Lampiran Wawancara Pertanyaan dan jawaban tersebut adalah sebagai berikut : 1. Apa ukuran kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Ukuran dan tujuan kebijakan yang dilakukan dalam program P2KP adalah dengan meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat yang tahapannya dimulai dari sosialisasi substansi P2KP, Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM), Refleksi Kemiskinan (RK), Pemetaan Swadaya (PS), Pembentukan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM), Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronangkis), Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). (Bapak Alfian, Kepala Kelurahan Dagang Kelambir) 2. Apa tujuan kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Tujuan dari kebijakan tersebut adalah untuk memberikan bantuan dan pemahaman kepada warga peserta penerima manfaat program penanggulangan kemiskinan mengenai tujuan, visi, misi serta strategi implementasi kebijakan program penanggulangan kemiskinan di perkotaan. 3. Apa tahap-tahap kebijakan dalam program penanggulangan kemiskinan di Pada tahap-tahap ini, dilakukan diskusi atau rembug oleh Koordinator BKM, Faskel dan Masyarakat yang mewakili dari setiap lingkungan. Tujuan dari diskusi atau rembug ini adalah untuk meningkatkan pemahaman atau tukar
pikiran kepada seluruh implementor agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan dan tepat pada sasaran. 4. Apa sasaran dan tujuan dalam program penanggulangan kemiskinan di Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mampu secara mandiri untuk mengembangkan lingkungan permukiman yang berkelanjutan. Sasaran kegiatan ini berfokus pada konsep tridaya, yaitu dalam pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan. 5. Apa kriteria bagi penerima manfaat dalam program penanggulangan kemiskinan di Adapun kriteria bagi penerima manfaat program P2KP baik calon anggota lembaga swadaya masyarakat maupun perorangan adalah sebagai berikut : 1. Memiliki Kartu Identitas Penduduk 2. Kepada Rumah Tangga Tidak Memiliki Pekerjaan 3. Jumlah Tanggungan Dalam Keluarga Banyak 4. Kondisi Rumah Tidak Layak (Butuh Perbaikan) 6. Bagaimana kualitas kinerja para pelaksana program P2KP dalam menjalankan program penanggulangan kemiskinan tersebut? Sumber daya manusia yang dimiliki oleh lembaga-lembaga masyarakat pada Desa Dagang Kelambir sudah cukup baik untuk melaksanakan kebijakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang ada pada lembaga-lembaga tersebut. Keterlibatan pemerintah kelurahan juga saling bekerja sama dalam penggalangan
swadaya masyarakat serta memfasilitasi berbagai pertemuan-pertemuan untuk mendiskusikan berbagai persoalan yang timbul di masyarakat. 7. Bagaimana ketersediaan dana yang dialokasikan dalam mengimplementasikan program penanggulangan kemiskinan tersebut? Alokasi dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) yang telah diberikan ke Kelurahan Dagang Kelambir sebesar Rp. 150.000.000,00 yang dialokasikan untuk kegiatan Tridaya (sosial, ekonomi dan lingkungan). Pelaksanaannya dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang merupakan panitia pelaksana program yang telah ditetapkan. Dana tersebut dibagikan untuk kegiatan Tridaya diantaranya dalam alokasi lingkungan 70%, alokasi sosial 10% dan alokasi kegiatan ekonomi 20%. 8. Bagaimana proses sosialisasi antar bagian dalam organisasi terhadap implementasi kebijakan program penanggulangan kemiskinan di Desa Dagang Kelambir? Proses sosialisasi antar bagian dalam organisasi terhadap implementasi kebijakan program penanggulangan kemiskinan di Desa Dagang Kelambir berjalan dengan baik kepada pihak-pihak terkait seperti Faskel, BKM maupun KSM. Proses sosialisasi yang dilakukan oleh pihak BKM kepada KSM melalui jumpa warga, sosialisasi seperti ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman kepada penerima manfaat program dan pemahaman ini juga merupakan kontrol awal dari implementasi program P2KP.
9. Bagaimana struktur organisasi dan pembagian tugas dalam mengimplementasikan program penanggulangan kemiskinan? Dan bagaimana pembentukan organisasi yang dilakukan? Struktur organisasi dalam mengimplementasikan program penanggulangan kemiskinan adalah lembaga-lembaga dan unit-unit pengelola telah memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. 10. Bagaimana persepsi dan pemahaman pemerintah daerah dan lembagalembaga keswadayaan masyarakat mengenai adanya program penanggulangan kemiskinan di perkotaan? Persepsi pemerintah daerah dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat mengenai adanya program penanggulangan kemiskinan di perkotaan sangat baik dan sangat mendukung karena dengan adanya program ini masyarakat lebih memiliki keterampilan dan kemampuan dalam bekerja sehingga angka kemiskinan yang ada di desa ini juga berkurang. 11. Bagaimana intensitas sosialisasi program penanggulangan kemiskinan di perkotaan yang disampaikan kepada masyarakat mengenai program penanggulangan kemiskinan di perkotaan? Sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat pada dasarnya merupakan penyebaran atau bertukar ide sampai menemukan gagasan yang baru dalam suatu sistem sosial sehingga pemerintah atau lembaga-lembaga masyarakat maupun masyarakat memahami defenisi sosialisasi, tujuan atau isi materi sosialisasi serta kelompok sasaran.
12. Apakah pemerintah daerah dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat mendukung dengan adanya program P2KP ini? Pemerintah desa/kelurahan dan lembaga-lembaga keswadayaan masyarakat menyatakan sangat mendukung sekali dengan adanya program ini agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku 13. Bagaimana kondisi sosial, ekonomi dan lingkungan di Desa Dagang Kelambir? Penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang mengacu pada konsep tridaya yang terdiri dari komponen sosial, ekonomi dan lingkungan. Masih banyak permasalahan sosial, ekonomi dan lingkungan pada Desa Dagang Kelambir masih sangat memprihatinkan karena tidak adanya tempat penampungan untuk orangtua jompo atau lanjut usia (lansia). 14. Apakah pemerintah desa/kelurahan, lembaga-lembaga dan masyarakat juga setuju dengan adanya program penanggulangan kemiskinan di perkotaan? Pemerintah desa/kelurahan, lembaga-lembaga dan masyarakat sangat mendukung untuk pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dengan turut berpartisipasi dalam melakukan kegiatan-kegiatan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat agar mampu secara mandiri untuk mengembangkan lingkungan permukiman yang berkelanjutan.