LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS"

Transkripsi

1 LAPORAN AKHIR P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA GURU-GURU SD DI DESA PANJI Oleh: dr. Ni Made Sri Dewi Lestari, S.Ked.,M.Kes / NIP dr. Adnyana Putra, S.Ked.,M.Kes / NIP dr. I Made Kusuma Wijaya, S.Ked.,M.Kes / NIP dr. Made Suadnyani Pasek, S.Ked.,M.Kes / NIP JURUSAN PENJASKESREK FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA SINGARAJA 2017

2 PRAKATA

3 Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-nya kemajuan pengabdian yang berjudul laporan PELATIHAN SENAM OTAK KEPADA GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI DESA PANJI dapat diselesaikan dengan baik, walaupun mengalami berbagai hambatan, cobaan dan hal-hal lain yang harus penulis pecahkan dalam penulisan laporan ini. Namun, berkat dorongan, bimbingan, arahan serta bantuan berbagai pihak semua hambatan tersebut dapat terlewatkan. Laporan pengabdian ini disusun sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban atas disetujuinya proposal yang penulis ajukan sebelumnya untuk dibiayai melalui dana DIPA. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat, penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: 1. Prof. Dr. I Gede Astra Wesnawa, M.Si, selaku Kepala LP3M Universitas Pendidikan Ganesha Universitas Pendidikan Ganesha yang telah memberikan peneliti kesempatan untuk mengajukan proposal ini 2. I Ketut Budaya Astra, S.Pd.,M.Or, selaku Dekan FOK, Universitas Pendidikan Ganesha yang telah memberikan motivasi kepada penulis 3. Pihak lain yang banyak membantu hingga pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik Penulis menyadari bahwa penulisan laporan pengabdian ini jauh dari sempurna, namun demikian penulis berharap semoga karya yang sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan bagi perkembangan kelimuan. Singaraja, Oktober 2017 Penulis DAFTAR ISI Halaman

4 Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Daftar Isi... iii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Analisis Situasi... 1 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 2 C.Tujuan dan Manfaat Kegiatan... 2 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 3 BAB III METODE PELAKSANAAN... 5 A. Kerangka Pemecahan Masalah... 5 B. Metote Kegiatan... 5 C. Peserta P2M... 6 D. Rancangan Evaluasi... 6 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 7 A. Hasil... 7 B. Pembahasan... 7 BAB V PENUTUP... 8 A.Simpulan... 8 B. Saran... 8 DAPTAR PUSTAKA... 9 Lampiran-Lampiran BAB I

5 PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Desa Panji merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng. Disini terdapat enam SD yaitu SD 1 Panji, SD 2 Panji, SD 3 Panji, SD 4 Panji, SD 5 Panji, dan SD 6 Panji. Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap beberapa orang guru (SD 2, 4 dan 6 Panji), dikatakan bahwa mereka masih mengalami kendala dalam proses belajar mengajar yang tercermin dari hasil belajar siswa yang sebagian besar masih kurang. Rata rata 50 % siswa masih belum tuntas. Masalah yang ditemukan pada setiap anak tidaklah sama, ada yang konsentrasi belajarnya kurang dimana siswa tidak melihat ataupun mendengarkan penjelasan guru dengan baik dan sering dilihat siswa melamun, mengantuk, dan ada yang ngobrol. Ada juga yang daya ingatnya kurang karena mereka tidak mampu mengulang apa yang baru dijelaskan gurunya atau menghafal apa yang ditugaskan. Di samping itu siswa juga tidak mampu dalam mengekspresikan diri sendiri dan kurang aktif dalam proses belajar mengajar. Siswa kelas 1 dan 2 juga masih ada yang belum bisa membaca dan berhitung. Selain permasalahan pada siswa, para guru juga menyadari tuntutan kurikulum saat ini belum didukung sepenuhnya oleh sarana dan prasarana serta sumber daya manusianya. Mereka mengaku kurangnya ada bentuk pelatihan- pelatihan yang ditujukan kepada guru-guru SD khususnya di Panji menyebabkan kurangnya informasi dan ketrampilan guru mengenai hal baru yang berhubungan dengan pendidikan. Termasuk mengenai senam otak, mereka mengaku belum melaksanankan di sekolahnya karena belum pernah mendapatkan pelatihannya. Menyadari keberadaan kami dari Fakultas Olahraga dan Kesehatan Undiksha, mereka sangat antusias dan mengharapkan kami dapat memberikan pelatihan senam otak kepada guru-guru SD yang ada di Desa Panji. Berdasarkan uraian tersebut, maka yang akan dilaksanakan dalam Pengabdian Kepada Masyarakat ini adalah pelatihan pada guru guru SD. Pelatihan ini meliputi pelatihan senam kesegaran otak yang dapat diaplikasikan pada siswa-siswinya dalam upaya mengatasi masalah belajar anak sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

6 B. Identifikasi dan Perumusan Masalah Beberapa permasalahan yang diidentifikasi antara lain: Hasil belajar siswa kurang Konsentrasi belajar siswa kurang Kurangnya pengetahuan guru mengenai senam otak Adapun yang menjadi rumusan masalah adalah : Bagaimanakah pengetahuan dan keterampilan guru guru SD di Desa Panji mengenai senam otak setelah mendapatkan pelatihan senam otak? C. Tujuan dan Manfaat 1) Tujuan Kegiatan Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan guru-guru mengenai Senam Otak yang kemudian dilaksanakan di sekolah masing masing bersama-sama dengan anak didiknya secara berkelanjutan sehingga dapat mengatasi masalah belajar anak. 2) Manfaat Kegiatan Melalui pelatihan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada peserta berupa: Menambah wawasan, pengetahuan dan ketrampilan guru mengenai senam otak Menambah kreativitas guru dalam proses pembelajaran Dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan Dapat meningkatkan semangat dan konsentrasi siswa dalam belajar BAB II TINJAUAN PUSTAKA Senam otak / brain gym adalah serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan dan digunakan oleh para murid di Educational Kinesiology (Edu-K) untuk meningkatkan kemampuan belajar mereka dengan menggunakan keseluruhan otak. Senam otak merupakan serangkaian gerak yang terdiri dari 26 gerakan yang dapat menunjang

7 kerjasama antara otak bagian kiri dan kanan. Gerakan-gerakan ini membuat segala macam pelajaran menjadi lebih mudah, dan terutama sangat bermanfaat bagi kemampuan akademik. Kata education berasal dari kata latin educare yang artinya menarik keluar. Kinesiology berasal dari bahasa Yunani kinesis yang artinya gerakan. Educational Kinesiology adalah suatu sistem yang dapat mengubah semua pelajar, umur berapa saja, dengan cara menarik keluar atau menampilkan potensi yang terkunci di dalam tubuhnya, melalui gerakan-gerakan sederhana yang memungkinkan orang menguasai bagian otak yang semula terkunci tersebut (Paul & Gail, 2002). Senam otak bisa dilakukan sesudah peroses pembelajaran ataupun sebelum proses pembelajaran. Namun pemberian senam otak akan lebih baik bila dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran sehingga dapat menyegarkan fisik dan pikiran siswa setelah menjalani proses pembelajaran yang membutuhkan konsentrasi tinggi yang mengakibatkan kelelahan pada otak (Prihastuti, 2009). Banyak manfaat yang diperoleh dari senam otak. Gerakan-gerakan ringan dengan permainan melalui olah tangan dan kaki dapat memberikan rangsangan atau stimulus pada otak. Gerakan yang menghasilkan stimulus itulah yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif (kewaspadaan, konsentrasi, kecepatan, persepsi, belajar, memori, pemecahan masalah dan kreativitas), menyelaraskan kemampuan beraktivitas dan berpikir pada saat yang bersamaan, meningkatkan keseimbangan atau harmonisasi antara kontrol emosi dan logika, mengoptimalkan fungsi kinerja panca indera, menjaga kelenturan dan keseimbangan tubuh. Proses belajar, berpikir, kreatifitas dan kecerdasan sesungguhnya tidak hanya melibatkan otak tetapi juga seluruh tubuh. Sensasi, gerakan, emosi dan fungsi integrasi otak semua bersumber pada tubuh kita. Oleh karena itu diperlukan suatu sistem yang bisa menghubungkan akal (mind) dan tubuh (body). Senam otak merupakan kumpulan gerakan-gerakan sederhana yang bertujuan menghubungkan atau menyatukan akal dan tubuh. Senam otak merupakan serangkaian gerak sederhana yang menyenangkan yang dilakukan guna mengoptimalkan fungsi otak kiri dan kanan. Senam otak ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan belajar siswa sehingga saat ini banyak sekolah sekolah yang sudah mulai melakukan kegiatan senam otak sebelum memulai pelajaran karena selain meningkatkan kemampuan belajar, senam otak ini juga dapat meningkatkan konsentrasi dan semangat belajar siswa di sekolah (Sularyo, 2002). Di sekolah Senam otak akan bermanfaat untuk meningkatkan kreativitas guru dalam menciptakan suasana belajar yang lebih menyenangkan; mengurangi

8 ketegangan-ketegangan siswa dalam proses belajar; membantu siswa untuk memanfaatkan seluruh potensi belajar alamiah melalui gerakan tubuh dan sentuhansentuhan; meningkatkan kecakapan anak dalam belajar membaca, menulis, berpikir dan kesadaran diri; dan membantu siswa yang mengalami hambatan belajar serta meningkatkan derajat kesehatan yang prima secara sederhana dan alamiah (Paul & Gail, 2002). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Puji Leksono (2009), didapatkan hasil bahwa ada peningkatan daya ingat jangka pendek pada anak setelah mendapatkan senam otak yang dilakukan 3 kali seminggu selama 2 bulan. Selain itu Prihastuti (2009) juga mendapakan hasil adanya peningkatan kemampuan berhitung pada anak sekolah dasar setelah melakukan senam otak. Lailatul (2011) juga menemukan bahwa ada peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V setelah melakukan senam otak. Rizky, Z. (2013) menemukan efektivitas brain gym terhadap peningkatan kemampuan berbahasa anak. BAB III METODE PELAKSANAAN A. Kerangka Pemecahan Masalah 1. Melakukan observasi dan wawancara ke lapangan untuk mengumpulkan permasalahan yang dihadapi para guru SD di Desa Panji dalam melaksanakan proses pembelajaran. 2. Mengadakan penjajagan untuk malakukan kerjasama dengan KUPP dan Kepala Sekolah SD di Desa Panji.

9 3. Melaksanakan kegiatan dalam bentuk Pelatihan Senam Otak (Brain Gym) Pada Guru-Guru SD di Desa Panji 4. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat 5. Membuat laporan penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat B. Metode Pelaksanaan Metode yang dipergunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah: 1. Metode ceramah yaitu untuk menyampaikan materi tentang senam otak 2. Metode praktek atau demonstrasi yaitu untuk mendemonstrasikan tekniktenik gerakan senam kesegaran otak yang benar kepada para peserta sehingga para peserta dapat dengan mudah melihat dan menirukan gerakan-gerakan yang benar. 3. Metode diskusi yaitu untuk mendiskusikan kembali materi yang telah disampaikan sehingga terjadi interaksi timbal balik antara para peserta dengan peserta dan antara peserta dengan pelatih. 4. Metode pelatihan dengan pendekatan modelling yaitu dengan penerapan metode pelatihan ini para peserta dapat secara langsung mengikuti pelatihan senam otak dengan menirukan model. 5. Metode pendampingan yang dilaksanakan dengan melakukan pendampingan ke masing-masing sekolah tentang pelaksanaan senam otak. C. Peserta P2m Guru- guru SD Desa Panji yang berjumlah 12 orang serta siswa-siswi SD yang berjumlah 12 orang. Total peserta berjumlah 24 orang D. Rancangan Evaluasi Keberhasilan penyelenggaraan kegiatan pengabdian masyarakat ini dapat dilihat dari hasil evaluasi sepanjang pelaksanaan kegiatan yaitu ketekunan para peserta untuk mengikuti pelatihan dari awal sampai acara berakhir dan keaktifan peserta bertanya selama diskusi. Evaluasi juga dilakukan untuk melihat tingkat penguasaan gerakan senam otak peserta dengan cara menyuruh mereka memperagakan gerakan tersebut secara berkelompok. Hal ini dilakukan setelah pelatihan dilaksanakan. Kegiatan pelatihan dinyatakan berhasil apabila seluruh peserta dapat memperagakan gerakan

10 senam otak dengan baik dan benar meskipun tingkat penguasaan gerakan secara keseluruhan ± 50 %. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Sesuai dengan permasalahan yang dihadapi oleh para guru SD di Desa Panji dalam proses pembelajaran, maka kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan Senam Otak (Brain Gym) Pada Guru-Guru SD Desa Panji. Pelatihan ini dilaksanakan tanggal 25 Agustus 2017 di lapangan Bhuana Kerta Desa Panji. Materi tentang senam otak disampaikan oleh ketua tim pelaksana dan instruktur senam Ni Putu Dwi Sucita Dartini,S.Pd.,M.Pd. Adapun mekanisme dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat tersebut adalah sebagai berikut: a). Tahap perencanaan kegiatan 1. Melaksanakan pertemuan dengan panitia pelaksana untuk membahas perihal: a. Koordinasi tim pelaksanaan kegitan P2M b. Perencanaan Teknik Pelaksanaan Pengabdian Pada Masyarakat

11 c. Penetapan peserta yang akan mengikuti kegiatan pelatihan d. Penetapan Narasumber e. Penetapan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan p2m f. Persiapan Pembagian Tugas (Kepanitian) 2. Mengumpulkan dokumen dan arsip. 3. Mempersiapkan bahan-bahan serta peralatan dalam pelatihan 4. Melaksanakan P2M. 5. Merumuskan hasil P2M untuk dijadikan dasar meningkatkan mutu pengabdian masyarakat b). Tahap pelaksanaan kegiatan Adapun tahapan-tahapan yang dilaksanakan dalam kegiatan pelatihan ini adalah sebagai berikut : 1. Registrasi Peserta 2. Pembukaan yang didahului dengan doa kemudian laporan Ketua Panitia P2M dan sambutan KUPP Kecamatan Sukasada yang sekaligus membuka acara. Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan kudapan 3. Penyajian Materi 4. Pelatihan senam otak yang dipandu oleh instruktur. 5. Istirahat makan siang 6. Melanjutkan praktik senam oleh peserta 7. Setelah menyelesaikan seluruh sesi pelatihan kemudian acara ditutup oleh ketua panitia P2M Selama kegiatan, peserta terlihat sangat antusias mengikuti acara P2M. Hal ini terbukti dari tidak ada peserta yang izin selama kegiatan berlangsung. Praktik senam otak dilakukan dengan beberapa kali pengulangan yang dipandu oleh instruktur agar peserta dapat benar-benar melakukan tiap gerakan dengan baik dan benar. Bagi para guru mereka setidaknya dapat menguasai 50 % gerakan senam otak yang lengkap sedangkan para siswa menguasai 75 % gerakan senam otak yang lengkap dan menguasai 100% gerakan senam otak untuk di dalam kelas. B. Pembahasan Selama kegiatan berlangsung, seluruh peserta terutama para siswa sangat semangat dan tidak mengaku lelah. Senam otak yang diberikan oleh instruktur ada dua versi yaitu versi lengkap untuk dilaksanakan di lapangan dan versi singkat yang bisa diterapkan di dalam

12 kelas. Sebelum mempraktikkan senam, peserta diajarkan masing-masing gerakan terlebih dahulu agar nantinya tidak mengalami kesulitan. Selama kegiatan pelatihan berlangsung,ada beberapa orang guru dan murid yang masih mengalami kesulitan dalam melakukan gerakan senam, namun setelah dibimbing mereka akhirnya dapat melakukannya dengan baik. Senam otak versi lengkap gerakannya cukup panjang sehingga para guru mengaku tidak dapat menghapal keseluruhan gerak pada saat itu. Namun mereka sudah diberikan video senamnya agar bisa terus dipraktikkan di sekolah mereka masing-masing bersama guru dan siswa lainnya. Begitu pula dengan peserta siswa, mereka belum dapat menghafal urutan gerak senam sampai akhir. Sedangkan untuk senam otak versi singkat mereka dapat melakukannya dengan baik dan bersemangat. BAB V PENUTUP A. Simpulan Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang berupa Pelatihan Senam Otak (Brain Gym) Pada Guru-Guru SD Desa Panji dapat ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan kegiatan p2m tersebut telah berjalan dengan baik yang dapat diketahui dari hasil yaitu terbentuknya keterampilan para guru tentang senam otak. B. Saran Berdasarkan pelatihan yang telah dilaksanakan pada para guru, ada beberapa saran yang dapat dipertimbangkan: 1. Guru hendaknya mengetahui tentang manfaat senam otak

13 2. Setelah pelaksanaan pelatihan diharapkan guru dan siswa mempraktikkannya di sekolah masing-masing secara berkelanjutan untuk melatih guru dan siswa lainnya 3. Setelah menguasai senam otak diharapkan para guru lebih kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Ayinosa Brain Gym (Senam Otak). Diperoleh dari Diakses tanggal 10 September Djono, Chosiyah, Syamsuri. (2001). Bimbingan Dan Konseling Belajar.Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Dennison, P., Gail, E Buku Panduan Lengkap Brain Gym. Jakarta : Gramedia Leksono, P Pengaruh Senam Otak Terhadap Memori Jangka Pendek Anak. Prihastuti. (2009). Pengaruh Brain Gym terhadap Peningkatan kecakapan Berhitung siswa Sekolah Dasar. Diperoleh dari Diakses tanggal 10 September Rizky, Z efektivitas brain gym terhadap peningkatan kemampuan berbahasa anak. unnes,ac.id/sju/index.php/dcp. Diakses tanggal 11 September 2014.

14 Suneki, S Senam Otak Untuk Mengatasi Masalah Belajar Anak. founders.html. Diakses tanggal 11 September Sularyo,S Senam Otak. Sari Pediatri, Vol. 4, No. 1, Juni Lampiran 1. Log Book Pelatihan Senam Otak Pada Guru-guru SD Desa Panji N o Tanggal Kegiatan 5 Mei Juni Juli Agustus Agustus Agustus 2017 Revisi Proposal pengabdian pada masyarakat. Membeli bahan habis pakai persiapan kegiatan P2M. Koordinasi dengan KUPP Sukasada. Koordinasi dengan instruktur terkait pelaksanaan P2M Mempersiapkan Surat Menyurat Perjalanan membawa surat undangan keseluruh SD di Desa Agustus Agustus 2017 Panji Memperbanyak makalah Pembelian/pemesanan konsumsi (snack dan makan siang) bagi 9 24 Agustus 2017 peserta dan panitia pelatihan Peminjaman tempat, perlengkapan pelatihan, berupa: LCD, Laptop, Kursi,sound 25 Agustus 2017 Pelaksanaan kegiatan P2M 31 Agustus 2017 Membuat laporan kemajuan 70% P2M 8 dan 15 Melakukan evaluasi keberlanjutan program ke sekolah-sekolah

15 14 September Oktober 2017 Lampiran 2 Dokumentasi kegiatan Menyusun laporan P2M dan membuat artikel P2M

16

17

18

LAPORAN P2M Penerapan Ipteks

LAPORAN P2M Penerapan Ipteks LAPORAN P2M Penerapan Ipteks PELATIHAN SENAM OTAK (BRAIN GYM) PADA GURU-GURU SD SE-KECAMATAN KERAMBITAN GUNA MENGATASI MASALAH BELAJAR ANAK Oleh: dr. Ni Made Sri Dewi Lestari, S.Ked.,M.Kes / NIP 198207022008122002

Lebih terperinci

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT

PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT LAPORAN P2M PELATIHAN PENGISIAN KARTU PENGAWAS MINUM OBAT DAN PENEMUAN KASUS SUSPECT TUBERKULOSIS PADA KADER KESEHATAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BULELENG I TAHUN 2014 Oleh: dr. Made Suadnyani Pasek, S.Ked.,M.Kes/0021088103

Lebih terperinci

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada

Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Penguatan Materi dan Pembelajarannya Bagi Guru-guru SD di Gugus II Kec. Sukasada Oleh: Drs. I Made Suarjana, M.Pd. (Ketua) NIP. 196012311986031022 I Gede Margunayasa, S.Pd.,M.Pd.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAAN PENGGUNAAN IC 555 UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU FISIKA SMP DAN SMA PEMBINA EKSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Luh Putu Budi

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan 1 EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN DAYA INGAT JANGKA PENDEK PADA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : UNTARI RETNO WULAN F 100060052

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG BILANGAN SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : EVELIN

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan Perangkat Pembelajaran Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dalam Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Sekolah

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PADA ANAK SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan Oleh : ARYATI NURYANA F 100060066 FAKULTAS

Lebih terperinci

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt

Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Peningkatan Kemampuan Guru dalam Membuat Perencanaan, Penerapan, dan Penilaian berbasis Kurikulum 2013 di Gugus 1, 2, 3 Kecamatan Seririt Oleh: Ketua Tim Pengusul Dra. Ni

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN GURU SMP DAN SMA PEMBINA ESKTRAKURIKULER ELEKTRONIKA DI KECAMATAN BULELENG DAN SUKASADA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN GURU PEMBINA ELSTRAKURIKULER ELEKTRONIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu aspek yang mendukung siswa untuk mencapai prestasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Konsentrasi adalah pemusatan fungsi jiwa terhadap suatu objek seperti konsentrasi pikiran, perhatian dan sebagainya (Djamarah, 2008). Slameto (2003) mengungkapkan konsentrasi

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU SD DI WILAYAH GUGUS VIII KECAMATAN ABIANSEMAL BADUNG OLEH NI MADE RAI WISUDARIANI, S.Pd.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa, dan memiliki

BAB I PENDAHULUAN. juga secara fisiologis lebih rentan dibandingkan orang dewasa, dan memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang rentan karena perkembangan kompleks yang terjadi di setiap tahap masa kanak-kanak dan masa remaja. Lebih jauh, anak juga secara fisiologis

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL Oleh: Dr. Hastuti, M.Si. Nurhadi, M.Si. Sriadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dennison (2002) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak

BAB I PENDAHULUAN. Dennison (2002) mengatakan bahwa Brain Gym adalah serangkaian gerak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Senam sangat erat kaitannya dengan gerakan. Setiap hari, tubuh manusia pasti selalu bergerak walau hanya sebentar. Limbangan (2012) mengungkapkan bahwa ketika manusia

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 2 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK PELATIHAAN PENGGUNAAN KIT LISTRIK BAGI GURU IPA SMP/MTS NEGERI DAN SWASTA DI KECAMATAN BULELENG Oleh Dewi Oktofa Rahmawati, S.Si., M.Si./ 0010127001 Luh Putu Budi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan

BAB I PENDAHULUAN. System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Otak atau encephalon adalah pusat sistem saraf/ CNS (Central Nervous System) pada vertebrata dan banyak invertebrata lainnya.otak mengatur dan mengkoordinir

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR P2M Penerapan Ipteks

LAPORAN AKHIR P2M Penerapan Ipteks LAPORAN AKHIR P2M Penerapan Ipteks PENYEGARAN TEORI DAN METODE MELATIH FISIK BAGI GURU PENJASORKES SEKOLAH DASAR SE-KABUPATEN BADUNG Oleh: Dr. I Ketut Sudiana,S.Pd.,M.Kes (Ketua) NIDN: 0027056705 Gede

Lebih terperinci

LAPORAN P2M. Dibiayai dari dana DIPA UNDIKSHA, Nomor : Oleh:

LAPORAN P2M. Dibiayai dari dana DIPA UNDIKSHA, Nomor : Oleh: LAPORAN P2M PELATIHAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DALAM UPAYA PENINGKATAN STATUS GIZI BALITA BAGI BIDAN DESA DAN KADER POSYANDU DI KELURAHAN KAMPUNG KAJANAN, KECAMATAN BULELENG TAHUN 2014 Oleh: dr. Made Kurnia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan pendidikan nasional yang ingin dicapai telah ditetapkan dalam Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA JUDUL Pelatihan dan Pendampingan Penyusunan RPP Bermuatan Kebudayaan Lokal dan Pendidikan Karakter Bangsa Untuk Guru-Guru Sekolah Dasar di Gugus II Kecamatan Tejakula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini merupakan anak yang memiliki masa keemasan bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Anak usia dini merupakan anak yang memiliki masa keemasan bagi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak usia dini merupakan anak yang memiliki masa keemasan bagi perkembangan fisik dan mental anak tersebut. Pada masa ini, anak sangat sensitive menerima segala pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI

BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI BAB I PENDAHULUAN A. ANALISIS SITUASI Kegiatan pembelajaran Bahasa Jawa di SMK ABDI NEGARA Muntilan menurut praktikan sudah berjalan dengan baik, akan tetapi kegiatan mengajar tersebut akan lebih bagus

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER

PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER PENERAPAN METODE PERMAINAN LARI SAMBUNG MATA PELAJARAN PENJASKES UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 2 A SDN TANGGUL KULON 03 JEMBER Sularmi 40 Abstrak. Pendidikan jasmani merupakan bagian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. mandiri ilmu yang dipelajarinya. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam kehidupan manusia. Melalui pendidikan kita mentrasfer pengetahuan dan keterampilan kepada peserta didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN PURWOREJO SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU Oleh: Nurhadi,

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN Judul PkM:

LAPORAN KEGIATAN. PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN Judul PkM: LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (PkM) TAHUN ANGGARAN 2014 Judul PkM: PELATIHAN PEMBELAJARAN AKTIVITAS LUAR KELAS BAGI GURU PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR Oleh: F. Suharjana, M.Pd. Sriawan, M.Kes.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, dikarenakan anak usia sekolah sebagai generasi penerus dan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, dikarenakan anak usia sekolah sebagai generasi penerus dan BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia sekolah merupakan investasi bangsa, dikarenakan anak usia sekolah sebagai generasi penerus dan menentukan kualitas dari suatu bangsa. Upaya dalam meningkatkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEK JUDUL PROGRAM PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI ACTIVE LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK KKG GUGUS II KECAMATAN SERIRIT Oleh: Ni Ketut Desia

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR EFEKTIVITAS BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN KECAKAPAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Abstract Evelin Adriani dan Setiyo Purwanto Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta One of factors that

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN KLINIK PENINGKATAN MUTU DOSEN DALAM PENCAPAIAN OUTPUT PENELITIAN (DOKUMEN PATEN/KI) TAHUN TANGGAL 24 s/d 25 Agustus 2017

LAPORAN KEGIATAN KLINIK PENINGKATAN MUTU DOSEN DALAM PENCAPAIAN OUTPUT PENELITIAN (DOKUMEN PATEN/KI) TAHUN TANGGAL 24 s/d 25 Agustus 2017 LAPORAN KEGIATAN KLINIK PENINGKATAN MUTU DOSEN DALAM PENCAPAIAN OUTPUT PENELITIAN (DOKUMEN PATEN/KI) TAHUN 2017 TANGGAL 24 s/d 25 Agustus 2017 Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat, Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT JUDUL Pelatihan Pembuatan dan Implementasi Perangkat Pembelajaran Berorientasi I2M3 dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Sekolah Dasar di Gugus XIV Kecamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah mata pelajaran wajib di Sekolah Dasar (SD). IPS menjadi salah satu pelajaran yang lebih bersifat

Lebih terperinci

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA 3 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (EDISI REVISI)

PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA 3 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (EDISI REVISI) A. ]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]]] PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI DAN TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA 3 UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA (EDISI REVISI) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE BRAIN STORMING

PENERAPAN METODE BRAIN STORMING PENERAPAN METODE BRAIN STORMING DENGAN DISKUSI DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SAINS DI KELAS V SDN SUMBERPAKEM 04 KECAMATAN SUMBERJAMBE SKRIPSI Diajukan Sebagai Tugas Akhir

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri baik mental

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. intelektual dibawah rata-rata, ketidakmampuan menyesuaikan perilaku, serta

BAB I PENDAHULUAN. intelektual dibawah rata-rata, ketidakmampuan menyesuaikan perilaku, serta 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tunagrahita didefinisikan sebagai anak yang memiliki kemmapuan intelektual dibawah rata-rata, ketidakmampuan menyesuaikan perilaku, serta terjadi pada masa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMP NEGERI 2 SUBAH Disusun oleh: Eko Prastyo Herfianto 2101409072 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

OPTIMALISASI PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MEMINIMALKAN PHOBIA SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran di Kelas IV SD Negeri Kaliancar Selogiri)

OPTIMALISASI PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MEMINIMALKAN PHOBIA SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran di Kelas IV SD Negeri Kaliancar Selogiri) OPTIMALISASI PENERAPAN BRAIN GYM UNTUK MEMINIMALKAN PHOBIA SISWA DALAM BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran di Kelas IV SD Negeri Kaliancar Selogiri) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah.

BAB I PENDAHULUAN. salah satu bidang pembangunan yang dapat perhatian serius dari pemerintah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional Indonesia, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Saat ini bidang pendidikan merupakan salah satu bidang

Lebih terperinci

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG

PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG LAPORAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT PELATIHAN PENILAIAN KESEHATAN KOPERASI SIMPAN PINJAM DAN UNIT SIMPAN PINJAM KOPERASI DI KABUPATEN BULELENG Ketua : Fridayana Yudiaatmaja, M.Sc / 0012047414 Anggota

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. PERSIAPAN Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah yang diprogramkan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa sebagai calon pendidik untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesempurnaan iman seorang muslim terhadap Al-Qur an adalah meyakini

BAB I PENDAHULUAN. kesempurnaan iman seorang muslim terhadap Al-Qur an adalah meyakini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ummat Islam tentu yakin dan mengimani keagungan Al-Qur an sebagai pedoman dan penunjuk jalan kehidupannya. Salah satu dari kesempurnaan iman seorang muslim terhadap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Mengajar serta mendidik merupakan perbuatan yang bermanfaat dan

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Mengajar serta mendidik merupakan perbuatan yang bermanfaat dan BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Mengajar serta mendidik merupakan perbuatan yang bermanfaat dan bermartabat tinggi untuk membawa manusia ke tingkat pendidikan yang lebih baik, khususnya pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Kemajuan suatu bangsa tergantung

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS. Pelatihan Pemanfaatan ICT dan Komputer untuk Pembuatan Perangkat Ajar Bagi Guru-Guru SD di Desa Peliatan

LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS. Pelatihan Pemanfaatan ICT dan Komputer untuk Pembuatan Perangkat Ajar Bagi Guru-Guru SD di Desa Peliatan LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Pelatihan Pemanfaatan ICT dan Komputer untuk Pembuatan Perangkat Ajar Bagi Guru-Guru SD di Desa Peliatan I Made Gede Sunarya, S.Kom.,M.Cs /198307252008011008 (Ketua) I Gede

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PENINGKATAN PROFESIONALISME GURU MELALUI PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAGI GURU-GURU DI SMA NEGERI 1 WATES Oleh: Dr. Hastuti, M.Si. Sriadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran pada anak usia dini khususnya pada Taman Kanak- Kanak merupakan tempat yang tepat untuk mengoptimalkan segala potensi yang dimiliki oleh anak untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada usia. Menurut Noor (2006) kemampuan membaca, menulis, dan berhitung

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada usia. Menurut Noor (2006) kemampuan membaca, menulis, dan berhitung 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) pada usia dini akan mempengaruhi mutu pendidikan pada tingkat pendidikan dasar. Menurut Noor (2006) kemampuan

Lebih terperinci

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada

Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada LAPORAN AKHIR PENERAPAN IPTEKS Pendampingan Pelaksanaan Pembelajaran berbasis Kurikulum 2013 dengan Pola Lesson Study di Gugus I Kecamatan Sukasada Oleh: Ketua Tim Pengusul I Gede Margunayasa, S.Pd., M.Pd.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kemajuan suatu bangsa. Negara dapat dikatakan maju jika kualitas dan mutu pendidikan sangat baik dan dapat diterapkan

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PEMBINAAN BAHASA INDONESIA PADA GURU-GURU DI WILAYAH GUGUS VI KECAMATAN SUKASADA, BULELENG

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PEMBINAAN BAHASA INDONESIA PADA GURU-GURU DI WILAYAH GUGUS VI KECAMATAN SUKASADA, BULELENG i LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PEMBINAAN BAHASA INDONESIA PADA GURU-GURU DI WILAYAH GUGUS VI KECAMATAN SUKASADA, BULELENG OLEH: NI MADE RAI WISUDARIANI, S.PD., M.PD. (KETUA) NIP 198502202008122005

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses belajar merupakan bagian penting lembaga formal, dalam proses tersebut adalah adanya subjek didik dan siswa yang belajar. Keberhasilan dalam suatu pengajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pancasila sebagai landasan kehidupan berbangsa dan bernegara juga. meningkatkan kualitas pendidikan. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Dewasa ini bangsa Indonesia terus berusaha untuk meningkatkan masyarakatnya menjadi masyarakat yang berbudaya demokrasi, berkeadilan dan menghormati hak-hak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG. Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : Prodi : PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 SMP NEGERI 1 MAGELANG Disusun oleh : Nama : Dewi Prasetyo Susanti NIM : 3301409122 Prodi : PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Analisis Situasi BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi Salah satu sekolah yang menjadi tempat PPL UNY Yogyakarta adalah SMA PIRI 1 Yogyakarta yang terletak di Jalan Kemuning 14 Yogyakarta. Secara garis besar SMA PIRI 1

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PELATIH KLUB OLAHRAGA DI KABUPATEN BANGLI Oleh : I Made Satyawan, S.Pd., M.Pd. (Ketua) NIP. 198206062008121002 I Nyoman Sudarmada,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh.

BAB I PENDAHULUAN. perubahan demi mencapai suatu keberhasilan. usaha, kemauan dan tekat yang sungguh-sungguh. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin pesat. Hal ini ditunjukkan karena adanya peningkatan kualitas pendidikan yang semakin meningkat

Lebih terperinci

STRATEGI BELAJAR. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*)

STRATEGI BELAJAR. Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*) STRATEGI BELAJAR Oleh : Eva Imania Eliasa, M.Pd*) Strategi belajar bersifat individual, artinya strategi belajar yang efektif bagi diri seseorang belum tentu efektif bagi orang lain. Untuk memperoleh strategi

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PPM

LAPORAN KEGIATAN PPM LAPORAN KEGIATAN PPM PROGRAM UNGGULAN JUDUL KEGIATAN PPM PENDEKATAN HYPNOPARENTING UNTUK PENGASUHAN ORANGTUA ANAK BERPRESTASI CABANG OLAHRAGA RENANG Oleh : Agus Supriyanto / NIP. 19800118 200212 1 002

Lebih terperinci

MATERI RAPAT 24 DESEMBER

MATERI RAPAT 24 DESEMBER MATERI RAPAT 24 DESEMBER 2014 ---------------------------------------------------------------------------------------------------------- A. PEMBAHASAN JADWAL KEGIATAN 2015 B. PERSIAPAN PENYUSUNAN PROGRAM

Lebih terperinci

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang

Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Seni Tari di SMA Negeri 2 Semarang Desi Kusuma Sari Alumni mahasiswa Jurusan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang desykoesumasari@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu tempat untuk mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia menjadi berkualitas, baik kualitas secara mental maupun kualitas secara

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M DIPA UNDIKSHA PELATIHAN PENULISAN KARYA ILMIAH BAGI GURU-GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN BUSUNGBIU KABUPATEN BULELENG Oleh: Drs. Ndara Tanggu Renda, M.Pd. (Ketua) NIDN : 0006095709

Lebih terperinci

Pemantapan Materi Modul Pelatihan Guru Pembelajar bagi Guru-Guru SD Kelas Awal di Kecamatan Buleleng

Pemantapan Materi Modul Pelatihan Guru Pembelajar bagi Guru-Guru SD Kelas Awal di Kecamatan Buleleng Laporan Akhir PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Pemantapan Materi Modul Pelatihan Guru Pembelajar bagi Guru-Guru SD Kelas Awal di Kecamatan Buleleng Oleh Prof. Dr. I Made Ardana, M.Pd. NIP : 196208271989031001

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS

LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS Pelatihan Guru-Guru Pembina Olimpiade Matematika Tingkat SD di Kecamatan Kubu Dibiayai dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Universitas Pendidikan Ganesha

Lebih terperinci

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL

BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL BAB II KEGIATAN PPL A. Kegiatan PPL 1. Persiapan PPL Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah kegiatan yang wajib ditempuh oleh mahasiswa S1 UNY program kependidikan karena orientasi utamanya adalah kependidikan.

Lebih terperinci

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL

PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL LAPORAN AKHIR PROGRAM P2M PENERAPAN IPTEKS JUDUL PROGRAM PELATIHAN PENULISAN ARTIKEL ILMIAH BAGI GURU-GURU SMP DI KECAMATAN PENEBEL Oleh Drs. Putu Yasa, M.Si (Ketua) NIP. 196111041987031002 Drs. I Made

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil

BAB I PENDAHULUAN. dalam menyelesaikan suatu masalah. Hal tersebut berpengaruh terhadap hasil BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan dalam pembelajaran matematika itu penting. Karena merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap keberhasilan siswa. Belajar adalah berbuat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nasional yang tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. Nasional yang tertuang dalam BAB II pasal 3 yang berumuskan bahwa : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Dimana pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil 250 BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V ini berisi simpulan dan saran. Simpulan didasarkan pada hasil analisis data pada Bab IV. Simpulan berisi pernyataan-pernyataan sebagai jawaban dari masalah penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT STRES PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI D IV FISIOTERAPI TINGKAT AKHIR Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembaharuan diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetapi di segala bidang termasuk bidang pendidikan. Pembaharuan pendidikan diterapkan di dalam berbagai

Lebih terperinci

Oleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI

Oleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI ARTIKEL KARYA SENI PEMBELAJARAN TARI PUSPANJALI LEWAT RANGSANG TARI KINESTETIK BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (TUNARUNGU) DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI (SLBN) BANGLI Oleh : NI KOMANG ARI RANI PARWATI PROGRAM

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD 1945 alenia 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini akan terwujud melalui proses pendidikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia

TINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya

Lebih terperinci

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dilaksanakan kurang lebih selama 1 bulan, dimana mahasiswa PPL harus benar-benar menyiapkan diri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa

BAB I PENDAHULUAN. Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Usia dini disebut juga sebagai usia emas atau golden age. Pada masamasa ini merupakan masa kritis dimana anak membutuhkan rangsanganrangsangan yang tepat untuk mencapai

Lebih terperinci

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI

SURAKARTAA. SKRIPSI persyaratan. Sarjana S-1. Disusun Oleh : DWI A USIA DINI UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DENGAN METODE MIND MAPPING DI KELOMPOK B3 TK ISLAM BAKTI XI SURAKARTAA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PPM

LAPORAN KEGIATAN PPM PPM PENERAPAN IPTEK OLAHRAGA LAPORAN KEGIATAN PPM Judul : PELATIHAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI BAGI PENDIDIK PAUD BERKAITAN DENGAN PENGEMBANGAN ASPEK MOTORIK oleh : Dr. Lismadiana, M.Pd NIP. 19791207 200501

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitik beratkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan

Lebih terperinci

Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono, Endah Peniati, Eling Purwantoyo. Abstrak FMIPA UNNES

Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono, Endah Peniati, Eling Purwantoyo. Abstrak FMIPA UNNES UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU SMA MENGAJAR BIOLOGI DENGAN METODE PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, DAN MENYENANGKAN DI MGMP BIOLOGI KABUPATEN DEMAK Retno Sri Iswari, Sri Mulyani ES, Sigit Saptono,

Lebih terperinci

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT. Diusulkan oleh:

BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT. Diusulkan oleh: PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENGABDIAN MASYARAKAT PELATIHAN MEMBUAT DAN MENGELOLA WEB BLOG GURU-GURU SMP SE-KUDUS SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF BIDANG KEGIATAN: PKM PENGABDIAN MASYARAKAT

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI PENGARUH DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI KELAS X IS SMA NEGERI 5 TEGAL TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh: Safitri

Lebih terperinci

Panduan Observasi. No. Indikator Hal Yang diamati 1. Guru PAI sebagai membimbing, menuntun, member tauladan, dan membina. disampaikan.

Panduan Observasi. No. Indikator Hal Yang diamati 1. Guru PAI sebagai membimbing, menuntun, member tauladan, dan membina. disampaikan. LAMPIRAN LAMPIRAN Panduan Observasi No. Indikator Hal Yang diamati 1. Guru PAI sebagai membimbing, menuntun, member tauladan, dan membina 1 Memperhatikan bagaimana cara guru PAI mengajar anak tunagrahita

Lebih terperinci

pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada hakikatnya, pelajaran matematika pada jenjang lanjut dikarenakan ketidaksiapan anak dalam

pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada hakikatnya, pelajaran matematika pada jenjang lanjut dikarenakan ketidaksiapan anak dalam 2 pengurangan, perkalian dan pembagian. Pada hakikatnya, pelajaran matematika kelas 1 SD memang masih tergolong dalam taraf dasar namun pelaksanaannya harus benar-benar dapat mengenalkan konsep behitung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD

BAB I PENDAHULUAN. upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional di bidang pendidikan merupakan bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan pembukaan UUD 1945. Dalam hal ini pendidikan tidak

Lebih terperinci

PELATIHAN MENCIPTAKAN CLOTH BOOK EDUCATIF BAGI GURU-GURU PAUD DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG

PELATIHAN MENCIPTAKAN CLOTH BOOK EDUCATIF BAGI GURU-GURU PAUD DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG PELATIHAN MENCIPTAKAN CLOTH BOOK EDUCATIF BAGI GURU-GURU PAUD DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN GAJAHMUNGKUR SEMARANG Sri Sulistyorini, Hardjono, Yuyarti Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Semarang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong. perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong perkembangan keterampilan motorik, kemampuan fisik, pengetahuan, penalaran, penghayatan nilai (sikap-mental-emosional-spiritual-sosial),

Lebih terperinci

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT (PPM) DOSEN PELATIHAN PENULISAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) BAGI GURU-GURU GEOGRAFI SMA DI KABUPATEN BANTUL Oleh: Dr. Hastuti, M.Si. Nurhadi, M.Si. Sriadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal utama dalam pembangunan bangsa Indonesia untuk dapat bertahan di era globalisasi. Peningkatan kualitas sumber

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn

LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG. Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : Jurusan/Prodi : HKn/PPKn LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN 2 DI SMA NEGERI 4 SEMARANG Disusun oleh : Nama : Rizal Akhmad Prasetyo NIM : 3301409100 Jurusan/Prodi : HKn/PPKn FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2012

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hakekat pendidikan adalah suatu usaha untuk mencerdaskan dan membudayakan manusia serta mengembangkannya menjadi sumber daya yang berkualitas. Berdasarkan UU

Lebih terperinci

PELATIHAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM BIDANG STUDI SEJARAH BAGI MGMP SEJARAH DI KABUPATEN MAGELANG

PELATIHAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM BIDANG STUDI SEJARAH BAGI MGMP SEJARAH DI KABUPATEN MAGELANG LAPORAN KEGIATAN PPM PELATIHAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM BIDANG STUDI SEJARAH BAGI MGMP SEJARAH DI KABUPATEN MAGELANG Oleh: Prof. DR. Husain Haikal Saefur Rochmat, MIR Danar Widiyanta,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan

Lebih terperinci