BAB IV HASIL PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. ketebalan (dengan satuan mm). Tingkat ketebalan adalah ukuran dari tinggi zona

BAB V PEMBAHASAN. waktu inkubasi, nata yang terbentuk akan semakin tebal. Hal lain yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan persoalan yang diteliti, yang bertujuan untuk meneliti pengaruh perlakuan

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen. Penelitian eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan

PENGARUH KETINGGIAN MEDIA DAN WAKTU INKUBASI TERHADAP BEBERAPA KARAKTERISTIK FISIK NATA DE SOYA

khususnya dalam membantu melancarkan sistem pencernaan. Dengan kandungan

PENGARUH LAMA FERMENTASI & JENIS SUMBER NITROGEN TERHADAP PRODUKTIVITAS & SIFAT FISIK NATA DE LONTAR

BAB II. latin menjadi natare yang berarti terapung-apung (Susanti,2006). Nata termasuk

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. produk makanan yang digemari masyarakat. Selain karena tekstur nata yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan (treatment)

PEMANFAATAN BUAH TOMAT SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN NATA DE TOMATO

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

putri Anjarsari, S.Si., M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari sumber daya manusia tentang perkembangan sektor industri di

BAB I PENDAHULUAN. Nata merupakan hasil fermentasi dari bakteri Acetobacter xylinum yang

4. PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Fisik Ketebalan dan Rendemen pada Nata

PENENTUAN KONDISI OPTIMUM PEMBUATAN NATAA DE IPOMOEA DARI CAMPURAN KULIT UBI JALAR PUTIH DAN MERAH ( Ipomoea batatas ) MENGGUNAKAN Acetobacter xylinum

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN AMONIUM SULFAT TERHADAP KUALITAS NATA DE SOYA

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran produk makin terbuka luas. 1. buah-buahan sampai saat ini masih sangat sederhana (tradisional) dan pada

BAB I PENDAHULUAN. membantu pencernaan. Kandungan kalori yang rendah pada Nata de Coco

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Mikroorganisme tersebar luas di alam lingkungan, dan sebagai akibatnya produk

BAB I PENDAHULUAN. asam asetat Acetobacter xylinum. Nata terbentuk dari aktivitas bakteri Acetobacter

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMANFAATAN LIMBAH CAIR TAPIOKA DAN EKSTRAK TAUGE SEBAGAI MEDIA PEMBUATAN NATA DE CASSAVA. Disusun Oleh :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nanas memiliki nama latin Ananas Cosmosus dan termasuk dalam devisi

BAB IV HASIL PENELITIAN. penghambatan pertumbuhan. Daerah hambat yaitu jarak antara koloni

NATA DE SOYA. a) Pemeliharaan Biakan Murni Acetobacter xylinum.

BAB I PENDAHULUAN. komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak

ABSTRAK PENGARUH KONSENTRASI ZA TERHADAP KUALITAS NATA DE BANANA BERBAHAN DASAR KULIT PISANG KEPO

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. setiap unit penelitian (baglog). Berat segar tubuh buah dan jumlah tubuh buah

NATA DE COCO 1. PENDAHULUAN

PERTUMBUHAN JASAD RENIK

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak dimanfaatkan secara luas. Hasilnya 15,5 miliar butir kelapa per tahun

BAB I PENDAHULUAN. Kelapa merupakan komoditas penting bagi rakyat Indonesia dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. Data diambil dari semua unit penelitian, berupa hasil penghitungan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Pusat Statistik pada tahun 2011 produksi tanaman singkong di Indonesia

PEMANFAATAN EKSTRAK KECAMBAH KACANG HIJAU SEBAGAI SUMBER NITROGEN ALTERNATIF DALAM PEMBUATAN NATA DE LERRY

BAB VI PEMBUATAN NATA DE BANANA MENGGUNAKAN Acetobacter sp.

PENGARUH PENAMBAHAN GLISEROL TERHADAP KUALITAS BIOPLASTIK DARI AIR CUCIAN BERAS

MODEL REGRESI ANTARA WAKTU FERMENTASI TERHADAP KETEBALAN NATA DE SOYA

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Umum Penelitian. Tabel 3. Pertumbuhan Aspergillus niger pada substrat wheat bran selama fermentasi Hari Fermentasi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Bahan baku utama yang digunakan adalah daging kelapa yang masih. segar dan belum banyak kehilangan kandungan air. Sedangkan bahan baku

BAB I PENDAHULUAN. selulosa yang dihasilkan oleh bakteri Acetobacter xylinum (Alwani et al., 2011).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGARUH PENAMBAHAN GULA DAN NITROGEN PADA PRODUKSI NATA DE COCO

Mutu Fisik, Kadar Serat dan Sifat Organoleptik Nata de Cassava Berdasarkan Lama Fermentasi

BAB I PENDAHULUAN. muda, apalagi mengetahui asalnya. Bekatul (bran) adalah lapisan luar dari

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

TINJAUAN PUSTAKA. dalam meningkatkan ketersediaan bahan baku penyusun ransum. Limbah

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangannya, pembuatan nata de coco, telah menyebar ke

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Hylocereus polyrhizuz kulit dan buahnya berwarna merah, Hylocereus

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

BAB I PENDAHULUAN. Buah ini memiliki ciri-ciri yang unik yaitu memiliki kulit seperti kulit naga. Buah naga

Lampiran 1. Proses Fermentasi Substrat Padat Tepung Kulit Ubi Kayu

EXPLOITING A BENEFIT OF COCONUT MILK SKIM IN COCONUT OIL PROCESS AS NATA DE COCO SUBSTRATE

BAB I PENDAHULUAN. Pisang merupakan salah satu jenis buah yang digemari, selain rasanya

6 AgroinovasI Nata de Cassava sebagai Pangan Sehat

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PEMBUATAN NATA DARI ANEKA BUAH-BUAHAN

I PENDAHULUAN. hampir di seluruh wilayah di Indonesia. Kelapa termasuk dalam famili Palmae,

LAPORAN TUGAS AKHIR PEMBUATAN NATA DE CITRULLUS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN. (treatment) terhadap objek penelitian serta adanya kontrol penelitian.

PEMBUATAN NATA DE COCO DAR I BEBERAPA KONSENTRASI "SKIM" SANTAN DAN SUKROSA

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

Kajian Variasi Kadar Glukosa Dan Derajat Keasaman (Ph) Pada Pembuatan Nata De Citrus Dari Jeruk Asam (Citrus Limon. L)

1. PENDAHULUAN Latar Belakang

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PENGESAHAN... ABSTRAK... RIWAYAT HIDUP... KATA PENGANTAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I. PENDAHULUAN. Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale) adalah sejenis tanaman dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

SIFAT FISIK DAN MUTU HEDONIK NATA DE COCO DENGAN PENAMBAHAN SARI UMBI BIT MERAH SEBAGAI PEWARNA ALAMI SKRIPSI. Oleh: BONITA SINAYANGSIH APRILIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Siti Nur Lathifah, 2013

IV. Hasil dan Pembahasan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data-data yang dihasilkan selama penelitian adalah sebagai berikut :

Influence Old Age The Breeding Of Acetobacter Cylinum To Rendemen Nata Sugar Palm

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ANALISA ph OPTIMUM UNTUK PERKEMBANGBIAKAN LACTOBACILLUS BULGARICUS DALAM PROSES FERMENTASI FRUKTOSA PADA SUSU MENJADI ASAM LAKTAT

UKDW I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jamur merang (Volvariella volvacea) merupakan salah satu spesies jamur

2014 STUDI OPTIMASI PEMBUATAN KOMBUCHA DARI EKSTRAK TEH HITAM SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil analisis P-larut batuan fosfat yang telah diasidulasi dapat dilihat pada Tabel

PEMBERDAYAAN IBU RUMAH TANGGA MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN NATA DE LERI DI KELURAHAN BANYUMANIK SEMARANG

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. AKTIVITAS KUALITATIF ENZIM KITINOLITIK (INDEKS KITINOLITIK)

Formulasi Media Tumbuh Acetobacter xylinum Dari Bahan Limbah Cair Tempe dan Air Kelapa Untuk Produksi Nata De Soyacoco

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan untuk menyebut pertumbuhan menyerupai gel atau agar - agar yang

ABSTRAK JEKTA SURBAKTI.

Pengaruh Waktu Fermentasi Air Kelapa Terhadap Produksi dan Kualitas Nata de Coco

PEMANFATAN LIMBAH BUAH NANAS DALAM PEMBUATAN NATA DE PINA (PINEAPPLE FRUIT WASTE UTILIZATION FOR THE MAKING OF NATA DE PINA)

Lampiran 2.Rataan persentasi perkecambahan (%)

Lampiran 1. Perhitungan Kebutuhan Kapur Berdasarkan Al dd : 1 me Aldd/100 g tanah : 1.57 me CaCO 3 /100 g tanah

Transkripsi:

58 BAB IV HASIL PENELITIAN Data diambil dari semua unit penelitian yang sudah dilaksanakan, berupa hasil pengukuran tingkat ketebalan lapisan nata dari bahan sari buah nipah dan air kelapa dengan satuan mm. Tingkat ketebalan adalah ukuran dari tinggi nata berbahan dasar sari buah nipah dan air kelapa yang terbentuk pada medium pertumbuhan yang berupa gelas kaca. Parameter yang diukur dalam penelitian ini adalah tingkat ketebalan nata yang dihasilkan oleh perlakuan berupa waktu fermentasi Acetobacter xylinum pada medium pertumbuhan.berdasarkan tinggkat ketebalan lapisan nata berbahan dasar sari buah nipah dan air kelapa dilakukan pada umur 2, 4, 6, 8, 10, 12, dan 14 hari setelah pemberian perlakuan. A. Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Sari Buah Nipah (Nypa fruticans Wrumb) Terhadap Ketebalan Lapisan Nata de Nypa. 1. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Nypa Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 2 X 24 Jam ( 2 Hari ). Berdasarkan hasil penelitian bahwa lama waktu fermentasi yang dilakukan pada hari ke 2 atau fermentasi 2x24 jam memiliki PH 3, lapisan nata belum terlihat jelas pada bahan sari buah nipah, dikarenakan pada perlakuan 2 hari bakteri menyesuaikan diri dengan lingkungan (adaptasi). Pada waktu fermentasi 2x24 jam 58

59 diperkirakansebagai fase awal atau fase permulaan, dimana bakteri akan beradaptasi terhadap bermacam-macam enzim dan zat yang terdapat pada medium pertumbuhan. Tidak terjadinya proses pembelahan sel ditandai dengan tidak ditemukannya lapisan selulosa pada permukaan medium cair, sebagaimana tampak pada Gambar 4.1 berikut : Gambar.4.1 LapisanNata Sari Buah Nipah Pada Waktu Fermentasi 2x24 jam (Usia 2 Hari) 2. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Nypa Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 4 X 24 Jam ( 4 Hari ). Berdasarkan hasil penelitianbahwa lama waktu fermentasi yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap tingkat ketebalan lapisan nata.semakin lama waktu fermentasi maka semakin tebal lapisan nata yang dihasilkan. Pada waktu fermentasi 4x24 jam atau masa fermentasi 4 hari dan memiliki PH 3 ditemukan lapisan nata yang masih tipis pada permukaan medium. Pada seluruh unit perlakuan menunjukkan tingkat ketebalan dengan rata-rata 0,3 cm untuk bahan dasar sari buah nipah.

60 Lapisan tersebut semakin hari semakin tebal, artinya proses fermentasinya berjalan dengan baik karena unsur makanan yang terkandung didalamnya masih banyak untuk proses perkembangan. 1 Terjadinya aktivitas pembelahan sel pada bakteri ditandai dengan mulai ditemukannya lapisan nata yang ada pada permukaan medium sebagai mana tampak pada Gambar 4.2 berikut : Gambar 4.2 Lapisan Nata Sari Buah Nipah Pada Waktu Fermentasi 4x24 jam (Usia 4 Hari) 3. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de NypaBerdasarkan Lama Waktu Fermentasi 6 X 24 Jam ( 6 Hari ). Pada usia enam hari dan memiliki PH 3 ketebalan lapisan natapada sari buah nipah terlihat sangat jelas dan ukuran ketebalan lapisan nata yang dihasilkan berbeda-beda rata-rata 0,4 cm pada bahan dasar sari buah nipah. Pada hari ke enam setelah inokulasi atau 1 Lilis Sutarminingsih. Peluang Usaha Nata de Coco. Yogyakarta : Kanisius. 2004.h. 34

61 masa fermentasi 6x24 jam telah ditemukan lapisan natayang sudah sangat jelas, sehingga dikatakan bahwa pada masa fermentasi tersebut dinyatakan sangat berpengaruh terhadap lapisan nata yang telah dihasilkan oleh bahan sari buah nipah. Lapisan nata yang diperoleh tampak pada Gambar 4.6berikut : Gambar.4.3 Lapisan Nata Sari Buah Nipah pada Waktu Fermentasi 6 x24 jam (usia 6 Hari) Lapisan natadengan rata-rata 0,4 cm pada bahan sari buah nipah sebagaimana tampak pada Gambar 4.3 menunjukkan peningkatan yang signifikan dibanding 4x24 jam. Pade fase ini bakteri mengeluarkan enzim ekstraseluler polimerase sebanyakbanyaknya untuk menyusun polimer glukosa menjadi lapisan selulosa (MatriksNata). 2 2 Emil Salim, Dari Limbah Menjadi Rupiah. Yogyakarta :2011. h. 43

62 4. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de NypaBerdasarkan Lama Waktu Fermentasi 8 X 24 Jam ( 8 Hari ). Pada usia 8x24 jam atau 8 hari meliki PH 3, lapisan nata bertambah tebal menjadi 0,5 cm atau rata-rata 0,5 cm pada bahan dasar sari buah nipah. Pada bahan sari buah nipah sangat terlihat banyak kandungan lemak yang berwarna putih yang mengendap, sehingga lemak tersebut tidak dapat membentuk lapisan nata yang baik seperti terlihat pada Gambar 4.4 Gambar.4.4 Lapisan Nata Sari Buah Nipah Pada Waktu Fermentasi 8x24 jam (Usia 8 Hari). Lapisan nata terbentuk pada Gambar 4.4 di atas sangat jelas. Pada hari ke 8 atau waktu fermentasi 8x24 jam. Masa fermentasi pada usia 8x24 jam ini termasuk dalam fase logaritmik.

63 5. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Nypa Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 10 X 24 Jam ( 10 Hari ). Tingkat ketebalan nata yang dihasilkan bahan sari buah nipah pada pada hari kesepulu atau waktu fermentasi 10x24 jam adalah berkisar antara 0,6-0,8 cm,atau rata-rata 0,8 cm dan pada fermentasi 10x24 jam ini memiliki PH 4. Tekstur dan kekenyalan nata kurang baik seperti tampak pada Gambar. 4.5 di bawah ini : Gambar.4.5 Lapisan Nata Sari Buah Nipah Pada Waktu Fermentasi 10x24 jam (Usia 10 Hari). 6. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Nypa Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 12 X 24 Jam ( 12 Hari ). Pada umur dua belas hari, tingkat ketebalan natayang terbuat dari bahan dasar sari buah nipah berkisar antara 0,9 cm. Nata yang

64 dihasilkanbaik dilihat dari tingkat ketebalan, tekstur kekenyalan nata, dan warna nata yang lebih jelas putih dan bercampur dengan lemak yang ada didalam kandungan buah nipah tersebut serta memiliki PH 4, seperti tampak pada Gambar 4.6 berikut : Gambar.4.6 Lapisan Nata Sari Buah Nipah Pada Waktu Fermentasi 12x24 jam (Usia 12 Hari). 7. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Nypa Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 14 X 24 Jam ( 14 Hari ). Setelah nata berumur 14 nata sari buah nipah memiliki tingkat ketebalan mencapai 0,9 1 cm, jika tidak dilakukan pemanenan, maka akan terdapat lapisan tipis yang terpisah di bawah lapisan nata. Pada kondisi demikian yang akan terjadi perubahan tingkat keasaman, sehingga nata menjadi busuk dan akhirnya nata menjadi turun. Waktu fermentasi 14x24 jam termasuk dalam fase pertumbuhan terhambat (phase of negative

65 accelered growth), dimana kecepatan pembelahan sel semakin berkurang dan jumlah sel yang mati semakin meningkat sebagaimana tampak pada Gambar 4.7berikut : Gambar.4.7 Lapisan Nata Sari Buah Nipah Pada Waktu Fermentasi 14x24 jam (Usia 14 Hari). B. Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Air Kelapa Terhadap Ketebalan Lapisan Nata de Coco. 1. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Coco Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 2 X 24 Jam ( 2 Hari ). Berdasarkan data penelitian bahwa lama waktu fermentasi yang dilakukan pada hari ke 2 atau fermentasi 2x24 jam, lapisan nata belum terlihat jelas, dikarenakan pada perlakuan 2 hari dan memiliki ph 3 bakteri menyesuaikan diri dengan lingkungan (adaptasi). Pada waktu fermentasi 2x24 jam diperkirakan sebagai fase awal atau fase permulaan, dimana

66 bakteri akan beradaptasi terhadap bermacam-macam enzim dan zat yang terdapat pada medium pertumbuhan seperti pada Gambar 4.8 Gambar.4.8 Lapisan Nata Air Kelapa Pada Waktu Fermentasi 2x24 jam (Usia 2 Hari). 2. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Coco Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 4 X 24 Jam ( 4 Hari ). Berdasarkan data penelitian bahwa lama waktu fermentasi yang dilakukan sangat berpengaruh terhadap tingkat ketebalan lapisan nata. Semakin lama waktu fermentasi maka semakin tebal lapisan nata yang dihasilkan. Pada waktu fermentasi 4x24 jam atau masa fermentasi 4 hari ditemukan lapisan nata yang masih tipis pada permukaan medium. Pada seluruh unit perlakuan menunjukkan tingkat ketebalan dengan rata-rata 0,4 cm untuk bahan air kelapa. Lapisan tersebut semakin hari semakin tebal, artinya proses fermentasinya berjalan dengan baik karena unsur makanan yang terkandung didalamnya masih banyak untuk

67 proses perkembangan dan pada hari ke 4x24 jam ini memiliki ph 3. 3 Seperti yang terlihat pada Gambar 4.9 Gambar.4.9 Lapisan Nata Air Kelapa Pada Waktu Fermentasi 4x24 jam (Usia 4 Hari). 3. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Coco Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 6 X 24 Jam ( 6Hari ). Pada usia enam hari ketebalan lapisan nata pada kedua bahan terlihat sangat jelas dan ukuran ketebalan lapisan nata yang dihasilkan berbeda-beda rata-rata 0,4 cm pada bahan dasar sari buah nipah dan 0.5 cm pada bahan air kelapa. Pada hari ke enam setelah inokulasi atau masa fermentasi 6x24 jam telah ditemukan lapisan natayang sudah sangat jelas, sehingga dikatakan bahwa pada masa fermentasi tersebut dinyatakan sangat 3 Lilis Sutarminingsih. Peluang Usaha Nata de Coco. Yogyakarta : Kanisius. 2004.h. 34

68 berpengaruh terhadap lapisan nata yang telah dihasilkan oleh masingmasing bahan yang telah ditentukan, seperti terlihat pada Gambar 4.10 Gambar.4.10 Lapisan Nata Air Kelapa Pada Waktu Fermentasi 6x24 jam (Usia 6 Hari). 4. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Coco Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 8 X 24 Jam ( 8Hari ). Pada usia 8x24 jam atau 8 hari lapisan nata bertambah tebal pada air kelapa terlihat memiliki ketebalan 9 cm. Pada waktu fermentasi 8x24 jam dan memiliki ph 4 diperoleh lapisan nata dengan tingkat kekenyalan sudah cukup baik. Semakin lama waktu fermentasi, semakin tebal lapisan nata yang akan dihasilkan. Lapisan nata yang terbentuk dipermukaan media terlihat sangat jelas. Seiring dengan semakin bertambahnya lapisan nata yang terbentuk, maka semakin bertambahnya lapisan selulosa, jumlah medium cair dalam wadah juga secara perlahan semakin berkurang. Semakin lama waktu fermentasi, maka akan semakin bertambah ketebalan

69 lapisan nata, sebaliknya akan semakin berkurang jumlah kadar media cair yang dimiliki. 4 Seperti terlihat pada Gambar 4.11 Gambar.4.11 Lapisan Nata Air Kelapa Pada Waktu Fermentasi 8x24 jam (Usia 8 Hari). 5. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Coco Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 10 X 24 Jam ( 10 Hari ). Tingkat ketebalan nata yang dihasilkan air kelapa memiliki tekstur dan kekenyalan nata kurang baik untuk ketebalan lapisan bahan air kelapa pada hari ke 10 memiliki ketebalan 1,0 cm dan ph 4. Pada hari ke sepuluh atau waktu fermentasi 10x24 jam telah terjadi pertumbuhan lambat, karena mulai berkurangnya nutrisi. Akibat proses metabolik sel bakteri, maka dihasilkan pula sisa metabolik yang bersifat racun bagi sel bakterti yang sudah tua. Tetapi pada fase ini pertumbuhan masih relatif stabil, jumlah sel 4 Titik haryatni. Mempelajari Pengaruh Komposisi Bahan Terhadap Mutu Fisik dan Stabilitas Warna Nata de Coco, Skripsi, Bogor. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor : 2002, h. 22

70 yang tumbuh masih lebih besar dibandingkan jumlah sel yang mati seperti tampak pada Gambar. 4.12 di bawah ini: Gambar.4.12 Lapisan Nata Air Kelapa Pada Waktu Fermentasi 10x24 jam (Usia 10 Hari). 6. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Coco Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 12 X 24 Jam ( 12 Hari ). Tingkat ketebalan lapisan nata yang telah dibentuk oleh air kelapa sangat terlihat jelas baik, serta memiliki ketebalan yang sangat baik.pada hari ke 12 masuk dalam fase pertumbuhan tetap, atau dapat dikatakan sebagai kebalikan dari fase logaritmik.pada fase ini sel mengalami kematian cepat, sel yang hidup semakin lama semakin sedikit karena sel yang mati semakin banyak.kecepatan kematian dipengaruhi oleh nutrisi, lingkungan dalam media, dan bakteri itu sendiri. Kendati demikian, sebagaimana tampak pada Gambar 4.13 bahwa lapisan nata berumur 12 hari mempunyai kualitas yang sangat baik dengan tingkat ketebalan yang

71 relatif seimbang pada setiap sisinya. Demikian pula dengan tekstur kompak pada seluruh permukaan lapisan nata yang terbentuk seperti pada Gambar 4.13. Gambar.4.13 Lapisan Nata Air Kelapa Pada Waktu Fermentasi 12x24 jam (Usia 12 Hari) Pada hari ke 12 atau waktu fermentasi 12x24 jam masuk dalam fase pertumbuhan tetap, atau dapat dikatakan sebagai kebalikan dari fase logaritmik. 7. Data Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Coco Berdasarkan Lama Waktu Fermentasi 14 X 24 Jam ( 14 Hari ). Lapisan nata yang diperoleh pada hari ke 14 memiliki ketebalan lapisan nata mencapai 1,4 1.6 cm serta memiliki ph 4. Usia ke 14 atau waktu fermentasi 14x24 jam termasuk dalam fase pertumbuhan terhambat (phase of negative accelered growth), dimana kecepatan pembelahan sel semakin berkurang dan jumlah sel yang mati semakin meningkat.

72 Kematian sel yang semakin tinggi tersebut disebabkan oleh suplay nutrien yang semakin sedikit dan terjadi penimbunan racun sebagai hasil kegiatan metabolisme sel, seperti pada Gambar 4.14 Gambar.4.14 Lapisan Nata Air Kelapa Pada Waktu Fermentasi 14x24 jam (Usia 14 Hari) Pada fase ini, sel dengan cepat mengalami kematian,hampir merupakan kebalikan dari fase logaritmik.sel yanghidup semakin lama semakin sedikit, karena sel yang matisemakin banyak.kecepatan kematian dipengaruhi olehnutrisi, lingkungan dan bakteri.untuk Acetobacter xylinum,fase ini dicapai setelah hari kedelapan hingga kelima belas.pada fase ini, Acetobacter xylinum tidak baik apabila digunakan sebagai bibit nata. 5 5 Lina susanti, Perbedaan Penggunaan Jenis Kulit Pisang Terhadap Kualitas Nata, Skripsi, Semarang : Fakultas Tehnik Universitas Negeri Semarang, 2006, h.13-15.

73 C. Data Perbandingan Lama Waktu Fermentasi Antara Sari Buah Nipah (Nypafruticans Wrumb) dan Air Kelapa Sebagai Substrat Cair Terhadap Ketebalan Lapisan Nata 1. Data Perbandingan Hasil Pengukuran Ketebalan Lapisan Nata Antara Sari Buah Nipah (Nypafruticans Wrumb) dan Air Kelapa Sebagai Substrat Cair Terhadap Ketebalan Lapisan Nata. Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dibahas di atas bahwa lama waktu fermentasi dan perbedaan bahan yang digunakan, menunjukkan perbedaan tingkat ketebalan pada setiap waktu fermentasi. Tahapan perlakuan lama waktu fermentasi memiliki pengaruh terhadap ketebalan lapisan nata yang dihasilkan dari masing masing bahan tersebut. Semakin lama waktu fermentasi, maka semakin tebal lapisan nata yang dihasilkan.hal lain yang menentukan ketebalan dari nata adalah ketinggian medium dalam wadah yang digunakan untuk inkubasi. Apabila jumlah medium yang digunakan pada wadah jumlahnya sama tetapi jenis wadah yang digunakan berbeda, juga berpengaruh terhadap ketebalan nata.semakin luas permukaan wadah yang digunakan, maka semakin cepat pula memperoleh ketebalan nata.hal ini disebabkan pada wadah yang dalam dan permukaannya sempit jumlah suplay oksigen lebih sedikit, dibandingkan dengan wadah yang permukaannya luas dan dangkal. 6 Namun akan terjadi penurunan kualitas tingkat nata yang dihasilkan. Hal ini disebabkan oleh semakin lama waktu 6 Titik haryatni, Mempelajari Pengaruh Komposisi Bahan Terhadap Mutu Fisik dan Stabilitas Warna Nata De Coco, Skripsi, Bogor. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. 2002, h. 20

74 fermentasi, medium untuk pertumbuhan bakteri semakin berkurang bahan makanan yang terkandung didalamnya dan pertumbuhan nata itu akan semakin menipis. Di bawah kondisi yang mendukung, nata yang terbentuk akan mencapai tebal lebih dari 5 cm dalam waktu satu bulan. Salah satu kondisi yang harus mendukung adalah tersedianya medium cair, sebagai nutrisi dalam pertumbuhan bakteri. 7 Data perbandingan ketebalan lapisan nata yang terbentuk sebagaimana tampak pada Tabel 4.1 Berikut: Tabel 4.1 Rata-rata Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Dengan Menggunakan Bahan Dasar Sari Buah Nipah dan Air Kelapa, Sebelum ditransformasikan ke rumus X + 1 2. No Taraf Ketebalan lapisan nata sari buah nipah (cm) Ketebalan lapisan nata air kelapa (cm) Total X Total X 1. P 0 kontrol 0 0 0 0 2. P 1 2 hari 0 0 0,2 0,06 3. P 2 4 hari 0,7 0,2 1,0 0,33 4. P 3 6 hari 1,0 0,3 1,5 0,50 5. P 4 8 hari 1,4 0,5 2,4 0,80 6. P 5 10 hari 2,1 0,7 3,1 1,03 7. P 6 12 hari 2,4 0,8 3,7 1,23 8. P 7 14 hari 2,8 0,9 4,5 1,50 Data Tabel 4.1 di atas menunjukkan perlakuan lama waktu fermentasi berpengaruh terhadap tingkat ketebalan lapisan nata yang dihasilkan. Tinggi 7 Doddy A. Darmajana. Pengaruh Ketinggian Media dan Waktu Inkubasi Terhadap Beberapa Karakteristik Fisik Nata de Soya, Karya Ilmiah, Semarang.Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang : 2004, h. 1-2

75 ukuran ketebalan lapisan nata yang dihasilkan sari buah nipah sangat bervariasi dari setiap interval lama waktu fermentasi. Hasil pengukuran rata-rata tingkat ketebalan lapisan nata setiap perlakuan adalah antara 0,9 cm sampai dengan1 cm. Lapisan nata dari bahan air kelapa memiliki ketebalan lapisan selulosa yang sangat jauh berbeda dengan bahan sari buah nipah, untuk air kelapa memiliki ketebalan hingga 1,6 cm, sedangkan lapisan nata dari sari buah nipah memiliki rata-rata 1,2 mm dalam waktu 14x24 jam atau 14 hari. Data perbandingan tingkat ketebalan lapisan nata yang terbentuk baik nata berbahan baku sari buah nipah maupun air kelapa selanjutnya ditransformasikan sebagaimana tampak pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Rata-rata Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Dengan Menggunakan Bahan Dasar Sari Buah Nipah dan Air Kelapa, Setelah Ditransformasikan ke X + 1 2. No Taraf Ketebalan lapisan nata sari buah nipah (cm) Ketebalan lapisan nata air kelapa (cm) Total X Total X 1. P 0 kontrol 2,121 0,707 2,121 0,707 2. P 1 2 hari 2,121 0,707 2,250 0,750 3. P 2 4 hari 2,566 0,856 2,736 0,912 4. P 3 6 hari 2,736 0,912 3,000 1,000 5. P 4 8 hari 2,948 0,982 3,418 1,139 6. P 5 10 hari 3,283 1, 084 3,712 1,237 7. P 6 12 hari 3,418 1,139 3,947 1,315 8. P 7 14 hari 3,547 1,182 4,421 1,413

76 Data yang telah ditransformasikan di atas menunjukkan bahwa perlakuan lama fermentasi berpengaruh terhadap ketebalan lapisan nata yang terbentuk.selain lama fermentasi kandungan bahan yang digunakan dalam pembuatan nata juga sangat mempengaruhi ketebalan lapisan nata. 2. Data Analisis Varians Ketebalan Lapisan Selulosa Nata Yang Terbentuk Dari Sari Buah Nipah dan Air Kelapa Berdasarkan Waktu Fermentasi a. Data Analisis Variansi Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Sari Buah Nipah Terhadap Ketebalan Lapisan Nata de Nypa Tabel 4.3 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Dengan Menggunakan Sari Buah Nipah. Setelah Ditransformasikan ke X + 1 2 Sumber Db JK KT F hitung F tabel Keragaman 5% 1% Perlakuan 7 0,71 0,10 5 0,0028 0,0038 Galat 16 0,17 0,02 Total 23 0,88 keterangan : * = Berbeda Nyata ** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Bereda Nyata Tabel di atas menunjukan menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi dengan menggunakan bahan dasar sari buah nipah, mempunyai pengaruh yang sangat nyata, terhadap ketebalan lapisan nata terlihat dari F hitung yang lebih besar

77 dari F tabel, sehingga hipotesis penelitian (H i ) dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (H O ) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%. Pengamatan tingkat ketebalan lapisan nata bahan nipah memiliki nilai Koefisien Keragaman (KK) sebesar (29,41) mendukung nilai F hitung ( 5 ) yang lebih besar dari nilai F tabel 1% (0,0038) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%. Uji lanjutan yang digunakan untuk mengetahui tarap optimal dari pengaruh setiap taraf perlakuan lama waktu fermentasi dengan menggunakan media sari buah nipah adalah dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai f hitung 5 pada pengamatan lama waktu fermentasi dengan menggunakan media sari buah nipah terhadap ketebalan lapisan nata de nypasebesar 0,0038. Uji lanjutan yang digunakan untuk mengetahui tarap optimal dari pengaruh setiap taraf perlakuan lama waktu fermentasi dengan menggunakan media air kelapa adalah terhadap ketebalan lapisannata dilakukan dengan uji BNT (1%) karena nilai f hitung 15 pada pengamatan lama waktu fermentasi dengan menggunakan media sari buah nipah terhadap ketebalan lapisan natasebesar 0,0175.

78 Tabel 4.4 Uji BNT (1%) UntukPengaruh Lama Waktu Fermentasi Dengan Menggunakan Bahan Dasar Sari Buah Nipah Setelah Ditransformasikan ke rumus X + 1 2. NO PERLAKUAN TOTAL X 1. P 0 kontrol 2,121 0,707 a 2. P 1 2 hari 2,121 0,707 a. 3. P b 2 4 hari 2,566 0,856 4. P 3 6 hari 2,736 0,912 5. P 4 8 hari 2,948 0,982 6. P 5 10 hari 3,283 1,084 7. P 6 12 hari 3,418 1,139 8. P 7 14 hari 3,547 1,182 BNT 1% = 0,0038 c NOTASI d e f g Berdasarkan hasil dari Uji BNT 1% pengaruh lama waktu fermentasi dengan menggunakan bahan dasar sari buah nipah memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap ketebalan lapisan nata yang telah terbentuk. Pada taraf perlakuan Po (kontrol), memiliki notasi yang sama yaitu huruf a, pada taraf P 1 (2 hari) memiliki notasi dengan huruf a. pada taraf P 2 (4 hari) berbeda signifikan terhadap ketebalan taraf P 1 dan memiliki notasi b, taraf P 3 (6 hari) memiliki notasi c, pada taraf P 4 (8 hari) memiliki notasi d, pada taraf P 5 (10 hari) memiliki notasi dengan huruf e, pada taraf P 6 (12 hari) memiliki notasi huruf f, pada taraf P 7 (14 hari) memiliki notasi huruf g. Notasi-notasi di atas menunjukkan bahwa angka dari rata-rata tingkat pengaruh lama waktu

79 fermentasi dengan menggunakan bahan dasar sari buah nipahdiikuti oleh huruf yang berbeda berati memiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap ketebalan lapisan nata yang dibentuk oleh buah nipah dan pada masing-masing perlakuan. Taraf pengaruh lama waktu fermentasi dengan menggunakan bahan dasar sari buah nipah yang optimal jika dilihat dari ketebalan lapisan nata yang terbentuk yaitu pada taraf P 5 atau (10 hari). Grafik Lama Waktu FermentasiSari Buah Nipah (Nypa fruticans Wurmb)Sebagai Substrat Cair Dalam Fermentasi Nata Terhadap Ketebalan lapisan Nata de nypa 2 1.5 1 0.5 0 po p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 Gambar 4.13Grafik Lama Waktu FermentasiSari Buah Nipah (Nypa Keterangan : fruticans Wurmb)Sebagai Substrat Cair Dalam Fermentasi Nata Terhadap Ketebalan lapisan Nata de nypa dalam cm Po = Kontrol P1 = 2 x 24 jam ( 2 hari ) P6 = 12 x 24 jam ( 12 hari ) P2 = 4 x 24 jam ( 4 hari ) P7 = 14 x 24 jam ( 14 hari ) P3 = 6 x 24 jam ( 6 hari ) P4 = 8 x 24 jam ( 8 hari ) P5 = 10 x 24 jam ( 10 hari )

80 b. Data Analisis Variasi Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Air Kelapa Terhadap Tingkat Ketebalan Lapisan Nata de Coco Tabel 4.5 Ringkasan Analisis Variansi Untuk Pengaruh Lama Waktu Fermentasi Dengan Menggunakan Bahan Air krlapa Setelah Ditransformasikan ke X + 1 2 Sumber Db JK KT F hitung F tabel Keragaman 5% 1% Perlakuan 7 1,09 0,15 15 0,0031 0,0175 K e t e r a Galat 16 0,18 0,02 Total 23 1,27 keterangan : * = Berbeda Nyata ** = Berbeda Sangat Nyata Tn = Tidak Bereda Nyata Tabel di atas menunjukkan bahwa lama waktu fermentasi dengan menggunakan bahan dasar air kelapa, mempunyai pengaruh yang sangat nyata terhadap ketebalan nata, terlihat dari F hitung yang lebih besar dari F tabel, sehingga hipotesis penelitian (H I ) dapat diterima sedangkan hipotesis penelitian (H O ) ditolak pada taraf signifikansi 1% dan 5%. Pengamatan tingkat ketebalan lapisan nata bahan air kelapa memiliki nilai Koefisien Keragaman (KK) sebesar (15,23) mendukung nilai F hitung ( 15 ) yang lebih besar dari nilai F tabel 1% (0,0175) yang menunjukkan adanya variasi data yang masuk dalam syarat keragaman taraf 1%.

81 Tabel 4.6Uji BNT (1%) UntukPengaruh Lama Waktu Fermentasi Dengan Menggunakan Bahan Dasar Air Kelapa Setelah Ditransformasikan ke rumus X + 1 2. NO PERLAKUAN TOTAL X 1. P 0 kontrol 2,121 0,707 A 2. P 1 2 hari 2,250 0,750 b 3. P c 2 4 hari 2,736 0,912 4. P d 3 6 hari 3,000 1,000 e 5. P 4 8 hari 3,418 1,139 f 6. P 5 10 hari 3,712 1,237 g 7. P 6 12 hari 3,947 1,315 h 8. P 7 14 hari 4,421 1,413 BNT 1% = 0,038 NOTASI Berdasarkan hasil dari Uji BNT (1%) pengaruh lama waktu fermentasi dengan menggunakan bahan dasar air kelapamemiliki pengaruh yang sangat nyata terhadap ketebalan lapisan nata yang terbentuk. Pada tarap perlakuan Po (Kontrol), memiliki notasi yaitu huruf a, pada taraf P 1 (2 hari) memiliki notasi dengan huruf b. Pada taraf P 2 (4 hari) memiliki notasi dengan huruf c, pada taraf P 3 (6 hari)memiliki notasi dengan huruf d, pada taraf P 4 (8 hari), memiliki notasi dengan huruf f, pada taraf P 5 (10 hari), memiliki notasi dengan huruf e, pada taraf P 5 (12 hari), memiliki notasi dengan huruf f, pada taraf P 7 (14 hari), memiliki notasi yang berbeda dengan huruf g,dan pada taraf P 7 (16 hari), memiliki notasi yang berbeda dengan huruf h. Notasi-notasi di

82 atas menunjukan bahwa angka dari rata-rata tingkat ketebalan yang diikuti oleh huruf yang berbeda berarti memiliki pengaruh yang berbeda sangat nyata antara masing-masing perlakuan. Taraf lama waktu fermentasi dengan menggunakan bahan dasar air kelapa yang optimal jika dilihat dari tingkat ketebalan lapisan nata yang terbentuk berada pada P 4 (8 hari). Grafik Lama Waktu FermentasiAir Kelapa Sebagai Substrat Cair Dalam Fermentasi Nata Terhadap Ketebalan lapisan Nata de Coco 1.6 1.4 1.2 1 0.8 0.6 0.4 0.2 0 po p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 Gambar 4.13 Grafik Lama Waktu FermentasiAir Kelapa Sebagai Substrat Cair Dalam Fermentasi Nata Terhadap Ketebalan lapisan Nata de Coco dalam satuan cm Keterangan : Po = Kontrol P1 = 2 x 24 jam ( 2 hari ) P6 = 12 x 24 jam ( 12 hari ) P2 = 4 x 24 jam ( 4 hari ) P7 = 14 x 24 jam ( 14 hari ) P3 = 6 x 24 jam ( 6 hari ) P4 = 8 x 24 jam ( 8 hari ) P5 = 10 x 24 jam ( 10 hari )

Centimeter 83 Berdasarkan hasil perhitungan perbandingan lama waktu fermentasi antara sari buah nipah (Nypafruticans Wrumb) dan air kelapa sebagai substrat cair terhadap ketebalan lapisan nata dengan mengunakan Uji t bahwa sari buah nipah dan air kelapa tidak terdapat perbadaan ketebalan lapisan nata yang terbentuk yang signifikan, yaitu dibuktikan dengan nilai t hitung< t tabel (3 < 3,79), dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini tidak diterima, artinya tidak terdapat perbedaan ketebalan lapisan nata yang signifikan antara sari buah nipah dan air kelapa. Hasil perhitungan dapat dilihat pada lampiran. Grafik 1.11 Data Perbandingan Lama Waktu Fermentasi Antara Sari Buah Nipah (NypaFruticans Wrumb) dan Air Kelapa Sebagai Substrat Cair Terhadap Ketebalan Lapisan Nata. 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1 0.5 0 Grafik Perbandingan Nata Sari Buah Nipah dan Air Kelapa p0 p1 p2 p3 p4 p5 p6 p7 lama waktu fermentasi per 2 hari Nipah Air Kelapa

84