MUSLIKAH SUCIATI B

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS PENGARUH AKUISISI TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN (Studi Empiris pada PT. Sampoerna TBK di Bursa Efek Indonesia)

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. Di era perdagangan bebas seperti sekarang ini persaingan usaha diantara

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP LABA BERSIH PT. SAMPOERNA. TBK. Zulyanto Ariwibowo

PENGARUH BIAYA PROMOSI TERHADAP PENJUALAN PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA. TBK. Danial Farhan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Objek Studi PT. Gudang Garam Tbk PT. Handjaya Mandala Sampoerna Tbk.

BAB I PENDAHULUAN. dan pada dunia bisnis. Keadaan ini yang menuntut suatu perusahaan untuk selalu

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. adanya krisis global yang melanda dunia. Walaupun pemerintah telah mengatakan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. secara efektif dan efisien agar dapat mempertahankan keunggulan sehingga

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA, Tbk (PT. HMS)

BAB I PENDAHULUAN. membaik sehingga persaingan bisnis juga akan semakin ketat yang menuntut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Perusahaan Sejarah PT. Gudang Garam, Tbk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. memberikan tingkat pengembalian (rate of return) yang diharapkan. menjadi tempat kegiatan investasinya. Kemampuan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum siklus hidup perusahaan terdiri atas start-up, infant, youth, growing,

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

BAB I PENDAHULUAN GAMBAR 1.1 LOGO PT. GUDANG GARAM TBK.

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat suatu perusahaan dituntut untuk terus tumbuh dengan tujuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi dan persaingan bebas pada saat ini juga dengan kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,

BAB III OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. pada tahun 1913 dan kini telah menjadi salah satu perusahaan rokok terkemuka di

PAPARAN PUBLIK TAHUNAN KINERJA KUARTAL PERTAMA April 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB IV GAMBARAN UMUM. merek rokok kretek yang dikenal luas, seperti Sampoerna Kretek, A Mild, serta

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN TOBACCO MANUFACTURERS

BAB I PENDAHULUAN. logistik yang pekerjaan hariannya menyatukan data-data persediaan bahan baku,

BAB I PENDAHULUAN. Haryani & Serfianto (2011:22) mengatakan bahwa :

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. memperkuat kondisi finansial atau kondisi permodalan yang dimiliki oleh

BAB I PENDAHULUAN. makin kompetitif jika ingin bertahan dalam persaingan bisnis. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakatnya melalui pembinaan pilar

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu

BAB III DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Masuknya salah satu pemain besar dunia ke PT HM Sampoerna menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Memasuki era globalisasi berarti pula memasuki era perdagangan bebas,

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan pola berfikir manusia yang semakin maju dalam bidang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu faktor yang mencerminkan kinerja suatu perusahaan adalah

Hendry A. Mait, Analisis Laporan Keuangan. ANALISIS LAPORAN KEUANGAN DALAM MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT. HANJAYA MANDALA SAMPOERNA TBK.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia usaha saat ini, menyebabkan pertumbuhan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dalam rangka Undang - Undang

I. PENDAHULUAN. Analisis laporan keuangan merupakan perhitungan rasio dari data keuangan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis rokok di segmen kretek dan mild dengan brand-nya yang sudah popular yaitu

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu industri yang paling dinamis. Seiring dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan mempunyai peranan penting dalam perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan ekonomi di Indonesia, Indonesia telah memasuki

BAB I PENDAHULUAN. aspek kehidupan. Dunia bisnis sebagai salah satu bagiannya juga mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki potensi bisnis yang

BAB I PENDAHULUAN. rokok yang ada di Indonesia. Dari total unit usaha di industri rokok di

BAB I PENDAHULUAN. perusahaannya semakin besar dan kuat adalah dengan cara merger dan akuisisi. negara maka strategi tersebut sangat mungkin terjadi.

perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dalam perekonomian Indonesia. Perusahaan rokok mempunyai multiplier effect

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. International yaitu produsen rokok terkemuka di dunia.

BAB I PENDAHULUAN. melakukan merger dan akuisisi sejak tahun 1960-an. Terdapat banyak alasan

BAB I PENDAHULUAN. yang sama yaitu mencari keuntungan atau laba. Usaha menjaga. perusahaan dengan kuat, perusahaan dapat mempertahankannya baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Isu globalisasi yang sedang hangat dan terus bergerak nampaknya telah

Mamik Mardiani Topowijono M.G. Wi Endang NP Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat bertahan atau bahkan lebih berkembang. Perusahaan yang. perusahaan dapat melakukan pengembangan perusahaan maupun

BAB I PENDAHULUAN. dijalankan harus selalu meningkatkan kinerja perusahaan mereka. Ada berbagai

BAB II LANDASAN TEORI

PENGARUH EVA DAN RASIO-RASIO PROFITABILITAS TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG GO PUBLIK DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Paparan Publik. Ruang Seminar 1 & 2 Bursa Efek Indonesia, Jakarta 27 April 2018

An affiliate of Philip Morris International. Paparan Publik. Soehanna Hall - The Energy Building Jakarta 27 April 2016

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, sehingga pemerintah membuat kebijakan-kebijakan yang terkait dengan

BAB I PENDAHULUAN. Karakteristik industri rokok merupakan consumer goods dan invisible (taste),

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia, efisiensi biaya, maupun kinerja yang makin tinggi. Dengan demikian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. mereka di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Selain itu pengukuran

BAB I PENDAHULUAN. di Bursa Efek Indonesia juga mengalami kenaikan yang signifikan. Hal ini. perekonomian Indonesia menjadi lebih kuat.

BAB I PENDAHULUAN. tempat untuk memperoleh modal tersebut adalah melalui pasar modal.

BAB 1 PENDAHULUAN. terus mencari strategi terbaru agar mampu mempertahankan dan meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam menghadapi era globalisasi yang ditandai dengan pesatnya

BAB I PENDAHULUAN. pencapaian tujuan yang telah ditetapkan, tujuan utama perusahaan adalah untuk

PENILAIAN BISNIS PADA PT HM SAMPOERNA, TBK MENGGUNAKAN LAPORAN KEUANGAN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Kesadaran masyarakat Indonesia untuk berasuransi sudah mulai tumbuh. Terbukti

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan di dunia usaha saat ini semakin ketat, hal inilah yang menuntut setiap

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA PT. GUDANG GARAM TBK. DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) DAN MARKET VALUE ADDED (MVA)

A. Deskripsi Subyek, Obyek dan Wilayah Penelitian. Mild Sampoerna versi orang pemimpi, sedangkan untuk obyek penelitian dalam

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Hal ini disebabkan semakin banyaknya perusahaan yang berdiri dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia semakin maju dan berkembang. Hal ini ditandai

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin ketat ini. Perusahaan dituntut untuk dapat memanfaatkan sumber daya

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA SEKTOR INDUSTRI ROKOK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional di segala bidang memerlukan pembiayaan dan investasi yang

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO. (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk,

TOPIKAL PAPER. Muhammad Edhie Purnawan, SE, MA, Ph.D

BAB 1 PENDAHULUAN. Begitu besarnya dampak krisis ekonomi global yang terjadi di Amerika Serikat secara

Transkripsi:

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI PADA PT. SAMPOERNA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Diakuisisi di BEI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: MUSLIKAH SUCIATI B 100 050 179 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Struktur pasar yang cenderung monopoli atau sebaliknya kompetitif akan menentukan perilaku perusahaan dan selanjutnya mempengaruhi kinerja perusahaan. Yang sering menjadi sorotan para ekonom tentang kinerja industri Indonesia adalah adanya efisiensi dan terjadinya ekonomi biaya tinggi. Oleh karena itu pentingnya dilakukan penilaian dalam proses perencanaan, pengendalian dan proses transaksional seperti merger, akuisisi dan emisi saham. Sejarah berdirinya PT. Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (PT. HM Sampoerna) yaitu salah satu perusahaan rokok yang terkemuka di Indonesia, dimulai pada tahun 1913 oleh Liem Seeng Tee, seorang imigran asal Cina. Ia mulai membuat dan menjual rokok kretek linting tangan dirumahnya di Surabaya, Indonesia. Perusahaan kecilnya tersebut merupakan salah satu perusahaan pertama yang memproduksi dan memasarkan rokok kretek dan rokok putih secara komersial. Rokok kretek tumbuh populer dengan pesat. Pada awal 1930-an Liem Seeng Tee mengganti nama keluarga dan perusahaannya menjadi Sampoerna. Setelah usahanya berkembang cukup mapan, Liem Seeng Tee memindahkan tempat tinggal keluarga dan pabriknya ke sebuah kompleks gedung yang telah telah terbengkalai di Surabaya. Bangunan tersebut kemudian direnovasi, dan

dikenal sebagai Taman Sampoerna yang masih memproduksi SKP PT. Hanjaya Mandala Sampoerna. Pada masa perang Dunia II dan penjajahan Jepang, Liem Seeng Tee ditahan dan usahanya ditutup oleh penjajah. Setelah perang berakhir, ia dibebaskan dan memulai usahanya kembali. Namun pada tahun 1959, tiga tahun setelah Liem Seeng Tee wafat dan setelah perang kemerdekaan berakhir pada tahun 1950-an, perusahaan Liem Seeng Tee kembali terancam bangkrut. Pada tahun tersebut, Aga Sampoerna (putra kedua Liem Seeng Tee) ditunjuk untuk menjalankan perusahaan keluarga Sampoerna dan berhasil membangaun kembali. Putra kedua Aga, yaitu putra Sampoerna, mengambil alih kemudi PT. HM Sampoerna pada tahun 1978. Di bawah kendalinya, PT. HM Sampoerna berkembang menjadi perseroan publik dengan struktur perseroan modern dan memulai investasi dan ekspansi. Dalam proses, PT HM Sampoerna memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen rokok kretek terkemuka di Indonesia. PT. HM Sampoerna Tbk merupakan produsen sejumlah merek rokok kretek ternama seperti Sampoerna Hijau, Sampoerna A Mild, dan Raja Kretek yang melegenda, yaitu Dji Sam Soe. Sejak tanggal 18 Mei 2005 oleh PT. Philip Morris Indonesia (anak perusahaan Philip Morris Internasional) mengakuisisi mayoritas kepemilikan PT. HM Sampoerna. Sekarang PT. HM Sampoerna Tbk menjadi bagian dari salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia. Pada tahun 2007, PT. HM Sampoerna memiliki pangsa pasar sebesar 28,0% di pasar rokok Indonesia,

berdasarkan Audit Ritel AC Nielsen, PT. HM Sampoerna memiliki lebih dari 30.000 karyawan di Indonesia. Philip Morris Internasional adalah perusahaan induk PT. HM Sampoerna yang berkantor pusat di Lausanne Swiss, dan merupakan salah satu perusahaan rokok terbesar di dunia: 1. Philip Morris Internasional memproduksi sejumlah merek rokok terlaris di dunia, termasuk merek rokok nomor satu di dunia. 2. Merek-merek Philip Morris Internasional diproduksi di 51 pabrik di dunia dan dijual di lebih dari 160 negara. 3. Sejak berdiri pada abad ke-19, Philip Morris Internasional telah tumbuh menjadi organisasi yang mendunia; kini memiliki 75 ribu karyawan. Antara tahun 1970 dan 2007, Philip Morris Internasional mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Volume meningkat dari 87 juta batang menjadi 850 miliar batang. Pertumbuhan volume ini disertai dengan peningkatan pendapatan yang mengagumkan, yaitu dari $425 juta menjadi lebih dari $55 miliar dalam periode yang sama. Pada tahun 2007, Philip Morris Internasional meraih laba usaha sebesar $8,9 miliar, atau meningkat lebih dari seratus kali lipat dibandingkan tahun 1970. Melalui penilaian kinerja keuangan, perusahaan dapat memilih strategi dan struktur keuangannya, menentukan phase out terhadap unit-unit bisnis yang tidak produktif, menentukan balas jasa internal dan menentukan harga saham secara wajar, sehingga perusahaan memiliki kinerja yang baik. Dalam menghadapi era persaingan global tentunya perusahaan yang akan atau sudah

menjadi perusahaan go publik lebih menyiapkan diri untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan yang lain, oleh karena itu perusahaan perlu melakukan peningkatan kinerjanya dengan menawarkan produk atau pelayanan yang diberi jalan oleh perusahaan itu sendiri untuk menarik investor yang akan menanamkan modal pada perusahaan tersebut. Terutama peningkatan dalam kinerja keuangannya. Perubahan yang demikian pesatnya di segala bidang telah menyebabkan begitu banyaknya perkembangan pemikiran-pemikiran baru dibidang manajemen, begitu juga perubahan yang terjadi dalam lingkungan bisnis dapat menyebabkan perubahan kinerja perusahaan. Manajemen pada dasarnya lebih bersifat seni dari pada ilmu yang telah mengalami banyak proses transformasi. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini manajemen perlu berupaya mengeksploitasi semua kemungkinan yang ada dan dimiliki perusahaan untuk competitive advantage. Peningkatan keunggulan kompetitif menuntut manajemen selalu akurat dalam perencanaan, disamping itu manajemen harus mengetahui apa yang diinginkan, kebutuhan apa yang diperlukan dan bagaimana cara meraihnya serta mempertahankan kondisi lingkungan yang selalu berubah. Penilaian kinerja keuangan dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui apakah perusahaan tersebut sehat atau tidak sehat, dan juga dapat mengetahui keuntungan atau kerugian yang sebenarnya yang didapat dari perusahaan. Penilaian perusahaan dapat dilakukan dengan

berbagai metode penelitian salah satunya adalah dengan metode EVA (Economic Value Added). EVA (Economic Value Added) adalah suatu sistem manajemen keuangan untuk mengukur laba ekonomi dalam suatu perusahaan, yang menyatakan kesejahteraan hanya dapat tercipta jika perusahaan mampu memenuhi biaya modal (Tunggal, 2001). EVA (Economic Value Added) merupakan suatu tolak ukur kinerja keuangan yang berbasis pada nilai yang menggambarkan jumlah absolut dari pemegang saham yang diciptakan atau dirusak pada periode waktu tertentu biasanya satu tahun. EVA (Economic Value Added) yang positif menunjukkan penciptaan nilai, yang dapat dikatakan kinerja keuangan perusahaan sehat (baik) dan EVA (Economic Value Added) yang negatif menunjukkan penghancuran nilai, dimana kinerja keuangan perusahaan tersebut dikatakan tidak sehat (tidak baik). Fakta menunjukkan sebuah kisah sukses tentang EVA, pada awal 1990-an SPX mengalami kinerja buruk selama bertahun-tahun dengan laba rendah dan harga saham lesu. Pada tahun 1995 perusahaan mengubah kinerja buruknya dengan keputusan untuk melaksanakan konsep EVA, pada akhir 1996 peningkatan secara dramatis dalam kinerja menjadi bukti bahwa EVA meningkat hampir $ 27 juta dari tahun sebelumnya. Pada laporan tahunan 1996 perusahaan menyatakan bahwa EVA atau nilai tambah ekonomi adalah ukuran keberhasilan perusahaan. Hal itu membantu perusahaan meningkatkan kinerja operasi maupun penggunaan modal. Peningkatan terus berlanjut hingga pada kenyataannya, peningkatan EVA kumulatif SPX mencapai $ 130

juta. Pada akhir tahun 1990-an, dari kinerja buruk SPX telah berubah menjadi pencipta nilai yang kuat (Young, 2001: 72). Dengan melihat betapa penting dan berhasilnya metode EVA (Economic Value Added) dalam kinerja keuangan, maka dalam skripsi ini penulis mengambil judul ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH MELAKUKAN AKUISISI PADA PT. SAMPOERNA TBK DENGAN MENGGUNAKAN METODE EVA (Studi Kasus Pada Perusahaan Yang Diakuisisi di BEI). B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka pokok masalahnya adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kinerja keuangan perusahaan PT. Sampoerna Tbk di BEI sebelum dan sesudah melakukan akuisisi? 2. Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi? C. Batasan Masalah Untuk lebih memfokuskan pada masalah yang diteliti, maka penulis memberi batasan masalah yaitu: Penelitian ini mengambil topik analisis kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi pada PT. Sampoerna Tbk dengan menggunakan metode EVA, penelitian ini dilakukan selama jangka waktu 3

tahun terakhir pada tahun 2004-2006 yaitu 1 tahun sebelum akuisisi, 1 tahun saat akuisisi dan 1 tahun sesudah akuisisi. D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui kinerja keuangan perusahaan PT. Sampoerna Tbk di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah melakukan akuisisi. 2. Mengetahui apakah ada perbedaan yang signifikan antara kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah melakukan akuisisi. E. Manfaat Penelitian 1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan informasi dan sebagai alternatif dalam penilaian kinerja perusahaan PT. Sampoerna Tbk untuk meningkatan kinerja keuangannya. 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya yang saling berkaitan. F. Sistematika Skripsi BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Dalam bab ini berisi tentang, ruang lingkup manajemen keuangan, laporan keuangan, penilaian dan evaluasi kinerja perusahaan, pentingnya penilaian perusahaan, EVA (Economic Value Added) meliputi definisi, alat penilai EVA, tolak ukur EVA, manfaat EVA, kelemahan EVA, gambaran umum merger dan akuisisi, sejarah pasar modal di indonesia dan teori relevan serta penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kerangka pemikiran, hipotesis penelitian, data dan sumber data, tehnik pengumpulan data, definisi operasional, dan metode analisis data. BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan, diskripsi data, analisis data dan pembahasan serta hasil penelitian. BAB V PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan dan saran-saran.