PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM. 110110064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG 2015
PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MA KELAS X Firmana Jutin, Rina Widiana, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat Firmanajutin@gmail.com ABSTRACT Teaching and learning processes requires a learning media for the achievement of learning objectives. Form of media that is used is the teaching materials. In high school N 6 Padang, students use handout that are made by the teachers who have some weakness in order to it less attract students to study. For that reason, researcher want to develop handouts.this study aims to determine the validity handout picture that is completed map concept. This research is the development of the use of 4-D. The subjects of this research consist of 5 validators on the validity of the texts, mean while on the practicalities test consist of 2 teachers and 30 students of SMAN 6 Padang. Results of validity tes include a concept map handout picture by the validator indicates that this handout on valid criterion 89,9% that is seem didactic, kegrafikan and construction aspect. The test results include the practicalities of handout picture by the teacher concept map shows that this handout at a very practical criterion, namely 96, 9% and the test results of students 94% on the practicalities of very practical criteria. Based on the research that has been done, it can be concluded that the handout picture that is completed map concept on protists materials that are produced achieve valid criteria and very practical. Keyword: Media, handout, concept map and protista PENDAHULUAN Salah satu bahan ajar yang dapat dikembangkan oleh guru adalah handout. Handout merupakan bahan ajar tertulis yang dibuat oleh guru untuk menambah pengetahuan siswa. Siswa diharapkan memiliki bekal yang cukup sebelum memulai proses pembelajaran dengan membaca handout. Pemberian handout bertujuan untuk memotivasi siswa dalam belajar apalagi jika ditampilkan dengan gambar dan bentuk yang menarik. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru SMA N 6 Padang danhasil angket respon siswa terhadap bahan ajar diketahui bahwa media pembelajaran yang biasa digunakan dalam proses pembelajaran adalah buku teks dan handout. Handout yang digunakan oleh siswa masih kurang menarik karena gambarnya masih hitam putih dan kurang jelas, keterangan gambar tidak jelas, tidak dilengkapi dengan peta konsep, tulisan yang tidak beraturan dan materi yang disajikan dalam handout kurang lengkap. Materi protista merupakan salah satu materi yang cukup sulit untuk dipahami olehsiswa karena memiliki cakupan materi yang banyak, belum adanya handout bergambar dilengkapi peta konsep pada materi protista yang digunakan oleh guru SMA N 6 Padang. Hasil yang diharapkan dari penelitian pengembangan ini adalah handout bergambar yang dilengkapi peta konsep yang valid dan praktis untuk materi protista pada pembelajaran biologi SMA/MA yang dipelajari pada kelas X. Handout disusun berdasarkan judul, materi pokok, Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, soal dan sumber bacaan. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan pada bulan September 2015 di SMA N 6 Padang dengan 2 orang guru SMA N 6 Padang dan 30 orang siswa kelas XI. Jenis penelitiannya adalah pengembangan (research and development) dengan model berupa handout bergambar dilengkapi peta konsep. Handout bergambar dilengkapi peta konsep dikembangkan dengan menggunakan 4-D model yaitu terdiri dari 4 tahap yaitu define, design, develop dan disseminate. Namun penelitian ini hanya dilakukan sampai tahap develop saja. 1
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil validasi dari masingmasing validator dengan menggunakan instrument berupa angket uji validitas, diperoleh data ringkas yang ditampilkan pada table 2. Tabel 2. Validitas Handout Bergambar Dilengkapi Peta Konsep N Aspek Validator Jumlah Nilai Kriteria O Penilaian I II III IV V Validasi (%) 1 Didaktik 42 49 42 48 41 222 85,4 Valid 2 Konstruksi 35 38 30 40 34 177 88,5 Valid 3 Teknis 22 22 23 24 24 115 95,8 Sangat Valid Total 269,7 Rata-rata nilai validitas 89,9 Valid Keterangan: (I). Abizar, M.Si. (II). Dra. Nursyahra, M.Si. (III). Diana Susanti, M.Pd. (IV).Teti Andriati, S.Pd. (V). Dra. Zuetmiwati Validitas pada handout bergambar dilengkapi peta konsep yang sudah direvisi (pada tabel 2), sebesar 89,9% dengan kriteria valid. Berdasarkan hasil tersebut bahwa handout ini dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran karena sudah diuji dan dinyatakan valid serta aspek-aspek yang diinginkan telah tercapai dari penelitian ini. Adapun aspek-aspek yang dimaksud adalah aspek didaktik, aspek kontruksi dan aspek teknis. Ditinjau dari aspek didaktik handout bergambar yang dilengkapi peta konsep ini hasil rata-rata yang didapat yaitu 85,4% dengan kriteria valid. Kriteria ini didapatkan karena dalam pembuatan handout ini materinya sudah sesuai dengan KTSP yang dapat menunjang ketercapaian SK, KD dan indikator. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2011: 86) bahwa handout dibuat atas dasar Kompetensi Dasar yang diturunkan dari kurikulum. Dilihat dari aspek konstruksi handout yang telah dilakukan dinyatakan valid oleh validator karena nilai rata-rata yang didapatkan pada aspek ini yaitu 88,5% dengan kriteria valid, penilaian dari aspek ini dilihat dari penyajian No Aspek Oleh Guru Kriteria A Kemudahan 95% Sangat Penggunaan B Efektifitas waktu 100% Sangat Pembelajaran C Manfaat 95,8% Sangat 2 materi pada handout memiliki identitas (judul materi) serta kalimat yang digunakan. Menurut Prastowo (2012: 73) dalam menyusun bahan ajar cetak harus menggunakan bahasa yang jelas baik kosa kata, kalimat, hubungan antar kalimat serta kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang. Dilihat dari aspek teknis didapatkan hasil rata-rata pada aspek ini yaitu 95,8% dengan kriteria sangat valid. Handout yang telah dikembangkan tersebut memiliki tampilan dan pemilihan warna yang menarik. Penggunaan ukuran huruf dan jenis tulisan pada handout telah sesuai dan jelas. Penampilan handout yang menarik serta tulisan yang jelas dapat menarik minat baca siswa agar mudah memahami materi yang akan dibahas, khususnya pada materi protista. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2012: 220) menyatakan bahwa sesempurna apapun materi yang kita siapkan, tetapi jika peserta didik tidak dapat membacanya dengan jelas, maka handout tersebut tidak akan memberi hasil yang maksimal. Tabel 4. Data Uji Praktikalitas Handout Bergambar Dilengkapi Peta Konsep oleh Guru dan Siswa Oleh Kriteria Siswa 95% Sangat 92,5% Sangat 94,6% Sangat Total 290,8 282,1 Rata-rata 96,9% Sangat 94% Sangat
1. Praktikalitas Handout Berdasarkan hasil validasi di atas menunjukan bahwa handout bergambar dilengkapi peta konsep pada materi protista yang dihasilkan sudah dinyatakan valid oleh validator dengan nilai validitas 89,9%. Handout bergambar dilengkapi peta konsep pada materi protista yang valid selanjutnya di uji cobakan pada siswa kelas XI SMA N 6 Padang yang berjumlah 30 orang dan kepada 2 orang guru biologi. Uji praktikalitas ini didasarkan pada 3 aspek penilaian yaitu kemudahan penggunaan, efektifitas waktu pembelajaran dan manfaat. a. Praktikalitas Handout oleh Guru Berdasarkan analisis hasil uji praktikalitas oleh guru diketahui bahwa handout bergambar dilengkapi peta konsep memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 96,9%. Hal ini menunjukan bahwa handout dapat memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa. Kemudahan guru dalam meyampaikan materi pembelajaran tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu aspek kemudahan penggunaan, efektifitas waktu dan manfaat. Ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan, handout bergambar dilengkapi peta konsep memperoleh nilai praktikalitas dari guru 95% berada pada kriteria sangat praktis untuk digunakan. Kepraktisan pada guru menunjukan bahwa handout yang dihasilkan mampu memenuhi aspek kemudahan penggunaan pada item 1 dan 3 yaitu tentang kejelasan, kesederhanaan dan kemudahan guru dalam memahami isi handout. Hal ini didasari oleh penyajian materi pada handout yang jelas, sederhana dan mudah dipahami oleh guru. Kejelasan, kesederhanaan dan kemudahan guru dalam memahami materi pada handout ini disebabkan karena handout bergambar dilengkapi peta konsep disusun berdasarkan ringkasan-ringkasan materi dari buku Biologi SMA kelas X yang telah disesuaikan dengan buku perguruan tinggi. Disamping itu, handout ini dikembangkan berdasarkan SK dan KD yang telah ditetapkan dalam KTSP. Dengan demikian, penyajian materi pada handout ini menjadi lebih mudah dipahami karena materi yang disajikan dalam handout ini merupakan materi-materi penting yang harus dikuasai siswa dan telah disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008: 12) yang mengungkapkan bahwa materi pada handout biasanya diambil dari beberapa literatur yang memiliki relevansi dengan materi yang diajarkan/kd dan materi pokok yang harus dikuasai siswa. Efektifitas waktu pembelajaran (terdiri atas 2 item), handout yang dihasilkan dinyatakan sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 100%. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan handout bergambar dilengkapi peta konsep, waktu yang dibutuhkan guru dalam melaksanakan pembelajaran menjadi lebih efektif. Waktu pembelajaran menjadi lebih efektif oleh guru karena dengan menggunakan handout, guru tidak perlu lagi mencatatkan ringkasan materi untuk siswa di papan tulis saat proses pembelajaran berlangsung. Hal ini didukung oleh penyajian materi pada handout yang lengkap dan sistematis sesuai SK, KD dan indikator yang diturunkan dari KTSP. Waktu yang seharusnya digunakan oleh guru untuk mencatatkan materi pembelajaran bisa dimanfaatkan untuk mengupas materi pelajaran lebih luas dan terperinci sehingga siswa menjadi lebih paham dengan materi yang sedang dipelajari. Ditinjau dari aspek manfaat penggunaan handout bergambar dilengkapi peta konsep dalam pembelajaran memperoleh nilai praktikalitas dari guru 95,8% dengan kriteria sangat praktis untuk digunakan. Hal ini menunjukan bahwa handout yang dikembangkan dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator. Dengan menggunakan handout, guru dapat dengan mudah membimbing siswa dalam belajar karena melalui handout siswa dapat menyimak materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan baik. Dengan demikian, penggunaan handout dapat mengurangi beban kerja guru untuk menjelaskan materi secara berulang-ulang kepada siswa, sehingga membuka kesempatan yang lebih baik kepada guru untuk memberikan bimbingan individual kepada siswa. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008: 9) yang menyatakan bahwa salah satu tujuan penyusunan bahan ajar adalah untuk memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran. b. Praktikalitas Handout oleh Siswa Berdasarkan analisis hasil angket uji praktikalitas oleh siswa diketahui bahwa handout 3
bergambar dilengkapi peta konsep memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 94%. Hal ini menunjukan bahwa handout sangat praktis untuk digunakan dalam pembelajaran dan dapat dijadikan sebagai pegangan bagi siswa untuk mendukung bahan ajar lainnya disamping penjelasan dari guru. Hal ini dipertegas oloeh Prastowo (2011: 80), bahwa salah satu tujuan penggunaan handout adalah untuk mendukung bahan ajar lainnya atau penjelasan dari pendidik. Ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan, handout dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 95%. Hal tersebut didukung oleh respon positif siswa terhadap handout. Siswa menyatakan bahwa materi dalam handout ini jelas, mudah dipahami dan dimengerti. Selain itu, siswa juga menyatakan bahwa cara membaca dalam handout ini menarik. Hal ini mencerminkan bahwa handout sangat praktis untuk digunakan oleh siswa dalam pembelajaran karena telah dikembangkan dengan memperhatikan kemudahan penggunaan. Hal ini dipertegas oleh Sukardi (2008: 52) bahwa salah satu pertimbangan praktikalitas adalah kemudahan dalam penggunaan. Ditinjau dari aspek efektifitas waktu pembelajaran, handout yang dihasilkan dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 92,5%. Hal ini menunjukan bahwa penggunaan handout bergambar dilengkapi peta konsep dapat menyebabkan waktu pembelajaran menjadi lebih efektif. Melalui handout siswa yang memiliki tingkat kemampuan rendah, dapat mengulang kembali pelajarannya dengan baik di rumah, karena seluruh informasi yang berhubungan dengan materi pelajaran telah disajikan dalam handout. Oleh karena itu, perbedaan kemampuan siswa tidak lagi menjadi penghalang untuk mencapai ketuntasannya dalam belajar. Dengan kata lain siswa dapat belajar sesuai dengan kecepatannya masing-masing. Hal ini dipertegas oleh Depdiknas (2008: 11) yang menyatakan bahwa salah satu prinsip dari pengembangan bahan ajar yaitu siswa dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan guru dalam bahan ajar yang dikembangkan dengan kecepatannya sendiri, meskipun dengan waktu yang berbedabeda. Sehubungan dengan itu, Levis dan Lentz (1982 dalam Arsyad 2011: 16) juga mengungkapkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk mengamodikasikan siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan secara verbal. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa handoutbergambar dilengkapi peta konsep ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk memenuhi prinsip belajar tuntas. Ditinjau dari aspek manfaat, penggunaan handout bergambar dilengkapi peta konsep dinilai sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 94,6%. Hal ini menunjukan bahwa masing-masing item pada aspek manfaat tersebut telah terpenuhi. Dimana bahan ajar sebelumnya memiliki peta konsep yang sederhana dan gambarnya masih berwarna hitam putih. Dengan adanya pemberian gambar yang berwarna dan peta konsep yang lengkap membuat handout menarik dan membantu siswa dalam memahami konsepkonsep materi pelajaran. Penyajian tujuan pembelajaran, materi yang lengkap dan sistematis serta soal-soal pada handout dapat membantu siswa belajar mandiri. Hal ini dikarenakan, siswa dapat mengetahui materi yang akan disampaikan oleh guru di sekolah, sehingga memungkinkan siswa untuk belajar dan membahas soal-soal yang ada pada handout tersebut di rumah. Dalam hal ini memungkinkan siswa untuk lebih menguasai materi pelajaran yang akan dibahas di sekolah. Hal tersebut didukung oleh respon positif siswa terhadap handout. Secara keseluruahan, handout dinyatakan sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 96,9% dan dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 94%. Hal ini menunjukan bahwa handout bermanfaat dan mudah digunakan serta dapat mengefektifkan waktu pembelajaran baik oleh guru maupun siswa dan dapat dikatakan bahwa penggunaan handout ini sangat praktis dalam pembelajaran. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan handout bergambar dilengkapi peta konsep pada materi protista untuk siswa SMA/MA kelas X telah valid dan sangat praktis untuk guru dan siswa. Adapun saran yang ingin peneliti sampaikan bagi para pembaca adalah sebagai berikut: Produk yang dihasilkan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya untuk menguji tingkat efektifitas waktu pembelajaran dengan menggunakan handout bergambar dilengkapi peta konsep pada materi protista, Guru dan peneliti lainnya dapat melakukan penelitian tentang pengembangan handout dilengkapi peta konsep pada materi yang lain dalam rangka membantu 4
siswa untuk memahami dan menguasai konsepkonsep biologi. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. 2011. Media Rajawali Press. Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Manajemen Pendidikan Dasar Menengah. Luftri. 2007. Strategi Pembelajaran Padang: UNP Press Biologi. Prastowo, A. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Jogjakarta: DIVA Press. Prastowo, A. 2012. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, Jogjakarta:DIVA Press. Sukardi,. 2008. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana 5