Pemantapan Materi Modul Pelatihan Guru Pembelajar bagi Guru-Guru SD Kelas Awal di Kecamatan Buleleng

dokumen-dokumen yang mirip
Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

Merancang dan Menerapkan Media Pembelajaran Materi Geometri Berbantuan Geogebra untuk Guru SMP di Kecamatan Tabanan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

PELATIHAN PENYEGARAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU SD KELAS RENDAH DI KECAMATAN TABANAN

PELATIHAN PENGUASAAN MATERI AJAR MATEMATIKA BAGI GURU-GURU PEMBINA OLIMPIADE MATEMATIKA SD DI KECAMATAN TABANAN. Oleh :

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut:

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

PELATIHAN MENDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MODEL DICK AND CAREY BAGI GURU-GURU DI KECAMATAN PENEBEL. oleh,

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

Pelatihan Pembuatan dan Pemanfaatan Media Pembelajaran Matematika Berbantuan Geogebra bagi Guru-Guru SD/MI di Kecamatan Buleleng

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

Pedoman - Juknis. Pedoman Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Petunjuk Teknis Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PENDAMPINGAN PELAKSANAAN PENELITIAN PENGEMBANGAN BAGI GURU SD GURU DI KOTA SINGARAJA

KOP SURAT DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN/KOTA

SIMPATIKA Periode 2017/2018

GURU PEMBELAJAR. Budi Kusumawati. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

PELATIHAN MODEL PEMBELAJARAN BERPENDEKATAN SCIENTIFIC BAGI GURU-GURU SD DI GUGUS VI KECAMATAN TABANAN

BAB V PEMBAHASAN. digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya

PERAN LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LPTK) DALAM MEMPROMOSIKAN GURU PEMBELAJAR UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONAL GURU

PANDUAN PENGEMBANGAN SEKOLAH BERKARAKTER UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) BERBASIS KEARIFAN LOKAL

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan kompetensi setiap individu akan berkembang sesuai dengan jenjang

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berikut adalah beberapa kesimpulan dari hasil penelitian:

Buku Pegangan Pembekalan Admin Program Guru Pembelajar

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATERI PEDAGOGIK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

SERITIFIKASI GURU TAHUN 2017

PELATIHAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU SD DI KECAMATAN BULELENG

PANDUAN USULAN PROPOSAL P2M DAN DIPA UNDIKSHA TAHUN 2012

Pelatihan Pemanfaatan Software Geogebra untuk Menunjang Pencapaian Standar Kompetensi Guru Kelas SD di Kecamatan Buleleng

Oleh: Dr. I Komang Sudarma, S.Pd., M.Pd Dr. I Made Tegeh, S.Pd., M.Pd. Drs. I Wayan Romi Sudhita, M.Pd Drs. Ign. I Wayan Suwatra, M.Pd.

PEMBENAHAN MGMP GURU DIDAERAH 3T SALAH SATU CARA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DI DAERAH 3T

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS TINGGI KELOMPOK KOMPETENSI I

PELAKSANAAN PROGRAM PENINGKATAN MUTU GTK MELALUI KOMUNITAS GTK

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 42 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEAKSARAAN LANJUTAN

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU SD DI KEBENDESAAN MENGESTA

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 55 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR PENDIDIKAN GURU

KATA PENGANTAR. Malang, 29 Agustus 2016 Kepala, Dr. Sumarno NIP

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS. Pelatihan Pemanfaatan ICT dan Komputer untuk Pembuatan Perangkat Ajar Bagi Guru-Guru SD di Desa Peliatan

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

Program Peningkatan Kompetensi Guru Pembelajar

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

PENDALAMAN BIDANG STUDI DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI GURU-GURU SD DI KECAMATAN TABANAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

GURU PEMBELAJAR PEDOMAN PENJAMINAN MUTU

LAPORAN PENELITIAN ANALISIS EVALUASI KINERJA LULUSAN PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GEOGRAFI

PROPOSAL PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

LAPORAN AKHIR PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (P2M)

Petunjuk Teknis Pelaksanaan Moda Tatap Muka dan Moda Daring Waktu: 2 JP

PANDUAN PENGEMBANGAN DESA BINAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (UNDIKSHA) BERBASIS TRI HITA KARANA (THK)

PANDUAN PENELITIAN PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO TAHUN 2013

PELATIHAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM BIDANG STUDI SEJARAH BAGI MGMP SEJARAH DI KABUPATEN MAGELANG

PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN 2017

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan untuk menunjang kebutuhan-kebutuhan perusahaan agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

PANDUAN PELAKSANAAN PENILAIAN PROSES DAN HASIL BELAJAR IMPLEMENTASI KURIKULUM UNDIKSHA 2016

2. Akreditasi terhadap program dan satuan pendidikan dilakukan oleh lembaga mandiri yang berwenang sebagai bentuk akuntabilitas publik.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan profesional secara maksimal. Hal ini disebabkan karena guru

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DANA DIPA

Panduan PENILAIAN KINERJA GURU PAI TIM PENGEMBANG PKB-GPAI DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM TAHUN 2017

PERANGKAT MODUL PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN SEKOLAH DASAR KELAS AWAL KELOMPOK KOMPETENSI H

TERM OF REFERENCE (TOR) PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PPM) PROGRAM PASCASARJANA UNY TAHUN 2018

Laporan Seminar Nasional. Seminar Nasional Kebijakan Pendidikan Tinggi

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DAN KEPELOPORAN PEMUDA,

PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH ONLINE (KTI ONLINE) TAHUN 2009 BAB I PENDAHULUAN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

SERTIFIKASI GURU TAHUN 2016 BAHAN PENYEGARAN INSTRUKTUR PENDIDIKAN DAN LATIHAN PROFESI GURU

LAPORAN PPM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGUATAN PSIKOSOSIAL MELALUI PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI DAERAH RAWAN BENCANA. Oleh

STUDI TENTANG PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 11 MAKASSAR

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS

PANDUAN PENGABDIAN MASYARAKAT

UNIT PENJAMINAN MUTU FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI INDONESIA Vol. VI. No. 2 Tahun 2008 Hal

PEDOMAN PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2013

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah/madrasah (LPPKS)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEDOMAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT SEKOLAH VOKASI UNIVERSITAS DIPONEGORO

Pendidikan dan Latihan Pembelajaran Pecahan bagi Guru-Guru Sekolah Dasar Gugus V Kecamatan Kubu

PERANAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN *) Oleh: Dr. S. Eko Putro Widoyoko, M. Pd. **)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS

PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN KEMAMPUAN PROFESIONAL PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

PELATIHAN PENYUSUNAN INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU GURU SMP

Oleh : Desi Rusnita, S.Pd.SD

Transkripsi:

Laporan Akhir PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Pemantapan Materi Modul Pelatihan Guru Pembelajar bagi Guru-Guru SD Kelas Awal di Kecamatan Buleleng Oleh Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. NIP : 196208271989031001 Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si. NIP : 196805191993031001 Dr. I Made Sugiarta, M.Si. NIP : 196710201993031001 Dr. Ketut Agustini, S.Si., M.Si. NIP : 197408012000032001 Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Genesha dengan SPK Nomor : 790/UN48.15/PM/2017 Tanggal 10 April 2017 JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS MIPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA 2017

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PROGRAM PENGABDIAN PADA MASYARAKAT 1. Judul Proposal : Pemantapan Materi Modul Pelatihan Guru Pembelajar bagi Guru-Guru SD Kelas Awal di Kecamatan Buleleng 2. Ketua Tim Pengusul a. Nama Ketua b. NIP/NIDN c. Bidang Keahlian d. Jabatan/Pangkat/Golongan e. Jurusan/Fakultas f. Alamat Rumah/Telp 3. Jumlah Anggota Tim : 4 orang a. Identitas Anggota 1 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/ Gol. b. Identitas Anggota 2 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/ Gol. c. Identitas Anggota 3 - Nama Lengkap - NIP - Jabatan/Pangkat/ Gol. : Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd : 196208271989031001 : Pendidikan Matematika : Guru Besar/Pembina Utama Muda / IV c : Pendidikan Matematika/MIPA : BTN Banyuning Indah B.29 Singaraja : (0362) 24049 / - / : Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si. : 19680519 199303 1 001 : Lektor Kepala/Pembina Utama Muda / IV c : Dr. I Made Sugiarta, M.Si. : 196710201993031001 : Lektor Kepala/ Pembina Tingkat I / IV b : Dr. Ketut Agustini, S.Si., M.Si. : 196208271989031001 : Lektor Kepala/Pembina Utama / IV a 4. Lokasi Kegiatan : Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng - Bali 5. Jumlah Biaya yang Disetujui : Rp. 8.000.000 Mengetahui, Dekan Fakultas MIPA Undiksha Singaraja, 25 Oktober 2017 Ketua tim, Prof. Dr. I Nengah Suparta, M.Si. NIP. 19650711 199003 1003 Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. NIP. 19620827 198903 1001 Menyetujui Ketua LP2M Undiksha Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si NIP. 19620425199003 1002

Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas karunia-nya maka kegiatan dan laporan kegiatan P2M ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Kegiatan P2M ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian untuk memajukan pendidikan secara umum disamping juga sebagai wujud kewajiban untuk melaksanakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Melalui kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya kepada pihak-pihak berikut. 1. LP2M Undiksha yang telah memvasilitasi kami dalam menyediakan dana sehingga kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. 2. Kepala UPP Kecamatan Buleleng yang telah memfasilitasi pelaksanaan kegiatan ini. 3. Para Kepala SD se Kecamatan Buleleng yang telah memberikan izin kepada staf guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan ini. 4. Seluruh Guru SD Kelas Awal yang telah berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan ini. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang juga telah mendukung kegiatan pengabdian ini.semoga kegiatan pengabdian masyarakat ini bisa bermanfaat khususnya bagi Bapak/Ibu guru yang terlibat langsung dalam kegiatan ini sehingga harapan kita untuk meningkatkan mutu pendidikan bisa kita wujudkan. Singaraja, Oktober 2017 Tim Pelaksana iii

DAFTAR ISI Halaman Muka... Halaman Pengesahan... Kata Pengantar... Daftar Isi... Daftar Tabel... i ii iii iv v Bab I Pendahuluan... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Analisis Situasi... 3 1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah... 4 1.4 Tujuan Kegiatan... 5 1.5 Manfaat Kegiatan... 5 Bab II Metode Pelaksanaan... 7 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah... 7 2.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan... 8 2.3 Rancangan Evaluasi... 10 Bab III Hasil dan Pembahasan... 12 3.1 Hasil... 12 3.2 Pembahasan... 12 Bab IV Kesimpulan dan Saran... 16 4.1 Kesimpulan... 16 4.2 Saran... 16 Daftar Pustaka 17 Lampiran-Lampiran iv

DAFTAR TABEL Tabel 1. Sebaran Sasaran Guru Pembelajar... 2 Tabel 2. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan... 11 Tabel 3. Hasil Kegiatan Pemantapan Materi Modul PKB Guru Kelas Awal... 12 v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa kepemimpinan Anies Baswedan selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah dikembangkan suatu program yang disebut dengan Program Guru Pembelajar. Program Guru Pembelajar merupakan sebuah program yang mulai dilaksanakan oleh Kemdikbud dengan tujuan untuk meningkatkan kompetensi guru melalui pelatihan dengan 3 moda (model), yaitu: moda tatap muka, moda daring (online) dan moda kombinasi (campuran tatap muka dan daring). Guru Pembelajar merupakan salah satu bentuk pengembangan dan peningkatan kompetensi guru, di mana guru diharapkan dapat menunjukkan bahwa dirinya adalah seorang pembelajar yang aktif. Melalui program ini, diharapkan citra guru di mata masyarakat akan lebih meningkat. Untuk mengikuti salah satu moda pelatihan tersebut, kemdikbud telah mempersiapkan modulmodul pelatihan yang dikelompokkan menjadi 10 kelompok modul yang di dalamnya ada kompetensi profesional dan pedagogik yang harus dikuasai oleh peserta Guru Pembelajar setelah mengikuti kegiatan pelatihan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang digunakan untuk menetapkan kapan seorang guru harus mengikuti pelatihan moda tatap muka, moda daring (online) dan moda kombinasi. Kriteria tersebut ditentukan berdasarkan hasil Uji Kompetensi Guru (UKG) yang telah dilaksanakan secara serentak pada tahun 2015 baik untuk guru yang akan dipersiapkan untuk memperoleh sertifikat pendidik melalui jalur PLPG maupun bagi guru-guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Program Guru Pembelajar merupakan tindak lanjut pasca UKG yang telah dilaksanakan pada tahun 2015. Sampai saat ini, berdasarkan persepsi publik maupun fakta di lapangan, masih banyak kalangan yang meragukan kompetensi guru baik dalam bidang studi yang diajarkan maupun bidang lain yang mendukung terutama bidang didaktik dan metodik pembelajaran. Keraguan ini cukup beralasan karena didukung oleh hasil uji kompetensi yang menunjukkan 1

masih banyak guru yang belum mencapai standar kompetensi yang ditetapkan. Berdasarkan hasil UKG tahun 2015, Kemdikbud telah berhasil membuat pemetaan terhadap guru yang harus mengikuti program Guru Pembelajar seperti tertuang pada tabel berikut. Tabel 1. Sebaran Sasaran Guru Pembelajar Sumber : Kemdikbud 2016 Untuk Guru Jenjang SD, dari 1.389.859 yang mengikuti UKG, ada sebanyak 1339868 orang (96,40%) yang harus mengikuti Program Guru Pembelajar. Dari keseluruhan guru yang harus mengikuti pelatihan tersebut, sebanyak 548.201 (40,91%) yang harus mengikuti moda tatap muka, 450.555 (33,63%) harus mengikuti moda campuran dan sebanyak 341.112 (25,46%) harus mengikuti moda daring. Di samping hasil pemetaan seperti di atas, beberapa catatan yang terkait dengan hasil UKG tahun 2015 yang disampaikan Kemdikbud adalah sebagai berikut. 1. Hasil UKG 2015 sebenarnya cukup memprihatinkan karena mayoritas guru Indonesia masih mempunyai skor UKG yang lebih rendah dibanding standar minimal yang ditetapkan untuk tahun 2015 yaitu 55 yang merupakan angka SKM (Standar Kompetensi Minimal). Standar kompetensi minimal ini akan terus dinaikkan secara bertahap setiap tahunnya sehingga nantinya diharapkan menunjukkan peningkatan pula dari sisi kompetensi guru secara nyata di lapangan. 2

2. Sebanyak 305 kabupaten/kota (59%) yang berlokasi di luar Pulau Jawa menunjukkan skor UKG di bawah standar minimal 55. Ini tentu menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan kemajuan sektor pendidikan antara Pulau Jawa dengan daerah atau pulau-pulau lainnya di Indonesia. 3. Guru-guru yang berusia 41 tahun lebih mempunyai kecendrungan skor UKG yang menurun. Makin berumur sang guru, makin rendah skor UKG yang diperolehnya. 4. Pada kenyataannya, nilai UKG guru PNS sekolah negeri lebih rendah dibanding guru-guru sekolah swasta. 5. Yang cukup menggembirakan adalah guru-guru bersertifikasi mempunyai skor UKG lebih baik dibanding guru-guru yang belum memiliki sertifikat pendidik, baik untuk PNS, GTY, GTT, maupun Honor Daerah (Honda). 6. Guru-guru dengan kualifikasi pendidikan lebih tinggi mempunyai skor UKG lebih baik dibanding guru-guru dengan kualifikasi pendidikan yang lebih rendah. Melalui program Guru Pembelajar diharapkan para guru dapat meningkatkan kompetensinya. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, peran LPTK tidak bisa diabaikan karena LPTK mempunyai banyak sumber daya manusia berkualitas yang dapat ikut berperan serta misalnya melalui kegiatan pendampingan dalam upaya meningkatkan kompetensi guru tersebut. Jadi, harus ada upaya sinergis antara LPTK dengan Kemdikbud dalam upaya peningkatan kompetensi guru termasuk pula dalam program Guru Pembelajar. 1.2 Analisis Situasi Kecamatan Buleleng merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng. Secara geografis, posisi kecamatan Buleleng yang letaknya sangat dekat dengan pusat pemerintahan sangatlah menguntungkan karena berbagai akses dan fasilitas lebih mudah diperoleh. Walaupun demikian, karena wilayah kecamatan ini sangat luas, ada beberapa desa/kelurahan yang lokasinya tersebar hingga ke daerah pelosok di pedesaan. Posisi wilayah kecamatan yang letaknya dekat dengan pusat pemerintahan semestinya merupakan keuntungan khususnya bagi para guru Sekolah Dasar (SD) untuk mengakses berbagai aspek 3

yang terkait dengan peningkatan kompetensinya. Namun, kemungkinan kemudahan akses tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh guruguru tersebut terutama untuk menunjang peningkatan kompetensinya. Sebagai gambaran, saat ini ada sekitar 987 orang guru SD yang tersebar di 83 SD (77 Negeri dan 6 Swasta) yang dikelompokkan ke dalam 15 Gugus di kecamatan Buleleng. Sebagian besar dari mereka telah lulus sertifikasi dan telah mengantongi sertifikat pendidik. Namun ironisnya sebagian besar dari mereka hasil UKG nya belum memenuhi kriteria minimal khususnya bagi para guru di kelas awal (kelas 1, 2 dan 3). Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala UPP kecamatan Buleleng, hampir 75% guru-guru SD kelas awal di Kecamatan Buleleng memperoleh minimal 3 nilai merah dari 10 kelompok kompetensi yang ada. Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan oleh kemdikbud maka para guru tersebut harus mengikuti pelatihan pada minimal 3 modul dari 10 modul yang ada baik melalui moda tatap muka, moda daring ataupun moda kombinasi. 1.3 Identifikasi dan Perumusan Masalah Berdasarkan hasil analisis situasi, teridentifikasi beberapa permasalahan yang dihadapai oleh para guru yang harus mengikuti pelatihan guru pembelajar sebagai berikut. 1. Belum terlaksananya program Guru Pembelajar sesuai dengan jadwal yang ditetapkan akibat adanya pemotongan anggaran yang dilakukan oleh Kementerian Keuangan. 2. Walaupun pemerintah telah menentukan instruktur yang akan membantu para guru untuk mengikuti pelatihan moda tatap muka, moda daring ataupun moda kombinasi, tetapi para instruktur yang ditugaskan tersebut adalah teman sejawat lainnya walaupun sebelumnya telah diberi pelatihan. 3. Belum dilibatkannya para akademisi dari LPTK khususnya para dosen yang tentu diyakini memiliki kompetensi lebih yang dapat berperan aktif sebagai instruktur untuk membantu para guru dalam memahami materimateri yang ada pada modul pelatihan guru pembelajar. 4

Berdasarkan identifikasi permasalahan di atas maka permasalahan yang akan ditangani melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: tindakan konkret apa yang dapat dilakukan oleh para dosen Undiksha sebagai wujud kepedulian dan sinergitas dengan para guru SD kelas awal yang harus mengikuti pelatihan guru pembelajar untuk dapat membantu mereka dalam memahami materi modul yang harus dipelajarinya untuk dapat mencapai nilai UKG yang dipersyaratkan. 1.4 Tujuan Kegiatan Tujuan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini secara operasional diuraikan seperti berikut. a). Membantu para guru SD kelas awal yang harus mengikuti pelatihan Guru Pembelajar agar dapat memahami materi modul pelatihan dengan baik dalam upaya meningkatkan kompetensinya. b). Berperan serta aktif secara nyata dalam upaya meningkatkan kualitas guru SD kelas awal sehingga mampu mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. 1.5 Manfaat Kegiatan Program kegiatan yang dilaksanakan ini nantinya diharapkan memberikan manfaat seperti berikut. a) Bagi guru SD kelas awal di kecamatan Buleleng yang ikut terlibat dalam kegiatan ini dapat meningkatkan pemahamannya terhadap materi modul Guru Pembelajar yang harus diikutinya dalam upaya untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalnya. b) Bagi dosen pelaksana kegiatan, merupakan suatu wujud kepedulian dan kegiatan nyata dalam menunjang tugas pokok dalam upaya meningkatkan kompetensi guru SD kelas awal di kecamatan Buleleng. c) Bagi LP2M Undiksha Singaraja, dapat memperkuat jaringan kerjasama dengan pihak terkait sebagai media promosi dan tanggung jawab 5

kelembagaan dalam rangka menunjang program peningkatan mutu pendidikan. d) Bagi UPP Kecamatan Buleleng program ini dapat dijadikan suatu program sinergis-kolaboratif yang dapat digunakan sebagai wahana untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dan profesionalisme guru SD kelas awal. 6

BAB II METODE PELAKSANAAN 2.1 Kerangka Pemecahan Masalah Tujuan yang diangkat dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat ini adalah membantu para guru SD kelas awal yang harus mengikuti pelatihan Guru Pembelajar agar dapat memahami materi modul pelatihan dengan baik dalam upaya meningkatkan kompetensinya. Berangkat dari masalah yang dihadapi oleh para guru SD kelas awal di kecamatan Buleleng dan tujuan yang ingin dicapai melalui kegiatan pengabdian ini, maka alternatif pemecahan masalah yang dipandang tepat untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan cara tim harus terlibat langsung dalam program Guru Pembelajar tersebut. Keterlibatan tim dalam program Guru Pembelajar dilakukan melalui kegiatan pemberian pemantapan materi modul pelatihan Guru Pembelajar bagi para guru SD kelas awal. Agar kegiatan yang dirancang dapat berjalan dengan baik maka kerangka pemecahan masalah yang akan dilakukan perlu dipersiapkan secara lebih operasional melalui tahapan-tahapan sebagai berikut. a) Menetapkan jumlah peserta pelatihan dengan mengundang beberapa guru SD kelas awal di kecamatan Buleleng yang harus mengikuti program Guru Pembelajar, b) Memberikan pemantapan materi dengan melakukan pengkajian tuntas terhadap materi-materi yang terkait dengan kompetensi pedagogik yang ada pada kesepuluh modul pelatihan Guru Pembelajar serta materi-materi yang terkait dengan kompetensi profesional khususnya pada KK C, D, H, I, J. Khalayak Sasaran Sasaran kegiatan ini adalah para guru SD kelas awal di kecamatan Buleleng yang harus mengikuti pelatihan Guru Pembelajar secara moda daring 7

(online). Pemilihan guru sebagai peserta pelatihan ini dilakukan berdasarkan kriteria dan alasan-alasan berikut. a) Para guru SD kelas awal yang harus mengikuti pelatihan Guru Pembelajar secara moda daring kurang mendapat kesempatan untuk berdiskusi secara memadai karena mereka kemungkinan hanya bisa berdiskusi dengan mentornya saja dan itupun kemungkinan besar tidak bisa berlangsung secara optimal. b) Pemantapan materi yang dilakukan secara tatap muka akan memberi keleluasaan kepada para guru untuk mendiskusikan secara tuntas terhadap materi-materi pelatihan yang belum bisa dipahaminya dengan baik. Keterkaitan Kegiatan pelatihan yang diselenggarakan tidak terlepas dari adanya kerja sama antara komponen-komponen berikut. 1) UPP Kecamatan Buleleng sebagai perpanjangan tangan dari dinas pendidikan kabupaten/kota dalam hal penyampaian informasi dan sosialisasi kegitan serta memperoleh manfaat dalam menyediakan wadah bagi guru untuk mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan kompetensi para gurunya. 2) Organisasi guru-guru seperti KKG pada masing-masing gugus, yang berperan dalam mensosialisasikan kegiatan ini, serta memperoleh keuntungan sebagai suatu organisasi yang bertanggung jawab secara langsung dalam hal peningkatan kompetensi guru. 2.2 Metode Pelaksanaan Kegiatan Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra dan alternatif pemecahan masalah yang dipandang tepat untuk memecahkan masalah tersebut maka metode pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut. 1. Pemberian Informasi, tanya jawab, dan diskusi Kegiatan pelatihannya diawali dengan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kisi-kisi soal UKG pada masing-masing modul dan topik-topik 8

penting yang termuat dalam buku modul pelatihan bagi Guru Pembelajar. Kemudian kegiatannya dilanjutkan dengan tanya jawab dan diskusi. 2. Latihan individu/kelompok Untuk lebih memantapkan pemahaman guru terhadap materi yang ada pada modul pelatihan, para peserta diberikan tugas untuk menyelesaikan masalah atau studi kasus yang terkait dengan materi pada modul pelatihan. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan Rancangan mekanisme pelaksanaan kegiatan Pengabdian masyarakat ini terdiri dari 4 (empat) tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, dan refleksi. Kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas dari masingmasing tahapan adalah sebagai berikut. a. Perencanaan Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap perencanaan dapat diuraikan seperti berikut. 1. Melakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan pada sekolah mitra. Kegiatan sosialisasi dilakukan dalam bentuk koordinasi dengan Ka-UPP Kecamatan Buleleng, Kepala Sekolah Mitra terkait dengan program yang akan dilaksanakan serta penetapan guru yang akan menjadi peserta pelatihan. Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh Tim Pelaksana. 2. Mendata guru SD kelas awal yang ada di Kecamatan Buleleng yang harus mengikuti program Guru Pembelajar melalui moda daring. 3. Berdasarkan hasil identifikasi, hasil analisis permasalahan yang ada, hasil analisis kebutuhan, dan hasil pendataan calon peserta, selanjutnya disusun program pelatihan. 4. Mengundang peserta pelatihan. b. Tindakan Kegiatan yang dilakukan pada tahap implementasi program P2M adalah melaksanakan kegiatan pelatihan. Kegiatan ini dengan diawali dengan penyampaian informasi yang berkaitan dengan kisi-kisi soal UKG pada masingmasing modul dan topik-topik penting yang termuat dalam buku modul pelatihan 9

bagi Guru Pembelajar. Kemudian kegiatannya dilanjutkan dengan tanya jawab, diskusi dan latihan individu/kelompok. c. Observasi dan Evaluasi Observasi dilakukan terhadap proses pelaksanaan pelatihan. Yang menjadi objek observasi adalah: kendala-kendala, kekurangan-kekurangan, dan kelemahan-kelemahan yang muncul dalam proses pelaksanaan pelatihan. Evaluasi dilakukan terhadap tingkat kompetensi yang dicapai oleh peserta. Tingkat pencapaian kompetensinya akan diukur berdasarkan kemampuan peserta dalam menyelesaikan tugas maupun dalam menyelesaikan tes yang diberikan sesuai dengan materi pada masing-masing modul pelatihan. d. Refleksi Refleksi dilakukan terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan atau keberhasilan terhadap kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan dalam rangka menetapkan rekomendasi terhadap keberlangsungan atau pengembangan kegiatan-kegiatan berikutnya 2.3 Rancangan Evaluasi Untuk melihat keberhasilan pelaksanaan kegiatan perlu diadakan evaluasi. Evaluasi yang dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut. a) Evaluasi program, dilakukan sebelum dan setelah kegiatan dilaksanakan. Evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui apakah program kegiatan sudah sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. b) Evaluasi proses, dilakukan pada saat kegiatan dilaksanakan. Aspek yang dievaluasi adalah kehadiran dan aktivitas peserta dalam mengikuti pelatihan. Keberhasilan dapat dilihat dari kehadiran peserta yang mencapai lebih dari 85% dan aktivitasnya selama kegiatan tinggi. c) Evaluasi hasil, dilaksanakan pada akhir kegiatan. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan peserta dalam menyelesaikan tugas maupun dalam menyelesaikan tes yang diberikan sesuai dengan materi pada masing-masing modul pelatihan. 10

Secara spesifik aspek, teknik, instrumen serta kriteria evaluasi yang dilakukan dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel 2. Rancangan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan No Aspek Evaluasi Teknik Instrumen Kriteria 1 Program Kuisioner Angket/kuisioner Kesesuaian dengan tujuan 2 Proses pelaksanaan 3 Hasil Pelaksanaan (pencapaian kompetensi) Observasi - Daftar presensi - Lembar observasi - Kehadiran lebih dari 85% - Aktivitas peserta dalam kegiatan tinggi Penugasan Rubrik Kinerja Minimal 85% tugas yang diberikan dikerjakan dengan baik/benar Tes Tes Minimal 85% soal tes yang diberikan dijawab dengan benar 11

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Hasil Hasil dari kegiatan pengabdian yang dilaksanakan selama empat hari dapat dirangkum sebagai berikut. Tabel 3. Hasil Kegiatan Pemantapan Materi Modul PKB Guru Kelas Awal No Tanggal Hasil Kegiatan 1 23 September 2017 Pemantapan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi A Pemantapan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi B 2 24 September 2017 Pemantapan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi C Pemantapan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi D 3 30 September 2017 Pemantapan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi E dan F Pemantapan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi G dan H 4 1 Oktober 2017 Pemantapan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi I Pemantapan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi J Dari segi proses pelaksanaan seluruh peserta hadir selama kegiatan dan mereka cukup aktif berperan serta dalam kegiatan pelatihan. Dari tugas-tugas maupun tes yang diberikan, seluruh peserta bisa menyelesaikannya semua tugas dan tes dengan baik dengan tingkat pencapaian melebihi 85%. 3.1 Pembahasan Kegiatan pelatihan hari Pertama dilakukan pada tanggal 23 September 2017. Pada pertemuan pertama ini, yang menjadi nara sumber adalah Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. Pada pertemuan ini dilakukan kegiatan pelatihan untuk Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi A dan Materi Modul PKB 12

Kelas Awal Kelompok Kompetensi B. Pada Kelompok Kompetensi A hanya dibahas materi Pedagogik berupa Karakteristik & Pengembangan Potensi Peserta Didik (halaman 1-123) yang meliputi: KB 1. Perkembangan Peserta Didik, KB 2. Potensi Peserta Didik, KB 3. Perkembangan Fisik dan Motorik, KB 4. Perkembangan Kemampuan Intelektual, KB 5. Kecerdasan Emosional dan Perkembangan Sosial, KB 6. Perkembangan Moral dan Kecerdasan Spiritual serta KB 7. Identifikasi Kemampuan Awal dan Kesulitan Belajar. Sementara itu, untuk kompetensi Profesional berupa Penguasaan dan Keterampilan Berbahasa Indonesia tidak didiskusikan. Pada Kelompok Kompetensi B hanya didiskusikan materi untuk kompetensi Pedagogik (halaman 1-53) berupa Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran yang meliputi: KB 1. Teori Belajar dan KB 2. Prinsip- Prinsip Pembelajaran. Sementara itu, untuk materi kompetensi Profesional berupa Genre dan Apresiasi Sastra materinya tidak didiskusikan. Kegiatan hari kedua dilakukan pada 24 September 2017. Pada pertemuan kedua ini dilakukan kegiatan pelatihan untuk Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi C dan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi D. Untuk materi Kelompok Kompetensi Pedagogik Pengembangan dan Pelaksanaan Kurikulum Di Sekolah Dasar (halaman 1 69) yang menjadi nara sumbernya adalah Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. Materi pedagogik ini meliputi: Kb 1. Pengembangan Dan Pelaksanaan Kurikulum Di Sekolah Dasar dan Kb 2. Pengalaman Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar. Untuk kompetensi Profesional Kajian Bilangan dan Statistika Sekolah Dasar yang menjadi nara sumbernya adalah Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si. Materi pada Topik I Bilangan Cacah dan Operasinya (halaman 1-50) meliputi: Kb 1. Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Cacah, Kb 2. Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah serta Kb 3. Operasi Hitung Campuran Bilangan Cacah dan Pola Bilangan Sederhana. Materi pada Topik II (halaman 53-86) yang materinya meliputi: Kb 1. Lambang Pecahan Biasa dan Pecahan Campuran Serta Representasinya dalam Bentuk Gambar, Kb 2. Membandingkan Dua Pecahan, Kb 3. Menggunakan Gambar atau Representasi Lain secara Tepat untuk Menyelesaikan Masalah Matematika atau Masalah dalam Dunia Nyata yang Melibatkan Operasi Hitung. Untuk topik III Statistika (halaman 89-120) materinya meliputi: Kb 1. Membaca, 13

Mendeskripsikan, dan Menginterpretasikan Data dalam Tabel dan Diagram Batang dan Kb 2. Menentukan Rata-Rata, Median dan Modus. Pelatihan hari ketiga dilakukan pada 30 September 2017 dengan membahas materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi E dan F serta Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi G dan H. Untuk Kelompok Kompetensi E hanya didiskusikan pada aspek Pedagogik Penilaian Proses dan Hasil Belajar (Hal 1 111) yang mencakup: KP 1. Konsep Penilaian Pembelajaran, KP 2. Prosedur dan Teknik Penilaian Pembelajaran, KP. 3 Pengembangan Instrumen Penilaian Pembelajaran, KP. 4 Analisis Instrumen Penilaian Pembelajaran. Yang menjadi Nara Sumbernya adalah Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. Untuk Kelompok Kompetensi F juga didiskusikan hanya pada aspek Pedagogik Komunikasi Efektif (halaman 1 103) dengan nara sumber: Dr. Ketut Agustini, S.Si. Materi-Materi yang didiskusikan meliputi: KP 1. Jenis-Jenis Komunikasi dalam Pembelajaran Sekolah Dasar, KP 2. Memilih Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran Sekolah Dasar, KP 3. Penerapan Strategi Komunikasi yang Efektif dalam Pembelajaran Sekolah Dasar. Untuk Kelompok Kompetensi G dan H hanya didiskusikan pada aspek Pedagogik saja yaitu: Perancangan Pembelajaran yang Mendidik (halam 1 87) pada KK G dan Pemanfaatan Hasil Penilaian Pembelajaran (halaman 1 63) pada KK H. Yang menjadi nara sumber pada kegiatan ini adalah Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. Materi yang dibahas pada KK G meliputi: KP 1. Komponen Perencanaan Pembelajaran dan Penggunaan Sumber Belajar atau Media dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar, KP 2. Penyusunan Rancangan Pembelajaran di SD/MI dengan Mengembangkan Nilai-Nilai Karakter, dan KP 3. Pelaksanaan Pembelajaran di SD/MI dengan Mengintegrasikan Nilai-Nilai Karakter. Sementara itu, materi yang dibahas pada KK H meliputi: KP 1. Pemanfaatan Hasil Penilaian Pembelajaran, dan KP 2. Laporan Hasil Penilaian Pembelajaran. Kegiatan hari keempat dilakukan pada 1 Oktober 2017. Pada hari terakhir ini dilakukan kegiatan pelatihan untuk Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi I dan Materi Modul PKB Kelas Awal Kelompok Kompetensi J. Untuk KK I pada aspek Pedagogik dibahas masalah Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran di Sekolah Dasar (halaman 1 83) yang meliputi: KP 1. TIK dan 14

Pemanfaatannya untuk Penyiapan Perangkat Pembelajaran, KP 2. Pemanfaatan TIK sebagai Media Pembelajaran SD. Sementara itu pada aspek Profesional dibahas tentang TIK untuk Pengembangan Diri Guru (halaman 1 109) yang meliputi: KP 1. Pemanfaatan TIK untuk Komunikasi, KP 2. Pemanfaatan TIK untuk Pengembangan Diri. Yang menjadi nara sumber kegiatan ini adalah Dr. Ketut Agustini, S.Si. Untuk KK J pada aspek Pedagogik dibahas materi Refleksi Pembelajaran dan Tindak Lanjutnya Melalui PTK (1-43) yang meliputi: KP 1. Melaksanakan Refleksi Pembelajaran, KP 2. Menindaklanjuti Refleksi Pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas. Sementara itu, pada aspek Profesional dibahas tentang Pengembangan Keprofesian Melalui Tindakan Reflektif (halaman 1-30) yang meliputi: KP 1. Melaksanakan Refleksi Pembelajaran dan KP 2. Memanfaatkan Refleksi Pembelajaran untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. Yang menjadi nara sumber kegiatan ini adalah Dr. I Putu Wisna Ariawan, M.Si. 15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4. 1 Kesimpulan Kegiatan pelatihan yang diberikan selama empat hari kepada guru SD Kelas awal di kecamatan Buleleng dirasakan oleh para guru peserta sangat membantu dalam memahami materi modul pelatihan utamanya pada beberapa materi aspek pedagogik. Dari segi proses pelaksanaan seluruh peserta hadir selama kegiatan dan mereka cukup aktif berperan serta dalam kegiatan pelatihan. Dari tugas-tugas maupun tes yang diberikan, seluruh peserta bisa menyelesaikan semua tugas dan tes dengan baik dengan tingkat pencapaian melebihi 85%. 4.2 Saran Kegiatan pelatihan seperti ini dirasakan sangat bermanfaat. Oleh karena itu, sebagai bentuk pemantapan agar kegiatan yang telah diikuti bisa berhasil guna maka dalam kegiatan KKG di masing-masing gugus materi-materi ataupun pengalaman-pengalaman belajar baru yang diperoleh dalam pelatihan perlu di sharing dengan rekan sejawat. 16

Daftar Pustaka Aksoy, Y., Bayazit, İ., dan D. Soybaş. 2010. The Effects of GeoGebra in Conjectures and Proofs. First North American GeoGebra Conference, Ithaca, New York, 27-28 July 2010: 190-195. Indrawan, A. 2015. Anies: Guru Indonesia adalah Pembelajar, diakses dari : http//www.republika.co.id/berita/pendidikan/eduaction/15/11/25/nydkxi36 5-anies-guru-indonesia-adalah-pembelajar. Kunandar. 2007. Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. PPPPTK, VEDC-Malang. 2016. diakses dari: http://www.vedcmalang.com/ hasil_workshop_penyempurnaan%20_modul_%20guru_pembelajar/lamp %203_Guru%20Pembelajar.pdf Setiana, D. S. 2015. Pengembangan LPTK sebagai tugas matakuliah Kajian Kurikulum Matematika. Pascasarjana, UNY. Sudrajat, A. 2013. Pendekatan Saintifik Ilmiah dalam Proses Pembelajaran. (online),(https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2013/07/18/pendekatansai ntifikilmiah-dalam-proses-pembelajaran,diakses tanggal 26 Oktober 2016. Suyanto & Jihad, A. 2013. Menjadi Guru Profesional: Strategi meningkatkan kualifikasi dan kualitas Guru di Era Global. Jakarta: Erlangga. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Usman, M., U. 2006. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Widodo, H. 2015. Potret Pendidikan Di Indonesia Dan Kesiapannya Dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asia (Mea). Cendekia. Vol. 13 (2), 293-307. 17

Lampiran Foto Kegiatan 1

2

3

4

5

6