BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang
|
|
- Utami Yuwono
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kanker masih menjadi permasalahan kesehatan utama di dunia, termasuk di Indonesia hingga saat ini. Penyakit ini merupakan penyebab kematian kedua terbesar di seluruh dunia setelah penyakit kardiovaskuler dan masih berkembang pesat sejak abad ke-21. Pada tahun 2004 kematian akibat kanker mencapai 7,4 juta, tahun 2012 meningkat menjadi 8,2 juta dan pada tahun 2030 diperkirakan akan mencapai 22 juta kasus kematian (Anonim, 2012). Berdasarkan data GLOBOCAN (2012) terdapat 14,1 juta kasus kanker baru, 8,2 juta kasus kematian akibat kanker dan 32,5 juta jiwa pengidap kanker (dalam prevalensi 5 tahun) pada tahun 2012 di seluruh dunia. Sebanyak 57% (8 juta) dari kasus kanker baru, 65% (5,3 juta) dari kasus kematian akibat kanker dan 48% (15,6 juta) dari prevalensi 5 tahun kasus kanker terjadi pada wilayah yang kurang berkembang. Di Indonesia sendiri, jenis kanker yang menduduki urutan pertama pada tahun adalah kanker payudara (Anonim, 2008). Penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya antara lain kanker paru-paru, hati, perut, kolorektal, dan payudara. Indeks massa tubuh yang tinggi, kurangnya konsumsi buah dan sayur, kurangnya aktivitas fisik, penggunaan rokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan merupakan faktor-faktor kematian akibat kanker tertinggi dengan persentase lebih dari 30% (Anonim, 2013). Pencegahan maupun pengobatan kanker menjadi sesuatu yang cukup kompleks karena banyaknya faktor endogen dan eksogen yang berperan terhadap timbulnya kanker. Berbagai upaya pengobatan telah dilakukan untuk menanggulangi penyakit kanker seperti operasi, radiasi, dan kemoterapi. Namun, metode-metode tersebut banyak menimbulkan efek samping umum maupun lokal sehingga diperlukan alternatif metode pengobatan lain yang memberikan efek samping yang kecil bahkan tanpa efek samping. Salah satu metode alternatif yang banyak dikembangkan saat ini adalah penggunaan bahan alam, bahan sintetis, maupun modifikasi keduanya (semisintetis). Bahan-bahan ini berpotensi sebagai 1
2 2 agen kemopreventif baru dan berfungsi untuk mencegah atau menghambat pertumbuhan sel kanker (Handayani dkk., 2013; Prasetyorini dkk., 2011). Penggunaan bahan alam sebagai obat antikanker telah banyak diisolasi dan diekstraksi. Namun, metode ini menghasilkan rendemen yang sangat sedikit sehingga diperlukan metode lain untuk menghasilkan agen antikanker dengan rendemen yang tinggi. Metode yang disarankan adalah sintesis senyawa aktif sebagai agen antikanker dengan berbagai pendekatan untuk mengatasi masalah resistensi obat dan meningkatkan aktivitas obat menjadi lebih baik. Tanaman vanili (Vanilla planifolia) merupakan salah satu bahan alam yang banyak dimanfaatkan dalam bidang kosmetik, industri makanan dan minuman, serta farmasi dan kedokteran. Biji vanili mengandung 85% vanilin sebagai komponen utama dari total senyawa volatil. Vanilin (4-hidroksi-3- metoksibenzaldehida) dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antioksidan dan antikanker. Hal ini berhubungan dengan strukturnya yang dapat dimodifikasi lebih lanjut menjadi turunannya melalui kondensasi aldol silang dengan senyawa lain yang memiliki Hα (Handayani dkk., 2013). Adanya gugus hidroksi dan metoksi dalam strukturnya mampu meningkatkan sifat toksisitas senyawa hasil modifikasi sebagai agen antikanker. Gambar I.1 Struktur pirazolina yang aktif secara biologis Salah satu senyawa sintetis yang aktif secara biologis adalah senyawa heterosiklis. Hingga saat ini, senyawa heterosiklis banyak dikembangkan karena memiliki potensi aktivitas biologis dan farmakologis yang baik (Kotla dkk., 2012). Pirazolina merupakan suatu senyawa heterosiklis cincin anggota lima yang memiliki dua atom nitrogen yang berdekatan dalam cincinnya. Atom nitrogen ini kaya akan elektron yang berperan penting terhadap aktivitas biologis (Rahman dan
3 3 Siddiqui, 2010). Penelitian menunjukkan bahwa pirazolina memiliki berbagai aktivitas biologis dan farmakologis seperti antibakteri, antituberkulosis, antimikroba, antiinflamasi, antitumor, antijamur, antioksidan dan lain-lain (Parajuli dkk., 2013). Pirazolina dapat dikembangkan lebih luas sebagai antikanker dengan melakukan modifikasi pada turunan senyawanya. Pirazolina dapat disintesis melalui berbagai jalur, salah satunya adalah reaksi siklokondensasi antara senyawa turunan kalkon dengan suatu hidrazin. Kalkon sebagai bahan utama pembuatan pirazolina merupakan senyawa flavonoid yang memiliki ikatan rangkap terkonjugasi dan disintesis melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt antara senyawa yang mempunyai gugus aldehida dan keton. Secara umum reaksi siklokondensasi merupakan reaksi penggabungan dua senyawa yang melibatkan reaksi siklisasi atau pembentukan cincin. Terbentuknya cincin pirazolina akibat dari terjadinya ikatan antara dua atom N pada hidrazin dengan rantai C3 pada kalkon. Gambar I.2 Analisis retrosintesis pirazolina Berdasarkan hasil analisis retrosintesis (Gambar I.2) dapat diketahui bahwa terdapat gugus R pada cincin aromatis senyawa aril aldehida maupun aril keton. Gugus R pada kedua bahan dasar ini merupakan gugus pengganti atau farmakofor yang mempunyai peran terhadap interaksi senyawa obat dengan reseptor pada enzim penyebab meningkatnya proliferasi sel kanker. Interaksi antara senyawa obat dengan reseptor dapat terjadi akibat adanya ikatan kimia seperti ikatan hidrogen
4 4 pada gugus hidroksi, ikatan dipol-dipol yang terjadi pada gugus karbonil maupun ikatan hidrofob pada gugus nonpolar seperti gugus metil, etil, benzena, dan sebagainya (Siswandono dan Soekardjo, 1995). Oleh karena itu dilakukan pemilihan gugus farmakofor agar peran senyawa sebagai antikanker dapat meningkat. Penambahan gugus halogen, alkoksi dan hidroksi sebagai gugus farmakofor pada cincin aromatis pirazolina dipilih karena sitotoksisitas dan aktivitas apoptosis yang signifikan. Divekar dkk. (2014) membuktikan bahwa gugus alkoksi seperti metoksi, halogen seperti kloro dan hidroksi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap aktivitas antikanker senyawa pirazolina dengan menghambat pertumbuhan sel Ehrlich Ascites Carcinoma (EAC) dengan nilai CTC μg ml -1. Manna dkk. (2005) menyatakan bahwa gugus metoksi pada cincin B (lihat Gambar I.1) memberikan sifat antikanker dengan cara pengikatan P-glikoprotein yang berperan dalam efluks pelepasan obat keluar sel kembali sehingga obat tidak dapat terabsorpsi ke dalam sel dengan baik dengan nilai Inhibitory Concentration 50% (IC50) di atas 10 μm. Gugus metoksi dan kloro mampu berperan dalam penghambatan enzim epidermal growth factor receptor (EGFR) kinase yang memicu percepatan pembelahan sel kanker. Pirazolina dengan gugus pengganti tersebut dapat mengikat ligan pada enzim EGFR kinase dengan nilai IC50 0,07-28,69 μm (Lv dkk., 2010). Berdasarkan penjelasan tersebut, maka gugus farmakofor yang dipilih adalah metoksi, hidroksi dan kloro. Senyawa aril aldehida dan aril keton yang memiliki gugus ini antara lain vanilin sebagai aril aldehida dan 4-kloroasetofenon sebagai aril keton. Dengan kombinasi gugus farmakofor dalam cincin aromatis ini, diharapkan dapat terbentuk senyawa turunan pirazolina dengan aktivitas antikanker yang baik dalam menghambat pertumbuhan beberapa sel kanker seperti sel T47D, HeLa dan WiDr. I.2 Tujuan Penelitian 1. Mendapatkan senyawa 1-(4-klorofenil)-3-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-2- propen-1-on (kalkon) melalui reaksi kondensasi Claisen-Schmidt antara vanilin dan 4-kloroasetofenon.
5 5 2. Mendapatkan senyawa 1-asetil-3-(4-klorofenil)-5-(4-hidroksi-3- metoksifenil)-2-pirazolina (pirazolina 1) dan 1-fenil-3-(4-klorofenil)-5-(4- hidroksi-3-metoksifenil)-2-pirazolina (pirazolina 2) melalui reaksi siklokondensasi kalkon hasil sintesis. 3. Mengetahui aktivitas antikanker dari kalkon dan pirazolina hasil sintesis secara in vitro dengan menentukan nilai IC50 terhadap beberapa sel kanker yaitu T47D, HeLa dan WiDr. I.3 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai guna bahan alam sebagai bahan dasar dalam pembuatan senyawa antikanker, memberikan kontribusi ilmiah dalam rangka penggunaan senyawa heterosiklis yaitu pirazolina untuk mengembangkan obat antikanker, menunjang perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan dengan ditemukannya senyawa antikanker baru, dan dapat digunakan sebagai bahan acuan untuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan khazanah ilmu pengetahuan khususnya bidang kimia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Khalkon atau (E)-1,3-difenil-2-propen-1-on merupakan senyawa yang termasuk flavonoid dan banyak diteliti sebagai therapeutic, yaitu antioksidan, antiinflamasi,
Lebih terperinciGambar 1.1 Struktur khalkon
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Senyawa khalkon (C 15 H 12 O) atau benziliena asetofenon atau E-1,3- difenilprop-2-en-1-on, merupakan senyawa golongan flavonoid yang ditemukan dalam tanaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang dan Permasalahan Flavon merupakan salah satu kelompok senyawa flavonoid dengan struktur dasar 2-fenil-1-benzopiran-4-on. Senyawa ini merupakan metabolit sekunder
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar I.1 Struktur khalkon dan asam sinamat
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Khalkon merupakan suatu senyawa organik golongan flavonoid yang dapat dengan mudah ditemukan di alam khususnya pada tumbuh-tumbuhan. Senyawa golongan flavonoid termasuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kanker merupakan penyakit yang melibatkan faktor genetik dalam proses patogenesisnya, proses pembelahan sel menjadi tidak terkontrol karena gen yang mengatur
Lebih terperincidari sifat lipofilik, elektronik, dan sterik. Sifat lipofilik mempengaruhi kemampuan senyawa menembus membran biologis yang dipengaruhi oleh sifat
BAB 1 PENDAHULUAN Saat ini banyak terdapat senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis serta digunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang timbul pada masyarakat. Berbagai macam senyawa hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Permasalahan yang ditimbulkan oleh limbah suatu industri salah satunya memiliki sifat toksik yang dapat merusak bahkan mematikan organisme hidup. Kandungan di dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyebab kematian paling banyak kedua setelah serangan jantung (American Cancer Society, 2010). Jumlah penderita kanker di dunia setiap tahun bertambah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terdapat keseimbangan antara jumlah radikal bebas dan antioksidan (Gulcin,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Radikal bebas merupakan atom atau molekul yang membawa elektron tidak berpasangan dan menyebabkan destabilisasi molekul lain sehingga memacu timbulnya radikal bebas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kanker Kanker adalah kondisi sel yang kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat, dan tidak terkendali
Lebih terperinciSINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID. R. E. Putri 1, A.
SINTESIS (E)-3-(4-HIDROKSIFENIL)-1-(NAFTALEN-1-IL)PROP-2-EN-1-ON DARI ASETILNAFTALEN DAN 4-HIDROKSIBENZALDEHID R. E. Putri 1, A. Zamri 2, Jasril 2 1 Mahasiswa Program S1 Kimia FMIPA-UR 2 Bidang Kimia Organik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi menular yang disebabkan Mycobacterium tuberculosis, yang dapat menyerang berbagai organ, terutama paru-paru.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kasus infeksi bakteri semakin meningkat setiap tahunnya. Infeksi bakteri dapat diobati dengan antibiotika yang sesuai. Namun terdapat penyalahgunaan antibiotika
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit degeneratif yang ditandai dengan keadaan sel yang membagi secara terus-menerus (proliferasi) tanpa kontrol dan mempunyai kemampuan untuk menyebar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN O C OH. R : H atau CH3 Ar : fenil/3-piridil/4-piridil
BAB 1 PEDAHULUA Berbagai macam senyawa sintesis diteliti untuk pengobatan berbagai penyakit, diantaranya analgesik dan antiinflamasi. Untuk mendapatkan senyawa baru dengan aktivitas yang optimal dapat
Lebih terperincidan tiga juta di antaranya ditemukan di negara sedang berkembang. Di Indonesia diperkirakan
I. PENDAHULUAN Kanker masih merupakan salah satu penyebab utama kematian di dunia dan menjadi penyebab kematian kelima di Indonesia. Jumlah penderita baru per tahun 5,9 juta di seluruh dunia dan tiga juta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semi sintetik yang diperoleh dari suatu bahan alam atau secara biologis yang dapat
BAB I PEDAHULUA 1.1. Latar Belakang Masalah bat merupakan suatu senyawa kimia yang dibuat secara sintetik maupun semi sintetik yang diperoleh dari suatu bahan alam atau secara biologis yang dapat berinteraksi
Lebih terperinciGambar 1.2. Struktur senyawa N -(4-metilbenziliden)-2- metoksibenzohidrazida
BAB 1 PEDAULUA Pada umumnya penyakit yang terjadi pada manusia disertai dengan rasa nyeri. yeri merupakan gejala yang berfungsi mengingatkan bahwa di dalam tubuh kita terdapat gangguan pada jaringan. Selain
Lebih terperinciT" f*", CP" 2 CH,-C-H
n. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Senyawa Turunan Calkon Calkon adalah salah satu tipe metaboiit sekunder yang termasuk dalam golongan flavonoid. Beberapa diantara senyawa calkon dilaporkan mempunyai aktivitas
Lebih terperinciPATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 2013
1 PATEN NASIONAL Nomor Permohonan Paten :P00147 Warsi dkk Tanggal Permohonan Paten:19 November 13 2, bis(4 HIDROKSI KLORO 3 METOKSI BENZILIDIN)SIKLOPENTANON DAN 2, bis(4 HIDROKSI 3 KLOROBENZILIDIN)SIKLOPENTANON
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur turunan N-arilhidrazon (senyawa A) CH 3
BAB 1 PENDAHULUAN Seiring berkembangnya penelitian yang mengarah pada penemuan senyawa obat baru melalui jalur sintesis dan kemudian di gunakan untuk mengobati berbagai penyakit yang timbul di masyarakat,
Lebih terperinciPENDAHULUAN. semua orang menginginkan hal yang serba instan, termasuk makanan yang cepat
23 PENDAHULUAN Latar Belakang Di era globalisasi ini pola makan yang tidak tepat telah menjadi faktor utama munculnya penyakit degeneratif. Aktivitas yang semakin padat menjadikan semua orang menginginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kanker diseluruh dunia diperkirakan akan terus meningkat pada tahun 2030 dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan permasalahan yang serius karena tingkat kejadiannya semakin meningkat dari tahun ke tahun. WHO melaporkan kematian akibat kanker diseluruh dunia diperkirakan
Lebih terperincibanyak senyawa-senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai macam penyakit. Sintesis yang dilakukan mulai
BAB 1 PENDAULUAN Nyeri merupakan salah satu masalah penting dalam kesehatan dan umumnya adalah gejala yang banyak diderita oleh masyarakat. Nyeri dapat didefinisikan sebagai perasaan sensoris dan emosional
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tuberculosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Mutschler, 1991). Tuberculosis (TB) menyebar antar individu terutama
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan pengembangan dengan modifikasi struktur melalui sintesis. Kurkumin
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Kurkumin Kurkumin adalah salah satu senyawa alam yang telah ditemukan dan dilakukan pengembangan dengan modifikasi struktur melalui sintesis. Kurkumin {1,7-bis-(4
Lebih terperinciT" f*", CP" 2 CH,-C-H
n. TINJAUAN PUSTAKA II.1. Senyawa Turunan Calkon Calkon adalah salah satu tipe metaboiit sekunder yang termasuk dalam golongan flavonoid. Beberapa diantara senyawa calkon dilaporkan mempunyai aktivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sinar matahari selain merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan, antara lain menyebabkan
Lebih terperincipenghambat prostaglandin, turunan antranilat dan turunan pirazolinon. Mekanisme kerja NSAID adalah dengan jalan menghambat enzim siklooksigenase
BAB 1 PEDAULUA yeri seringkali merupakan suatu gejala yang berfungsi melindungi tubuh sekaligus sebagai isyarat mengenai adanya gangguan di jaringan seperti peradangan, infeksi jasad renik, atau kejang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan obat saat ini tengah mengalami kemajuan yang cukup pesat dengan semakin banyaknya peneliti yang melakukan penelitian dan menciptakan berbagai macam obat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Infeksi adalah proses paparan oleh mikroorganisme yang berproliferasi dalam tubuh sehingga menyebabkan sakit (Potter dan Perry, 2005). Penyebab terjadinya infeksi
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,5-BIS-(4 -HIDROKSI-3 -METOKSI BENZILIDIN)-PIPERIDIN 4-ON (MONOHIDRAT HIDROKLORIDA) DENGAN KATALIS HCl SKRIPSI
SITESIS SEYAWA AALG KURKUMI 3,5-BIS-(4 -IDRKSI-3 -METKSI BEZILIDI)-PIPERIDI 4- (MIDRAT IDRKLRIDA) DEGA KATALIS Cl SKRIPSI leh : AISA FAJRIA K 100050224 FAKULTAS FARMASI UIVERSITAS MUAMMADIYA SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara menghindari paparan berlebihan sinar, yaitu tidak berada di luar rumah pada
17 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara yang terletak di daerah tropis dengan paparan sinar matahari sepanjang musim. Sebagian penduduknya bekerja di luar ruangan sehingga mendapat
Lebih terperinciKeterangan : R = H atau CH 3, Ar = fenil/3-piridil/4-piridil
BAB 1 PEDAHULUA Dewasa ini ilmu pengetahuan di bidang kedokteran dan farmasi, khususnya untuk tujuan pengobatan mengalami kemajuan yang pesat. Pengobatan terhadap suatu penyakit mendapat perhatian yang
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN PERSEMBAHAN PRAKATA DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN PERNYATAAN PERSEMBAHAN PRAKATA DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL DAFTAR LAMPIRAN INTISARI ABSTRACT i iii iv v vi vii ix xi xii xiii xiv BAB I BAB
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS-(4 -HIDROKSI-3,5 -DIMETILBENZILIDIN)- PIPERAZIN-2,5 -DION DENGAN KATALIS HCl SKRIPSI
SINTESIS SENYAWA ANALG KURKUMIN 3,6-BIS-(4 -IDRKSI-3,5 -DIMETILBENZILIDIN)- PIPERAZIN-2,5 -DIN DENGAN KATALIS Cl SKRIPSI leh : RETN ARI WAYUNI K 100050071 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUAMMADIYA SURAKARTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah penyakit multifaktorial yang timbul dari tidak seimbangnya protoonkogen, antionkogen, gen yang mengendalikan apoptosis, dan gen yang mengatur perbaikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sampai nyeri berat yang dapat mengganggu aktivitas. Nyeri dapat diartikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Semua orang pasti pernah mengalami nyeri, mulai dari nyeri ringan sampai nyeri berat yang dapat mengganggu aktivitas. Nyeri dapat diartikan sebagai tanda adanya kerusakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang telah menjadi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan kanker dengan insidensi dan mortalitas terbanyak pada wanita di dunia, yaitu sebanyak 1.384.155 kejadian dan 458.503 kematian (IARC, 2013). 70%
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Reaksi oksidasi merupakan reaksi yang memiliki peranan penting dalam metabolisme tubuh manusia. Reaksi oksidasi ini disebabkan oleh senyawa reactive oxygen species
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak terkendali. Salah satu jenis kanker yang mempunyai tingkat insidensi tinggi di dunia adalah
Lebih terperinci(b) Gambar 1.1. Struktur asam mefenamat (a) dan struktur turunan hidrazida dari asam mefenamat (b) Keterangan: Ar = 4-tolil, 4-fluorofenil, 3-piridil
BAB I PEDAULUA Asam salisilat merupakan kelompok senyawa obat yang telah dipergunakan secara luas karena memiliki efek sebagai analgesik, antipiretik, dan antiinflamasi. Turunan asam salisilat yang paling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara merupakan keganasan yang paling sering ditemukan pada wanita dengan insiden lebih dari 22% (Ellis et al, 2003) dan angka mortalitas sebanyak 13,7% (Ferlay
Lebih terperinciREAKSI-REAKSI KONDENSASI KARBONIL
19/04/013 REAKSIREAKSI KDESASI KARBIL KDESASI ALDL Reagensia yg memiliki suatu atom nukleofilik dapat menyerang karbon positif parsial dari suatu gugus karbonil. Bila suatu aldehida diolah dengan basa
Lebih terperincikamar, dan didapat persentase hasil sebesar 52,2%. Metode pemanasan bisa dilakukan dengan metode konvensional, yaitu cara refluks dan metode
BAB 1 PEDAULUA Pengembangan suatu senyawa aktif dapat dilakukan dengan memodifikasi struktur suatu senyawa aktif atau memodifikasi senyawa induk dengan dasar pemilihan gugus atau substituen secara rasional.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Hubungan Struktur dan Aktivitas UK-3A
5 TIJAUA PUSTAKA ubungan Struktur dan Aktivitas UK-3A Senyawa UK-3A termasuk ke dalam golongan senyawa antibiotik yang diisolasi dari miselium Streptomyces sp. 517-02 oleh Ueki et al. (1997a). Senyawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Kanker merupakan penyakit yang disebabkan karena pertumbuhan abnormal pada sel-sel jaringan tubuh. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh dan menimbulkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel di dalam tubuh yang tidak terkendali. Di perkirakan setiap tahun 12 juta orang di seluruh dunia menderita kanker dan 7,6
Lebih terperinciO O. Gambar 1.1. (a) Struktur asam mefenamat (b) Struktur turunan N-arilhidrazid dari asam mefenamat
BAB 1 PEDAULUA bat analgesik adalah senyawa yang dalam dosis teraupetik meringankan atau menekan rasa nyeri, tanpa memiliki kerja anastesi umum. Berdasarkan potensi kerja, mekanisme kerja dan efek samping
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur eugenol.
BAB I PENDAHULUAN Tanaman cengkeh atau Eugenia caryophyllata Thunberg merupakan tanaman asli dari Maluku. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia seperti Jawa, Papua, Sulawesi, dan pulau-pulau yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan pertumbuhan sel payudara yang tidak terkontrol karena adanya perubahan abnormal dari gen yang berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Senyawa antibakteri ialah senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme dan dalam konsentrasi kecil mampu menghambat bahkan membunuh suatu mikroorganisme (Jawetz
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Neoplasma adalah suatu massa abnormal pada jaringan yang tumbuh secara cepat dan tidak terkoordinasi melebihi jaringan normal dan dapat menetap walaupun rangsangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengetahuinya dan mengetahui orang yang mengetahuinya. (HR. Ahmad).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesungguhnya Allah tidaklah menurunkan penyakit kecuali Dia turunkan pula obatnya bersamanya. (Hanya saja) tidak mengetahui orang yang tidak mengetahuinya dan mengetahui
Lebih terperinciOCH 3 CH 2 H 2 C C H. Gambar 1.1. Struktur eugenol.
BAB 1 PENDAHULUAN Tanaman cengkeh atau Eugenia caryophyllata Thunberg merupakan tanaman asli dari kepulauan Maluku. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Indonesia seperti Jawa, Papua, Sulawesi, dan pulau-pulau
Lebih terperinciSynthesis of 3-(4-Hydroxy-3-Metoxyphenyil)-1-Phenyl-2-Propen-1-On and its Antioxidant Activity Assay using DPPH
Synthesis of 3-(4-Hydroxy-3-Metoxyphenyil)-1-Phenyl-2-Propen-1-On and its Antioxidant Activity Assay using DPPH Yuzkiya Azizah, Ahmad Hanapi, Tri Kustono Adi Jurusan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. menimbulkan kematian. Menurut data WHO (World Health Organization) tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker adalah penyakit yang muncul akibat pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker dalam perkembangannya. Sel-sel kanker
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya zaman dan tingkat peradaban manusia yang. sudah semakin maju semakin mendorong manusia untuk berupaya dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin berkembangnya zaman dan tingkat peradaban manusia yang sudah semakin maju semakin mendorong manusia untuk berupaya dalam pemenuhan kebutuhan hidup
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1. Struktur eugenol. O CH 3 CH 2
BAB PEDAHULUA Tanaman cengkeh atau Eugenia caryophyllata Thunberg adalah tanaman asli kepulauan Maluku. Sekarang, tanaman ini telah dibudidayakan di bagian Indonesia yang lain seperti Jawa, Papua, Sulawesi
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : trans-1,3-difenil-2-propen-1-on, kondensasi Claisen-Schmidt, tetrahidrofuran, antibakteri. ABSTRACT
Sintesis Trans-1,3-difenil-2-propen-1-on Melalui Reaksi Kondensasi Claisen-Schmidt Terkatalis Basa dengan Pelarut Tertrahidrofuran serta Potensinya sebagai Antibakteri Ahmad Nur*, Firdaus, Nunuk Hariani
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA BIBENZIL DARI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI REAKSI WITTIG DAN HIDROGENASI KATALITIK
Sintesis Senyawa Bibenzil.. (. Budimarwanti) SINTESIS SENYAWA BIBENZIL DAI BAHAN AWAL VANILIN MELALUI EAKSI WITTIG DAN HIDGENASI KATALITIK. Budimarwanti Jurdik Kimia FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN O H O-CH 2 -CH=CH 2 CH 2 CH=CH 2
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penataan ulang Claisen merupakan penataan ulang sigmatropik, yaitu reaksi perubahan suatu atom atau gugus yang terpisah dari satu atom ke atom lain disepanjang sistem
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 10 juta jiwa, dan 70% berasal dari negara berkembang, salah satunya Indonesia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perilaku merokok merupakan salah satu ancaman terbesar kesehatan masyarakat dunia. Menurut laporan status global WHO (2016), perilaku merokok telah membunuh sekitar
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur turunan oksazolidin. N-[3-{N-(3-klorofenil)-4-(3- f lorofenil)piperasin]-1-karbotioamido}- 2-oksooksazolidin-5-il)metil]asetamida
BAB I PEDAULUA Perkembangan obat baru memiliki manfaat yang sangat besar dalam bidang kesehatan, apalagi dengan semakin berkembangnya penyakitpenyakit ditengah masyarakat saat ini. umber-sumber penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan suatu proses proliferasi sel-sel di dalam tubuh yang tidak terkendali. Angka kematian akibat kanker di dunia mencapai 13% atau mencapai 7,4 juta pada
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA METOKSIFLAVON MELALUI SIKLISASI OKSIDATIF HIDROKSIMETOKSIKALKON
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Terapi kanker payudara yang berlaku selama ini adalah dengan pembedahan, radioterapi dan sitostatika. Pembedahan dan radioterapi bersifat terapi definitif lokal, sedangkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap mahluk hidup terutama manusia membutuhkan sinar matahari dalam kehidupan sehari-hari. Manfaat sinar matahari telah banyak diketahui di antaranya sebagai sumber
Lebih terperinciBAB 1 PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PEDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Analisis Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA) merupakan salah satu aplikasi dari kimia komputasi dan juga bagian yang dipelajari dalam bidang kimia medisinal.
Lebih terperinciGambar 1.1. Struktur eugenol.
BAB PENDAHULUAN Tanaman cengkeh (Eugenia caryophyllata Thunberg) adalah tanaman asli kepulauan Maluku yang berupa tangkai bunga kering beraroma dari suku Myrtaceae. Sekarang, tanaman ini telah dibudidayakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. paku di dunia (Jones dan Luchsinger, 1987; Sastrapradja, 1980 dalam Susilawati,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuhan paku (Pteridophyta) merupakan salah satu divisi tumbuhan yang menjadi kekayaan sumber daya alam Indonesia. Diperkirakan terdapat 1.300 spesies yang tumbuh di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dunia. Organisasi kesehatan dunia WHO (2013) mencatat terdapat 7,6 juta
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Organisasi kesehatan dunia WHO (2013) mencatat terdapat 7,6 juta kasus (13%) penderita kanker yang meninggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tanaman memiliki dua jenis senyawa metabolit, yaitu metabolit primer dan sekunder. Jenis jenis metabolit sekunder yang dihasilkan seperti alkaloid, flavonoid, steroid,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Indonesia adalah bagian dari wilayah Indopasifik dan merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah laut sangat luas. Dua pertiga wilayah Indonesia merupakan
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,6-BIS- (4 -HIDROKSI-3 -METOKSIBENZILIDIN)-PIPERAZIN-2,5- DION DENGAN KATALIS HCl SKRIPSI
0 SINTESIS SENYAWA ANALG KURKUMIN 3,6-BIS- (4 -IDRKSI-3 -METKSIBENZILIDIN)-PIPERAZIN-2,5- DIN DENGAN KATALIS Cl SKRIPSI leh : DIYA LUSTIANI K 100 050 017 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUAMMADIYA SURAKARTA
Lebih terperinciPENDAHULUAN. penyinaran, kemoterapi, atau kombinasi keduanya, dan pengangkatan jaringan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit kanker menjadi penyebab kematian sekitar 7 juta penduduk dunia pada tahun 2008 dengan jumlah kasus baru pada tahun yang sama sekitar 12 juta (Boyle dan Levin,
Lebih terperinciMekanisme Molekuler Sitotoksisitas Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Sel Kanker
Kode/ Nama Rumpun Ilmu : 404/Analisis Farmasi dan Kimia Medisinal LAPORAN AKHIR PENELITIAN FUNDAMENTAL Mekanisme Molekuler Sitotoksisitas Ekstrak Daun Jati Belanda Terhadap Sel Kanker TIM PENGUSUL Dr.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit yang menempati peringkat tertinggi sebagai penyebab kematian di dunia, khususnya di negara-negara berkembang (Anderson et al., 2001;
Lebih terperinciSINTESIS SENYAWA ANALOG KURKUMIN 3,5-BIS-(4 1 -HIDROKSI-3 1,5 1 -DIMETILBENZILIDIN)- PIPERIDIN 4-ON (MONOHIDRAT HIDROKLORIDA) DENGAN KATALIS HCl
SITESIS SEYAWA AALG KURKUMI 3,5-BIS-(4 1 -IDRKSI-3 1,5 1 -DIMETILBEZILIDI)- PIPERIDI 4- (MIDRAT IDRKLRIDA) DEGA KATALIS Cl SKRIPSI leh : II ERAWATI K 100 050 257 FAKULTAS FARMASI UIVERSITAS MUAMMADIYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Obat herbal telah diterima secara luas di hampir seluruh negara di dunia. Menurut World Health Organization (WHO), negara negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 Struktur UK-2A, UK-3A, dan Antimisin A 3. Antimisin A 3. UK-2A : R = OMe UK-3A : R = H H N O H NH N O
TIJAUA PUSTAKA Senyawa UK-3A Selama tahun 1993 sampai 1997 telah berhasil dilakukan isolasi senyawa baru, yaitu benzokazol sitotoksik UK-1 dan antifungal UK-2A, B, C, dan D, dari Streptomyces sp.517-02
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matahari memancarkan radiasi ultra violet yang tidak dapat dirasakan atau diketahui keberadaannya oleh tubuh dan radiasi yang berlebih dapat menyebabkan efek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kanker kolon merupakan salah satu penyebab umum kematian yang berasal dari transformasi epitel usus normal polip adenomatosa dan kanker invasive (Palozza et
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagian besar penyakit diawali oleh adanya reaksi oksidasi yang berlebihan di dalam tubuh. Reaksi oksidasi ini memicu terbentuknya radikal bebas yang sangat aktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker ditetapkan sebagai penyebab utama kematian di dunia dengan angka yang mencapai 7,6 juta atau (sekitar 13% dari semua kematian setiap tahunnya) pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan dunia, termasuk di Indonesia (Dinas Kesehatan Propinsi. Nanggroe Aceh Darussalam, 2012). Berdasarkan Riskesdas 2007,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan dunia, termasuk di Indonesia (Dinas Kesehatan Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam, 2012). Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang (WHO, 2008 dalam Jemal et al., 2011). Menurut data dari
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker berada pada posisi kedua penyebab kematian di negara berkembang (WHO, 2008 dalam Jemal et al., 2011). Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun
Lebih terperincitelah teruji berefek pada sistem saraf pusat juga. Selain efek tersebut, senyawa benzoiltiourea juga mempunyai aktivitas biologis lainnya seperti
BAB 1 PEDAHULUA Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan kimia organik saat ini banyak senyawa senyawa obat yang diproduksi melalui jalur sintesis dan dapat digunakan dalam berbagai penyakit, salah satunya
Lebih terperinciADLN_Perpustakaan Universitas Airlangga RINGKASAN
RINGKASAN Efek Sinergisme pada Aktivitas Antikanker Kombinasi Doksorubisin dan Fraksi Diterpenlakton Sambiloto (Andrographis paniculata Nees.) terhadap Kanker Fibrosarkoma Mencit Hasil Induksi dengan Benzo(a)pirena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1
BAB I PEDAHULUA I.1 Latar Belakang Monitoring zat kimia berbahaya dalam lingkungan sangat penting dilakukan mengingat bahaya dari zat kimia sangat merugikan bagi kesehatan. Kandungan zat kimia di dalam
Lebih terperinciSINTESIS DAN UJI TOKSISITAS SENYAWA KALKON TURUNAN 4 METIL ASETOFENON. Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2
SINTESIS DAN UJI TKSISITAS SENYAWA KALKN TURUNAN 4 METIL ASETFENN M. Tillah 1, Yuharmen 2, A. Zamri 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Kimia 2 Bidang Kimia rganik Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA _ :i
BAB II TINJAUAN PUSTAKA _ :i r-.., ^ 2.1. Tinjauan Umum Calkon Senyawa calkon merupakan l,3-difenil-2-propen-l-on. Kedua cincin aromatis pada senyawa tersebut dihubungkan oleh 3 atom karbon yang merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. setiap tahunnya terjadi di Afrika, Asia dan Amerika Tengah dan Selatan.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di dunia. Lebih dari 60% kasus baru dan sekitar 70% kematian akibat kanker di dunia setiap tahunnya terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Neoplasma adalah suatu massa jaringan abnormal yang berproliferasi cepat, tidak terkoordinasi melebihi jaringan normal dan dapat menetap setelah hilangnya rangsang
Lebih terperincihipnotik yang sering digunakan adalah golongan ureida asiklik, misalnya bromisovalum tetapi pada penggunaan jangka panjang tidak dianjurkan karena
BAB I PEDAULUA Pada masa perkembangan zaman saat ini, maka masalah-masalah yang dihadapi didalam kehidupan akan makin meningkat. Kebanyakan manusia akan mengalami gangguan-gangguan fungsi normal dalam
Lebih terperinciBAB VI PEMBAHASAN. Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100%
63 BAB VI PEMBAHASAN Pemeriksaan tumor pada kolon secara makroskopis, berhasil tumbuh 100% dari masing-masing kelompok dan bersifat multipel dengan rerata multiplikasi dari kelompok K, P1, P2, dan P3 berturut-turut
Lebih terperinciSINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA
SINTESIS TURUNAN KALKON DARI MIRISTISIN MINYAK PALA Hery Muhamad Ansory *, Anita Nilawati Jurusan Analisis Farmasi dan Makanan, Fakultas Farmasi, Universitas Setia Budi Surakarta Jl. Let. Jend. Sutoyo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara maritim terbesar dengan dua pertiga bagian wilayahnya berupa lautan sehingga memiliki sumber daya alam hayati laut yang sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada abad ke-21 ini diperkirakan terjadi peningkatan presentase penyakit tidak menular (PTM) secara cepat yang merupakan tantangan utama masalah kesehatan dimasa yang
Lebih terperinci