Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010

dokumen-dokumen yang mirip
STUDI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL YANG TIDAK SEBIDANG DI KOTA MAKASSAR: STUDI KASUS SIMPANG JALAN URIP SUMOHARJO-JALAN LEIMENA

STUDI KINERJA RUAS DAN PERSIMPANGAN DI KAWASAN LAPANGAN KAREBOSI PADA JLN. JEND. SUDIRMAN DI KOTA MAKASSAR

ANALISIS LALU LINTAS PADA JL. ABD. DG. SIRUA AKIBAT PEMBANGUNAN JALAN ALTERNATIF DI KOTA MAKASSAR

EVALUASI PENGARUH PASAR MRANGGEN TERHADAP LALU-LINTAS RUAS JALAN RAYA MRANGGEN

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 2015 pukul WIB dengan data sebagai berikut :

ANALISIS KINERJA PELAYANAN SIMPANG BERSINYAL JALAN URIP S. JALAN A.P. PETTARANI JALAN TOL REFORMASI DI KOTA MAKASSAR

EVALUASI KINERJA RUAS JALAN DI JALAN SUMPAH PEMUDA KOTA SURAKARTA (Study kasus : Kampus UNISRI sampai dengan Kantor Kelurahan Mojosongo) Sumina

ANALISIS KINERJA RUAS JALAN DAN MOBILITAS KENDARAAN PADA JALAN PERKOTAAN (STUDI KASUS JALAN PERINTIS KEMERDEKAAN)

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS : JLN. RAYA KARANGLO JLN. PERUSAHAAN KOTA MALANG)

Aditya Putrantono Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember

PERBANDINGAN PENILAIAN TINGKAT PELAYANAN JALAN MENURUT PM 96/2015 DAN KM 14/2006

BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA

Iin Irawati 1 dan Supoyo 2. Program Studi Teknik Sipil, Universitas Semarang, Jl. Soekarno Hatta Tlogosari Semarang

BAB VI KESIMPULAN SARAN. Jalan R. W. Monginsidi Kota Kupang sebegai berikut :

Pristiwa Sugiharti 1, Wahyu Widodo 2. 2 Staff Pengajar Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Yogyakarta

PENGARUH AKTIVITAS PERDAGANGAN DAN JASA TERHADAP VOLUME LALU LINTAS DI RUAS JALAN HERTASNING KOTA MAKASSAR

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA JALAN KALIGARANG JALAN KELUD RAYA JALAN BENDUNGAN RAYA

PENGARUH TARIKAN MANADO TOWN SQUARE TERHADAP LALU LINTAS DI RUAS JALAN BOULEVARD MANADO

EVALUASI KINERJA SIMPANG PATUNG NGURAH RAI (SIMPANG JALAN I GUSTI NGURAH RAI JALAN AIRPORT NGURAH RAI)

DERAJAT KEJENUHAN JALAN DUA ARAH DENGAN MAUPUN TANPA MEDIAN DI KOTA BOGOR. Syaiful 1, Budiman 2

ANALISA KINERJA RUAS JALAN MANADO BYPASS TAHAP I DI KOTA MANADO

Pengaruh Pemberlakuan Rekayasa Lalulintas Terhadap Derajat Kejenuhan Pada Simpang Jalan Pajajaran dan Jalan Pasirkaliki

DAMPAK LALU LINTAS AKIBAT PEMBANGUNAN APARTEMEN BALI KUTA RESIDENCE (BKR) Di KUTA, BALI

OPTIMASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL BERHIMPIT (STUDI KASUS SIMPANG DR. RAJIMAN LAWEYAN, SURAKARTA) NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG EMPAT PENDOWO PURWOREJO (JALAN RAYA PURWOREJO KM 9)

Konferensi Nasional Teknik Sipil I (KoNTekS I) Universitas Atma Jaya Yogyakarta Yogyakarta, Mei 2007

JURNAL ANALISA KAPASITAS DAN TINGKAT PELAYANAN RUAS JALAN H.B YASIN BERDASARKAN MKJI Oleh RAHIMA AHMAD NIM:

ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL SECARA TEORITIS DAN PRAKTIS

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

KAJIAN KEBUTUHAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG 6 KUTABLANG LHOKSEUMAWE

TUNDAAN DAN TINGKAT PELAYANAN PADA PERSIMPANGAN BERSIGNAL TIGA LENGAN KAROMBASAN MANADO

EVALUASI PENERAPAN BELOK KIRI LANGSUNG PADA SINMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG TIGA SUPRIYADI)

PENGARUH HAMBATAN SAMPING TERHADAP KECEPATAN DAN KAPASITAS JALAN H.E.A MOKODOMPIT KOTA KENDARI

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL PESAPEN SURABAYA

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR SINGOSARI KABUPATEN MALANG

Analisis Kapasitas Ruas Jalan Raja Eyato Berdasarkan MKJI 1997 Indri Darise 1, Fakih Husnan 2, Indriati M Patuti 3.

JURNAL EVALUASI KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JALAN CIPTOMANGUNKUSUMO JALAN PELITA KOTA SAMARINDA.

EVALUASI KINERJA SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL DENGAN METODE MKJI 1997 (Studi Kasus Simpang Tiga Jalan Ketileng Raya-Semarang Selatan)


STUDI MODEL HUBUNGAN VOLUME KECEPATAN KEPADATAN PADA JALAN PERKOTAAN TIPE 2 LAJUR DAN 4 LAJUR TAK TERBAGI (2UD DAN 4UD)

EVALUASI FAKTOR PENYESUAIAN HAMBATAN SAMPING MENURUT MKJI 1997 UNTUK JALAN SATU ARAH

DAMPAK PUSAT PERBELANJAAN SAKURA MART TERHADAP KINERJA RUAS JALAN TRANS SULAWESI DI KOTA AMURANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH KINERJA LALU-LINTAS TERHADAP PEMASANGAN TRAFFIC LIGHT PADA SIMPANG TIGA (STUDI KASUS SIMPANG KKA)

ANALISIS KINERJA SIMPANG EMPAT BERSINYAL (STUDI KASUS SIMPANG EMPAT TAMAN DAYU KABUPATEN PASURUAN)

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.9, Agustus 2013 ( ) ISSN:

PERENCANAAN SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG CIUNG WANARA DI KABUPATEN GIANYAR

MANAJEMEN LALU LINTAS DI PUSAT KOTA JAYAPURA DENGAN MEMPERTIMBANGKAN PENATAAN PARKIR

ANALISA KAPASITAS RUAS JALAN SAM RATULANGI DENGAN METODE MKJI 1997 DAN PKJI 2014

ANALISA A KINERJA SIMPANG DAN RUAS JALAN AKIBAT PEMBANGUNAN RUMAH SAKIT ROYAL DI KAWASAN RUNGKUT INDUSTRI SURABAYA

BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN. mengenai rekapitulasi untuk total semua jenis kendaraan, volume lalulintas harian

PENGARUH PARKIR ON-STREET TERHADAP KINERJA RUAS JALAN ARIEF RAHMAN HAKIM KOTA MALANG

STUDI KAPASITAS, KECEPATAN DAN DERAJAT KEJENUHAN PADA JALAN LEMBONG, BANDUNG MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

ANALISA ALTERNATIF PERBAIKAN KAPASITAS SIMPANG LEBAK BULUS BERDASARKAN NILAI DERAJAT KEJENUHAN

BAB II TINJAUAN TEORI

KAJIAN PELAYANAN FUNGSI JALAN KOTA BOGOR SELATAN (Studi Kasus Ruas Jalan Bogor Selatan Zona B)

Efektivitas Penyediaan Celukan Angkutan Kota Di Jalan Margonda Raya (Studi Kasus: Depan Depok Town Square)

KAJIAN MANAJEMEN LALU LINTAS SEKITAR KAWASAN PASAR DAN RUKO LAWANG KABUPATEN MALANG

ANALISIS SIMPANG BERSINYAL JL. RADEN MOHAMMAD MANGUNDIPI - JL. LINGKAR TIMUR SIDOARJO TUGAS AKHIR SARJANA STRATA SATU

ANALISIS LALU LINTAS SIMPANG TIGA TAK BERSINYAL (STUDI KASUS PADA PERTIGAAN JALAN AHMAD YANI, KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR) Laporan Tugas Akhir

III. METODE PENELITIAN. mengemukakan secara teknis tentang metoda-metoda yang digunakan dalam

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ANALISIS KAPASITAS, TINGKAT PELAYANAN, KINERJA DAN PENGARUH PEMBUATAN MEDIAN JALAN. Adhi Muhtadi ABSTRAK

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL (Studi Kasus Simpang Bangak di Kabupaten Boyolali)

MANAJEMEN LALU LINTAS AKIBAT BEROPERASINYA TERMINAL TIPE C KENDUNG BENOWO SURABAYA

ANALISA DAMPAK HAMBATAN SAMPING DAN U-TURN TERHADAP KECEPATAN KENDARAAN (STUDI KASUS DEPAN PASAR FLAMBOYAN JALAN GAJAH MADA KOTA PONTIANAK)

EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG TIGA JL. KUPANG INDAH JL. RAYA KUPANG JAYA JL. DUKUH KUPANG UTARA 1 SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi memainkan peranan penting dalam membantu perkembangan

ANALISIS INDEKS TINGKAT PELAYANAN JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN PERSAMAAN DAVIDSON (STUDI KASUS : JALAN KAIRAGI-AIRMADIDI)

Pengaruh Aktifitas Kampus Itenas Terhadap Kinerja Jalan P.K.H. Mustafa Bandung

ANALISA KINERJA SIMPANG TIDAK BERSINYAL DI RUAS JALAN S.PARMAN DAN JALAN DI.PANJAITAN

Kajian Kinerja Persimpangan Jalan Harapan Jalan Sam Ratulangi Menurut MKJI 1997

Djoko Sulistiono 1, Hera widyastuti 2, Catur Arief Prastyanto 2 1 Mahasiswa S 2 Manajemen dan Rekayasa Transportasi Teknik Sipil FTSP ITS

BAB II STUDI PUSTAKA 2.1 SIMPANG

PEMODELAN LALU LINTAS PADA SIMPANG BERSINYAL DI KOTA YOGYAKARTA (STUDI KASUS SIMPANG PINGIT

EVALUASI GEOMETRIK DAN PENGATURAN LAMPU LALU LINTAS PADA SIMPANG EMPAT POLDA PONTIANAK

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis perhitungan dengan MKJI 1997 terhadap faktor hambatan

JURNAL ANALISIS KINERJA RUAS JALAN STUDI KASUS : JALAN WATURENGGONG DI KOTA DENPASAR

ANALISIS EFEKTIVITAS ZONA SELAMAT SEKOLAH DAN KINERJA RUAS JALAN

RENCANA JALAN TOL TENGAH DI JL. AHMAD YANI SURABAYA BUKAN MERUPAKAN SOLUSI UNTUK PENGURANGAN KEMACETAN LALU-LINTAS

ANALISIS KARAKTERISTIK PARKIR PINGGIR JALAN (ON STREET PARKING) DAN PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA JALAN (STUDI KASUS: JALAN LEGIAN)

Irvan Banuya NRP : Pembimbing : Ir. Silvia Sukirman FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG ABSTRAK

KAJIAN VOLUME SERTA KINERJA LALU LINTAS Jl.MT.HARYONO-JEMBATAN SOEKARNO HATTA Jl.M.PANJAITAN Jl.BOGOR ATAS Jl.VETERAN DAN Jl.GAJAYANA JURNAL SKRIPSI

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.1, November 2012 (16-21)

ANALISIS KINERJA JALINAN JALAN IMAM BONJOL-YOS SOEDARSO PADA BUNDARAN BESAR DI KOTA PALANGKA RAYA

TINJAUAN PUSTAKA. Kinerja atau tingkat pelayanan jalan menurut US-HCM adalah ukuran. Kinerja ruas jalan pada umumnya dapat dinyatakan dalam kecepatan,

TINJAUAN KINERJA PERSIMPANGAN PRIORITAS KAMPUNG KALAWI KOTA PADANG (Studi Kasus: Simpang Tiga Kampung Kalawi)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

E:mail :

EVALUASI TINGKAT PELAYANAN JALAN JENDERAL SUDIRMAN KABUPATEN SUKOHARJO

Gambar 4.1 Potongan Melintang Jalan

UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

STUDI KINERJA JALAN SATU ARAH DI JALAN KEBON KAWUNG, BANDUNG

Studi Pengaruh Simpang Bersinyal Terhadap Kemacetan Lalu lintas di Ruas Jalan Bendungan Sigura gura Kota Malang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Analisa Kinerja Simpang Bersinyal Pingit Yogyakarta

operasi simpang yang umum diterapkan adalah dengan menggunakan sinyal lalu

Dari gambar 4.1 maka didapat lebar pendekat sebagai berikut;

PROYEK AKHIR EVALUASI KINERJA SIMPANG BERSINYAL PADA SIMPANG EMPAT JL. URIP SUMOHARJO JL. RAYA DARMO JL. PANDEGILING SURABAYA

Transkripsi:

Konferensi Nasional Teknik Sipil 4 (KoNTekS 4) Sanur-Bali, 2-3 Juni 2010 ANALISA KINERJA ARUS LALU LINTAS UNTUK PENGATURAN ARUS DARI DUA ARAH MENJADI SATU ARAH AKIBAT ADANYA JALAN ALTERNATIF (STUDI KASUS RUAS JALAN ABDULLAH DG. SIRUA MAKASSAR) Sumarni Hamid Aly 1, Paesal Hamka 2 dan Muh. Irwan Tasrim 3 1 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Jl. P. Kemerdekaan Km.10 Makassar Email: marni_hamidaly@yahoo.com 2 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Jl. P. Kemerdekaan Km.10 Makassar Email: Paesal_09@yahoo.co.id 3 Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin, Jl. P. Kemerdekaan Km.10 Makassar Email:theone_eng09090@yahoo.com ABSTRAK Sebagai salah satu Kota Besar di Indonesia dan pusat perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Makassar sudah sepantasnya melakukan perbaikan, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana (infrastruktur) transportasi. Untuk mengurangi penumpukan kendaraan sepanjang ruas jalan Abdullah Dg. Sirua, Pemerintah Kota Makassar telah membangun ruas jalan alternatif yang diharapkan bisa berfungsi sebagai jalan alternatif bagi pengendara yang melalui Jalan Abdullah Dg. Sirua. Oleh karena itu, Studi ini dimaksudkan untuk menganalisis kinerja arus lalu lintas di Jalan Abd.Dg.Sirua akibat pembangunan Jalan alternatif untuk pengaturan arus dari dua arah menjadi satu arah. Survai data dilakukan meliputi penghitungan volume lalu lintas, pengukuran geometrik jalan dan pengamatan faktor-faktor penyesuaian kapasitas. Survey dilakukan pada hari kerja (Senin-Jumat), tepatnya pada jam-jam puncak dengan lokasi survai Jl.Abd.Dg.Sirua depan SMA Wahyu dan SMP 8 serta Jalan Abd.Dg.Sirua Alternatif. Untuk mendapatkan arah pergerakan arus lalu lintas satu arah yang maksimal dilakukan simulasi arus pergerakan. Analisa data mengacu pada Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa nilai volume lalu lintas rata rata di ruas Jalan Abd.Dg.Sirua (depan SMP 8) maksimum sebesar 1677 smp/jam dengan rata-rata sebesar 1530,42 smp/jam, derajat kejenuhan maksimum ruas jalan abd.dg.sirua masih berada di bawah angka 0.75 (nilai batas yang disyaratkan) yakni 0,657 dengan DS rata-rata 0,600. Sedangkan untuk ruas Jalan Alternatif Abd. Dg. Sirua volume lalu lintas maksimumnya mencapai 725,00 smp/jam dari Volume Lalu Lintas Harian Rata-rata 543,19 smp/jam dengan derajat kejenuhan maksimumnya hanya 0,285 dari 0,214 DS Rata-rata. Simulasi terbaik untuk Sistem Satu Arah (SSA) adalah Simulasi III yaitu arus dari arah Timur yang masuk dari Jl Urip Sumoharjo (KM 4) melalui Jl. Abd.Dg.Sirua dengan arus 1 arah sampai di Jembatan Racing Centre sedangkan arus yang datang dari arah Barat melewati Jl.Hj. Sarifah Raya ke Jalan Alternatif Abd.Dg.Sirua lalu membelok ke kiri ke Jalan Taman Makam Pahlawan. Kata Kunci : Volume, Kapasitas (C), Derajat kejenuhan (DS), Jalan Satu Arah 1. PENDAHULUAN Latar Belakang Transportasi merupakan unsur pokok dalam kegiatan pelayanan jasa distribusi maupun dalam menunjang usahausaha kegiatan masyarakat, baik dalam kota maupun dalam lingkup yang lebih luas. Sebagai salah satu Kota Besar di Indonesia dan pusat perekonomian di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Makassar sudah sepantasnya melakukan perbaikan, pembangunan dan pemeliharaan sarana dan prasarana (infrastruktur) transportasi. Untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi di sepanjang ruas jalan Abdullah Dg. Sirua, Pemerintah Kota Makassar telah membangun ruas jalan alternatif yang diharapkan bisa berfungsi sebagai jalan alternatif bagi pengendara yang melalui Jalan Abdullah Dg. Sirua sehingga mengurangi penumpukan kendaraan di ruas jalan ini. Oleh sebab itu perlu dilakukan analisis kinerja ruas jalan dan pemilihan alternatif agar kinerja ruas pada jalan Abd.Dg.Sirua lebih optimal. Maksud dan Tujuan Maksud yang ingin dicapai pada kajian ini adalah untuk mengetahui kondisi kinerja ruas Jalan Abdullah Dg. Sirua untuk pengaturan arus dari dua arah menjadi satu arah akibat adanya Jalan Alternatif. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 209

Sumarni Hamid Aly, Paesal Hamka dan Muh. Irwan Tasrim Sedangkan tujuan yang ingin dicapai pada kajian ini adalah untuk: 1. Menganalisa kinerja arus lalu lintas pada ruas jalan Abdullah Dg. Sirua dan Jalan Abdullah Dg. Sirua Alternatif. 2. Menganalisa alternatif pengaturan arus lalu lintas dari dua arah menjadi satu arah untuk mendapatkan kinerja arus yang lebih optimal. 2. TINJAUAN PUSTAKA Volume Volume lalu lintas dapat dihitung dangan rumus E.K.Marlock,1991 : dimana : KAPASITAS dimana : Q n t C Co FCw FC sp FC sf FC cs DERAJAT KEJENUHAN (DS) = Volume lalu lintas (smp/jam) = Jumlah kendaraan yang dihitung = Interval waktu pengamatan n Q =......................... (1) t C = Co x FCw x FC sp x FC sf x FC cs...................... (2) = Kapasitas (smp/jam) = Kapasitas dasar (smp/jam) = Faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas = Faktor penyesuaian pemisah arah = Faktor penyesuaian hambatan samping = Faktor penyesuaian ukuran kota Dengan menggunakan kapasitas C maka dapat ditentukan rasio Q dan C yaitu derajat kejenuhan seperti rumus dibawah ini : dimana : TINGKAT PELAYANAN Q DS =........................................... (3) C DS = Derajat kejenuhan Q = Arus total kendaraan pada waktu tertentu (smp/ jam) C = Kapasitas jalan (smp/jam) Tingkat pelayanan dapat dibedakan sebagai berikut : 1. Indeks Tingkat Pelayanan A (kondisi arus lalu lintasnya bebas) 2. Indeks Tingkat Pelayanan B (kondisi arus lalu lintas stabil) 3. Indeks Tingkat Pelayanan C (kondisi arus lalu lintas masih dalam batas stabil) 4. Indeks Tingkat Pelayanan D (kondisi arus lalu lintas mendekati tidak stabil) 5. Indeks Tingkat Pelayanan E (volume lalu lintas sudah mendekati kapasitas ruas jalan) 6. Indeks Tingkat Pelayanan F (arus lalu lintas berada dalam keadaan dipaksakan) Secara umum, Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) ditentukan dengan menggunakan tabel sebagai berikut Tabel 1 ITP Berdasarkan Derajat Kejenuhan Lalu Lintas Tingkat Pelayanan Derajat Kejenuhan Lalu Lintas A 0,35 B 0,54 C 0,77 D 0,93 E 1,00 F > 1,00 Sumber : (Ofyar Z. Tamin, 2002) I - 210 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Analisa Kinerja Arus Lalu Lintas Untuk Pengaturan Arus Dari Dua Arah Menjadi Satu Arah Akibat Adanya Jalan Alternatif (Studi Kasus Jalan Abdullah Dg. Sirua Makassar) SISTEM SATU ARAH Sistem satu arah (SSA) pada umumnya akan meningkatkan kapasitas pada jaringan jalan dengan mengurangi tundaan pada ruas-ruas jalan dan juga pada persimpangan jalan yang disebabkan berkurangnya konflik lalu lintas. 3. METODOLOGI PENELITIAN Diagram Alir Metodologi Studi Dalam rangka mencapai tujuan dari penelitian, secara garis besar metodologi yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 1 berikut : Mulai Studi Pendahuluan: - Latar Belakang - Maksud dan Tujuan - Batasan Masalah - Survai Pendahuluan Survai Data : Survai Data Primer - Survai Tata Guna Lahan - Survai Kondisi Geometrik Jalan - Survai Volume Lalu Lintas Survai Data Sekunder - Peta Wilayah Studi - Peta Kota Makassar Tabulasi, Analisis Data dan Pembahasan Volume arus lalu lintas Kapasitas jalan,ds,dan ITP Simulasi 1 Arah Kesimpulan dan Saran Selesai Gambar 1. Bagan Alir Metologi Penelitian Lokasi Studi Studi dilakukan di ruas Jalan Abd.Dg.Sirua Lama dan ruas Jalan Abd. Dg.Sirua Alternatif yang dibatasi oleh saluran irigasi. Tabel 2. Lokasi Studi No Lokasi Survey Lokasi Pengamatan 1 Jalan Abdullah Dg. Sirua Depan SMA Wahyu (150 m dari Simpang) 2 Jalan Abdullah Dg. Sirua Depan SMP Neg. 8 (180 m dari Simpang) 3 Abdesir Baru (Alternatif) 120 ter dari Simpang SMA 5 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan selama 5 hari dan pengamatan, dilakukan pada tanggal 28 September 2 Oktober 2009, pada waktu pagi hari pukul 07.00-08.00, siang hari pukul 12.00-13.00, dan pada sore hari pukul 17.00-18.00 WITA. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 211

Sumarni Hamid Aly, Paesal Hamka dan Muh. Irwan Tasrim 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Volume Lalu Lintas Berdasarkan analisa data survai, diperoleh arus/volume lalu lintas pada ruas Jalan Abd.Dg.Sirua Lama (Depan SMP 8 dan SMA Wahyu) dan Jalan Abd.Dg.Sirua Alternatif/Baru sebagaimana disajikan pada Tabel 3. Berdasarkan Tabel 3 dapat dilihat bahwa ruas Jalan Abd.Dg.Sirua (Depan SMP 8) memiliki volume lalu lintas yang lebih besar dibandingkan dengan ruas Jalan Abd.Dg.Sirua (depan SMA Wahyu) dan Jalan Abd.Dg.Sirua Alternatif yaitu 1653 smp/jam. Sedangkan volume terkecil ada pada ruas Jalan Abd. Dg.Sirua Alternatif yang volume lalu lintas minimumnya sebesar 261,95 smp/jam. Tabel 3. Rekapitulasi Arus Lalu Lintas Volume (smp/jam) NO MIN Rata-Rata MAX 1 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMA Wahyu) 795.55 1238.33 1653.00 2 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMP 8) 1230.85 1530.42 1677.00 3 Jl.Abd.Dg.Sirua Alternatif 261.95 543.19 725.00 Gambar 2. Volume Lalu Lintas Maksimum (Eksisting) Kapasitas Kapasitas ruas jalan hasil survai terhadap berbagai faktor koreksi kapasitas jalan diperoleh nilai kapasitas pada ruas jalan sebagaimana disajikan pada tabel 4. Dalam tabel 4 terlihat bahwa, kapasitas ruas jalan keduanya berbeda, dimana kapasitas suatu ruas jalan sangat ditentukan oleh lebar jalan (W) dan intensitas hambatan samping jalan. Oleh karena itu, pada ruas jalan Abd.Dg.Sirua Lama mempunyai kapasitas jalan lebih tinggi yaitu sebesar 2552 smp per jam. Hal ini dikarenakan ruas jalan Abd.Dg.Sirua Lama mempunyai lebar jalan yang lebih lebar dibandingkan dengan jalan Abd.Dg.Sirua Alternatif. Tabel 4.Kapasitas Jalan Abdullah Dg. Sirua Lama dan Jalan Abdullah Dg.Sirua Baru (Alternatif) RUAS JALAN Co (smp/jam) C (smp/jam) Abd.Dg.Sirua Lama 2900 2552 Abd.Dg.Sirua Alternatif 2900 2540 Derajat Kejenuhan Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan MKJI 1997, maka diperoleh derajat kejenuhan pada ruas jalan Abd.Dg.Sirua sebagaimana disajikan pada tabel 5. di bawah ini. Dalam tabel 5 terlihat bahwa, secara keseluruhan derajat kejenuhan rata-rata pada ketiga ruas jalan yang diamati masih berada di bawah nilai 0,75 (nilai batas yang disyaratkan), dimana yang terendah berada pada ruas jalan Abd.Dg,Sirua Alternatif, yaitu sebesar 0.103 dan yang tertinggi berada pada ruas jalan Abd.Dg.Sirua (depan SMP 8) yaitu sebesar 0.657. Hal ini mengindikasikan bahwa, secara umum kinerja lalu lintas yang terjadi pada ruas jalan tersebut masih cukup memadai, dimana kapasitas ruas jalan masih dapat menampung arus lalu lintas yang melewati ruas jalan tersebut. I - 212 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Analisa Kinerja Arus Lalu Lintas Untuk Pengaturan Arus Dari Dua Arah Menjadi Satu Arah Akibat Adanya Jalan Alternatif (Studi Kasus Jalan Abdullah Dg. Sirua Makassar) Tabel 5. Derajat Kejenuhan Jalan Abdullah Dg. Sirua Lama dan Jalan Abdullah Dg.Sirua Baru (Alternatif) Derajat Kejenuhan NO MIN Rata-Rata MAX 1 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMA Wahyu) 0.312 0.485 0.648 2 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMP 8) 0.482 0.600 0.657 3 Jl.Abd.Dg.Sirua Alternatif 0.103 0.214 0.285 Gambar 3. Derajat Kejenuhan Maksimum (Eksisting) Indeks Tingkat Pelayanan Nilai Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) pada ruas jalan Abd.Dg.Sirua Lama berada pada level C untuk ruas depan SMP 8 dan level B untuk ruas depan SMA Wahyu. Sedangkan untuk Jalan Abd.Dg.Sirua Alternatif, nilai ITP-nya masih pada level A, hal ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan arus lalu lintas yang terjadi masih berada pada kondisi stabil. Tabel 6. Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) Jalan Abdullah Dg. Sirua Lama dan Jalan Abdullah Dg.Sirua Baru (Alternatif) NO Derajat Kejenuhan Rata-Rata ITP 1 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMA Wahyu) 0.485 B 2 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMP 8) 0.600 C 3 Jl.Abd.Dg.Sirua Alternatif 0.214 A Simulasi Sistem Satu Arah Simulasi I Arus Dari Timur Ke barat melalui Jl.Abdesir Lama Depan SMA Wahyu dan Arus Dari Barat Ke Timur melalui Jl. Alternatif Abdesir. Jika pergerakan lalu lintas diasumsikan satu arah dari Timur ke Barat pada kondisi Pergerakan di jalan Abdullah Dg. Sirua dan arus kendaraan bergerak dari arah Barat ke Timur di jalan alternatif sebagaimana ditunjukkan oleh gambar 4. Gambar 4. Simulasi I Simulasi II Arus Dari Barat Ke Timur melalui Jl. Abdesir Lama (Depan SMA Wahyu) dan Arus dari Timur Ke Barat melalui Jl. Alternatif Abdesir. Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 213

Sumarni Hamid Aly, Paesal Hamka dan Muh. Irwan Tasrim Simulasi kedua merupakan kebalikan dari simulasi satu arah pertama yang disampaikan sebelumnya. Pada simulasi ini, pergerakan lalu lintas disimulasikan satu arah dari Barat ke Timur pada kondisi pergerakan di jalan Abdullah Dg. Sirua dan di jalan alternatif arus kendaraan bergerak dari arah Timur ke Barat sebagaimana ditunjukkan pada gambar 5. Gambar 5. Simulasi II Simulasi III Arus Dari Timur Ke barat melalui Depan SMP 8 - Jl. Abdesir Lama (Depan SMA Wahyu) dan Arus dari Barat Ke Timur melalui Jl. Alternatif Abdesir - Jl.Taman Makam Pahlawan - Jl.Urip Sumoharjo Pergerakan lalu lintas diasumsikan satu arah dari Timur ke Barat pada kondisi pergerakan di jalan Abdullah Dg. Sirua dan arus kendaraan bergerak satu arah dari arah Barat ke Timur di jalan alternatif membelok ke kiri menuju ke jalan Taman makam Pahlawan sebagaimana ditunjukkan pada gambar 6. Gambar 6. Simulasi III Simulasi IV Arus Dari Barat Ke Timur melalui Jl. Abdesir Lama (Depan SMA Wahyu) Depan SMP 8 Jl. Urip Sumoharjo dan Arus dari Timur Ke Barat melalui Jl. Jl. Urip Sumoharjo Jl. Taman Makam Pahlawan Jl. Alternatif Abdesir Simulasi IV untuk pergerakan lalu lintas satu arah dari Barat ke Timur pada kondisi pergerakan di jalan Abdullah Dg. Sirua dan arus kendaraan bergerak dari arah jalan Taman makam Pahlawan membelok ke kanan menuju ke arah Timur di ruas jalan alternatif Abdullah Dg. Sirua dan menerus ke jalan Batua Raya sebagaimana ditunjukkan pada gambar 7. Gambar 7. Simulasi IV Karakteristik dan Kinerja Lalu Lintas Setelah Beberapa Simulasi Volume Lalu Lintas Berdasarkan Tabel 7, maka dapat diketahui bahwa volume lalu lintas setelah dilakukan simulasi pengalihan I - 214 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Analisa Kinerja Arus Lalu Lintas Untuk Pengaturan Arus Dari Dua Arah Menjadi Satu Arah Akibat Adanya Jalan Alternatif (Studi Kasus Jalan Abdullah Dg. Sirua Makassar) pergerakan arus mengalami penurunan untuk kedua ruas Jalan Abd.Dg.Sirua baik yang ada di depan SMA Wahyu maupun di depan SMP 8. Sedangkan untuk Jalan Abd.Dg.Sirua Alternatif mengalami peningkatan volume lalu lintas hingga 1216,60 smp/jam namun masih aman dari kemacetan karena kapasitas jalannya 2540 smp/jam.. Tabel 7. Volume Lalu Lintas Untuk Kondisi Eksisting dan Beberapa Simulasi Volume Rerata (smp/jam) No Eks. S-I S-II S-III S-1V 1 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMA Wahyu) 1238.33 959.27 822.25 959.27 822.25 2 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMP 8) 1530.42 1530.42 1530.42 1216.60 857.02 3 Jl.Abd.Dg.Sirua Alternatif 543.19 822.25 959.27 822.25 1216.60 Derajat Kejenuhan Berdasarkan Tabel 8. setelah dilakukan Simulasi I dan Simulasi III derajat kejenuhan di jalan Abd.Dg.Sirua depan SMA Wahyu mengalami penurunan dari 0,485 menjadi 0,291 sedangkan jika dilakukan Simulasi II dan IV derajat kejenuhannya menjadi 0,249. Hal yang sama juga terjadi untuk jalan Abd.Dg.Sirua depan SMP 8 yang derajat kejenuhannya juga mengalami penurunan jika dilakukan Simulasi III dan IV dari 0,600 menjadi 0,369 dan 0,260. Sedangkan untuk Jl.Abd.Dg.Sirua Alternatif setelah dilakukan simulasi, derajat kejenuhannya mengalami peningkatan akan tetapi nilai DS-nya masih aman dari kondisi jenuh. Tabel 8. Derajat Kejenuhan Untuk Kondisi Eksisting dan Beberapa Simulasi No Derajat Kejenuhan Rerata Eks. S-I S-II S-III S-1V 1 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMA Wahyu) 0.485 0.291 0.249 0.291 0.249 2 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMP 8) 0.600 0.600 0.600 0.369 0.260 3 Jl.Abd.Dg.Sirua Alternatif 0.214 0.276 0.321 0.276 0.408 Indeks Tingkat Pelayanan Berdasarkan nilai Derajat Kejenuhan di atas, maka diperoleh Nilai Indeks Tingkat Pelayanan (ITP). Tabel 9 memperlihatkan bahwa nilai ITP sebelum dilakukan Simulasi, bervariasi dari Level A hingga C. Setelah dilakukan Simulasi, nilai ITP ruas Jl.Abd. Dg.Sirua depan SMA Wahyu mengalami perubahan dari Level B (stabil) ke Level A (bebas). Untuk ruas Jl.Abd.Dg.Sirua depan SMP 8, tidak mengalami perubahan jika dilakukan Simulasi I dan II namun jika dilakukan Simulasi III dan IV nilai ITP-nya mengalamai perubahan. Tabel 9. Indeks Tingkat Pelayanan Untuk Kondisi Eksisting dan Beberapa Simulasi INDEKS TINGKAT PELAYANAN No Eks. S-I S-II S-III S-1V 1 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMA Wahyu) B A A A A 2 Jl.Abd.Dg.Sirua (Depan SMP 8) C C C B A 3 Jl.Abd.Dg.Sirua Alternatif A A A A B Pembahasan Dari hasil analisa data yang dilakukan menunjukkan bahwa jika dilakukan simulasi I dan II maka yang berpengaruh hanya pada ruas Jalan Abd. Dg.Sirua Depan SMA Wahyu dan jalan Abd.Dg.Sirua alternatif. Hal ini terlihat dari nilai DS dan ITP yang mengalami perubahan hanya di kedua ruas jalan tersebut. Sedangkan untuk ruas Jl.Abd.Dg.Sirua depan SMP 8, DS dan ITP-nya tidak mengalami perubahan (konstan). Untuk meningkatkan kinerja di ruas tersebut (depan SMP 8) yang pada kondisi eksistingnya memiliki nilai DS dan arus yang paling besar maka alternatif simulasi mengarah pada Simulasi III atau Simulasi IV. Oleh karena itu Simulasi terbaik untuk dilakukan perubahan pergerakan arus menjadi arus satu arah dengan mempertimbangkan interkoneksi arus, derajat kejenuhan yang akan terjadi dan kondisi arus sebelumnya adalah Simulasi III yakni pergerakan arus dari Timur menuju ke Barat di jalan Abdullah Dg. Sirua (SMP 8 dan SMA Wahyu) dan arus dari Barat menuju ke Timur melalui jalan Hj. Saripa Raya menerus ke jalan alternatif dan Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta I - 215

Sumarni Hamid Aly, Paesal Hamka dan Muh. Irwan Tasrim membelok ke kiri ke jalan Taman Makam Pahlawan. Adapun arus pergerakan dari jalan Antang Raya dapat bergerak ke kanan menuju jalan Urip Sumoharjo dan membelok ke kiri ke jalan Abdullah Dg. Sirua, sedangkan arus kendaraan yang datang dari jalan Inspeksi PAM hanya dapat membelok ke kiri ke jalan Abdullah Dg. Sirua. Penerapan jalan Abd.Dg.Sirua dari dua arah menjadi satu arah ini diberlakukan secara permanen tanpa ada pembatasan waktu baik hari-hari tertentu maupun jam-jam tertentu. 5. KESIMPULAN & SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: a. Kondisi Eksisting 1. Derajat kejenuhan lalu lintas maksimum terjadi pada ruas Jalan Abd.Dg.Sirua depan SMP 8 masih berada dibawah nilai 0,75 (yang dipersyaratkan oleh Direktorat Jendral Bina Marga sebagai kondisi jenuh). Untuk derajat kejenuhan lalu lintas pada ruas Jalan Alternatif Abd.Dg.Sirua masih sangat jauh dari kondisi jenuh dan masih sangat stabil. 2. Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) pada ketiga ruas jalan yang diamati masih berada pada batas stabil (minimum Level C untuk Jl.Abd.Dg.Sirua depan SMP 8). 3. Arus pergerakan lalu lintas eksisting di Jalan Alternatif dan Jalan Abdullah Dg. Sirua merupakan arus lalu lintas dua arah kecuali ruas setelah Jembatan Racing sampai Simpang Abd.Dg.Sirua Jl. Hj. Sarifah. b. Kondisi Setelah Dilakukan Simulasi Pengaturan Arus 1. Kondisi derajat kejenuhan arus lalu lintas berdasarkan Simulasi Sistem Satu Arah (SSA) adalah Simulasi I dan III menunjukkan nilai derajat kejenuhan jauh lebih kecil dibandingkan dengan nilai derajat kejenuhan Simulasi II dan IV untuk ruas Jalan Alternatif. Sedangkan untuk ruas Jalan Abd.Dg.Sirua, simulasi II dan IV memiliki nilai derajat kejenuhan yang paling kecil. 2. Indeks Tingkat Pelayanan (ITP) pada ketiga ruas jalan setelah dilakukan Simulasi menjadi lebih baik. 3. Simulasi III adalah Simulasi terbaik untuk diimplementasikan sebagai kondisi arus pergerakan lalu lintas satu arah pada ruas jalan Abdullah Dg. Sirua dan sangat tepat karena selain memiliki nilai derajat kejenuhan yang masih stabil juga sesuai dengan kondisi arus pergerakan lalu lintas eksisting yang berlaku sekarang di sekitar Jl. Racing Center ke luar di Jalan Abd.Dg.Sirua Alternatif. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka beberapa saran yang dapat kami usulkan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengoptimalkan kinerja lalu lintas di jalan Abdullah Dg. Sirua, pemerintah perlu segera melanjutkan pembangunan jalan alternatif di arah Timur setelah simpang di Jalan Taman Makam Pahlawan Jalan Batua raya Jl.Abd.Dg.Sirua sampai depan Jl. Dr. J. Leimena (Antang). 2. Untuk mengoptimalkan arus pergerakan pada Jalan Alternatif dan Jalan Taman Makam Pahlawan sebaiknya diatur dengan traffic light seperti yang ada sekarang, akan tetapi posisi traffic light pada Jalan Taman Makam Pahlawan sebaiknya ditempatkan di sisi kiri ruas Jalan Alternatif sehingga arus yang berasal dari Jalan Alternatif Abdesir bisa diatur secara simultan dengan arus kendaraan yang ada di kaki pendekat simpang lainnya. DAFTAR PUSTAKA Anonymous.1997. Indonesia Highway Capacity Manual. Jakarta: Directorate General of Highway Public Work Departement. Anonymous.1998. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta: Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota. Hobbs,F.D. 1995. Perencanaan Dan Teknik Lalu Lintas. Yogyakarta : Gadjah Mada Marlock, E.K. 1991. Pengantar Teknik dan Perencanaan Transportasi Jakarta: Penerbit Erlangga Nasution, Nur.2003. Manajemen Transportasi Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia. Sukirman, Silvia. 1994. Dasar-dasar Perencanaan Geometrik Jalan. Bandung: Nova. Surya P, Leksmono. 2007. Rekayasa Lalu Lintas. Jakarta : Indeks. Tamin, Ofyar Z. 2000. Perencanaan & Permodelan Transportasi, Edisi Kedua. Bandung: Penerbit ITB. I - 216 Universitas Udayana Universitas Pelita Harapan Jakarta Universitas Atma Jaya Yogyakarta