T" f*", CP" 2 CH,-C-H

dokumen-dokumen yang mirip
T" f*", CP" 2 CH,-C-H

REAKSI-REAKSI KONDENSASI KARBONIL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terdapat keseimbangan antara jumlah radikal bebas dan antioksidan (Gulcin,

I. PENDAHULUAN. rusak serta terbentuk senyawa baru yang mungkin bersifat racun bagi tubuh.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA _ :i

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

REAKSI SUBSTITUSI ALFA KARBONIL

Aktivitas antioksidan ekstrak buah labu siam (Sechium edule Swartz) Disusun oleh : Tri Wahyuni M BAB I PENDAHULUAN

Gambar 1.1 Struktur khalkon

BAB 17 ALKOHOL DAN FENOL

MAKALAH PRAKTIKUM KIMIA DASAR REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat dihambat (Suhartono, 2002). Berdasarkan sumber. perolehannya ada 2 macam antioksidan, yaitu antioksidan alami dan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KIMIAWI SENYAWA KARBONIL

BAB I PENDAHULUAN. terakhir. Efek pangan dapat berdampak terhadap kesehatan, karena

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Senyawa Alkohol dan Senyawa Eter. Sulistyani, M.Si

2. Substitusi dengan kelompok halogen OH. Halogen gugus-oh diganti dengan menggunakan pereaksi atau PCl5 PCL3:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

REAKSI-REAKSI ALKOHOL DAN FENOL

1.Pengertian alkohol 2.Klasifikasi alkohol 3.Sifat-sifat fisika dan kimia alkohol 4.Sintesis alkohol 5.Reaksi-reaksi alkohol 6.

BAB I PENDAHULUAN. Radikal bebas merupakan senyawa yang terbentuk secara alamiah di

ETER dan EPOKSIDA. Oleh : Dr. Yahdiana Harahap, MS

Chapter 20 ASAM KARBOKSILAT

BAB I PENDAHULUAN. hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan,

SINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID. R. E. Putri 1, A.

BAB I PENDAHULUAN. Musaceae yang berasal dari Asia Tenggara. Di Indonesia, pisang merupakan buah

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Riska Rosdiana, 2014 Fortifikasi Tahu Menggunakan Antioksidan Dari Ekstrak Kulit Pisang Kepok (Musa Bluggoe)

BAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur khalkon dan asam sinamat

AKTIVITAS EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L) SEBAGAI AGEN PENGKHELAT LOGAM Fe DAN PENANGKAP MALONALDEHID (MDA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

POTENSI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) SEBAGAI AGEN PENGKHELAT LOGAM Fe DAN PENANGKAP MALONALDEHID SKRIPSI

AKTIVITAS EKSTRAK KLOROFORM DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) SEBAGAI AGEN PENGKHELAT LOGAM Fe DAN PENANGKAP MALONALDEHID (MDA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh mereka untuk berbagai keperluan, antara lain sebagai

TURUNAN ASAM KARBOKSILAT DAN REAKSI SUBSTITUSI ASIL NUKLEOFILIK

Soal-Soal. Bab 14. Latihan. Kimia Karbon II: Gugus Fungsi. Alkohol dan Eter. 1. Rumus struktur alkohol ditunjukkan oleh. (A) C 2

Kondensasi Benzoin Benzaldehid: Rute Menujuu Sintesis Obat Antiepileptik Dilantin

GUGUS FUNGSI, TATA NAMA, SIFAT, DAN SINTESIS SEDERHANA SENYAWA HIDROKARBON

SIFAT KIMIA DAN FISIK SENYAWA HIDROKARBON

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Pengenalan Kimia Organik

Kata Kunci : Alkohol, Ester, Eter, Asam Karboksilat, Keton, Oksidasi, Esterifikasi

Kelompok G : Nicolas oerip ( ) Filia irawati ( ) Ayndri Nico P ( )

KIMIA. Sesi HIDROKARBON (BAGIAN II) A. ALKANON (KETON) a. Tata Nama Alkanon

III. SIFAT KIMIA SENYAWA FENOLIK

KIMIA ORGANIK II (FAD 1511)

BAB I PENDAHULUAN. resiko penyakit pada konsumen. Makanan fungsional ini mengandung senyawa atau

UJI IDENTIFIKASI ETANOL DAN METANOL

KONSEP DASAR KIMIA ORGANIK YANG MENUNJANG PEMBELAJARAN KIMIA SMA GEBI DWIYANTI

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK : Identifikasi Gugus Fungsional Senyawa Organik

4. PEMBAHASAN Kadar Lemak dan Kadar Air

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. pelindung, maupun pembalut penyumbat (Lachman, dkk., 1994). Salah satu bahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Namun, peningkatan radikal bebas yang terbentuk akibat faktor stress radiasi, asap rokok, sinar ultraviolet, kekurangan gizi, dan peradangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SENYAWA KARBON. Indriana Lestari

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara tidak langsung menyebabkan manusia terus-menerus dihadapkan

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK PERCOBAAN II SIFAT-SIFAT KELARUTAN SENYAWA OGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

BAB I PENDAHULUAN. antioksidan. Hal ini terjadi karena sebagian besar penyakit terjadi karena adanya

OAL TES SEMESTER II. I. Pilihlah huruf a, b, c, d, atau e pada jawaban yang tepat!

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK (KI2051)

Pengantar KO2 (Kimia Organik Gugus Fungsi)

PERCOBAAN 2 KONDENSASI SENYAWA KARBONIL DAN REAKSI CANNIZARO

1/14/2014 ANTIOKSIDAN PENGGOLONGAN ANTIOKSIDAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Aldehid dan Keton. Sulistyani, M.Si

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK DASAR I SENTESIS BENZIL ALKOHOL DAN ASAM BENZOAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Materi Penunjang Media Pembelajaran Kimia Organik SMA ALKENA

berupa ikatan tunggal, rangkap dua atau rangkap tiga. o Atom karbon mempunyai kemampuan membentuk rantai (ikatan yang panjang).

I. PENDAHULUAN. Tanaman obat telah lama digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai

GUGUS FUNGSI, ISOMER DAN REAKSI

BAB I PENDAHULUAN. mengonsumsi minuman beralkohol. Mengonsumsi etanol berlebihan akan

TINJAUAN MATA KULIAH MODUL 1. TITRASI VOLUMETRI

SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4 -HIDROKSI-3,5 -DIMETILBENZILIDIN)- PIPERAZIN-2,5 -DION DENGAN KATALIS HCl SKRIPSI

UJI DAYA REDUKSI EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) TERHADAP ION FERRI SKRIPSI

ALKOHOL DAN ETER. Tim Dosen Kimia Dasar II/ Kimia Organik

BAB 1 TINJAUAN PUSTAKA

OKSIDASI OLEH SRI WAHYU MURNI PRODI TEKNIK KIMIA FTI UPN VETERAN YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. cara menghindari paparan berlebihan sinar, yaitu tidak berada di luar rumah pada

KIMIA. Sesi. Hidrokarbon (Bagian III) A. REAKSI-REAKSI SENYAWA KARBON. a. Adisi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,5-BIS-(4 -HIDROKSI-3 -METOKSI BENZILIDIN)-PIPERIDIN 4-ON (MONOHIDRAT HIDROKLORIDA) DENGAN KATALIS HCl SKRIPSI

UJI AKTIVITAS PENANGKAP RADIKAL DPPH ANALOG KURKUMIN SIKLIK dan N-HETEROSIKLIK MONOKETON SKRIPSI

ASAM KARBOKSILAT. Deskripsi: Struktur, tata nama, penggolongan dan manfaat asam karboksilat

Reaktifitas alkohol terhadap esterifikasi. Reaktifitas asam karboksilat terhadap esterifikasi

Penggolongan minyak. Minyak mineral Minyak yang bisa dimakan Minyak atsiri

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

LAPORAN LENGKAP IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI KIMIA DASAR LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

n. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Senyawa Turunan Calkon Calkon adalah salah satu tipe metaboiit sekunder yang termasuk dalam golongan flavonoid. Beberapa diantara senyawa calkon dilaporkan mempunyai aktivitas biologis antifimgi dan antibakteri (Alam, 2004), kuercetin sebagai antikanker (Hayashi et al., 2000; Vincenzo, 2000), dan antiimflamasi (Vender et al., 1993). Gambar 1. Hubungan biogenetik berbagai jenis flavonoid (menurut Grisebach) (Manitto, 1992) Calkon mempunyai kegunaan atau keaktifan biologis yang bermanfaat bagi manusia, seperti sebagai antifimgi, antibakteri, antikanker, antinflamasi dan digunakan dalam industri farmasi dan obat-obatan karena memiliki sifat terapeutik, seperti mengobati reumatik dan penyakit lain serta penyembuhan penyakit bisul perut (Tsukiyana et al., 2002). Secara umum, calkon dapat dibuat dalam berbagai metode salah satunya melalui kondensasi aldehid aromatik dengan keton aromatik baik kondisi asam 3

atau basa. Metode ini lebih dikenal dengan reaksi kondensasi aldol atau Claisen- Schmidt. Reaksi kondensasi aldol dapat dilakukan dengan menggunakan katalis baik asam atau basa. Katalis asam yang sering digunakan adalah asam klorida encer sedangkan katalis basa yang sering digunakan adalah NaOH, NaOME, LiOCHs, dan LDA baik dengan menggunakan pelarut seperti etanol (Carey & Sanberg, 1983). II.2. Reaksi Kondensasi Aldol Reaksi kondensasi adalah reaksi penggabungan dari dua atau lebih molekul yang sama atau berlainan dengan atau tanpa hilangnya suatu molekul kecil seperti air (Pine et al, 1980). Sedangkan kondensasi aldol merupakan sebuah reaksi organik dimana ion enolat bereaksi dengan senyawa karbonil membentuk ^hidroksi aldehida atau p-hidroksi keton yang diikuti dengan dehidrasi membentuk enon terkonjugasi. Tahap pertama dari reaksi ini adalah reaksi aldol dan tahap kedua yaitu reaksi eliminasi, hilangnya molekul kecil seperti air (dehidrasi) yang diikuti dengan dekarboksilasi ketika gugus karbonil aktif ditambahkan (Fessenden dan Fessenden, 1994). Dalam kondensasi aldol, suatu ikatan karbon-karbon baru yang terbentuk antara atom karbon a dari satu senyawa karbonil dan atom karbon karbonil yang lainnya. Karena keasaman atom hidrogen a dari senyawa karbonil memungkinkan senyawa karbonil tersebut untuk bereaksi dengan yang lainnya sehingga menghasilkan suatu produk gabungan keduanya yaitu suatu aldehida dan suatu alkohol (Quellette et al, 1994). Reaksi kondensasi hampir mirip dengan reaksi polimerisasi. Perbedaanya, pada reaksi kondensasi, bergabung hanya melibatkan dua atau tiga molekul yang berkondensasi sedangkan pada polimerisasi dapat sampai ratusan atau bahkan jutaan molekul (Fessenden dan Fessenden, 1994). Kata "aldol" diturunkan dari aldehid dan alkohol yang merupakan produk dari aldehid P-hidroksi yang bila direaksikan dengan alkil keton dan alkil aldehid. Dalam kondisi sedikit asam atau basa, keton yang mempunyai minimal satu atom hidrogen a akan kehilangan proton yang kemudian akan menyerang aldehid dan membentuk produk aldol. Reaksi ini lebih spesifik dikenal sebagai reaksi 4

kondensasi Claisen-Schmidt. Disamping itu masih ada beberapa jenis reaksi kondensasi yang lain seperti: a. Kondensasi Knoevenagel, yaitu: reaksi kondensasi menggunakan amina sebagai basa. b. Kondensasi Claisen, melibatkan dua senyawa ester. c. Reaksi Perkin, menggunakan aldehid aromatik dan enolatnya terbentuk dari anhidrid. d. Kondensasi Dieckmann, melibatkan dua molekul ester yang sama dan menghasilkan molekul siklik. e. Anelasi Robinson, melibatkan sebuah senyawa keton a,p-takjenuh dan sebuah gugus karbonil yang telah mengalami reaksi Michael, kemudian mengalami kondensasi aldol. f. Reaksi Guerbet, aldehida yang terbentuk dari alkohol secara insitu, kemudian mengalami kondensasi terhadap dirinya sendiri menghasilkan dimer alkohol Kondensasi aldol yang menggunakan katalis asam biasanya mengalami reaksi eliminasi karena terbentuk «. P tak jenuh senyawa karbonil seperti yang dijelaskan melalui mekanisme reaksi di bawah ini (Wingrove et al, 1981). 2 CH,-C-H *3 up CH3-CH-CH2-C-H CH3-CH-CH2-C-H Mekanisme reaksi kondensasi yang dikatalis asam adalah menyangkut dengan pembentukan enol dan protonasi senyawa karbonil. Tahap-tahap reaksi diuraikan dengan asetaldehid sebagai contoh : T" f*", CP" CH3-C-H CH3-^-H CKj=C-H step ^ CH3-CH-CH2-C-H CH3-CH-CH2-C-H CH3-CH-CH2-C-H + 5

karbontlnya. Oleh karena itu suatu aldehid tak jenuh- a,p dapat dengan mudah diperoleh sebagai produk suatu kondensasi aldol. CH3CH-CH2L + C H 3 C H = C H L H2O Bila dehidrasi menghasilkan suatu ikatan rangkap yang berkonjugasi dengan suatu cincin aromatik, seringkali dehidrasi itu berlangsung sertamerta (spontan), bahkan juga dalam larutan basa.?" (^m-cnpn II 9 ^ ^ c H ^ C H t H + H2O Reaksi kondensasi aldol yang melibatkan dua aldehid yang berbeda yang memiliki hidrogen a kurang bermanfaat karena hasil yang didapat berupa produk campuran. Hal ini dapat diilustrasikan untuk reaksi yang teijadi ketika asetaldehid dicampurkan dengan propionaldehid dengan kehadiran suatu basa (Wingrove et al., 1981). Suatu aldehida tanpa hidrogen a tidak dapat membentuk ion enolat dan dengan demikian tidak dapat berdimerisasi dalam suatu kondensasi aldol. Namun jika asetaldehid semacam itu dicampur dengan aldehid yang memiliki hidrogen a, maka kondensasi antara keduanya dapat teijadi, sebagai contoh : spontan OH CH3CH o CHJ-H o -CH,C!H O CH3-CH-CH2-C-H o OH II CH3CH2-CH-CH2-C-H CH3-CH2-C-H I O II n j. Antioksidan Antioksidan adalah senyawa yang dapat menghambat proses reaksi oksidasi radikal bebas (Haila, 1999; Chang et al, 2002). Radikal bebas sangat berbahaya karena dapat merusak jaringan tubuh yang dapat menyebabkan penyakit degeneratif seperti kanker, diabetes, penuaan dini dan Iain-lain (Chang et al, 2002). Antioksidan berpotensial dalam mempengaruhi penyakit dalam tubuh 7

manusia langsung dan tidak langsung. Hampir sebagian besar senyawa antioksidan dari metaboiit sekunder tumbuiian merupakan senyawa golongan flavonoid dan fenolik seperti katekin, quercetin, dan allopurinol. Jenis antioksidan sangatlah beragam. Berdasarkan fiingsinya, antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1. Antioksidan Primer. Antioksidan primer adalah antioksidan uang memiliki flingsi utama sebagai pemberi atom hidrogen. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida atau mengubahnya ke bentuk yang lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibandingkan radikal lipida. Contohnya vitamin A dan E. 2. Antioksidan Sekunder. Antioksidan sekunder adalah senyawa yang dapat mencegah kerja prooksidan. Prooksidan adalah senyawa yang dapat mengkatalisis teijadinya oksidasi seperti logam Cu, Fe, dan lainnya. Contohnya etilen diamin tetra asetat (EDTA) dan asam sitrat. Berdasarkan sumbemya, antioksidan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu antioksidan alami dan sintetik. Antioksidan alami diperoleh dari ekstraksi bahan alami, seperti senyawa polifenol dan vitamin C. Antioksidan sintetik adalah antioksidan yang diperoleh dari hasil sintetik reaksi kimia, seperti butil hidroksil anisol (BHA), butil hidroksil toluen (BHT), propil galat, dan tokoferol. Antioksidan sintetik ini diijinkan untuk diguneikan pada makanan dimana antioksidan tersebut merupakan antioksidan alami yang diproduksi secara sintetik untuk tujuan komersial. Uji aktivitas antioksidan dapat dilakukan dengan metode feritiosianat, metode asam tiobarbiturat, dan aktivitas DPPH. Selain itu dapat juga dengan menguji penentuan kandungan P-karoten asam linoleat dan total fenolik pada ekstrak tanaman yang diyakini memiliki aktivitas antioksidan (Sabu & Kuttan, 2002; Tepe & Sokmen, 2006). 8