FAKULTAS TEOLOGI PROGRAM STUDI MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 Kehidupan Gereja Kontemporer Tinjauan Sosio-Teologis Terhadap Penggunaan Cawan dan Sloki dalam Sakramen Perjamuan Kudus di GKJ Immanuel Surakarta TESIS Diajukan Kepada: Program Studi Magister Sosiologi Agama Untuk Memperoleh Gelar Magister Sains (M.Si) Oleh: Immanuel Christantyo Nugroho 752011027 i
ii
Tesis Ini Dipersembahkan Untuk: Kedua orang tua Ibu dan Bapak tersayang Makasih buat doa, jerih payah di kantor dan mendidik dari kecil sampai sekarang ini. Selalu memberikan yang terbaik, kepentingan yang lain boleh dinomorduakan yang terpenting pendidikan dan memberikan kebebasan di dalam menentukan masa depan.. Belum ada yang dapat dibalas hanya sebuah tesis ini sebagai bukti perjuangan. Adik tunggalku Zefannya Christiady makasih buat dukungan bro BARANG YANG KELIHATAN PASTI BISA DIKERJAKAN iii
KATA PENGANTAR Penyelesaian tesis ini bukanlah sebuah usaha penulis sendiri. Tuhan selalu memberikan kekuatan untuk selalu fokus pada tesis yang telah penulis mulai. Tuhan Yesus menggunakan orang-orang disekitar penulis untuk selalu mendoakan dan membantu dalam diskusi-diskusi sehingga tesis ini dapat selesai. Penulis menyadari keterbatasan yang selalu dilengkapi berbagai pihak. Tesis ini sebagai syarat untuk memeperoleh gelar Magister Sains (M.Si) dari Program Pasca Sarjana Magister Sosiologi Agama di Universitas Kristen Satya Wacana. Dalam perkuliahan penulis dibekali dengan berbagai teori dan diskusi di kelas bersama dengan teman-teman angkatan yang berlatar belakang pendeta, teman yang beragama Islam, dan budaya yang berbeda. Pengalaman ini bermanfaat bagi perkembangan intelektual melalui buku-buku bacaan dan pendapat yang berbedabeda. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis selama ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Para pembimbing, Dr. David Samiyono sebagai pembimbing 1 dan Pdt. Dr. Ebenhaizer I. Nuban Timo sebagai pembimbing 2. Selama bimbingan, diskusi, kritikan dan masukan yang sangat baik untuk penulis dalam melengkapi tulisan ini. 2. Dekan Dr. Retnowati dan staf PPs Magister Sosiologi Agama mba Liana yang selalu membantu dalam hal administrasi. 3. Staf Pengajar PPs Magister Sosiologi Agama, yang telah memberikan pengetahuan yang berguna bagi masa depan penulis. Kepada Pdt. Prof. John A. Titaley, Th.D; Pdt. Dr. Daniel Nuhamara, M.Th, Ed.D; Prof. Dr. Ir. Haryono Semangun; Pdt. Dr. Thobias A. Messakh; Dr. Flip. P. B. Litaay, SH, iv
MS; Astuti Kusumawicitra Laturiuw-del Castilo, Ph.D; Pdt. Dr. Dien Sumiyatiningsih dan Pdt. Yusak B. Setyawan, Ph.D, yang membekali penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan. Juga telah mengajarkan dan memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengembangkan pikiran-pikiran kreatif dan kritis dalam memahami realitas masyarakat yang pluralis dan tantangantantangan yang harus dihadapi dalam masyarakat maupun gereja. 4. Pdt. Ayub Widi R, Majelis jemaat dan jemaat GKJ Immanuel Surakarta yang mengijinkan penulis untuk melakukan penelitian dan memberikan informasi tentang makna Perjamuan Kudus bagi jemaat GKJ Immanuel. Pengalaman ini sangat penting bagi pelayanan yang akan dilakukan penulis di masa yang akan datang. 5. Ibu dan bapak di Sawangan yang selalu mendukung dalam doa dan dana. Terima kasih sudah memberikan kesempatan untuk melanjutkan kuliah di Salatiga. Buat adik tunggal, Efan makasih banyak sudah bantu cari buku di Jakarta dan doanya. 6. Keluarga Besar Paimun, pade bude, dan sepupu yang boleh mendoakan selama penulis kuliah dan mengerjakan tesis. 7. Keluarga besar Palumpun-Pirade di Jakarta, Manado dan Makasar pade daud, pade wiwid, bude cintik, pade mastur, om yusuf, om paul, tante mar, om yosep, tante bertha,om agus, tante kuyun, nek tiku, kak enos, kak monik Pirade, tante rita Pirade, rio, ria, mas lukman, mba ani, mba ana, ana, sukma, upi, ichan, mba lia, lina, mas imam, mikha, tessa, eka, nuke dan lainnya. 8. Delfy un makasih sudah mendukung dan membuat hari-hari di Salatiga selalu bahagia. Sukses juga buat cita-cita lu ya. v
9. Teman-teman kos jondri, bulan, bu sony, wisnu, rulan, jerry, stefen dan marlif 10. Teman-teman angkatan 2011 PPs Magister Sosiologi Agama, yang berasal dari berbagai daerah (Ambon, Kupang, Manado, Kalimantan, Toraja, Batak, Jawa, dan Papua). Pak arnis, bunda reny, kak nei, kak mima, kak meldy, kak lisa, kak pepi, to o, mas asroni, pak wito, kak beatrix, kak taya, yudi, kak owen, dade, bu jupe, bung caris, kak ana, kak tuhumuri, bung jule, utap, aleka, popi, kak leri, pak oka, sari, kak rosa, coy daud, abang hans, om eko, heri, agnes, pak melki, rena, pale, firman, kak derin, ina, gerald, pak teguh, pak ayub, andri fensia, ensa, fany, keke, pak jefri, dan pian. Terima kasih buat kebersamaannya selama ini, sampai berjumpa lagi di kesempatan yang lain. 11. Teman-teman angkatan 2006 (Gold Generation), buat yang masih ada di salatiga maupun yang sudah ada di tempat pelayanannya sukses buat kalian semua. 12. Bagi semua yang tidak dituliskan namanya yang telah banyak membantu, penulis ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya. Salatiga, April 2013 Penulis vi
DAFTAR ISI Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Halaman Persembahan... iii Kata pengantar... iv Daftar isi... vii Abstrak... x BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang... 1 1.2 Rumusan masalah... 7 1.3 Tujuan penelitian... 8 1.4 Manfaat penelitian... 8 1.5 Metodologi penelitian 1.5.1 Metode Penelitian... 9 1.5.2 Jenis Penelitian... 9 1.5.3 Teknik Pengumpulan Data... 10 1.5.4 Satuan Pengamatan Analisa... 10 1.5.5 Waktu Penelitian... 11 1.6 Sistematika Penulisan... 11 BAB II : SIMBOL DAN PERJAMUAN KUDUS 2.1 Simbol... 12 2.1.1 Makna simbol dalam perspektif Emile Durkheim... 15 2.1.2 Liturgi... 23 2.2 Sakramen Perjamuan Kudus... 29 vii
2.2.1 Katolik... 33 2.2.2 Protestan... 35 2.3 Makna Cawan... 41 BAB III : MAKNA PERJAMUAN KUDUS 3.1 Sejarah GKJ Immanuel Surakarta... 44 A. Pra kelompok pangibadah... 46 B. Masa perkembangan jemaat... 46 C. Terbentuknya GKJ Wilayah Jebres Surakarta... 49 D. Persiapan pendewasaan GKJ Immanuel Surakarta... 52 E. Sejarah singkat wilayah Pucang Sawit... 53 3.2 Perjamuan Malam... 55 3.3 Gereja dan Perjamuan Kudus... 59 3.3.1 Persiapan Perjamuan Kudus... 61 3.3.2 Jemaat pengguna sloki... 67 3.3.3 Jemaat pengguna cawan... 72 BAB IV : CAWAN DAN SLOKI DALAM PERJAMUAN KUDUS 4.1 Faktor Perubahan... 75 4.2 Penggunaan Cawan Menjadi Sloki Terhadap Pemahaman Jemaat... 82 4.3 Alasan Jemaat yang Menggunakan Cawan dan Sloki... 86 4.4 Cawan dan Sloki dalam Perjamuan Kudus... 93 BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan... 95 5.2 Saran... 97 viii
DAFTAR PUSTAKA... 99 LAMPIRAN... 104 ix
ABSTRAK Perkembangan zaman yang mengarah pada individualitas dapat mempengaruhi kehidupan bergereja. Berkembangnya masyarakat kota dengan pembagian kerja dan spesialisasi dapat dilihat pada masa sekarang. Hal ini tidak mempengaruhi penggunaan sloki bagi sebagian jemaat di GKJ Immanuel Surakarta khususnya di wilayah Ngoresan dan Pucang Sawit. Pemaknaan Perjamuan Kudus yang lebih penting, dilihat sebagai pengenangan pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib untuk menebus dosa umat manusia. Cawan atau sloki merupakan sebuah tempat anggur dan bukan penentu kesakralan Perjamuan itu sendiri. Perkembangan keimanan jemaat semakin berkembang yang tidak hanya berhenti pada kebiasaan yang dilakukan dalam Perjamuan Kudus. Pengaruh perkembangan dunia kesehatan yang mempengaruhi sebagian jemaat di GKJ Immanuel Surakarta beralih menggunakan sloki. Ada sebuah ketidaknyamanan di dalam mengikuti Perjamuan Kudus ketika ada jemaat yang sedang dalam kondisi kurang sehat juga ikut ambil bagian. Alasan ini bukan berasal dari jemaat yang sehat melainkan dari jemaat yang sakit. Majelis menyikapi alasan yang muncul untuk mempertimbangkan dalam rapat untuk menggunakan sloki dan pada akhirnya diputuskan pada tahun 2003 Wilayah Ngoresan dan Pucang Sawit menggunakan sloki sedangkan Wilayah Ngasinan dan Panggung Rejo menggunakan cawan. Keputusan yang telah dibuat melalui rapat Majelis kemudian disosialisasikan kepada jemaat, jemaat menerima hasil keputusan rapat tersebut. Majelis berusaha untuk memfasilitasi sebagian jemaat yang ingin menggunakan sloki dengan cara membuat Perjamuan Kudus dengan sloki. Dalam rapat ada Majelis yang mendukung penggunaan sloki dan ada juga yang mendukung tetap menggunakan cawan. Keputusan ini adalah upaya yang sudah disepakati bersama dengan mempertimbangkan sikap jemaat terhadap adanya perubahan tersebut dapat diterima dan dipahami. Dalam perkembangannya, pada wilayah yang sudah ditentukan menggunakan cawan atau sloki, terkadang ada beberapa jemaat yang berpindah dari kebiasaan wilayahnya. Misalnya ada seorang jemaat yang biasa menggunakan cawan kemudian bergabung dalam Perjamuan Kudus yang menggunakan sloki. Hal ini bukanlah sebuah perlawanan pada keputusan rapat Majelis melainkan karena alasan waktu ibadah yang relatif lebih singkat dibandingkan Perjamuan Kudus dengan menggunakan cawan. Penggunaan cawan atau sloki kembali kepada kenyamanan jemaat, jika jemaat pada satu wilayah merasa lebih nyaman mengikuti Perjamuan dengan menggunakan sloki dipersilahkan, sebaliknya bagi kelompok jemaat pada wilayah lainnya yang merasa lebih nyaman menggunakan cawan maka pemberlakuan Perjamuan dengan cawan juga tetap dimungkinkan dan diterima tanpa menimbulkan perbedaan pendapat yang dapat mengurangi makna Perjamuan Kudus itu sendiri. Kata kunci: majelis, wilayah, cawan, sloki x