BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan sepanjang bulan februari sampai dengan juni 2016. 2. Tempat Penelitian Tempat penelitian dilakukan di Universitas Mercubuana yang berlokasi di Jl. Menteng Raya No.29, Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta 10340. B. Desain Penelitian Menurut Sujarweni (2015:71) desain penelitian adalah pedoman atau prosedur serta teknik dalam perencanaan penelitian yang berguna sebagaipanduan untuk membangun strategi yang menghasilkan model atau blue print penelitian. Design penelitian yang digunakan adalah design penelitian kausal, dengan tujuan untuk mengetahui kemungkinan hubungan sebab-akibat antara variabel independen dan variabel dependen. Dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab melalui data tertentu. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel 1. Definisi Variabel Menurut Sugiyono (1999) dalam Sujarweni (2015) adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, dan kemudian ditarik kesimpulannya. 45
46 Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Independent Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau tiombulnya variabel dependen. Variabel independen yang disimbolkan dengan huruf ( X ) yaitu variabel yang sering disebut sebagai variabel bebas. Variable independen dalam penelitian ini adalah : Produk (X1) Persepsi Harga (X2) b. Variable Dependen Variable dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat, karena adanya variabel bebas Sujarweni (2015). Variabel dependen yang diberi lambang dengan huruf ( Y ) adalah variabel terikat. Variable dalam penelitian ini adalah : Kepuasan Konsumen(Y) 2. Definisi Operasional Definisi operasional adalah variabel penelitian dimaksudkan untuk memahami arti setiap variabel penelitian sebelum dilakukan analisis, instrument, serta sumber pengukuran berasal dari mana.
47 Berikut adalah definisi variable yang dikelompokkan ke dalam table : Produk (X1) Abdullah dan Tantri (2015: 160-164) Tabel 3.1 Variabel dan Indikator Variabel Dimensi Indikator Skala 1. Atribut produk 1. Nilai merek 2. Strategi merek 1. Mutu produk yang dijual dapat mempengaruhi calon konsumen untuk membeli 2. Produk tahan lama yang dapat digunakan berkali-kali 3. Produk bersifat klasikal, yaitu barang yang digemari dan disukai konsumen sepanjang masa meskipun ada model produk baru 4. Barang bersifat kontemporer yang dipengaruhi oleh trend dan kegemaran konsumen 5. Manfaat produk bagi kebutuhan rumah tangga 6. Manfaat produk untuk kebutuhan pria dan wanita 1. Produk yang dijual memiliki kesadaran merek bagi konsumen 2. Toko online Lazada, Tokopedia dan Blibli.com menawarkan berbagai pilihan merek suatu produk dengan mutu produk yang dapat dipercaya 3. Beberapa merek menguasai loyalitas merek tingkat tinggi 1. Perluasan merek untuk suatu merek produk yang sudah ada diperluas dengan menambahkan kategori produk baru 2. Multi merek dengan produk yang sama 3. Merek baru dengan kategori produk baru
48 Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Dimensi Indikator Skala 3. Pengemasan 1. Kemasan suatu produk dapat menarik perhatian konsumen 2. Tempat produk tepat sesuai produk 3. Pengemasan asli suatu produk sangat menarik 4. Pengemasan dari toko online Lazada, Tokopedia dan Blibli.com menarik dan aman untuk produk 4. Pembuatan label 1. Label mengidentifikasi suatu produk dengan jelas 2. Label menguraikan beberapa hal seperti dimana membuatnya, waktu pembuatan, siapa yang membuat, isinya, manfaat dan kegunaannya 3. Label dibuat dengan gambar yang menarik Persepsi Harga (X2) Rangkuti (2009: 104) 1.Persepsi Kualitas 1. Nama produk suatu barang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan pembelian 2. Nama toko dapat menjadi pilihan konsumen untuk membeli produk 3. Adanya garansi didalam suatu produk dapat menarik konsumen untuk membeli barang tersebut 4. Negara yang membuat suatu produk bisa mempengaruhi keputusan pembelian konsumen
49 Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Dimensi Indikator Skala 2. Persepsi Biaya yang dikeluarkan Kepuasan Konsumen (Y) Kotler (2009: 140-142), Sangadji dan Sopiah (2013: 188-189) 1. System keluhan dan saran pelanggan 2. Kinerja 1. Kewajaran harga produk sesuai manfaat dan kegunaannya 2. Kewajaran harga pada toko online Lazada, Tokopedia dan Blibli.com sesuai dengan mutu produk 3. Equitas merek dari produk online sangat tinggi 4. Equitas toko Lazada, Tokopedia dan Blibli.com 1. Menerima saran dan keluhan pelangan 2. Menyediakan kotak saran untuk menampung keluhan konsumen Menyediakan fasilitas berupa aplikasi untuk penilaian 1. Sejauh mana produk ditawarkan dengan benar 2. Kualitas informasi yang diberikan kepada konsumen jelas dan dapat dimengerti 3. Kemampuan petugas menangani masalah yang diberikan konsumen dilayani dengan baik terhadap konsumen dari toko online Lazada, Tokopedia dan Blibli.com
50 Lanjutan Tabel 3.1 Variabel Dimensi Indikator Skala 3. Interaksi pegawai 1. Keramahan customer service dalam pelayanan dari toko online Lazada, tokopedia dan Blibli.com 2. Kecepatan dan ketepatan dalam menanggapi pertanyaan konsumen 3. Keahlian petugas dalam melayani konsumen 4. Konsistensi 5. Ketepatan waktu dan kenyamanan 1. Konsistensi kinerja suatu produk 2. Konsistensi toko penjual produk dalam penawaran harga dan ketersediaan barang suatu produk jelas dan sesuai 3. Konsistensi kinerja jasa toko online Lazada, Tokopedia dan Blibli.com dapat dipercaya 1. Seberapa cepat produk dapat sampai ke tangan pembelli 2. Keakuratan informasi mengenai jam kerja toko danproses transaksi yang diberikan jelas dan sesuai 3. Kenyamanan dalam bertransaksi
51 D. Pengukuran Variabel Skala pengukuran yang digunakan adalah Skala. Skala interval adalah alat pengukur data yang dapat menghasilkan data yang memiliki rentang nilai yang mempunyai makna, walaupun nilai absolutnya kurang bermakna. Skala ini menghasilkan measurement yang memungkinkan penghitungan rata-rata, deviasi standar, uji statistik parameter, korelasi dan sebagainya. E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya Sujarweni (2015). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah mahasiswa Universitas Mercubuana Fakultas Ekonomi dan Bisnis kampus Menteng semester 7 tahun 2015 dengan jumlah populasi sebanyak 899 mahasiswa, sumber data dari tata usaha Universitas Mercubuana kapus Menteng. 2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang digunakan untuk penelitian. Sujarweni (2015). Metode yang di tentukan untuk sampel adalah non probabilitas. jumlahnya. Dengan menggunakan metode penelitian purposive sampling, peneliti melakukan pengambilan sampel berdasarkan keputusan yang terkait dengan varibael yang
52 diteliti. Kriteria sampel dalam penelitian adalah konsumen yang sudah pernah melakukan shopping e commerce. Untuk mengetahui jumlah sampel populasi dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode Slovin dengan batas toleransi kesalahan yang ditetapkan adalah 10%, rumus sebagai berikut : (3.1) dimana : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi e = batas toleransi kesalahan ( error tolerance ) = 89,99 dibulatkan 90 responden dari hasil perhitungan sampel di atas bahwa sampel yang dperlukan agar dapat mewakili populasi minimal 90 responden. Tetapi dalam penelitian ini kuesioner yang didapatkan 120 responden. F. Tekhnik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti untuk mengungkap atau menjaring informasi kuantitatif dari responden sesuai lingkup penelitian Sujarweni (2015).
53 Sumber data yaitu menggunakan teknik kuesioner atau angket, menurut Asmani (2011) dalam Sujarweni (2015), kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner merupakan instrument pengumpulan data yang efisien bila peneliti tau dengan pasti variabel yang akan di ukur dan tahu apa yang bias diharapkan dari para responden. Skala pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Agree Disagree Adjective, skala yang merupakan salah satu bentuk lain dari Bipolar Adjective, dengan mengembangkan pernyataanyang menghasilkan jawaban setuju tidak setuju dalam berbagai rentang nilai. Tabel 3.2 Pengukuran Skala Agree Disagree Adjective Sangat tidak sangat Setuju setuju 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Peneliti menyebarkan kuesioner kepada responden yang pernah berbelanja di toko online.
54 G. Metode Analysis 1. Statistik Deskriptif Metode analysis yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan perhitungan statistik untuk mengetahui permasalahan paradigma yang diteliti, dengan design penelitian kausal. Analysis penelitian deskriptif ini juga untuk mengetahui hubungan antar variabel independen dan dependen dalam penelitian Pengaruh Produk dan Persepsi Harga terhadap Kepuasan Konsumen Pada Shopping E-Commerce. Pengukuran data dalam penelitian ini melalui kuesioner yang di sebarkan kepada responden yang pernah berbelanja di toko online. maka diperlukan alat untuk mengukur validitas dan reliabilitas. 2. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner (Ghozali, 2001) dalam Sujarweni (2015). Dalam penelitian ini digunakan pengujian validitas eksternal, yaitu menekankan pada aspek bagaimana instrument yang digunakan sesuai kondisi empiris di lapangan. Item-item pertanyaan disesuaikan dengan indikator-indikator empiris di lapangan. Uji coba kuesioner dilakukan setelah mendapatkan kesamaan antara item pertanyaan dengan kondisi empiris di lapangan. Instrument dilakukan pengujian dengan korelasi antar item pertanyaan. Setelah
55 kuesioner dibuat, kemudian kuesioner diuji coba pada beberapa responden. Data yang diperoleh kemudian dilakukan uji validitas dengan melihat korelasi antar item pertanyaan. Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel. Daftar pertanyaan ini pada umumnya mendukung suatu kelompok variabel tertentu. Uji validitas sebaiknya dilakukan pada setiap butir pertanyaan diuji validitasnya. Hasil r hitung kita bandingkan dengan r table dimana df= n-2 dengan sig 5%. Jika r tabel < r hitung maka valid. Uji instrument dalam penelitian ini dilakukan pada konsumen yang pernah berbelanja online sebanyak 30 responden. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus sebagai berikut : (3.2) Keterangan : R hitung = Koefisien Korelasi Xi = Jawaban responden untuk pertanyaan ke- i n = Jumlah sampel
56 b. Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas menurut Sugiyono (2004) dalam Sujarweni (2015) dapat dilakukan secara eksternal dan internal. Secara eksternal, pengujian dilakukan dengan test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya. Secara internal pengujian dilakukan dengan menganalisis konsistensi butirbutir yang ada pada isntrumen dengan teknik-teknik tertentu. Dalam penelitian ini menggunakan pengujian dengan Internal Consistency, yaitu dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik-teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrument. Uji reliabilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh butir pertanyaan. Jika nilai Alpha > 0,60 maka reliabel. Dengan rumus sebagai berikut: r11 = [ ] [ ] (3.3) Keterangan : r11 = Koefisien reliabilitas instrumen k = Jumlah pertanyaan = Jumlah varian = Jumlah varian total kriteria koefisien
57 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak (Ghozali, 2013). Pengujian dilakukan dengan metode sebagai brikut : 1) Metode grafik adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal (Ghozali, 2013). Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. 2) Metode pengujian normal tidaknya distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel, jika signifikan lebih besar dari alpha 5% maka menunjukkan distribusi data normal. b. Uji Multikolinieritas Diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya kemiripan antar variabel independen dalam suatu model. Kemiripan antar variabel independen akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Selain itu untuk uji ini juga akan menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan keputusan mengenai
58 pengaruh pada uji parsial masing-masing variabel independen. Jika VIF yang dihasilkan diantara 1-10 maka tidak terjadi multikolinieritas. Multikolinearitas berarti ada hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang independen dari model yang ada. Akibat adanya multikolinearitas ini koefisien regresi tidak tertentu dan kesalahan standarnya tidak terhingga. Hal ini akan menimbulkan bias dalam spesifikasi. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan kolerasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas Ghozali (2005) dalam Sujarweni (2015). c. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas menguji terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke periode pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika titiktitik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0, titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja, penyebaran titiktitik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali, penyebaran titik-titik data tidak berpola. uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana varians dan kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel bebas. Model
59 regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan uji Glejser yaitu dengan menguji tingkat signifikansinya. Pengujian ini dilakukan untuk merespon variabel x sebagai variabel independen dengan nilai absolut unstandardized residual regresi sebagai variabel dependen. Apabila hasil uji di atas level signifikan (r < 0,05) berarti terjadi heteroskedastisitas Ghozali (2005) dalam Sujarweni (2015). 4. Analisis Regresi Linier Berganda Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh antara variabel independen dan variabel dependen dengan skala pengukuran atau rasiodalam suatu persamaan linier, dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda yang diolah dengan perangkat lunak SPSS Ghozali (2005) dalam Sujarweni (2015). Persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + e (3.4) Di mana : Y = kepuasan konsumen X1 = produk X2 = persepsi harga b1 = koefisien produk b2 = koefisien persepsi harga a = konstanta
60 e = standar error a. Uji Determinasi (R 2 ) Koefisien determinasi (Goodness of fit ), yang dinotasikan dengan R 2 merupakan suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R 2 ) mencerminkan kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R 2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya. Semakin tinggi nilai R 2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen Ghozali (2005) dalam Sujarweni (2015). 5. Uji Hipotesis a. Uji Parsial ( T ) Uji signifikansi merupakan sebuah prosedur, dimana hasil sampel digunakan untuk membuktikan kebenaran atau kesalahan dari hipotesis nol Gujarati dan Porter (2015). Ide kunci dibalik pengujian signifikan ini adalah bahwa sebuah uji statistik (estimator) dan distribusi sampling dari statistik tersebut dinyatakan oleh hipotesis nol. Keputusan untuk menerima atau menolak H 0 dibuat berdasarkan nilai dari uji statistik yang didapatkan dari data yang telah kita miliki.
61 Rumus : t = 2 - β 2 (3.5) se ( 2) = ( 2 - β 2 ) Keterangan : t = Distribusi 2 = Estimator β 2 = Parameter se ( 2) = Standar error yang telah ditentukan Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen atau variabel penjelas secara individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali (2005) dalam Sujarweni (2015). Apabila nilai probabilitas signifikansinya lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis diterima jika taraf signifikan (a) < 0,05. Kriteria : Jika p < 0,05, maka Ha diterima.