1. Pemilik proyek (owner) Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki peoyek. Pada proyek pembangunan Jembatan Puri Mansion Apartmen ini pemilik proyek

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK PT.NUSA RAYA CIPTA

6.2.1 Pengendalian Mutu Pada umumnya dalam sebuah proyek konstruksi mengenal beberapa aspek pengendalian mutu yang sering diterapkan, diantaranya adal


BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

Owner (Pemilik Proyek)

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Manajemen Proyek adalah sebagai suatu proses dari perencanaan,

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pengaturan, kepemimpinan dan pengendalian dari suatu proyek oleh para


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek atau pekerjaan dan memberikannya kepada pihak lain yang mampu

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. keterbatasan terhadap waktu, anggaran dan sumberdaya serta memiliki spesifikasi

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB III MANAJEMEN ORGANISASI DAN SISTEM KONTRAK. merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mongkoordinasi dan


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. pihak yang terkait satu sama lain yang mempunyai tugas dan wewenang masing


BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. digunakan dalam pelaksanaan pembangunan proyek, oleh karena itu dibutuhkan

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK

3.2 Struktur Organisasi Laporan Kerja Praktik Struktur organisasi adalah suatu kerangka kerja yang mengatur pola hubungan kerja antar orang atau badan

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. Manajemen proyek adalah salah satu cabang dalam manajemen yang secara

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK. (specification) biaya dan waktu yang direncanakan. Manajemen proyek

BAB II KARAKTERISTIK & MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. sitematis. Dapat diartikan juga sebagai wadah dalam kegiatan sekelompok

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III STRUKTUR ORGANISASI PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

BAB III. SISTEM ORGANISASI dan MANAJEMEN PROYEK


KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

BAB III MANAGEMENT DAN ORGANISASI PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK. Gambar 3.1 Hubungan Antara Owner, Kontraktor & Konsultan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

[CASA DOMAINE JAKARTA APARTMENTS (SHANGRI-LA RESIDENCE)] BAB III ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

Kontraktor. Konsultan Pengawas. Konsultan Perencana

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber daya proyek menjadi suatu hasil kegiatan yang berupa bangunan.

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan dalam rangka mencapai suatu

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Dalam organisasi proyek pembangunan Rusun Pasar Lokasi Binaan Rawa Buaya,

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

Penjelasan tentang proyek yang akan dikerjakan. Panitia lelang nengumumkan kontraktor yang lolos dalam tahap pra kualifikasi

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. proyek dengan tujuan mengatur tahap tahap pelaksanaan

BAB V PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA

BAB II MANAJEMEN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK

Gambar 1.2 View Design Hotel Travello Bandung Proses Pengadaan Proyek Jenis Lelang Proyek Proyek pembangunan Hotel Travello Bandung, o

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB IV STRUKTUR ORGANISASI

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang marak dengan

STRUKTUR ORGANISASI DALAM PROYEK

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

II. KEGIATAN PENGAWASAN

ΜΑNAJEMEN PROYEK 3.3. Struktur Organisasi Kontraktor a. General Superintendent b. Deputy General Superintendent

BAB VII MANAJEMEN KONSTRUKSI

dalam jangka waktu terbatas, dengan alokasi sumber daya tertentu. Kegiatan tersebut dapat berupa membangun pabrik, membuat produk baru atau melakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ada titik awal dan titik akhir serta hasil tertentu. Dalam suatu proyek

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersifat unik, membutuhkan sumber daya (manpower, material, machine, money,

BAB III SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK

BAB II: TINJAUAN UMUM PROYEK

BAB VI KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Kontraktor memerlukan strategi agar hasil yang dicapai sesuai dengan

MANAJEMEN PROYEK 1. URAIAN UMUM

BAB III TINJAUAN UMUM PROYEK. arsitektur yaitu PT. DEDATO INDONESIA dan konsultan struktur yaitu

BAB VI PENGENDALIAN PROYEK. proses pemikiran yang tangguh dalam mengatasi persoalan pelaksanaan

TCE-06 DOKUMEN KONTRAK

BAB VI LAPORAN KEMAJUAN PEKERJAAN DAN PENGENDALIAN PROYEK. Dalam setiap proyek konstruksi, perencanaan, dan pengendalian merupakan

BAB IV ANALISA HASIL DAN PEMBAHASAN

RANCANGAN JOB DESCRIPTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE POAC DI PT. MODERNATEKNIK PERKASA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. bab IV akan disajikan data yang telah dikumpulkan serta analisis statistik yang

ANALISIS PENGARUH KOMPETENSI SUPERVISOR PROYEK TERHADAP BIAYA, MUTU DAN WAKTU PELAKSANAAN PROYEK KONSTRUKSI DI KABUPATEN BADUNG

MAKALAH MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III MANAJEMEN PROYEK DAN SISTEM ORGANISASI. beberapa sudut pandang (referensi), diantaranya sebagai berikut :

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. Setiap proyek tentu membutuhkan sebuah perencanaan dan pengaturan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersebut dibuat (Arditi and Patel, 1989)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK. konsultan perencana, manajemen konstruksi, kontraktor dan subkontraktor

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PEMBERLAKUAN SYARAT SERTIFIKASI KETERAMPILAN KERJA MANDOR DI LAPANGAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK

BAB III SISTEM ORGANISASI & MANAJEMEN PROYEK

BAB III: TINJAUAN UMUM PROYEK

Transkripsi:

BAB III SISTEM ORGANISASI DAN MANAJEMEN PROYEK 3.1 Organisasi Organisasi proyek adalah sistem hubungan kerjasama dari berbagai pihak yang terlibat pada suatu proyek pembangunan dalam mengatur pelaksanaan berbagai pekerjaan untuk mencapai suatu hasil yang sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan. Dengan adanya organisasi proyek ini maka kegiatan masing-masing pihak yang terlibat dalam suatu proyek pembangunan tidak berbenturan satu dengan lainnya. Karena tugas dan wewenang sesuai dengan jabatan atau kedudukannya berbagi serta harus dipertanggungjawabkan struktur organisasi asi diatasnya. Adapun pihak-pihak yang memainkan peranan penting di dalam proses pembangunan : Pemberi Tugas / Owner Agung Sedayu Group Konsultan Pengawas PT Citra Abadi Mandiri Konsultan Perencana PT Adi Duta Prima Kontraktor Pelaksana PT Acset Indonusa Gambar 3.1 Struktur Organisasi Proyek Fly Over Puri Mansion Apartemen III-1

1. Pemilik proyek (owner) Pemilik proyek adalah pihak yang memiliki peoyek. Pada proyek pembangunan Jembatan Puri Mansion Apartmen ini pemilik proyek adalah PT Agung Sedayu Group yang juga sekaligus bertindak sebagai pemberi tugas. Adapun tugas dan wewenang dari pemilik proyek antara lain: a. Memberikan informasi, bantuan dan kerjasama yang diperlukan kontraktor sepanjang batas kewenangan dan kewajiban pemilik. b. Memberikan semua instruksi kepada kontraktor melalui konsultan pengawas. c. Dapat memberhentikan sebagian atau seluruh pekerjaan apabila kontraktor tidak dapat memberikan hasil pekerjaan yang sempurna dan melanggar ketentuan yang terdapat pada kontrak tanpa persetujuan pemilik proyek (owner). d. Menentukan keputusan akhir yang mengikat mengenai proyek. e. Menandatangani Surat Perintah Kerja (SPK) dan surat perjanjian dengan kontraktor. f. Mengesahkan semua dokumen pembayaran kepada pihak kontraktor. 2. Konsultan Pengawas Merupakan pihak pengawas pembangunan yang dipilih oleh pemilik proyek untuk bertindak sepenuhnya mewakili pemilik proyek dalam memimpin, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan di lapangan pada batas-batas yang telah ditentukan baik secara teknis III-2

maupun administratif. Pengawas pada proyek ini dilaksanakan oleh PT Citra Abadi Mandiri. Tugas dan wewenang pengawas antara lain : a. Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan. b. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metoda pelaksanaan,serta mengawasi ketepatan waktu dan biaya pekerjaan konstruksi. c. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dai segi kualitas, kuantitas dan laju pencapaian volume/realisasi fisik. d. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi. e. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan pengawas, dengan masukkan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi yang dibuat oleh kontraktor. f. Menyusun berita acara persetujuan pekerjaan untuk pembayaran angsuran, pemeliharaan pekerjaan, dan serah terima pertama dan kedua pekerjaan konstruksi. g. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor. III-3

h. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan. i. Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima pertama, mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan dan menyusun laporan akhir pekerjaan pengawas. j. Bersama Konsultan Perencana menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung. k. Membantu pengelola proyek dalam menyusun dokumen pendaftaran. 3. Konsultan Perencana Konsultan perencana adalah pihak yang bergerak dalam bidang jasa, yang memiliki kemampuan untuk mendesain atau merencanakan dan memberikan jasa konsultasi kepada pemilik proyek (owner), sehingga tercipta suatu rancangan desain yang sesuai dengan keinginan pemilik proyek (owner). Pada proyek pembangunan Jembatan Puri Mansion, konsultan perencana dilakukan oleh PT Adi Duta Prima. Tugas dan wewenang konsultan perencana : a. Melakukan perencanaan struktural atas permintaan pemilik proyek (owner) secara keseluruhan sesuai dengan ide, batasbatas teknis dan administrasi. b. Menentukan standar dan peraturan struktur yang sesuai dengan perencanaan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan serta menentukan spesifikasi teknis (persyaratan material dan peralatan, serta metode kerja yang digunakan). III-4

c. Memberikan penjelasan secara detail, baik kepada pemilik proyek maupun kepada kontraktor atas segala sesuatu yang dianggap kurang jelas, meragukan atau yang dapat menimbulkan masalah tertentu, khususnya yang menyangkut perencanaan demi kelancaran dan kelangsungan proyek. d. Memberikan saran dan usulan mengenai konstruksi pendukung bangunan (pondasi) terhadap kondisi tanah setempat. 4. Kontraktor Utama / Pelaksana Kontraktor pelaksana adalah pihak yang ditunjuk berdasarkan pelelangan untuk melakukan pembangunan proyek sesuai rencana, perhitungan dan persyaratan yang telah dibuat oleh konsultan perencana. Kontraktor pelaksana melaksanakan semua pekerjaan yang telah diberikan kepadanya sesuai dengan kesepakatan dengan pemilik proyek. Kontraktor utama/pelaksana pembangunan Jembatan Puri Mansion adalah PT Acset Indonusa, yang bertugas melaksanakan pekerjaan konstruksi di lapangan. Adapun struktur organisasi dari PT Acset Indonusa untuk pembangunan Fly Over Puri Mansion Apartemen sebagai berikut : III-5

GM OPERATION FOUNDATION DIVISION BENYAMIN SUDIN PROYEK MANAGER MANAGER EKO FIRMANTO M. ILHAM HSE SAFETY SAFRULLAH DEPUTY PROJECT MANAGER ARIS ARYANTO SITE ENGINEER AZIZ HIRAWAN ROHMAN RIFAI SURVEYOR LOGISTIC SUPERVISOR ADM/QS IMAM FAUZI NASIRIN AHMAD NUR FAIZIN ARI W. ANWAR SUKIRNO HAMDANI M. AWALUDDINUR MEKANIK ELEKTRIK WELDER SECURITY DRIVER ADI WIYONO SANARI AKBAR RUDI SUMANTRI HANAFI JUNAIDI M.AEB SAEFULLAH SYAMSUDIN TIMAN OPR.EXCAVATOR CLEANING OPR.SERVICE BENTONITE WAHIDI DAMTO RIKAM RIZAL MAMAN PURWANTO DARTO SUTRISNO RUDI TARBUDI SUTAHAR AZHAR OPR. BORED ROHANA ANDI SUPANDI RIGEER TURANGGA HANDOKO WATERING JUNARDI PURWANTO CONCRETING SUTAHAR TARBUDI ASROFI AZHAR Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT Acset Indonusa III-6

3.2 Manajemen Proyek Manajemen proyek meliputi proses perencanaan (planning) kegiatan, pengaturan (organizing), pelaksanaan (actualing) dan pengendalian (controlling). Proses perencanaan, pengaturan, pelaksanaan dan pengendalian tersebut dikenal proses manajemen. Perencanaan (planning) merupakan tahapan yang meliputi persyaratan teknis dari bangunan, seperti pembuatan gambar perencanaan (soft drawing) dengan lengkap sesuai standar teknis yang ditentukan dan menetukan metode pelaksanaan anaan konstruksi. Adapun tahapan perencanaan (planning) mampu di aplikasikan ikan dengan cara menentukan metode pelaksanaan dari suatu pembangunan proyek konstruksi tersebut sehingga semua pekerjaan yang sudah direncanakan nakan mampu dijalankan sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Pengaturan (organizing) bertujuan melakukan pengaturan dan pengelompokan kegiatan proyek konstruksi agar kinerja yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan. Tahap ini menjadi sangat penting karena jika terjadi ketidaktepatan tepatan pengaturan dan pengelompokan kegiatan, bisa berakibat langsung terhadap tujuan proyek. Pelaksanaan (actualing) merupakan tahapan kegiatan yang dilakukan di lapangan yaitu proses pelaksanaan proyek konstruksi, dalam tahapan pekerjaan ini semua bagian pekerjaan harus di kelola dengan baik agar tidak terjadi miss comunication atau penyimpangan pekerjaan dari rencana pekerjaan yang sudah ditentukan karena apabila terjadi suatu kesalahan pekerjaan pada tahap pelaksanaan ini akan berdampak buruk terhadap proses tahapan pekerjaan III-7

selanjutnya. Maka pada tahap pekerjaan ini harus termanage dengan baik dan teliti agar tidak terjadi hal-hal yang akan menyebabkan keterlambatan pekerjaan. Pengendalian (controlling) adalah proses penetapan apa yang telah dicapai, evaluasi kerja, dan langkah perbaikan bila diperlukan. Tujuan dari proses manajemen adalah untuk mengusahakan agar serangkaian kegiatan tersebut sebagai berikut : a. Tepat waktu, dalam hal ini tidak terjadi keterlambatan penyelesaian suatu proyek. b. Biaya yang sesuai, maksudnya agar tidak ada biaya tambahan dari perencanaan biaya yang telah dianggarkan. c. Kualitas yang sesuai dengan persyaratan. d. Proses kegiatan dapat berjalan dengan lancar. 3.3 Sistem Kontrak dan Pembayaran Dalam proyek pembangunan Fly Over Puri Mansion Apartemen ini memakai ai sistem kontrak bersifat Remeasurement (Fixed Unit Rate) yaitu owner membayar kepada kontraktor untuk menyelesaikan suatu proyek dalam batas waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan atau unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat sementara, disesuaikan dengan rencana-rencana dan spesifikasi yang telah ditentukan dan dibuat oleh perencana. III-8

Cara pembayaran kepada Kontraktor Pelaksana dilakukan dengan pembayaran Uang Muka yang dibayarkan setelah PT Acset Indonusa menyerahkan Jaminan Uang Muka berupa Asuransi ACA yang berlaku sampai dengan serah terima pertama. Pembayaran selanjutnya sesuai progres pekerjaan di lapangan. Retensi 5% dari nilai kontrak. 3.4 Upah Kerja dan Waktu Kerja Upah kerja adalah imbalan berbentuk uang kepada seseorang pekerja atas pekerjaan an yang dibebankan kepadanya. Upah kerja yang berlaku pada proyek pembangunan Fly Over Puri Mansion Apartemen adalah sebagai berikut : 1. Upah kerja bulanan yaitu upah kerja yang diberikan pada setiap awal bulan kepada setiap tenaga kerja/buruh. 2. Upah kerja lembur yaitu upah kerja yang dibayarkan kepada tenaga kerja/buruh yang ikut bekerja lembur. Waktu kerja atau jam kerja adalah waktu yang telah ditetapkan untuk memulai atau mengakhiri suatu pekerjaan dalam satu hari kerja. Adapun pembagian waktu kerja pada pembangunan Fly Over Puri Mansion Apartemen adalah : a. Jam Kerja Reguler/Biasa Adalah jumlah jam kerja dalam satu hari kerja. Jam kerja tersebut adalah sebagai berikut : 1. Jam 08.30 s/d 12.00 WIB : Jam Kerja III-9

2. Jam 12.00 s/d 13.00 WIB : Jam Istirahat 3. Jam 13.00 s/d 17.00 WIB : Jam Kerja b. Jam Kerja Tambahan/Lembur Jam kerja lembur adalah waktu kerja diluar jam kerja reguler dimana jam kerja lembur diadakan untuk mengejar target pekerjaan yang ditetapkan pihak perusahaan untuk segera diselesaikan atau dikarenakan pekerjaan tersebut memerlu kan jam kerja lembur. III-10