ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI KECAMATAN BENGKALIS Oleh :

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS KUALITAS PELAYANAN (STUDI KASUS PADA BANK SWASTA DI RIAU) Fenny Trisnawati & Lukman

BAB III METODE PENELITIAN. Sanjiwani yang berlokasi di Jalan Ciung Wanara Nomor 2, Kabupaten

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN JASA KESEHATAN (STUDI PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM YARSI PONTIANAK)

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN UNTUK MENILAI TINGKAT KEPUASAN NASABAH PT. BANK RAKYAT INDONESIA UNIT GENTENG BANYUWANGI. Rinawati Anwar Rudi Kusubagio

III. METODOLOGI PENELITIAN

PERSEPSI PASIEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN JASA PADA RUMAH SAKIT ISLAM YARSI PONTIANAK Nurmalasari 1, Latifah 2

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN PADA TOKO BUKU ANGGREK PALEMBANG

Analisis kepuasan konsumen terhadap pelayanan pada PT. Rosalia Express. Oleh : Niken Pusporini NIM F BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODE PENELITIAN. sehingga dapat memenuhi tujuan yang akan dicapai.

BAB I PENDAHULUAN. Membaiknya kondisi perekonomian Indonesia belakangan ini tentunya

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang dapat menghasilkan barang atau jasa berkualitas yang mampu

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Martadinata No. 81, Malang. Adapun dasar dari pemilihan Bank Rakyat Indonesia

BAB V HASIL DAN ANALISA

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN NASABAH ATAS PELAYANAN PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk. CABANG PEKANBARU

Bisma, Vol 1, No. 8, Desember 2016 KEPUASAN KONSUMEN PADA DIVISI SERVICE PT ANZON AUTO PLAZA DI PONTIANAK

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Menurut Mohammad Nazir (1998: 63), metode

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Baros Kota Sukabumi. Rosliana Dewi

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PT FEDERAL INTERNATIONAL FINANCE (FIF) CABANG SEMARANG

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Novita Sari, SE, MM Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Jambi ABSTRAK

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data

*Herlin Dwi Kartikasari **Abadyo Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Malang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS TINGKAT KUALITAS KEPUASAN ANGGOTA PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA UNIVERSITAS RIAU

yang akan datang (Anderson et al.,1994). Menurut Hoffman dan Bateson (1997) kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh kualitas layanan dari suatu

BAB V ANALISA HASIL Analisa Hasil Tingkat Kepuasan Responden. selanjutnya adalah menganalisa hasil yang telah diperoleh berupa nilai kepuasan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

KESENJANGAN (GAP) PELAYANAN DAN KEPUASAN KONSUMEN Studi Kasus Minimarket X di Jakarta Timur

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Utara No. 9A, Tol Tomang, Kebon Jeruk, Jakarta 11510

Bab 3 METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

IR PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB IV PENUTUP

PENENTUAN ATRIBUT-ATRIBUT KUALITAS PELAYANAN SEBAGAI SKALA PRIORITAS PERBAIKAN PADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INDUSTRI DI JAKARTA. P.H. Saragi.

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

fundamental management journal

III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pelayanan yang terdiri dari bukti fisik (tangibles), empati (empathy),

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN PADA BAGIAN KLAIM BERDASARKAN TINGKAT KEPUASAN NASABAH DI PT. AJC MENGGUNAKAN METODE SERVICE QUALITY

ANALISIS KESENJANGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE CUSTOMER SATISFACTION INDEX DAN IMPORTANCE PERFORMANCE ANALYSISSERTA SERVICE QUALITY

BAB III METODE PENELITIAN. survei deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. sebagaimana adanya yang ditemui di lapangan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP MUTU PELAYANAN LAPANGAN FUTSAL F 212 KARAWANG

III. METODE PENELITIAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PELANGGAN (Studi Kasus Pengguna Jasa Bengkel Honda Bintang Motor Cibinong)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. PT. Logistic One Solution beralamat di jalan Palem Lestari A 11. No. 27 Cengkareng Jakarta Indonesia.

6 Media Bina Ilmiah ISSN No

Oleh : SUBIYANTO P

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di wilayah Malang Raya. Waktu dilaksanakan

BAB III LANDASAN TEORI. dengan harapan penumpang. Kepuasan merupakan respon dari penumpang

Analisis Kepuasan Pelanggan Berbelanja Produk Nutrifood pada PT. Sumber Fajar Inti Abadi. Abstrak

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Bisma, Vol 1, No. 4, Agustus 2016 TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN ATAS PELAYANAN PADA PT JALUR NUSANTARA TRAVEL PONTIANAK

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN TERHADAP PELAYANAN MEKANIK FIELD PT TRAKINDO UTAMA SAMARINDA

fundamental management journal eissn: (online) Volume:1(S) No.1 Part 2 (E-MKT 2016) Special Issues of Marketing Management

III. METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

Kusmara Jiwantara, Agung Sutrisno, Johan S. C. Neyland Jurusan Mesin Fakultas Teknik Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH (STUDI KASUS PADA PD. BPR BKK BOJA CABANG PATEBON KENDAL)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. menurut keadaan yang ditemukan di lapangan (facts finding) (Nawawi, 1998:73).

SKRIPSI ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM ( PDAM ) TIRTAULI PEMATANGSIANTAR OLEH MARASAKTI SIMANJUNTAK

3 KERANGKA PENDEKATAN STUDI

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini desain yang dipergunakan adalah riset deskriptif. Sesuai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alur Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Suatu hal yang banyak menarik perhatian manusia dewasa ini adalah

Siti Patimah, Basuki Sigit Priyono, Witman Rasyid Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS INDEKS KEPUASAN PESERTA BPJS TERHADAP PELAYANAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dilakukan oleh Adi Sopian pada tahun 2004 yang berjudul Analisis Tingkat Kepuasan

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pelayanannya agar mampu bertahan dan bersaing dengan perusahaan

Transkripsi:

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN ATAS KUALITAS PELAYANAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) DI KECAMATAN BENGKALIS Oleh : SASVIANA MURSAHA NOSA Dibawah bimbingan: Henny Indrawati dan Riadi Armas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Jl. Bina Widya KM 12.5 Pekanbaru Unri.ac.id ABSTRACT The research was conducted at the Regional Water Company (PDAM) Bengkalis located at Jalan HR. Soebrantas Bengkalis. When the study was conducted from March 2013 until May 2013. Research purposes to determine customer satisfaction with service quality taps Bengkalis. Data processing method using the analysis of Importance-Performance Analysis (IPA) or the Importance and Performance / Customer Satisfaction with a sample of 100 respondents. The results showed: (1) The level of importance of the dimensions of service quality that gets the highest order is the speed of officers to address grievances with an average score of 4.60. While the importance of service quality dimensions that received the lowest number is the parking facility with an average score of 4.10, (2) level of performance against service quality dimensions which got the highest order is the cleanliness and comfort of the office part of the service with an average score of 3.87. While the level of performance of the lowest dimension of service quality is performanceemployees with an average score of 2.65. (3) The variable that gives satisfaction to customers located in quadrant B, namely: ease of payment at the counter taps, speed in payment processing accounts, the hospitality and the courtesy officer at the payment counter and non-technical skills of employees. Keywords: Customer Satisfaction, Quality of Service 1

A. PENDAHULUAN Air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk hidup terutama bagi manusia. Kebutuhan akan air bersih menjadi hal yang sangat penting bagi masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Seiring Pertambahan penduduk maka kebutuhan air tidak dapat dipungkiri akan semakin meningkat. maka dalam menyikapi hal tersebut, pemerintah mengelola sebuah Perusahaan Milik Negara sesuai dengan Undang-undang nomor 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yaitu perusahaan air minum yang dikenal dengan Perusahaan Daerah Air minum (PDAM). Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) tersebar diseluruh wilayah Indonesia termasuk di Kecamatan Bengkalis. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis merupakan Perusahaan Daerah yang menyelenggarakan pengelolaan air bersih untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang menyangkut aspek sosial, kesehatan dan pelayanan umum. Keberadaannya diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Bengkalis. Sehubungan dengan fungsinya tersebut maka perlu ditingkatkan pembangunan sarana dan prasarana untuk meningkatkan pengelolaannya, sehingga kebutuhan akan air bersih dapat terpenuhi dalam jumlah yang cukup dan bermutu serta pelayanan yang semakin baik kepada masyarakat sebagai konsumen atau pelanggan. Perusahaan Daerah Air Minum Bengkalis (PDAM) telah berupaya memberikan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi masyarakat Kecamatan Bengkalis. Namun dalam perjalanannya masih terdapat keluhan dari masyarakat atau pelanggan yang berkaitan kuantitas dan kualitas pasokan air. Keluhan masyarakat tentang semakin sulitnya mendapatkan air bersih tampaknya menjadi kendala yang sepenuhnya belum dapat diatasi oleh Pemerintah Daerah dalam hal ini PDAM Bengkalis. Sedangkan disisi lain, Permintaan masyarakat akan air bersih semakin meningkat. Hingga akhir Desember 2012 jumlah pelanggan PDAM Bengkalis berjumlah 2290 pelanggan, dapat dilihat dalam Tabel 1. Tabel 1. Jumlah Pelanggan PDAM Bengkalis dari Tahun 2008-2012 Tahun Jumlah Pelanggan Peningkatan (%) 2008 1420 2009 1640 15.49 2010 1830 11.59 2011 2044 11.69 2012 2290 12.04 Sumber: PDAM Bengkalis Tahun 2008-2012 Bila diperhatikan Tabel 1, jumlah pelanggan yang terus bertambah setiap tahunnya menunjukkan keinginan masyarakat untuk memperoleh kebutuhan air bersih semakin meningkat. Dalam hal ini PDAM Bengkalis sebagai pengelola air bersih harus mampu memberikan pelayanan yang maksimal untuk memberikan kepuasan bagi pelanggannya. Untuk mengetahui apakah pelayanan yang diberikan Oleh PDAM Bengkalis sudah sesuai harapan pelanggan dan mampu memberikan kepuasan bagi pelanggan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Tingkat Kepuasan Pelanggan Atas Kualitas Pelayanan Pada Perusahaan daerah Air Minum (PDAM) di Kecamatan Bengkalis. 2

Pada dasarnya pengertian kepuasan pelanggan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan dan kinerja yang dirasakan. Pengertian kepuasan pelanggan berarti bahwa kinerja suatu barang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang diharapkan (Supranto, 2006:224). Kepuasan adalah keadaan emosional reaksi pasca-pembelian mereka dapat berupa kemarahan, ketidakpuasan, kejengkelan, netralitas, kegembiraan atau kesenangan (H.Lovelock dan K.Wright, 2005:102). Kepuasan konsumen adalah sejauh mana manfaat sebuah produk dirasakan sesuai dengan harapan pelanggan (M.Taufik, 2005:13). Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan senang atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang dipersepsikan produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka (Kotler dan Keller, 2009:138). Menurut Wyckop dalam Fandy Tjiptono (2006:59), kualitas pelayanan merupakan tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Dengan kata lain ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa yaitu harapan akan pelayanan (expected service) dan pelayanan yang diterima (perceived service). Melalui penelitian yang melibatkan 800 pelanggan (200 pelanggan perusahaan) berusia 25 tahun keatas dari empat perusahaan jasa ternama di Amerika Serikat Parasuraman, Zeithmal, Berry (1985) berhasil mengidentifikasi 5 dimensi service quality sebagai berikut (Fandy, 2006:70) : a. Bukti langsung (tangible) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi. b. Keandalan (realibility) yakni memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. c. Daya tanggap ( responsiveness) yaitu keinginan para staf dan karyawan untuk membantu dan memberikan pelayanan dengan tanggap. d. Jaminan (assurance) mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan, kemampuan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan. e. Empati ( emphaty) memberikan perhatian pribadi bagi pelanggan. Untuk keperluan penelitian, peneliti menggunakan kelima dimensi kualitas pelayanan yang telah dikemukakan Parasuraman tersebut. B. METODE PENELITIAN Penelitian ini di lakukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis yang berlokasi di Jalan HR. Soebrantas Bengkalis. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret 2013 sampai bulan Mei 2013. Jenis data merupakan deskriptif kuantitatif, dengan sumber data yaitu data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden berupa data yang dibutuhkan sesuai dengan penelitian dengan bantuan kuesioner Data sekunder yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi baik merupakan laporan maupun informasi dari pihak perusahaan ataupun pihak yang terkait, yaitu data jumlah pelanggan, dan biografi perusahaan. Populasi adalah keseluruhan dari objek yang diteliti penulis, populasi yang dimaksud adalah para pelanggan PDAM Kecamatan Bengkalis tahun 2012 yang berjumlah 2290. Untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus slovin (Husein, 2003:156) yaitu: N n 2 1 Ne 3

Keterangan: n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi (Pelanggan PDAM Bengkalis Tahun 2012) e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel 2290 n 99,96 100 orang 1 2290(10%) Metode yang digunakan untuk penentuan sampel adalah menggunakan accidental sampling, yakni responden merupakan pelanggan dari golongan rumah tangga yang sedang membayar rekening air melalui loket PDAM. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara yaitu teknik pengumpulan data melalui wawancara secara langsung tentang hal yang erat hubungan dengan masalah yang dibahas dan kuesioner yaitu penulis membuat daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas, daftar pertanyaan ini akan diberikan kepada responden yang diharapkan akan memberikan jawaban atau informasi sesuai dengan kebutuhan penelitian ini. Operasional variabel adalah sebagai berikut : 1. Kepuasan pelanggan yaitu penilaian yang dilakukan oleh pelanggan berdasarkan pengalamannya dengan cara membandingkan antara sesuatu yang menjadi harapan pelanggan terhadap kualitas pelayanan perusahaan/karyawan dengan kenyataan sesungguhnya. 2. Kualitas pelayanan adalah ukuran seberapa baik tingkat pelayanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhuhan dan keinginan pelanggan yang berkaitan dengan kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati, wujud fisik. Dimensi kualitas pelayanan/jasa yang akan dianalisis adalah sebagai berikut : a. Kehandalan (reliability), kemampuan petugas melaksanakan jasa terdiri dari kemudahan dalam pembayaran di loket dan kemudahan administrasi pelanggan baru dan kelancaran pendistribusian air b. Daya tanggap (responsiveness), kecepatan petugas dalam memberikan jasa terdiri dari kecepatan terhadap pelayanan pelanggan baru, kecepatan dalam proses pembayaran rekening dan kecepatan petugas dalam mengatasi keluhan. c. Empati (emphaty), kepedulian petugas dalam memberikan pelayanan terdiri dari sikap satpam terhadap pelanggan yang datang, kepekaan petugas dalam menerima keluhan maupun pengaduan terhadap kebutuhan informasi dan sikap petugas teknik dalam melaksanakan tugasnya. d. Jaminan (assurance), Keramahan, kesopanan dan keterampilan karyawan terdiri dari keramahan dan kesopanan petugas di loket pembayaran, keramahan dan kesopanan petugas dalam menerima keluhan, keterampilan karyawan non-teknik dan keahlian petugas teknik dalam mengatasi gangguan teknis. e. Wujud fisik (tangible ), Penampilan petugas, fisik dan fasilitas kantor pelayanan terdiri dari penampilan petugas, kebersihan dan kenyamanan kantor pelayanan dan fasilitas parkir di kantor pelayanan. Pengolahan data penelitian menggunakan analisa Importance-Performance Analysis (IPA) atau Tingkat Kepentingan dan Kinerja/Kepuasan Pelanggan (John A. Martila dan John C. James dalam J.Supranto, 2006:239). Analisis ini bertujuan untuk mengetahui hal-hal apa saja yang dianggap penting oleh pelanggan, akan tetapi 4

kurang diperhatikan perusahaan atau kinerjanya kurang baik atau masih tidak baik sehingga mengecewakan pelanggan. Untuk menentukan tingkat kepentingan masing-masing pernyataan, peneliti menilai sikap responden dengan menggunakan ukuran ordinal, yaitu mengurutkan pernyataan responden dari tingkat paling tinggi ke-tingkat paling rendah menurut suatu atribut tertentu. Dalam hal ini digunakan skala 5 tingkat (likert) yang terdiri dari sangat penting, penting, cukup penting, kurang penting, dan tidak penting. Untuk mengukur penelitian kepentingan(importance) yakni harapan pelanggan PDAM atas kualitas pelayanan PDAM. Kelima penilaian tersebut diberi skor sebagai berikut : 1. Jawaban sangat penting diberi skor 5 2. Jawaban penting diberi skor 4 3. Jawaban cukup penting diberi skor 3 4. Jawaban kurang penting diberi skor 2 5. Jawaban tidak penting diberi skor 1 Untuk penilaian kinerja/pelaksanaan diberikan lima penilaian dengan bobot sebagai berikut : 1. Jawaban sangat baik diberi skor 5 2. Jawaban baik diberi skor 4 3. Jawaban cukup baik diberi skor 3 4. Jawaban kurang baik diberi skor 2 5. Jawaban tidak baik diberi skor 1 Total penilaian tingkat kepentingan masing-masing variabel diperoleh dengan cara menjumlahkan hasil perkalian skor masing-masing skala dengan jumlah responden yang memilih pada skala tersebut. Untuk menginterprestasikan bagaimana suatu variabel dinilai oleh seluruh responden menurut tingkat kepentingan dan kinerjanya, dibutuhkan suatu rentang skala. Adapun range untuk setiap skala adalah: Nilaiterbesar Nilaiterkecil I Jumlah _ Kelas Nilai terbesar = skor 5x 100 = 500 Nilai terkecil = skor 1 x 100 = 100 500 100 I = 80 5 Tabel 2. Klasifikasi Penilaian Tingkat Kepentingan (Harapan) dan Tingkat Kinerja. No Klasifikasi Tingkat Kepentingan 5 Kategori Tingkat Kinerja 1 100-179 Tidak penting Tidak baik 2 180-259 Kurang penting Kurang baik 3 260-339 Cukup penting Cukup baik 4 340-419 Penting Baik 5 420-500 Sangat penting Sangat baik Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan (harapan) pelanggan dengan hasil penilaian pelaksanaan (kinerja) maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaannya

oleh PDAM Kecamatan Bengkalis. Dalam penilaian ini terdapat dua variabel yakni variabel X merupakan tingkat kinerja PDAM Bengkalis dan variabel Y merupakan tingkat kepentingan pelanggan. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor kinerja atau pelaksanaan dengan skor kepentingan. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan PDAM Kecamatan Bengkalis. Adapun rumus yang digunakan (supranto, 2006:239) : Xi Tki X100% Yi Keterangan: Tki = Tingkat kesesuaian responden Xi = Skor penilaian pencapaian perusahaan Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan (kinerja) PDAM sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan (harapan). Dalam penyederhanaan rumus, maka untuk setiap atribut yang mempengaruhi kepuasan pelanggan : Xi Xi X dan Y n n Keterangan: X = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan (pelayanan) Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan (harapan) Xi = Skor penilaian pelayanan (kinerja) petugas Yi = Skor penilaian kepentingan (harapan) pelanggan n = Jumlah responden Selanjutnya diklasifikasikan faktor melalui diagram kartesius. Diagram kartesius yaitu suatu bangunan yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik ( X,Y ) dimana X merupakan rata-rata dari rata- rata skor tingkat pelaksanaan atau kepuasan pelanggan seluruh faktor atau atribut. Sedang Y merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Persamaannya: X i K N 1Xi dan Y i K N 1Yi Keterangan: X = Rata-rata dari skor rata-rata pencapaian perusahaan Y = Rata-rata dari skor rata-rata kepentingan (harapan) pelanggan K = banyaknya atribut yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan. Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian kedalam diagram kartesius seperti pada Gambar 1. 6

Harapan Y Y Prioritas Utama A Pertahankan prestasi B C Prioritas rendah D Berlebihan X X Pelaksanaan(kinerja/kepuasan) Gambar 1. Diagram Kartesius Keterangan : A. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan tetapi pada kenyataannya faktor-faktor ini belum sesuai seperti yang diharapkan. Variabel-variabel yang masuk pada kuadran ini harus ditingkatkan dengan perbaikan-perbaikan sehingga variabel perfomance akan meningkat. B. Faktor-faktor yang dianggap penting oleh pelanggan dan faktor-faktor yang dianggap pelanggan sudah sesuai dengan yang dirasakannya sehingga tingkat kepuasan nya relatif lebih tinggi. Variabel-variabel yang masuk dalam kuadran ini harus tetap dipertahankan karena semua variabel ini menjadikan produk atau jasa tersebut unggul dimata pelanggan. C. Faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan pada kenyataannya kinerjanya tidak telalu istimewa. Peningkatan variabel-variabel dalam kuadran ini dapat dipertimbangkan kembali karena pengaruhnya terhadap manfaat yang dirasakan pelanggan sangat kecil. D. Faktor-faktor yang dianggap kurang penting oleh pelanggan dan dirasakan terlalu berlebihan. Variabel-variabel yang termasuk dalam kuadran ini dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Perhitungan tingkat kesesuaian ini dilakukan untuk mengetahui urutan prioritas atribut atribut dari dimensi kualitas yang menjadi prioritas perbaikan yang dinilai berdasarkan persentase perbandingan kinerja dengan tingkat kepentingan atribut menurut penilaian dari responden. Perhitungan tingkat kesesuaian dapat dihitung menggunakan rumus sebagai berikut: Keterangan: Tki = Tingkat Kesesuaian Xi = Skor Penilaian Perusahaan Yi = Skor penilaian kepentingan (harapan) pelanggan Dari perhitungan menggunakan rumus diatas akan diperoleh persentase masing-masing atribut. Prioritas perbaikan dilakukan di tiap-tiap atribut,mulai dari nilai terkecil sampai nilai yang terbesar. Tingkat kesesuaian antara kinerja perusahaan dengan tingkat kepentingan pelanggan terhadap keseluruhan faktor kualitas pelayanan yang dilakukan oleh perusahaan. Dari tabel tersebut juga 7

menunjukan bahwa kinerja PDAM Kecamatan Bengkalis mampu memenuhi 90,79% harapan pelanggan dan masih perlu perbaikan pada 9,21% pelayanan lainnya. Analisis kepuasan konsumen dengan Diagram Kartesius Diagram kartesius yaitu suatu hubungan yang dibagi atas 4 bagian yang dibatasi oleh dua garis yang terpotong tegak lurus pada tiik-titik (X,Y), selanjutnya masing-masing faktor tersebut dikelompokan kedalam diagram kartesius. Dengan menyederhanakan rumus untuk tiap faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen sebagai berikut: Dimana : : Skor rata-rata tingkat pelaksanaan (pelayanan) : Skor rata-rata tingkat kepentingan (harapan) Xi : Skor penilaian pelayanan (kinerja) petugas Yi : Skor penilaian harapan pelanggan n : Jumlah responden Berdasarkan keseluruhan skor kinerja dan tingkat kepentingan pelanggan, maka diperoleh perhitungan rata-rata penilaian kinerja dan penilaian kepentingan keseluruhan faktor kualitas pelayanan pada PDAM Kecamatan Bengkalis hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Hasil Analisis dari Tingkat Kepentingan dengan Tingkat Kinerja/pelaksanaan Butir Ke Kinerja Harapan Tingkat kesesuaian X Rata-rata Y Rata-rata Kuadran 1 366 452 80.97 3.66 4.52 B 2 337 449 75.05 3.37 4.49 A 3 328 436 75.22 3.28 4.36 A 4 372 443 83.97 3.72 4.43 B 5 294 460 63.91 2.94 4.60 A 6 375 438 85.61 3.75 4.38 B 7 338 447 75.61 3.38 4.47 A 8 364 441 82.53 3.64 4.41 B 9 328 457 71.77 3.28 4.57 A 10 360 408 88.23 3.60 4.08 D 11 316 448 70.53 3.16 4.48 A 12 335 431 77.72 3.35 4.31 A 13 265 419 63.24 2.65 4.19 C 14 387 426 90.84 3.87 4.26 D 15 374 410 91.21 3.74 4.10 D Rata-Rata 342,60 437,67 78,43 3.43 4.38 Sumber: data olahan hasil penelitian 2013 8

Berdasarkan data dari Tabel 2 dapat diklasifikasikan atribut-atribut yang mempengaruhi kepuasan pelanggan dalam diagram kartesius dapat dilihat pada Diagram Kartesius pada Gambar 2. Gambar 2. Diagram Kartesius Kepuasan Konsumen pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis di Kecamatan Bengkalis Berdasarkan Diagram Kartesius pada Gambar 2 dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Faktor- faktor yang terdapat pada kuadran A (Prioritas Utama) merupakan faktor-faktor yang sangat penting bagi pelanggan, namun kinerjanya belum memuaskan pelanggan (masih perlu ditingkatkan), antara lain: a. Kecepatan petugas dalam mengatasi keluhan dengan tingkat kesesuaian 63,91% (= 5) b. Kepekaan petugas penerima keluhan maupun pengaduan terhadap kebutuhan informasi dengan tingkat kesesuaian 70,53% (=11) c. Keahlian petugas teknik dengan tingkat kesesuaian 71,77% (9) d. Kemudahan administrasi pelanggan baru dengan tingkat kesesuaian 75,05% (= 2) e. Kelancaran pendistribusian air 75,22% (=3) f. Keramahan dan kesopanan petugas penerima keluhan dari pelanggan dengan tingkat kesesuaian 75,61% (=7) g. Sikap petugas teknik dalam bertugas dengan tingkat kesesuaian77,72% (=12) 2. Faktor faktor yang terdapat di kuadran B (Pertahankan Prestasi) merupakan faktor- faktor yang perlu dipertahankan pelaksanaannya, karena sudah sesuai dengan harapan pelanggan, antara lain: a. Kemudahan dalam pembayaran di loket PDAM dengan tingkat kesesuaian 80,97% (=1) b. Keterampilan karyawan non-teknik dengan tingkat kesesuaian 82,53% (= 8) c. Kecepatan dalam proses pembayaran rekening dengan tingkat kesesuaian 83,97% (= 4) d. Keramahan dan kesopanan petugas di loket pembayaran dengan tingkat kesesuaian 85,61% (= 6) 9

3. Faktor-faktor yang terdapat di kuadran C (Prioritas Rendah) yaitu faktor-faktor yang kurang penting bagi pelanggan dan pelaksanaannya dilakukan biasa-biasa saja yaitu Penampilan karyawan dengan tingkat kesesuaian 63,24% (= 13) 4. Faktor yang terdapat pada kuadran D (Berlebihan) adalah faktor-faktor yang pelaksanaannya dilakukan dengan sangat baik oleh PDAM Kecamatan Bengkalis namun dinilai kurang penting oleh pelanggan sehingga terkesan berlebihan. Faktor-faktor tersebut adalah: a. Sikap satpam terhadap pelanggan yang datang dengan tingkat kesesuaian 88,23% (= 10) b. Kebersihan dan kenyamanan kantor pelayanan dengan tingkat kesesuaian 90,84% (= 14) c. Fasilitas parkir dengan tingkat kesesuaian 91,21% (= 15) D. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pengolahan data dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Tingkat kepentingan terhadap dimensi kualitas pelayanan yang mendapat urutan tertinggi adalah kecepatan petugas dalam mengatasi keluhan dengan skor ratarata 4.60. sedangkan tingkat kepentingan dimensi kualitas pelayanan yang mendapat urutan terendah adalah fasilitas parker dengan skor rata-rata 4.10 2. Tingkat kinerja terhadap dimensi kualitas pelayanan yang mendapat urutan tertinggi adalah kebersihan dan kenyamanan bagian kantor pelayanan dengan skor rata-rata 3.87. Sedangkan tingkat kinerja dimensi kualitas pelayanan yang terendah alah penampilan karyawan dengan skor-rata-rata 2.65. 3. Berdasarkan hasil analisa Importance-Performance Analysis (IPA), variabel yang memiliki kinerja rendah namun tingkat kepentingannya tinggi, dimana harus ditingkatkan kinerjanya adalah kemudahan administrasi pelanggan baru, kelancaran pendistribusian air, kecepatan petugas dalam mengatasi keluhan, keramahan dan kesopanan petugas penerima keluhan dari pelanggan, keahlian petugas teknik, kepekaan petugas penerima keluhan maupun pengaduan terhadap kebutuhan informasi dan sikap petugas teknik dalam bertugas. Variabel yang memiliki kinerja dan kepentingan tinggi, dimana kinerjanya harus dipertahankan adalah kemudahan dalam pembayaran di loket PDAM, kecepatan dalam proses pembayaran rekening, keramahan dan kesopanan petugas di loket pembayaran dan keterampilan karyawan non-teknik. Variabel yang memiliki kinerja dan kepentingan rendah adalah penampilan karyawan sedangkan variabel yang memiliki kinerja tinggi tapi kepentingannya rendah adalah sikap satpam terhadap pelanggan yang datang, kebersihan dan kenyamanan kantor pelayanan serta fasilitas parkir. 10

Saran Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan dalam pembahasan masalah yang diteliti pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis, maka penulis menyarankan beberapa hal yang diharapkan dapat memberi masukan dan pertimbangan, yaitu : 1. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis lebih dapat meningkatkan pelayanan yang prima dalam mempertahankan loyalitas pelanggan dan menarik pelanggan baru. 2. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis hendaknya mampu mempertahankan atribut yang berada pada kuadran B karena sudah mampu memberikan kepuasan kepada pelanggan yaitu: a. Kemudahan dalam pembayaran di loket PDAM b. Kecepatan dalam proses pembayaran rekening c. Keramahan dan kesopanan petugas di loket pembayaran d. Keterampilan karyawan non-teknik 3. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Bengkalis diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan yang ada pada Kuadran A (prioritas utama) yaitu dengan cara mengadakan berbagai macam program pelatihan bagi karyawan agar kinerjanya semakin meningkat, memperbaiki atau meningkatkan sistem produksi dan pendistribusian air, dan memperluas media informasi bagi pelanggan. E. DAFTAR PUSTAKA Fandy Tjiptono. 2005. Manajemen Jasa. Yogyakarta: Andi. H.Lovelock, Christopher dan Lauren K.Wright. 2005. Manajemen Pemasaran Jasa. Jakarta: PT. Macana Jaya Cemerlang. Husein Umar. 2003. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. M. Taufik Amir. 2005. Dinamika Pemasaran Jelajahi dan Rasakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Kotler, Philip dan Keller Kevin lane. 2009. Manajeman Pemasaran Edisi Ketiga belas. Jakarta: Erlangga. Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta: Rineka Cipta. 11