4. METODA PENELITIAN. 4.1 Waktu dan Tempat. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni - Oktober 2008 yang dilaksanakan di su

Transkripsi

1 4. METODA PENELITIAN 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni - Oktober 2008 yang dilaksanakan di su ngai Tenayan dan Ukai, kedua sungai tersebut merupakan anak sungai Siak yang berada di wilayah administratip Kotamadya Pekanbaru, Riau. Selain itu penelitian ini juga dilak sanakan di laboratorium Biologi Perikanan jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan, Fa kultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Riau (Lampiran 1) 4.2 Bahan dan Alat Bahan yang menjadi objek penelitian adalah ikan-ikan hasil tangkapan nelayan dan tangkapan sendiri dari sungai Tenayan dan Ukai serta rawa-rawa di sekitarnya. Ikan yang menjadi objek pengamatan adalah semua jenis dan ukuran yang tertangkap dengan jaring (Gill-net), belat, lukah dan tangguk pada waktu sampling dilakukan (Lampiran 2). Jumlah ikan yang diambil tidak dibatasi tergantung pada jumlah yang tertangkap pada saat itu. Sebagian dari ikan hasil tangkapan tersebut diawetkan dengan formalin 4-10 %, yai tu kadarnya tergantung dari ukuran setiap jenis ikan yang didapat. Sedangkan yang lain nya diamati dalam keadaan segar di lapangan. Peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah : kantong plastik ukuran 2 dan 5 kg sebagai tempat ikan sampel hidup dan mati, ember sebagai tempat penyimpanan ikan sampel, aerator batre untuk mempertahankan kehidupan ikan menjelang difoto, baki jarum, pena dan kertas untuk keperluan identiflkasi, mikroskop untuk mengamati jumlah sisik linea lateralis dan jumlah jari-jari sirip keperluan identiflkasi pada ikan-ikan sampel yang berukuran kecil, mistar untuk pengukuran bagian-bagian tubuh juga untuk keperlu an identiflkasi, gunting dan pinset untuk mengambil gonad, kamera digital merek Olym

2 pus 6.0 mega fixel untuk memoto setiap spesies ikan dan lokasi sampling, sarung tangan plastik untuk pengawetan dan pencucian ikan sampel, parang untuk keperluan di lapang an, timbangan untuk menimbang ikan dan gonadnya (Lampiran 3). 4.3 Metoda Penelitian Penelitian ini bersifat studi kasus dan metoda survei Stasiun Pengambilan Ikan Sampel Stasiun tempat pengambilan ikan sampel berlokasi di sungai Tenayan dan sungai Ukai: a. Bagian hilir sungai Tenayan sekitar 600 m dari kuala pertemuan antara sungai Tena yan dengan sungai Siak. Hutan di sekitarnya sudah gundul dan rawa-rawanya su dah mengering bahkan telah ditanami kelapa sawit. Fisik aliran sungai baru saja di perlebar dengan escavator bahkan dibeberapa tempat telah dibangun kanal-kanal ba ru. Lokasi perairan menjadi terbuka dan masih dipengaruhi oleh pasang-surutnya air sungai Siak. Masuk dalam wilayah kelurahan Rejosari. Berada pada posisi 00 32'30,9" LU dan '15" BT (Foto Lampiran 4). b. Bagian hulu sungai Tenayan sekitar sungai Binjai anak sungai Tenayan sekitar jem batan jalan menuju ke perkebunan kelapa sawit milik PT Sinar Mas. Sebagian hu tan di sekitar lokasi stasiun mulai ditebang untuk ditanami kelapa sawit oleh pendu duk. Di sekitar lokasi juga terdapat bedeng batu bata dan juga sekitar lokasi menja di tempat gembala dan kubangan kerbau, selain itu juga terdapat kebun karet pendu duk. Lokasi stasiun itu juga menjadi tempat mandi dan mencuci penduduk. Posisi nya 00 30'36" LU dan '15,6" BT (Foto Lampiran 4).

3 10 c. Bagian hilir sungai Ukai sekitar kuala persis di pertemuan antara sungai Ukai de ngan sungai Siak. Sungai ini selalu tercemar oleh limbah pabrik PT Petty Mina Jaya anak Perusahaan PT Mondrat. Di sekitar lokasi merupakan tempat mandi dan men cuci penduduk Tebing Tinggi Okura serta tempat berlabuhnya kapal pompong. Posisinya 00 35'0,3"LU dan '27,9" BT (Foto Lampiran 4). d. Bagian hulu sungai Ukai salah satu cabang anak sungai yang hulunya berasal dari kelurahan Muara Fajar. Stasiunnya persis di bawah jembatan jalan lintas PT CPI se kitar lokasi lahannya terbuka dan di bagian hulunya terjadi penambangan pasir dan sebagian lahan yang ada sudah ditumbuhi oleh kelapa sawit. Di bagian bukit di hu lu stasiun terdapat pemukiman penduduk. Posisinya 00 41'50,3" LU dan ' 20" BT (Foto Lampiran 4) Metoda Pengambilan Sampel Pengambilan sampel ikan di setiap stasiun dilakukan setiap 1 bulan sekali, dengan in terval waktu pengambilan sampel antar stasiun di hulu dengan di hilir sungai sekitar 2 ha ri dan interval waktu antara pengambilan sampel antara di sungai Ukai dengan sungai Tenayan sekitar 1 minggu. Pengambilan ikan di setiap stasiun dilakukan secara sensus. Ikan sampel dari hilir sungai Tenayan ditangkap dengan alat tangkap jaring (gill-net) dan lukah, di bagian hulu sungai Tenayan dengan alat tangkap jaring dan tangguk, di bagi an hilir sungai Ukai dengan jaring dan belat dan di bagian hulu sungai Ukai dengan jaring dan tangguk.

4 4.33 Identifikasi Ikan Ikan-ikan sampel yang didapat diidentifikasi dengan berpedoman pada buku karangan Weber dan De Beaufort (1965), Nelson (1976), Saanin (1986), Hamidy et al. (1983), Pulungan et al. (1986), Kottelat et al. (1993), Pulungan (2000) dan Mulia (2006) Pengukuran Panjang Totaldan Bagian-bagian Tubuh serta Penimbangan Berat tu buh dan Gonad Ikan. Pengukuran panjang total tubuh dilakukan dengan mistar dengan ketelitian 1mm yaitu jarak garis lurus dari ujung mulut hingga ke ujung sirip ekor, untuk mendapat data ukur an ikan terpanjang. Pengukuran bagian-bagian tubuh pada ikan-ikan tertentu untuk keper luan identifikasi. Pengukuran panjang tubuh untuk mendapatkan data ukuran tubuh ikan pertama kali matang gonad. Penimbangan berat tubuh dan berat gonad untuk keperluan penentuan nilai fekunditas. Penimbangan berat tubuh dengan timbangan Cent-O-gram de ngan ketelitian 0,1 gram dan penimbangan gonad dengan timbangan Ohaus dengan tingkat ketelitian 0,0001 gram Kriteria Kelimpahan Spesies Kriteria ikan ini mengacu pada penelitian Ahmad et al. (2006) dan Kar et al. (2006) berdasarkan data ikan koleksi hasil survei dengan kriteria (+) = jarang yaitu jumlah ikan sampel terbatas sekitar 1-2 ekor, (++) normal yaitu jumlah ikan sampel 3-10 ekor, (+++) melimpah yaitu jumlah ikan sampel ekor dan (++++) = amat melimpah yaitu jumlah ikan sampel > 50 ekor Fekunditas Untuk mengetahui apakah suatu spesies yang teramati memiliki potensi untuk dikem bangkan sebagai ikan budidaya - kebutuhan konsumsi dan atau hias- salah satu parame ter yang dibutuhkan adalah data fekunditas. Penghitungan nilai fekunditas dilakukan pada

5 12 ikan sampel yang telah matang gonad dengan TKG 4 menurut Cassei dalam (Effendie, 1997) dan perhitungannya mengacu pada formula yang dibuat oleh Abu-Hakima (1986) dengan rumus : F = V n v W w Dimana : F = Nilai fekunditas n = Jumlah telur dari rata-rata subsampel V= Volume ovari v = Volume sub sampel ovari W= Berat ovari w = Berat sub sampel ovari 4.4 Analisis Data Data biodiversiti, kelimpahan dan fekunditas dianalisis secara diskriptip dan juga data biodiversiti dikomparatif dengan data hasil penelitian terdahulu di sungai Siak.