaran Pengurus dan Pegawai serta Pemangku Kepentingan Perseroan, dalam melakukan aktivitasnya senantiasa berpegang pada prinsip-prinsip GCG yang meliputi : Keterbukaan, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban, Independensi dan Keadilan. Pelaksanaan dan penerapan prinsip prinsp GCG dijelaskan sebagai berikut : selama tahun 2016 dapat 1. Faktor Penilaian Penerapan Tata Kelola A. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Direksi Perseroan telah memenuhi persyaratan menjadi Direksi sesuai dengan persyaratan Peraturan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, Undang Undang Perseroan Terbatas. Direksi Perseroan semuanya bertempat tinggal di Batam dan berasal dari Pihak Independen terhadap Pemegang Saham Pengendali. Pengangkatan Direksi telah memenuhi persyaratan karena telah lulus Penilaian Kemampuan dan Kepatutan (Fit and Proper Test) sesuai dengan persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan. 1

Susunan Direksi adalah sebagai berikut : No. Nama Jabatan Persetujuan OJK 1 Agus Dianto Direktur Utama Kep-1/KR-051/2016 2 Veny Jeny Ria T Direktur Kep-40/KO-054/2016 Semua anggota Direksi tidak memiliki saham di Perseroan. Seluruh anggota Direksi tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank lain. Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi maupun dengan anggota Dewan Komisaris, yaitu sebagai berikut : Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan kepemilikan Nama Dewan Komisaris Direksi PS Pengendali Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Agus Dianto Veny Jeny Ria T Tugas dan tanggung jawab Direksi Dalam pelaksanaan GCG, Direksi mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut : Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan operasional Perseroan Mengelola Perseroan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya seperti diatur dalam Anggaran Dasar serta peraturan perundang-undangan yang berlaku Menjalankan prinsip-prinsip GCG dalam setiap aktivitas bisnis dan operasional Perseroan pada seluruh jenjang organisasi Menyediakan data dan informasi secara lengkap dan benar kepada Dewan Komisaris Menindaklanjuti temuan Audit Internal, Audit Eksternal (KAP), dan hasil pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Menjelaskan kebijakan strategis di bidang kepegawaian kepada pegawai melalui media yang mudah diakses Membentuk dan memberdayakan Fungsi Audit, Kepatuhan yang berfungsi sebagai Pengendalian Internal 2

Tidak menggunakan penasehat perorangan dan atau jasa professional sebagai konsultan kecuali untuk proyek yang bersifat khusus. Tugas utama dan tanggung jawab dari masing-masing Direktur adalah sebagai berikut : Agus Dianto Direktur Utama Bersama Direktur lainnya bertanggung jawab pada pengelolaan perusahaan demi kepentingan Perseroan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku dalam memberikan nilai tambah kepada pemegang saham, nasabah, karyawan, serta memberikan petunjuk dan menentukan strategi pada seluruh aktivitas perbankan yang menjamin profitabilitas dan perkembangan perusahaan baik jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Serta bertanggungjawab dalam pengelolaan Bank dalam menghasilkan pendapatan secara optimal dengan menetapkan strategi pengembangan bisnis dari segi lending, produk, fitur serta kerja sama antar Bank. Di samping itu juga memastikan bahwa pencapaian bisnis Bank sejalan dengan tujuan Bank. Veny Jeny Ria T Direktur Bertanggung jawab dalam mengarahkan dan menetapkan strategi pengembangan Kepatuhan terhadap segala Peraturan dan Perundangundangan yang berlaku dan bertanggung jawab untuk memantau dan mengarahkan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia. Serta bertanggungjawab untuk memastikan penyampaian Laporan Keuangan Bank, perpajakan, pembayaran kepada pihak ketiga dan kebijakan lain yang terkait dijalankan dengan baik dan benar dan meningkatkan pendapatan melalui penempatan pada instrumen keuangan lainnya untuk menghasilkan imbal hasil (yield) yang lebih tinggi dengan tetap memperhatikan aspek kehati-hatian. B. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris mempunyai kewajiban untuk menjalankan pengawasan serta memberikan masukan dan saran atas hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan fungsi Direksi. Dalam fungsinya Dewan Komisaris harus bersikap dan bertindak independen. 3

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 22 Agustus 2016 yang dituangkan dalam Akta No.197, tertanggal 23 Agustus 2016. tentang Pernyataan Keputusan Rapat PT BPR Central Kepri maka Pemegang Saham telah menyetujui pengangkatan Dewan Komisaris sebagai mana dijelaskan dalam tabel di bawah ini : No. Nama Jabatan Persetujuan OJK 1 Harun Pandapotan Komisaris Utama SR-119/KO.57/2014 2 Kui Kiong Komisaris SR-54/KO.054/2016 Perseroan telah menerapkan ketentuan tentang GCG yang menyatakan bahwa anggota Dewan Komisaris paling banyak sama dengan jumlah Direksi. Dewan Komisaris perseroan semuanya berdomisili di Batam. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah lulus Uji Kemampuan dan Kepatutan dan telah diangkat dalam rapat RUPS. Dewan Komisaris tidak mempunyai hubungan keluarga, hubungan keuangan, hubungan kepengurusan, maupun hubungan kepemilikan saham dengan anggota Dewan Komisaris lain termasuk dengan Direksi, sebagaimana penjelasan di bawah ini : Hubungan keluarga, keuangan, kepengurusan kepemilikan Nama Dewan Komisaris Direksi PS Pengendali Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Harun Pandapotan Kui Kiong Komisaris Perseroan yaitu Kui Kiong merupakan Pemegang Saham Pengendali karena memiliki saham sebesar 33.33%. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Melaksanakan tugas dan tanggung jawab secara independen Memastikan berjalannya pelaksanaan GCG pada seluruh kegiatan bisnis pada setiap jenjang organisasi Memberikan pengawasan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi serta memberikan nasihat maupun pengarahan kepada Direksi. Termasuk juga memantau serta mengevaluasi kebijakan Perseroan 4

Memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan SKAI/Audit Internal, Auditor Eksternal (KAP), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Menyediakan waktu yang cukup untuk melaksanakan tugas dan tunggung jawabnya secara optimal Tidak terlibat dalam pengambilan keputusan operasional Perseroan, kecuali dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan/atau peraturan perundangan yang berlaku dalam rangka melaksanakan fungsi pengawasan Dewan Komisaris wajib memberitahukan kepada Otoritas Jasa Keuangan paling lambat 7 hari sejak ditemukannya : - Pelanggaran peraturan / perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan - Keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan melangsungan usaha Bank Sampai dengan akhir Desember 2016 tidak terdapat pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, dan keadaan atau perkiraan keadaan yang dapat membahayakan usaha Bank. Pengawasan Dewan Komisaris Selama tahun 2016 kegiatan pengawasan Dewan Komisaris telah berlangsung sesuai dengan ketentuan, antara lain sebagai berikut : Memberikan pengarahan dan menyetujui Rencana Bisnis Bank Tahun 2017 yang akan disampaikan ke OJK Menyampaikan pengawasan atas realisasi pencapaian Rencana Bisnis setiap semester Dewan Komisaris melakukan kaji ulang (review) atas kinerja keuangan Perseroan dalam Rapat Dewan Komisaris secara berlaka Dewan Komisaris senantiasa memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan Audit Internal, Audit Eksternal (KAP) dan OJK Memberikan persetujuan penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk pemeriksaan tahun buku 2016 Dewan Komisaris senantiasa memantau Tingkat Kesehatan Bank Membahas dan menganalisis mengenai kondisi makro ekonomi dan kaitannya dengan industri perbankan dan ketentuan -ketentuan baru yang dikeluarkan oleh BI dan OJK serta dampaknya bagi Perseroan. 5

Frekuensi Rapat Dewan Komisaris Sesuai dengan POJK No 4/POJK.03/2015. pasal 35 Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun. Selama tahun 2016 telah diselenggarakan (4) kali Rapat Dewan Komisaris, dengan jumlah kehadiran sebagai berikut : Nama Jabatan Jumlah % kehadiran Kehadiran Harun Pandapotan Komisaris Utama 6 100% Kui Kiong Komisaris 6 100% C. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas atau fungsi Komite Sesuai dengan POJK No.14 Tahun 2015 tentang Penerapan Tata Kelola Bagi BPR maka dengan menunjuk Modal Inti Perseroan yang masih di bawah Rp 50 Milyar maka Bank wajib menunjuk Pejabat Eksekutif yang melaksanakan - Fungsi Audit Internal - Fungsi Manajemen Resiko - Fungsi Kepatuhan Bank telah menunjuk Pejabat Eksekutif sesuai dengan ketentuan di atas yaitu - Pejabat Eksekutif Audit Internal - Pejabat Eksekutif Kepatuan dan Manajemen Resiko D. Penerapan Fungsi Kepatuhan Salah satu faktor penting dalam organisasi Perseroan diwujudkan melalui penerapan budaya Kepatuhan yang dimiliki Perseroan. Budaya Kepatuhan telah dikembangkan pada seluruh jenjang organisasi dan aktivitas usaha Perseroan serta memastikan terlaksananya fungsi kepatuhan, termasuk melakukan penegakan ketentuan dengan konsisten. Untuk itu Perseroan telah memiliki Pejabat Eksekutif Kepatuhan yang bertugas dalam pengelolaan Resiko Kepatuhan, yaitu resiko yang muncul apabila Perseroan melanggar atau tidak melaksanakan peraturan dan ketentuan yang berlaku. Pengelolaan Kepatuhan juga bertujuan untuk mengembangkan Budaya Kepatuhan di semua unit kerja sehingga 6

pengelolaan kepatuhan menjadi salah satu bentuk disiplin di dalam Perseroan. Fungsi Kepatuhan bersifat pencegahan dan memastikan bahwa semua kebijakan, ketentuan, system dan prosedur serta aktivitas bisnis Perseroan telah sesuai dengan ketentuan dari Otoritas. Di Perseroan aktivitas pelaksanaan program APU PPT, pengelolaan sistem whistle blowing serta pemantauan implementasi GCG dikelola oleh Pejabat Eksekutif Kepatuhan. E. Penerapan Fungsi Audit Intern Direksi telah menjalankan hal-hal sebagai berikut : Optimalisasi Sistem Pengendalian Internal dan berjalannya Fungsi Audit Internal dalam setiap jenjang organisasi Melaksanakan penyelesaian tindak lanjut temuan Audit Internal Perseroan sesuai dengan kebijakan Tersedianya laporan kegiatan pelaksanaan Audit Internal Perseroan Dalam kaitannya dengan Fungsi Audit Internal, Perseroan telah melaksanakan hal-hal sebagai berikut : Memiliki Sistem Prosedur Operasional (SPO) tentang Audit Internal Membentuk Satuan Kerja Audit Internal Kelembagaan SKAI yang independent terhadap satuan kerja operasional Menyediakan dan menambah Sumber Daya Manusia di bidang Audit secara memadai seiring dengan peningkatan bisnis Perseroan Adapun tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Audit Internal meliputi : Bertanggungjawab dalam merencanakan, melaksanakan, mengatur dan mengarahkan audit internal serta mengevaluasi prosedur yang ada untuk memastikan bahwa tujuan dan sasaran Bank dapat dicapai secara optimal Berkewajiban untuk : a. Memberikan laporan audit kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur b. Mempersiapkan dengan segera laporan hasil audit yang diperkirakan dapat mengganggu kelangsungan usaha bank. 7

Laporan tersebut harus disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris Kode Etik dan Pernyataan Praktek Kerja Profesional Sebagai pelaksanaan terhadap ketentuan yang berlaku sekaligus tanggung jawab terhadap masyarakat, nasabah dan pemegang saham untuk memberikan kualitas layanan dengan standar etik dan professional yang baik, maka Perseroan telah menyusun Kode Etik dan Pernyataan Praktek Kerja Profesional yang tertuang dalam Surat Keputusan Direksi No. 019/SK-DIR/XI/2016 tentang Peraturan Perusahaan. Hal-hal yang diatur dalam Surat Keputusan tersebut antara lain: 1. Ketentuan Umum 2. Penjelasan mengenai Usaha Bank 3. Benturan Kepentingan 4. Rahasia Bank 5. Kejujuran, Integritas dan Norma Kesusilaan 6. Standar Keuangan Personal 7. Aktivitas dan Jabatan di Luar Kantor F. Fungsi Audit Eksternal Pada saat pemeriksaan oleh Auditor Eksternal telah dilakukan komunikasi dan kerja sama yang baik antara Auditor Eksternal dan pihak Manajemen yang dilakukan secara intensif. Direksi mendukung adanya temuantemuan yang terkait dengan kebijakan akuntansi, interpretasi standar akuntansi yang berlaku, peraturan perkembangan OJK/BI dan lain-lain. Direksi juga memantau secara aktif tindak lanjut temuan pemeriksaan Auditor Eksternal tersebut sehingga diharapkan temuan serupa tidak terjadi di masa yang akan datang. Penerapan fungsi Audit Eksternal telah berjalan dengan baik, yang dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut : Perseroan selalu menunjuk Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan Pada audit tahun buku 2016 Perseroan menunjuk KAP Biasa Sitepu, CPA Penunjukan KAP telah disetujui dalam Rapat Dewan Komisaris Penugasan pemeriksaan kepada Akuntan Publik telah memenuhi aspek : 8

- Kapasitas Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk - Legalitas Perjanjian Kerja - Ruang lingkup audit Akuntan Publik yang ditunjuk telah : Menyampaikan hasil audit dan management letter kepada Perseroan tepat waktu Mampu bekerja secara independen, memenuhi standar professional akuntan publik dan perjanjian kerja serta ruang lingkup audit yang ditetapkan G. Penerapan manajemen resiko, termasuk system pengendalian intern Dalam pemenuhan POJK No.13/POJK.03/2015 tentang penerapan Manajemen Resiko bagi BPR maka Perseroan mengangkat PE Kepatuhan sekaligus juga merangkap PE Manajemen Resiko. Namun penerapan manajemen resiko dan system pengendalian internal Perseroan tetap dijalankan melalui aktivitas sebagai berikut : Penetapan kebijakan, prosedur dan penetapan limit resiko termasuk kebijakan penetapan Batas Wewenang Kredit Melakukan kaji ulang terhadap portofolio kredit (mitigasi resiko kredit) Kaji ulang (review) dan analisa terhadap program / aktivitas baru Melaksanakan rapat kordinasi secara berkala H. Batas Maksimum Pemberian Kredit Batas Maksimum Pemberian Kredit dihitung berdasarkan komponen model inti dan model tambahan yang terdiri dari komponen sebagai (posisi 31 Desember 2016) berikut : Modal Disetor Rp 6.000.000 ribu Cadangan Umum Rp 120.000 ribu Laba tahun lalu Rp 1.692.632 ribu Laba Tahun Berjalan (50%) Rp 1.236.140 ribu PPAP Umum Rp 379.805 ribu Sehingga Modal Bank berjumlah Rp 9.428.577 ribu. Oleh sebab itu BMPK Bank adalah sebagai berikut : Pihak Terkait (10%) Rp 942.857 ribu Pihak Tidak Terkait (20%) Rp 1.885.715 ribu 9

I. Rencana Bisnis BPR Rencana Bisnis Bank disusun oleh Direksi dan telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Rencana Bisnis sepenuhnya didukung oleh Pemegang Saham dalam rangka memperkuat permodalan dan infrastruktur yang memadai antara lain sumber daya manusia, teknologi informasi, jaringan kantor, kebijakan dan prosedur. Rencana Bisnis yang disusun telah mempertimbangkan faktor eksternal dan internal, azas perbankan yang sehat, dan penerapan manajemen resiko. Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan rencana bisnis. J. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan telah menyusun dan menyajikan laporan tentang tata cara, jenis, dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan mengenai Transparansi Laporan Keuangan Bank dengan rincian sebagai berikut : Laporan Publikasi Bank Laporan Keuangan Publikasi telah dilaporkan kepada Bank Indonesia setiap triwulanan sesuai dengan ketentuan yang diatur tentang Laporan Publikasi BPR. Laporan Tahunan 1. Laporan Keuangan Laporan Tahunan telah disampaikan secara tepat waktu kepada Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan serta Pihak-Pihak yang berkepentingan lainnya 2. Laporan Non Keuangan BPR pada tahun 2017 melaporkan Laporan GCG Tahun 2016 sesuai dengan POJK No 4/POJK.03/2015 Tentang Penerapan Tata Kelola Laporan Penanganan Pengaduan dan Penyelesaian Pengaduan dan Laporan Pengaduan dan tindak lanjut pelayanan dan penyelesaian pengaduan disampaikan dengan tepat waktu 10

2. Kepemilikan saham Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris Nama Jabatan Kepemilikan Saham No. 1 Harun Pandapotan Komisaris Utama 3.33% di PT BPR Central Kepri 60% di PT. Konsultan Investasi Indonesia 2 Kui Kiong Komisaris 33.33% di BPR Central Kepri 50% di BPR Karimun Sejahtera 45% di BPR Dana Nagoya 5% di PT Mitra Hai (Central Auto) Direksi Seluruh anggota Direksi tidak mempunyai saham di BPR Central Kepri maupun di perusahaan lainnya. 3. Hubungan keuangan dan hubungan keluarga Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak memiliki hubungan keuangan dan hubungan keluarga, baik antar anggota, antar anggota Dewan Komisaris dengan Direksi serta Pemegang Saham Pengendali, 4. Kebijakan Remunerasi dan Fasilitas Lain Yang dimaksud dengan paket/kebijakan remunerasi dan jenis fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, antara lain meliputi : a. Remuerasi dalam bentuk non natura, termasuk gaji dan penghasilan lainnya antara lain tunjangan (benefit), kompensasi basis saham, tantiem dan bentuk remunerasi lainnya; dan b. Fasilitas lain dalam bentuk Natura/ Non Natura yaitu penghasilan tidak tetap lainnya, termasuk tunjangan untuk perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan fasilitas lainnya, yang dapat dimiliki maupun tidak dapat dimiliki. 11

Jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang menerima paket remunerasi dalam satu tahun yang dikelompokan dalam kisaran tingkat penghasilan adalah sebagai berikut : Jumlah Remunerasi Per Orang dalam 1 tahun Dewan Komisaris Di atas 500 juta 1 Milyar - - 250 juta 500 juta - 2 100 juta 250 juta 1-50 juta 100 juta - - Di bawah 50 juta 1 - Direksi Paket / kebijakan remunerasi dan fasilitas lain bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2016 adalah sebagai berikut : No Jenis Remunerasi dan fasilitas lain 1 Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem, termasuk fasilitas lain dalam bentuk Non Natura) 2 Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan, dsb) a. Dapat dimiliki b. Tidak dapat dimiliki Jumlah yang diterima dalam 1 tahun (juta) Rp Dewan Komisaris Direksi 2 195.3 2 659.1 - - - - - - - - 5. Ratio Gaji Tertinggi dan Terendah Kriteria yang digunakan dalam perhitungan rasio yang dimaksud adalah sebagai berikut : a. Gaji adalah hak pegawai yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari perseroan atau pemberi kerja kepada pegawai yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi pegawai dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan/atau jasa yang dilakukannya 12

b. Pegawai adalah pegawai tetap Perseroan sampai dengan batas pelaksanaannya c. Yang dihitung dalam perhitungan rasio gaji adalah gaji atau jumlah yang diterima setiap bulan Dengan mempertimbangkan kriteria di atas, ratio gaji tertinggi dan terendah dalam skala perbandingan persentase adalah sebagi berikut : a. Ratio gaji pegawai tertinggi dan terendah adalah 323.3% b. Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah adalah 147.5% c. Ratio gaji Komisaris yang tertinggi dan terendah adalah 150% d. Ratio gaji Direksi tertinggi dan Komisaris tertinggi adalah 225% e. Ratio gaji Direksi tertinggi dengan gaji karyawan tertinggi adalah 364% 6. Jumlah Penyimpangan Internal (Fraud) Pada setiap aktivitas bisnis selalu terdapat potensi tindakan kecurangan atau penyimpangan (Fraud). Tindakan dimaksud akan menyebabkan kerugian dan pada sisi yang lain berdampak pada reputasi Perseroan, lebih lebih apabila dikaitkan bahwa perseroan merupakan perusahaan publik. Berkaitan dengan hal ini maka Bank senantiasa melakukan sosialisasi / training mengenai : - Kesadaran akan resiko operasional - Penerapan strategi anti fraud - Kebijakan Pelaporan Pelanggaran - Tindakan pelanggaran dalam pelaksanaan kerja Pada tahun 2016, tidak terdapat penyimpangan internal baik yang dilakukan oleh Pengurus, pegawai tetap maupun pegawai tidak tetap dalam proses kerja dan kegiatan operasional yang mempengaruhi kondisi keuangan perseroan. 13

Internal Fraud Jumlah kasus yang dilakukan oleh Dewan Komisaris Direksi Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Tahun Sebelumnya Tahun Berjalan Total Fraud - - - - - - Telah diselesaikan Dalam proses penyelesaian internal BPR Belum diupayakan penyelesaiannya Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum 7. Permasalahan hukum Selama tahun 2016 terdapat permasalahan hukum perdata dalam masalah kredit macet atas Hak Tanggungan yang diupayakan melalui jalur Pengadilan. Permasalahan Hukum Pidana Perdata Telah Selesai (telah mempunyai Nihil 1 kasus kekuatan hukum tetap) Dalam proses penyelesaian Nihil Nihil 8. Transaksi yang mengandung benturan kepentingan Selama periode tahun 2016, terdapat suatu transaksi yang mengandung benturan kepentingan di Perseroan. No Nama dan Jabatan yang memiliki benturan kepentingan 1 Veny Jeny Ria (Direktur) 2 Agus Dianto (Direktur Utama) Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Harun Pandapotan (Komisaris) Veny Jeny Ria T (Direktur) Jenis Transaksi Kredit Multi Guna Kredit Pemilikan Mobil Nilai Transaksi Rp 350 juta Rp 200 juta Ket Pinj. an Suami Pinj an. Saudara Ipar 14

9. Pemberian dana untuk kegiatan social dan kegiatan politik Selama tahun 2016 Perseroan tidak pernah memberikan dana untuk kegiatan politik. Adapun pemberian dana untuk kegiatan sosial jumlahnya tidak materiil. 10. Hasil self assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Pelaksanaan Good Corporate Governance dilakukan dengan penilaian sendiri (self assessment) dengan mempertimbangkan 3 (tiga) aspek yang terdiri dari : governance structure berupa penilaian kecukupan struktur dan infrastruktur tata kelola, governance process bertujuan untuk menilai efektifitas pelaksanaan GCG serta gorvernance outcome bertujuan menilai hasil pelaksanaan. Pelaksanaan atas Governance Structure, seperti : Komposisi, jumlah, kompetensi Pengurus serta satuan kerja telah tertata dengan baik. Namun demikian infrastruktur berupa kebijakan dan prosedur masih perlu ditingkatkan. Penilaian atas Governance Process, seperti : Pengawasan Dewan Komisaris, kewenangan dan tanggung jawab Direksi, tindak lanjut pemeriksaan, mekanisme pelaksanaan Rapat Pengurus, rekomendasi yang diberikan oleh Komite, peningkatan kualitas SDM, transparansi kondisi keuangan dan non keuangan serta penyusunan rencana bisnis telah berjalan dengan baik. Penilaian atas Governance Outcome seperti : pertanggungjawaban kepada Pemegang Saham dalam RUPS, aktivitas bisnis yang tidak melampaui kemampuan permodalan, tidak terdapat pelanggaran BMPK, kepatuhan terhadap ketentuan, perlindungan konsumen serta kinerja Bank, telah dijalankan dengan baik. Pelaksanaan Good Corporate Governance dijalankan dengan melakukan penilaian sendiri (self assessment) dengan predikat Baik. Demikian Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan ini disampaikan. Batam,17 April 2017 Direktur Utama Komisaris Utama Agus Dianto Harun Pandapotan 15

16