Lampiran 1 Prosedur Analisis Asap Cair Tempurung Kelapa a. Total Asam (Penuntun praktikum ABPA, 2006) Sebanyak 10 gram dilumatkan dengan mortar,

dokumen-dokumen yang mirip
dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur uji

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran1. Prosedur analisis proksimat 1. Prosedur analisis kadar air. 2. Prosedur analisis kadar serat kasar

Lampiran 2. Skema tata letak akuarium perlakuan T

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Bahan ditimbang 0,1 g Dimasukkan dalam Labu Kjeldahl. Ditambahkan 5 ml HNO 3. Ditambahkan 3 ml HClO 4

Lampiran 2. Metode Analisa Kimiawi. 2.1 Uji Kadar Air 35

Bab III Bahan dan Metode

LAMPIRAN 1: Dokumentasi Penelitian. 1 Bulan. Mulsa

Lampiran 1. Prosedur analisa proksimat serbuk daun dan ranting jarak pagar kering. diulangi hingga diperoleh bobot tetap.

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

PENGARUH CARA PENGERINGAN DAN PENAMBAHAN KACANG HIJAU TERHADAP SIFAT WARNA DAN TINGKAT KESUKAAN BERAS ANALOG OYEK

Lampiran 1a. Rekapitulasi data uji rating hedonik

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan perlakuan (udang rebon) Tabel 3. Analisis proksimat pelet udang rebon

Lampiran 1.a Data Kadar Air Kelopak Rosella Kadar air (%) = kehilangan berat (g) x 100 Sampel sebelum kering (g)

BAHAN DAN METODE. Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

1 atm selama 15 menit

LAMPIRAN. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Inisiasi Kalus HASIL

Lampiran 1 Formulir organoleptik

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian Penelitian mengenai Aplikasi Asap Cair dalam Pembuatan Fillet Belut

A B. 2. Penetapan kadar protein dengan metode Semi Mikro Kjeldahl (SNI ) Lampiran 1 Prosedur analisis kimia

METODE. Materi. Rancangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlangsung selama bulan Oktober sampai Desember 2013.

Lampiran 1. Penentuan kadar ADF (Acid Detergent Fiber) (Apriyantono et al., 1989)

Lampiran 1. Prosedur Analisis

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

4. Total Soluble Carbohydrate (Metode Phenol-AsamSulfat)

LAMPIRAN. Persiapan alat alat dan. bahan- bahan. Sterilisasi. Pembuatan Media. Sterilisasi Media. Sterilisasi Eksplan.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Alat yang digunakan yaitu pengering kabinet, corong saring, beaker glass,

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. waterbath, set alat sentrifugase, set alat Kjedalh, AAS, oven dan autoklap, ph

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam pembuatan dan analisis kualitas keju cottage digunakan peralatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Tepung Empulur Sagu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

Ekstraksi Minyak Buah Makasar (Brucea javanica (L.) Merr.) selama 1 menit dan didiamkan selama 30 menit. diuapkan dengan evaporator menjadi 1 L.

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

Lampiran 1 Prosedur analisis fisik

MATERI DAN METODE. Materi

3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan bagan alir yang ditunjukkan pada gambar 3.1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 7 Persentase bumbu berdasarkan berat daging (Resep Standar) Lampiran 8 Rekap Data Uji Beda Sie Reuboh pada Penelitian Pendahuluan

MATERI DAN METODE. Lokasi dan Waktu

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1.1 Hasil Pengamatan Analisa Analisa Protein dengan Metode Kjeldahl Tabel 6. Hasil Pengamatan Analisa Protein

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

3. METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Prosedur Analisis Mutu Bahan Baku Cat

3. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Tempat 3.2. Bahan dan Alat

III. BAHAN DAN METODE

Lampiran 1. Data Hasil Pengamatan Biji Kenari. A. Data Hasil Pengamatan Presentase Jumlah Kecambah Yang Dihitung Pada Hari Ke- 14 Setelah Tanam (hst)

METODOLOGI PENELITIAN

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

LAMPIRAN 1. SPESIFIKASI BAHAN PENELITIAN

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat Dan Waktu Penelitian. Pertanian Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penelitian dilakukan selama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

BAB III BAHAN DAN METODE. Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini terdiri dari: - neraca analitik - Ohauss. alat destruksi Kjeldahl 250ml -

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 2 faktor, faktor pertama terdiri dari 3

BAB III METODE PENELITIAN

Jawaban Tes Praktikum Pengolahan Data Diklat Metode Penelitian Percobaan dan Pengolahan Data

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kadar Protein Tahap Oksidasi 1. Sampel ditimbang sebanyak 0.5 gram dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. 2.

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat 3.3 Metode Penelitian

Lampiran 1. Bahan-bahan yang digunakan untuk pengujian aktivitas enzim (Grossowicz et al., 1950) (a). Reagen A 1. 0,2 M bufer Tris-HCl ph 6,0 12,1 gr

BAB III METODOLOGI A. Alat dan Bahan A.1Alat yang digunakan : - Timbangan - Blender - Panci perebus - Baskom - Gelas takar plastik - Pengaduk -

7. LAMPIRAN Lampiran 1. Syarat Mutu Tempe Kedelai (SNI :2009)

3. METODE 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Muhammadiyah Malang mulai bulan April 2014 sampai Januari 2015.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Peternakan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hijau atau tauge. Nata yang dihasilkan kemudian diuji ketebalan, diukur persen

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

Transkripsi:

LAMPIRAN 43

Lampiran 1 Prosedur Analisis Asap Cair Tempurung Kelapa a. Total Asam (Penuntun praktikum ABPA, 2006) Sebanyak 10 gram dilumatkan dengan mortar, kemudian dalam labu ukur 250 ml dengan air destilata sampai tanda tera. Kemudian disaring dengan kertas saring. Sebanyak 25 ml filtrate dititrasi dengan NaOH 0,1 N dan menggunakan indicator phenolptalin (pp). dan dipanaskan sampai mendidih. Setelah itu, ditambahkan 2 tetes indicator phenolphthalein. Total asam tertitrasi dinyatakan dalam milligram per gram bahan. Total Asam = (A x N x P x 100) : (G) A = Jumlah NaOH untuk titrasi (ml) N = Normalitas Larutan NaOH P = Jumlah pengenceran G = Bobot contoh (g) b. Nilai ph (Apriyantono et al., 1989) Analis ph menggunakan alat ph meter.alat sebelumnya distandarisasi terlebih dahulu. Alat ph meter dinyalakan dan dibiarkan stabil selama 15-20 menit. Kemudian elektroda dibilas dengan larutan buffer atau aquades.bila menggunakan aquades, elektroda dikeringkan dengan kertas tissue.elektroda dicelupkan ke larutan buffer dan didiamkan beberapa saat hingga diperoleh pembacaan yang stabil. Angka ph meter disesuaikan dengan ph buffer, yaitu buffer ph 4 dan buffer ph 7. Sampel yang telah dipotong-potong halus dan homogeny ditimbang sebanyak 20 g, kemudian ditambah 50 ml air destilata.sampel dihomogenkan, lalu dibiarkan ± 15 menit untuk diukur ph-nya. c. Total Fenol (Kuntjahjawati &Darmadji, 2002; Muchuweti et al., 2006) Total fenol sampel cair Sebanyak 1 ml sampel cair dipipet dan dimasukkan ke dalam labu takar, diencerkan dengan aquades sampai volumenya menjadi 100 ml. sebanyak 0,5 ml campuran dipipet dan ditambahkan dengan 0,25 ml larutan folin ciocalteau, digojog, kemudian didiamkan pada suhu kamar selama 5 menit. Selanjutnya ditambahkan 2,5 ml larutan 6% Na2CO3, digojog dengan vortex dan didiamkan 44

pada suhu kamar selama 30 menit. Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 500 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Total fenol sampel padat Ikan teri segar atau hasil perlakuan awetan ditimbang sebanyak 1 gram dan ditambahkan aquades sebanyak 100 ml, disaring, dan filtratnya ditampung dalam Erlenmeyer. Selanjutnya dikerjakan seperti sampel cair. 45

Lampiran 2 Prosedur Analisis Proksimat dan Uji Kesegaran Ikan Teri Nasi a. Penetapan Kadar Air dengan Metode Oven (AOAC, 1995) Cawan alumenium kosong dipanaskan dengan oven 105 0 C selama 15 menit, kemudian didinginkan dengan desikator selama 30 menit dan ditimbang. Prosedur pengeringan cawan ini diulang sampai didapatkan bobot tetap. Sampel sebanyak 4 5 gram ditimbang dalam cawan tersebut, kemudian dipanaskan dalam oven pada suhu 105 0 C selama 3-5 jam. Setelah cawan dikeluarkan dari oven dan didinginkan, diulang sampai didapatkan bobot tetap bahan. Presentase kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : % Kadar Air A B x 100 % C Keterangan : A : Bobot cawan berisi sampel sebelum dioven (g) B : Bobot cawan berisi sampel setelah dioven (g) C : Bobot sampel basa (g) b. Penetapan Kadar Abu dengan Metode Oven (AOAC, 1995) Sampel sebanyak 4 5 gram ditimbang dalam cawan yang bobotnya konstan. Dibakar sampai tak berasap di atas Bunsen dengan api kecil, kemudian dimasukkaan ke dalam tanur pada suhu 600 0 C sampai menjadi abu. Cawan didinginkan di dalam desikator selama 15 menit kemudian ditimbang. Pengabuan diulangi, dengan cara dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 600 0 C selama 1 jam sampai didapat bobot yang tetap. Presentase kadar air dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : % Kadar Abu A B x 100 % C Keterangan : A : Bobot cawan berisi abu sampel (g) B : Bobot cawan (g) C : Bobot sampel basa (g) c. Kadar Protein Kasar dengan Metode Kjedahl (AOAC,1995) Sebanyak 0.1 g bahan ditimbang, kemudian ditambahkan katalis (CuSO4 dan Na2SO4) dengan perbandingan 1 : 1.2 dan 2.5 ml H2SO4pekat. Setelah itu, 46

didekstruksi sampai bening (hijau).kemudian didinginkan dan dicuci dengan akuades secukupnya. Selanjutnya didestilasi dan dilakukan penambahan NaOH 50% sebanyak 15 ml. Hasil destilasi (destilat) ditampung dengan HCl 0.02 N. Proses destilasi dihentikan apabila volume destilat telah mencapai dua kali volume sebelum destilasi. Destilat tersebut kemudian dititrasi dengan NaOH 0.02 N dan indikator mensel yang merupakan campuran dari metil red dan metil blue. %Total N = [(a-b) x N NaOH x 14 x 100%]/ [gram contoh x 1000] %Total protein = %Total N x faktor koreksi Dimana : a = ml NaOH untuk titrasi blanko b = ml NaOH untuk titrasi contoh N = Normalitas NaOH Faktor koreksi = 6.25 d. Penetapan Kadar Lemak dengan Metode Ekstraksi Langsung dengan Alat Soxhlet (SNI 01-2891-1992) Penetapan kadar lemak dilakukan dengan menggunakan pelarut non polar (heksana). Sebanyak 1 2 gram contoh, dimasukkan ke dalam selongsong kertas saring yang dialasi dengan kapas.kemudian selongkong kertas saring berisi contoh disumbat dengan kapas lalu dikeringkan di dalam oven pada suhu tidak lebih dari 80 0 C selama lebih kurang 1 jam.kemudian selongsong kertas yang telah di oven di masukkan ke dalam alat soxhlet yang telah dihubungkan dengan labu lemak berisi batu didih yang telah dikeringkan dan telah diketahui bobotnya.kemudian diekstraksi dengan heksana atau pelarut lemak lainnya selama lebih kurang 6 jam.kemulian heksana disuling dan ekstrak lemak dikeringkan di dalam oven pada suhu 105 0 C sampai bobotnya tetap.didinginkan dan ditimbang. Penentuan kadar lemak dihitung berdasarkan rumus sebagai berikur : % Total lemak W2 W1 W x 100 % 47

Keterangan : W : bobot contoh (g) W1 : Bobot lemak sebbelum ekstraksi (g) W2 : Bobot labu lemak setelah ekstraksi (g) e. Uji Total Plate Count (Fardiaz, 1989b) Perhitungan jumlah total bakteri dilakukan dengan metode hitung cawan. Cara kerja uji ini adalah persiapan larutan contoh dengan menimbang 5 g contoh dan dimasukkan ke dalam botol yang berisi 45 ml larutan garam 0,85 % steril, kemudian diblender sampai homogen. Campuran tersebut diambil 1 ml dan dimasukkan ke dalam botol berisi 9 ml larutan garam 0,85% (steril) hingga diperoleh contoh dengan pengenceran yang diinginkan. Larutan dibiarkan selama 10 menit, kemudian dari masing-masing pengenceran dipipet 1 ml dan dituang ke dalam cawan steril, kemudian ke dalam cawan petri ditambahkan 10-15 ml media Plate Count Agar (PCA) dan digoyang-goyangkan diatas meja sampai merata. Setelah agar membeku, kemudian cawan disimpan dengan posisi terbalik di dalam inkubator bersuhu 37 C selama 24 jam.jumlah koloni bakteri yang dapat dihitung berkisar antara 30-300 koloni.beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan kumpulan koloni besar dimana jumlah koloninya diragukan, dapat dihitung menjadi satu koloni, dan juga satu deretan rantai koloni yang terlihat sebagai satu garis tebal dihitung satu koloni. f. Total Kapang dan Khamir (Fardiaz, 1989b) Sampel yang akan dianalisa ditimbang 5 g dan dilarutkan dalam 45 ml larutan pengencer sehingga diperoleh pengenceran 1:10. Kemudian dibuat pengenceran berturut-turut 1:10, dan seterusnya sesuai dengan kebutuhan. Pengambilan sampel dan pemupukan dilakukan secara aseptis. Pemupukan dengan metode tuang dilakukan dengan mengambil sampel hasil pengenceran sebanyak 1 ml dipipet ke dalam cawan petri. Setiap cawan petri dimasukkan Potato Dextrose Agar (PDA) sebanyak 15 ml, kemudian cawan digerakkan diatas meja secara hati-hati untuk menyebarkan sel mikroba secara merata, yaitu dengan gerakan seperti membentuk angka 8. Cawan diinkubasikan di dalam incubator dengan posisi terbalik pada suhu 25 C selama 5 hari. Jumlah koloni yang tumbuh dihitung sebagai total kapang dan khamir per gram contoh. 48

Lampiran 3 Senyawa Dominan Asap Cair Tempurung Kelapa Hasil Deteksi Gc-Ms Keterangan : Grafik Hasil Uji Asap Cair Tempurung Kelapa 49

Keterengan : Senyawa 2-methoxy benzeneethanol 50

Keterangan : senyawa furfural,2- furancarboxaldehid 51

Keterangan : senyawa fenol 52

Keterangan : senyawa 2-methoxy fenol 53

Keterangan : senyawa 2-methoxy,4-methyl fenol 54

Lampiran 4 Penentuan kadar asam dan kadar fenol Nama Senyawa Asam asetatt metil ester Asam asetatt asam asetatt asam propanoad asam hexadekanoid asam,9 oktadekanoid Golongan asam karboksilat Nilai % 1.35 2.52 52.8 2.26 0.61 1.11 2 propana,1 hidroxy etanon, 1 2 furan alkana 2.01 0.37 2 metil,2 ciklopenten alkena 0.42 furfural 2 furancarbon aldehid aldehidaa 3.98 Phenol 2 methil phenol 3 methyl phenol 2,methoxy phenol 2 methoxy,4 methil phenol 2 methoxy benzenetanonn Fenol 21.55 1.73 0.72 4.44 0.89 0.43 Golongann kadar asam alkana alkena aldehida kadar phenol Jumlah total Jumlah 6 2 1 1 6 16 Diagram Kadar Asam dan Kadar Fenol 38% 6% 6% 13% 37% kadar asam alkana alkena aldehida kadar phenol 55

Lampiran 5 Uji ANOVA Between-Subjects Factors N konsentrasi 20 6 30 6 waktu 15 4 30 4 45 4 Tests of Between-Subjects Effects Dependent Variable:kadar fenol Source Type III Sum of Squares df Mean Square F Sig. Corrected Model.161 a 5.032 1932.000.000 Intercept 3.307 1 3.307 198450.000.000 konsentrasi.120 1.120 7200.000.000 waktu.039 2.019 1158.000.000 konsentrasi * waktu.002 2.001 72.000.000 Error.000 6 1.667E-5 Total 3.469 12 Corrected Total.161 11 a. R Squared =.999 (Adjusted R Squared =.999) 56

dimension1 Uji Lanjut Waktu Tukey HSD a,b kadar fenol waktu Subset N 1 2 3 15 4.4450 30 4.5600 45 4.5700 Sig. 1.000 1.000 1.000 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1.67E-005. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 4.000. b. Alpha =.05. Uji Lanjut Interaksi Tukey HSD a,b kadar fenol perlakuan Subset N 1 2 3 4 2015 2.3650 2030 2.4500 2045 2.4600 3015 2.5250 3030 2.6700 3045 2.6800 Sig. 1.000.271 1.000.271 Means for groups in homogeneous subsets are displayed. Based on observed means. The error term is Mean Square(Error) = 1.67E-005. a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 2.000. b. Alpha =.05. 57

Lampiran 6 Data Standar Fenol Standar (ppm) (X) Abs standar (Y) X^² Y^² XY 0.0 0.000 0.00 0.000000 0.0000 0.1 0.014 0.01 0.000196 0.0014 0.2 0.029 0.04 0.000841 0.0058 0.4 0.060 0.16 0.003600 0.0240 0.6 0.091 0.36 0.008281 0.0546 0.8 0.121 0.64 0.014641 0.0968 1.0 0.151 1.00 0.022801 0.1510 3.1 0.466 2.21 0.050360 0.3336 a = -0.00073 b = 0.1520 Persamaan Regresi Linearnya : Y = -0.00073 + 0.1520X 58

Lampiran 7 Data Mentah Kadar Fenol Proses Perendaman Nilai Absorban (1) Nilai Absorban (2) Rata-rata Absorban (nm) 0.460 0.456 0.458 0.454 0.457 0.456 0.668 0.666 0.667 0.667 0.657 0.662 0.575 0.574 0.575 0.569 0.569 0.569 0.841 0.836 0.839 0.837 0.845 0.841 0.580 0.581 0.581 0.577 0.576 0.577 0.848 0.857 0.853 0.846 0.856 0.851 Rata-rata Absorban (nm) Rata-rata Absorban (ppm) Sampel (gram) Kadar Fenol (ppm) 0.458 3.0179 2.06 3662.57 0.456 3.0048 2.06 3642.61 0.667 4.3929 2.06 5327.27 0.662 4.3600 2.06 5291.34 0.575 3.7876 2.06 4592.72 0.569 3.7482 2.06 4548.81 0.839 5.5245 2.06 6700.54 0.841 5.5377 2.06 6720.50 0.581 3.8272 2.06 4640.63 0.577 3.8009 2.06 4608.69 0.853 5.6166 2.06 6812.32 0.851 5.6035 2.06 6800.34 59

Kadar Fenol (%) 0.36 0.36 0.53 0.52 0.45 0.45 0.67 0.67 0.46 0.46 0.68 0.68 Rata-rata Kadar Fenol (%) 0.37 0.53 0.45 0.67 0.46 0.68 Rata-rata absorban (ppm)= (nilai absorban + 0.00073) : 0.1520 Kadar Fenol (%)= [(100/1000)x rata-rata absorban x 25 x 1000] : sampel 60

Lampiran 8 Data Mentah Kadar Air Selama Penyimpanan Pengamatan Ulangan Berat cawan (gram) Berat Sampel (gram) Hari 1 1 3.1594 2.0100 2 2.8520 2.1100 Hari 3 1 3.1600 2.3300 2 2.8600 2.4800 Hari 5 1 3.2000 2.9300 2 2.9000 3.0500 Hari 7 1 3.2500 2.9600 2 2.9500 2.6800 Hari 9 1 3.2944 2.8114 2 2.9997 3.0928 Berat sampel + cawan setelah oven (gram) Persentase (%) Rata-rata (%) 3.5346 81.33 3.3343 77.14 79.24 3.5957 81.30 3.3077 81.95 81.63 3.7700 80.55 3.4300 82.62 81.59 3.8281 80.47 3.4301 82.09 81.28 3.8602 79.87 3.6741 78.19 79.03 61

Lampiran 9 Data Mentah Kadar Protein Selama Penyimpanan Pengamatan Ulangan H2SO4 0.02 N (ml) Berat Sampel (gram) Hari 1 1 16.10 0.2010 2 19.50 0.3011 Hari 3 1 16.45 0.2460 2 16.10 0.2282 Hari 5 1 16.45 0.2478 2 16.45 0.2455 Hari 7 1 20.75 0.2858 2 20.50 0.2735 Hari 9 1 25.40 0.3558 2 23.20 0.2830 Konsentrasi Kadar Protein (%) 13.63 11.07 11.38 12.00 11.30 11.41 12.43 12.83 12.27 14.07 Rata-Rata Kadar Protein (%) 12.35 11.69 11.36 12.63 13.17 62

Lampiran 10 90,00 80,00 70,00 Nilai Persen (%) 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Kadar Air Kadar Abu Kadar Protein Kadar Lemak Gambar 4. Histogram Hasil Uji Kandungan Gizi Ikan Teri Nasi (Stolephorus commersonii, Lac.) Rata rata Kadar Fenol 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0 20 % 15 menit (101) 20 % 30 menit (103) 20 % 45 menit (105) 30 % 15 menit (102) Konsentrasi dan Waktu 30 % 30 menit (104) 30 % 45 menit (106) Gambar 5. Histogram Nilai Rata-Rata Kadar Fenol Ikan Teri Nasi (Stolephorus commersonii, Lac.) setelah Direndam dalam Asap Cair 63

Lampiran 11 R a t a R a t a K a d a r a i r ( % ) 100 80 60 40 20 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Hari Gambar 6. Nilai Rata-Rata Kadar Air Selama Penyimpanan Nilai Rata-Rata Total Bakteri (koloni/gram) 800 700 600 500 400 300 200 100 0 Hari 1 Hari 3 Hari 5 Hari 7 Hari 9 Lama Penyimpanan Gambar 7. Nilai Rata-Rata Total Bakteri Selama Penyimpanan 64

Lampiran 12 Nilai Rata-Rata Total Kapang dan Kamir (koloni/gram) 700 600 500 400 300 200 100 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lama Penyimpanan Gambar 8. Nilai Rata-Rata Total Kapang dan Kamir Selama Penyimpanan Nilai Rata Rata Kadar Protein (%) 16 14 12 10 8 6 4 2 0 Hari 0 Hari 1 Hari 3 Hari 5 Hari 7 Lama Penyimpanan Gambar 9. Nilai Rata-Rata Kadar Protein Selama Penyimpanan 65

Lampiran 13 Gambar 10. Ikan teri nasi segar 66