LAMPIRAN 43
Lampiran 1 Prosedur Analisis Asap Cair Tempurung Kelapa a. Total Asam (Penuntun praktikum ABPA, 2006) Sebanyak 10 gram dilumatkan dengan mortar, kemudian dalam labu ukur 250 ml dengan air destilata sampai tanda tera. Kemudian disaring dengan kertas saring. Sebanyak 25 ml filtrate dititrasi dengan NaOH 0,1 N dan menggunakan indicator phenolptalin (pp). dan dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu, ditambahkan 2 tetes indicator phenolphthalein. Total asam tertitrasi dinyatakan dalam milligram per gram bahan. Total Asam = (A x N x P x 100) : (G) A = Jumlah NaOH untuk titrasi (ml) N = Normalitas Larutan NaOH P = Jumlah pengenceran G = Bobot contoh (g) b. Nilai ph (Apriyantono et al., 1989) Analis ph menggunakan alat ph meter.alat sebelumnya distandarisasi terlebih dahulu. Alat ph meter dinyalakan dan dibiarkan stabil selama 15-20 menit. Kemudian elektroda dibilas dengan larutan buffer atau aquades.bila menggunakan aquades, elektroda dikeringkan dengan kertas tissue.elektroda dicelupkan ke larutan buffer dan didiamkan beberapa saat hingga diperoleh pembacaan yang stabil. Angka ph meter disesuaikan dengan ph buffer, yaitu buffer ph 4 dan buffer ph 7. Sampel yang telah dipotong-potong halus dan homogeny ditimbang sebanyak 20 g, kemudian ditambah 50 ml air destilata.sampel dihomogenkan, lalu dibiarkan ± 15 menit untuk diukur ph-nya. c. Total Fenol (Kuntjahjawati &Darmadji, 2002; Muchuweti et al., 2006) Total fenol sampel cair Sebanyak 1 ml sampel cair dipipet dan dimasukkan ke dalam labu takar, diencerkan dengan aquades sampai volumenya menjadi 100 ml. sebanyak 0,5 ml campuran dipipet dan ditambahkan dengan 0,25 ml larutan folin ciocalteau, digojog, kemudian didiamkan pada suhu kamar selama 5 menit. Selanjutnya ditambahkan 2,5 ml larutan 6% Na2CO3, digojog dengan vortex dan didiamkan 44
pada suhu kamar selama 30 menit. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 500 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Total fenol sampel padat Ikan teri segar atau hasil perlakuan awetan ditimbang sebanyak 1 gram dan ditambahkan aquades sebanyak 100 ml, disaring, dan filtratnya ditampung dalam Erlenmeyer. Selanjutnya dikerjakan seperti sampel cair. 45
Lampiran 2 Prosedur Analisis Proksimat dan Uji Kesegaran Ikan Teri Nasi a. Penetapan Kadar Air dengan Metode Oven (AOAC, 1995) Cawan alumenium kosong dipanaskan dengan oven 105 0 C selama 15 menit, kemudian didinginkan dengan desikator selama 30 menit dan ditimbang. Prosedur pengeringan cawan ini diulang sampai didapatkan bobot tetap. Sampel sebanyak 4 5 gram ditimbang dalam cawan tersebut, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 0 C selama 3-5 jam. Setelah cawan dikeluarkan dari oven dan didinginkan, diulang sampai didapatkan bobot tetap bahan. Presentase kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : % Kadar Air A B x 100 % C Keterangan : A : Bobot cawan berisi sampel sebelum dioven (g) B : Bobot cawan berisi sampel setelah dioven (g) C : Bobot sampel basa (g) b. Penetapan Kadar Abu dengan Metode Oven (AOAC, 1995) Sampel sebanyak 4 5 gram ditimbang dalam cawan yang bobotnya konstan. Dibakar sampai tak berasap di atas Bunsen dengan api kecil, kemudian dimasukkaan ke dalam tanur pada suhu 600 0 C sampai menjadi abu. Cawan didinginkan di dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang. Pengabuan diulangi, dengan cara dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 600 0 C selama 1 jam sampai didapat bobot yang tetap. Presentase kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : % Kadar Abu A B x 100 % C Keterangan : A : Bobot cawan berisi abu sampel (g) B : Bobot cawan (g) C : Bobot sampel basa (g) c. Kadar Protein Kasar dengan Metode Kjedahl (AOAC,1995) Sebanyak 0.1 g bahan ditimbang, kemudian ditambahkan katalis (CuSO4 dan Na2SO4) dengan perbandingan 1 : 1.2 dan 2.5 ml H2SO4pekat. Setelah itu, 46
didekstruksi sampai bening (hijau).kemudian didinginkan dan dicuci dengan akuades secukupnya. Selanjutnya didestilasi dan dilakukan penambahan NaOH 50% sebanyak 15 ml. Hasil destilasi (destilat) ditampung dengan HCl 0.02 N. Proses destilasi dihentikan apabila volume destilat telah mencapai dua kali volume sebelum destilasi. Destilat tersebut kemudian dititrasi dengan NaOH 0.02 N dan indikator mensel yang merupakan campuran dari metil red dan metil blue. %Total N = [(a-b) x N NaOH x 14 x 100%]/ [gram contoh x 1000] %Total protein = %Total N x faktor koreksi Dimana : a = ml NaOH untuk titrasi blanko b = ml NaOH untuk titrasi contoh N = Normalitas NaOH Faktor koreksi = 6.25 d. Penetapan Kadar Lemak dengan Metode Ekstraksi Langsung dengan Alat Soxhlet (SNI 01-2891-1992) Penetapan kadar lemak dilakukan dengan menggunakan pelarut non polar (heksana). Sebanyak 1 2 gram contoh, dimasukkan ke dalam selongsong kertas saring yang dialasi dengan kapas.kemudian selongkong kertas saring berisi contoh disumbat dengan kapas lalu dikeringkan di dalam oven pada suhu tidak lebih dari 80 0 C selama lebih kurang 1 jam.kemudian selongsong kertas yang telah di oven di masukkan ke dalam alat soxhlet yang telah dihubungkan dengan labu lemak berisi batu didih yang telah dikeringkan dan telah diketahui bobotnya.kemudian diekstraksi dengan heksana atau pelarut lemak lainnya selama lebih kurang 6 jam.kemulian heksana disuling dan ekstrak lemak dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 0 C sampai bobotnya tetap.didinginkan dan ditimbang. Penentuan kadar lemak dihitung berdasarkan rumus sebagai berikur : % Total lemak W2 W1 W x 100 % 47
Keterangan : W : bobot contoh (g) W1 : Bobot lemak sebbelum ekstraksi (g) W2 : Bobot labu lemak setelah ekstraksi (g) e. Uji Total Plate Count (Fardiaz, 1989b) Perhitungan jumlah total bakteri dilakukan dengan metode hitung cawan. Cara kerja uji ini adalah persiapan larutan contoh dengan menimbang 5 g contoh dan dimasukkan ke dalam botol yang berisi 45 ml larutan garam 0,85 % steril, kemudian diblender sampai homogen. Campuran tersebut diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam botol berisi 9 ml larutan garam 0,85% (steril) hingga diperoleh contoh dengan pengenceran yang diinginkan. Larutan dibiarkan selama 10 menit, kemudian dari masing-masing pengenceran dipipet 1 ml dan dituang ke dalam cawan steril, kemudian ke dalam cawan petri ditambahkan 10-15 ml media Plate Count Agar (PCA) dan digoyang-goyangkan diatas meja sampai merata. Setelah agar membeku, kemudian cawan disimpan dengan posisi terbalik di dalam inkubator bersuhu 37 C selama 24 jam.jumlah koloni bakteri yang dapat dihitung berkisar antara 30-300 koloni.beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan kumpulan koloni besar dimana jumlah koloninya diragukan, dapat dihitung menjadi satu koloni, dan juga satu deretan rantai koloni yang terlihat sebagai satu garis tebal dihitung satu koloni. f. Total Kapang dan Khamir (Fardiaz, 1989b) Sampel yang akan dianalisa ditimbang 5 g dan dilarutkan dalam 45 ml larutan pengencer sehingga diperoleh pengenceran 1:10. Kemudian dibuat pengenceran berturut-turut 1:10, dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan. Pengambilan sampel dan pemupukan dilakukan secara aseptis. Pemupukan dengan metode tuang dilakukan dengan mengambil sampel hasil pengenceran sebanyak 1 ml dipipet ke dalam cawan petri. Setiap cawan petri dimasukkan Potato Dextrose Agar (PDA) sebanyak 15 ml, kemudian cawan digerakkan diatas meja secara hati-hati untuk menyebarkan sel mikroba secara merata, yaitu dengan gerakan seperti membentuk angka 8. Cawan diinkubasikan di dalam incubator dengan posisi terbalik pada suhu 25 C selama 5 hari. Jumlah koloni yang tumbuh dihitung sebagai total kapang dan khamir per gram contoh. 48
Lampiran 3 Senyawa Dominan Asap Cair Tempurung Kelapa Hasil Deteksi Gc-Ms Keterangan : Grafik Hasil Uji Asap Cair Tempurung Kelapa 49
Keterengan : Senyawa 2-methoxy benzeneethanol 50
Keterangan : senyawa furfural,2- furancarboxaldehid 51
Keterangan : senyawa fenol 52
Keterangan : senyawa 2-methoxy fenol 53
Keterangan : senyawa 2-methoxy,4-methyl fenol 54
Lampiran 4 Penentuan kadar asam dan kadar fenol Nama Senyawa Asam asetatt metil ester Asam asetatt asam asetatt asam propanoad asam hexadekanoid asam,9 oktadekanoid Golongan asam karboksilat Nilai % 1.35 2.52 52.8 2.26 0.61 1.11 2 propana,1 hidroxy etanon, 1 2 furan alkana 2.01 0.37 2 metil,2 ciklopenten alkena 0.42 furfural 2 furancarbon aldehid aldehidaa 3.98 Phenol 2 methil phenol 3 methyl phenol 2,methoxy phenol 2 methoxy,4 methil phenol 2 methoxy benzenetanonn Fenol 21.55 1.73 0.72 4.44 0.89 0.43 Golongann kadar asam alkana alkena aldehida kadar phenol Jumlah total Jumlah 6 2 1 1 6 16 Diagram Kadar Asam dan Kadar Fenol 38% 6% 6% 13% 37% kadar asam alkana alkena aldehida kadar phenol 55
Lampiran 5 Uji ANOVA Between-Subjects Factors N konsentrasi 20 6 30 6 waktu 15 4 30 4 45 4 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:kadar fenol Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model.161 a 5.032 1932.000.000 Intercept 3.307 1 3.307 198450.000.000 konsentrasi.120 1.120 7200.000.000 waktu.039 2.019 1158.000.000 konsentrasi * waktu.002 2.001 72.000.000 Error.000 6 1.667E-5 Total 3.469 12 Corrected Total.161 11 a. R Squared =.999 (Adjusted R Squared =.999) 56
dimension1 Uji Lanjut Waktu Tukey HSD a,b kadar fenol waktu Subset N 1 2 3 15 4.4450 30 4.5600 45 4.5700 Sig. 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1.67E-005. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000. b. Alpha =.05. Uji Lanjut Interaksi Tukey HSD a,b kadar fenol perlakuan Subset N 1 2 3 4 2015 2.3650 2030 2.4500 2045 2.4600 3015 2.5250 3030 2.6700 3045 2.6800 Sig. 1.000.271 1.000.271 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1.67E-005. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000. b. Alpha =.05. 57
Lampiran 6 Data Standar Fenol Standar (ppm) (X) Abs standar (Y) X^² Y^² XY 0.0 0.000 0.00 0.000000 0.0000 0.1 0.014 0.01 0.000196 0.0014 0.2 0.029 0.04 0.000841 0.0058 0.4 0.060 0.16 0.003600 0.0240 0.6 0.091 0.36 0.008281 0.0546 0.8 0.121 0.64 0.014641 0.0968 1.0 0.151 1.00 0.022801 0.1510 3.1 0.466 2.21 0.050360 0.3336 a = -0.00073 b = 0.1520 Persamaan Regresi Linearnya : Y = -0.00073 + 0.1520X 58
Lampiran 7 Data Mentah Kadar Fenol Proses Perendaman Nilai Absorban (1) Nilai Absorban (2) Rata-rata Absorban (nm) 0.460 0.456 0.458 0.454 0.457 0.456 0.668 0.666 0.667 0.667 0.657 0.662 0.575 0.574 0.575 0.569 0.569 0.569 0.841 0.836 0.839 0.837 0.845 0.841 0.580 0.581 0.581 0.577 0.576 0.577 0.848 0.857 0.853 0.846 0.856 0.851 Rata-rata Absorban (nm) Rata-rata Absorban (ppm) Sampel (gram) Kadar Fenol (ppm) 0.458 3.0179 2.06 3662.57 0.456 3.0048 2.06 3642.61 0.667 4.3929 2.06 5327.27 0.662 4.3600 2.06 5291.34 0.575 3.7876 2.06 4592.72 0.569 3.7482 2.06 4548.81 0.839 5.5245 2.06 6700.54 0.841 5.5377 2.06 6720.50 0.581 3.8272 2.06 4640.63 0.577 3.8009 2.06 4608.69 0.853 5.6166 2.06 6812.32 0.851 5.6035 2.06 6800.34 59
Kadar Fenol (%) 0.36 0.36 0.53 0.52 0.45 0.45 0.67 0.67 0.46 0.46 0.68 0.68 Rata-rata Kadar Fenol (%) 0.37 0.53 0.45 0.67 0.46 0.68 Rata-rata absorban (ppm)= (nilai absorban + 0.00073) : 0.1520 Kadar Fenol (%)= [(100/1000)x rata-rata absorban x 25 x 1000] : sampel 60
Lampiran 8 Data Mentah Kadar Air Selama Penyimpanan Pengamatan Ulangan Berat cawan (gram) Berat Sampel (gram) Hari 1 1 3.1594 2.0100 2 2.8520 2.1100 Hari 3 1 3.1600 2.3300 2 2.8600 2.4800 Hari 5 1 3.2000 2.9300 2 2.9000 3.0500 Hari 7 1 3.2500 2.9600 2 2.9500 2.6800 Hari 9 1 3.2944 2.8114 2 2.9997 3.0928 Berat sampel + cawan setelah oven (gram) Persentase (%) Rata-rata (%) 3.5346 81.33 3.3343 77.14 79.24 3.5957 81.30 3.3077 81.95 81.63 3.7700 80.55 3.4300 82.62 81.59 3.8281 80.47 3.4301 82.09 81.28 3.8602 79.87 3.6741 78.19 79.03 61
Lampiran 9 Data Mentah Kadar Protein Selama Penyimpanan Pengamatan Ulangan H2SO4 0.02 N (ml) Berat Sampel (gram) Hari 1 1 16.10 0.2010 2 19.50 0.3011 Hari 3 1 16.45 0.2460 2 16.10 0.2282 Hari 5 1 16.45 0.2478 2 16.45 0.2455 Hari 7 1 20.75 0.2858 2 20.50 0.2735 Hari 9 1 25.40 0.3558 2 23.20 0.2830 Konsentrasi Kadar Protein (%) 13.63 11.07 11.38 12.00 11.30 11.41 12.43 12.83 12.27 14.07 Rata-Rata Kadar Protein (%) 12.35 11.69 11.36 12.63 13.17 62
Lampiran 10 90,00 80,00 70,00 Nilai Persen (%) 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Kadar Air Kadar Abu Kadar Protein Kadar Lemak Gambar 4. Histogram Hasil Uji Kandungan Gizi Ikan Teri Nasi (Stolephorus commersonii, Lac.) Rata rata Kadar Fenol 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 20 % 15 menit (101) 20 % 30 menit (103) 20 % 45 menit (105) 30 % 15 menit (102) Konsentrasi dan Waktu 30 % 30 menit (104) 30 % 45 menit (106) Gambar 5. Histogram Nilai Rata-Rata Kadar Fenol Ikan Teri Nasi (Stolephorus commersonii, Lac.) setelah Direndam dalam Asap Cair 63
Lampiran 11 R a t a R a t a K a d a r a i r ( % ) 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hari Gambar 6. Nilai Rata-Rata Kadar Air Selama Penyimpanan Nilai Rata-Rata Total Bakteri (koloni/gram) 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Hari 1 Hari 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Lama Penyimpanan Gambar 7. Nilai Rata-Rata Total Bakteri Selama Penyimpanan 64
Lampiran 12 Nilai Rata-Rata Total Kapang dan Kamir (koloni/gram) 700 600 500 400 300 200 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lama Penyimpanan Gambar 8. Nilai Rata-Rata Total Kapang dan Kamir Selama Penyimpanan Nilai Rata Rata Kadar Protein (%) 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Hari 0 Hari 1 Hari 3 Hari 5 Hari 7 Lama Penyimpanan Gambar 9. Nilai Rata-Rata Kadar Protein Selama Penyimpanan 65
Lampiran 13 Gambar 10. Ikan teri nasi segar 66