III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI. Bawang, Provinsi Lampung selama 6 bulan dimulai dari bulan April 2013 hingga

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan dimulai dari April hingga September

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN. Gambar 3. Peta daerah penangkapan ikan kuniran di perairan Selat Sunda Sumber: Peta Hidro Oseanografi (2004)

3. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta lokasi penangkapan ikan kembung perempuan (R. brachysoma)

3. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Waktu dan Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan dimulai dari bulan Oktober 2013

I. PENDAHULUAN. tengah dan selatan wilayah Tulang Bawang Provinsi Lampung (BPS Kabupaten

3.3. Pr 3.3. P os r ed e u d r u r Pe P n e e n l e iltiitan

Gambar 4. Peta lokasi pengambilan ikan contoh

3. METODE PENELITIAN

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

3. METODE PENELITIAN

BIOLOGI REPRODUKSI IKAN JUARO (Pangasius polyuranodon) DI DAERAH ALIRAN SUNGAI MUSI, SUMATERA SELATAN ABDUL MA SUF

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai Juni 2012 di Laboratorium

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan dimulai dari bulan Agustus 2011

3 METODE PENELITIAN. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODE Waktu dan Tempat Penelitian Bahan dan Alat Prosedur Penelitian

III. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. 3.1 Waktu dan lokasi

POLA PERTUMBUHAN DAN REPRODUKSI IKAN LUMO (Labiobarbus ocellatus) DI SUNGAI TULANG BAWANG PROVINSI LAMPUNG

Gambar 3 Peta Lokasi Penelitian

II. TINJAUAN PUSTAKA. : Octinopterygii. : Cypriniformes. Spesies : Osteochilus vittatus ( Valenciennes, 1842)

3. METODE PENELITIAN

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi ikan Lumo (Labiobarbus ocellatus) menurut Froese R, Pauly D

Beberapa contoh air, plankton, makrozoobentos, substrat, tanaman air dan ikan yang perlu dianalisis dibawa ke laboratorium untuk dianalisis Dari

oaj STUDI PERTUMBUHAN DAN BEBERAPA ASPEK REPRODUKSI

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

ASPEK REPRODUKSI IKAN LELAN (Osteochilus vittatus C.V) Di SUNGAI TALANG KECAMATAN LUBUK BASUNG KABUPATEN AGAM

3. METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2. Metode Kerja Bahan dan peralatan pada pengamatan morfometri

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Indeks Keanekaragaman ( H) dari Shannon-Wiener dan Indeks Nilai Penting

PROFIL REPRODUKSI IKAN SUNGAI LOGAWA WILAYAH KABUPATEN BANYUMAS

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Desain Penelitian

3 METODE PENELITIAN. Gambar 4 Peta lokasi penelitian.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. disebut arus dan merupakan ciri khas ekosistem sungai (Odum, 1996). dua cara yang berbeda dasar pembagiannya, yaitu :

BAB III BAHAN DAN METODE

3. METODE PENELITIAN

BAB III BAHAN DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

3. METODE PENELITIAN

Biologi reproduksi ikan di Danau Tarakani Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara

3. METODE PENELITIAN

JOURNAL OF MANAGEMENT OF AQUATIC RESOURCES. Volume 2, Nomor 2, Tahun 2013, Halaman Online di :

bio.unsoed.ac.id TELAAH PUSTAKA A. Morfologi dan Klasifikasi Ikan Brek

STUDI ASPEK REPRODUKSI IKAN BAUNG (Mystus nemurus Cuvier Valenciennes) DI SUNGAI BINGAI KOTA BINJAI PROVINSI SUMATERA UTARA

II. METODOLOGI 2.1 Prosedur Pelaksanaan Penentuan Betina dan Jantan Identifikasi Kematangan Gonad

TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN TEMBANG (Clupea platygaster) DI PERAIRAN UJUNG PANGKAH, GRESIK, JAWA TIMUR 1

MENENTUKAN TINGKAT KEMATANGAN GONAD KEPlTlNG BAKAU KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAH GAMET

TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Struktur Morfologis Klasifikasi

Gambar 3. Peta Lokasi Penelitian Sumber Dinas Hidro-Oseanografi (2004)

PENGAMATAN FEKUNDITAS IKAN MOTAN (Thynnichthys polylepis) HASIL TANGKAPAN NELAYAN DARI WADUK KOTO PANJANG, PROVINSI RIAU

II. BAHAN DAN METODE

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

3. METODE PENELITIAN

Titin Herawati, Ayi Yustiati, Yuli Andriani

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Spesifikasi Alat dan Bahan

Gambar 5 Peta daerah penangkapan ikan kurisi (Sumber: Dikutip dari Dinas Hidro Oseanografi 2004).

BAB III METODE PENELITIAN

statistik menggunakan T-test (α=5%), baik pada perlakuan taurin dan tanpa diberi Hubungan kematangan gonad jantan tanpa perlakuan berdasarkan indeks

4. METODA PENELITIAN. 4.1 Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni - Oktober 2008 yang dilaksanakan di su

b. Hasil tangkapan berdasarkan komposisi Lokasi

Yuli Hendra Saputra, M. Syahrir R. dan Anugrah Aditya B.

ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI IKAN LEMEDUK (Barbodes schwanenfeldii) DI SUNGAI BELUMAI KABUPATEN DELI SERDANG PROVINSI SUMATERA UTARA

Berk. Penel. Hayati: 15 (45 52), 2009

2.2. Morfologi Ikan Tambakan ( H. temminckii 2.3. Habitat dan Distribusi

Produksi benih ikan patin jambal (Pangasius djambal) kelas benih sebar

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi dan Ciri Morfologis Klasifikasi

HUBUNGAN PANJANG BOBOT DAN INDEKS KEMATANGAN GONAD IKAN TEMBANG (Sardinella fimbriata) DI PERAIRAN PANTAI LABU KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2011 sampai September 2011 bertempat

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Pengambilan data sampel menggunakan metode eksplorasi, yaitu pengamatan atau

HUBUNGAN PANJANG BOBOT DAN REPRODUKSI IKAN KEMBUNG LELAKI

ASPEK BIOLOGI REPRODUKSI DAN PERTUMBUHAN IKAN LEMURU (Sardirtella lortgiceps C.V) DI PERAIRAN TELUK SIBOLGA, SUMATERA-UTARA

Keyword: Osteochilus wandersii, Rokan Kiri River, GSI, fecundity, and eggs diameter

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1. Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian 1.1. Materi Penelitian Bahan

5. PARAMETER-PARAMETER REPRODUKSI

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Pengambilan

BAB III BAHAN DAN METODE

PARAMETER POPULASI DAN ASPEK REPRODUKSI IKAN KUNIRAN (Upeneus sulphureus) DI PERAIRAN REMBANG, JAWA TENGAH

Naskah Publikasi TINGKAT KEMATANGAN GONAD IKAN WADER. (Rasbora argyrotaenia) DI SEKITAR MATA AIR PONGGOK KLATEN JAWA TENGAH

Faktor kondisi (K) rata-rata terbesar pada ikan mujair jantan (1,978) dan terkecil pada ikan sapu-sapu jantan (0,816). lkan beunteur dan ikan

METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Pengambilan Data

II. METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan Agustus

BAB III METODE PENELITIAN. Pb, Cd, dan Hg di Pantai perairan Lekok Kabupaten Pasuruan.

SNI : Standar Nasional Indonesia. Produksi induk ikan patin siam (Pangasius hyphthalmus) kelas induk pokok (Parent Stock)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Penelitian dilakukan di perairan Pulau Penjaliran Timur, Kepulauan

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Penelitian telah dilaksanakan di Suaka Margasatwa Muara Angke yang di

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai dengan September 2014.

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilakukan pada bulan April sampai dengan Desember 2013 di Sungai Tulang Bawang. Pengambilan sampel dilakukan satu kali dalam satu bulan, dan dilakukan di empat titik sepanjang sungai Tulang Bawang yaitu Cakat Nyenyik (S 4 26-33 7. E 105 16-5 2 ), Ujung Gunung (S 4 27-35. E 105 12-47 4 ), Rawa Bungur (S 4 27-3 94. E 105 12 17 ) dan Pagar Dewa (S 4 27-14,2. E 105 10-3,9 ). 3.2 Alat dan Bahan Gambar 3. Lokasi pengambilan sampel (http://arkeologilampung.blogspot.com) Alat yang digunakan dalam penelitian adalah baki, penggaris dengan ketelitian 1 mm, satu set alat bedah, timbangan digital, kertas label, alat tulis, mikroskop, 19

alat tangkap ikan (jaring insang dengan ukuran mata jaring 0.5; 1; 1.5; dan 2 inci), ph meter, DO meter, termometer, TAN kit, secchidisk, current meter, bathymetri sounder, botol film, GPS, jarum pentul, tisu, freezer box dan kamera digital. Bahan yang digunakan adalah ikan Lumo, aquades, formalin 10%. 3.3 Prosedur Penelitian 3.3.1 Persiapan Persiapan yang dilakukan pada penelitian ini adalah : a. Konsultasi Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tulang Bawang. b. Survey lokasi untuk menentukan titik stasiun penelitian. 3.3.2 Pelaksanaan Penelitian Penelitian dilakukan di dua tempat yaitu penelitian yang dilakukan di lapang dan penelitian yang dilakukan di laboratorium Jurusan Budidaya Perikanan Universitas Lampung. a. Pengambilan Sampel Penelitian dilakukan dengan cara pengambilan sampel ikan di sepanjang titik atau stasiun menggunakan jaring insang dengan ukuran mata jaring 0.5, 1, 1.5, dan 2 inci di sepanjang titik atau stasiun yang ditebar memanjang mengikuti bibir sungai dengan kedalamam 0,5 sampai 2 m. Jaring dipasang pelampung dan pemberat sehingga dapat merentang di dalam air dan dapat menjerat ikan yang melewati jaring tersebut. Ikan yang tertangkap diukur panjang total dan beratnya, kemudian preservasi menggunakan formalin 10%. 20

b. Analisis Sampel 1) Preservasi sampel gonad menggunakan formalin 10%. 2) Analisis aspek reproduksi ikan meliputi: nisbah kelamin, tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, fekunditas. 3) Analisis pertumbuhan panjang dan berat, hubungan panjang dan berat, serta faktor kondisi. 4) Pencatatan hasil pengamatan sebagai data hasil penelitian. 3.4 Parameter yang diamati 3.4.1 Identifikasi Morfologi dan Morfometri Pengamatan morfologi dan morfometri dengan cara mengamati dan mengukur bagian tubuh menggunakan alat ukur yang meliputi bentuk, warna, dan ciri-ciri khusus dari tubuh ikan Lumo, serta pengukuran panjang, berat, dan tinggi badan ikan Lumo. 3.4.2 Sebaran Jumlah Sampel Pengamatan dengan cara menjumlah keseluruhan sampel yang di dapat setiap bulan dan membandingkan antara jantan dan betina serta mengelompokkan sampel ikan kedalam selang kelas ukuran panjang dan berat yang sudah di tentukan. 3.4.3 Pertumbuhan Panjang dan Berat Pengamatan pertumbuhan panjang dan berat menggunakan model Von Bartalanffy plot (VBP). Rumus yang digunakan dalam mengamati pertumbuhan panjang dan berat adalah: Σ kelas = 1 + 3.32 log n dan 21

Keterangan: n = Jumlah keseluruhan data. Lk = Lebar kelas Data yang diperoleh kemudian di masukkan kedalam tabel frekuensi dari selang kelas yang sudah diperoleh. 3.4.4 Hubungan Panjang Berat Ikan Hubungan panjang berat ikan dinyatakan dalam bentuk rumus yang dikemukakan oleh Effendie (1997) : W = al b W = Berat total ikan (gram) L = Panjang total ikan (mm) a dan b konstanta 3.4.5 Faktor Kondisi Berdasarkan Effendi (1997), Faktor kondisi (K) berdasarkan pada panjang dan berat ikan contoh dapat dihitung dengan rumus : Kn = Kn W L = faktor kondisi = berat rata-rata ikan satu kelas (gram) = panjang total rata-rata satu kelas (mm) a dan b = konstanta dari regresi 22

3.4.6 Nisbah Kelamin Pengamatan nisbah kelamin ikan lumo dengan cara membandingkan jumlah ikan jantan dan betina, dengan rumus (Effendie, 1997); X = X = Nisbah kelamin J = Jumlah ikan kelamin jantan (ekor) B = Jumlah ikan kelamin betina (ekor) Selanjutnya dilakukan uji keseimbangan nisbah kelamin menggunakan uji Chi-square (α = 95%), dengan rumus : χ 2 = χ 2 = Nilai hitung perubahan acak χ 2 oi = jumlah frekuensi ikan jantan dan betina ke-i ei = jumlah frekuensi harapan dari ikan jantan dan betina ke-i Hipotesis : H 1 = Jumlah ikan jantan dan betina berbeda nyata H 0 = Jumlah ikan jantan dan betina tidak berbeda nyata 3.4.7 Tingkat Kematangan Gonad Ciri-ciri morfologis ikan Cyprinidae matang gonad dapat dilihat dengan mengamati bentuk, warna, dan ukuran testis serta ovarinya (Tabel 1). 3.4.8 Indeks Kematangan Gonad Indeks kematangan dihitung dengan membandingkan bobot gonad dan bobot ikan (Effendie, 1997); IKG % = 100 23

Keterangan ; IKG = Indeks kematangan gonad B g = Berat gonad ikan (gram) B t = Berat tubuh ikan (gram) 3.4.9 Fekunditas Fekunditas ikan ditentukan dengan metode gravimetrik dan dihitung dengan rumus sebagai berikut (Effendie, 1997): F = N F = fekunditas G = berat gonad total (gram) g = berat gonad contoh (gram) N = jumlah telur contoh (butir) 3.4.10 Kualitas Air. Tabel 2. Pengamatan kualitas air Fisika Kimia Parameter Kecerahan Kecepatan Arus Kedalaman Suhu ph DO Amonia 24

3.5 Analisis Data Penelitian data biologi perikanan berupa identifikasi morfologi; pertumbuhan panjang dan berat; hubungan panjang dan berat; faktor kondisi serta biologi reproduksi meliputi nisbah kelamin; TKG; IKG; fekunditas, serta ekologi berupa kualitas air dianalisis secara deskriptif. 25