PEMBENTUKAN KABINET DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum O L E H ALWAN HUSNI DALIMUNTHE NIM. 060200216 DEPARTEMEN HUKUM TATA NEGARA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
PEMBENTUKAN KABINET DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 SKRIPSI Disusun dan Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum pada Fakultas Hukum Univeritas Sumatera Utara Oleh: ALWAN HUSNI DALIMUNTHE NIM. 060200216 DEPARTEMEN HUKUM TATA NEGARA Disetujui Oleh : Ketua Departemen : Armansyah, S.H., M.Hum NIP. 195810071986011002 Pembimbing I Pembimbing II Drs. Nazaruddin, S.H., M.A Yusrin Nazief, S.H., M.Hum NIP. 195506111980031004 NIP. 197506122002121002 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010
KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Segala Puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-nya Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, juga shalawat beriring salam Penulis persembahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah banyak memberikan perubahan dalam sejarah perkembangan kehidupan manusia. Skripsi ini berjudul PEMBENTUKAN KABINET DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 disusun sebagai salah satu syarat akademis untuk menyelesaikan program studi sarjana di Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara. Proses penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan doa dari berbagai pihak, dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H., M.Hum, selaku Dekan Fakultas Hukum. 2. Bapak M. Husni, S.H, M.H., selaku Pembantu Dekan III Fakultas Hukum. 3. Bapak Armansyah, S.H., M.Hum, selaku Ketua Departemen Hukum Tata Negara Fakultas Hukum, yang telah banyak memberikan bimbingan dan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. Nazaruddin, S.H., M.A., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi banyak masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 5. Bapak Yusrin Nazief, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi banyak masukan dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Seluruh Staf pengajar Fakultas Hukum yang telah mencurahkan ilmunya dan membantu selama menjalani perkuliahan. 7. Kedua orang tua tercinta secara isitimewa yaitu ayahanda H. Asbun Dalimunthe dan ibunda Hj. Murni Nasution yang telah memberikan kasih sayang dan perhatian yang besar dan juga memberikan dukungan moril dan materil yang tak ternilai agar Penulis dapat mencapai cita-cita dari Penulis masih kecil hingga sampai sekarang ini. 8. Seluruh kakak dan adik Penulis; Nuraisah Dalimunthe, S.Ag.; H. Anwar Sadat Dalimunthe, S.Hi., M.H.; Ismail Wahab Dalimunthe; Mawaddah Khoironi, S.Pd.; Khotimatul Wiladah, Am. Keb.; Salju Esnida; Desrayanti Sullama yang telah bersedia menjadi inspirasi bagi Penulis dalam menjalani hidup ini. 9. Atika Ayu S. Pulungan, SH., yang selalu hadir dan ada dalam berbagai keadaan untuk senantiasa berada di sisi Penulis. 10. Seluruh sahabat : Anggi P. Harahap; Daud Hidayat Lubis; Nina Wanda Hasibuan; M. Firnanda; Muhammad Zeini; Riki Syahputra, SH.; Sheila Miranda Hasibuan, SH.
11. Kakanda alumni dan senioren Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Hukum. 12. Teman-teman seperjuangan Anggota Muda dan Anggota Biasa Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Hukum USU. 13. Orang-orang yang tidak dapat Penulis sebutkan namanya satu-persatu, yang telah mendukung dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata, dengan kerendahan hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Akan tetapi penulis berharap skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan berfikir bagi setiap orang yang membaca. Medan, September 2010 Penulis Alwan Husni Dalimunthe
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iv ABSTRAK... vi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Permasalahan... 8 C. Tujuan dan Manfaat Penulisan... 8 D. Keaslian Penulisan... 9 E. Tinjauan Kepustakaan... 10 F. Metode Penelitian... 12 G. Sistematika Penulisan... 16 BAB II TINJAUAN UMUM SISTEM PEMERINTAHAN... 18 A. Pengertian Sistem Pemerintahan... 18 B. Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial... 22 C. Sistem Pemerintahan Republik Indonesia Berdasarkan UUD 1945.. 36 BAB III PEMBENTUKAN KABINET DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945... 44 A. Pengaturan Kabinet dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasca Amandemen... 44 B. Pembentukan Kabinet dalam Sistem Pemerintahan Presidensial di Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945... 52
C. Praktik Koalisi dalam Pembentukan Kabinet dalam Sistem Pemerintahan Presidensial di Indonesia Pasca Amandemen UUD 1945... 55 BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 68 A. Kesimpulan... 68 B. Saran... 69 DAFTAR PUSTAKA... 70
PEMBENTUKAN KABINET DALAM SISTEM PEMERINTAHAN PRESIDENSIAL DI INDONESIA PASCA AMANDEMEN UUD 1945 Abstrak Alwan Husni Dalimunthe*) Nazaruddin**) Yusrin Nazief***) Pemilihan umum merupakan salah satu sarana yang tepat untuk menciptakan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara secara demokratis. Karena dalam pelaksanaannya melibatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi yang dijalankan berdasarkan Undang-undang Dasar 1945. Pasal 22E ayat (2) UUD 1945 menyebutkan bahwa pemilihan umum diselenggarakan untuk memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah penelitian hukum normatif. Yaitu sebuah prosedur metode penelitian ilmiah yang didasarkan pada bahan hukum primer dan sekunder yang juga disandarkan pada logika keilmuan hukum dari sisi normatifnya. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu melalui studi pustaka dengan mengumpulkan sumber-sumber atau bahanbahan antara lain dari buku-buku, artikel, koran, majalah, internet. Secara umum, sistem pemerintahan lebih sering dibagi ke dalam dua varian, yaitu sistem pemerintahan parlementer dan sistem pemerintahan presidensial. Perubahan UUD 1945 sampai dengan empat kali memberikan penegasan bahwa Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensial murni yang harus dijalankan secara konsekuen. Proses pelaksanaan pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden pada gilirannya akan melahirkan satu pasangan Presiden dan Wakil Presiden terpilih. Bahwa dalam pelaksanaan tugasnya, Presiden dibantu oleh menteri-menteri yang pengangkatan dan pemberhentiannya mutlak berada di tangan Presiden. Masingmasing menteri membidangi urusan tertentu dalam pemerintahan. Undang-undang No. 39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara memberikan kemudahan bagi Presiden terpilih untuk memilih dan menentukan orang-orang yang akan duduk di dalam kabinet sampai masa jabatan berakhir. Hal ini dikarenakan berbagai persyaratan untuk dapat menjadi menteri telah dikemukakan di dalam Pasal 22 UU No.39 tahun 2008 tentang Kementerian Negara. Tujuannya ialah agar terciptanya pemerintahan yang profesional, akuntabilitas, dan bertanggung jawab. Akan tetapi wewenang dalam pengangkatan dan pemberhentian menteri-menteri tersebut tidak bisa dicampuri dan mutlak berada di tangan Presiden. Kata kunci: Kabinet *) Mahasiswa Fakultas Hukum USU Angkatan 2006 **) Dosen Pembimbing I ***) Dosen Pembimbing II