I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN II TAHUN 2016

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN I TAHUN 2016

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA (IKK)

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN III TAHUN 2016

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

LAPORAN REALISASI KEGIATAN APBN PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2015 KEADAAN s/d AKHIR BULAN : DESEMBER 2015

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2015

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2014

PEMANTAUAN PERKEMBANGAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

CAPAIAN KINERJA KELUARAN (OUTPUT ) UTAMA APBN PKH TAHUN 2014

KEMENTERIAN PERTANIAN

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

LAPORAN CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TRIWULAN IV TAHUN 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM BIDANG PERTANIAN UNTUK MEWUJUDKAN KEMANDIRIAN PANGAN DAN ENERGI BERBASIS PERTANIAN

Disampaikan pada: RAPAT KOORDINASI TEKNIS PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN TAHUN 2018 Jakarta, Januari 2017

PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN

CAPAIAN INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (IKK)

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL Dalam Mendukung KEMANDIRIAN PANGAN DAERAH

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Bambang Santosa, M.Sc NIP

KATA PENGANTAR Rencana Strategis Direktorat Jenderal Perkebunan

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN I 2016

PENDAHULUAN. Dinas Perkebunan Provinsi Riau Laporan Kinerja A. Tugas Pokok dan Fungsi

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGELOLAAN SISTEM PENYEDIAAN BENIH TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

DITJEN PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN. Powerpoint Templates

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

Kementerian Pertanian KATA PENGANTAR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KATA PENGANTAR. Jakarta, Januari 2015 Direktur Alat dan Mesin Pertanian, Ir. Suprapti NIP Laporan Kinerja Tahun 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2012

, ,56 99, , ,05 96,70

KATA PENGANTAR. LAKIP- Direktorat Tanaman Semusim 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN: Upaya Peningkatan Produksi Komoditas Pertanian Strategis

LAPORAN KINERJA 2014 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

Vol. Sat. Keu (Rp x 1,000) Keu (Rp x 1,000) Vol Sat. %

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA

BAB V PENYELENGGARAAN TUGAS PEMBANTUAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) TA DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN

FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 2015

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

MEWUJUDKAN KEDAULATAN PANGAN NASIONAL

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian

BAB IV PROGRAM DAN KEGIATAN DINAS PERTANIAN KABUPATEN MAJALENGKA. dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan. Kebijakan dan program

LOG O LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA KEMENTERIAN PERTANIAN TAHUN 2011

SEPTEMBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

MENDORONG KEDAULATAN PANGAN MELALUI PEMANFAATAN SUMBERDAYA UNGGUL LOKAL. OLEH : GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Dr.

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2014

Ayam Ras Pedaging , Itik ,06 12 Entok ,58 13 Angsa ,33 14 Puyuh ,54 15 Kelinci 5.

Revisi ke 05 Tanggal : 27 Desember 2017

BAB III KEBIJAKAN PEMBANGUNAN TAHUN Target. Realisasi Persentase URAIAN (Rp)

RENCANA KERJA TAHUNAN (RKT) TAHUN 2013

Revisi ke 01 Tanggal : 18 April 2017

PEMANTAUAN DAN EVALUASI PRODUKSI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN II 2016

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2015 TENTANG KEMENTERIAN PERTANIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PROGRAM DAN KEGIATAN BIDANG KONSUMSI DAN PENGANEKARAGAMAN PANGAN TAHUN 2017

Rencana Kerja (RENJA) Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Tahun

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT PUPUK DAN PESTISIDA TA. 2014

PEMANTAUAN DAN EVALUASI TANAMAN SEREALIA TRIWULAN I 2016

LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 14.1/Permentan/RC.220/4/2015 TANGGAL : 1 April 2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... ii. I. Pendahuluan. 1 A. Latar Belakang. 1 B. Maksud dan Tujuan. 2 C. Sasaran... 2 D. Dasar Hukum...

LAPORAN KINERJA (LKJ)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

OKTOBER 2014 PUSAT PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DAN PERIZINAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN PETIKAN TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENGEMBANGAN PERAMALAN SERANGAN ORGANISME PENGGANGGUN TUMBUHAN TRIWULAN II 2016

Ketahanan Pangan dan Pertanian. disampaikan pada : Workshop Hari Gizi Nasional (HGN) ke-55

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA 2013

BAB IV TUGAS PEMBANTUAN

Da ar Informasi Publik Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2011

Inovasi Pertanian 2015

FOKUS PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN PETERNAKAN DAN KESWAN TAHUN 2016

II. PENGUKURAN KINERJA

LAPORAN KINERJA DINAS TANAMAN PANGAN DAN PETERNAKAN LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH KABUPATEN PACITAN (LKJ.IP) KABUPATEN PACITAN

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN KEMENTERIAN PERTANIAN

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN

KEBIJAKAN PENGANGGARAN SEKTOR PERTANIAN

KATA PENGANTAR. Jakarta, Februari Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian,

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB. I PENDAHULUAN. untuk menilai Kinerja Dinas Pertanian dan Perkebunan beserta perangkat-perangkatnya.

DAK BIDANG KEDAULATAN PANGAN SUB BIDANG PERTANIAN TAHUN 2017

BUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,

Revisi ke 02 Tanggal : 16 Maret 2017

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) DIREKTORAT ALAT DAN MESIN PERTANIAN TA. 2013

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Visi pembangunan pertanian mengacu pada visi Kabinet Kerja yaitu Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong, dengan demikian visi dari Kementerian Pertanian adalah Terwujudnya Sistem PertanianBioindustri Berkelanjutan yang Menghasilkan Beragam Pangan Sehat dan Produk Bernilai Tambah Tinggi Berbasis Sumberdaya Lokal untuk Kedaulatan Pangan dan Kesejahteraan Petani. Misi pembangunan pertanian dalam rangka mewujudkan visi di atas adalah dengan (1) mewujudkan kedaulatan pangan, (2) mewujudkan sistem pertanian bioindustri berkelanjutan, (3) mewujudkan kesejahteraan petani dan (4) mewujudkan reformasi birokrasi. Sebagai penjabaran dari visi misi tersebut, maka tujuan pembangunan pertanian yang ingin dicapai adalah (1) meningkatkan ketersediaan dan diversifikasi untuk mewujudkan kedaulatan pangan, (2) meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pangan dan pertanian, (3) meningkatkan ketersediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, (4) meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dan (5) meningkatkan kualitas kinerja aparatur pemerintah bidang pertanian yang amanah dan profesional. Sasaran strategis yang merupakan indikator kinerja Kementerian Pertanian dalam pencapaian tujuan tersebut di atas adalah dengan (1) swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula, (2) peningkatan diversifikasi pangan, (3) peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor, (4) penyediaan bahan baku bioindustri dan bioenergi, (5) peningkatan pendapatan keluarga petani dan (6) akuntabilitas kinerja aparatur pemerintah yang baik. Pelaksanaan sasaran strategis pada Tahun Anggaran 2015 dituangkan dalam Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian Tahun 2015 yang dapat dilihat pada tabel berikut. 1

Tabel 1. Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian 2015 No. Sasaran Strategis Indikator Kinerja 1 Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula 2 Peningkatan diversifikasi pangan 3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor 4 Peningkatan pendapatan keluarga petani 1. Produksi Padi (Juta Ton GKG) 2. Produksi Jagung (Juta Ton Pipilan Kering) 3. Produksi Kedelai (Juta Ton) 4. Produksi Gula Tebu (Juta Ton Hablur) 5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton Daging) Target 73,40 20,31 1,20 2,97 0,44 Skor Pola Pangan Harapan 84,1 1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%) 2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%) PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian (Rp Juta) 10,00 5,00 8,30 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan disusunnya laporan ini adalah untuk: 1.2.1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capain Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2015. 1.2.2. Mengetahui kendala dan masalah yang terjadi atas pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2015. 1.2.3. Mendapatkan masukan untuk umpan balik bagi pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan Pembangunan Pertanian ke depan. 1.3. Ruang Lingkup Laporan Ruang lingkup penulisan laporan ini adalah perkembangan pelaksanaan Pemantauan dan Evaluasi Capaian Indikator Kinerja Kementerian Pertanian Triwulan I Tahun 2015. 2

II. CAPAIAN KINERJA Pemantauan dilakukan secara berkala tiap triwulanan, namun permasalahan yang terjadi pada tahun 2015 adalah Perjanjian Kinerja (PK) Kementerian Pertanian baru ditandatangani oleh Bapak Menteri Pertanian pada Bulan Juli 2015, sehingga buku triwulan I baru dibuat pada bulan Agustus 2015. 2.1. Sasaran Strategis 1: Swasembada padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula 2.1.1. Produksi Padi Target produksi padi pada PK Kementerian Pertanian 2015 sebesar 73,40 juta ton GKG. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian yang mendukung dalam produksi padi antara lain: DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Tabel 2. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi Ditjen Tanaman Pangan 1. GPPTT Padi (Ha) 350.000 44.135 2. Perbanyakan Benih 212 80 Sumber (Ha) 3. Pemberdayaan 3.750 Penangkar (Ha) 4. Pemantapan 3.550 Penerapan PHT (Ha) 5. Penerapan Pengelolaan DPI (Ha) 150 10 Kegiatan pendukung untuk produksi padi dari Ditjen Tanaman Pangan realisasi sampai dengan triwulan I sudah cukup baik, untuk GPPTT padi dari target 350.000 Ha sudah terealsiasi sebesar 44.135 Ha (12,61%), untuk perbanyakan benih sumber dengan target 212 Ha telah terealisasi sebesar 80 Ha (37,78%), penerapan pengelolaan DPI dengan target 150 Ha terealisasi sebesar 10 Ha (6,66%), untuk perberdayaan penangkar dengan target 3.750 Ha dan pemantapan penerapan PHT (Ha) belum terealisasi. 3

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Tabel 3. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Padi Badan Litbang Pertanian 1. Penciptaan varietas 5 80,00 unggul padi (Varietas) 2. Teknologi tanaman 8 65,00 padi (Teknologi) 3. Penyediaan benih 143,5 60,00 sumber padi (BS, FS dan SS) (Ton) 4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman padi (Teknologi) 1 60,00 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta dalam mendukung swasembada padi dengan kegiataan pendukungnya antara lain penciptaan varietas unggul padi, teknologi tanaman padi, penyediaan benih sumber padi (BS, FS dan SS) dan teknologi mekanisasi pertanian tanaman padi yang semuanya sampai dengan triwulan I belum ada realisasi namun untuk progresnya sudah terlihat. Pada kegiatan teknologi mekanisasi pertanian tanaman padi kegiatannya sudah sampai pada tahapan pabrikasi untuk mesin panen tipe mini untuk lahan rawa. Permasalahan yang terjadi adalah pada kegiatan penciptaan varietas unggul padi masih menunggu SK menteri Pertanian, kegiatan teknologi tanaman padi masih dalam tahapan penelitian dan kegiatan penyediaan benih sumber padi (BS, FS dan SS) masih dalam masa tanam. 2.1.2. Produksi Jagung Target produksi jagung berdasarkan pada PK Kementerian Pertanian 2015 sebesar 20,31 juta ton. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain: 4

DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Tabel 4. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Jagung Ditjen Tanaman Pangan 1. GPPTT Jagung (Ha) 102.000 11.495 2. Perbanyakan Benih 24 0,12 Sumber (Ha) 3. Bantuan Sarana 212 Pascapanen (Unit) 4. Pemantapan Penerapan PHT (Ha) 135 Kegiatan pendukung untuk produksi jagung dari Ditjen Tanaman Pangan antara lain kegiatan GPPTT Jagung dengan target 102.000 Ha sampai dengan triwulan I telah terealisasi sebesar 11.495 Ha (11,27%), kegiatan perbanyakan benih sumber dengan target 24 Ha terealisasi sebesar 0,12 Ha (0,50%), kegiatan bantuan sarana pascapanen dengan target 212 unit dan kegiatan pemantapan penerapan PHT dengan target 135 Ha belum terealisasi. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Tabel 5. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Jagung Badan Litbang Pertanian 1. Penciptaan varietas 5 50,00 unggul jagung (Varietas) 2. Teknologi tanaman 4 60,00 jagung (Teknologi) 3. Penyediaan benih 29 60,00 sumber jagung (BS, FS dan SS) (Ton) 4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman jagung (Teknologi) 4 65,00 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta dalam mendukung swasembada jagung dengan kegiataan pendukungnya antara lain penciptaan varietas unggul jagung, teknologi tanaman jagung, penyediaan benih sumber jagung (BS, FS dan SS) dan teknologi mekanisasi pertanian tanaman jagung yang semuanya sampai dengan triwulan I belum ada realisasi namun untuk progresnya sudah terlihat. 5

Pada kegiatan teknologi mekanisasi pertanian tanaman jagung, hampir semua teknologi mekanisasi mendukung pertanian tanaman jagung telah sampai pada tahapan pelaksanaan yaitu parbikasi. Keempat teknologi tersebut yaitu mesin tanam, penyiang, pemipil jagung berkelobot dan pengering. Untuk mesin penanam telah sampai pada uji laboratorium/uji fungsi, sedangkan untuk mesin pemipil jagung berkelobot sudah sampai pada uji laboratorium/uji fungsi dan uji kinerja mesin. Permasalahan yang terjadi adalah pada kegiatan penciptaan varietas unggul jagung masih menunggu SK Menteri Pertanian dan sidang, kegiatan teknologi tanaman jagung masih dalam tahapan penelitian dan kegiatan penyediaan benih sumber (BS, FS dan SS) dalam tahap prosesing dan tanam. 2.1.3. Produksi Kedelai Target produksi kedelai berdasarkan pada PK Kementerian Pertanian 2015 sebesar 1,20 juta ton. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian mendukung dalam produksi padi antara lain: DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN Tabel 6. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Kedelai Ditjen Tanaman Pangan 1. GPPTT Kedelai (Ha) 350.000 19.285 2. Pengembangan Areal 431.500 12.686 Tanam (PAT) Kedelai (Ha) 3. Perbanyakan benih sumber (Ha) 4. Pemberdayaan penangkar (Ha) 5. Pemantapan penerapan PHT (Ha) 175 2.500 110 Kegiatan pendukung untuk produksi kedelai dari Ditjen Tanaman Pangan adalah kegiatan GPPTT kedelai dengan target 350.000 ha sampai dengan triwulan I sudah terealisasi sebesar 19.285 Ha (5,51%), kegiatan Pengembangan Areal Tanam (PAT) Kedelai dengan target 431.500 ha terealisasi sebesar 12.686 Ha (2,94%), kegiatan perbanyakan benih sumber dengan target 175 Ha, kegiatan pemberdayaan penangkar dengan target 2.500 Ha dan kegiatan pemantapan penerapan PHT dengan target 110 Ha belum terealisasi. 6

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Tabel 7. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Kedelai Badan Litbang Pertanian 1. Penciptaan varietas 2 50,00 unggul kedelai (Varietas) 2. Teknologi tanaman 1 60,00 kedelai (Teknologi) 3. Penyediaan benih 43,3 60,00 sumber kedelai (BS, FS dan SS) (Ton) 4. Teknologi mekanisasi pertanian tanaman kedelai (Teknologi) 4 50,00 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta dalam mendukung swasembada kedelai dengan kegiataan pendukungnya antara lain penciptaan varietas unggul kedelai, teknologi tanaman kedelai, penyediaan benih sumber kedelai (BS, FS dan SS) dan teknologi mekanisasi pertanian tanaman kedelai yang semuanya sampai dengan triwulan I belum ada realisasi namun untuk progresnya sudah terlihat. Hampir semua teknologi mekanisasi mendukung pertanian tanaman kedelai telah sampai pada tahapan pelaksanaan yaitu pabrikasi. Keempat teknologi tersebut antara lain mesin tanam, penyiang, perontok dan pengering masih dalam tahap pabrikasi. Permasalahan yang terjadi adalah pada kegiatan penciptaan varietas unggul kedelai masih menunggu SK Menteri Pertanian dan sidang, kegiatan teknologi tanaman kedelai masih dalam tahapan penelitian dan kegiatan penyediaan benih sumber kedelai (BS, FS dan SS) dalam tahapan prosesing dan tanam. 7

2.1.4. Produksi Gula Tebu Target produksi gula tebu sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kementerian Pertanian 2,97 juta ton hablur. Untuk mencapai target tersebut diperlukan kontribusi dari beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian yaitu. DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Sampai dengan triwulan I tahun 2015 sesuai dengan data dari Direktorat Jenderal Perkebunan, produksi gula mencapai 11.000 ton hablur, hal ini masih sangat jauh dari target yaitu sebesar 2.97 juta ton hablur atau baru terealisasi sebesar 0,39%. Tabel 8. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Tebu Ditjen Perkebunan TW I TW II TW III TW IV Pelaksanaan (%) 1. Bongkar ratoon (Ha) 2.631 210,48 2. Rawat ratoon (Ha) 57.061 6.847,32 3. Perluasan tebu (Ha) 9.613 1.153,56 4. Pemberdayaan pekebun dan 359 43 kelembagaan petani tebu (Paket) 5. Operasional TKP dan PLP 548 82 TKP (Orang) 6. Pengadaan peralatan Traktor (Unit) Dump truck (Unit) GPS (Unit) Grab loader (Unit) Harvester (Unit) Pompa air (Unit) Fertilizer applicator (Unit) Handrefractometer (Unit) Alat tebang (Unit) 514 101 335 120 98 510 105 592 41 8 27 10 8 41 8 47 7. Pengembangan database tebu online (Paket) 8. Pengawalan dan monitoring evaluasi tebu (Paket) 9. Pendampingan/pengawalan pelaksanaan analisis rendemen tebu petani (Paket) 34 835 67 308 37 11 2 8

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Tabel 9. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Tebu Badan Litbang Pertanian 1. Penciptaan VUB bibit tebu (Budset) 3.000.000 720.000 2. Teknologi budidaya 27 6 tanaman tebu (Teknologi) 3. Teknologi mekanisasi 2 60,00 pertanian tanaman tebu (Teknologi) Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta dalam mendukung peningkatan produksi gula dengan kegiataan pendukungnya antara lain penciptaan VUB bibit tebu dengan target 3.000.000 budset sudah terealisasi 720.000 budset (24%), teknologi budidaya tanaman tebu dengan target 27 teknologi sudah terealisasi 6 teknologi (22%) dan kegiatan teknologi mekanisasi pertanian tanaman tebu dengan target 2 teknologi belum terealisasi tetapi kegiatan telah sampai pada tahapan proses pabrikan baik untuk mesin pemanen tebu maupun alat core sampler tebu siap giling. 2.1.5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau Target produksi daging sapi dan kerbau sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kementerian Pertanian 0,44 juta ton daging. Untuk mencapai target tersebut diperlukan kontribusi dari beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian yaitu. 9

DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN Tabel 10. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Daging Sapi dan Kerbau Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan 1. Pengembangan usaha 570 9 budidaya ternak (Kelompok) 2. Optimalisasi IB (Dosis) 2.104.794 14.101 3. Penyebaran pejantan 2.235 sapi potong dan kerbau (INKA) (Ekor) 4. Gertak birahi dan IB (Ekor) 5. Pengembangan dan pemeliharaan padang penggembalaan dan kebun HPT di UPT (Ha) 6. Penguatan sumber bibit/benih HPT di UPTD dan kelompok (Ha) 7. Pengembangan padang penggembalaan (Ha) 8. Pemanfaatan lahan extambang untuk pengembangan HPT (Ha) 9. Pengembangan integrasi tanaman ruminansia (Kelompok) 10. Penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas (Stek) 11. Pengembangan pakan konsentrat melalui UPP, LP, UBP dan revitalisasi UPP/LP/PPSK (Kelompok) 12. Penguatan pakan sapi perah (Ton) 13. Penguatan pakan sapi potong induk (Ton) 14. Penguatan pakan sapi potong penggemukan (Ton) 15. Pengujian mutu pakan di BPMSP, Bvet dan Lab. Pakan Daerah (Sampel) 16. Kesiagaan wabah PHM (Dosis) 17. Penanggulangan gangguan reproduksi pada sapi/kerbau dan penyakit parasiter (Dosis) 691.000 16.738 930 152 700 60 700 700 638 20 5.870.000 328.400 88 1 6.300 150 475 63 13.530 62 8.380 1.439 9.380.934 137.611 393.190 7.384 10

18. Peningkatan produksi 8.377.775 310.025 vaksin, obat hewan dan bahan biologik (Dosis) 19. Penyidikan dan 265.928 124.259 pengujian PHM (Dosis) 20. Peningkatan produksi 4.803.800 2.372.269 benih (Dosis) 21. Populasi dan produksi 462.774 230.075 bibit (Ekor) 22. Penguatan sapi/kerbau 195 5 betina bunting (Kelompok) 23. Pengembangan 56 kelompok perbibitan ternak (Kelompok) 24. Penguatan wilayah 34 pembibitan (Paket) 25. Fasilitasi peralatan RPH Ruminansia (Unit) 23 26. Monitoring dan 29.519 5.839 surveilans reisdu dan cemaran mikroba (Sampel) 27. Pengembangan kapasitas SDM bidang kesmavet (Orang) 475 Permasalahan yang terjadi pada kegiatankegiatan di atas antara lain, pada kegiatan gertak birahi dan inseminasi buatan terjadi keterlambatan pengadaan hormon dan N2 cair, kurang optimalnya koordinasi antara Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan dengan BPTUHPT dan pertanggungjawaban keuangan, utamanya biaya operasional petugas di lapangan belum dirancang dengan baik. Pada kegiatan penanaman dan pengembangan tanaman pakan ternak berkualitas yaitu penanaman HPT terkendala karena musim/cuaca kemarau. Pada kegiatan penguatan pakan sapi potong penggemukan terjadi keterlambatan penetapan pengelola keuangan/kegiatan di satker, terbatasnya ULP dimasingmasing Pemda dengan sistem antrian proses lelang, sebagian besar satker menunggu ekatalog pakan dalam melakukan pengadaan pakan yang baru tayang 1 Juli 2015, sebagian besar penyedia barang/jasa yang telah menang tender tidak mau mengambil uang muka kegiatan meskipun realisasi fisik sudah lebih dari 50%, terbatasnya jumlah SDM pelaksana satker yang memprioritaskan kegiatan APBD daripada APBN dan perkiraan sisa anggaran sekitar 15,3% (Rp. 12,6 M) hasil efisiensi lelang pengadaan pakan. 11

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Tabel 11. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Produksi Daging Sapi dan Kerbau Badan Litbang Pertanian 1. Bibit unggul ternak 1.000 250 sapi dan kerbau (Ekor) 2. Inovasi teknologi pakan ternak sapi dan kerbau (Teknologi) 3. Inovasi teknologi budidaya ternak sapi dan kerbau (Teknologi) 4. Inovasi teknologi veteriner dan pengendalian penyakit hewan strategis (Teknologi) 2 25,00 7 2,82 24 3 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa Badan Litbang Pertanian turut serta dalam mendukung peningkatan produksi daging sapi dan kerbau dengan kegiataan pendukungnya antara lain bibit unggul ternak sapi dan kerbau dengan target 1.000 ekor telah terealisasi sebesar 250 ekor (25%), kegiatan inovasi teknologi veteriner dan pengendalian penyakit hewan strategis dengan target 24 teknologi sudah terealisasi 3 teknologi (15%) dan kegiatan inovasi teknologi pakan ternak sapi dan kerbau dan inovasi teknologi budidaya ternak sapi dan kerbau belum ada realisasi. Kegiatan pendukung lain swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula dari Ditjen PSP, Badan PPSDM Pertanian dan Badan Karantina Pertanian, dengan rincian sebagai berikut. 12

DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN Tabel 12. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Ditjen PSP 1. Pengelolaan air irigasi untuk pertanian Pengembangan jaringan irigasi (Ha) 1.500.000 282.548 2. Perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian Pengembangan optimasi lahan (Ha) 3. Pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian Traktor roda 2 (Unit) Pompa air (Unit) 4. Fasilitasi pupuk dan pestisida Unit UPPO (Unit) Urea SP36 ZA NPK Organik 5. Pelayanan pembiayaan pertanian dan PUAP Penyaluran dana PUAP (Gapoktan) 500.000 47.067 6.100 2.238 200 4.100.000 850.000 1.050.000 2.550.000 1.000.000 3.814 1.482 641.134 173.368 181.373 433.065 104.426 4.000 Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa, kegiatan pendukung yang berkaitan dengan sasaran strategis swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula dari Ditjen PSP antara lain: a. Kegiatan pengelolaan air irigasi untuk pertanian dengan pengembangan jaringan irigasi dengan target 1.500.000 Ha, realisasi 282.548 Ha (18,84%). Permasalahan yang terjadi adalah kekurangan sumber daya manusia baik secara teknis maupun non teknis di daerah. Tindak lanjut yang dilakukan adalah percepatan yang dilakukan terhadap kegiatan pengembangan jaringan irigasi adalah melakukan kegiatan bimbingan dan koordinasi ke daerah agar kegiatan yang masih belum mencapai target segera dapat terealisasi. b. Kegiatan perluasan areal dan pengelolaan lahan pertanian dengan pengembangan optimasi lahan target 500.000 Ha terealisasi 47.067 Ha (9,41%). Permasalahan yang terjadi adalah adanya penerapan sistem penganggaran di 13

KPPN (SPAN) menghambat proses pencairan anggaran/realisasi keuangan serta kesulitan dalam penentuan lokasi agar tidak tumpang tindih dengan kegiatan lain karena luas bahu lahan yang tersedia terbatas. Tindak lanjut yang dilakukan adalah mengadakan sosialisasi dan bimbingan terhadap penerapan sistem penganggaran SPAN, sudah dilakukan koordinasi dengan daerah mengenai kesanggupan pelaksanaan kegiatan SRI dan optimasi lahan untuk selanjutnya proses melalui revisi DIPA. c. Kegiatan pengelolaan sistem penyediaan dan pengawasan alat mesin pertanian yaitu traktor roda 2 sebanyak 6.100 unit terealisasi 3.814 unit (62,52%) dan pompa air sebanyak 2.328 unit terealisasi 1.482 unit (63,66%). Pengadaan alsintan sumber dana refocussing pada saat ini masih melengkapi administrasi keuangan dan Berita Acara Serah Terima Barang (BASTB). d. Kegiatan fasilitasi pupuk dan pestisida antara lain unit UPPO sebanyak 200 unit belum terealisasi karena masih dalam tahap sosialisasi dan verifikasi CPCL, urea target 4.100.000 terealisasi 641.134 (15,64%), SP36 target 850.000 terealisasi 173.368 (20,4%), ZA target 1.050.000 terealisasi 181.373 (17,27%), NPK target 2.550.000 terealisasi 433.065 (16,98%) dan organik target 1.000.000 terealisasi 104.426 (10,44%). e. Kegiatan pelayanan pembiayaan pertanian dan PUAP dengan penyaluran dana PUAP target 4.000 gapoktan belum terealisasi hal ini dikarenakan belum semua Kabupaten/Kota menyampaikan surat usulan PUAP tahun 2015 dan daerah masih belum selesai melakukan pemberkasan gapoktan di DNS tahap I. Tindak lanjut yang dilakukan adalah melakukan koordinasi dengan Tim Pembina PUAP Provinsi dan Tim Teknis Kabupaten/Kota untuk segera menyampaikan usulan desa yang akan mendapatkan dana PUAP dan melakukan sosisalisasi pedoman PUAP T.A. 2015 dan akan segera diterbitkan DNS PUAP Tahap II dan SK PUAP Tahap I. 14

BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN Tabel 13. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Badan PPSDM Pertanian 1. Kelembagaan petani 5.256 278 yang meningkat kapasitasnya (Unit) 2. Kelembagaan 4.671 299 penyuluhan yang meningkat kapasitasnya (Unit) 3. Penyuluh pertanian 69.354 6.859 yang meningkat kinerjanya (Orang) 4. SDM lulusan 21.434 2.171 pendidikan tinggi dan menengah pertanian yang memenuhi standar kompetensi kerja (Orang) 5. SDM pertanian yang tersertifikasi profesi bidang pertanian (Orang) 6. Aparatur pertanian dan non aparatur pertanian yang memenuhi standar kompetensi kerja (Orang) 7. Kelembagaan pelatihan, pendidikan tinggi, pendidikan menengah dan profesi pertanian yang meningkat kapasitasnya (Unit) 8. Materi penyuluhan yang dikembangkan dan dihasilkan (Paket) 9. Pengawalan dan pendampingan penyuluh di sentra produksi meningkat kualitasnya (WKPP) yang 2.700 150 27.703 3.937 144 18 7.359 384 12.752 823 Sampai dengan triwulan I kegiatan sudah banyak yang terealisasi dan di lapang tidak ada permasalahan yang terjadi, diharapkan sampai dengan triwulan IV dapat terealisasi 100% untuk semua kegiatan. 15

BADAN KARANTINA PERTANIAN Tabel 14. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Swasembada Padi, Jagung dan Kedelai serta Peningkatan Produksi Daging dan Gula Badan Karantina Pertanian 1. Sertifikasi karantina 12 3 tumbuhan (Bulan) 2. Sertifikasi karantina 12 3 hewan (Bulan) Sertifikasi karantina tumbuhan (KT) per 31 Maret 2015 antara lain: a. Impor 21.780 kali b. Ekspor 30.850 kali c. Domestik masuk 31.689 kali d. Domestik keluar 59.855 kali Terdeteksi positif dan tertangkal OPTK pada jagung, padi, kedelai dan komoditas tumbuhan lainnya yaitu: a. Peronospora manshurica 2 kali b. Pseudomonas syringae c. Clavibacter michiganensis pv michiganensis Sertifikasi karantina hewan (KH) per 31 Maret 2015 antara lain: a. Impor 7.719 kali b. Ekspor 5.177 kali c. Domestik masuk 41.750 kali d. Domestik keluar 70.401 kali 2.2. Sasaran Strategis 2: Peningkatan Diversifikasi Pangan Indikator kinerja untuk sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan hanya ada satu yaitu skor pola pangan harapan yang berdasarkan pada PK Kementerian Pertanian 2014 ditargerkan sebesar 84,1. Beberapa Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian yang mendukung hal tersebut antara lain. BADAN KETAHANAN PANGAN Badan Ketahanan Pangan (BKP) dalam mendukung sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan telah melakukan rapat koordinasi dan penyusunan panduan 16

Pola Pangan Harapan (PPH) dimana data konsumsi (energi, PPH dan protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 yang akan keluar di akhir tahun 2015 (triwulan IV). BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Badan Litbang Pertanian dalam mendukung sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan dengan kegiatan model bioindustri sagu dan jagung mendukung kemandirian pangan dengan target 2 model dan sampai dengan triwulan 1 kegiatan sampai dengan (1) verifikasi teknologi yang akan diterapkan pada model bioindustri sagu (pati,gula cair dan mie sagu), (2) pembangunan/instalasi dan uji coba unit ekstraksi pati sagu,(3) verifikasi teknologi penanganan dan pengolahan grit dan tepung jagung, (4) perancangan site plan model bioindustri jagung, (5) pembangunan instalasi berupa perbaikan bangunan model bioindustri. 2.3. Sasaran Strategis 3: Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya Saing dalam Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekpor dan substitusi impor dengan kegiatan dari beberapa Eselon I yang terkait adalah sebagai berikut. 17

DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN Tabel 15. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Pertumbuhan Volume Ekspor Produk Pertanian Utama Ditjen Perkebunan 1. Pengembangan 34.150 2.732 tanaman kopi (Ha) 2. Pengembangan 3.215 193 tanaman teh (Ha) 3. Pengembangan 184.910 14.793 tanaman kakao (Ha) 4. Pengembangan 10.580 635 tanaman lada (Ha) 5. Pengembangan 9.770 586 tanaman cengkeh (Ha) 6. Pengembangan 10.775 647 tanaman pala (Ha) 7. Pengembangan 66.163 3.970 tanaman tebu (Ha) 8. Pengembangan 100 6 tanaman nilam (Ha) 9. Pengembangan 7.630 458 tanaman kapas (Ha) 10. Pengembangan 19.990 1.199 tanaman karet (Ha) 11. Pengembangan 35.650 2.139 tanaman kelapa (Ha) 12. Pengembangan tanaman kelapa sawit (Ha) 7.240 434 13. Pengembangan tanaman jambu mete (Ha) 14. Pengembangan tanaman sagu (Ha) 1.700 102 1.100 66 DIREKTORAT JENDERAL PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERTANIAN (PPHP) Tabel 16. Pemantauan Capaian Indikator Kinerja Peningkatan Komoditas Bernilai Tambah, Berdaya Saing Dalam Memenuhi Pasar Ekspor dan Substitusi Impor Ditjen PPHP Indikator Kinerja Target Realisasi Kemajuan 1. Pertumbuhan volume 10 8,82 ekspor produk pertanian utama (%) 2. Pertumbuhan volume 5 5,86 impor produk pertanian utama substitusi impor (%) 18

Angka yang masuk dalam pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama merupakan untuk komoditas kelapa, kelapa sawit, kakao, teh, kopi, manggis, mangga, pala, nanas dan cengkeh. Target yang ditetapkan sesuai dengan PK Kementerian Pertanian 2015 sebesar 10% pada triwulan I pertumbuhan mencapai 8,82%. Untuk indikator pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor angka yang masuk merupakan dari komoditas durian, anggur, gula, daging, beras, apel, kentang dan cabe. Target yang ditetapkan sebesar 5% dan sampai dengan triwulan I pertumbuhan sangat tidak baik yaitu 5,86%. Permasalahan yang terjadi adalah pada triwulan I produksi kakao dalam negeri terganggu karena perubahan iklim yang cukup ekstrim, gangguan hama, sehingga kualitas produk tidak sesuai dengan permintaan ekspor, produksi teh dalam negeri mengalami penurunan drastis serta dampak program hilirisasi teh sehingga penyerapan teh dalam negeri untuk program peningkatan nilai tambah teh. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN Dalam sasaran strategis peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor yaitu pada indikator kinerja pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama, kegiatan pendukungnya adalah teknologi pengembangan produk diversifikasi olahan biji kakao dengan target 2 teknologi sampai dengan triwulan 1 kegiatan pada tahap (1) karakteristik flavor dan aroma kakao sebagai bahan bubuk dan coklat bar, (2) penanganan biji kakao dengan kajian pada tahap penyaringan sebagai bahan baku bubuk kakao dan coklat. Permasalahan yang terjadi adalah kesulitan memperoleh bahan baku impor sebagai pembanding. Tindak lanjut yang dilakukan adalah berkoordinasi dengan beberapa importir kakao. Sasaran Strategis 4: Peningkatan Pendapatan Keluarga Petani Indikator kinerja untuk sasaran empat peningkatan pendapatan keluarga petani adalah dilihat dari PDB pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian, dimana sesuai dengan PK Kementerian Pertanian 2015 ditargetkan sebesar Rp 8,30 Juta. Sampai dengan triwulan 1 realisasi mencapai Rp 2,23 juta (26,45%) dimana penghitungan realisasi pendapatan tergantung dari ketersediaan data BPS. 19

III. PENUTUP Tabel 17. Pemantauan PK Kementerian Pertanian 2015 Triwulan I No. Sasaran Strategis 1 Swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula 2 Peningkatan diversifikasi pangan 3 Peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor 4 Peningkatan pendapatan keluarga petani Indikator Kinerja Target Realisasi Kemajuan Vol % Pelaksanaan (%) 73,40 22,11 1. Produksi Padi (Juta Ton GKG) 2. Produksi Jagung (Juta Ton Pipilan Kering) 3. Produksi Kedelai (Juta Ton) 4. Produksi Gula Tebu (Juta Ton Hablur) 5. Produksi Daging Sapi dan Kerbau (Juta Ton Daging) 20,31 1,20 2,97 0,44 0,01 0.34 20,34 19,09 12,24 Skor Pola Pangan Harapan 84,1 25,00 1. Pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama (%) 2. Pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor (%) PDB Pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian (Rp Juta) 10,00 5,00 8,82 5,86 88,20 11,72 8,30 2,23 26,45 Berdasarkan pada tabel di atas dapat dilihat bahwa pada triwulan I tahun 2015 target yang telah dibebankan sesuai dengan Perjanjian Kinerja Kementerian Pertanian Tahun 2015 adalah, untuk sasaran strategis swasembada padi, jagung dan kedelai serta peningkatan produksi daging dan gula dengan beberapa indikator kinerja sebagai berikut, untuk produksi padi, produksi jagung, produksi kedelai belum terlihat realisasinya namun kemajuan pelaksanaan sudah mencapai yaitu masingmasing 22,11%, 20,34%, 19,09%. Produksi gula tebu sudah terealisasi sebesar 0.01 juta ton atau 0,34% dan untuk produksi daging sapi dan kerbau kemajuan pelaksanaan sebesar 12,24%. Sasaran strategis peningkatan diversifikasi pangan dengan indikator kinerja skor Pola Pangan Harapan (PPH) dengan target 84,1 sampai dengan triwulan I sudah terjadi kemajuan pelaksanaan kegiatan sebesar 25%. Hal ini dikarenakan data 20

konsumsi (energi, PPH dan protein) tergantung pada data susenas tahun 2015 akan keluar di akhir tahun 2015 (triwulan IV). Sasaran strategis peningkatan komoditas bernilai tambah, berdaya saing dalam memenuhi pasar ekspor dan substitusi impor dengan indikator sebagai berikut: pertumbuhan volume ekspor produk pertanian utama dengan target 10% sampai dengan triwulan I sudah terealisasi 8,82% atau 88,20%, untuk pertumbuhan volume impor produk pertanian utama substitusi impor dengan target 5% terealisasi 5,86%. Sasaran strategis peningkatan pendapatan keluarga petani dengan indikator kinerja PDB pertanian (sempit)/tenaga kerja pertanian dengan target Rp. 8,30 juta sudah terealisasi sebesar Rp. 2,23 juta atau 26,45%. 21