BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Berdasarkan penyebaran data kepada auditor di Kantor Akuntan Publik yang berada di Jakarta Barat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 80 buah. Dari 80 kuesioner yang kembali, ada 1 kuesioner yang tidak dapat digunakan, dikarenakan data tidak lengkap dan kurang ketelitian dalam mengisi. Berikut ini ringkasan pengiriman dan penerimaan kuesioner : Tabel 4.1 Hasil Distribusi Penyebaran Kuesioner Keterangan Jumlah Persentase Kuesioner yang dikirim 80 100% Kuesioner yang kembali 80 100% Kuesioner yang tidak dapat digunakan 1 1% Kuesioner yang dapat digunakan 79 99% Sumber: Data diolah 2017 68
69 Tabel 4.2 Hasil Distribusi Penyebaran Kuesioner Berdasarkan KAP No Nama KAP Hasil Hasil Kuesioner Persentase Penyebaran Pengembalian Yang Dapat Kuesioner Kuesioner Digunakan 1 Drs. Chaeroni & 10 10 10 13% Rekan 2 Sukrisno, Sarwoko 5 5 5 6% & Sandjaja 3 Drs. Tjhin Tjiap 10 10 9 11% Lung, MM. BAP 4 Moch. Zainuddin, 10 10 10 13% Sukmadi & Rekan 5 Dra. Rosalia 15 15 15 18% Hawani, M.M & Rekan 6 Idris & Sudiharto 10 10 10 13% 7 Faisal Riza, AK., 10 10 10 13% CA., CPA 8 Drs. Soetopo Insja 10 10 10 13% Total 80 80 79 100% Sumber: Data diolah 2017 Sebelum melakukan pengujian statistik terlebih dahulu peneliti melihat profil auditor sebagai responden. Peneliti menyertakan lembar identitas diri responden disetiap rangkap kuesioner yang terdiri dari:
70 1. Profil Responden Berdasarkan Usia Auditor Berdasarkan usia dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu: dari 25 tahun, antara 25 sampai 35 tahun, antara 36 sampai 45 tahun dan lebih dari 45 tahun. Dengan melihat tabel 4.3 dibawah ini dapat kita lihat prosentase responden berdasarkan usia. Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Usia Auditor Usia Jumlah Persentase < 25 34 43% 25 35 41 52% 36 45 4 5% > 45 0 0% Total 79 100% Sumber: Data diolah 2017 Hasil penelitian berdasarkan tabel usia (tabel 4.3) menunjukkan bahwa jumlah auditor yang berusia kurang dari 25 tahun sebanyak 34 orang atau (43%), sedangkan berusia 25 sampai 35 tahun sebanyak 41 orang atau (52%), sedangkan berusia 36 sampai 45 tahun sebanyak 4 orang atau (5%) dan yang berusia lebih dari 45 tahun sebanyak 0 orang atau (0%). Usia 26 sampai 35 tahun memiliki prosentase tertinggi karna dari KAP tersebut banyak yang merupakan karyawan lama.
71 2. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Auditor Berdasarkan jenis kelamin dibagi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu : Laki-laki dan Perempuan. Dengan melihat tabel 4.4 dibawah ini dapat kita lihat presentase responden laki-laki dan responden perempuan. Tabel 4.4 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Auditor Jenis Kelamin Jumlah Persentase Laki-laki 35 44% Perempuan 44 56% Total 79 100% Sumber: Data diolah 2017 Hasil penelitian berdasrkan jenis kelamin (tabel 4.4) menunjukan bahwa jumlah auditor yang paling banyak adalah auditor laki-laki sebanyak 35 orang atau (44%), dan jumlah auditor perempuan 44 orang atau (56%). 3. Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Auditor Berdasarkan pendidikan terakhir dibagi menjadi 4 (empat) kategori, yaitu : Diploma 3, Strata 1 (S1), dan Strata 2 (S2), Strata 3 (S3). Dengan melihat tabel 4.5 dibawah ini dapat kita melihat prosentase responden berdasarkan pendidikan terakhir.
72 Tabel 4.5 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Auditor Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase Diploma 3 3 4% Strata 1 (S1) 71 90% Strata 2 (S2) 5 6% Strata 3 (S3) 0 0% Total 79 100% Sumber: Data diolah 2017 Hasil penelitian berdasarkan pendidikan terakhir (tabel 4.5) menunjukan bahwa jumlah auditor yang memiliki tingkat pendidikan Diploma 3 sebanyak 3 orang atau (4%), Strata 1 (S1) sebanyak 71 orang atau (90%), dan untuk Strata 2 (S2) sebanyak 5 orang atau (6%) dan untuk Strata 3 (S3) sebanyak 0 orang atau (0%). 4. Profil Responden Berdasarkan Jabatan Auditor Berdasarkan pendidikan terakhir dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu : Manajer, Senior Auditor, Junior Auditor. Dengan melihat tabel 4.6 dibawah ini dapat kita melihat prosentase responden berdasarkan jabatan. Tabel 4.6 Profil Responden Berdasarkan Jabatan Auditor Jabatan Jumlah Persentase Junior Auditor 57 58% Senior Auditor 22 22% Manager 0 0 Total 79 100% Sumber: Data diolah 2017
73 Hasil penelitian Tabel 4.6, menunjukan bahwa Jabatan sebagai auditor junior lebih banyak sebanyak 57 orang atau (58%), auditor senior sebanyak 22 orang atau (22%), dan manager 0 orang atau (0%). 5. Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Auditor Berdasarkan usia lamanya bekerja dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu: 1 sampai 5 tahun, 6 sampai 10 tahun, dan diatas 10 tahun. Dengan melihat tabel 4.7 ini dapat kita lihat prosentase responden berdasarkan lama bekerja. Tabel 4.7 Profil Responden Berdasarkan Lama Bekerja Auditor Lama Bekerja Jumlah Persentase 1 5 Tahun 60 76% 6-10 Tahun 14 18% > 10 Tahun 5 6% Total 79 100% Sumber: Data diolah 2017 Hasil penelitian berdasarkan lama bekerja (tabel 4.7) menunjukkan bahwa jumlah auditor yang memiliki lama bekerja 1 sampai 5 tahun sebanyak 60 orang atau (76%), lama bekerja 6 sampai 10 tahun sebanyak 14 orang atau (18%), lama bekerja diatas 10 tahun sebanyak 5 orang atau (6%).
74 B. Uji Statistik Deskriptif Berdasarkan analisis deskriptif yang dilakukan terhadap variabel penelitian diperoleh nilai rata-rata, nilai minimum dan maksimum serta standar deviasi sebagai berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Statisik Deskriptif Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Independensi 79 17 30 23.59 2.629 Struktur Audit 79 15 25 20.44 2.129 Komitmen Organisasi 79 16 30 23.80 3.295 Motivasi 79 27 45 37.47 4.329 Kinerja Auditor 79 30 50 41.52 4.449 Valid N (listwise) 79 Berdasarkan tabel 4.8 diatas menunjukkan bahwa jumlah data yang dianalisa adalah sebanyak 79 responden dan masing-masing variabel akan disajikan dibawah ini: 1. Hasil statistik deskriptif atas variabel independensi menunjukkan bahwa independensi memiliki nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel independensi terhadap 79 responden yang telah dianalisa adalah 17 dan 30, responden yang menjawab dengan skor minimum ada pada responden nomor 49, dan responden yang menjawab dengan skor maksimum ada pada responden nomor 28, 30, 31, 32. Sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 23.59 dan 2.629. Kondisi
75 tersebut menunjukkan bahwa independensi pada Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Jakarta Barat umumnya cukup baik. Hal ini karena nilai rata-rata independensi auditor sebasar 23.59 lebih mendekati nilai maksimum yaitu sebesar 30 dan standar deviasi sebesar 2.629 dibawah nilai rata-rata, hal ini menunjukkan data yang digunakan merupakan data yang baik. 2. Hasil statistik deskriptif atas variabel struktur audit menunjukkan bahwa struktur audit memiliki nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel independensi terhadap 79 responden yang telah dianalisa adalah 15 dan 25, responden yang menjawab dengan skor minimum ada pada responden nomor 53, 61, 63, dan responden yang menjawab dengan skor maksimum ada pada responden nomor 10, 26, 27, 30, 31, 32. Sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 20.44 dan 2.129. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa struktur audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Jakarta Barat umumnya cukup baik. Hal ini karena nilai rata-rata struktur audit 20.44 lebih mendekati nilai maksimum yaitu sebesar 25 dan standar deviasi sebesar 2.129 dibawah nilai rata-rata, hal ini menunjukkan data yang digunakan merupakan data yang baik. 3. Hasil statistik deskriptif atas variabel komitmen organisasi menunjukkan bahwa komitmen organisasi memiliki nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel independensi terhadap 79 responden yang telah dianalisa adalah 16 dan 30, responden yang menjawab dengan skor minimum ada pada responden nomor 60, 65, dan responden yang
76 menjawab dengan skor maksimum ada pada responden nomor 26, 27, 30, 31, 32. Sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 23.80 dan 3.295. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa struktur audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Jakarta Barat umumnya cukup baik. Hal ini karena nilai rata-rata struktur audit 23.80 lebih mendekati nilai maksimum yaitu sebesar 30 dan standar deviasi sebesar 3.295 dibawah nilai rata-rata, hal ini menunjukkan data yang digunakan merupakan data yang baik. 4. Hasil statistik deskriptif atas variabel motivasi kerja menunjukkan bahwa motivasi kerja memiliki nilai minimum dan maksimum dari total skor variabel independensi terhadap 79 responden yang telah dianalisa adalah 27 dan 45, responden yang menjawab dengan skor minimum ada pada responden nomor 46, 61, 63, dan responden yang menjawab dengan skor maksimum ada pada responden nomor 27, 28, 30, 31, 32, 72, 74, 75. Sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 37.47 dan 4.329. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa motivasi kerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Jakarta Barat umumnya cukup baik. Hal ini karena nilai rata-rata struktur audit 37.47 lebih mendekati nilai maksimum yaitu sebesar 45 dan standar deviasi sebesar 4.329 dibawah nilai rata-rata, hal ini menunjukkan data yang digunakan merupakan data yang baik. 5. Hasil statistik deskriptif atas variabel kinerja auditor menunjukkan bahwa kinerja auditor memiliki nilai minimum dan maksimum dari total skor
77 variabel independensi terhadap 79 responden yang telah dianalisa adalah 30 dan 50, responden yang menjawab dengan skor minimum ada pada responden nomor 61, 63, dan responden yang menjawab dengan skor maksimum ada pada responden nomor 26, 27, 30, 31, 32, 72, 73. Sedangkan rata-rata dan standar deviasi secara berturut-turut adalah 41.52 dan 4.449. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa struktur audit pada Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Jakarta Barat umumnya cukup baik. Hal ini karena nilai rata-rata struktur audit 41.52 lebih mendekati nilai maksimum yaitu sebesar 50 dan standar deviasi sebesar 4.449 dibawah nilai rata-rata, hal ini menunjukkan data yang digunakan merupakan data yang baik. C. Pengujian Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Untuk mengukur validitas dapat dilakukan dengan menganalisis butir, yaitu dengan mengkorelasikan skor butir pertanyaan dengan total skor pada setiap variabel. Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n 2, dalam hal ini adalah jumlah sampel. Pada kasus kinerja
78 auditor jumlah sampel (n) = 79 responden, sehingga besarnya df dapat dihitung 79 2 = 77. Dengan df = 77 dan alpha 0,05 didapat r tabel = 0.1864. Dengan menggunakan program SPSS versi 20, hasil uji validitas dari lima variabel untuk 79 responden disajikan dalam tabel dibawah ini. Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Independensi Item Pertanyaan Person Correlation Sig (2-tailed) Keterangan IND1 0.675 0.000 VALID IND2 0.750 0.000 VALID IND3 0.660 0.000 VALID IND4 0.808 0.000 VALID IND5 0.801 0.000 VALID IND6 0.564 0.000 VALID Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Struktur Audit Item Pertanyaan Person Correlation Sig (2-tailed) Keterangan SA1 0.700 0.000 VALID SA2 0.749 0.000 VALID SA3 0.728 0.000 VALID SA4 0.766 0.000 VALID SA5 0.752 0.000 VALID
79 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas Variabel Komitmen Organisasi Item Pertanyaan Person Correlation Sig (2-tailed) Keterangan KO1 0.812 0.000 VALID KO2 0.789 0.000 VALID KO3 0.776 0.000 VALID KO4 0.837 0.000 VALID KO5 0.722 0.000 VALID KO6 0.789 0.000 VALID Item Pertanyaan Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Person Correlation Sig (2-tailed) Keterangan MK1 0.775 0.000 VALID MK2 0.815 0.000 VALID MK3 0.704 0.000 VALID MK4 0.783 0.000 VALID MK5 0.825 0.000 VALID MK6 0.808 0.000 VALID MK7 0.772 0.000 VALID MK8 0.784 0.000 VALID MK9 0.826 0.000 VALID
80 Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Auditor Item Pertanyaan Person Correlation Sig (2-tailed) Keterangan KA1 0.710 0.000 VALID KA2 0.788 0.000 VALID KA3 0.758 0.000 VALID KA4 0.728 0.000 VALID KA5 0.692 0.000 VALID KA6 0.666 0.000 VALID KA7 0.656 0.000 VALID KA8 0.663 0.000 VALID KA9 0.758 0.000 VALID KA10 0.750 0.000 VALID Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan pada semua variabel memiliki r hitung > 0,1864 dan nilai signifikasi dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan yang digunakan untuk mengukur seluruh variabel dinyatakan valid. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas ini dilakukan untuk menguji konsistensi data dalam jangka waktu tertentu, yaitu mengetahui sejauh mana pengukuran yang digunakan dapat dipercaya/diandalkan. Suatu konstruk dikatakan reliable apabila memberikan nilai cronbach alpha > 0.70 (Ghozali 2013:48). Berikut ini hasil dari uji reliabilitas.
81 Tabel 4.14 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach Alpha Alpha Keputusan Independensi 0,810 0,70 Reliabel Struktur Audit 0,793 0,70 Reliabel Komitmen Organisasi 0,878 0,70 Reliabel Motivasi 0,924 0,70 Reliabel Kinerja Auditor 0,895 0,70 Reliabel Berdasarkan tabel 4.14 diatas, hasil pengujian variabel independensi diperoleh cronbach alpha 0.810 > 0.70, variabel struktur audit diperoleh cronbach alpha 0.793 > 0.70, variabel komitmen organisasi diperoleh cronbach alpha 0.878 > 0.70, variabel motivasi diperoleh cronbach alpha 0.924 > 0.70, variabel kinerja auditor diperoleh cronbach alpha 0.895 > 0.70. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliabel karena memiliki nilai Cronbach Alpha lebih dari 0,70. D. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi data yang normal atau mendekati normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji
82 Kolmogorov Smirnov, jika probabilitas lebih besar daripada alpha (α = 0,05) maka asumsi normalitas terpenuhi. Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 79 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation 2.64178472 Most Extreme Differences Absolute.076 Positive.076 Negative -.056 Kolmogorov-Smirnov Z.674 Asymp. Sig. (2-tailed).755 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa hasil uji kolmogorov-smirnov Z untuk seluruh variabel memberikan nilai 0,674 dengan asymp sig (2-tailed) yaitu 0,755 yang berarti lebih besar dari 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal. Oleh karena itu, data ini telah memenuhi asumsi normalitas dan dapat dianalisis lebih lanjut dengan mengggunakan analisis regresi.
83 2. Uji Multikolinearitas Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada tidaknya variabel independen yang memiliki kemiripan dengan variabel independen yang lain dalam satu model regresi linear. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai tolerance > 0,10 dan nilai VIF <10 maka tidak terjadi gejala multikolinearitas. Dibawah ini adalah hasil pengujian multikolinearitas. Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF Independensi.450 2.224 1 Struktur Audit.552 1.813 Komitmen Organisasi.405 2.467 Motivasi.411 2.435 Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa hasil uji multikolonieritas menunjukkan bahwa nilai tolerance setiap variabel independen lebih besar dari 0,10 dan nilai VIF tidak lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengindikasikan adanya multikolonieritas atau asumsi non multikolonieritas terpenuhi.
84 3. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi Heteroskedastisitas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji glejser. Metode uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini adalah hasil uji glejser: Tabel 4.17 Hasil Uji Heterokedatisitas Coefficients a Model Unstandardized Standardized t Sig. Coefficients Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 6.234 1.807 3.450.001 Independensi -.170.096 -.293-1.778.080 1 Struktur Audit.060.107.083.562.576 Komitmen Organisasi.026.081.057.326.745 Motivasi -.051.061 -.145 -.845.401 a. Dependent Variable: AbsUt
85 Berdasarkan table 4.17 diatas terlihat bahwa nilai signifikansi dari variabel independensi sebesar 0,080, struktur audit sebasar 0,576, komitmen organisasi sebesar 0,745 dan motivasi sebesar 0,401. Ini berarti pada model regresi ini tidak terjadi heteroskedastisitas. E. Uji Kesesuaian Model 1. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisoen determinasi adalah antara nol dan satu (0<R<1). Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1.805 a.647.628 2.712 a. Predictors: (Constant), Motivasi, Struktur Audit, Independensi, Komitmen Organisasi b. Dependent Variable: Kinerja Auditor
86 Berdasarkan tabel 4.18 diatas besarnya Adjusted R 2 adalah 0,628 hal ini berarti 62,8% variabel dependen kinerja auditor dapat dijelaskan oleh variabel independen yang meliputi independensi, struktur audit, komitmen organisasi dan motivasi. Sedangkan sisanya 37,2% (100% - 62,8%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti. Nilai Standar Error of Estimate yang diperoleh sebesar 2,712. Dimana semakin kecil nilai Standar Error of Estimate akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen. 2. Uji Statistik f (Pengujian Secara Bersama) Uji f digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 ( α = 5% ). Hasil uji statistik F dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik f ANOVA a Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. Regression 999.357 4 249.839 33.963.000 b 1 Residual 544.364 74 7.356 Total 1543.722 78 a. Dependent Variable: Kinerja Auditor b. Predictors: (Constant), Motivasi, Struktur Audit, Independensi, Komitmen Organisasi
87 Berdasarkan tabel 4.19 dapat diketahui bahwa nilai F hitung diperoleh sebesar 33,963 dengan tingkat signifikansi 0,000 sedangkan pada F tabel dengan signifikansi diketahui df1 = k 1, (dimana k adalah jumlah variabel) atau 5 1 = 4 dan df2 = n k, (dimana n adalah jumlah sampel) atau 79 5 =74, maka F tabel diperoleh sebesar 2,47. Berdasarkan kriteria uji F yang telah ditentukan, oleh karena itu F hitung > F tabel (33,963 > 2,47) dan tingkat signifikan < 0,05 atau 0,000 < 0,05 maka keputusan yang diambil adalah Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan kata lain bahwa persamaan regresi yang terbentuk dari variabel independensi, struktur audit, komitmen organisasi dan motivasi sebagai variable independen secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor sebagai variabel dependen. F. Uji Hipotesis 1. Uji Statistik t Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 0,05 (α = 5%). Kriteria penilaian yang dipakai adalah apabila p-value (pada kolom sig) < α, dan t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Berdasarkan t tabel dengan tingkat signifikan 0,05/2 = 0,025 (pengujian dua sisi) dan df = n k atau 79 5 = 74, maka diperoleh t tabel sebesar 1,9925. Hasil uji t dapat dilihat sebagai berikut:
88 Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t Coefficients a Model Unstandardized Standardized T Sig. Coefficients Coefficients B Std. Beta Error 1 (Constant) 8.266 3.285 2.516.014 Independensi.183.174.108 1.048.298 Struktur Audit.081.194.039.416.678 Komitmen Organisasi.301.146.223 2.056.043 Motivasi.537.111.523 4.853.000 a. Dependent Variable: Kinerja Auditor Tabel 4.21 Hasil Uji Hipotesis Hipotesis t tabel t hitung Sig Keputusan H1: Independensi terhadap 1,993 1,048 0,298 Ditolak kinerja auditor H2: Struktur audit 1,993 0,416 0,678 Ditolak terhadap kinerja auditor H3: Komitmen organisasi 1,993 2,056 0,043 Diterima terhadap kinerja auditor H4: Motivasi terhadap 1,993 4,853 0,000 Diterima kinerja auditor
89 Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.20 dan 4.21 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Variabel independensi menghasilkan t hitung 1,048 < t table 1,993 dan signifikansi sebesar 0,298 > alpha 0,05. Hal ini berarti variabel independensi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Sehingga hipotesis pertama (H1) ditolak. b. Variabel struktur audit menghasilkan t hitung 0,416 < t tabel 1,993 dan signifikansi sebesar 0,678 > alpha 0,05. Hal ini berarti variabel struktur audit tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Sehingga hipotesis kedua (H2) ditolak. c. Variabel komitmen organisasi menghasilkan t hitung 2,056 > t tabel 1,993 dan signifikansi sebesar 0,043 < alpha 0,05. Hal ini berarti variabel komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor. Sehingga hipotesis ketiga (H3) diterima. d. Variabel motivasi menghasilkan t hitung 4,853 > t tabel 1,993 dan signifikansi sebesar 0,000 < alpha 0,05. Hal ini berarti variabel motivasi berpengaruh terhadap kinerja auditor. Sehingga hipotesis keempat (H4) diterima. 2. Uji Analisis Regresi Linear Berganda Metode regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu independensi (X 1 ), struktur audit (X 2 ), komitmen organisasi (X 3 ) dan motivasi (X 4 ) terhadap
90 variabel dependen kinerja auditory). Tabel berikut ini menunjukkan hasil uji regresi linier berganda: Tabel 4.22 Hasil Uji Analisis Regresi Linear Berganda Model 1 Coefficients a Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta (Constant) 8.266 3.285 2.516.014 Independensi.183.174.108 1.048.298 Struktur Audit.081.194.039.416.678 Komitmen Organisasi T Sig..301.146.223 2.056.043 Motivasi.537.111.523 4.853.000 a. Dependent Variable: Kinerja Auditor Berdasarkan tabel 4.22 maka dapat diketahui persamaan regresi untuk penerapan sistem independensi, struktur audit, komitmen organisasi dan motivasi terhadap kinerja auditor adalah sebagai berikut: KP = 8,266 + 0,183 X1 + 0,081 X2 + 0,301 X3 + 0,537 X4 + e Keterangan: Y a b1,b2,b3 X1 X2 X3 X4 e = Kinerja Auditor = Konstanta Regresi = Koefisien Regresi = Independensi = Struktur Audit = Komitmen Organisasi = Motivasi = Error
91 a. Konstanta sebesar 8,266 berarti jika diasumsikan variabel independensi (X1), struktur audit (X2), komitmen organisasi (X3) dan motivasi (X4) sama dengan 0 (nol) maka nilai variabel kinerja auditor (Y) sebesar 8,266. b. Nilai koefisien regresi variabel independensi sebesar 0,183. Hal ini berarti bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat independensi, maka dapat menambah kinerja auditor sebesar 0,183. Koefisien bernilai positif artinya hubungan positif antara variabel independen dengan dependen, karena itu semakin besar independensi semakin tinggi kinerja auditor. c. Nilai koefisien regresi variabel struktur audit sebesar 0,081. Hal ini berarti bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat struktur audit, maka dapat menambah kinerja auditor sebesar 0,081. Koefisien bernilai positif artinya hubungan positif antara variabel independen dengan dependen, karena itu semakin besarstruktur audit semakin tinggi kinerja auditor. d. Nilai koefisien regresi variabel komitmen organisasi sebesar 0,301. Hal ini berarti bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat komitmen organisasi, maka dapat menambah kinerja auditor sebesar 0,301. Koefisien bernilai positif artinya hubungan positif antara variabel independen dengan dependen, karena itu semakin besar komitmen organisasi semakin tinggi kinerja auditor.
92 e. Nilai koefisien regresi variabel motivasi sebesar 0,537. Hal ini berarti bahwa setiap adanya perubahan 1 satuan tingkat motivasi, maka dapat menambah kinerja auditor sebesar 0,537. Koefisien bernilai positif artinya hubungan positif antara variabel independen dengan dependen, karena itu semakin besar motivasi semakin tinggi kinerja auditor. G. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk menguji independensi, struktur audit, komitmen organisasi dan motivasi terhadap kinerja auditor pada Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Jakarta Barat, maka diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Pengaruh Independensi Terhadap Kinerja Auditor Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel independensi 0,298 > 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,183. Sedangkan t hitung 1,048 < t table 1,993. Hal ini berarti variabel independensi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Artinya independensi dalam diri auditor tidak mengurangi atau menambah mutu dan kualitas auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anna (2013), yang mengemukakan bahwa independensi auditor tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
93 Kompiang (2013), yang mengemukakan bahwa independensi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. 2. Pengaruh Struktur Audit Terhadap Kinerja Auditor Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel struktur audit 0,678 > 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,081 Sedangkan t hitung 0,416 < t tabel 1,993. Hal ini berarti variabel struktur audit tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor. Artinya bahwa struktur audit dalam KAP tidak mengurangi atau menambah mutu dan kualitas auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Sandy Alfianto dan Dhini Suryandari (2015), yang mengemukakan bahwa independensi auditor tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Guntur (2014) yang mengemukakan bahwa struktur audit berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. 3. Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel komitmen organisasi 0,043 > 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,301. Sedangkan t hitung 2,056 > t tabel 1,993. Hal ini berarti variabel komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja auditor. Artinya bahwa komitmen organisasi dalam diri auditor dapat meningkatkan mutu dan
94 kualitas auditor. Sehingga apabila semakin tinggi komitmen organisasi auditor maka semakin tinggi kinerja auditor Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Yola (2015), mengemukakan bahwa komitmen organisasi berpengaruh positif terhadap kinerja auditor. Namun, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anna (2013), yang mengemukakan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor. 4. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Auditor Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa tingkat signifikasi variabel motivasi 0,000 > 0,05 dan nilai koefisien sebesar 0,537. Sedangkan t hitung 4,853 > t tabel 1,993. Hal ini berarti variabel motivasi berpengaruh terhadap kinerja auditor. Artinya bahwa motivasi dapat meningkatkan mutu dan kualitas auditor. Sehingga apabila semakin tinggi motivasi kerja maka semakin tinggi kinerja auditor. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Anton (2014), yang mengemukakan bahwa motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor.