TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2013

dokumen-dokumen yang mirip
TINJAUAN PELAKSANAAN PENYIMPANAN DAN PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILING RSUD dr. MOEWARDI ABSTRAK

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RUANG FILLING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. R. SOEDJATI SOEMODIHARJO KABUPATEN GROBOGAN

TINJAUAN PENGGUNAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT JIWA DAERAH SURAKARTA TAHUN 2008

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

Mahasiawa APIKES Mitra Husada Karanganyar 2,3

BAB I PENDAHULUAN. dalam lemari maka akan timbul kesulitan besar pada saat nanti akan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mengapa dan bagaimana pelayanan yang diberikan kepada pasien selama

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANDAN ARANG BOYOLALI TAHUN 2012

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang telah diberikan kepada pasien. Catatan merupakan tulisan tulisan

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF DI RUMAH SAKIT UMUM JATI HUSADA KARANGANYAR TAHUN 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 1. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) No.269 tahun

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DI PUSKESMAS KARTASURA 2011 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki derajat kesehatan yang optimal, adil dan. berkesinambungan diseluruh wilayah Republik Indonesia.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TINJAUAN PROSEDUR PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI SUMATERA UTARA MEDAN TAHUN 2015 PARMEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis. profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen

TINJAUAN PELAKSANAAN PROSEDUR PEMINJAMAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI UNIT PENYIMPANAN RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2015 SUHERI PARULIAN GULTOM ABSTRAK

TINJAUAN PENDISTRIBUSIAN DOKUMEN REKAM MEDISRAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOEROTO NGAWI TAHUN 2009

HUBUNGAN JUMLAH PASIEN RAWAT INAP DENGAN BOR (BED OCCUPANCY RATE) DI RSUD DR. MOEWARDI PERIODE TAHUN

penyimpanan, (c) mudah pengambilannya, (d) melindungi berkas rekam medis dari bahaya pencurian, bahaya kerusakan fisik, kimiawi dan biologi.

BAB I PENDAHULUAN. Definisi sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes Nomor. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

Analisis Kebutuhan Tenaga Kerja dengan menggunakan rumus Work Load Indicator Staff Need atau WISN Bagian Filing RSUD Dr. Moewardi Periode Tahun 2016.

ABSTRAK. Kepustakaan : 11 ( )

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

TINJAUAN PENGGUNAAN SISTEM PENJAJARAN DRM DENGAN METODE SNF (STRAIGHT NUMERICAL FILLING) DI FILLING RUMAH SAKIT ISLAM MUHAMMADIYAH KENDAL

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENGELOLAAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI FILLING PUSKESMAS GUNUNGPATI SEMARANG. Rizqi Amalia *), Arif Kurniadi**)

BAB V PEMBAHASAN. A. Pembahasan. 1. Karakteristik Petugas. Berdasarkan teori yang ada pekerja dengan usia tahun

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat. kesehatan yang optimal, hal itu di karenakan puskesmas mempunyai dua

EFISIENSI DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN FOLDER REKAM MEDIS DI PELAYANAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT GRIYA WALUYA KABUPATEN PONOROGO

Progdi DIII RMIK F Kes. Udinus Semarang

BAB I PENDAHULUAN. menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 1. pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Nomor : 240/MENKES/PER/III/2010 merupakan intitusi. rawat jalan pasien lama dan gawat darurat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Rekam medis merupakan berkas yang berisikan informasi tentang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Rekam medis a. Pengertian rekam medis Menurut permenkes No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pelayanan lain yang telah diberikan pada pasien. (3) peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. (4)

BAB I PENDAHULUAN. sakit memegang peranan penting terhadap meningkatnya derajat kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan di berbagai instansi kesehatan dengan dukungan dari

TINJAUANPEMANFAATANINFORMASI REKAM MEDIS UNTUK KEBUTUHAN PENDIDIKAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. MOEWARDI SURAKARTA TAHUN 2011 ABSTRAK

TINJAUAN FAKTOR PENYEBAB WAKTU TUNGGU PELAYANAN PENDAFTARAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN

KARAKTERISTIK PASIEN RUJUKAN MASUK RAWAT INAP PADA TAHUN 2010 DAN 2011 DI RSUD SRAGEN

BAB VI PENUTUP. dan Keruskan DRM, Hak Akses DRM dan Pemeliharaan dan. yang mengatur tentang Pemeliharaan dan Pengamanan DRM.

BAB I PENDAHULUAN. ketepatgunaan perawatan pasien di rumah sakit. tingkat dasar pada tanggal 12 juli 2014 dan sudah dilakukan kunjungan

TINJAUAN ALUR PROSEDUR PEMUSNAHAN DOKUMEN REKAM MEDIS IN AKTIF DI RSU PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE 2007

TINJAUAN PROSEDUR PELEPASAN INFORMASI MEDIS DALAM MENJAGA ASPEK KERAHASIAN REKAM MEDIS DI RSUD dr. DARSONO KABUPATEN PACITAN

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING

ANALISIS EFISIENSI PELAYANAN RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON PADA BANGSAL KELAS III DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI PERIODE TRIWULAN TAHUN

ANALISIS TREND PASIEN RAWAT INAP BRONCHITIS DI RSUD dr. SOEDIRAN MANGUN SUMARSO KABUPATEN WONOGIRI PERIODE TAHUN 2011

ANALISIS DESAIN FORMULIR LAPORAN OPERASI (RM 16) DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Kepmenkes RI Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 Puskesmas. adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS PERBEDAAN KECEPATAN WAKTU PENYEDIAAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN LAMA RAWAT JALAN PADA SISTEM PENJAJARAN TERMINAL DIGIT FILING

PENDAHULUAN. bidang pelayanan kesehatan. Seperti yang tercantum dalam Undang-Undang

Susanti, Sri Sugiarsi, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar ABSTRAK

TINJAUAN PELAYANAN REKAM MEDIS BAGIAN FILING DI PUSKESMAS BEJEN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2014 EVI MARLINA

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah organisasi pelayanan kesehatan yang. bertujuan memberikan pelayana kesehatan yang bermutu dan

BAB I PENDAHULUAN. dokter, dokter gigi dan tenaga kesehatan tertentu, laporan hasil pemeriksaan

BAB I PENDAHULUAN. Sarana pelayanan kesehatan menurut Permenkes RI. No.269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, disebutkan bahwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR PENYEBAB KETIDAKLENGKAPAN DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DALAM BATAS WAKTU PELENGKAPAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Tinjauan Prosedur Penentuan Kode Tindakan Berbasis ICD-9-CM untuk INA CBG di RSUD Dr. Soeroto Ngawi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan secara merata, dengan mengutamakan upaya. penyembuhan penyakit dan pemuliahan kesehatan, yang dilaksanakan

TinJauan PenGelOlaan rekam medis BaYi Baru lahir di rumah sakit umum daerah kabupaten karanganyar

ANALISIS SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS RS ORTOPEDI PROF. DR. R. SOEHARSO SURAKARTA

ANALISIS KUANTITATIF DOKUMEN REKAM MEDIS PASIEN RAWAT INAP DENGAN KASUS PERSALINAN DI RUMAH SAKIT SLAMET RIYADI SURAKARTA TRIWULAN II TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. sangat komplek dalam berbagai jenis pelayanan kesehatan dalam mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. 269/Menkes/Per/III/2008 adalah tempat penyelenggaraan upaya pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. pelaksanaan pemberian pelayanan kepada pasien di rumah sakit. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan di rumah sakit. Rekam medis merupakan catatan tertulis

BAB I PENDAHULUAN. dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, tindakan dan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. rawat jalan, dan gawat darurat. Setiap rumah sakit dalam memberikan. KARS Oleh karena itu, untuk menunjang tercapainya tujuan

TINJAUAN UPAYA MENGATASI KEJADIAN MISSFILE DI PELAYANAN RAWAT JALAN RSUD DR. H SOEWONDO KENDAL TAHUN 2015 ARDANRIYANTO

penyimpanan yang dipakai kurang baik, maka akan timbul masalah-masalah yang mengganggu proses ketersediaan berkas rekam medis. Menurut Budi (2011),

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Rumah Sakit menyediakan pelayanan kuratif komplek, pelayanan gawat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 269/MENKES/PER/III/2008 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

EVALUASI PENGELOLAAN FILING REKAM MEDIS RAWAT JALAN UNTUK PENCEGAHAN MISSFILE DI RSUD MAJENANG KABUPATEN CILACAP TAHUN 2016

Menurut Permenkes nomor 75 tahun

KARAKTERISTIK PASIEN PULANG ATAS PERMINTAAN SENDIRI DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH KARANGANYAR PERIODE TAHUN 2010

analisis kuantitatif kelengkapan dokumen rekam medis Pasien rawat inap kasus Cedera kepala ringan di rsud kabupaten karanganyar TaHun 2013

TINJAUAN PELAKSANAAN RETENSI DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF KE IN AKTIF DI RUANG FILING RSUD DR.MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan. dalam mendukung penyelenggaraan upaya kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. Puskesmas merupakan salah satu ujung tombak dalam hal. kesehatan yang dapat membantu mewujudkan derajat kesehatan yang

ANALISIS KEBUTUHAN TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA WORK LOAD INDICATOR STAFF NEED ATAU WISN BAGIAN TPPRJ RSUD KABUPATEN SRAGEN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. kesehatan (dokter, perawat, terapis, dan lain-lain) dan dilakukan sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. medis. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen

STRUKTUR ORGANISASI RSUD KOTA BEKASI. Lampiran 1

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM IDENTIFIKASI NUMERICAL DI RUMAH SAKIT Tk. IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Huffman EK menyampaikan batasan rekam medis adalah. rekaman atau catatan mengenai siapa, apa, mengapa, bilamana dan

PELAKSANAAN KLAIM JAMSOSTEK PASIEN RAWAT INAP DI RSUD DR. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan sehingga di rumah sakit diharapkan mampu untuk. puas dan nyaman, sesuai dengan peraturan-peraturan yang ada seperti

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan.salah satu institusi penyedia jasa pelayanan kesehatan bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

TINJAUAN PELAKSANAAN SISTEM PENJAJARAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI BAGIAN FILING RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 23 Susi Ernawati, Tri Lestari, Harjanti APIKES Mitra Husada Karanganyar apikesmitra@yahoo.com ABSTRAK Sistem penyimpanan di RSUD Kabupaten Sukoharjo secara sentralisasi, dan sistem penjajarannya mulai bulan September 2 ada peralihan dari sistem penjajaran Straight Numerical Filing (SNF) menjadi Terminal Digit Filing (TDF). Sedangkan Standar Prosedur Operasional (SPO) masih menggunakan Straight Numerical System. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang Pelaksanaan sistem di bagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun 23. Ditemukan adanya misfile pada Terminal Digit Filing (TDF) pada saat petugas mengambil dokumen rekam medis yang dibutuhkan. Jenis penelitian adalah deskriptif. Subyek penelitian adalah petugas rekam medis dibagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo. Obyek penelitian adalah pelaksanaan sistem penjajaran dokumen rekam medis di bagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo. Instrumen penelitan menggunakan pedoman observasi. Cara pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dan observasi. Data yang terkumpul dilakukan pengolahan dengan tahap Colecting, Editing, dan penyajian data. Data dianalisis secara deskriptif. Hasil kegiatan dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat telah memiliki kebijakan penyimpanan nomor 28/SPO.RM/VII/28. Penyimpanan dokumen rekam medis secara sentralisasi dan secara straight numerical system. Dan saat melakukan masih ditemukan adanya dokumen rekam medis yang salah simpan (misfile), karena formulir tracer tidak digunakan sebagai penunjuk keberadaan dokumen rekam medis yang keluar. Oleh karena itu, Agar tidak terjadi misfile petugas filing sebaiknya mengaktifkan kembali tracer dan melakukan penyisiran dokumen rekam medis secara periodik dengan menggunakan kode warna pada dokumen rekam medis. Kata Kunci : Sistem Penjajaran, Dokumen Rekam Medis, Filing Kepustakaan : (994-22) PENDAHULUAN Rumahsakitsebagaipemberipelayanan Dalam PerMenKes RI No. 29/ MENKES/ PER/ III/ 28, rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Setiap pencatatan ke dalam rekam medis harus di bubuhi nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi atau tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan secara langsung. kesehatanselainmemberikanpelayananklinisj ugamemberipelayanan non klinis.salah satu pelayanan non klinis atau aspek pelayanan administrasi (manajemen) adalah pengelolaan rekam medis, untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit. Tanpa didukung suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar, maka tidak akan tercipta tertib administrasi rumah sakit. Tertib administrasi Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penjajaran...(Susi Ernawati, Tri Lestari, dk)9

merupakan salah satu faktor yang menentukan didalam upaya pelayanan kesehatan suatu rumah sakit (Depkes RI, 2). Terselenggaranya manajemen informasi kesehatan dimulai dengan di buatnya rekam medis secara baik dan benar oleh tenaga kesehatan pada sarana pelayanan kesehatan yang kemudian dikelola secara terencana (Hatta, 2). Salah satu bagian rumah sakit yang menunjang dalam pelayanan rekam medis pasien adalah bagian filing. Dimana salah satu tugas pokok bagian filing adalah menyimpan dokumen rekam medis yang sudah lengkap dengan metode penyimpanan angka akhir dan diurutkan sesuai nomor urutnya. (Rustiyanto, 2). Berdasarkan survei pendahuluan di RSUD Kabupaten Sukoharjo diketahui bahwa sistem penyimpanannya secara sentralisasi, dan sistem penjajarannya mulai bulan September 2 ada peralihan dari sistem penjajaran Straight Numerical Filing (SNF) menjadi Terminal Digit Filing (TDF). Sedangkan Standar Prosedur Operasional (SPO) masih menggunakan Straight Numerical System. Ditemukan adanya misfile pada penjajaran dokumen rekam medis Terminal Digit Filing (TDF) pada saat petugas mengambil dokumen rekam medis yang dibutuhkan. Berdasarkan latar belakang tersebut maka perlu diadakan penelitian tentang Tinjauan Pelaksanaan sistem penjajaran dokumen rekam medis di bagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun 23.Tujuan untuk mengetahui pelaksanaan sistem penjajaran dokumen rekam medis di bagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo Tahun 23. A. Sistem Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Penyimpanan dokumen rekam medis bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam medis yang disimpan dalam rak filing. Dengan demikian maka diperlukan sistem penyimpanan dengan mempertimbangkan jenis sarana dan peralatan yang digunakan, tersedianya tenaga ahli dan kondisi organisasi. B. Rancangan Penelitian Jenis penelitian adalah deskriptif menggambarkan tentang pelaksanaan sistem dibagian filing RSUD kabupaten Sukoharjo. Dalam penelitian ini subyek adalah petugas rekam medis di bagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo. Obyek penelitian adalah pelaksananaan sistem penjajaran dokumen rekam medis di bagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil. Evaluasi pelaksanaan sistem dan formulir yang digunakan di bagianfilingrsud Kabupaten Sukoharjo. Dalam pelaksanaan penjajaran dokumen rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat Jurnal Rekam Medis, ISSN 99-9, VOL.VII. NO., MARET 23, Hal 9-

9 menggunakan dua angka akhir atau terminal digit filing (TDF). RSUD Kabupaten Sukoharjo memiliki 3 petugas yang bertugas di bagian filing, dan fasilitas yang dimiliki yaitu 3 rak terbuka yang muka rak terdiri dari 4 section yang terbagi menjadi 2 sub section. Contoh secara Terminal Digit Filing(TDF) RSUD Kabupa 3 8 8 9 8 8 3 4 3 8 2 Tahun pertama kali berkunjung ( tidak diperhatikan pada saat penjajaran) Gambar 4. Contoh penjajaran dengan Terminal Digit Filingpada section di RSUD Kabupaten Sukoharjo Formulir yang digunakan dalam pelaksanaan penjajaran dokumen rekam medis dibagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo, adalah sebagai berikut: a. Map dokumen rekam medis kosong untuk menggantikan dokumen rekam medis yang rusak. b. Tracer sebagai kartu petunjuk keberadaan dokumen rekam medis belum digunakan lagi karena untuk penggunaannya belum disetujui. B. Pembahasan. Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) sistem di bagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo. Dalam pelaksanaan belum sesuai dengan kebijakan yang menyebutkan bahwa secara Straight Numerical System, sedangkan pada pelaksanaannya menggunakan sistem penjajaran secara Terminal Digit Filing. Maka perlu adanya kesesuaian antara Kebijakan dan Standar Prosedur Operasional (SPO) dengan pelaksanaan penjajaran yang digunakan saat ini. Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efektif, konsisten/seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku. (Contoh Saran Standar Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penjajaran...(Susi Ernawati, Tri Lestari, dk)

Prosedur Operasional (SPO) Lampiran 3) 2. Evaluasi pelaksanaan sistem dan formulir yang digunakan di bagianfilingrsud Kabupaten Sukoharjo. Dalam pelaksanaan baik pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat secara dua digit angka akhir atau terminal digit filing (TDF). Proses pelaksanaan penjajaran petugas memperhatikan dua digit angka akhir terlebih dahulu sebelum memasukkan ke dalam rak sesuai dengan sectionnya. Adapun Kelebihan dan Kekurangan sistem Terminal Digit Filing (TDF) menurut Depkes RI, (2) yaitu : a. Kelebihan sistem penjajaran Terminal Digit Filing adalah: ) Penambahan jumlah dokumen rekam medis selalu tersebar secara merata ke kelompok (section) didalam rak penyimpanan. Petugaspetugas penyimpanan tidak akan terpaksa berdesakan disatu tempat atau section, dimana rekam medis harus disimpan di rak. 2) Petugas petugas dapat diserahi tanggung jawab untuk sejumlah section tertentu misalnya ada 4 petugas masing-masing diserahi : section -24, section 2-49, section - 4, section -99. 3) Pekerjaan akan terbagi rata mengingat setiap petugas rata-rata mengerjakan jumlah rekam medis yang hampir sama setiap harinya untuk.setiap section sehingga mudah mengingat letak dokumen rekam medis. 4) Rekam medis yang tidak aktif dapat diambil dari rak penyimpanan dari setiap section, pada saat ditambahnya rekam medis baru di section tersebut. ) Jumlah rekam medis untuk setiap section terkontrol dan bisa dihindarkan timbulnya rak-rak kosong. ) Dengan terkontrolnya rekam medis, membantu memudahkan perencanaan peralatan penyimpanan (jumlah rak). ) Kekeliruan menyimpan (misfile) dapat dicegah, karena petugas penyimpanan hanya memperhatikan 2 angka 2Jurnal Rekam Medis, ISSN 99-9, VOL.VII. NO., MARET 23, Hal 9-

saja dalam memasukkan rekam medis kedalam rak, sehingga jarang terjadi kekeliruan membaca angka. b. Kekurangan sistem penjajaran Terminal Digit Filing adalah: ) Latihan dan bimbingan bagi petugas penyimpanan dalam hal sistem angka akhir, mungkin lebih lama dibandingkan latihan menggunakan sistem nomor langsung tetapi umumnya petugas dapat dilatih dalam waktu yang tidak lama. 2) Membutuhkan biaya awal lebih besar karena harus menyiapkan rak penyimpanan terlebih dahulu. Formulir yang digunakan dalam pelaksanaan penjajaran dokumen rekam medis dibagian filing RSUD Kabupaten Sukoharjo, yaitutracer sebagai petunjuk keluar dokumen rekam medis tidak digunakan sebagaimana fungsinya. Hal ini belum sesuai dengan Depkes RI,(2) bahwa tracer berguna untuk mengawasi pengunaan dokumen rekam medis dan sebagai dokumen rekam medis yang dipinjam dan pengambilan dokumen rekam medis harus menggunakan tracer atau kartu peminjam dokumen rekam medis. Maka perlu digunakannya kembali tracer agar memudahkan petugas dalam penelusuran dokumen rekam medis yang keluar dari rak penyimpanan dan dapat mencegah terjadinya misfile. Namun pelaksanaan sistem penjajaran di RSUD Kabupaten Sukoharjo masih ditemukan salah simpan (misfile) pada saat petugas akan mengambil dokumen rekam medis. Hal yang dapat memicu terjadinya misfile, karena pada map dokumen rekam medis belum terdapat kode warna. Maka dapat dilakukan penyisiran dokumen rekam medis secara periodik setiap satu bulan sekali dan menerapkan kode warna pada dokumen rekam medis. Adapun strategi untuk mencegah misfile dengan pemberian kode warna menurut Depkes RI, (2) bahwa kode warna pada sampul rekam medis memberikan warna tertentu untuk mencegah keliru simpan dan memudahkan mencari berkas rekam medis yang salah simpan (misfile). Garis garis warna dengan posisi yang berbeda beda untuk setiap seksi Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penjajaran...(Susi Ernawati, Tri Lestari, dk)3

penyimpanan rekam medis. Terputusnya kombinasi warna dalam satu seksi penyimpanan menunjukan adanya kekeliruan penyimpanan berkas rekam medis. Kode warna sangat efektif apabila dilaksanakan dengan sistem penyimpanan secara terminal digit atau middle digit. Cara yang sering digunakan adalah menggunakan macam warna untuk sepuluh angka pertama dari sampai 9.Dua garis warna dalam posisi yang sama dapat dipakai sebagai pengenal untuk pasangan angka yang merupakan angka pertama (primary digit). Dalam hal ini garis warna diatas untuk angka sebelah kiri dan garis warna dibawahnya untuk angka sebelah kanan. Contoh jika warna coklat diberikan untuk angka 8 dan warna hijau untuk angka 4, maka map yang nomor -94-84, dalam sistem terminal digit akan diberi kode garis coklat diatas dan garis hijau dibawahnya. Garis garis warna tambahan untuk kode angka kedua (secondary digit) dapat ditambahkan, sehingga berbagai kombinasi warna dapat dipraktekkan.sampul sampul yang telah diberi kode warna dapat dibuat sendiri sesuai kebijakan dan kesepakatan bersama dari unit rekam medis. Adapun contoh daftar kode warna dokumen rekam medis menurut Huffman, (994) yaitu: = ungu = kuning 2 = hijau tua 3= oranye 4 = biru muda = coklat = kemerahan = hijau muda 8= merah 9 = biru tua 4 3 9 2 Gambar 4.2 Contoh sistem penjajaran menggunakan kode warna pada section 4Jurnal Rekam Medis, ISSN 99-9, VOL.VII. NO., MARET 23, Hal 9-

SIMPULAN. Bahwa Standar Prosedur Operasional (SPO) RSUD Kabupaten Sukoharjo memiliki kebijakan tentang penyimpanan dokumen rekam medis (filing) dengan nomor dokumen 28/SPO.RM/VII/28 yang berisi penyimpananan dan penjajaran dokumen rekam medis. Akan tetapi belum sesuai dengan penjajaran yang dilakukan saat ini. 2. Pelaksanaan penjajaran dokumen rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat di bagian filingtidak menggunakan tracer sebagai kartu petunjuk keluar serta untuk pencegahan misfile dapat dilakukan penyisiran dokumen rekam medis secara periodik setiap satu bulan sekali dan menerapkan kode warna pada dokumen rekam medis. DAFTAR PUSTAKA DepkesRI. 2. Pedoman Penyelenggaraan Dan Prosedur Rekam Medis Rumah Sakit Di Indonesia. Jakarta: Depkes RI., 28. PerMenKes RI No 29/MENKES/PER/III/28, Tentang Rekam Medis. Jakarta : Depkes RI Hatta, G R. 2. Pedoman Manajemen Informasi Kesehatan Di Sarana Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Universitas Indonesia. Huffman, E. 994. health information management. Ed,C. jenifer. Illinois. Physicians Record Company.USA Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). 22. Panduan penyusunan dokumen akreditasi. Jakarta: Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS) Narbuko, K. 28. Metodologi Penelitian Memberikan Bekal Teoritis Pada Mahasiswa Tentang Metodologi Penelitian dengan Langkah Yang Benar. Jakarta: Bumi Aksara. Notoatmodjo, S. 2. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Tinjauan Pelaksanaan Sistem Penjajaran...(Susi Ernawati, Tri Lestari, dk)

Rustiyanto, E dan Warih, A R. 2. Manajemen Filing Dokumen Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan. Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Permata Indonesia. Sugiyono. 2. Metodologi Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: CV.Alfabeta. Taufiqurrohman, M A. 29. Pengantar Metodologi Penelitian Untuk Kesehatan.Surakarta: LPP UNS dan UNS Press. Jurnal Rekam Medis, ISSN 99-9, VOL.VII. NO., MARET 23, Hal 9-