BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah tahapan-tahapan cara dalam melaksanakan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian yang bersifat reflektif, dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif dengan desain PTK. Peneliti memilih penelitian yang

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Ledo yang beralamat di. Jalan Raya Ledo, Desa Ledo, Kecamatan Ledo, Kabupaten Bengkayang

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) ini dilaksanakan di kelas II MI

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKN DENGAN METODE JIG SAW PADA KELAS V SEMESTER I TENTANG PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN DI SDN 01 DOPLANG, KARANGPANDAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas menurut Sutama (2010: 15-21) merupakan upaya

BAB III METODE PENELITIAN. dengan Classroom Action Research. PTK merupakan penelitian yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lampung, selama 3 bulan mulai bulan Juli 2013 sampai dengan bulan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas

3.1.2 Subyek Penelitian

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, (5) metode pengumpulan data, (6) analisis data, dan (7) indikator

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Selanjutnya dalam penelitian ini diperoleh data-data berupa data kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Tempat yang dipilih untuk penelitian adalah SMA Muhammadiyah 1

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan (action research), yaitu salah satu

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

NASKAH PUBLIKASI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karaktersistik Subjek Penelitian. Lokasi penelitian tindakan kelas ini dilakukan di SD 06 Bulungcangkring

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas atau PTK (Classroom Action Research). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan oleh seorang peneliti yang bertujuan untuk memecahkan suatu

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER PADA SISWA KELAS V A SD MUHAMMADIYAH 1

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISA DATA

BAB III METODE PENELITIAN. kata-kata atau pernyataan-pernyataan (yang diperoleh melalui wawancara,

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. (PTK). Pelaksanaan penelitian ini mengikuti tahap-tahap penelitian yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dengan jumlah siswa 20 anak yang terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 11. Lugusari Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research. Menurut Suharsimi Arikunto (2009: 2), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Tabel 3.1 Rencana Kerja Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Februari 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MI Roudlotul Muta allimin II

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR). Menurut Arikunto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. yang memfokuskan pada proses belajar di kelas. Peserta didik menjadi subjek

BAB III METODOLOGI Setting Penelitian 3.2 Subyek Penelitian 3.3 Sumber Data 3.4 Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 5 ISSN X. Megasasmita SDN 10 Pantoloan, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Class Action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. cara mendapatkan cara dan langkah secara ilmiah untuk mencapai tujuan tertentu.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah tahapan-tahapan cara dalam melaksanakan penelitian (Aqib, 2006: 33). Pembahasan dalam metode penelitian ini lebih cenderung dapat dikatakan sebagai pertanggung jawaban mengenai metodemetode yang digunakan selama penelitian berlangsung dari awal sampai akhir. Prosedur penelitian sebagai pertanggung jawaban metode pada peneliti ini adalah sebagai berikut : A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu penelitian yang dimaksudkan untuk memberikan informasi bagaimana tendakkan yang tepat untuk meningkatkan pemahaman konsep cahaya. Sehingga peneliti ini difokuskan pada tindakan-tindakan sebagai usaha untuk meningkatkan pemahaman konsep cahaya dalam pembelajaran IPA. Penelitian kelas merupakan kegiatan pemecahan masalah yang dimulai dari : (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (action), (3) pengumpulan data (observing), (4) menganalisis data/ informasi untuk memutuskan sejauh mana kelebihan dan kelemahan tindakkan tersebut (reflecting). PTK bercirikan perbaikan terus menerus sehingga kepuasan peneliti menjadi tolak ukur keberhasilan (berhentinya) siklus-siklus tersebut. 32

33 Setelah dilakukan refleksi yang mencangkup analisis, sintesa, dan penelitian terhadap hasil pengamatan serta hasil tindakan, biasanya muncul permasalahan yang perlu mendapat perhatian sehingga pada gilirannya perlu perencanaan ulang. Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi antara kepala sekolah, guru, dan peneliti. Kegiatan perencanaan awal dimulai dari melakukan studi pendahuluan. Pada kegiatan ini juga mendiskusikan cara melakukan tindakan dan bagaimana cara melakukan tindakan pembelajaran dan bagaimana cara melakukan pengamatan. B. Tempat dan waktu penelitian 1. Tempat penelitian: Tempat penelitian adalah suatu tempat atau lokasi dimana peneliti mengambil populasi atau sampel untuk mendapatkan data-data dalam penelitian. Dalam hal ini sehingga tempat penelitian adalah SD Negeri 01 Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Tahun ajaran 2011/2012, kelas V. Walaupun bukan merupakan sekolah unggulan tetapi sekolah ini menyimpan bibit unggul, siswa-siswanya yang dapat ditingkatkan kemampuan akademiknya. 2. Waktu penelitian: Kegiatan penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan dengan rincian sebagai berikut :

34 Tabel Kegiatan penelitian Tahun ajaran 2011/2012 kegiatan April Mei juni Desember Januari 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Pengajuan x judul Penyusunan x x proposal Pengajuan proposal x x x x perijinan x Pelaksanaan penelitian x x x Analisis data x C. Subyek Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek dari Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD Negeri 01 kebak tahun ajaran 2011/2012. Subyek ditentukan karena pemahaman siswa tentang IPA, khususnya sifat-sifat cahaya masih sangat kurang. Sehingga Kreteria Ketuntasan Minimal (KKM) dalam pelajaran IPA belum terpenuhi.

35 D. Prosedur Penelitian Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diawali dengan kegiatan observasi untuk menentukan rencana dan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Rancangan penelitian ini dibagi dalam empat langkah sebagai berikut : 1. Rencana (planning) a. Identifikasi masalah Masalah yang diamati dalam kegiatan belajar mengajar seharihari adalah sebagian besar siswa mendapat nilai hasil belajar IPA yang belum mencapai KKM. b. Identifikasi penyebab masalah 1) Siswa : menganggap IPA merupakan pelajaran yang sulit, siswa memiliki kemampuan belajar yang rendah, pasif dalam menerima pelajaran dari guru. 2) Guru : guru kurang tepat dalam memilih metode dan media pembelajaran, sehingga siswa kurang menarik dalam belajar. 3) Proses belajar mengajar : cenderung satu arah, membosankan,tidak menarik bagi siswa. 4) Fasilitas : kurang sarana dan prasarana dalam pendukung, misalnya alat peraga kurang lengkap. c. Pengembangan intervensi Intervensi dikembangkan berdasarkan akar penyebab masalah. Intervensi yang dipilih harus didukung oleh sumber daya yang ada.

36 Apabila penyebab masalah adalah siswa, melalui kolaborasi dikembangkan alternatife rencana tindakan yaitu mencari penyebab kesulitan yang terjadi pada diri siswa. 2. Pelaksanaan (action) a. Melakukan kegitan pembelajaran b. Melakukan organisasi kelas dengan baik c. Mengidentifikasi penyebab kesulitan belajar siswa d. Penelaahan dan penetapan status siswa dengan menetapkan tujuan khusus yang diharapkan siswa e. Menentukan bidang yang perlu mendapat perbaikan f. Menyusun program perbaikan atau pemecahan masalah kesulitan belajar siswa g. Melaksanakan program perbaikan h. Melaksanakan evaluasi hasil program perbaikan 3. Observasi (observing) a. Observasi dilakukan oleh guru kelas dan penulis, yaitu mengamati jalannya proses pembelajaran. b. Observasi pelaksanaan pembelajaran dan memperhatikan tanggapan siswa terhadap tindakan tersebut serta mengenali kesulitan yang dialami siswa. c. Observasi hasil tes pada tiap akhir siklus.

37 4. Refleksi (reflecting) Hasil dari kegiatan observasi dikumpulkan dan selanjutnya dianalisis. Dari hasil analisis tersebut dapat digunakan untuk merefleksi apakah kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan dapat meningkatkan pemahaman siswa. Hasil observasi dijadikan acuan dalam mengambil solusi untuk perbaikan dan untuk penyusunan rencana tindakan pada siklus berikutnya. 5. Evaluasi Evaluasi hasil pengamatan dilakukan untuk mengkaji hasil perencanaan, observasi, dan refleksi pada setiap pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Evaluasi diarahkan pada penemuan bukti-bukti dari hasil siswa setelah dilaksanakan serangkaian tindakan pada proses ini. Diantaranya mencangkup penyelesaian, menyederhanakan, memfokuskan, mengabstrakkan bahan-bahan yang dapat digunakan untuk menyusun jawaban terhadap tujuan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kegiatan ini dilakukan dalam setiap tindakan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikkan kesimpulan. Dengan demikian analisis kualitatif dalam penelitian tindakan ini dilakukan semenjak tindakantindakan dilaksanakan. Penjelasan kegiatan pada masing-masing siklus yang akan dilaksanakan sebagai berikut :

38 Silkus I 1. Perencanaan Guru merencanakan konsep pembelajaran terlebih dahulu menyusus Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), menetapkan metode pembelajaran pemecahan masalah, membentuk siswa dalam kelompok-kelompok sesuai prosedur dalam metode pembelajaran. 2. Tindakan a. Apersepsi Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi, dan menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dilakuakn. b. Kegiatan inti Guru membuka proses pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan subpokok bahasan pada siklus 1 ini yaitu pengertian, sifat-sifat cahaya. Agar siswa lebih mudah memahami materi tersebut, guru memberikan kesempatan pada siswa agar mereka dapat mengeksprorasikan dirinya sendiri mengenai meteri sifat cahaya. Siswa diarahkan untuk membentuk kelompok yang beranggotakan 4-5 orang. Kemudian guru memberikan materi dan memberikan beberapa soal latihan yang harus dikerjakan bersama anggota kelompoknya yang sudah dibentuk. Sebagai penutup guru menyampaikan poin-poin utama dari materi sifat-sifat cahaya.

39 c. Penutup Guru bersama siswa membuat kesimpulan materi, guru memberikan penguatan materi kepada siswa. Pembelajaran ditutup dengan salam. 3. Obsevasi Semua hasil pengamatan selama proses pembelajaran dikumpulkan untuk dianalisis, untuk mengetahui jalannya pelaksanaan pembelajaran. 4. Refleksi Refleksi adalah suatu upaya untuk mengkaji apa yang telah terjadi, yang telah dihasilkan, atau apa yang belum dihasilkan, atau apa yang belum tuntas dari langkah atau upaya yang telah dilakukan.dengan perkataan lain, refleksi merupakan pengkajian terhadap keberhasilan atau kegagalan pencapaian tujuan. Pencapaian tujuan dianggap berhasil, jika siswa yang telah memahami materi yang dipelajari, dan hasil belajarnya meningkat dari sebelumnya. Tetapi jika gagal, guru perlu memotivasi siswa agar lebih aktif lagi dalam proses pembelajaran, dan perlu dilakukan perbaikan dengan mengoptimalkan proses belajar mengajar dan hasilnya digunakan untuk melaksanakan siklus II.

40 Siklus II 1. Perencanaan Berdasarkan hasil kolaborasi, rencana yang disusun untuk putaran/siklus II ini adalah guru akan mengoptimalkan keaktifan siswa terhadap pembelajaran. Siswa diberi motivasi sebelum, selama, dan sesudah pembelajaran dengan harapan siswa menjadi lebih semangat dalam belajar. Selain itu, guru akan memberikan motivasi dan bimbingan terhadap siswa. 2. Tindakan a. Apersepsi Guru menyampaikan motivasi dan apersepsi, selaian itu juga menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dilakukan. Dalam Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ini pun dilakukan sesuai langkah-langkah model pembelajaran pendekatan heuristik, karena pada putaran/siklus I pelaksanaan pembelajaran masih mempunyai kekurangan yang dilihat dari hasil evaluasi putaran/siklus I. b. Kegiatan inti Guru berusaha untuk mengendalikan kondisi kelas dan siswa agar lebih aktif dalam diskusi kelompok dan lebih aktif untuk mengemukakan pendapat. Selain itu, dalam penyampaian materi tidak sepenuhnya disampaikan oleh guru, meski demikian materi tetap disampaikan secara ringkas dan jelas.

41 c. Penutup Guru memberikan kesimpulan materi, lalu menutup pelajaran dengan salam. 3. Observasi Pada awal pembelajarn, guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan materi yang akan dipelajari. Guru memberikan motivasi kepada siswa agar bersemangat dalam mengikuti pembelajaran serta dalam mengerjakan tugas. Kegiatan selanjutnya, guru memberi kesempatan pada siswa untuk bertanya seputar pekerjaan rumah pada pertemuan sebelumnya yang belum dimengerti. Setelam selesai membahas pekerjaan rumah guru melanjutkan dengan membahas materi sifat-sifat cahaya. Dengan model pembelajaran pendekatan heuristik, guru menyuruh tiap kelompok supaya mencari tau sendiri tentang sifat-sifat cahaya, yang materinya itu sudah diberikan oleh guru. Kemudian tiap kelompok salah satu anak maju kedepan untuk mempresentasikan hasil kerjanya. Pada putaran II siswa lebih percaya diri untuk mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, setelah waktu habis siswa diminta untuk mengumpulkan hasil jawaban yang mereka kerjakan. Di akhir pembelajaran guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan. Guru memuji para siswa karena terlihat berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran

42 4. Refleksi Pada kegiatan ini dipergunakan untuk menganalisis hasil pada siklus/putaran II, sebagai bahan untuk mengkaji tingkat keberhasilan tindakan yang telah dilaksanakan tindakan yang telah dilaksanakan. Siklus berakhir jika pada siklus kedua hasil belajar siswa sudah mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 6,0. E. Data dan Sumber Data 1. Data Data yang akan dikumpulkan pada peneliti ini berupa data primer, yaitu hasil ulangan harian pada mata pelajaran IPA kelas V, dan data sekunder yaitu data yang diperolah dari peneliti dan guru/teman sejawat melalui hasil observasi dan wawancara. 2. Sumber Data Sumber data peneliti ini adalah : a. Informasi : yaitu guru atau teman sejawat, kepala sekolah. b. Tempat dan peristiwa yaitu di kelas V SD Negeri 01 Kebak, Kecamatan Kebakkramat, Kabupaten Karanganyar saat pelajaran IPA. c. Dokumen atau arsip yaitu daftar nama siswa, nilai hasil IPA, buku pendamping IPA dan RPP yang dibuat peneliti dan guru.

43 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai alat untuk mengumpulkan data secara lengkap dan akurat sehubungan dengan masalah yang diteliti, yaitu: 1. Metode Interview (wawancara) Wawancara dilakukan terhadap guru serta siswa kelas V SD Negeri 01 Kebak. Wawancara dilakukan untuk menggali informasi guna memperoleh data yang berkenaan dengan aspek permasalahan pembelajaran IPA pada sifat-sifat cahaya. Penentuan tindakan dan respon yang timbul sehingga akibat dari tindakan yang dilakukan. 2. Metode Observasi Pengamatan dilakukan sebelum, selama, dan sesudah siklus penelitian berlangsung. Observasi atau pengamatan dilakukan didalam proses pembelajaran IPA untuk mengetahui perkembangan proses belajar sifat-sifat cahaya yang dilakukan oleh guru dan siswa. Observasi dilakukan dengan mengamati secara langsung kejadiankejadian yang sedang berlangsung dalam pembelajaran IPA. Di sini peneliti menggunakan observasi agar lebih terencana. Adapun instrumen yang digunakan peneliti untuk mengobservasi yaitu: a. Keaktifan siswa sebelum memakai metode pendekatan heuristik dan setelah memakai metode pendekatan heuristik. b. Suasana dalam pembelajaran selama proses berlangsung. c. Penggunaan subtansi/materi pelajaran guru saat menerangkan.

44 d. Penguasaan model pembelajaran oleh guru pada saat melaksanakan kegiatan belajar mengajar. 3. Metode Dokumentasi Dokumen adalah sebagai laporan tertulis dari suatu peristiwa yang isinya penjelasan dan pemikiran terhadap peristiwa dan tulisan dengan sengaja untuk menyimpan atun meneruskan keterangan mengenai peristiwa tersebut. Dalam penelitian ini metode dokumentasi penelitian gunakan untuk mengetahui nilai-nilai bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam, disini peneliti mencatat nilai hasil belajar IPA pada semester I yang oleh guru kelas V dalam mengajar hanya menggunakan cara tradisional. 4. Metode Tes Menurut Suharsini Arukuntoro (2002:25) tes adalah seretan pertanyaan, latihan atau yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok Dengan wawasan ini dapat disimpulkan tes adalah seretan pertanyan, latihan atau alat untuk mengukur ketrampilan bakat pengetahuan secara tepat dan cepat dengan aturanaturan yang sudah ditentukan. Bentuk-bentuk tes yang dapat digunakan dalam penelitian antara lain dengan menggunakan tes lisan atau wawancara, tes tertulis yaitu berupa ulasan dan pilihan ganda, dan tes unjuk kerja. Tes digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik

45 pengumpulan data berupa penilaian tes tertulis digunakan untuk mengetahui perkembangan atau keberhasilan pelaksanaan tindakan sejauh mana kemampuan siswa dalam penguasaan konsep. Didalam penelitian ini guru memberikan tes kepada siswa yang berupa pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk soal esai atau uraian dengan tes untuk kerja yang berupa tes menjelaskan kembali sifat-sifat cahaya. Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang kemampuan siswa dalam pelajaran IPA khususnya dalam sifat-sifat cahaya. G. Validitas Data Validitas data merupakan uji keabsahan data terhadap hasil penelitian setelah peneliti melakukan penelitian. Penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh peneliti menggunakankualitatif, dalam menguji keabsahan data menggunakan cara trianggulasi. Menurut Sukardi ( 2006 : 111 ) menjelaskan bahwa Trianggulasi merupakan teknik yang digunakan untuk melindungi peneliti dari bias melalui cara membandingkan data dari beberapa informasi yang berbeda. Tujuan trianggulasi digunakan oleh peneliti kualitatif umumnya, adalah untuk melakukan cross check data yang diper oleh dari lapangan, sehingga dalam meakukan analisis hanya data yang valid yaitu data yang benar-benar didukung oleh para tim peneliti yang diproses lanjut sebagai masukan laporan hasil maupun untuk tujuan membangun teori baru. Menurut Cohen dan Manian, dalam Sukardi ( 1984:107 ), membedakan trianggulasi

46 menjadi empat macam yaitu waktu, ruang, kombinasi tingkat teori penelitian atau investigator dan metodologi. Dalam penelitian ini menggunakan model trianggulasi sumber karena dalam menguji keabsahan data yang diperoleh dalam penelitian, peneliti membandingkan data dengan melakukan wawancara secara langsung dengan guru kelas dan siswa sehingga memperoleh keabsahan data untuk dianalisis. H. Analisis Data Pada penelitian tindakan kelas ini, data dianalisis sejak tindakan pembelajaran dilakukan dan dikembangkan selama proses refleksi sampai proses penyusunan laporan. Untuk kesinambungan dan kedalaman dalam pengajaran data dalam penelitian ini digunakan analisis interaktif. Data yang dianalisis secara diskriptif kualitatif dengan analisis interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dilakukan dalam bentuk inteaktif dengan pengumpulan data sebagai suatu proses siklus. Menurut M. B. Miles dan A. M. Huberman (dalam Patilima, 2005:100) proses analisis interaksi dapat digambarkan dalam skema berikut:

47 Pengumpulan Data Penyajian Data Reduksi Data Penarikan Kesimpulan Gambar 3.1 Konponen Analisis Data Model Interaktif Reduksi data yaitu prose pemilihan, perumusan perhatian pada penyederhaan dan transfornasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan yang tertulis di lapangan. Penyajian data dilakukan dalam rangka pemahaman terhadap sekumpulan informasi yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan. Sedangkan penarikan kesimpulan dilakukan secara bertahab untuk memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dengan demikian analisis

48 data kualitatif dalam penelitian tindakan ini dilakukan semenjak tindakantindakan dilaksanakan. I. Indikator Kinerja Adapun indikator kinerja pelaksanaan pembelajaran dengan metode pendekatan heuristik dalam peningkatan pemahaman konsep sifat-sifat cahaya dalam mata pelajaran IPA kelas V SD Negeri 01 Kebak data diukur berdasarkan : Adanya peningkatan hasil belajar jika siswa 90 % memperoleh nilai 60 sesuai dengan KKM.