YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

dokumen-dokumen yang mirip
YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

MODUL BAHASA INDONESIA CERITA PENDEK

BIMBINGAN KONSELING SNMPTN dan SBMPTN

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA PERAN PELAKU EKONOMI

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR SEKOLAH MENENGAH ATAS/SEKOLAH MENENGAN KEJURUAN/ MADRASAH ALIYAH/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN (SMA/SMK/MA/MAK)

Latihan Soal Kelas X MIA Tahun Ajaran 2015/2016 MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

3. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMA/SMK/MA/MAK

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X IIS KONSEP PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI

BAB 6 PENGENDALIAN SOSIAL

BAHASA INDONESIA KELAS XII Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XII EJAAN YANG DISEMPURNAKAN

AKUNTANSI PILIHAN Kelas X MIA MASALAH EKONOMI dan CARA MENGATASI MASALAH EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. menjadi faktor determinan dalam kehidupan sosial, ekonomi dan budaya bangsa Indonesia.

2. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR BAHASA INDONESIA SMP/MTs

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Risca Olistiani, 2013

Berita Feature Opini Tajuk Essay Kolom. Sastra Tulisan Ilmiah Tulisan Ilmiah Populer

TEKNIK PENULISAN OPINI UNTUK MEDIA MASSA

MODUL SENI RUPA KELAS X TAHUN AJARAN BERKARYA SENI RUPA TIGA DIMENSI

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

MODUL EKONOMI/AKUNTANSI KELAS X MIA TAHUN AJARAN 2015/2016 KONSEP DASAR ILMU EKONOMI Oleh : Ella Ekaristy, S.Pd

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

MODUL. BAHASA dan SASTRA INDONESIA

BAB I PENGANTAR KHAZANAH ANALISIS WACANA. Deskripsi Singkat Perkuliahan ini membelajarkan mahasiwa tentang menerapkan kajian analisis wacana.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Farhan Akbar Muttaqi, 2015

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS XI

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 8. DISKUSILATIHAN SOAL BAB 8

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Rafina Widowati, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya para siswa. Pada saat

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V PENUTUP A. Temuan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia UMB MENULIS. KUNDARI, S.Pd, M.Pd. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi. Program Studi Sistem Informasi.

YAYASAN WIDYA BHAKTI SMA SANTA ANGELA Jl. Merdeka 24, Bandung MODUL 2 BAHASA INDONESIA XII MIA 3-6 & XII IIS 1-2 OLEH :

a. Judul Modul Bagian ini berisi nama modul dari suatu mata pelajaran tertentu. b. Petunjuk Umum

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2014 ini diselenggarakan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif (DPR,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anita Indriana, 2014 Wacana Polemik Pemberitaan Rokok dalam Harian Umum Kompas

1. Identitas a. Nama Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas X Wajib b. Semester : Ganjil (1) c. Kompetensi Dasar :

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perpolitikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat bila ditinjau dari segi

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Modul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS. Sudrajat, S.Pd. M.Pd. Fakultas FEB. Program Studi Manajemen

90. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA) Program Bahasa

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORITIS. 2.1 Kedudukan Pembelajaran Membedakan Fakta dan Opini pada. Editorial berdasarkan Kurikulum KTSP untuk Kelas XI SMA

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Ninah Hasanah, 2013

BAHASA INDONESIA KELAS X Oleh: Dra. M.M. Lies Supriyantini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MODUL SENI MUSIK KLS X MIA, IIS & IBA TAHUN AJARAN KOLABURASI SENI DALAM PERMAINAN MUSIK. OLEH : DIANA MARETA, S.Pd

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Dengan sendirinya perkembangan usaha penerbitan pers mulai

BAB I PENDAHULUAN. mengungkapkan kebenaran secara fairness. Yaitu salah satu syarat objektivitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa merupakan alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dengan

PENULISAN ARGUMENTATIF Oleh Ashadi Siregar

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sangat penting untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari.

07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

HANDOUT FISIKA KELAS XII (UNTUK KALANGAN SENDIRI) GELOMBANG CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Severin & Takard (2001:295) menyatakan bahwa media massa menjadi

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari kata Italia caricare yang berarti memberi muatan atau melebihlebihkan.

BAB I PENDAHULUAN. Media massa dinilai mempunyai peranan yang besar dalam. menyampaikan aspirasi rakyat kepada pemerintah.

SOSIOLOGI X SOSIALISASI TAHUN PELAJARAN STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR TUJUAN PEMBELAJARAN

MODUL SENI RUPA KELAS X (Semester 1) TAHUN AJARAN BAB 1 BERKARYA SENI RUPA 2 DIMENSI

I. PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kebutuhan mendasar bagi manusia. Sebagai makhluk. konvensi (kesepakatan) dari masyarakat pemakai bahasa tersebut.

ARTIKEL ILMIAH YOPI SANTRI YENI NPM

Ringkasan Materi Bahasa Indonesia

BAB II KAJIAN TEORITIS Kedudukan Pembelajaran Menyimpulkan Isi Bacaan dalam KTSP

SILABUS. Semester : 1 Standar Kompetensi : Mendengarkan 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung /tidak langsung

2015 IDEOLOGI PEMBERITAAN KONTROVERSI PELANTIKAN AHOK SEBAGAI GUBERNUR DKI JAKARTA

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

PEMBAHASAN. 2. KUNCI A Pembahasan: Keistimewaan tokoh Jenderal Soedirman seorang pahlawan nasional (A).

UKBM 3.3/4.3/1/3 BAHASA INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kegiatan yang tidak biasa dilepaskan dari bagian aktifitas manusia adalah

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat kepada media massa menjadikan peranan pers semakin penting. Seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Bahasa dlm KTI menggunakan Bahasa Formal. Keterampilan Menulis yg Kreatif & Inovatif menghasilkan KTI yg Argumentatif.

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Apriyanti Rahayu FAuziah, 2013

1.6 Kompetensi DasarBahasa Inggris KELAS: X KOMPETENSI DASAR KOMPETENSI INTI. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

I. PENDAHULUAN. keinginan, dan perbuatan-perbuatannya, serta sebagai alat untuk memengaruhi

SILABUS MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SMA DAN MA (WAJIB)

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS. Jenis Tagihan: pokok-pokok isi. Mendengarkan sambutan atau khotbah. tugas individu sambutan/ isi sambutan. khotbah yang didengarkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

SILABUS. Mendengarkan diskusi Merangkum seluruh isi pembicaraan. Menanggapi rangkuman yang dibuat teman. Mendengarkan pendapat seseorang

BAB I PENDAHULUAN. yang pas dalam tayangan yang disiarkan. Stasiun TV swasta dalam satu hari dapat

Mata Kuliah: Seminar Pendidikan Matematika Penulisan Makalah

BAB I PENDAHULUAN. Media massa pada dasarnya selalu melakukan pembingkaian (framing)

KEMAMPUAN MENENTUKAN FAKTA DAN OPINI DALAM TEKS TAJUK RENCANA KORAN KOMPAS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 7 KENDARI

Modul ke: BAHASA INDONESIA MENULIS. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Drs. SUMARDI, M. Pd. Program Studi MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. untuk saling memahami maksud atau keinginan seseorang.

Transkripsi:

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A Jl. Merdeka No. 24 Bandung 022. 4214714 Fax.022. 4222587 http//: www.smasantaangela.sch.id, e-mail : smaangela@yahoo.co.id 043 URS is member of Registar of Standards (Holding) Ltd. ISO 9001 : 2008 Cert. No. 47484/A/0001/UK/En MODUL BAHASA INDONESIA Teks Editorial Disusun Oleh: Elisabeth Prasetiawati, S.Pd. 1

I. Kompetensi Dasar 3.5 Mengidentifikasi informasi (pendapat, alternatif solusi dan simpulan terhadap suatu isu) dalam teks editorial 4.5 Menyeleksi ragam informasi sebagai bahan teks editorial baik secara lisan maupun tulis 3.6 Menganalisis struktur dan kebahasaan teks editorial 4.6 Merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan baik secara lisan maupun tulis II. Tujuan Siswa dapat mengidentifikasi informasi penting dalam teks editorial. Siswa dapat menyeleksi informasi sebagai bahan teks editorial secara tulis. Siswa dapat melengkapi informasi dalam proposal secara lisan supaya lebih efektif. Siswa dapat menganalisis struktur teks editorial. Siswa dapat menganalisis kaidah kebahasaan teks editorial. Siswa dapat memproduksi teks editorial dengan memperhatikan struktur teks editorial. Siswa dapat memproduksi teks editorial dengan memperhatikan kaidah teks editorial. 2

III. Materi Teks editorial bisa disebut juga sebagai tajuk rencana. Teks editorial adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi dari media yang bersangkutan terhadap suatu peristiwa yang menjadi sorotan. Dalam tajuk rencana, biasanya diungkapkan fakta peristiwa atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik, penilaian, dan saran atas maslaha, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca. Berdasarkan isi dan tujuannya, teks editorial tergolong jenis teks argumentatif seperti halnya eksposisi dan teks ulasan. Karakteristik Umum Teks Editorial: Berisi fakta-fakta tentang peristiwa atau masalah aktual. Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang menjadi sorotan, baik berupa kritik, penilaian, harapan, maupun saran-saran. Terkandung sudut pandang subjektif redaksi media yang bersangkutan terhadap suatu permasalahan, mungkin berupa sikap pro, netral, ataupun kontra. 3

Struktur teks editorial Struktur Teks Editorial a. Pengenalan isu sebagai pendahuluan teks, yakni berupa sorotan peristiwa yang mengandung suatu persoalan aktual. b. Penyampaian argumen-argumen sebagai pembahasan, yakni berupa tanggapan-tanggapanredaktur dari media yang bersangkutan berkenaan dengan peristiwa, kejadian dan persoalan aktual. c. Kesimpulan, saran, atau rekomendasi sebagai penutup, berupa pernyataan dalam menyelesaikan persoalan yang dikemukakan sebelumnya. Pengenalan Isu Penyampaian Argumen Kesimpulan Peristiwa, masalah faktual Berisi ulasan, saran, kritik, dan harapan. Pernyataan penyelesaian 4

Kaidah Teks Editorial Banyak menggunakan kata-kata populer. Contohnya gemerlap, geger, droping, cibiran, duit. Banyak menggunakan kata yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lain yang menjadi fokus ulasan. Banyak menggunakan ungkapan-ungkapan persuasif. Hal ini terkait dengan isi teks editorial yang pada umumnya bertujuan memengaruhi khalayak dengan sejumlah argumentasi. Banyak menggunakan pernyataan-pernyataan pertentangan yang ditandai dengan penggunaan konjungsi tetapi, melainkan, meskipun. Menggunakan kata ganti kita untuk melibatkan pembaca langsung pada topik yang dibahasnya. Bacalah teks editorial berikut ini! Pahlawan (Bertopeng) Buton Raya Provinsi Buton Raya belum terwujud, namun pergumulan siapa yang berjasa dalam pemekaran mulai diributkan. Inilah fenomena yang mulai mengemuka dalam sepekan terakhir. Memang diskusi seputar Buton Raya merupakan diskusi yang menarik bagi masyarakat di jazirah ini. Betapa tidak, sudah lebih dari satu dekade pemekaran provinsi ini diperjuangkan. Kini, setelah cakupan wilayah memadai 5

dengan masuknya Kabupaten Buton Tengah dan Buton Selatan, mengapa harus berpolemik? Semestinya, tenaga yang dimiliki komponen daerah ini jangan dihabiskan untuk bermusuhan karena tidak akan menghasilkan apa-apa. Semua daya harusnya dipakai untuk menggolkan provinsi yang diidamkan masyarakat di eks-kesultanan Buton ini. Caranya kerja sama, jangan sendiri-sendiri, apalagi kalau sampai bermusuhan. Ingat, Buton Raya belum terbentuk, jangan sampai gontok-gontokan ini justrus hanya akan menghambat pemekaran. Padahal, masyarakat sudah lama memimpikannya dan tidak penting siapa yang tulus dan punya modus lain dalam pemekaran. Bisa dilihat dari siklus pesta demokrasi yang terjadi di negeri ini, mulai dari pilkada kabupaten/kota, pilkada Sultra, pileg, hingga pilpres selalu saja Buton Raya dijadikan lagu merdu untuk pribadi, Namun, begitu mendapatkan takhta kuasa, mereka seolah terhinggapi penyakit amnesia, lupa dengan janji yang telah diucap. Mereka yang telah khianat dengan janjinya, pada akhirnya waktulah memberikan jawaban bahwa mereka hanya menjadikan publik di Buton Raya sebagai kayu bakar politiknya. Waktu juga yang akan menghukumnya melalui tangan rakyat. 6

Kini setelah Buton Raya di depan mata, harusnya semua figur sentral daerah ini berangkulan untuk menyamakan langkah dalam mewujudkan pemekaran. Dengan demikian, mereka layak disebut pahlawan. Walapun pada akhirnya publik juga yang akan menilai apakah mereka pahlawan sejati, pahlawan tanpa tanda jasa, pahlawan kesiangan, atau pahlawan bertopeng. Semua tegantung pada ketulusan niat, cara, dan hasil perjuangannya. (Sumber: Buton Post) SOAL 1. Analisislah struktur teks di atas! 2. Analisislah kaidah kebahasaan teks di atas! Sertakan pula buktibuktinya! 3. Buatlah satu teks editorial dengan tema Pendidikan di Indonesia! GLOSARIUM Teks editorial adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi dari media yang bersangkutan terhadap suatu peristiwa yang menjadi sorotan. Daftar Pustaka Kosasih, Engkos. 2015. Cerdas Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas XII kelompok Wajib. Jakarta : Erlangga KBBI offline 7

8