BAB IV KONDISI UMUM LOKASI

dokumen-dokumen yang mirip
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Sejarah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

IV. KONDISI UMUM 4.1 Letak Geografis dan Aksesibilitas

persepsi pengunjung yang telah dibahas pada bab sebelumnya. VIII. PROSPEK PENGEMBANGAN WISATA TAMAN WISATA ALAM GUNUNG PANCAR

IV. GAMBARAN UMUM. Gebernur Provinsi DKI Jakarta Nomor: 202 tahun Hutan Kota

I. PENDAHULUAN. beragam adat istiadat, bahasa, agama serta memiliki kekayaan alam, baik yang ada di

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Kawasan Tahura WAR mencakup luas areal ,31 ha secara geografis

Kata kunci: Fungsi hutan, opini masyarakat, DAS Kelara

BAB III METODE PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

LAPORAN IDENTIFIKASI DAN INVENTARISASI OBYEK WISATA ALAM DI KARANGTEKOK BLOK JEDING ATAS. Oleh : Pengendali EkosistemHutan

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata sedang digalakkan oleh pemerintah dan merupakan andalan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Kehutanan Nomor 41 tahun 1999, hutan adalah

IV. KONDISI DAN GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. administratif berada di wilayah Kelurahan Kedaung Kecamatan Kemiling Kota

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

alami maupun buatan. Perancangan wisata alam memerlukan ketelitian dalam memilih objek wisata yang akan dikembangkan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. 2007:454). Keanekaragaman berupa kekayaan sumber daya alam hayati dan

III. GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan olahan data penulis, dengan menggunakan check list maka

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

GAMBARAN UMUM KARAKTERISTIK RESPONDEN Gambaran Umum Pengunjung (Wisatawan) ada pengunjung yang berasal dari luar negeri (wisatawan mancanegara)

I. PENDAHULUAN. dengan wilayah hutan tropis, tanah dan area lautan yang luas, serta kaya akan

BAB III GAMBARAN LOKASI STUDI

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

Perancangan Green Map Kebun Binatang Surabaya guna. memudahkan Informasi Wisatawan BAB I PENDAHULUAN

KEADAAN UMUM WILAYAH

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Secara Geografis Pantai Sari Ringgung (PSR) terletak di posisi LS dan

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

serta menumbuhkan inspirasi dan cinta terhadap alam (Soemarno, 2009).

BAB IV GAMBARAN LOKASI

BAB I PENDAHULUAN. kekayaaan sumber daya dan keanekaragaman hayati berupa jenis-jenis satwa maupun

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

III. BAHAN DAN METODE

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hutan di Indonesia merupakan sumber daya alam yang cukup besar

IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

Analisa Manfaat Biaya Proyek Pembangunan Taman Hutan Raya (Tahura) Bunder Daerah Istimewa Yogyakarta

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. terkecil lingkup Balai Besar TNBBS berbatasan dengan:

PENGEMBANGAN KAWASAN HUTAN WISATA PENGGARON KABUPATEN SEMARANG SEBAGAI KAWASAN EKOWISATA TUGAS AKHIR

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN

Tabel 7. Luas wilayah tiap-tiap kabupaten di Provinsi Jawa Barat. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pariwisata merupakan sektor mega bisnis. Banyak orang

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. km dari pusat pemerintahan kecamatan. Desa Talang Mulya mempunyai luas 654

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Letak dan Luas. Komponen fisik

III. KEADAAN UMUM LOKASI

TINJAUAN PUSTAKA. Danau. merupakan salah satu bentuk ekosistem perairan air tawar, dan

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

ANALISA MANFAAT BIAYA PROYEK PEMBANGUNAN TAMAN HUTAN RAYA (TAHURA) BUNDER DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

1 PENDAHULUAN. Latar Belakang

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

6 PERTIMBANGAN KAWASAN KARST DALAM PENYUSUNAN ZONASI TNMT

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

cenderung akan mencari suasana baru yang lepas dari hiruk pikuk kegiatan sehari hari dengan suasana alam seperti pedesaan atau suasana alam asri yang

VIII. ANALISIS DAMPAK EKONOMI KEBERADAAN WISATA ALAM HUTAN WISATA PUNTI KAYU PALEMBANG

BAB II DESKRIPSI TEMPAT WISATA Sejarah Taman Wisata Alam Mangrove Pantai Indah Kapuk. lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya.

BAB I PENDAHULUAN. Negara. Pembangunan pariwisata mulai digalakkan, potensi potensi wisata yang

I. PENDAHULUAN. yang serius dari pemerintah. Hal ini didukung dengan adanya program

III. KONDISI UMUM LOKASI

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Pulau Panjang (310 ha), Pulau Rakata (1.400 ha) dan Pulau Anak Krakatau (320

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

KAJIAN UMUM WILAYAH Wilayah Administrasi, Letak Geografis dan Aksesbilitas

BAB III METODE PENELITIAN. Putih yang terletak di Kecamatan Ranca Bali Desa Alam Endah. Wana Wisata

III. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

INVENTARISASI DAN ANALISIS HABITAT TUMBUHAN LANGKA SALO

3. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. Letak Geografis

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Lokasi dan Kondisi Geografis Taman Wisata Alam Gunung Pancar mempunyai luas 447,50 hektar.

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang adalah kabupaten yang terdapat di Provinsi

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN. No. 408/Kpts-II/1993. Hutan Pendidikan merupakan hasil dari Perjanjian

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

KONDISI UMUM PERUSAHAAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki tanah air yang kaya dengan sumber daya alam dan

RINGKASAN. mendukung keberadaan Taman Laut Banda dengan mempertimbangkan aspek

PENDAHULUAN Latar Belakang

IV KONDISI UMUM TAPAK

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, letaknya sangat strategis karena berada di ujung Pulau Sumatera

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Transkripsi:

24 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI 4.1 Sejarah Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Punti Kayu merupakan kawasan yang berubah peruntukannya dari kebun percobaan tanaman kayu menjadi taman wisata di Kota Palembang. Kawasan ini ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 57/Kpts-II/1985 tanggal 7 Maret 1985. Izin Pengusahaan Pariwisata Alam (IPPA) diberikan kepada PT. Indosuma Putra Citra dengan Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Nomor 735/Kpts-II/1999 tanggal 22 September 1999 yang pengelolaanya di bawah Balai Konservasi Sumberdaya Alam Sumatera Selatan. Kemudian kawasan ini ditetapkan sebagai Taman Wisata Alam Punti Kayu berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 9273/Kpts- II/2002 tanggal 7 Oktober 2002. Luas kawasan TWA Punti Kayu yang dikelola oleh PT. Indosuma Putra Citra yaitu 39,9 ha (Sawitry 2004). Pengusahaan pariwisata alam TWA Punti Kayu bertujuan untuk memanfaatkan dan mengembangkan potensi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara lestari agar dapat memberikan keuntungan secara ekologi dan ekonomi. Sehingga dapat mendukung program pemerintah di bidang kepariwisataan yaitu meningkatkan pendapatan negara di sektor non migas, membuka kesempatan berusaha dan kesempatan bekerja bagi seluruh masyarakat khususnya masyarakat di sekitar TWA Punti Kayu (PT Indosuma Putra Citra 2009). 4.2 Kondisi Fisik 4.2.1 Letak dan Luas TWA Punti Kayu secara geografis terletak antara 103 11-103 13 BT dan 3 11-3 12 LS. Lokasi TWA Punti Kayu berbatasan dengan areal dan kawasan sebagai berikut (Sawitry 2004): a. Sebelah utara berbatasan dengan Jl. Raya Kol. H. Burlian dan tanah milik Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan. b. Sebelah timur berbatasan dengan perumahan penduduk.

25 c. Sebelah selatan berbatasan dengan tanah Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, dan tanah negara Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Selatan. d. Sebelah barat berbatasan dengan daerah rawa- rawa Talang Buruk. Kawasan ini secara administrasi terletak di dalam wilayah Kecamatan Sukarame, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan seluas 50 ha. 4.2.2 Topografi Kawasan TWA Punti Kayu bertopografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian antara 3-20 m dpl. Kawasan TWA ini sebagian besar berupa daratan seluas 38,8 ha dan sisanya 11,2 ha berupa rawa tergenang sepanjang tahun (Sawitry 2004). 4.2.3 Iklim dan Hidrologi Iklim kawasan TWA Punti Kayu menurut sistem klasifikasi Schmidt dan Ferguson (1952) termasuk ke dalam tipe iklim A dengan dua musim yaitu musim kemarau yang terjadi antara bulan April-September dan musim penghujan antara bulan Oktober-Maret. Jumlah curah hujan tahunan berkisar antara 2.350-2.864 mm/tahun. Suhu tertinggi mencapai 34 C dan suhu terendah 28 C, dengan kelembaban udara relatif rata-rata sekitar 68%. Sumber air yang terdapat di TWA Punti Kayu berupa sungai dan sumur. Dua buah sungai dimaksud yaitu Sungai Seluang dan Sungai Kemang. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih diperoleh dari sumur yang kedalaman air tanahnya antara 2-3 m (Sawitry 2004). 4.2.4 Tanah dan Geologi Jenis tanah di TWA Punti Kayu berdasarkan Peta Tanah Eksploitasi Sumatera Selatan (Lembaga Penelitian Tanah dan Pemupukan) adalah Podsolik Merah Kuning dengan susunan geologi terdiri dari formasi Neogen (Pliosin dan Nisen) berdasarkan Peta Ikhtisar Geologi Sumatera Selatan.

26 4.2.5 Aksesibilitas TWA Punti Kayu merupakan tempat wisata yang mempunyai aksesibilitas yang tinggi karena lokasinya yang terletak di pinggir jalan raya tepatnya di Jl. Raya Kol. H. Burlian. Kawasan ini menghubungkan Kota Palembang ke arah Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang sejauh 7 km selama ±15 menit. Fasilitas transportasi angkutan darat yang memadai melalui jalan beraspal dengan kondisi baik (Sihotang 1999). 4.3 Kondisi Biologi 4.3.1 Keanekaragaman Flora Vegetasi kawasan TWA Punti Kayu 32 ha merupakan hutan tanaman yang didominasi oleh jenis pinus (Pinus merkusii), mahoni (Swietenia mahagoni), kayu putih (Melaleuca leucadendron), akasia (Acacia auriculiformis), dan Acacia mangium (Sawitry 2004). 4.3.2 Keanekaragaman Fauna Keanekaragaman jenis dan populasi satwa yang ada di taman wisata alam ini sangat sedikit, hal ini berkaitan erat dengan keanekaragaman jenis pohon yang sangat terbatas, luas, serta kondisi lingkungan di sekitar TWA Punti Kayu (Sawitry 2004). Jenis fauna yang terdapat di lokasi ini antara lain monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), siamang (Hylobates syndactylus), beruk (Macaca nemestrina), ular piton (Python spp.), burung raja udang (Halcyon chloris), murai (Copsychus malabaricus), kutilang (Pycnonotus aurigaster), dan bubut (Centripus sinensis) (Sawitry 2004). 4.4 Potensi Wisata TWA Punti Kayu sebagian besar ditumbuhi pohon pinus yang merupakan hutan tanaman. TWA ini mempunyai beberapa tempat yang dijadikan obyek wisata yaitu Hutan Pinus, Taman Satwa, Taman Rekreasi, Danau, Arena Outbound, Museum Fauna, Kolam Renang, dan Panggung Hiburan. Masingmasing obyek mempunyai karakteristik masing-masing sehingga menarik untuk dikunjungi (Tabel 11).

27 Tabel 11 Obyek daya tarik wisata di TWA Punti Kayu No Obyek wisata Deskripsi 1. Hutan tanaman berupa hutan pinus Kawasan hutan tanaman yang memberikan hawa yang sejuk dan segar serta pemandangan alam yang indah. Selain itu, lokasi hutan pinus sering digunakan untuk foto pra wedding 2. Museum Fauna Museum fauna berisi satwa-satwa yang diawetkan 3. Taman Satwa Taman satwa berisi satwa-satwa baik yang dilindungi maupun yang tidak dilindungi. Satwa yang terdapat di taman satwa merupakan satwa titipan dari hasil sitaan BKSDA. Satwa tersebut dimanfaatkan untuk wisata pendidikan kepada masyarakat mengenai satwa 4. Danau Pengunjung bisa menikmati pemandangan alam yang indah serta dapat berekreasi perahu yang telah disediakan pengelola. Lokasi ini juga merupakan tempat yang sering digunakan untuk foto pra wedding 5. Taman Rekreasi Kegiatan yang dapat dilakukan di taman rekreasi ialah bermain komedi putar, kincir, jet putar, dan permainan lainnya. Di lokasi ini pengunjung juga dapat menunggang gajah dan kuda ditemani oleh pawangnya masing-masing 6. Arena Outbound Outbound yang disediakan yaitu flying fox yang dapat dinikmati oleh pengunjung dengan harga terjangkau 7. Kolam Renang Kolam renang yang dapat dikunjungi pengunjung yang mau berenang 8. Panggung Hiburan Panggung hiburan diperuntukkan untuk menghibur pengunjung yang datang ke TWA Punti Kayu. Panggung hiburan ini hanya dibuka pada saat ramai pengunjung yaitu pada hari libur nasional 4.5 Organisasi Pengelola Struktur organisasi dimaksudkan untuk memberikan fungsi dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan baik secara struktural maupun fungsional Adapun rencana struktural organisasi untuk pengusahaan pariwisata alam di TWA Punti Kayu (Sihotang 1999). Pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab adalah sebagai berikut: 1. Direktur Bertugas merencanakan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan kebijaksanaan-kebijaksanaan dan tujuan perusahaan. 2. Manajer Pelayanan Umum Bertugas menangani dan mengkoordinasikan hal-hal yang berhubungan dengan wisatawan, menangani pelayanan serta melakukan perencanaan pemasaran yang berkaitan dengan anggaran dan peningkatan pendapatan serta peningkatan wisatawan.

28 3. Manajer Peralatan/ Perlengkapan Bertugas menangani, mengontrol, dan mengkoordinasikan kebersihan seluruh fasilitas pengelolaan, fasilitas rekreasi, fasilitas penunjang lainnya beserta lingkungannya, mengkoordinasikan dan mengontrol semua urusan yang berhubungan dengan masalah teknis seperti penyediaan air bersih serta mengkoordinasikan masalah personalia. 4. Manajer Keuangan Bertugas melakukan perencanaan, koordinasi, dan pengendalian yang berkaitan dengan anggaran, sistem, dan prosedur akuntansi serta membuat laporan keuangan secara periodik. 5. Manajer Personalia Bertugas menangani dan mengontrol seluruh kegiatan petugas lapangan dari seluruh kegiatan pengusahaan. 6. Manajer Keamanan dan Lingkungan Bertugas melakukan perencanaan, koordinasi dan pengendalian yang berkaitan dengan masalah lingkungan dan keamanan. Jumlah tenaga kerja yang dimiliki oleh TWA Punti Kayu adalah 9 orang di bawah PT. Indosuma Putra Citra. Tenaga kerja tersebut belum termasuk pekerja harian lepas serta tenaga kerja tambahan pada hari minggu dan libur nasional yang biasanya mengalami lonjakan pengunjung. Tenaga kerja harian lepas dan tambahan merupakan penduduk sekitar kawasan yang diberdayakan. Petugas bagian taman satwa (animal keeper) tidak memiliki dasar pendidikan pengelolaan satwa.